Anda di halaman 1dari 5

LAPORANPENDAHULUAN

MENTAL HEALTH NURSING PRACTICE II

WAHAM

Di susun oleh :

Martha Herthin Hia ( 011811032 )

Dosen Pembimbing :

Ns. Zakiyah, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BINAWAN

Jl. Dewi Sartika.Jl. Raya Kalibata, RT 12/5, Cawang,Kramatjati

Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13630


LAPORAN PENDAHULUAN

A. Kasus ( masalah utama )


Waham
B. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah.
Keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya.
Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya
penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan
penganiayaan.
C. Karakteristik
a. Mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, atau keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak
sesuai kenyataan)
b. Tampak tidak mempercayai orang lain
c. Curiga
d. Bermusuhan
e. Merusak (diri, orang lain dan lingkungan)
f. Takut, sangat waspada
g. Tidak tepat menilai lingkungan atau realitas
h. Ekspresi wajah tegang
i. Mudah tersinggung
D. Faktor Predisposisi
1. Biologis
Pola keterlibatan keluarga relative kuat yang muncul di kaitkan dengan
delusi atau waham. Dimana individu dari anggota keluarga yang di
manifestasikan dengan gangguan ini berada pada resiko lebih tinggi untuk
mengalaminya di bandingkan dengan populasi umum.Studi pada manusia
kembar juga menunjukan bahwa ada keterlibatan factor
2. Teori Psikososial
Konflik diantara suami istri mempengaruhi anak. Bayaknya masalah
dalam keluarga akan mempengaruhi perkembangan anak dimana anak tidak
mampu memenuhi tugas perkembangan dimasa dewasanya. Beberapa ahli
teori menyakini bahwa individu paranoid memiliki orang tua yang
dingin,perfeksionis, sering menimbulkan kemarahan,perasaan mementingkan
diri sendiri yang berlebihan dan tidak percaya pada individu. Klien menjadi
orang dewasa yang rentan karena pengalaman awal ini
3. Teori Interpersonal
orang yang mengalami psikosis akan menghasilkan suatu hubungan orang
tua-anak yang penuh dengan ansietas tinggi.Hal ini jika di pertahankan maka
konsep diri anak akan mengalami ambivalen.
4. Psikodinamika
Perkembangan emosi terhambat karena kurangnya rangsangan atau
perhatian ibu,dengan ini seorang bayi mengalami penyimpangan rasa aman dan
gagal untuk membangun rasa percayanya sehingga menyebabkan munculnya
ego yang rapuh karena kerusakan harga diri yang parah,perasaan kehilangan
kendali,takut dan ansietas berat.Sikap curiga kepada seseorang di
manifestasikan dan dapat berlanjut di sepanjang kehidupan. Proyeksi
merupakan mekanisme koping paling umum yang di gunakan sebagai pertahanan
melawan perasaan
E. Faktor Presipitasi
1. Biologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang
maladaptif termasuk:
a. Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses
informasi
b. Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi
rangsangan.
2. Stres lingkungan
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya
gangguan perilaku.
3. Pemicu gejala
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering menunjukkan
episode baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa terdapat pada respon
neurobiologik yang maladaptif berhubungan dengan kesehatan.
Lingkungan, sikap dan perilaku individu.
F. Pohon Masalah
Perilaku kekerasan

Waham

Menarik diri

Harga diri rendah

G. Tindakan Keperawatan
Pasien :
a. Identifikasikan tanda dan gejala waham
b. Bantu orientasi realitas : panggil nama, orietasi waktu, orang , tempat /
lingkungan
c. Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
d. Bantu pasien memenuhi kebutuhan yang realistis
e. Masukan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan.

Keluarga :

a. Diskusikan masalah yang di rasakasn dalam merawat pasien


b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya waham ( gunakan
booklet )
c. Jelaskan cara merawat : tidak di sangkal, tidak di ikuti/ diterima ( netral )
d. Latih cara mengetahui kebutuhan pasien dan mengetahui kemampuan pasien
e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

H. Diagnosa Medis
a. Waham Curiga
b. Menarik diri
c. Harga diri rendah
Referensi :

http://rsjsambanglihum.kalselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/03/WAHAM.pdf

https://osf.io/f5z4b/download

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai