Anda di halaman 1dari 3

ADMINISTRASI KEUANGAN

1. Peta Konsep Modul

MODUL 1:

RUANG LINGKUP
ADMINISTRASI KEUANGAN
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

MODUL 2:

PENERIMAAN NEGARA

MODUL 3:

PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN NEGARA

MODUL 4 :
ADMINISTRASI BENDAHARAWAN DAN
KEUANGAN AKUNTASI PEMERINTAHAN

MODUL 5:

KEUANGAN DAERAH

MODUL 6:

PENDAPATAN ASLI DAERAH

MODUL 7:

TRANSPARANSI DAN
LAPORAN KEUANGAN
2. Prinsip-prinsip penyelenggaraan Administrasi Keuangan adalah:
- Konsistensi (Consistency) yaitu sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus
konsisten dari waktu ke waktu
- Akuntabilitas (Accountability) yaitu kewajiban moral atau hukum yang melekat pada
individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan
atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan
- Transparansi (Transparency) yaitu organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya,
menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para
pemangku kepentingan
- Kelangsungan Hidup (Viability) yaitu merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan
keberlanjutan keuangan organisasi
- Integritas (Integrity) yaitu laporan dan catatan keuangan harus dijaga integritasnya
melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan
- Pengelolaan (Stewardship) yaitu organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana
yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
- Standar Akuntansi (Accounting Standards) yaitu sistem akuntansi dan keuangan yang
digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku
secara umum

Satu kasus yang akan saya ambil adalah kasus Pengembalian kelebihan pembayaran
Pajak tidak dikompensasikan dengan utang pajak dari wajib pajak sebesar Rp 364,68
miliar. Pengembalian pendapatan pajak adalah merupakan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak oleh Wajib Pajak (WP) yang terjadi apabila jumlah kredit pajak atau
jumlah pajak yang terutang atau telah dilakukan pembayaran pajak yang tidak seharusnya
tertuang dengan catatan WP tersebut tidak mempunyai utang pajak lain.

Salah satu prosedur yang ditempuh adalah memperhitungkan restitusi pajak dengan utang
WP. BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan diantaranya untuk membuat
mekanisme konfirmasi melalui sistem informasi yang terintegrasi untuk menjamin
pejabat yang memberikan persetujuan pengembalian kelebihan pembayaran pajak telah
memperhitungkan seluruh piutang pajak WP bersangkutan. Selain itu, BPK juga
merekomendasikan kepada Menteri Keuangan selaku wakil Pemerintah agar
menginstruksikan Direktur Jenderal Pajak untuk segera menindaklanjuti rekomendasi
BPK terkait kompensasi utang pajak WP dalam pembayaran restitusi dan membuat kajian
serta menetapkan prosedur pengenaan sanksi kepada petugas pajak yang dinyatakan lalai
atau sengaja tidak mengkompensasikan utang pajak wajib dengan pembayaran restitusi.
Atas rekomendasi tersebut Menteri Keuangan akan menindaklanjuti dengan antara lain
akan melakukan evaluasi dan pengawasan serta menegaskan kembali prosedur
pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana diatur dalam PMK-
244/PMK.03/2015.

3. Menurut saya materi yang paling sulit dipahami adalah materi pada modul ke 7 tentang
Transparansi dan Laporan Keuangan karena transparansi berperan penting dalam laporan
keuangan agar terhindar dari penyimpangan sehingga dibutuhkan waktu yang sedikit
lama untuk memahaminya dan materi yang paling menarik untuk dipelajari bagi saya
adalah materi pada modul ke 2 tentang Penerimaan Negara karena pada materi ini banyak
membahas tentang sumber-sumber penerimaan Negara yang saya anggap menarik untuk
dipelajari.

Sumber. BMP ADPU 4333 Administrasi Keuangan, Modul 1-7

Anda mungkin juga menyukai