DOSEN PENGAMPU :
I Komang Sandiarsa, SH.MH
Disusun oleh : Kelompok 1
Gusti Ayu Kade Agung Sintya Prama Dewi (01)
Rahma Ayu Prihadi (07)
Ni Putu Putri Ayu Febrianti (08)
Nur Haliza Fauzi (10)
Marsela Margareta (13)
Inri Gavrila Mabilegi (15)
Ni Luh Septiarini (17)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Pemahaman Tentang Demokrasi, Sistem
Pemerintahan Negara dan Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara” dengan
waktu yang sesuai. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat
penilaian mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi nilai tugas, nilai
kelompok, nilai individu, dan nilai keaktifan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Karena itu kami memohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan kami
sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna sempurna
nya makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap
pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi adalah suatu proses sejarah dan politik perkembangan demokrasi di dunia
secara umum, hingga khususnya di Indonesia, mulai dari pengertian dan konsepsi demokrasi
menurut para tokoh dan founding fathers Kemerdekaan Indonesia, terutama Soekarno,
Mohammad Hatta, dan Soetan Sjahrir. Namun, hampir semua negara di dunia ini telah
menjadikan demokrasi sebagai asasnya yang fundamental sebagai telah ditunjukkan oleh
hasil studi UNESCO pada awal 1950-an yang mengumpulkan lebih dari 100 sarjana Barat
dan Timur, bahwa di negaranegara demokrasi itu pemberian peranan kepada negara dan
mayarakat hidup dalam porsi yang berbeda-beda.
Di samping itu, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan
arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai organisasi
tertingginya, tetapi ternyata demokrasi itu berjalan dalam rute yang berbeda-beda (S.Pamudji,
1995:1).
Sistem Pemerintahan yang baik sangat diperlukan oleh suatu negara dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana pelayanan publik baik ditingkat pusat maupun
ditingkat daerah. Good goverment diperlukan untuk perubahan paradigma pemerintahan yang
mendasar dari sistem lama yang serba sentralistis, dimana pemerintah pusat sangat kuat
dalam menentukan kebijakan. Paradigma baru tersebut menuntut suatu sistem yang mampu
mengurangi ketergantungan dan bahkan menghilangkan ketergantungan pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat, serta bisa memberdayakan daerah agar mampu berkompetisi baik
secara regional, nasional maupun internasional. Menanggapi paradigma tersebut, pemerintah
otonomi kepada daerah seluas-luasnya yang bertujuan untuk memungkinkan daerah
mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri agar berdaya guna dan berhasil guna dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan serta dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara disingkat PPBN adalah pendidikan dasar bela
negara untuk menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia, keyakinan akan Kesaktian Pancasila, kerelaan berkorban bagi Negara, serta
1
kemampuan awal bela negara. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungan sesuai dengan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, keadaan
geografi negara serta sejarah yang dialaminya.
Tujuan PPBN adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekad,
sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut guna meniadakan setiap
ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang membahayakan keselamatan negara,
kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Mulai dari pertengahan abad 5 SM istilah demokrasi telah banyak digunakan untuk
menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara dan kota Yunani, terutama di
Athena. Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan
oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos
bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahan. Demokrasi
sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberi hak, kebebasan kepada warga
negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
C. Ciri-Ciri Demokrasi
Sebuah negara sendiri dikatakan telah menerapkan sistem demokrasi, jika telah
memenuhi ciri-ciri sebagai berikut ini :
D. Tujuan Demokrasi
Kebebasan Berpendapat
Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki
kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi
mereka.
Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan
ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap
warga negara dan mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama
agar terjalin keamanan bersama dilingkungan masyarakat.
Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengdepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam
setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga
4
memberi aspirasi terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong aktif dalam bidang
politik guna memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut.
Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi,
ada di tangan rakyat. Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada
pemerintahan. Sistem pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan
pemerintahan agar tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau ditaktor. Dengan
demokrasi diharapkan akan menciptakan pemerintahan yang bertanggung jawab,
dimana pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk
merangkum semua kebutuhan rakyat.
E. Macam-Macam Demokrasi
Demokrasi Parlementer
Demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif atau disebut juga
dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atau
demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala negaranya juga berbeda
dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-
beda.
Demokrasi Langsung
Demokrasi ini disebut murni karena merupakan jenis demokrasi dimana rakyatnyalah
yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis
parlemen. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik. Jika pemerintah
harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut
kemudian akan ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah
dan menentukan nasib negaranya sendiri.
Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan demokrasi ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili suara
mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di
seluruh dunia. Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak, tidak hanya pada
mayoritas rakyat di negara bagian, tetapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan
yang lebih berkualitas, minoritas kemudian dapat menyuarakan keluhannya dengan
tepat.
Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air Indonesia. Demokrasi yang
bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa, serta berdasarkan musyawarah
mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga negara
seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
Demokrasi Presidensial
Dibawah sistem demokrasi presindensial, presiden dipilih secara langsung dan tidak
langsung oleh warga negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintahan kemudian
5
tidak bertanggung jawab kepada legislatif tetapi tidak dapat membubarkan legislatif
secara sepenuhnya.
F. Prinsip-prinsip Demokrasi
a. Kedaulatan rakyat;
c. Kekuasaan mayoritas;
d. Hak-hak minoritas;
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata, yaitu sistem dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang
mencakup susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah, yang artinya kalimat yang bermakna
menyuruh melakukan sesuatu. Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah memerintah
yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam
rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan
adalah yang dilakukan oleh eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
pelaksanaan negara.
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan pengaruh dalam mencapai
tujuan dan fungsi pemerintahan.
6
B. Macam-Macam Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan presidensial atau disebut juga dengan sistem kongresional adalah
sistem pemerintahan dimana badan eksekutif dan legislatif memiliki kedudukan yang
independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti dalam
sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah. Sistem
presidensial tidak mengenal adanya lembaga pemegang supremasi tertinggi. Kedaulatan
negara dipisahkan (separation of power) menjadi tiga cabang kekuasaan, yakni legislatif,
eksekutif, dan yudikatif, yang secara ideal diformulasikan sebagai ”Trias Politica” oleh
Montesquieu. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat untuk masa kerja
yang lamanya ditentukan konstitusi. Konsentrasi kekuasaan ada pada presiden sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam sistem presidensial para menteri adalah
pembantu presiden yang diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden.
7
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan
memakan waktu yang lama.
Karena presiden tidak bertanggung jawab pada badan legislatif, maka sistem
pertanggungjawabannya menjadi tidak jelas
Bisa menciptakan sebuah kekuasaan yang mutlak karena kekuasaan eksekutif
berada di luar pengawasan langsung legislatif.
8
Kabinet dapat mengemudikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
Parlemen menjadi tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal
penting untuk menjadi menteri atau posisi eksekutif pautannya.
1. Dari presidensial
o Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan
dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
o Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
o Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
2. Dari parlementer
o Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden.
o Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
o Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
4. Sistem Pemerintahan Komunis
9
Sistem ekonomi menggunakan sistem komunisme dengan perencanaan terpusat.
Sifatnya otoriter dan tidak memiliki kebebasan berpendapat.
Seluruh alat produksi dikuasai oleh negara, swasta tidak memiliki peran.
10
2. Sistem Pemerintahan Indonesia (1949-1950)
Federasi adalah negaranya, republik adalah bentuk pemerintahannya, sistem pemerintah
annya adalah parlementer semu, konstitusinya UUD RIS.
11
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) adalah pendidikan dasar bela negara guna
menumbuhkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia,
keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk
negara, serta memberikan awal bela negara.
Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia serta keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan
berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri, yang
membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa,
keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional serta nilai – nilai Pancasila dan Undang – Undang
Dasar 1945.
Berbagai akftifitas positif warga negara dalam menjalankan roda kehidupan masyarakat
merupakan implementasi riil bela negara.
Periode yang dimaksud tersebut adalah yang berkaitan dengan kepentingan sejarah
perkembangan Pendidikan Pendahulu Bela Negara. Pendidikan Bela Negara berkembang
berdasarkan situasi yang dihadapi oleh penyelenggaraan kekuasaan. Periode-periode tersebut
adalah sebagai berikut:
Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai 1965 disebut periode lama atau
Orde Lama. Ancaman yang dihadapi datangnya dari dalam maupun dari luar,
langsung maupun tidak langsung, menumbuhkan pemikiran mengenai cara
menghadapinya. Pada tahun 1954, terbitlah produk Undang–Undang tentang Pokok–
Pokok Perlawanan Rakyat (PPPR) dengan Nomor 29 Tahun 1954. Sehingga
terbentuklah organisasi–organisasi perlawanan rakyat pada tingkat desa (OKD) dan
sekolah-sekolah (OKS).
Tahun 1965 sampai 1998 disebut periode baru atau Orde Baru. Ancaman yang
dihadapi dalam periode ini adalah tantangan non fisik. Pada tahun 1973 keluarlah
Ketetapan MPR dengan Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN, dimana terdapat
penjelasan tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Lalu pada tahun
1982 keluarlah UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan–Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia, dengan adanya penyelenggaraan
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara dari Taman Kanak–Kanak hingga Perguruan
Tinggi.
Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode Reformasi, untuk menghadapi
perkembangan jaman globalisasi maka diperlukan undang–undang yang sesuai maka
keluarlah Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang mengatur kurikulum Pendidikan kewarganegaraan, yang kemudian pasal ini
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah
hubungan negara dengan warga negara, antara warga negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus
12
terus ditingkatkan guna menjawab tantangan masa depan, sehingga keluaran peserta
didik memiliki semangat juang yang tinggi dan kesadaran bela negara sesuai bidang
profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.
c. Wawasan Nusantara
Yang dimaksud dengan wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungan sesuai dengan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, keadaan geografi
negara serta sejarah yang dialaminya. Pada dasranya Wawasan Nusantara merupakan
perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai kesatuan yang bulat dan utuh di dalam kehidupan
kenegaraan dan kemasyarakatan.
d. Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik dariluar negeri maupun dari dalam negeri
dalam bentuk apapun, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
keutuhan, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta mencapai tujuan perjuangan
nasionalnya.
Yang dimaksud dengan tujuan PPBN adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang
memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut guna
meniadakan setiap ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang membahayakan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan
yuridiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Sasaran Pendidikan Pendahuluan Bela Negara adalah terwujudnya warga negara Indonesia
yang mengerti, menghayati dan sadar serta yakin untuk menunaikan kewajibannya dalam
upaya bela negara, dengan ciri-ciri:
Yaitu mengenal mencintai wilayah nasionalnya sehingga waspada dan siap membela tanah
air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari
manapun.
13
Yaitu selalu membina kerukunan, persatuan, dan kesatuan di lingkungan keluarga,
pemukiman, pendidikan, dan pekerjaan sera mencintai budaya bangsa dan selalu
mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan.
Yaitu sadar bertanah air, bernegara dan berbahasa satu yaitu Indonesia, mengakui dan
menghormati bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Lambang Negara
Garuda Pancasila dan Kepala Negara serta mentaati seluruh peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yaitu yakin akan kebenaran Pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan ideologi bangsa
dan negara yang telah terbukti kesaktiannya dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara,guna tercapainya tujuan nasional.
Yaitu rela mengorbankan waktu, tenaga,pikiran, dan harta baik benda maupun dana,untuk
kepentingan umum, sehingga pada saatnya siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan
bangsa dan negara.
a) Diutamakan secara psikis (mental) memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras,
mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan
sendiri, tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai
tujuan nasional.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah darimana rakyat
tersebut berasal dan latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa
melihat latar belakang dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara
demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan.
Secara umum, tujuan Demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera,adil dan makmur dengan konsep mengdepankan keadilan, kejujuran dan
keterbukaan. Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga
meliputi kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat.
Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat terpenuhi. Pengambilan
kebijakan negara demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara
umum. Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam
suatu negara demokrasi akan tercipta kepuasan rakyat.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://nadineagnesiaa.wordpress.com/2017/03/26/pemahaman-tentang-demokrasi-
sistem-pemerintahan-negara-dan-perkembangan-pendidikan-pendahuluan-bela-
negara/
https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/
http://ppkn.unpam.ac.id/hima/
https://stanbrain.com/seleksi-kompetensi-dasar-tentang-sistem-pemerintahan-
indonesia/
https://umumsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sistem-pemerintahan-
indonesia-20
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-presidensial/
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Sistem-Parlementer_29737_s2-unkris_p2k-
unkris.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_semipresidensial
https://today.line.me/id/v2/article/7qoXKn
16