Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dwi Nurfadilah

Kelas : XII IPA 4


TUGAS 6
Pencemaran Lingkungan
1. Jenis Pencemaran
Jawab :
Pencemaran lingkungan terbagi menjadi empat jenis, yaitu pencemaran air, pencemaran
tanah, pencemaran suara, dan pencemaran udara.
1) Pencemaran Udara : Pencemaran udara terjadi karena adanya zat-zat polutan yang
mengotori udara. Zat-zat polutan ini dapat dihasilkan dari penggunaan alat-alat
tertentu, seperti AC, kendaraan bermotor, dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan
juga dapat dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar
sampah, menggunakan pestisida untuk membunuh hama di lahan pertanian, dan
aktivitas pabrik yang menimbulkan asap.
2) Pencemaran Air : Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk
ke dalam sumber air, seperti insektisida, kotoran, limbah, pupuk, dan sampah. Air
yang tercemar akan berbau, keruh, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk
dikonsumsi. Jika dikonsumsi, air tersebut akan mengganggu kesehatan.
3) Pencemaran Tanah : Pencemaran tanah terjadi karena adanya zat-zat polutan yang
masuk ke dalam lapisan tanah sehingga kualitas tanah menurun. Zat-zat polutan
tersebut dapat berasal dari tumpahan minyak, kebocoran limbah yang berbentuk cair,
pestisida yang digunakan secara berlebihan, cairan dari timbunan sampah, serta zat-
zat lainnya, seperti arsen, besi, cadmium, chloride, chromium, fluor, mercury, lead,
nitrate, silver, selenium, dan sulfate.
4) Pencemaran Suara : Pencemaran suara merupakan salah satu bagian dari pencemaran
lingkungan. Namun, belum semua orang dasar akan dampaknya yang ternyata tidak
kalah berbahaya dibanding pencemaran udara, air, maupun pencemaran lingkungan
lainnya. Efek dari pencemaran suara ini secara lama-kelamaan akan menimbulkan
keluhan pada tubuh manusia seperti mual, jantung, berdebar-debar, gangguan tidur,
badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
2. Penyebab Pencemaran
Jawab :
1) Pencemaran air
Pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu :
 Sumber langsung
Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan
limbah dan produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa
pengolahan. Contoh: limbah pabrik, fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lain-
lain.
 Sumber tidak langsung
Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke badan
air melalui air tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam. Badan air dapat
tercemar oleh berbagai macam zat, termasuk mikroorganisme patogen, limbah
organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan,
panas, minyak bumi dan zat radioaktif. Beberapa polutan air yang paling sering
ditemukan antara lain: Limbah domestik (rumah tangga) Limbah industri
Insektisida dan pestisida Deterjen dan pupuk.
2) Pencemaran tanah
Berbagai hal dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah di suatu wilayah,
berikut beberapa contohnya beserta dengan penjelasannya.
 Limbah Padat : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang pertama pada
suatu wilayah adalah limbah padat yang biasanya dihasilkan oleh berbagai macam
hal seperti pabrik gula, kertas, rayon, ikan, plywood, pengawet buah, dan masih
banyak lagi.
 Limbah Cair : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua pada
suatu wilayah adalah limbah cair dimana biasanya berupa sisa pengolahan limbah
industri kimia dan juga logam. Hal ini disebabkan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab membuang limbah cair ke permukaan tanah tanpa
mengolahnya terlebih dahulu.
 Limbah Anorganik : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga
pada suatu wilayah adalah limbah anorganik yang merupakan limbah yang tidak
dapat mengalami proses penguraian dengan waktu yang cepat. Contoh dari limbah
anorganik adalah berbagai produk yang terbuat dari bahan dasar plastik seperti
botol bekas ataupun kemasan minuman lain, besi, kaleng, seng, dan berbagai jenis
bahan dasar lain yang sulit terurai.
 Limbah Organik : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat
pada suatu wilayah adalah limbah organik yang biasanya berasal dari berbagai
macam tinja maupun feses, hingga sampah rumah tangga yang menumpuk seperti
sisa nasi, sayuran, dan juga buah-buahan, serta kotoran hewan dan berbagai jenis
lainnya.
 Limbah Industri : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kelima pada
suatu wilayah adalah limbah pabrik industri, dimana baik industri besar maupun
kecil dapat menimbulkan pencemaran tanah. Hal ini dikarenakan dari setiap
proses produksi yang mereka lakukan, akan adanya proses pengolahan yang
menghasilkan limbah yang jika tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan
pencemaran. Baik itu industri wisata, industri pakaian, dan jenis industri lainnya
jika limbah atau sampah yang dihasilkan tidak diolah dengan baik maka akan
menjadi penyebab timbulnya pencemaran tanah.
 Limbah Pertanian : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keenam
pada suatu wilayah adalah limbah pertanian, dimana dapat disebabkan dengan
adanya penggunaan pupuk berbahan dasar kimia dan juga cairan pestisida secara
berlebihan dan terus menerus.
 Bencana Alam : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketujuh pada
suatu wilayah adalah bencana alam yang terjadi pada suatu wilayah. Seperti
contohnya, jika suatu wilayah terkena bencana banjir maka lapisan unsur hara dari
tanah akan menghilang terbawa aliran air yang ada sehingga terjadinya
pencemaran pada tanah tersebut. Contoh kasus lainnya adalah ketika gunung
berapi meletus, dimana tanah akan tertutup oleh tumpukan abu vulkanik, pasir,
dan berbagai macam material lainnya yang berpotensi membuat tanah menjadi
kering. Namun, letusan gunung berapi memiliki manfaat dimana ketika keadaan
sudah kembali normal seiring berjalannya waktu, tanah yang rusak tersebut akan
kembali menjadi lebih subur di kemudian hari.
 Kebakaran Hutan : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedelapan
pada suatu wilayah adalah kebakaran hutan yang seringkali disebabkan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi yang dapat membuat
terjadinya pencemaran tanah.
 Penggundulan hutan serta erosi tanah : Faktor penyebab terjadinya pencemaran
tanah yang kesembilan pada suatu wilayah adalah penggundulan hutan serta erosi
tanah. Penggundulan hutan seringkali dilakukan untuk membuat lahan kering
yang sering kali menjadi sebuah masalah besar. Hal tersebut dikarenakan, tanah
yang dikonversi menjadi tanah kering tidak akan bisa untuk subur kembali seperti
semula, apapun proses yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
 Kegiatan Penambangan : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang
kesepuluh pada suatu wilayah adalah kegiatan penambangan yang seringkali
memerlukan adanya pembangunan ruang bawah tanah di bawah permukaan bumi.
Dengan adanya proses membuat atau menciptakan ruang secara terbuka dalam
ukuran yang besar di bawah tanah ini seringkali membuat tanah menjadi
berbahaya.
 Industrialisasi : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesebelas
pada suatu wilayah adalah industrialisasi yang merupakan salah satu penyebab
utama dan kontributor terbesar pada masalah polusi. Hal ini dikarenakan, dengan
tingginya permintaan masyarakat akan suatu produk, maka perindustrian pun akan
semakin berkembang dan menjadi lebih besar lagi.
 Tempat Pembuangan Sampah : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah
yang kedua belas pada suatu wilayah adalah tempat pembuangan sampah. Jika
suatu wilayah terus menerus bertambah populasinya, maka sampah yang
dihasilkan dari kegiatan sehari-hari dan rumah tangga juga akan semakin banyak.
Dengan membludaknya sampah di tempat pembuangan sampah yang ada,
semakin banyak zat dan senyawa beracun yang pada akhirnya meresap ke dalam
tanah. Selain itu, jika ada hujan maka zat kimia tersebut akan tersebar dengan
mudah.
 Limbah Manusia : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga
belas pada suatu wilayah adalah limbah manusia yang merupakan bentuk dari
limbah padat yang tersisa setelah diolah. Hal ini dikarenakan, limbah sisa tersebut
kemudian dikirim ke tempat pembuangan akhir yang dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan khususnya tanah.
 Limbah Nuklir : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat
belas pada suatu wilayah adalah limbah nuklir. Biasanya hal ini terjadi di daerah
pembangkit nuklir yang menghasilkan energi dengan jumlah yang besar melalui
fisi dan juga fusi nuklir. Bahan radioaktif yang tersisa juga seringkali mengandung
berbagai zat dan senyawa kimia yang berbahaya dan sifatnya beracun yang dapat
mempengaruhi kesehatan makhluk hidup terutama manusia. Oleh sebab itu,
limbah nuklir seringkali dibuang di bawah bumi untuk menghindari kontak
langsung dengan manusia untuk menghindari korban jiwa.
3) Pencemaran udara
 Pembakaran bahan bakar fosil : Salah satu penyebab polusi udara adalah
pembakaran batu bara, minyak, bensin yang menghasilkan listrik dan energi. Fosil
yang dibakar melepaskan karbon monoksida dalam kadar tinggi. Karbon
monoksida merupakan polutan beracun di udara. Jika terhirup, polutan ini dapat
memompa oksigen hingga menyebabkan seseorang menderita sakit pernapasan.
 Emisi industri : Kegiatan industri menyebabkan polutan di udara meningkat.
Partikel PM 2.5 dan 10, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, dan karbon
monoksida menjadi penyebab utama yang dikeluarkan dari industri. Industri
memakai pembakaran batu bara dan kayu sebagai sumber energi untuk
memproduksi barang-barang. Dampaknya, polutan bisa membuat iritasi mata,
radang tenggorokan, sampai masalah pernapasan.
 Polusi udara dalam ruangan : Ternyata di dalam ruangan, udara juga dapat
menghasilkan polusi. Polusi udara terjadi ketika ventilasi udara tidak memadai,
beberapa produk tercemar, suhu tidak merata, dan tingkat kelembaban kurang
baik. Pencemaran udara bisa terjadi karena membiarkan dinding sampai berjamur,
merokok, dan memakai kayu bakar untuk pemanas ruangan tertutup. Udara
tercemar juga bisa memengaruhi kesehatan seseorang.
 Kebakaran hutan : Kebakaran hutan sering terjadi ketika musim kemarau di
beberapa wilayah Indonesia. Kebakaran hutan terjadi karena seseorang membakar
sisa jerami dan pertanian, namun angin membuat api menjalar ke hutan.
Kebakaran hutan berisiko meningkatkan PM 2.5 di udara dan bertabrakan dengan
zat berbahaya lain seperti gas kimia dan serbuk sari. Polutan juga menciptakan
kabut tebal warna abu-abu gelap. Hal itu bisa menyebabkan iritasi mata, hingga
sesak napas.
 Kegiatan Pertanian : Pemakaian pestisida untuk pertumbuhan tanaman dapat
meningkatkan polusi. Pestisida merupakan pupuk yang bisa mencemari udara.
Jika pestisida disemprotkan pada tanaman, ada bau dan partikel yang tertinggal di
udara. Partikel tersebut bisa bercampur dan masuk dalam tanah. Polusi pertanian
ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sehat, hingga masalah kesehatan.
 Produk kimia dan sintetis : Beberapa produk rumah mengandung Volatile Organic
Compounds (VOCs) bisa berbahaya bagi tubuh. VOCS merupakan senyawa
organik yang mudah menguap. Hal ini terjadi karena tekanan uap tinggi pada suhu
ruangan. Kandungan tersebut bisa ditemukan pada cat, pembersih, dan produk
perawatan pribadi seperti parfum dan deodoran. Barang-barang tersebut
mengandung partikel yang bisa terhirup. Dampaknya, kualitas udara di dalam
rumah buruk, risiko asma meningkat, dan penyakit paru-paru.
 Proses pembusukan mikroba Beberapa industri menggunakan bahan kimia, tekstil,
dan senyawa organik yang bisa mencemari lingkungan. Contohnya, bakteri dan
jamur bisa menyebabkan polusi udara. Ketika terjadi proses pembusukan mikro
organisme untuk industri, itu akan menghasilkan gas metana beracun. Jika gas ini
mengendap dan banyak dihirup, maka bisa menyebabkan kematian.
 Transportasi : Di Indonesia, kendaraan bermotor dan mobil menjadi penyumbang
utama polusi udara. Di daerah perkotaan sering terjadi macet dan menimbulkan
pencemaran lingkungan. Kendaraan menghasilkan karbon monoksida,
hidrokarbon, nitrogen oksida, dan partikel. Polusi udara ini bisa menciptakan
lubang di lapisan ozon. Dampaknya, bisa menyebabkan masalah kesehatan dan
pemanasan global.
 Pembakaran sampah secara terbuka Membakar sampah di tempat terbuka bisa
memicu pencemaran udara. Pembakaran sampah berisiko pada kesehatan seperti
kanker, masalah hati, gangguan sistem kekebalan tubuh, fungsi reproduksi, juga
memengaruhi sistem saraf.
 Pertambangan : Penambangan merupakan proses di mana mineral di bawah bumi
diekstraksi dengan memakai peralatan besar. Proses ini menyebabkan debu dan
bahan kimia dilepaskan di udara. Udara tercemar ini berisiko menyebabkan
turunnya fungsi pernapasan para pekerja dan penduduk sekitar.
4) Pencemaran suara
 Lalu lintas : Kebisingan lalu lintas merupakan penyebab pencemaran suara yang
paling berpengaruh di kota-kota. Sumber kebisingan ini bisa berasal dari klakson
mobil, yang menghasilkan 90 dB dan bus, yang menghasilkan 100 dB.
 Lalu lintas udara : Selain di jalan raya, kebisingan lalu lintas juga terjadi di udara.
Meski jumlah pesawat yang terbang di atas kota lebih sedikit daripada jumlah
mobil di jalan, tetapi dampak yang dihasilkannya lebih besar, di mana satu
pesawat dapat menghasilkan 130 dB.
 Situs konstruksi : Konstruksi gedung dan tempat parkir serta pekerjaan pelapisan
ulang jalan dan trotoar dapat menjadi penyebab pencemaran suara. Salah satu
contohnya adalah bor pneumatic, yang dapat menghasilkan suara hingga 110 dB.
 Aktivitas malam : Bar dan restoran juga dapat menghasilkan lebih dari 100 dB. Ini
termasuk suara bising dari pub dan klub.
 Hewan : Suara yang dibuat oleh hewan memang tidak diketahui, tetapi anjing
yang melolong atau menggonggong, misalnya, dapat menghasilkan suara sekitar
60-80
 dB.
3. Akibat yang timbul pada masyarakat dan lingkungan
Jawab :
1) Dampak pencemaran air
Polusi air dapat menimbulkan dampak negatif tidak hanya pada manusia tetapi juga
pada lingkungannya. Terdapat beberapa dampak pencemaran air di antaranya:
 Penyakit : Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan
berakibat buruk pada kesehatan. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit
seperti tifus, kolera, hepatitis dan berbagai penyakit lainnya.
 Kerusakan ekosistem : Ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan
lingkungan bahkan yang terkecil sekalipun. Polusi air dapat menyebabkan seluruh
ekosistem rusak jika dibiarkan tidak terkendali.
 Eutrifikasi : Eutrifikasi adalah masuknya bahan kimia dalam badan air yang
mendorong pertumbuhan alga (ganggang). Alga ini membentuk lapisan di atas
kolam atau danau lalu mengurangi oksigen dalam badan air. Akibatnya,
kehidupan perairan tersebut akan terdampak.
 Gangguan rantai makanan : Polusi air menyebabkan dampak negatif pada rantai
makanan. Gangguan pada rantai makanan terjadi ketika racun dan polutan dalam
air dikonsumsi oleh hewan air (ikan, kerang, dan lainnya) yang kemudian
dikonsumsi oleh manusia.
2) Dampak pencemaran tanah
 Efek pada Kesehatan Manusia : Mengingat bagaimana tanah adalah alasan kita
dapat menopang diri kita sendiri, kontaminasi tanah memiliki konsekuensi besar
pada kesehatan. Tanaman dan tanaman yang ditanam di tanah yang tercemar
menyerap banyak polusi dan kemudian meneruskannya kepada kita. Ini bisa
menjelaskan lonjakan tiba-tiba pada penyakit kecil dan terminal. Paparan jangka
panjang ke tanah tersebut dapat mempengaruhi susunan genetik tubuh,
menyebabkan penyakit bawaan dan masalah kesehatan kronis yang tidak dapat
disembuhkan dengan mudah. Bahkan, dapat membuat ternak sakit sampai batas
tertentu dan menyebabkan keracunan makanan dalam jangka waktu yang lama.
Pencemaran tanah bahkan dapat menyebabkan kelaparan yang meluas jika
tanaman tidak dapat tumbuh di dalamnya.
 Pengaruh terhadap Pertumbuhan Tanaman : Keseimbangan ekologi dari sistem
apapun akan terpengaruh karena kontaminasi tanah yang meluas. Sebagian besar
tanaman tidak dapat beradaptasi ketika kimia tanah berubah secara radikal dalam
waktu singkat. Jamur dan bakteri yang ditemukan di tanah yang mengikatnya
mulai berkurang, yang menciptakan masalah tambahan erosi tanah. Kesuburan
tanah perlahan-lahan berkurang, membuat tanah tidak cocok untuk pertanian dan
vegetasi lokal apa pun untuk bertahan hidup. Pencemaran tanah menyebabkan
lahan yang luas menjadi berbahaya bagi kesehatan. Tidak seperti gurun, yang
cocok untuk vegetasi aslinya, tanah seperti itu tidak dapat mendukung sebagian
besar bentuk kehidupan.
 Kesuburan Tanah Menurun : Bahan kimia beracun hadir dalam tanah dapat
menurunkan kesuburan tanah dan karena itu penurunan hasil tanah. Tanah yang
terkontaminasi kemudian digunakan untuk menghasilkan buah-buahan dan
sayuran, yang kekurangan nutrisi berkualitas dan mungkin mengandung beberapa
zat beracun yang menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada orang yang
mengonsumsinya.
 Debu Beracun : Emisi beracun dan bau busuk dari tempat pembuangan sampah
dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan mengganggu kenyamanan sehari-
hari.
 Perubahan Struktur Tanah : Kematian banyak organisme tanah (misalnya, cacing
tanah) di dalam tanah dapat menyebabkan perubahan struktur tanah. Selain itu,
juga bisa memaksa predator lain untuk pindah ke tempat lain untuk mencari
makanan. Sejumlah cara telah diusulkan untuk mengekang tingkat polusi saat ini.
Upaya pembersihan lingkungan seperti itu membutuhkan banyak waktu dan
sumber daya untuk dilakukan. Industri telah diberikan peraturan untuk
pembuangan limbah berbahaya, yang bertujuan untuk meminimalkan area yang
tercemar. Metode pertanian organik sedang didukung, yang tidak menggunakan
pestisida dan pupuk kimia. Penggunaan tanaman yang dapat menghilangkan
polutan dari tanah sedang didorong. Namun, jalan di depan cukup panjang, dan
pencegahan pencemaran tanah akan memakan waktu bertahun-tahun lagi.
 Keracunan Sumber Air Bawah Tanah :Pencemaran tanah juga menyebabkan
keracunan sumber air bawah tanah. Karena air ini disimpan di bawah lapisan
tanah, racun di dalam tanah dapat dengan mudah meresap perlahan dan mantap ke
dalam permukaan air.
3) Dampak pencemaran udara
 Pernapasan Jadi Terganggu : Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan,
asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan
pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru.  Selain itu, pencemaran
udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh
manusia.
 Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah : Bukan hanya saluran
pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat terganggu karena dampak dari
pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida (CO) yang
jumlahnya sangat banyak sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah
kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang
bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular.
 Pemanasan Global : Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan
pemanasan global. Akibatnya suhu udara di seluruh dunia jadi bertambah,
permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang dingin lebih
cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat tinggal
untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.
4) Dampak pencemaran suara
 Gangguan pendengaran : Sudah bukan kejutan lagi jika suara yang terlalu keras
bisa merusak telinga. Rusaknya kemampuan pendengaran bisa membuat kualitas
hidup kian menurun. Kehilangan pendengaran dapat terjadi ketika bagian dari
telinga atau saraf yang membawa informasi suara ke otak tidak dapat bekerja
secara maksimal. Orang yang pendengarannya terganggu pun berisiko lebih besar
mengalami cedera, seperti jatuh atau kecelakaan. Hal yang sangat disayangkan
adalah, gangguan pendengaran akibat pencemaran suara sebenarnya sangat bisa
dicegah. Sehingga, jangan sepelekan suara berisik yang sering mampir di telinga.
 Gangguan kemampuan berkomunikasi : Saat suara di sekitar terlalu berisik, Anda
tentu merasakan kesulitan berkomunikasi. Hal ini bisa menimbulkan berbagai
dampak terhadap kesehatan. Misalnya, tubuh jadi terasa lelah, mudah marah,
bahkan hubungan dengan kerabat sekitar pun terganggu.
 Gangguan tidur : Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk mendapatkan hidup
yang sehat secara fisik maupun mental. Namun dengan adanya pencemaran suara,
hal ini menjadi sulit tercapai. Kurang tidur bisa memicu terjadinya kenaikan
tekanan darah dan gangguan pernapasan.
 Masalah pada kesehatan jantung : Paparan suara bising yang terjadi secara terus-
menerus dalam jangka pendek, bisa menyebabkan berbagai perubahan di tubuh,
termasuk jantung. Jika terus terjadi, pencemaran suara berisiko membuat detak
jantung meningkat secara tidak wajar dan pembuluh darah menjadi menyempit.
Dalam jangka panjang, paparan suara yang terlalu bising bisa meningkatkan risiko
seseorang terkena hipertensi dan penyakit jantung iskemik. Apalagi, jika paparan
pencemaran suara tersebut disertai juga dengan pola hidup yang kurang sehat.
4. Cara Penanggulangannya
Jawab :
 Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan.
 Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk.
 Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan
bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.
 Melakukan penghijauan.
 Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang
mencemari lingkungan.
 Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai