0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan10 halaman
Pencemaran lingkungan dapat terjadi pada udara, air, tanah, dan suara. Beberapa penyebab pencemaran udara adalah pembakaran bahan bakar fosil dan emisi dari industri. Pencemaran air disebabkan limbah domestik, industri, pestisida dan pupuk. Sementara itu, berbagai jenis limbah dan aktivitas pertanian, industri, dan pertambangan dapat mencemari tanah.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi pada udara, air, tanah, dan suara. Beberapa penyebab pencemaran udara adalah pembakaran bahan bakar fosil dan emisi dari industri. Pencemaran air disebabkan limbah domestik, industri, pestisida dan pupuk. Sementara itu, berbagai jenis limbah dan aktivitas pertanian, industri, dan pertambangan dapat mencemari tanah.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi pada udara, air, tanah, dan suara. Beberapa penyebab pencemaran udara adalah pembakaran bahan bakar fosil dan emisi dari industri. Pencemaran air disebabkan limbah domestik, industri, pestisida dan pupuk. Sementara itu, berbagai jenis limbah dan aktivitas pertanian, industri, dan pertambangan dapat mencemari tanah.
TUGAS 6 Pencemaran Lingkungan 1. Jenis Pencemaran Jawab : Pencemaran lingkungan terbagi menjadi empat jenis, yaitu pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran suara, dan pencemaran udara. 1) Pencemaran Udara : Pencemaran udara terjadi karena adanya zat-zat polutan yang mengotori udara. Zat-zat polutan ini dapat dihasilkan dari penggunaan alat-alat tertentu, seperti AC, kendaraan bermotor, dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan juga dapat dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar sampah, menggunakan pestisida untuk membunuh hama di lahan pertanian, dan aktivitas pabrik yang menimbulkan asap. 2) Pencemaran Air : Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam sumber air, seperti insektisida, kotoran, limbah, pupuk, dan sampah. Air yang tercemar akan berbau, keruh, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Jika dikonsumsi, air tersebut akan mengganggu kesehatan. 3) Pencemaran Tanah : Pencemaran tanah terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam lapisan tanah sehingga kualitas tanah menurun. Zat-zat polutan tersebut dapat berasal dari tumpahan minyak, kebocoran limbah yang berbentuk cair, pestisida yang digunakan secara berlebihan, cairan dari timbunan sampah, serta zat- zat lainnya, seperti arsen, besi, cadmium, chloride, chromium, fluor, mercury, lead, nitrate, silver, selenium, dan sulfate. 4) Pencemaran Suara : Pencemaran suara merupakan salah satu bagian dari pencemaran lingkungan. Namun, belum semua orang dasar akan dampaknya yang ternyata tidak kalah berbahaya dibanding pencemaran udara, air, maupun pencemaran lingkungan lainnya. Efek dari pencemaran suara ini secara lama-kelamaan akan menimbulkan keluhan pada tubuh manusia seperti mual, jantung, berdebar-debar, gangguan tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah. 2. Penyebab Pencemaran Jawab : 1) Pencemaran air Pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu : Sumber langsung Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan limbah dan produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan. Contoh: limbah pabrik, fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lain- lain. Sumber tidak langsung Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke badan air melalui air tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam. Badan air dapat tercemar oleh berbagai macam zat, termasuk mikroorganisme patogen, limbah organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan, panas, minyak bumi dan zat radioaktif. Beberapa polutan air yang paling sering ditemukan antara lain: Limbah domestik (rumah tangga) Limbah industri Insektisida dan pestisida Deterjen dan pupuk. 2) Pencemaran tanah Berbagai hal dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah di suatu wilayah, berikut beberapa contohnya beserta dengan penjelasannya. Limbah Padat : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang pertama pada suatu wilayah adalah limbah padat yang biasanya dihasilkan oleh berbagai macam hal seperti pabrik gula, kertas, rayon, ikan, plywood, pengawet buah, dan masih banyak lagi. Limbah Cair : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua pada suatu wilayah adalah limbah cair dimana biasanya berupa sisa pengolahan limbah industri kimia dan juga logam. Hal ini disebabkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab membuang limbah cair ke permukaan tanah tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Limbah Anorganik : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga pada suatu wilayah adalah limbah anorganik yang merupakan limbah yang tidak dapat mengalami proses penguraian dengan waktu yang cepat. Contoh dari limbah anorganik adalah berbagai produk yang terbuat dari bahan dasar plastik seperti botol bekas ataupun kemasan minuman lain, besi, kaleng, seng, dan berbagai jenis bahan dasar lain yang sulit terurai. Limbah Organik : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat pada suatu wilayah adalah limbah organik yang biasanya berasal dari berbagai macam tinja maupun feses, hingga sampah rumah tangga yang menumpuk seperti sisa nasi, sayuran, dan juga buah-buahan, serta kotoran hewan dan berbagai jenis lainnya. Limbah Industri : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kelima pada suatu wilayah adalah limbah pabrik industri, dimana baik industri besar maupun kecil dapat menimbulkan pencemaran tanah. Hal ini dikarenakan dari setiap proses produksi yang mereka lakukan, akan adanya proses pengolahan yang menghasilkan limbah yang jika tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pencemaran. Baik itu industri wisata, industri pakaian, dan jenis industri lainnya jika limbah atau sampah yang dihasilkan tidak diolah dengan baik maka akan menjadi penyebab timbulnya pencemaran tanah. Limbah Pertanian : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keenam pada suatu wilayah adalah limbah pertanian, dimana dapat disebabkan dengan adanya penggunaan pupuk berbahan dasar kimia dan juga cairan pestisida secara berlebihan dan terus menerus. Bencana Alam : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketujuh pada suatu wilayah adalah bencana alam yang terjadi pada suatu wilayah. Seperti contohnya, jika suatu wilayah terkena bencana banjir maka lapisan unsur hara dari tanah akan menghilang terbawa aliran air yang ada sehingga terjadinya pencemaran pada tanah tersebut. Contoh kasus lainnya adalah ketika gunung berapi meletus, dimana tanah akan tertutup oleh tumpukan abu vulkanik, pasir, dan berbagai macam material lainnya yang berpotensi membuat tanah menjadi kering. Namun, letusan gunung berapi memiliki manfaat dimana ketika keadaan sudah kembali normal seiring berjalannya waktu, tanah yang rusak tersebut akan kembali menjadi lebih subur di kemudian hari. Kebakaran Hutan : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedelapan pada suatu wilayah adalah kebakaran hutan yang seringkali disebabkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi yang dapat membuat terjadinya pencemaran tanah. Penggundulan hutan serta erosi tanah : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesembilan pada suatu wilayah adalah penggundulan hutan serta erosi tanah. Penggundulan hutan seringkali dilakukan untuk membuat lahan kering yang sering kali menjadi sebuah masalah besar. Hal tersebut dikarenakan, tanah yang dikonversi menjadi tanah kering tidak akan bisa untuk subur kembali seperti semula, apapun proses yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Kegiatan Penambangan : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesepuluh pada suatu wilayah adalah kegiatan penambangan yang seringkali memerlukan adanya pembangunan ruang bawah tanah di bawah permukaan bumi. Dengan adanya proses membuat atau menciptakan ruang secara terbuka dalam ukuran yang besar di bawah tanah ini seringkali membuat tanah menjadi berbahaya. Industrialisasi : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesebelas pada suatu wilayah adalah industrialisasi yang merupakan salah satu penyebab utama dan kontributor terbesar pada masalah polusi. Hal ini dikarenakan, dengan tingginya permintaan masyarakat akan suatu produk, maka perindustrian pun akan semakin berkembang dan menjadi lebih besar lagi. Tempat Pembuangan Sampah : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua belas pada suatu wilayah adalah tempat pembuangan sampah. Jika suatu wilayah terus menerus bertambah populasinya, maka sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari dan rumah tangga juga akan semakin banyak. Dengan membludaknya sampah di tempat pembuangan sampah yang ada, semakin banyak zat dan senyawa beracun yang pada akhirnya meresap ke dalam tanah. Selain itu, jika ada hujan maka zat kimia tersebut akan tersebar dengan mudah. Limbah Manusia : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga belas pada suatu wilayah adalah limbah manusia yang merupakan bentuk dari limbah padat yang tersisa setelah diolah. Hal ini dikarenakan, limbah sisa tersebut kemudian dikirim ke tempat pembuangan akhir yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan khususnya tanah. Limbah Nuklir : Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat belas pada suatu wilayah adalah limbah nuklir. Biasanya hal ini terjadi di daerah pembangkit nuklir yang menghasilkan energi dengan jumlah yang besar melalui fisi dan juga fusi nuklir. Bahan radioaktif yang tersisa juga seringkali mengandung berbagai zat dan senyawa kimia yang berbahaya dan sifatnya beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan makhluk hidup terutama manusia. Oleh sebab itu, limbah nuklir seringkali dibuang di bawah bumi untuk menghindari kontak langsung dengan manusia untuk menghindari korban jiwa. 3) Pencemaran udara Pembakaran bahan bakar fosil : Salah satu penyebab polusi udara adalah pembakaran batu bara, minyak, bensin yang menghasilkan listrik dan energi. Fosil yang dibakar melepaskan karbon monoksida dalam kadar tinggi. Karbon monoksida merupakan polutan beracun di udara. Jika terhirup, polutan ini dapat memompa oksigen hingga menyebabkan seseorang menderita sakit pernapasan. Emisi industri : Kegiatan industri menyebabkan polutan di udara meningkat. Partikel PM 2.5 dan 10, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, dan karbon monoksida menjadi penyebab utama yang dikeluarkan dari industri. Industri memakai pembakaran batu bara dan kayu sebagai sumber energi untuk memproduksi barang-barang. Dampaknya, polutan bisa membuat iritasi mata, radang tenggorokan, sampai masalah pernapasan. Polusi udara dalam ruangan : Ternyata di dalam ruangan, udara juga dapat menghasilkan polusi. Polusi udara terjadi ketika ventilasi udara tidak memadai, beberapa produk tercemar, suhu tidak merata, dan tingkat kelembaban kurang baik. Pencemaran udara bisa terjadi karena membiarkan dinding sampai berjamur, merokok, dan memakai kayu bakar untuk pemanas ruangan tertutup. Udara tercemar juga bisa memengaruhi kesehatan seseorang. Kebakaran hutan : Kebakaran hutan sering terjadi ketika musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia. Kebakaran hutan terjadi karena seseorang membakar sisa jerami dan pertanian, namun angin membuat api menjalar ke hutan. Kebakaran hutan berisiko meningkatkan PM 2.5 di udara dan bertabrakan dengan zat berbahaya lain seperti gas kimia dan serbuk sari. Polutan juga menciptakan kabut tebal warna abu-abu gelap. Hal itu bisa menyebabkan iritasi mata, hingga sesak napas. Kegiatan Pertanian : Pemakaian pestisida untuk pertumbuhan tanaman dapat meningkatkan polusi. Pestisida merupakan pupuk yang bisa mencemari udara. Jika pestisida disemprotkan pada tanaman, ada bau dan partikel yang tertinggal di udara. Partikel tersebut bisa bercampur dan masuk dalam tanah. Polusi pertanian ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sehat, hingga masalah kesehatan. Produk kimia dan sintetis : Beberapa produk rumah mengandung Volatile Organic Compounds (VOCs) bisa berbahaya bagi tubuh. VOCS merupakan senyawa organik yang mudah menguap. Hal ini terjadi karena tekanan uap tinggi pada suhu ruangan. Kandungan tersebut bisa ditemukan pada cat, pembersih, dan produk perawatan pribadi seperti parfum dan deodoran. Barang-barang tersebut mengandung partikel yang bisa terhirup. Dampaknya, kualitas udara di dalam rumah buruk, risiko asma meningkat, dan penyakit paru-paru. Proses pembusukan mikroba Beberapa industri menggunakan bahan kimia, tekstil, dan senyawa organik yang bisa mencemari lingkungan. Contohnya, bakteri dan jamur bisa menyebabkan polusi udara. Ketika terjadi proses pembusukan mikro organisme untuk industri, itu akan menghasilkan gas metana beracun. Jika gas ini mengendap dan banyak dihirup, maka bisa menyebabkan kematian. Transportasi : Di Indonesia, kendaraan bermotor dan mobil menjadi penyumbang utama polusi udara. Di daerah perkotaan sering terjadi macet dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Kendaraan menghasilkan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, dan partikel. Polusi udara ini bisa menciptakan lubang di lapisan ozon. Dampaknya, bisa menyebabkan masalah kesehatan dan pemanasan global. Pembakaran sampah secara terbuka Membakar sampah di tempat terbuka bisa memicu pencemaran udara. Pembakaran sampah berisiko pada kesehatan seperti kanker, masalah hati, gangguan sistem kekebalan tubuh, fungsi reproduksi, juga memengaruhi sistem saraf. Pertambangan : Penambangan merupakan proses di mana mineral di bawah bumi diekstraksi dengan memakai peralatan besar. Proses ini menyebabkan debu dan bahan kimia dilepaskan di udara. Udara tercemar ini berisiko menyebabkan turunnya fungsi pernapasan para pekerja dan penduduk sekitar. 4) Pencemaran suara Lalu lintas : Kebisingan lalu lintas merupakan penyebab pencemaran suara yang paling berpengaruh di kota-kota. Sumber kebisingan ini bisa berasal dari klakson mobil, yang menghasilkan 90 dB dan bus, yang menghasilkan 100 dB. Lalu lintas udara : Selain di jalan raya, kebisingan lalu lintas juga terjadi di udara. Meski jumlah pesawat yang terbang di atas kota lebih sedikit daripada jumlah mobil di jalan, tetapi dampak yang dihasilkannya lebih besar, di mana satu pesawat dapat menghasilkan 130 dB. Situs konstruksi : Konstruksi gedung dan tempat parkir serta pekerjaan pelapisan ulang jalan dan trotoar dapat menjadi penyebab pencemaran suara. Salah satu contohnya adalah bor pneumatic, yang dapat menghasilkan suara hingga 110 dB. Aktivitas malam : Bar dan restoran juga dapat menghasilkan lebih dari 100 dB. Ini termasuk suara bising dari pub dan klub. Hewan : Suara yang dibuat oleh hewan memang tidak diketahui, tetapi anjing yang melolong atau menggonggong, misalnya, dapat menghasilkan suara sekitar 60-80 dB. 3. Akibat yang timbul pada masyarakat dan lingkungan Jawab : 1) Dampak pencemaran air Polusi air dapat menimbulkan dampak negatif tidak hanya pada manusia tetapi juga pada lingkungannya. Terdapat beberapa dampak pencemaran air di antaranya: Penyakit : Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan berakibat buruk pada kesehatan. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis dan berbagai penyakit lainnya. Kerusakan ekosistem : Ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan lingkungan bahkan yang terkecil sekalipun. Polusi air dapat menyebabkan seluruh ekosistem rusak jika dibiarkan tidak terkendali. Eutrifikasi : Eutrifikasi adalah masuknya bahan kimia dalam badan air yang mendorong pertumbuhan alga (ganggang). Alga ini membentuk lapisan di atas kolam atau danau lalu mengurangi oksigen dalam badan air. Akibatnya, kehidupan perairan tersebut akan terdampak. Gangguan rantai makanan : Polusi air menyebabkan dampak negatif pada rantai makanan. Gangguan pada rantai makanan terjadi ketika racun dan polutan dalam air dikonsumsi oleh hewan air (ikan, kerang, dan lainnya) yang kemudian dikonsumsi oleh manusia. 2) Dampak pencemaran tanah Efek pada Kesehatan Manusia : Mengingat bagaimana tanah adalah alasan kita dapat menopang diri kita sendiri, kontaminasi tanah memiliki konsekuensi besar pada kesehatan. Tanaman dan tanaman yang ditanam di tanah yang tercemar menyerap banyak polusi dan kemudian meneruskannya kepada kita. Ini bisa menjelaskan lonjakan tiba-tiba pada penyakit kecil dan terminal. Paparan jangka panjang ke tanah tersebut dapat mempengaruhi susunan genetik tubuh, menyebabkan penyakit bawaan dan masalah kesehatan kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan mudah. Bahkan, dapat membuat ternak sakit sampai batas tertentu dan menyebabkan keracunan makanan dalam jangka waktu yang lama. Pencemaran tanah bahkan dapat menyebabkan kelaparan yang meluas jika tanaman tidak dapat tumbuh di dalamnya. Pengaruh terhadap Pertumbuhan Tanaman : Keseimbangan ekologi dari sistem apapun akan terpengaruh karena kontaminasi tanah yang meluas. Sebagian besar tanaman tidak dapat beradaptasi ketika kimia tanah berubah secara radikal dalam waktu singkat. Jamur dan bakteri yang ditemukan di tanah yang mengikatnya mulai berkurang, yang menciptakan masalah tambahan erosi tanah. Kesuburan tanah perlahan-lahan berkurang, membuat tanah tidak cocok untuk pertanian dan vegetasi lokal apa pun untuk bertahan hidup. Pencemaran tanah menyebabkan lahan yang luas menjadi berbahaya bagi kesehatan. Tidak seperti gurun, yang cocok untuk vegetasi aslinya, tanah seperti itu tidak dapat mendukung sebagian besar bentuk kehidupan. Kesuburan Tanah Menurun : Bahan kimia beracun hadir dalam tanah dapat menurunkan kesuburan tanah dan karena itu penurunan hasil tanah. Tanah yang terkontaminasi kemudian digunakan untuk menghasilkan buah-buahan dan sayuran, yang kekurangan nutrisi berkualitas dan mungkin mengandung beberapa zat beracun yang menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada orang yang mengonsumsinya. Debu Beracun : Emisi beracun dan bau busuk dari tempat pembuangan sampah dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan mengganggu kenyamanan sehari- hari. Perubahan Struktur Tanah : Kematian banyak organisme tanah (misalnya, cacing tanah) di dalam tanah dapat menyebabkan perubahan struktur tanah. Selain itu, juga bisa memaksa predator lain untuk pindah ke tempat lain untuk mencari makanan. Sejumlah cara telah diusulkan untuk mengekang tingkat polusi saat ini. Upaya pembersihan lingkungan seperti itu membutuhkan banyak waktu dan sumber daya untuk dilakukan. Industri telah diberikan peraturan untuk pembuangan limbah berbahaya, yang bertujuan untuk meminimalkan area yang tercemar. Metode pertanian organik sedang didukung, yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Penggunaan tanaman yang dapat menghilangkan polutan dari tanah sedang didorong. Namun, jalan di depan cukup panjang, dan pencegahan pencemaran tanah akan memakan waktu bertahun-tahun lagi. Keracunan Sumber Air Bawah Tanah :Pencemaran tanah juga menyebabkan keracunan sumber air bawah tanah. Karena air ini disimpan di bawah lapisan tanah, racun di dalam tanah dapat dengan mudah meresap perlahan dan mantap ke dalam permukaan air. 3) Dampak pencemaran udara Pernapasan Jadi Terganggu : Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru. Selain itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia. Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah : Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat terganggu karena dampak dari pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida (CO) yang jumlahnya sangat banyak sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular. Pemanasan Global : Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global. Akibatnya suhu udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang dingin lebih cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat tinggal untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara. 4) Dampak pencemaran suara Gangguan pendengaran : Sudah bukan kejutan lagi jika suara yang terlalu keras bisa merusak telinga. Rusaknya kemampuan pendengaran bisa membuat kualitas hidup kian menurun. Kehilangan pendengaran dapat terjadi ketika bagian dari telinga atau saraf yang membawa informasi suara ke otak tidak dapat bekerja secara maksimal. Orang yang pendengarannya terganggu pun berisiko lebih besar mengalami cedera, seperti jatuh atau kecelakaan. Hal yang sangat disayangkan adalah, gangguan pendengaran akibat pencemaran suara sebenarnya sangat bisa dicegah. Sehingga, jangan sepelekan suara berisik yang sering mampir di telinga. Gangguan kemampuan berkomunikasi : Saat suara di sekitar terlalu berisik, Anda tentu merasakan kesulitan berkomunikasi. Hal ini bisa menimbulkan berbagai dampak terhadap kesehatan. Misalnya, tubuh jadi terasa lelah, mudah marah, bahkan hubungan dengan kerabat sekitar pun terganggu. Gangguan tidur : Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk mendapatkan hidup yang sehat secara fisik maupun mental. Namun dengan adanya pencemaran suara, hal ini menjadi sulit tercapai. Kurang tidur bisa memicu terjadinya kenaikan tekanan darah dan gangguan pernapasan. Masalah pada kesehatan jantung : Paparan suara bising yang terjadi secara terus- menerus dalam jangka pendek, bisa menyebabkan berbagai perubahan di tubuh, termasuk jantung. Jika terus terjadi, pencemaran suara berisiko membuat detak jantung meningkat secara tidak wajar dan pembuluh darah menjadi menyempit. Dalam jangka panjang, paparan suara yang terlalu bising bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi dan penyakit jantung iskemik. Apalagi, jika paparan pencemaran suara tersebut disertai juga dengan pola hidup yang kurang sehat. 4. Cara Penanggulangannya Jawab : Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan. Melakukan penghijauan. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan. Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.