Proses Geologi
2.5.1Gerakan Tanah
Gerakan tanah adalah perpindahan massa tanah atau batuan pada arah tegak,
datar, atau miring dari kedudukannya semula, yang terjadi bila ada gangguan
kesetimbangan pada saat itu.
Gerakan tanah adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis alam untuk mencapai
kondisi baru akibat gangguan keseimbangan lereng yang terjadi, baik secara alamiah
maupun akibat ulah manusia. Gerakan tanah akan terjadi pada suatu lereng, jika ada
keadaan ketidakseimbangan yang menyebabkan terjadinya suatu proses mekanis,
mengakibatkan sebagian dari lereng tersebut bergerak mengikuti gaya gravitasi, dan
selanjutnya setelah terjadi longsor, lereng akan seimbang atau stabil kembali. Jadi
longsor merupakan pergerakan massa tanah atau batuan menuruni lereng mengikuti gaya
gravitasi akibat terganggunya kestabilan lereng. Apabila massa yang bergerak pada
lereng ini didominasi oleh tanah dan gerakannya melalui suatu bidang pada lereng, baik
berupa bidang miring maupun lengkung, maka proses pergerakan tersebut disebut
sebagai longsoran tanah
Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena
suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini
bergerak mengalir seperti cairan (fluid).
Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan
satu dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan
lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.
Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini
telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan
meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan
samudra.
2.5.2.2. Gempa
Gempa bumi adalah suatu peristiwa alam dimana terjadi getaran pada permukaan
bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa. Energi yang
dilepaskan tersebut merambat melalui tanah dalam bentuk gelombang getaran.
Gelombang getaran yang sampai ke permukaan bumi disebut gempa bumi.
2.5.2.3 Vulkanisme
Vulkanisme adalah suatu peristiwa yang berkaitan dengan naiknya magma dari
dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair serta sangat
panas yang berada dalam perut bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu
magma dan banyaknya gas yang terkandung didalamnya sehingga dapat terjadi retakan-
retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke
litosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam
dinamakan Intrusi Magma. sedangkan penyusupan magma sampai keluar kepermukaan
bumi disebut Ekstrusi Magma.
Intrusi Magma
Intrusi magma adalah naiknya magma menuju ke tempat dengan tekanan yang
lebih kecil. Akan tetapi, karena tekanan dari panas yang tidak terlalu besar, magma tetap
berada di dalam bumi, dan tidak meletus ke luar bumi. magma akan akan berjalan ke atas
serta merayap dan menyusup di antara batuan dan lapisan dari bumi.
Tenaga yang mengangkat magma terbilang kecil, sehingga magma hanya masuk
di antara celah- celah lapisan bumi serta di antara batuan- batuan yang ada di dalam
bumi. Intrusi magma hanya terjadi di dalam bumi, karena magma tidak sempat keluar
dari dalam bumi. Akan tetapi, walau tidak sempat keluar dari dalam bumi, intrusi magma,
mampu mengubah bagian dalam bumi, serta membentuk batuan beku yang disebut
batuan beku dalam.
Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma dari dalam perut bumi.
Ekstrusi magma adalah proses letusan gunung api. magma dapat keluar dari dalam bumi,
diakibatkan adanya celah, retakan, atau lubang yang mengarah ke permukaan bumi.
Akibat adanya celah, maka magma bergerak menuju celah tersebut. Ekstrusi
magma adlah salah satu tenaga yang memiliki dampak dalam pembentukan relief muka
bumi. ekstrusi magma dapat terjadi di darat maupun di laut. Ekstrusi magma dapat
menyebabkan gunung api semakin tinggi, atau semakin landai. Ekstrusi magma juga
mampu menciptakan gunung api yang lebih kecil dari gunung api utama.
1. Deflasi, merupakan erosi yang murni terjadi karena hembusan angin danlangsung
mengenai permukaan tanah.
2. Korosi, merupakan erosi yang disebabkan oleh angin namun angin tersebut
membawa butiran- butiran pasir. Biasanya erosi ini menyerang pada batuan. Itulah
perbedaan diantara kedua jenis erosi yang disebabkan oleh angin. Perbedaan keduanya
ini memanglah tidak banyak, hanya yang satu merupakan murni hembusan angin
sementara yang satunya disebabkan oleh angin yang mengandung butiran pasir.
Deflasi dan juga korosi merupakan proses pengikisan yang terjadi dalam jangka
waktu lama. Keduanya tidak instan dalam mengikis batuan maupun permukaan Bumi.
Lalu, bagaimana proses terjadinya deflasi dan juga korosi ini?
Proses terjadinya deflasi, bisa diurutkan dari beberapa hal atau peristiwa berikut ini:
1. Angin yang bertiup di suatu wilayah akan melewati permukaan tanah
2. Ketika melewati permukaan tanah, angin tersebut akan membawa sedikit
bagian- bagian dari tanah
3. Hal ini berlangsung terus menerus dan dalam jangka waktu lama, akibatnya
permukaan tanah akan terkikis oleh angin yang bertiup tersebut.
Proses terjadinya korosi, bisa diurutkan dari beberapa hal atau peristiwa berikut ini:
1. Angin yang bertiup di suatu daerah akan menerbangkan pasir atau debu
2. Partikel- pertikel yang dibawa angin tersebut akan menghantam permukaan
benda- 3. benda yang padat dan lebih besar ukurannya (misal: bebatuan)
4. Proses ini berlangsung terus menerus dan dalam jangka waktu lama, akibatnya
permukaan benda padat tersebut akan mengalami perubahan dan terkikis.