Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Pemahaman Tentang Demokrasi, Sistem Pemerintahan


Negara, dan Perkembangan Pendidikan Pendahuluan
Bela Negara”

DOSEN PENGAMPU :
I Komang Sandiarsa, SH.MH
Disusun oleh : Kelompok 1
Gusti Ayu Kade Agung Sintya Prama Dewi (01)
Rahma Ayu Prihadi (07)
Ni Putu Putri Ayu Febrianti (08)
Nur Haliza Fauzi (10)
Marsela Margareta (13)
Inri Gavrila Mabilegi (15)
Ni Luh Septiarini (17)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Pemahaman Tentang Demokrasi, Sistem
Pemerintahan Negara dan Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara” dengan
waktu yang sesuai. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat
penilaian mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi nilai tugas, nilai
kelompok, nilai individu, dan nilai keaktifan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Karena itu kami memohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan kami
sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna sempurna
nya makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap
pembaca.

Denpasar, 18 September 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pemahaman Tentang Demokrasi
A. Pengertian Demokrasi……………………………………………………...3
B. Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia………………………………………3
C. Ciri-Ciri Demokrasi………………………………………………………..4
D Tujuan Demokrasi………………………………………………………….4
E Macam-Macam Demokrasi………………………………………………...5
F. Prinsip-Prinsip Demokrasi………………………………………………....6
2.2. Sistem Pemerintahan
A. Pengertian Sistem Pemerintahan Negara………………………………….6
B. Macam-Macam Sistem Pemerintahan Negara…………………………….6
C. Sistem Pemerintahan Di Indonesia……………………………………….10
2.3. Perkembangan Pendidikan Pendahulu Bela Negara
A. Pengertian Pendidikan Pendahulu Bela Negara…………………………..11
B. Situasi NKRI Terbagi Dalam Periode–Periode…………………………...12
C. Wawasan Nusantara………………………………………………………12
D. Ketahanan Nasional……………………………………………………….13
E. Tujuan Pendidikan Pendahulu Bela Negara……………………………….13
F. Sasaran Pendidikan Pendahulu Bela Negara………………………………13
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................15
3.2 Saran ...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demokrasi merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara


sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias
politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan
berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga
jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi
dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Demokrasi adalah suatu proses sejarah dan politik perkembangan demokrasi di dunia
secara umum, hingga khususnya di Indonesia, mulai dari pengertian dan konsepsi demokrasi
menurut para tokoh dan founding fathers Kemerdekaan Indonesia, terutama Soekarno,
Mohammad Hatta, dan Soetan Sjahrir. Namun, hampir semua negara di dunia ini telah
menjadikan demokrasi sebagai asasnya yang fundamental sebagai telah ditunjukkan oleh
hasil studi UNESCO pada awal 1950-an yang mengumpulkan lebih dari 100 sarjana Barat
dan Timur, bahwa di negaranegara demokrasi itu pemberian peranan kepada negara dan
mayarakat hidup dalam porsi yang berbeda-beda.

Di samping itu, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan
arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai organisasi
tertingginya, tetapi ternyata demokrasi itu berjalan dalam rute yang berbeda-beda (S.Pamudji,
1995:1).

Sistem Pemerintahan yang baik sangat diperlukan oleh suatu negara dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana pelayanan publik baik ditingkat pusat maupun
ditingkat daerah. Good goverment diperlukan untuk perubahan paradigma pemerintahan yang
mendasar dari sistem lama yang serba sentralistis, dimana pemerintah pusat sangat kuat
dalam menentukan kebijakan. Paradigma baru tersebut menuntut suatu sistem yang mampu
mengurangi ketergantungan dan bahkan menghilangkan ketergantungan pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat, serta bisa memberdayakan daerah agar mampu berkompetisi baik
secara regional, nasional maupun internasional. Menanggapi paradigma tersebut, pemerintah
otonomi kepada daerah seluas-luasnya yang bertujuan untuk memungkinkan daerah
mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri agar berdaya guna dan berhasil guna dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan serta dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara disingkat PPBN adalah pendidikan dasar bela
negara untuk menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia, keyakinan akan Kesaktian Pancasila, kerelaan berkorban bagi Negara, serta

1
kemampuan awal bela negara. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungan sesuai dengan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, keadaan
geografi negara serta sejarah yang dialaminya.

Tujuan PPBN adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekad,
sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut guna meniadakan setiap
ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang membahayakan keselamatan negara,
kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.

Sasaran Pendidikan Pendahuluan Bela Negara adalah terwujudnya warga Indonesia


yang mengerti, menghayati dan sadar serta yakin untuk menunaikan kewajibannya dalam
upaya bela negara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemahaman tentang demokrasi?


2. Bagaimana system pemerintahan negara?
3. Bagaimana perkembangan Pendidikan pendahulu bela negara?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pemahaman tentang demokrasi.


2. Untuk mengetahui system pemerintahan negara.
3. Untuk mengetahui perkembangan Pendidikan pendahulu bela negara.

1.4 Manfaat Penulisan

Dengan perkembangan teknologi zaman sekarang , sudah tentu pemahaman tentang


demokrasi serta pembangunan pendidikan pendahuluan bela negara sangat tidak dihiraukan.
Untuk itu kelompok kami membuat makalah yang mebahas tentang "Pemahaman tentang
demokrasi, sistem pemerintahan negara dan perkembangan pendidikan pendahuluan bela
negara"

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pemahaman Tentang Demokrasi

A. Pengertian Demokrasi

Mulai dari pertengahan abad 5 SM istilah demokrasi telah banyak digunakan untuk
menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara dan kota Yunani, terutama di
Athena. Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan
oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos
bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahan. Demokrasi
sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberi hak, kebebasan kepada warga
negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.

Berikut beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli :

 C.F. Strong mengatakan Demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana mayoritas


rakyat berusia dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang
kemudian menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan
keputusannya.
 Haris Soche mengatakan Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenannya
dalam kekuasaan pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk
mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau
badan yang bertanggung jawab memerintah.
 Aristoteles mengatakan prinsip Demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negarnya.

B. Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia

Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahaan berasal dari kebudayaan Yunani.


Dengan sistem tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan keberlangsungan sebuah negara. Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus
dibicarakan langsung dengan rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah
sistem yang diusung di zaman tersebut. Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM,
terbentuk suatu pemerintahan yang relatif demokratis yang diperkenalkan di negera-negara
bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508 sebelum masehi. Kondisi tersebut membuat
Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak demokrasi athena, saat itu athena menganut
demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama, yakni pemilihan warga secara acak untuk
mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemeritahan, serta majelis legislatif yang terdiri
dari semua warga athena.
Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena.
Meski dibuat oleh majelis, demokrasi athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat.
Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu
kendali politik. Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M), di Eropa Barat,
gagasan tersebut tidak digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan
meskipun hanya beberapa orang yang dapat bergabung.

C. Ciri-Ciri Demokrasi

Sebuah negara sendiri dikatakan telah menerapkan sistem demokrasi, jika telah
memenuhi ciri-ciri sebagai berikut ini :

 Memiliki Perwakilan Rakyat


Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang telah dipilih melalui pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan dan
kedaulatan rakyat kemudian diwakilkan melalui anggota DPR ini.
 Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
Seluruh keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan
kepentigan warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi atau
kelompok belaka. Hal ini sekaligus mencegah praktek korupsi yang merajalela.
 Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau
pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.
 Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan
adanya partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi
penerus aspirasi.

D. Tujuan Demokrasi

Berikut beberapa tujuan demokrasi secara umum :

 Kebebasan Berpendapat
Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki
kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi
mereka.
 Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan
ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap
warga negara dan mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama
agar terjalin keamanan bersama dilingkungan masyarakat.
 Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengdepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam
setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga

4
memberi aspirasi terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong aktif dalam bidang
politik guna memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut.
 Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi,
ada di tangan rakyat. Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada
pemerintahan. Sistem pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan
pemerintahan agar tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau ditaktor. Dengan
demokrasi diharapkan akan menciptakan pemerintahan yang bertanggung jawab,
dimana pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk
merangkum semua kebutuhan rakyat.

E. Macam-Macam Demokrasi

Berikut ini macam-macam demokrasi :

 Demokrasi Parlementer
Demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif atau disebut juga
dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atau
demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala negaranya juga berbeda
dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-
beda.
 Demokrasi Langsung
Demokrasi ini disebut murni karena merupakan jenis demokrasi dimana rakyatnyalah
yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis
parlemen. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik. Jika pemerintah
harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut
kemudian akan ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah
dan menentukan nasib negaranya sendiri.
 Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan demokrasi ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili suara
mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di
seluruh dunia. Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak, tidak hanya pada
mayoritas rakyat di negara bagian, tetapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan
yang lebih berkualitas, minoritas kemudian dapat menyuarakan keluhannya dengan
tepat.
 Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air Indonesia. Demokrasi yang
bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa, serta berdasarkan musyawarah
mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga negara
seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
 Demokrasi Presidensial
Dibawah sistem demokrasi presindensial, presiden dipilih secara langsung dan tidak
langsung oleh warga negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintahan kemudian

5
tidak bertanggung jawab kepada legislatif tetapi tidak dapat membubarkan legislatif
secara sepenuhnya.

F. Prinsip-prinsip Demokrasi

Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian


dikenal dengan “soko guru demokrasi.” Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:

a. Kedaulatan rakyat;

b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

c. Kekuasaan mayoritas;

d. Hak-hak minoritas;

e. Jaminan hak asasi manusia;

f. Pemilihan yang bebas dan jujur;

g. Persamaan di depan hukum;

h. Proses hukum yang wajar;

i. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;

j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

k. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

2.2. Sistem Pemerintahan Negara

A. Pengertian Sistem Pemerintahan Negara

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata, yaitu sistem dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang
mencakup susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah, yang artinya kalimat yang bermakna
menyuruh melakukan sesuatu. Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah memerintah
yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam
rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan
adalah yang dilakukan oleh eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
pelaksanaan negara. 

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan pengaruh dalam mencapai
tujuan dan fungsi pemerintahan.

6
B. Macam-Macam Sistem Pemerintahan

a. Sistem Pemerintahan Presidensial


a. Pengertian Sistem Pemerintahaan Presidensial

Sistem pemerintahan presidensial atau disebut juga dengan sistem kongresional adalah
sistem pemerintahan dimana badan eksekutif dan legislatif memiliki kedudukan yang
independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti dalam
sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah. Sistem
presidensial tidak mengenal adanya lembaga pemegang supremasi tertinggi. Kedaulatan
negara dipisahkan (separation of power) menjadi tiga cabang kekuasaan, yakni legislatif,
eksekutif, dan yudikatif, yang secara ideal diformulasikan sebagai ”Trias Politica” oleh
Montesquieu. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat untuk masa kerja
yang lamanya ditentukan konstitusi. Konsentrasi kekuasaan ada pada presiden sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam sistem presidensial para menteri adalah
pembantu presiden yang diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden.

b. Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial


1) Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala neg
ara.
2) Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih la
ngsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
3) Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberh
entikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
4) Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kep
ada kekuasaan legislatif).
5) Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada
presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.

c. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial


1. Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:

 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada


parlemen.
 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,
masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina
adalah enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.
 Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat
diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

2. Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:

 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat


menciptakan kekuasaan mutlak.

7
 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan
memakan waktu yang lama.
 Karena presiden tidak bertanggung jawab pada badan legislatif, maka sistem
pertanggungjawabannya menjadi tidak jelas
 Bisa menciptakan sebuah kekuasaan yang mutlak karena kekuasaan eksekutif
berada di luar pengawasan langsung legislatif.

2. Sistem Pemerintahan Parlementer


a. Pengertian Sistem Pemerintahan Parlementer

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen mempunyai


peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen mempunyai wewenang
dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan,
yaitu dengan aktivitas yang dipekerjakan mengeluarkan semacam mosi tak percaya.
Berbeda dengan sistem presidensial, di mana sistem parlemen dapat mempunyai
seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya
pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan,
namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.

b. Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer


1) Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
2) Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
3) Perdana menteri mempunyai hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat
dan menghentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
4) Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
5) Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
c. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena remeh terjadi
penyesuaian gagasan antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
eksekutif dan legislatif telah tersedia pada satu partai atau koalisi partai.
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
 Telah tersedianya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet
sehingga kabinet menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

2. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer

 Letak badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan


parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
 Kelangsungan letak badan eksekutif atau kabinet tak bisa ditentukan berakhir
sesuai dengan masa posisinya karena sewaktu-waktu kabinet dapat selesai.

8
 Kabinet dapat mengemudikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal
penting untuk menjadi menteri atau posisi eksekutif pautannya.

3. Sistem Pemerintahan Semi Presidensial

a. Pengertian Sistem Pemerintahan Semi Presidensial

Sistem semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua


sistem pemerintahan: presidensial dan parlementer.Terkadang, sistem ini juga disebut
dengan Dual Eksekutif (Eksekutif Ganda). Dalam sistem ini, presiden dipilih
oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaan
bersama-sama dengan perdana menteri.
b. Ciri-ciri Pemerintahan Semi Presidensial

1. Dari presidensial
o Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan
dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
o Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
o Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
2. Dari parlementer
o Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden.
o Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
o Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
4. Sistem Pemerintahan Komunis

a. Pengertian Sistem Pemerintahan Komunis

Sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh partai komunis. Komunisme atau


Marxisme merupakan ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis.
Berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi. Tujuan utamanya untuk
menciptakan masyarakat komunis dengan aturan sosial dan ekonomi berdasar kepemilikan
bersama alat produksi, serta tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.

b. Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Komunis

 Sistem pemerintahan didominasi oleh satu partai, yakni Partai Komunis.


 Paham komunisme atau Marxisme-Leninisme (berasal dari pemikiran Lenin)
dianggap sebagai paham negara.

9
 Sistem ekonomi menggunakan sistem komunisme dengan perencanaan terpusat.
 Sifatnya otoriter dan tidak memiliki kebebasan berpendapat.
 Seluruh alat produksi dikuasai oleh negara, swasta tidak memiliki peran.

5. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal

a. Pengertian Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal

Kebebasan individu sangat ditonjolkan dalam sistem ini. Demokrasi liberal disebut


juga dengan demokrasi konstitusional. Individu akan dilindungi hak-haknya oleh
undang-undang atau konstitusi. Apapun keputusan yang diambil oleh pemerintah jangan
sampai melanggar kebebasan individu. 

b. Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal

 Mengutamakan kepentingan individu, terutama di lingkungan masyarakat.


 Agama menjadi urusan masing-masing, sebab keyakinan beragama merupakan hak
asasi manusia yang sifatnya sangat pribadi. Baik mempercayai adanya Tuhan maupun
tidak (Atheis).
 Mengutamakan hak asasi manusia yang berkaitan dengan kebebasan individu.

6. Sistem Pemerintahan Liberal

a. Pengertian Sistem Pemerintahan Liberal

Sistem pemerintahan Liberal menganut pada asas kebebasan sebagai landasan


penetapan kebijakan. Pemerintah tak begitu banyak menetapkan kebijakan. Mayoritas
aktivitas pemerintahan negara dijalankan oleh pihak swasta. Liberal atau liberalisme
merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, serta tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman, bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.

b. Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Liberal


1) Negara menganut asas demokrasi.
2) Wakil rakyat di pemerintahan negara dipilih oleh rakyat.
3) Parlemen memiliki tanggung jawab besar terhadap warga negara.
4) Memiliki lembaga dalam pemerintahan yang berfungsi dalam mengawasi lembaga
legislatif.
5) Membuat perangkat regulasi berdasar pengalaman individu.

C. Sistem Pemerintahan Di Indonesia

Berdasarkan perkembangan sejarah ketatanegaraan, negara Indonesia terhitung sudah m


elakukan perubahan sistem permerintahan beberapa kali. Di bawah ini diuraikan secara singk
at bagaimana sejarahnya sistem pemerintahan yang ada di negara Indonesia :

1. Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1949)


Bentuk negara pada periode ini adalah kesatuan, sistem pemerintahannya kepresidenan,
bentuk pemerintahannya adalah republik sedangkan konsitusinya adalah UUD 1945.

10
2. Sistem Pemerintahan Indonesia (1949-1950)
Federasi adalah negaranya, republik adalah bentuk pemerintahannya, sistem pemerintah
annya adalah parlementer semu, konstitusinya UUD RIS.

3. Sistem Pemerintahan Indonesia (1950-1959)


Kesatuan adalah bentuk negaranya, bentuk pemerintahannya adalah republik, sistem pe
merintahannya parlementer, konsitusinya UUDS 1950.

4. Sistem Pemerintahan Indonesia (1959-1966) – (1966–1998)


Bentuk negaranya adalah kesatuan, republik adalah bentuk pemerintahannya, kepreside
nan adalah sistem pemerintahannya, UUD 1945 adalah konstitusinya.

5. Sistem Pemerintahan Indonesia (1998 sampai dengan saat ini)


Dimulainya sistem pemerintahan yang ini mengejutkan tanggal 21 Mei 1998, tepat pa
da saat runtuhnya pemerintahan orde baru. Indonesia adalah negara kesatuan dengan prinsi
p otonomi daerah yang luas. Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggaraka
n sebagai satu kesatuan tunggal. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai
otoritas tertinggi sedangkan wilayah-wilayah administratif di bawahnya hanya menjalanka
n kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Wilayah administrati
f di negara Indonesia saat ini terbagi menjadi 34 provinsi.
Bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah republik konstitusional, sedangkan sist
em pemerintahan negara Indonesia adalah sistem presidensial. Bentuk pemerintahan repub
lik merupakan pemerintahan yang mandat kekuasaannya berasal dari rakyat, melalui meka
nisme pemilihian umum dan biasanya dipimpin oleh seorang presiden.
Sistem presidensial adalah sistem negara yang dipimpin oleh presiden. Presiden adala
h kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan u
mum. Dalam pemerintahan, presiden dibantu oleh menteri-menteri. Presiden berhak meng
angkat dan memberhentikan para menteri. Para menteri atau biasa disebut sebagai bertang
gung jawab terhadap presiden. Presiden dalam menjalankannya dijalankan oleh parlemen.
Parlemen di Indonesia terdiri dari dua bagian yakni, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPR dan DPD dipilih secara langsung ole
h rakyat melalui pemilihan umum. Pemilihan umum untuk memilih anggota DPR merupak
an pemilihan umum yang diselenggarakan oleh sebuah komisi pemilihan umum dengan m
ekanisme kontestasinya berbentuk pemilihan umum multi partai. Pemilihan umum untuk
memilih anggota DPD juga diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum dengan mekani
sme kontestasinya berasal dari calon individu dengan syarat dukungan tertentu yang mewa
kili wilayah administrasi tingkat 1 atau provinsi.
Anggota-anggota DPR dan DPD merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Rakya
t (MPR) yang bersidang sedikitnya satu kali dalam 5 (lima) tahun. MPR merupakan lemba
ga tinggi negara untuk mengubah dan menetapkan undang-undang dasar negara. Dan juga,
MPR adalah lembaga tinggi negara yang melantik presiden dan wakil presiden. MPR hany
a dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
undang-undang dasar.

2.3 Perkembangan Pendidikan Pendahulu Bela Negara

a. Pengertian Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

11
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) adalah pendidikan dasar bela negara guna
menumbuhkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia,
keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk
negara, serta memberikan awal bela negara.

Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia serta keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan
berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri, yang
membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa,
keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional serta nilai – nilai Pancasila dan Undang – Undang
Dasar 1945.

Berbagai akftifitas positif warga negara dalam menjalankan roda kehidupan masyarakat
merupakan implementasi riil bela negara.

b. Situasi NKRI Terbagi Dalam Periode–periode

Periode yang dimaksud tersebut adalah yang berkaitan dengan kepentingan sejarah
perkembangan Pendidikan Pendahulu Bela Negara. Pendidikan Bela Negara berkembang
berdasarkan situasi yang dihadapi oleh penyelenggaraan kekuasaan. Periode-periode tersebut
adalah sebagai berikut:

 Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai 1965 disebut periode lama atau
Orde Lama. Ancaman yang dihadapi datangnya dari dalam maupun dari luar,
langsung maupun tidak langsung, menumbuhkan pemikiran mengenai cara
menghadapinya. Pada tahun 1954, terbitlah produk Undang–Undang tentang Pokok–
Pokok Perlawanan Rakyat (PPPR) dengan Nomor 29 Tahun 1954. Sehingga
terbentuklah organisasi–organisasi perlawanan rakyat pada tingkat desa (OKD) dan
sekolah-sekolah (OKS).
 Tahun 1965 sampai 1998 disebut periode baru atau Orde Baru. Ancaman yang
dihadapi dalam periode ini adalah tantangan non fisik. Pada tahun 1973 keluarlah
Ketetapan MPR dengan Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN, dimana terdapat
penjelasan tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Lalu pada tahun
1982 keluarlah UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan–Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia, dengan adanya penyelenggaraan
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara dari Taman Kanak–Kanak hingga Perguruan
Tinggi.
 Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode Reformasi, untuk menghadapi
perkembangan jaman globalisasi maka diperlukan undang–undang yang sesuai maka
keluarlah Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang mengatur kurikulum Pendidikan kewarganegaraan, yang kemudian pasal ini
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah
hubungan negara dengan warga negara, antara warga negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus

12
terus ditingkatkan guna menjawab tantangan masa depan, sehingga keluaran peserta
didik memiliki semangat juang yang tinggi dan kesadaran bela negara sesuai bidang
profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.

c. Wawasan Nusantara

Yang dimaksud dengan wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungan sesuai dengan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, keadaan geografi
negara serta sejarah yang dialaminya. Pada dasranya Wawasan Nusantara merupakan
perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai kesatuan yang bulat dan utuh di dalam kehidupan
kenegaraan dan kemasyarakatan.

d. Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik dariluar negeri maupun dari dalam negeri
dalam bentuk apapun, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
keutuhan, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta mencapai tujuan perjuangan
nasionalnya.

e. Tujuan Pendidikan Pendahulu Bela Negara

Yang dimaksud dengan tujuan PPBN adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang
memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut guna
meniadakan setiap ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang membahayakan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan
yuridiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

f. Sasaran Pendidikan Pendahulu Bela Negara

Sasaran Pendidikan Pendahuluan Bela Negara adalah terwujudnya warga negara Indonesia
yang mengerti, menghayati dan sadar serta yakin untuk menunaikan kewajibannya dalam
upaya bela negara, dengan ciri-ciri:

1) Cinta tanah air

Yaitu mengenal mencintai wilayah nasionalnya sehingga waspada dan siap membela tanah
air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari
manapun.

2) Sadar berbangsa Indonesia

13
Yaitu selalu membina kerukunan, persatuan, dan kesatuan di lingkungan keluarga,
pemukiman, pendidikan, dan pekerjaan sera mencintai budaya bangsa dan selalu
mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan.

3) Sadar bernegara Indonesia

Yaitu sadar bertanah air, bernegara dan berbahasa satu yaitu Indonesia, mengakui dan
menghormati bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Lambang Negara
Garuda Pancasila dan Kepala Negara serta mentaati seluruh peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

4) Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara

Yaitu yakin akan kebenaran Pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan ideologi bangsa
dan negara yang telah terbukti kesaktiannya dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara,guna tercapainya tujuan nasional.

5) Rela berkorban untuk bangsa dan negara

Yaitu rela mengorbankan waktu, tenaga,pikiran, dan harta baik benda maupun dana,untuk
kepentingan umum, sehingga pada saatnya siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan
bangsa dan negara.

6) Memiliki kemampuan awal bela negara

a) Diutamakan secara psikis (mental) memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras,
mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan
sendiri, tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai
tujuan nasional.

b) Secara fisik (jasmaniah) sangat diharapkan memiliki kondisi kesehatan dan


keterampilan jasmani, yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang
bersifat psikis.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah darimana rakyat
tersebut berasal dan latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa
melihat latar belakang dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara
demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan.
 Secara umum, tujuan Demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera,adil dan makmur dengan konsep mengdepankan keadilan, kejujuran dan
keterbukaan. Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga
meliputi kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat.
 Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat terpenuhi. Pengambilan
kebijakan negara demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara
umum. Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam
suatu negara demokrasi akan tercipta kepuasan rakyat.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://nadineagnesiaa.wordpress.com/2017/03/26/pemahaman-tentang-demokrasi-
sistem-pemerintahan-negara-dan-perkembangan-pendidikan-pendahuluan-bela-
negara/

https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

http://ppkn.unpam.ac.id/hima/

https://stanbrain.com/seleksi-kompetensi-dasar-tentang-sistem-pemerintahan-
indonesia/

https://umumsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sistem-pemerintahan-
indonesia-20

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-presidensial/

http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Sistem-Parlementer_29737_s2-unkris_p2k-
unkris.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_semipresidensial

https://today.line.me/id/v2/article/7qoXKn

16

Anda mungkin juga menyukai