Anda di halaman 1dari 2

NAMA : THREE PAJAR SUHERLI

KELAS : TS2SP
NIM : 20171039P
MATA KULIAH : REKAYASA JALAN DAN REL

Tugas

1. Jelaskan tentang klasifikasi kecepatan dalam perencanaan geometrik jalan


rel ?
Jawaban :

Kecepatan Rencana Kecepatan rencana adalah kecepatan yang digunakan untuk


merencanakan konstruksi jalan rel. Adapun beberapa bentuk kecepatan rencana
digunakan untuk :
a. Untuk perencanaan struktur jalan rel Vrencana = 1.25 x Vmaksimum
b. Untuk perencanaan jari-jari lengkung lingkaran dan peralihan Vrencana = V maksimum
c. Untuk perencanaan peninggian rel Vrencana = c x
∑𝑁1 𝑉1 ∑𝑁1
Kecepatan Maksimum Kecepatan maksimum adalah kecepatan tertinggi yang diizinkan
untuk operasi suatu rangkaian kereta pada lintas tertentu.
dimana :
c = 1.25 Ni = Jumlah kereta api yang lewat Vi = Kecepatan operasi

2. Kenapa pelebaran sepur perlu? jelaskan ? dan metode apa saja yang bisa
untuk menghitungnya ?
Jawaban :

Metode yang digunakan untuk menghitung pelebaran sepurPerlu pelebaran


sepur untuk mengurangi gaya tekan akibatnya terjepitnya roda kereta, agar
rel dan roda tidak cepat aus. Pada saat gerbong dengan dua gandar kokoh
melalui suatu tikungan, maka roda di muka bagian sisi terluar (pada rel luar)
dapat menekan rel. Oleh karena gandar muka dan belakang gerbong
merupakan satu kesatuan yang kaku (rigid wheel base), maka gandar
belakang berada pada posisi yang sejajar dengan gandar muka yang akan
memungkinkan tertekannya rel dalam oleh roda belakang. Flens roda luar
akan membentuk sudut dalam posisi ditikungan, namun sumbu memanjang
gerbong letaknya selalu tegak lurus terhadap gandar depan.  

Metode menghitungnya ada 2 yaitu dengan :


a. Pendekatan Indonesia (Peraturan Dinas No. 10 tahun 1986)

d = 3 m model Indonesia. & e = 4 mm (S = 1067 mm) w= 4500 𝑅 – 8 (mm)


d = 4 m & e = 4 mm (S = 1067 mm) w= 4500 𝑅 Pelebaran sepur – 8 (mm)

dan pelebaran sepur yang diiziinkan maksimum adalah 20 mm.

b. Pendekatan Jepang (JNR)


JNR melakukan pendekatan terhadap besar pelebaran sepur dengan :
Kondisi maksimum terjadi apabila gandar roda muka tepat berada di rel
sedangkan gandar roda belakang telah bergeser ke luar

Kondisi Max = w= (1.5 𝑑)28 𝑅

Kalibrasi terhadap ukuran yang digunakan di Indonesia :

Kondisi Max :
w= 2532 𝑅 4500 𝑅 untuk d = 4 mm untuk d = 3 m – 4 (mm) d– 4 (mm)

Kondisi Min :
Kondisi minimum dicapai bila flens rel luar sedemikian sehingga
memungkinkan roda belakang melalui flens rel dalam.

Kondisi Minimum : w= 2391 𝑅 4250 𝑅 untuk d = 3 m– 6 (mm) untuk d = 4 m

3. Dari contoh soal pada materi, rencanakan lengkung vertikal dengan rencana
landai sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, apabila digunakan
kecepatan rencana untuk jari-jari lengkung sebagaimana pada contoh soal
dimaksud.

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai