Anda di halaman 1dari 4

Kebijakan PPKM

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah memberlakukan pembatasan


kegiatan masyarakat darurat atau PPKM dari tanggal 3 Juli-25 Juli di Jaw dan Bali. PPKM
darurat meliputi pembatasan aktivitas warga lebih ketat daraipada yang berlaku sebelumnya,
seperti penyekatan di pintu masuk antarkota dan antarprovinsi, baik jalur darat, laut, maupun
udara.

Berikut aturan pengetatan aktivitas masyarakat dalam PPKM Darurat:

I. Aktivitas Bekerja
a) Sektor non-esensial menerapkan 100 persen work from home (WFH).
b) Seluruh kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring atau online.
c) Untuk sektor esensial diberlakukan 50 persen maksimum staf work from office (WFO)
dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100 persen maksimal
staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan

II. Aktivitas Perdagangan


a) Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual
kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat,
dengan kapasitas pengunjung 50 persen.
b) Untuk apotek dan toko obat bisa buka full 24 jam.
c) Pusat perbelanjaan /mal/pusat perdagangan ditutup
d) Tempat makan hanya menyediakan layanan antar atau bungkus

III. Aktivitas Sosial


a) Tempat ibadah ditutup semnetara.
b) Kegiatan seni dan olahraga ditutup sementara.
c) Fasilitas area publik ditutup sementara
d) Resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 orang dan tidak menerapkan makan di tempat.

IV. Mobilitas Warga


a) Transportasi umum diberlakukan dengan peraturan kapasita 70%
b) Pelaku perjalanan domestik yang menggunakan moda transportasi jarak jauh harus
menunjukkan kartu vaksin dan PCR.

Pada tanggal 26 Juli Presiden Joko Widodo memutuskan memperpanjang PPKM level 3
dan 4 hingga tanggal 2 Agustus. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri PPKM level 4 dan
level 3 diberlakukan di wilayah Jawa dan Bali, sedangkan level 4 covid-19 di Wilayah Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Kemudian pada tanggal 3 Agustus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto menegaskan bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Level 4 dilanjutkan di 21 provinsi dengan 25 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa-Bali hingga
tanggal 9 Agustus. Hal ini diberlakukan guna menekan jumlah kasus covid-19

Penerapan PPKM dibagi menjadi 4 level.Level ini ditetapkan berdasarkan asesmen level
situasi pandemi, yang merupakan indikator untuk mengetatkan dan melonggarkan upaya
pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19. PPKM berdasarkan level tertuang dalam
Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 22 Tahun 2021 dan Inmendagri Nomor 23
Tahun 2021.

Berikut peraturan PPKM berdasarkan level :

I. PPKM Level 1
Aturan mengenai PPKM di daerah tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri
(Inmendagri) Nomor 26 Tahun 2021. Berikut aturan PPKM yang perlu diterapkan bagi
daerah level 1:
a) Pekerjaan non-esensial 75 persen kerja dari kantor atau work from office (WFO) jika
sudah divaksin
b) Pekerjaan esensial beroperasi 100 persen dengan dibagi menjadi 2 shift dengan protokol
kesehatan ketat
c) Toko atau pasar kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 75 persen
d) Pasar rakyat selain kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 75 persen
e) Pusat perbelanjaan seperti mall dan plaza bisa buka dengan kapasitas 75 persen dan tutup
pukul 21.00
f) Pedagang kaki lima (PKL), barbershop dan sejenisnya bisa buka sampai pukul 20.00
g) Warung makan, PKL, lapak jajanan di ruang terbuka boleh beroperasi dengan kapasitas
75 persen dan buka hingga pukul 21.00. Sementara pengunjung yang makan di tempat
diberi batas waktu maksimal 30 menit.
h) Restoran di ruang terutup bisa buka dengan kapasitas 75 persen
i) Kegiatan belajar mengajar 50 persen daring dan 50 persen tatap muka Tempat ibadah
dibuka dengan kapasitas 50 persen dan protokol kesehatan ketat.

II. PPKM level 2


Berikut penerapan PPKM di daerah yang masuk kriteria level 2:
a) Pekerjaan non-esensial 50 persen WFO jika sudah divaksin
b) Pekerjaan esensial beroperasi 100 persen dengan dibagi menjadi 2 shift dengan protokol
kesehatan ketat
c) Toko atau pasar kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 75 persen dan tutup
pukul 21.00
d) Pasar rakyat selain kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 75 persen dan tutup
pukul 21.00
e) Pusat perbelanjaan seperti mall dan plaza bisa buka dengan kapasitas 50 persen dan tutup
pukul 20.00
f) Pedagang kaki lima (PKL), barbershop dan sejenisnya bisa buka sampai pukul 20.00
g) Warung makan, PKL, lapak jajanan di ruang terbuka boleh beroperasi dengan kapasitas
50 persen dan buka hingga pukul 20.00. Sementara pengunjung yang makan di tempat
diberi batas waktu maksimal 30 menit.
h) Restoran di ruang terutup bisa buka dengan kapasitas 50 persen
i) Kegiatan belajar mengajar 50 persen daring dan 50 persen tatap muka
j) Tempat ibadah dibuka dengan kapasitas 50 persen dan protokol kesehatan ketat.

III. PPKM level 3


Berikut aturan yang diterapkan bagi daerah PPKM level 3:
a) Pekerjaan non-esensial kerja dari rumah atau work from home (WFH)
b) Pekerjaan esensial beroperasi 100 persen dengan dibagi menjadi 2 shift dengan protokol
kesehatan ketat
c) Toko atau pasar kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 50 persen dan tutup
pukul 20.00
d) Pasar rakyat selain kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 50 persen dan tutup
pukul 15.00
e) Pusat perbelanjaan seperti mall dan plaza bisa buka dengan kapasitas 25 persen dan tutup
pukul 17.00
f) Pedagang kaki lima (PKL), barbershop dan sejenisnya bisa buka sampai pukul 20.00
g) Warung makan, PKL, lapak jajanan di ruang terbuka boleh beroperasi dengan kapasitas
25 persen dan buka hingga pukul 20.00. Sementara pengunjung yang makan di tempat
diberi batas waktu maksimal 30 menit.
h) Restoran di ruang terutup hanya melayani take away/delivery
i) Kegiatan belajar mengajar 100 persen daring
j) Tempat ibadah dibuka dengan kapasitas 25 persen dan protokol kesehatan ketat.

IV. PPKM level 4


Aturan mengenai penerapan PPKM level 4 periode 26 Juli-2 Agustus 2021 diatur dalam
Inmendagri Nomor 24 Tahun 2021.
a) Pekerjaan non-esensial kerja dari rumah atau work from home (WFH)
b) Pekerjaan esensial beroperasi 50 persen dengan dibagi menjadi 1 shift dan 100 persen
WFO untuk untuk kritikal dengan protokol kesehatan ketat
c) Toko atau pasar kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 50 persen dan tutup
pukul 20.00
d) Pasar rakyat selain kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 25 persen dan tutup
pukul 15.00
e) Pusat perbelanjaan seperti mall dan plaza tutup kecuali apotik dan toko obat Pedagang
kaki lima (PKL), barbershop dan sejenisnya bisa buka sampai pukul 20.00
f) Warung makan, PKL, lapak jajanan di ruang terbuka boleh beroperasi dengan kapasitas
maksimal 3 orang dan buka hingga pukul 20.00. Sementara pengunjung yang makan di
tempat diberi batas waktu maksimal 30 menit.
g) Restoran di ruang terutup hanya melayani take away/delivery
h) Kegiatan belajar mengajar 100 persen daring
i) Tempat ibadah dilarang ada kegiatan berjemaah.

Daftar Pustaka

 https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/31/150000165/ini-perbedaan-aturan-ppkm-
level-1-2-3-dan-4
 https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/kronologi/kebijakan-covid-19-dari-psbb-
hingga-ppkm-empat-level
 https://hot.liputan6.com/read/4617198/beda-ppkm-level-1-sampai-4-dan-kriterianya-
ketahui-aturan-yang-berlaku
 https://newssetup.kontan.co.id/news/kebijakan-ppkm-level-4-diperpanjang-di-21-
provinsi-luar-jawa-bali-mana-saja

Anda mungkin juga menyukai