Anda di halaman 1dari 3

Pemberian informasi sangat diperlukan karena untuk memperbaiki

kurangnya pengetahuan dan sikap remaja yang salah tentang kesehatan,


perubahan fisik dan hormonal dan penting untuk remaja guna mengatasi
masalah pada pubertas.
a. Bidan sebagai edukator Bidan memberikan pendidikan kesehatan
tentang pubertas. Petugas kesehatan selaku edukator berperan dalam
melaksanakan bimbingan atau penyuluhan, pendidikan pada klien, keluarga,
masyarakat, dan tenaga kesehatan termasuk siswa bidan/keperawatan tentang
penanggulangan masalah kesehatan seperti persiapan pubertas pada remaja.
b. Bidan sebagai konselor Peran bidan sebagai konselor dilakukan
dengan meningkatkan pengetahuan remaja tentang pentingnya mengetahui
perubahan fisik dan hormonal, tanda-tanda yang terjadi pada saat pubertas dan
cara mengatasinya.
c. Bidan sebagai motivator Peran bidan sebagai motivator adalah bidan
memberikan motivasi kepada remaja untuk tidak panik ketika timbul masalah-
masalah pada saat pubertas. Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan
tujuan tertentu dan usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok
orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendaki. Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan yang belum
terpenuhi, minat, tujuan yang ingin dicapai atau karena adanya harapan yang
diinginkan. Motivasi ini dapat berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Bidan berkewajiban untuk mendorong perilaku positif dalam kesehatan,
dilaksanakan konsisten dan lebih berkembang.
d. Bidan sebagai pelaksana Program-program kesehatan terkait dengan
persiapan pubertas, kegiatan tersebut meliputi:
1) Membentuk kader remaja yang dapat membantu melakukan
pendekatan terhadap remaja.
2) Memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai masa pubertas
e. Bidan memberikan asuhan pada remaja yang mengalami pubertas
dengan melakukan pengkajian, pemeriksaan fisik, mengidentifikasi diagnosa
dan masalah potensial, menentukan kebutuhan segera, merencanakan tindakan
yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan untuk menangani kasus,
melakukan evaluasi.
f. Bidan sebagai evaluator Bidan mengevaluasi asuhan kebidanan yang
telah diberikan pada remaja dengan memantau apakah terdapat perubahan
perilaku pada remaja, dan apakah remaja dapat mempersipakan diri dengan
baik ketika terjadi perubahan. Bidan mengevaluasi program-program yang
telah dirancang dan diterapkan apakah efektif dan efisien ataukah perlu
perubahan. (Widyasih. H.2018)

A. Tinjauan Teori Asuhan Dasar Kebidanan


Ruang lingkup Kesehatan reproduksi dalam kehidupan adalah sebagai berikut
(Harahap,2003;kutip dari Aisyaroh.N, 2010) :
 Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi termasuk
PMS-HIV/AIDS.
 Pencegahan dan penanggulangan aborsi.
 Kesehatan reproduksi remaja.
 Kanker pada usia lanjut.
 Pencegahan dan penanganan infertile.
 Aspek Kesehatan reproduksi lainnya;servik, mutilasi genital,fistula dan
lain lainnya.

Asuhan kebidanan adalah asuhan yang di berikan dalam kurun waktu


reproduksi dimana seorang bidan dengan penuh tanggung jawab wajib
memberikan asuhan yang bersifat menyeluruh kepada Wanita semasa bayi,
balita, remaja, bersalin, sampai menopause. (Santi,D.N.K,2018).

Dalam memberikan asuhan bidan memiliki kewenangan yang telah diatur


pada PERMENKES No.28 Tahun 2017 tentang Izin dan penyelenggaraan
Praktik Bidan terdapat pada pasal 18 sampai dengan 27. Pemberian pelayanan
bidan harus menerapkan standar asuhan kebidanan yang telah diatur dalam
KEPMENKES No. 938/MENKES/SK/VII/2007. Standar tersebut adalah
acuan dalam proses pengambilan keputusan dan Tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai wewenang dan ruang lingkupnya.

Adapun standar asuhan kebidanan :

1. Pengkajian
Kegiatan pengumpulansemua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan klien.
2. Perumusan diagnose atau masalah kebidanan
Kegiatan menganalisis data yang diperoleh dari pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan suatu
diagnose dan masalah kebidan yang tepat.
3. Perencanaan
Kegiatan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan
masalah yang telah ditegakkan
4. Implementasi
Melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif,
efisien, dan aman berdasarkan evidence based kepada pasien dalam
bentuk upaya promotive, preventif, kuratif, dan rehabilitative, baik secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.
5. Evaluasi
Kegiatan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan asuhan yang telah diberikan, sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien.
6. Pencatatan asuhan kebidanan yang lengkap.
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas
mengenai keadaan / kejadian yang telah ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan. Pencatatn di lakukan segera setelah
melaksanakan asuhan pada formular yang ada, misal; KMS, buku
KIA,status pasien, ditulis dalam bentuk SOAP ( subjektif, objektif,
Analisa, penatalaksanaan )

Anda mungkin juga menyukai