1. .Pengertian dan Tahap Tahap pubertas Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan sosial, dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun proses reproduksi itu sendiri pernyataan ini menurut Konferensi Internasional kependudukan dan pembangunan di Kairo pada tahun 1994 (Widyasih. dkk, 2018). Menurut Kumalasari (2012) yang dikutip dari Saraswati (2017) kesehatan reproduksi juga didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecatatan) dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial-kultural. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. (Depkes RI, 2003). Saat kita membahas tentang remaja tidak luput dari masa pubertas, pubertas adalah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja. Adapun Tahap – tahap pubertas adalah (Widyasih. dkk, 2018): a. Tahap Prapubertas Tahap ini disebut juga tahap pematangan yaitu pada satu atau dua terakhir masa kanak-kanak. Pada masa ini anak dianggap sebagai ”prapuber”, sehingga ia tidak disebut seorang anak dan tidak pula seorang remaja, masa ini seks sekunder sudah tampak, tapi system reproduksi belum sempurna.. b. Tahap puber Tahap ini disebut juga tahap matang, yaitu terjadi pada garis antara masa kanak - kanak dan masa remaja. Pada tahap ini, kriteria kematangan seksual mulai muncul. Pada anak perempuan terjadi haid pertama dan pada anak laki-laki terjadi mimpi basah pertama kali. Dan mulai berkembang ciri - ciri seks sekunder dan sel-sel diproduksi dalam organ - organ seks c. Tahap pasca puber Pada tahap ini menyatu dengan tahun pertama dan kedua masa remaja. Pada tahap ini ciri -ciri seks sekunder sudah berkembang dengan baik dan organ-organ seks juga berfungsi secara matang. 2. Perubahan fisiologis dan perubahan psikologis Dalam pendidikan seksualitas materi yang diberikan adalah mengenai kesehatan reproduksi remaja dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut. Secara lebih rinci ada beberapa hal yang harus diketahui remaja adalah pengenalan alat-alat reproduksi perempuan dan laki-laki, seks dan kehamilan, perilaku seksual berisiko dan akibatnya, serta haidh dan mimpi basah. ( Widyasih. H.2018). Beberapa perubahan fisik yang terjadi baik pada remaja laki-laki maupun perempuan yang terjadi akan menimbulkan konsekuensi permasalahan–permasalahan tertentu seperti: a) Bau badan, bau yang tidak enak dari tubuh yang diakibatkan oleh produksi kelenjar keringat yang berlebihan. b) Jerawat: Sumbatan kelenjar minyak dan kotoran Cara mengatasinya membersihkan muka dengan sabun khusus (ph balanced) secara teratur, menggunakan kosmetika ph balanced dan tidak menggunakan obat anti jerawat, kurangi makan yang berlemak (seperti gorengan, kacang dan es krim) tidak memencet atau memegang jerawat karena akan menambah infeksi dan kalau sudah berlebihan akan terjadi infeksi dan harus memeriksakan diri ke dokter c) Perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman- teman lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetis/ keturunan dan faktor lingkungan (misalnya gizi). d) Perbedaan ciri–ciri seks primer dan sekunder pada remaja lainnya, misalnya ukuran payudara yang terlalu besar atau kecil, remaja laki-laki yang tidak mempunyai kumis dan lain-lain. Cara mengatasinya adalah pemberian pada remaja bahwa setiap orang adalah unik dan perbedaan-perbedaan tersebut selama tidak menyangkut kelainan fisik adalah normal. ( Widyasih. H.2018). Berikut ini adalah perubahan psikologis(Anonym, 2018): a. Perkembangan kognitif psikologi remaja Perkembangan kognitif remaja dapat jelaskan sebagai berikut : 1) secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak... 2) mampu untuk membuat rencana, strategi, membuat keputusan serta memecahkan masalah. 3) dapat membedakan yang abstrak dan yangkonkrit 4) adanya kemampuan nalar secara ilmiah 5) memikirkan masa depan dan mengeksplorasi alternatif 6) Mulai proses berfikir efisien dan belajar intropeksi diri 7) wawasan berfikir luas. b. Perkembangan emosi psikologi remaja Perkembangan emosi remaja awal menunjukan sifat sensitive,reaktif yang kuat, emosinya bersifat negative dan temperamental, sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. c. Perkembangan moral psikologi remaja Remaja sudah mampu berprilaku tidak hanya mengejar kepuasan fisik,tetapi meningkat pada tatanan psikologis yaitu rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain.