Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Fitri Purnamasari
DIKLAT KEPERAWATAN
RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
ALASAN MASUK :
Klien masuk ke RSJ Dr.Soeharto Heerdjan diantar oleh keluarga yaitu kakaknya
karena klien sering mendengar suara orang yang sedang bercerita sedih mengenai
khaayalan nya serta menyuruh klien untuk beli rokok dan kopi. Serta klien
mendengar bisikan. Klien mengatakan mendengar suara orang yang sedang
bercanda-canda mendengarnya apabila sendiri saat sedang tidur.
I. FAKTOR PREDISPOSISI
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil √ Kurang berhasil Tidak berhasil
Penjelasan :
Klien sudah sering berobat keberbagai tempat, dari rumah sakit khusus
bahkan sampai ke alternatif, namun pengobatan kurang berhasil. Sebelum
dirawat klien berobat jalan ke Puskesmas akan tetapi sering putus obat karena
malas control dan obat tidak diminum.
II. FISIK
III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep diri :
3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : klien paling dekat dengan Ny. A (ibu klien)
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : pasien tidak
pernah keluar rumah. pasien mengatakan jarang mengobrol dengan
orang lain karena pasien mengatakan lebih senang sendiri, tidak suka
bicara dengan orang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien mengatakan
lebih senang sendiri, tidak suka bicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan dirinya beragama islam,
pasien melakukan kegiatan ibadahnya seperti sholat.
b. Kegiatan ibadah : Pasien melakukan ibadah sholat di rumah sakit
namun pasien selalu berdoa sebelum beraktivitas seperti makan dan
tidur
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
IV. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan: Penampilan kurang rapi dan kotor,cara berpakain seperti biasa
namun baju pasien tampak kotor dan tercium bau tidak sedap saat klien
berbicara.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Saat diajak berbicara pasien menjawab pertanyaan dengan lambat, sering
tampak membisu dan bicara harus dimulai lebih dulu oleh orang lain
Masalah keperawatan : isolasi sosial
3. Aktivitas motorik
Aktivitas motorik pasien baik
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
4. Alam perasaan
Klien mengatakan dirinya baik-baik saja dan tidak merasa ada yang aneh
pada dirinya. klien tampak tenang
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
5. Afek
Saat berinteraksi klien menunjukan afek yang datar
Masalah keperawatan : isolasi sosial
7. Persepsi
Halusinasi
Klien sering mendengar suara orang yang sedang bercerita sedih mengenai
khaayalannya serta menyuruh klien untuk beli rokok dan kopi. Pasien juga
mengatakan mendengar suara orang yang sedang bercanda-canda
mendengarnya apabila sendiri dan saat sedang tidur.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
8. Proses pikir
Klien mengalami proses pikir sirkumstansial.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
9. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir
Waham
Klien tidak mengalami waham
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
11. Memori
Memori klien baik, bisa dibuktikan pada saat dilakukan pengkajian daya
ingat klien masih bagus dapat dibuktikan sewaktu 2010 klien bercerita
tentang perceraiannya, dan memori jangka pendeknya bagus dapat
dibuktikan dengan klien mampu mengingat nama perawat yang ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
1. Makan
Bantuan minimal
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
3. Mandi
Bantuan minimal, kadang klien mandi tidak memakai sabun, jarang
keramas dan sikat gigi
4. Berpakaian/berhias
Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : pukul 13.00 s/d 14.00
Tidur malam hari : pukul 21.00 s/d 05.00
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : sebelum tidur klien minum obat,
setelah bangun tidur pasien mandi dan melakukan aktivitas
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √
Sistem pendukung √
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √
Menjaga kerapihan rumah √
Mencuci pakaian √
Pengatur keuangan √
Fitri Purnamasari
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
a) Data Subjektif
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara seperti mengajak
ngobrol.
Klien mengatakan suara muncul saat sedang sendiri.
b) Data Objektif
Klien tampak menggerakan bibir tanpa suara.
Klien mengarahkan telinganya ke suatu tempat
Klien tampak berjalan kesana kemari.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a) Menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
b) Mengenal halusinasi yang dimiliki serta mengetahui 4 cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap , melakukan
aktifitas, dan minum obat.
c) Mampu mengontrol halusinasi dengan teknik menghardik.
4. Tindakan Keperawatan
a) Mengidentifikasi jenis halusinasi klien.
b) Mengidentifikasi isi halusinasi klien.
c) Mengidentifikasi waktu halusinasi klien.
d) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
e) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.
f) Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi.
g) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, bercakap-cakap,
melakukan aktivitas dan minum obat.
h) Melatih cara menghardik.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Pra Interaksi
a) Mengenal diri sendiri
b) Mengenal perasaan sendiri
c) Diskusi akan dilakukan jam 15.00 WIB sekitar 20 menit.
d) Saya akan duduk berhadapan dengan klien saya dengan jarak kurang
lebih 1 meter di halaman belakang kamar.
2. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik :
“Assalamualaikum, selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Fitri
Purnamasari, nama panggilan saya suster Fit, hobi saya membaca, asal
saya dari Palembang.”
“Bisa bapak memperkenalkan diri bapak? Ya bagus.”
b) Evaluasi Validasi :
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
“Selama diruangan ini apa yang sudah di latih?”
c) Kontrak :
Topik : “Baiklah pak, hari ini kita akan berdiskusi tentang suara
yang mengganggu bapak dan cara mengontrol suara-
suara tersebut, apak bapak bersedia?”
Waktu : “Berapa lama bapak ingin berdiskusi? Bagaimana jika 20
menit?”
Tempat : “Bapak ingin berdiskusi dimana? Bagaimana jika di teras
kamar?”
d) Tujuan :
“Tujuan dari diskusi kita pada sore ini adalah agar bapak mengetahui
halusinasi yang bapak rasakan, dan bagaimana cara mengontrolnya.”
3. Fase Kerja
“Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya bapak
mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara
tersebut, apakah bapak mendengarnya terus menerus? Atau sewaktu-waktu?
Kapan waktu yang paling sering bapak mendengar suara itu? Berapa kali
dalam sehari bapak mendengarnya? Pada saat keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah saat bapak sendiri? Apa yang bapak rasakan ketika
mendengar suara tersebut? Kemudian apa yang bapak lakukan? Apakah
dengan cara tersebut suara-suara itu hilang? Apakah bapak mengerti apa
yang bapak alami sekarang? Ya benar, yang bapak rasakan saat ini adalah
halusinasi. Apakah bapak tau bagaimana cara mengontrol halusinasi? Cara
mengontrol halusinasi itu ada 4 cara pak, yaitu dengan cara menghardik,
bercakap-cakap atau berbincang, melakukan kegiatan yang bisa dilakukan,
dan terakhir minum obat.”
“Apakah bapak tau cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik?
Bisakah bapak mempraktikannya?”
“Baiklah hari ini kita akan berlatih cara menghardik ya pak, pertama-tama
saya akan mempraktekannya dahulu setelah itu bapak mempraktekan
kembali apa yang telah saya lakukan seperti ini pak, jika suara itu muncul
katakan dengn keras “pergi saya tidak mau dengar, kamu suara palsu.”
“Sambil menutup kedua telinga seperti ini ya pak”
“Apakah sudah cukup jelas?”
“Coba sekarang bapak ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.”
“Bagus sekali pak, coba sekali lagi pak, wah bagus.”
“Mari kita masukan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak. Karna hari ini
masih dibantu oleh saya jadi beri ceklis di kolom B.”
4. Fase Terminasi
a) Evaluasi Respon Pasien (Subjektif dan Objektif) :
S : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi tentang cara
menghardik?”
O : “Baiklah seperti yang telah kita pelajari, bila suara itu muncul,
bapak katakan “pergi-pergi saya tidak mau dengar, kamu suara
palsu” coba bapak ulangi. Ya bagus”
b) Rencana Tindak Lanjut :
“Bapak sudah bagus sekali dalam mempraktekan cara menghardik seperti
yang diskusikan. Bapak lakukan itu saat bapak mendengar suara itu lagi
sampai suaranya hilang, jika bapak sudah melakukan cara menghardik,
bapak bisa memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian yang telah kita
buat tadi ya pak, cara mengisinya seperti ini, jika bapak melakukannya
secara mandiri, bapak tulis (M), jika bapak melakukannya dibantu oleh
perawat atau teman, maka bapak tulis (B), jika tidak melakukannya
bapak tulis (T). Apakah bapak mengerti? Coba bisa bapak ulangi yang
sudah saya jelaskan. Iya bagus sekali.”
c) Kontrak yang akan Datang :
Topik : “Bagaimana jika besok kita berdiskusi tentang cara yang
kedua yaitu tentang manfaat bercakap-cakap untuk
mengontrol halusinasi selanjutnya yaitu dengan
bercakap-cakap dengan orang lain, apakah bapak
bersedia?”
Waktu : “Bapak ingin jam berapa? Bagaimana jika jam 15.00?
Baiklah.”
Tempat : “Bapak inginnya dimana kita berdiskusi? Bagaimana jika
di teras belakang kamar? Baiklah pak saya permisi dulu,
sampai bertemu besok. Assalamu’alaikum.”