Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKONOMI DAN KOPERASI DAN UMKM

Dosen Pengampu : Drs Himawan Sutanto, MM

Nama : Amir Manggala Putra

NIM : A1A019014

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2021
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

1. Mentaati sendi-sendi dasar koperasi..............................................................


2. Tipe-tipe Pengawasan Koperasi.....................................................................
3. Metode Pengawasan Koperasi.......................................................................
4. Manajemen Koperasi.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
1. Mentaati Sendi-sendi Dasar Koperasi

Menurut sejarah koperasi, sendi-sendi dasar koperasi mulanya


dirumuskan oleh kaum buruh di inggris yang mendirikan koperasi Rochdale.
Yang kemudian dikenal dengan “ sendi- sendi dasar rochdale”.

Sendi-sendi dasar koperasi di Indonesia juga dilandaskan pada


kondisi nyata yang bersifat umum terjadi di Indonesia, yaitu : azas
kekeluargaan dan gotong royong. Menurut UU No.12 Tahun 1967,sendi –
sendi dasar koperasi adalah:

 Sifat keanggotaan yang suka rela dan terbuka untuk setiap warga
negara Indonesia. Suka rela mengandung arti kemauan dan kehendak
sendiri tanpa adanya paksaan atau pengaruhb dari orang lain.
Menjadi anggota koperasi sebaiknya timbul dari kesadaran diri
sendiri, sehingga kecuali dapat menolong dirinya sendiri juga dapat
menolong orang lain. Terbuka berarti bahwa koperasi sebagai
organisasi ekonomi bersifat terbuka dan demokratis,bukan untuk
suatu golongan tertentu, tetapi untuk semua warga negara Indonesia.

 Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi


koperasi. Hal ini mencerminkan demokrasi dalam kehidupan
koperasi. Koperasi didirikan bersama berarti milik bersama dan untuk
kepentingan bersama pula. Setiap anggota memiliki hak dan
kewajiban yang sama, baik dalam perencanaan maupun keputusan
yang diambil dalam rapat anggota.

 Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing


anggota. Pembagian itu diatur sesuai dengan jasa yang diberikan oleh
anggota koperasi. Makin banyak jasa yang diberikan kepada koperasi
makin besar ia menerima kembali jasa itu.

 Ada pembagian kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat


pada umumnya. Sesuai dengan fungsi ekonomi, koperasi
mengutamakan kesejahteraan hidup para anggotanya. Bunga atas
modal setinggi-tingginya sama dengan bunga yang dibayarkan oleh
Bank Pemerintah.

 Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat


pada umumnya. Sesuai dengan fungsi ekonomi, koperasi
mengutamakan kesejahteraan hidup para anggotanya. Di samping itu,
karena koperasi adalah organisasi yang berwatak sosial, maka tidak
boleh melupakan kepentingan umum, yaitu harus turut membantu
pembangunan masyarakat yang sedang berlangsung.

 Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka. Koperasi didirikan


dan diusahakan oleh para anggota. Oleh karena itu, segala gerak dan
kepengurusan koperasi harus sepengetahuan serta terbuka untuk
seluruh anggota.

 Swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip


dasar dari percaya pada diri sendiri. Prinsip percaya pada diri sendiri
merupakan modal utama dalam mendorong setiap cipta, karya, dan
karsa koperasi. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat harus
mampu berswasemdaya (berusaha sendiri), berswakarya (membuat
sendiri) dan berswasembada (mencukupi kebutuhan sendiri). Prinsip
dasar di atas dapat pula disebut sebagai prinsip individualitas dan
solidaritas. Yang dinamakan individualitas ialah kesadaran akan
harga diri, sedangkan solidaritas ialah setia bersekutu atau setia
kawan. Dengan demikian, setiap anggota koperasi dengan modal
percaya diri sendiri akan mampu mengatasi dan meningkatkan taraf
hidupnya.
2. Tipe-tipe Pengawasan Koperasi
Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan. Fungsi
pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas
pengawasan, antara lain:
a) Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
b) Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
c) Pengawasan Feed Back (feed back control)

Penjelasan:

a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary contro)


Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua
upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil
aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang
direncanakan.
Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan-
kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk tindakan masa
mendatang. Tetapi, walaupun demikian penting untuk membedakan
tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan
mengimplementasikannya.
Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi
perencanaan sedangkan tndakan mengimplementasi kebijaksanaan
merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
Pengawasan pendahuluan meliputi:
a) Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia.
b) Pengawasan pendahuluan bahan-bahan.
c) Pengawasan pendahuluan modal
d) Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
b. Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control)
Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para
supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer
sewaktu mereka berupaya untuk:
1. Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan
metode-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
2. Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan


apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap
orang-orang yang memberikan penyerahan.

c. Pengawasan Feed Back (feed back control)


Sifat khas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan
balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal,
sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak
dilakukan yaitu:
1. Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
2. Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis).
3. Pengawasan Kualitas (Quality Control)
4. Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance
Evaluation)
3. Metode Pengawasan Koperasi
Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode
pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan
kualitatif dilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi
secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Metode pengawasan
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk
mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara yang biasa
digunakan untuk mengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan
menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis break even, analisis
rasio dan sebagainya.

4. Manajemen Koperasi

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan


manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien.

Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen


umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat
anggota, pengurus, dan pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat
diperinci sebagai berikut : Rapat anggota bertugas untuk menetapkan
anggarandasar, membuat kebijaksanaan umum,
mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi
bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas
tugasnya mengawasi jalannya koperasi.

Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus


dimungkinkan mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan
tidak harus anggota koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar
koperasi supaya pengawasannya lebih mudah. Mereka bekerja karena
ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab kepada
pengurus.

Proses Perencanaan: Perencanaan dalam Koperasi

1) Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola


dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin.
2) Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat
penting karena merupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain.
Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus
membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar
pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi mengajukan
beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian
alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya
sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih

3) Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-


macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan
manajemen.

Struktur Organisasi dalam Koperasi

Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam


masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah
yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan.
Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang
pengurus harus diangkat oleh, dan dari anggota, sehingga belum tentu dia
merupakan orang yang profesional di bidang perusahaan. Dengan
kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikan yang terbatas pula,
pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam
mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus


mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi
koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus
disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari
produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik,
walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.

Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting.
Sebab masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi
mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang
berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka
pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan
perusahaan.

Seorang karyawan dapat mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila


mempunyai motivasi. Maka dari itu, tugas pimpinan perusahaan adalah
memotivasi karyawannya agar mereka menggunakan seluruh potensi yang
ada dalam dirinya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Supaya
manajer atau pimpinan perusahan dapat memberikan pengarahan yang baik,
pertama-tama ia harus mempunyai kemampuan untuk memimpin perusahaan
dan harus pandai mengadakan komunikasi secara vertikal.

Manajemen Kepegawaian

Seorang manajer kepegawaian adalah pembantu pengurus yang


diserahi tugas mengurus administrasi kepegawaian, yang mencakup:

1) mendapatkan pegawai yang mau bekerja dalam koperasi,

2) meningkatkan kemampuan kerja pegawai,

3) menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik sehingga para


karyawan tersebut tidak bosan bekerja bahkan dapat meningkatkan
prestasinya,

4) melaksanakan kebijaksanaan yang dibuat pengurus, mengawasi


pelaksanaannya dan menyampaikan informasi maupun laporan
kepada pengurus secara teratur,

5) memberikan saran-saran/usul-usul perbaikan.


DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/kopp-pp-10000-pdf-free.html

http://penabulucooperative.org/sendi-sendi-dasar-koperasi/

http://fekool.blogspot.com/2014/04/pengawasan-koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai