Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI RFID SMART CARD UNTUK E–SUPERMARKET

A. PENDAHULUAN
Dalam memasuki era globalisasi,kemajuan Teknologi perkembangan sangat pesat
dan juga memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.
Bayangkan saja dulu kebanyakan manusia bekerja masih menggunakan cara yang
manual , lambat dan hasilnya belum tentu akurat.Sering waktu berjalan Teknologi juga
berkembang dengan cepatnya.dari hasil itu Teknologi sudah terasa manfaatnya. Sekarang
manusia lebih mudah dalam melakukan pekerjaan tanpa harus menyita waktu. Apalagi
dalam dunia transaksi kita dituntut untuk bekerja cepat dan akurat.
Perkembangan teknologi sudah sangat maju.Salah satunya adalah smart card,jika
bebicara smart card,tentunya saja anda berbicara tentang sebuah chip kecil yang telah
program untuk menangani fungsi – fungsi tertentu maupun untuk menyimpan informsi
yang ditanam di dalam suatu kartu.Munculnya teknologi ini,membuka jalan yang seluas–
luasnya bagi munculnya aplikasi-aplikasi berbasis smart card,tak terlepas juga dalam
dunia penjualan seperti di supermaket. Dengan hadirnya supermaket memang
memberikan kemudahan. Termasuk dalam melakukan proses transaksi pembayaran yang
menggunakan teknologi RFID. Hal ini akan membantu transaksi suatu barang dapat
berjalan dengan aman,cepat dan akurat.
Teknologi ini muncul sebagai media identifikasi otomatis yang mampu mengatasi
kelemahan teknologi barcode yang masih banyak digunakan oleh supermaket.Hal ini di –
mungkinkan karena teknologi ini tidak memanfaatkan medium optis melainkan
menggunakan media udara melalui perantara gelombang elektromagnetik (GEM). Oleh
karena itu pada proses identifikasi RFID tidak disyaratkan hal semacam Barcode. Jarak
bacapun lebih jauh ketimbang Barcode, tidak dibutuhkan posisi pembacaan khusus dan
mampu mengidentifikansi lebih dari 100item per detik. Teknologi ini jauh lebih canggih
dibandingkan barcode yang hanya bisa mengindentifikasi per item.

1
B. PERUMUSAN MASALAH DAN BATASAN
Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam proyek TA ini yaitu:
1. Bagaimana suatu Teknologi bisa mengidentifikasi jenis barang ?
2. Bagamana suatu Teknologi bisa mendeteksi multi item ?
Permasalahan pada proyek TA ini akan dibatasi pada analisa. bahwa
identifikasi barang saat transaksi di supermaket yaitu dengan RFID.yang
memungkinkan pembacaan muti item . Teknologi ini tidak membutuhkan kondisi
LOS,jarak baca lebih jauh. Barang atau media yang ingin diidentifikasi cukup sekilas
melewati suatu alat pembaca (Reader).seperti terlihat pada gambar 1.1

Gambar 1.1 Automasi Identifikasi


(a) Barcode,identifikasi per item,(b) RFID,identifikasi multi item.

Batasan masalah
Untuk dapat menyelesaikan proyek akhir ini kami menggunakan batasan masalah
Sebagai berikut.
1. Teknologi identifikasi suatu barang dengan menggunakan teknologi RFID.
2. Pembacaan smart card yang digunakan ACR 120,dengan jangkau ± 5cm.
3. Kartu ID digunakan sebagai simulasi barcode RFID.
 Sebagai pengenal pada masing –masing produk yang dipasang pada
supermaket.

2
C. TINJUAN PUSTAKA
Di tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni
Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara.
Gelombang suara menggetarkan sebuah diafrakma (diaphragm) yang merubah sedikit
bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun
alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label
identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi
RFID. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada
semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa
sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.

Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting
Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected
Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196–
1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa "...riset dan pengembangan yang
lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi
tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini)
dieksplorasi lebih jauh."

Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo di tahun 1973
adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah transponder radio pasif dengan
memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan di tahun 1971
kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna
potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk
digunakan sebagai alat pembayaran bea.

Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan
cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para
investor di tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi
(identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik,
manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan
kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang

3
keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang
kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).

Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif
maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun 1973. Alat ini
dioperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit.

Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton di
tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288).

Teknologi RFID pada dasarnya merupakan teknologi identifikasi secara mandiri


(baca: automatis). Pembahasan mengenai teknologi ini tak lepas dari teknologi
identifikasi automatis lainnya yang sudah ada khususnya Barcode. Barcode merupakan
teknologi Identifikasi yang cukup luas digunakan dan kini mulai tergeser fungsinya oleh
teknologi RFID. Sehingga, pembahasan RFID tidak akan lepas dari keberadaan Barcode
khususnya pada bidang manajemen barang dan produk.

Cara kerja dari RFID

Cara kerja untuk tag yang tidak memiliki energi antenalah yang mengambil tenaga dari
reader akan memodulasi medan magnet untuk berkomunikasi mengirim data ke reader.
Data yang diterima reader akan diteruskan menuju host komputer atau server database.
Data yang masuk pada host komputer akan diolah sesuai dengan program aplikasi yang
ada di komputer

Gambar 1.2. Bagan rangkaian reader

4
Gambar 1.3. Bagan Rangkaian RFID

Reader yang digunakan oleh RFID memiliki bagian antena yang berfungsi untuk
menyalurkan frekuensi. RF module yang mengatur frekuensi dan control module
memproses data. Pada Gambar 1.2. dan Gambar 1.3. terlihat bagan rangkaian reader dan
bagan rangkaian sistem RFID.

G. Metode Proyek Akhir


Metode yang digunakan dalam penyusunan proyek akhir ini adalah :
1. Melakukan Studi Literatur.

5
Pada tahap ini dilakukan pemahaman konsep dengan cara mencari referensi buku
dan dar berbagai sumber lain seperti internet dan paper yang bisa menunjang proyek
akhir ini. Dan juga melakukan perencanaan sistem yang baik.
2 Melakukan perancangan suatu sistem
Pada tahap ini adalah suatu konsep dan rencana awal untuk merancang ide dalam
menyelesaikan proyek ini. Dimana suatu kartu bisa dideteksi oleh reader sehingga
menghasilkan informasi. Adapun cara kerja secara terperinci adalah suatu kartu yang
telah di isi kode – kode tertentu yang di daftar pada database yang nantinya bisa di kenali
oleh reader sebagai alatnya.database ini memungkinkan koneksi antara kartu dengan
reader,sebagai Gambar 1.4 menjelaskan rancangan sistem proyek akhir ini.

Cek Data
Barang

Reader

Sebuah chip dipasang pada


setiap produk
database

Proses Detail
Transaksi Transaksi

Selesai

Gambar 1.4 Perencanaan sistem


Untuk perancangan basis data dibuat diagram yang menggambarkan entitas
 entitas data yang terlibat beserta relasi yang terjadi antar entitas tersebut

6
barang
pegawai
id barang I
id pegawai I
Nama barang VA30
nama VA30
harga barang VA20
Identifier_1 <pi>
id barang <pi>

mengecek transaksi
identifikasi barang

Transaksi Pembelian
Melakukan
id faktur I <M> id pembelian I <M>
tanggal DT
Identifier_1 <pi>
id faktur <pi>

Mempunyai

detail transaksi
id barang I
id faktur I
tanggal DT
jumlah VA12

Gambar 1.5 Desain rancangan entity relationship


Dari desain rancangan entity relationship tersebut kemudian akan di generate akan
menghasilkan rancangan sebagai berikut :
barang
pegawai
id barang integer <pk>
id faktur integer <fk> id pegawai integer <pk>
Nama barang varchar(30) nama varchar(30)
harga barang varchar(20)

FK_TRANSAKS_MENGECEK__PEGAWAI

FK_BARANG_IDENTIFIK_T
FK_TRANSAKS_IDENTIFIK_BARANG
RANSAKS

Transaksi
Pembelian
id faktur integer <pk>FK_PEMBELIA_MELAKUKAN_TRANSAKS
id pegawai integer <fk2> id pembelian integer <pk>
FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_PEMBELIA
id pembelian integer <fk3> id faktur integer <fk>
id barang integer <fk1>
tanggal timestamp

FK_TRANSAKS_MEMPUNYAI_DETAIL_T
FK_DETAIL_T_MEMPUNYAI_TRANSAKS

detail transaksi
id faktur2 integer <fk>
id barang integer
id faktur integer
tanggal timestamp
jumlah varchar(12)

Gambar 1.6 Desain hasil generit entity relationship

7
Dari apa yang telah dijelaskan pada gambar 1.5 dan 1.6 adalah suatu transaksi pada suatu
supermarket yang memberikan keterangan pembelian.dan juga akan mencatat data hasil
penjualan harian , bulanan dan tahunan sebagai data supermarket.

DFD level 0
Pada gambar berikut akan ditunjukkan gambaran proses secara global dari sistim yang
akan dibuat secara keseluruhan.
Membeli
Barang

Pembeli Proses Transaksi DAT ABASE


Simpan
Database
Mendapatkan
Barang

Gambar 1.6 DFD Level 0


DFD Level 1
Proses dekomposisi diatas akan menghasilkan suatu proses sebagai berikut.

Pembeli

membeli barang
Proses Transaksi DATABASE
Simpan Data
mendapatkan barang
Pembeli

Gambar 1.7 DFD Level 1

3. Pembuatan sistem
Pada tahap ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang
nantinya akan digunakan untuk pembuatan sistem

8
Perangkat Keras.
i. Kartu
Kartu di sini adalah sebagai alat yang akan di jadikan pengenal dalam proses RFID
dalam suatu sistem.

Kartu ID digunakan sebagai simulasi barcode RFID , Sebagai pengenal pada masing –
masing produk atau barang yang di pasang pada supermaket.

ii. Reader
Adalah alat pembaca untuk mengenali suatu jenis barang, yang telah terkoneksi dengan
database sebelumnya. Card reader yang digunakan adalah acr 120 versi 1.5 adapun
fiturnya dari acr 120,sebagai berikut
- Interface usb PnP atau Serial (RS323)
- Read dan write functionality
- Built – in Antena
- Compact size : 120 X 73 X 20mm
- SAM slot (on request)
Gambar 1.6 adalah contoh fisik dari reader acr 120 , sebagai berikut :

Gambar 1.6 acr 120

9
iii.PC (Personal Komputer)
Digunakan sebagai media perantara / pemroses data dengan spesifikasi sebagai berikut
- Pentium 4 2,4ghz
- Ram 512
- Harddisk 40 gb.
Perangkat Lunak
operating system yang bisa digunakan windows 98 , NT, ME yang menggunakan serial
sebagai interfacesnya. Dan windows 2000, XP dengan menggunakan usb interfaces.
Untuk bahasa pemrograman menggunakan VB (visual basic).dan juga untuk merancang
database menggunakan Mysql.
Keunggulan dari sitem RFID ini adalah
- Barang langsung bisa terdeteksi ketika di dekatkan pada Reader.
- Kasir tidak perlu entry data lagi.
- Memberi kemudahan dalam transaksi.
- Menghemat biaya produksi.
Perbandingan RFID dengan barcode dilihat dari kemampuannya.Tabel 1
BARCODE RFID Pasif
Kondisi Baca Line of Sight (LOS) Non-Los
Posisi baca Vertikal atau horisontal Bebas, segala kondisi
dengan toleransi tertentu memenuhi
Kecepatan Baca Relative (2-5 detik) < 100 milidetik
per item

Kemampuan Baca saja Baca dan/atau tulis


Kapasitas memori kecil hingga 64kB atau lebih
Proses pembacaan Per item, proses satu per Multi item per proses
satu
Kondisi buruk Merusak label barcode, Tidak berpengaruh
(debu, air )
pembacaan error
Kemudahan duplikasi Mudah hampir mustahil

Tabel 1 menunjukkan secara jelas perbedaan kemampuan teknologi Barcode dengan


RFID. Tabel tersebut sekaligus menegaskan keunggulan RFID dibanding dengan
Barcode.

10
Langkah – Langkah Implementasi sistem flowchart.

Gambar 1.7 sistem flowchat

11

Anda mungkin juga menyukai