Fatin Wana Kusuma - 181420196 - PBS - Semester 7 - Laporan PPL Daring
Fatin Wana Kusuma - 181420196 - PBS - Semester 7 - Laporan PPL Daring
Fatin Wana Kusuma - 181420196 - PBS - Semester 7 - Laporan PPL Daring
NIM : 181420196
PERBANKAN SYARIAH
2021 M / 1442 H
PERTEMUAN PERTAMA (I)
Industri perbankan syariah atau yang di kenal sekarang adalah Bank Syariah
Indonesia (BSI) yang berdiri pada tanggal 1 Februari 2021. Bank Syariah Indonesia
merupakan peleburan (merger) bank syariah dibawah naungan BUMN yakni : BRI
Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah. BSI adalah salah satu industri yang
dibutuhkan di Indonesia untuk itu dalam memperkuat industri perbankan syariah terdiri
dari beberapa bagian, yaitu produk yang inovatif, jaringan yang luas, sumber daya manusia
yang kompeten, IT system yang handal, dan permodalan yang kuat. Selain itu dalam
memperkuat industri perbankan syariah pemerintah juga memiliki peran dalam pemerataan
ekonomi masyarakat. Aspirasi yang pertama yaitu Ir. H. Joko Widodo (Presiden RI) : 1).
Pemerintah memiliki perhatian besar untuk membangkitkan raksasa keuangan syariah di
Indonesia, salah satunya dengan membangun satu bank syariah terbesar di Indonesia. 2).
Diharapkan bank syariah terbesar ini dapat memberi manfaat kepada lebih banyak
masyarakat Indonesia. Aspirasi yang kedua yaitu K.H. Ma’ruf Amin (Wakil Presiden RI)
: 1). Indonesia dapat menjadi pemain keuangan syariah yang diperhitungkan baik di tingkat
lokal maupun global. 2). Merupakan cara pemerintah memperkuat kelembagaan industri
keuangan syariah dan juga dapat meningkatkan partisipasi Indonesia dalam perekonomian
syariah global. Aspirasi yang ketiga yaitu Erick Thohir (Menteri BUMN) : 1). Masuk ke
dalam jajaran 10 besar bank syariah terbesar di dunia berdasarkan Capitalization. 2).
Meningkatkan core competence BUMN termasuk perbankan syariah. Aspirasi ini
diwujudkan dengan inisiatif penggabungan bank syariah milik himbara. Bank himbara
adalah singkatan dari himpunan bank-bank syariah negara atau empat bank BUMN, yaitu
BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri (BSM), dan BTN Syariah. Namun, BTN
Syariah belum termasuk atau tidak ikut merger di Bank Syariah Indonesia (BSI) karena
BTN Syariah belum berdiri sendiri atau masih menjadi Unit Usaha Syariah (UUS) belum
berstatus Bank Umum Syariah (BUS) dan masih banyak hal lainnya. Di bawah ini
menjelaskan beberapa bagian antara ketiga bank syariah yang ikut merger antara lain Bank
Syariah Mandiri/Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Dari penggabungan ketiga bank syariah tersebut yang sekarang di sebut Bank Syariah
Indonesia, sehingga menghasilkan kinerja keuangan yang solid, seperti Aset Rp. 239,56
Tn, DPK (Dana Pihak Ketiga) Rp. 209,98 tn, Pembiayaan Rp. 156,51 Tn, Modal Rp. 22,61
Tn, dan Laba bersih Rp. 2,19 Tn
A. Bisnis Perbankan
Sebagai Lembaga Intermediasi
1. Surplus Unit
a. Simpanan : Perorangan dan perusahaan
Giro, tabungan, dan deposito
b. Jasa : Provisi dan biaya administrasi
Transfer, inkaso, clearing, pertukaran uang, cash management, L/C, bank
garansi
2. Defisit Unit
a. Kredit : Perorangan dan perusahaan, kredit investasi, kredit modal kerja
Tren Bisnis Keuangan
1. New Bank : merger, acquisition
2. Delivery channel : branch, sub branch, outlet, ATM, Firtual Office, Sister Company
3. New entry : Start up company, neo bank, beta bank
4. New services : cryptocurrency (mata uang digital), P2P, marketplace (Alibaba-eBay-
Amazon, Tokopedia, dan lain-lain)
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank Konvensional Aspek Bank Syariah
Undang-Undang Nomor 10 Landasan Hukum 1. Undang-Undang No 10
Tahun 1998 Tahun 1998
2. Undang-Undang No 21
Tahun 2008
Bank konvensional adalah Definisi Bank Syariah adalah Bank
bank yang menjalankan yang menjalankan kegiatan
kegiatan usahanya secara usahanya berdasarkan
konvensional dan Prinsip Syariah dan
berdasarkan jenisnya terdiri menurut jenisnya terdiri
atas Bank Umum atas Bank Umum Syariah
Konvensional dan Bank dan Bank Pembiayaan
Perkreditan Rakyat Rakyat Syariah
1. Peraturan Bank Regulasi Kegiatan 1. Peraturan Bank
Indonesia (PBI) Indonesia (PBI)
2. Peraturan Otoritas Jasa 2. Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) Keuangan (POJK)
3. Fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN)
Menghimpun dana, Fungsi Menghimpun dana,
menyalurkan dana, dan menyalurkan dana, jasa-
jasa-jasa keuangan jasa keuangan dan fungsi
sosial (penyaluran ZIS,
wakaf, dll)
1. Dewan Komisaris Struktur Manajemen 1. Dewan komisaris
2. Dewan Direksi 2. Dewan pengawas syariah
3. Dewan direksi
Bunga bank, sewa, dan Sumber Pendapatan Keuntungan dari transaksi
biaya administrasi jual beli, bagi hasil, ujroh
dari transaksi ijarah
Menguntungkan dan Prinsip Transaksi, Produk, Sesuai prinsip syariah
prudent dan Jasa
General Accepted Prinsip Akuntansi General Accepted Sharia
Accounting Principle Accounting Principle
8 risiko, meliputi risiko Risiko Inheren 10 Risiko, meliputi 8 risiko
kredit, risiko pasar, risiko Bank Konvensional, Risiko
operasional, risiko Imbal Hasil, dan Risiko
likuiditas, risiko kepatuhan, Investasi
risiko hukum, risiko
strategis, dan risiko reputasi
B. Detail pembagian peran Region Office, Area Office, dan Branch Office
1. Region Office
a. Menyusun strategi bisnis seluruh Area dan Cabang dibawah kelolaannya.
b. Representative Office di Level Wilayah (untuk PKS dan relationship lingkup wilayah)
c. Memastikan seluruh strategi dan program kerja Divisi Bisnis dapat terlaksana di
seluruh Area dan Cabang dibawah kelolaannya.
d. Memastikan seluruh proses operasional dan layanan berjalan sesuai standar prosedur,
standar layanan dan kepatuhan
e. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja seluruh Area dan Cabang dibawah
kelolaannya.
f. Mengelola risiko yang terdampak pada bisnis, operasional dan layanan sesuai limit
yang ditetapkan.
2. Area Office
a. Menyusun strategi penjualan untuk seluruh unit dibawah Area.
b. Representative Office di Level Area (untuk PKS dan relationship lingkup Area).
c. Memastikan seluruh program kerja dari Kantor Pusat dan Region dapat terlaksana
sesuai target yang ditetapkan baik untuk bisnis, operasional dan layanan.
d. Menjalankan program penjualan dari Region dan fokus pada nasabah institusi.
e. Mengelola Nasabah Prioritas dan SME Middle (Business Banking).
f. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja cabang kelolaannya.
g. Business Support untuk seluruh unit kerja dibawah Area.
h. Mengelola risiko yang terdampak pada bisnis, operasional dan layanan sesuai limit
yang ditetapkan.
i. Memastikan seluruh proses operasional dan layanan berjalan sesuai standar prosedur,
standar layanan dan kepatuhan
3. Branch Office
a. Eksekusi Penjualan kepada nasabah dan Pelayanan Nasabah (Sales & Service).
b. Maintain dan cross selling nasabah cabang.
c. Optimalisasi akuisisi value chain dari nasabah institusi.
d. Mengelola risiko yang terdampak pada bisnis, operasional dan layanan sesuai limit
yang ditetapkan.
e. Memastikan seluruh proses operasional dan layanan berjalan sesuai standar prosedur,
standar layanan dan kepatuhan
C. Fokus Segmen Bisnis Retail di Area dan Cabang
1. Area Office
Segmen kelolaan : Commercial, SME, Micro, Priority, Consumer, Pawning
a. Area mengelola seluruh segmen Retail baik dana maupun pembiayaan.
b. Area Office berfungsi untuk mengatur, mengkoordinasikan dan merupakan
konsolidasi cabang (KC, KCP & KK)
c. Segmen Commercial di Area merupakan perwakilan dari Commercial Banking Kantor
Pusat yang ditempatkan di Area sesuai potensi wilayah
2. Kantor Cabang
Segmen kelolaan : SME, Micro, Priority, Consumer, Pawning
a. Kantor Cabang (KC) menawarkan dan mengelola produk micro, consumer, dan
pawning kepada nasabah
b. Segmen prority dan SME sesuai potensi bisnis setempat
c. KFO Micro dan KFO Gadai berada di bawah supervise KC/KCP
3. Kantor Cabang Pembantu
Segmen kelolaan : SME, Micro, Priority, Consumer, Pawning
a. Kantor Cabang Pembantu (KCP) menawarkan dan mengelola produk consumer
kepada nasabah
b. Segmen Priority, Pawning, SME dan Micro sesuai potensi bisnis setempat
c. KFO Micro dan KFO Gadai berada di bawah supervise KC/KCP
4. Kantor Kas
Segmen kelolaan : Consumer
a. Kantor Kas (KK) melayani nasabah individual funding retail (consumer funding)
b. Memberi referral untuk pembiayaan consumer, cicil emas, gadai emas, dan produk
pembiayaan retail lainnya
D. Organisasi Risk, Collection Recovery, dan Financing Operation solid line ke Kantor
Pusat
Keterangan Financing Risk dan Financing Recovery Financing
Retail Wholesale Operation
Kantor Retail Retail Collection Wholesale Wholesale Collection Disbursement
Pusat Financing Risk Monitoring kualitas Financing Risk Mengendalikan segmen
Target pembiayaan segmen Target kualitas pembiayaan korporasi dan
market per retail market per segmen komersial sindikasi
segmen Likuidasi agunan segmen dan korporasi Supervisi
RAC Produk RAC Segmen (termasuk proses jaringan RFO
& Segmen Review restrukturisasi) Penyusunan
Evaluasi proses Likuidasi agunan ketentuan
scoring underwriting financing
Review dan Portfolio operations
evaluasi monitoring Pengelolaan
proses Underwritin rekanan
underwriting (Notaris,
Portfolio KJPP,
monitoring Asuransi)
& analytica Pengelolaan
dokumen
legal
pembiayaan
segmen
korporasi dan
sindikas
Region Retail Retail Collection Wholesale Wholesale Collection Disbursement
Financing Risk Optimalisasi Financing Risk Optimalisasi segmen
collection Proses collection komersial,
underwriting
Target Pemutusan segmen Pemutusan SME,
market restrukturisasi komersial restrukturisasi consumer
wilayah Pemberian Portfolio Pemberian Supervisi
Rekomendasi diskon/penghapusan monitoring diskon/penghapusan jaringan AFO
RAC wilayah margin/ tunggakan Supervisi margin/ tunggakan & BFO
Processing bagi WRO di bagi Pengelolaan
underwriting hasil/biaya/denda Area hasil/biaya/denda rekanan
Portfolio khusus
monitoring Notaris
Supervisi Pengelolaan
Area Ris dokumen
legal
pembiayaan
Area Retail Retail Collection Disbursement
Financing Risk Optimalisasi segmen SME,
Verifikasi collection consumer
dan Pemutusan Pengelolaan
Processing restrukturisasi dokumen
underwriting Pemberian legal
segmen SME diskon/penghapusan pembiayaan
(sesuai proses margin/ tunggakan
bisnis) dan bagi
segmen hasil/biaya/denda
consumer Likuidasi agunan
Portfolio
monitoring
Supervisi
Risk Officer
dan
Verifikator
Branch Retail Retail Collection Disbursment
Financing Risk Consumer, SME, & segmen SME,
Verifikasi micro collection consumer
nasabah Pengelolaan
dokumen
legal
pembiayaan
E. pembagian peran dan tanggung jawab antara Business Unit KP dengan Jaringan
Keterangan Segmen BU – Kantor Jaringan
Pusat
Product Penetapan target market Eksekusi berdasarkan
(a.l, RAC, customer guidance dari Business
focus) Unit
Product development
(a.l., product
propositions, fitur,
pricing)
Process Pengembangan systems,
tools dan infrastruktur
(a.l. LOS, CRM, LMS)
Penetapan proses dan
policy (a.l. SP, MP,
RACI)
Target-setting Penetapan target per Pembagian target ke
segmen (a.l volume, seluruh jaringan dan
revenue, risk) penetapan target untuk
setiap layer jabatan
Sales Dukungan sales activities Menyusun rencana
dan client development pencapaian target (e.g.,
(a.l., PKS nasional) define sales approach,
BD initiatives)
Monitoring rencana
eksekus
Portfolio Bersama-sama memastikan dan melakukan monitoring
kualitas portfolio dan pengelolaan nasabah
Talent development Bertindak sebagai Center Memastikan RM
of Excellence to memahami produk secara
Network, menyediakan komprehensif
sumber daya, konsultasi Pelaksanaan coaching
dan ekspertis dari sales leader
Melengkapi sales leaders
dengan BSI way-of-sales
Human Capital Menyediakan guidelines Keputusan kepegawaian
untuk standar kualifikasi (a.l., mutasi/rotasi) s.d
dan kompetensi atas level tertentu
jabatan
G. Pembagian peran utama fungsi risk, operation dan collection dalam proses bisnis SME
1. Financing Risk
a. Regional Financing Risk Manager
1) Menyusun strategi pengawalan kualitas, berkolaborasi dengan Bisnis dalam
penetapan pipeline, usulan program, dan memastikan eksekusinya.
2) Mengawal kualitas dan kinerja pembiayaan SME.
3) Berkolaborasi dengan Recovery untuk perbaikan kualitas
4) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Risk.
5) Sebagai COE pembiayaan SME
b. Area Financing Risk Manager
1) Mengawal kualitas, berkolaborasi dengan Bisnis dalam penetapan pipeline,
berkolaborasi dengan Recovery untuk perbaikan kualitas dan memastikan
eksekusinya
2) Mengawal kualitas & kinerja SME di Area
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Risk.
4) Sebagai Sekretaris Komite Pembiayaan
c. SME Risk Analyst; SME Risk Verificator
1) SME Risk Verifikator: melakukan verifikasi data dan dokumen usulan pembiayaan
limit s.d. 1,5M
2) SME Risk Analyst: melakukan analisa pembiayaan/ penanganan pembiayaan
bermaslaah bersama SME RM/SME Micro CRR Officer untuk pembiayaan di atas
Rp1,5 M dan linkage
2. Financing Operation
a. Regional Financing Operation Manager, berikut fungsi di bawah supervisinya
1) Melakukan penilaian agunan limit pembiayaan s.d Rp5M
2) Melakukan review metodologi hasil penilaian KJPP untuk limit di atas Rp5
3) Order notaris dan penutupan asurasi/penjaminan
4) Melakukan pengecekan/compliance checklist dokumen syarat akad dan pembuatan
dokumen akad
5) Melakukan pengecekan/compliance checklist dokumen syarat pencairan dan
eksekusi pencairan di sistem (termasuk untuk pembiayaan baru, perpanjangan dan
restrukturisasi)
6) Melakukan fungsi penyimpanan dokumen legal pembiayaan
3. Collection, Restructuring & Recovery
a. Regional Retail CRR Manager
1) . Menyusun strategi perbaikan kualitas, collection, restrukturisasi dan recovery,
serta memastikan eksekusinya.
2) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery.
b. Area Retail CRR Manager
1) Mengelola nasabah kol NPF dan WO
2) Menetapkan action plan terhadap nasabah kol NPF dan WO
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery.
c. Area SME Micro CRR Officer; AM Staff
1) Mengelola nasabah kol NPF dan WO
2) Melakukan aktivitas penagihan
3) Mengusulkan dan memproses upaya penyelematan (restrukturisasi)
4) Mengusulkan dan memproses upaya penyelesaian pembiayaan
H. Pembagian peran utama fungsi Bisnis di Jaringan dalam pembiayaan Micro
1. Region Office
a. Regional CEO
1) Menyusun strategi bisnis dan memastikan eksekusinya
2) Memastikan pencapaian kinerja dan kualitas pembiayaan Micro
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis
b. Retail Financing Deputy
1) Monitoring pencapaian kinerja dan kualitas pembiayaan Micro
2) Menyusun strategi eksekusi, monitoring aktivitas marketing, dan implementasi
bisnis Micro
3) Memetakan potensi wilayah dan mengusulkan program kepada Kantor Pusat
bersama Regional Risk
4) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis
2. Area Office
a. Area Manager
1) Menyusun strategi bisnis di Area dan memastikan eksekusinya
2) Memastikan pencapaian kinerja dan kualitas pembiayaan Micro di Areanya
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis.
b. Area Micro & Pawning Manager
1) Menyusun strategi sales, rencana akuisisi (dengan berbagai pendekatan sales,
canvasing, value-chain, branchless banking) Micro di Area dan memastikan
eksekusinya
2) Berkoordinasi dengan Branch Manager terkait pencapaian kinerja, strategi &
rencana akuisisi nasabah, pengelolaan nasabah, monitoring portfolio dan kualitas
3) Sebagai Center of Exellence segmen Micro di Areanya dan melakukan sales coach
4) Mendeliver program bisnis KP 5. Sebagai pemegang kewenangan memutus
pembiayaan fungsi Bisnis.
3. Branch Office
a. Branch Manager
1) Berkoordinasi dengan AMPM terkait pencapaian kinerja, strategi & rencana
akuisisi nasabah, pengelolaan nasabah, monitoring portfolio dan kualitas
2) Melakukan daily supervisi, memberikan arahan, bimbingan dan sales coach
kepada Micro Marketing Manager dan Micro RM.
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis.
4) Memastikan proses bisnis di Cabang dijalankan sesuai prosedur dan kecukupan
internal control.
b. Micro Marketing Manager/ Micro RM Team Leader
1) Berkoordinasi dengan AMPM terkait pencapaian kinerja dan strategi & rencana
akuisisi nasabah.
2) Melakukan daily monitoring terhadap aktivitas sales dan proses pembiayaan
Micro di Cabangnya
3) Melakukan pengelolaan nasabah kol 1 dan 2, termasuk aktivitas penagihan dan
penyelamatan pembiayaan
4) Melakukan monitoring portfolio dan kualitas Micro di Cabang
5) Menjalankan fungsi verifikasi usulan pembiayaan dan melakukan OTS
6) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis
J. Pembagian peran utama fungsi risk, operation dan collection dalam bisnis Micro
1. Financing Risk
a. Regional Financing Risk Manager
1) Menyusun strategi pengawalan kualitas, berkolaborasi dengan Bisnis dalam
usulan program, dan memastikan eksekusinya.
2) Mengawal kualitas dan kinerja pembiayaan Micro secara portfolio.
3) Berkolaborasi dengan Recovery untuk perbaikan kualitas
b. Area Financing Risk Manager
1) Mengawal kualitas berkolaborasi dengan Bisnis dan berkolaborasi dengan
Recovery untuk perbaikan kualitas dan memastikan eksekusinya.
2) Mengawal kualitas & kinerja Micro secara portfolio di Area
2. Financing Operation
a. Regional Financing Operation Manager, berikut fungsi di bawah supervisinya
1) Menerima serah titip asli dokumen jaminan pembiayaan dari Cabang pengelola
nasabah sesuai pairing berdasarkan Berita Acara Serah Terima Titip
3. Collection, Restructuring & Recovery
a. Regional Retail CRR Manager
1) Menyusun strategi perbaikan kualitas, collection, restrukturisasi dan recovery,
serta memastikan eksekusinya.
2) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery
b. Area Retail CRR Manager
1) Mengelola nasabah kol NPF dan WO
2) Menetapkan action plan terhadap nasabah kol NPF dan WO
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery
c. Area SME Micro CRR Officer; AM Staff
1) Mengelola nasabah kol NPF dan WO
2) Melakukan aktivitas penagihan
3) Mengusulkan dan memproses upaya penyelematan (restrukturisasi)
4) Mengusulkan dan memproses upaya penyelesaian pembiayaan
5) Mengajukan klaim penjaminan kepada RCG
L. Pembagian peran utama fungsi risk, operation dan collection dalam bisnis Pawning
1. Financing Risk
a. Regional Financing Risk Manager
1) Menyusun strategi pengawalan kualitas, berkolaborasi dengan Bisnis dalam usulan
program, dan memastikan eksekusinya.
2) Mengawal kualitas dan kinerja pembiayaan Pawning secara portfolio
b. Area Financing Risk Manager
1) Berkolaborasi dengan Bisnis untuk mengawal kualitas dan perbaikan kualitas.
2) Mengawal kualitas & kinerja Pawning secara portfolio di Area
2. Collection, Restructuring & Recovery
a. Regional Retail CRR Manager
1) Menyusun strategi recovery nasabah Pawning ex WO serta memastikan
eksekusinya.
2) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery
b. Area Retail CRR Manager
1) Menetapkan action plan terhadap nasabah WO
2) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery
c. Area Consumer CRR Officer; AM Staff
1) Melakukan aktivitas penagihan & recovery atas nasabah WO
2) Mengusulkan dan memproses upaya penyelesaian pembiayaan
M. Pembagian peran utama fungsi Bisnis di Jaringan dalam pembiayaan Consumer
1. Region Office
a. Regional CEO
1) Menyusun strategi bisnis dan memastikan eksekusinya
2) Memastikan pencapaian kinerja dan kualitas pembiayaan Consumer
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis
4) Maintenance stakeholder dan memberikan keputusan kerjasama sesuai
kewenangan
b. Retail Financing Deputy
1) Monitoring pencapaian kinerja dan kualitas pembiayaan Consumer
2) Menyusun strategi eksekusi, monitoring aktivitas marketing, dan implementasi
bisnis Consumer
3) Memetakan potensi wilayah dan mengusulkan program kepada Kantor Pusat
bersama Regional Risk
4) Maintenance stakeholder dan memberikan keputusan kerjasama sesuai
kewenangan
5) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis
2. Area Office
a. Area Manager
1) Menyusun strategi bisnis di Area dan memastikan eksekusinya
2) Memastikan pencapaian kinerja dan kualitas pembiayaan Consumer di Areanya
3) Relationship dengan Key Person di Institusi/Instansi/
Perusahaan/Developer/Mitra Oto/Dealer.
4) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis.
b. Area Consumer Financing Manager
1) Menyusun strategi sales, rencana akuisisi Consumer di Area (dengan berbagai
pendekatan sales, canvasing, value-chain, events) dan memastikan eksekusinya
2) Berkoordinasi dengan Branch Manager terkait pencapaian kinerja, strategi &
rencana akuisisi nasabah, pengelolaan nasabah, monitoring portfolio dan kualitas
3) Sebagai Center of Exellence segmen Consumer di Areanya dan melakukan sales
coach
4) Mendeliver program bisnis KP
5) Relationship Management khususnya untuk nasabah value-chain, developer,
dealer.
6) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis.
c. Area Consumer Business Officer
1) Melakukan inisiasi, analisa dan menyiapkan dokumen untuk Kerjasama dengan
Developer
2) Relationship dengan MTF dan MUF setempat
3) Monitoring program pembiayaan consumer
d. Area Consumer Financing Staff
1) Melakukan checklist dokumen syarat pembiayaan
2) Melakukan input data pembiayaan di Sistem dan menyiapkan dokumen
administrasi pembiayaan
3) Membuat laporan administrasi dan kinerja mingguan serta bulanan petugas sales
consumer di Area
4) Membantu melakukan follow up/penagihan nasabah kolektibilitas 1 yang tidak
berhasil dihubunngi oleh telecollection
e. Area Consumer Collection
1) Melakukan follow up/penagihan nasabah kolektibilitas 1 yang tidak berhasil
dihubunngi oleh telecollection
3. Branch Office
a. Branch Manager
1) Berkoordinasi dengan ACFM terkait pencapaian kinerja, strategi & rencana akuisisi
nasabah, pengelolaan nasabah, monitoring portfolio dan kualitas.
2) Eksekusi strategi dan event-event yang telah disepakati dengan Area.
3) Melakukan daily supervisi, memberikan arahan, bimbingan dan sales coach kepada
Consumer RM.
4) Relationship Management dengan Key Person di Satker/Instansi/Perusahaan
5) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Bisnis.
6) Berkoordinasi dengan RBC (Regional Business Control) memonitor keberhasilan
mutasi kantor bayar Pensiun dan status nasabah comiited to payroll Mitraguna
b. Consumer Business RM
1) Relationship Management dengan PIC di Satker/Instansi/Perusahaan
2) Memonitor kegiatan sales TAD
3) Memastikan aplikasi yang masuk dari TAD sesuai dengan target segmen yang
ditentukan oleh bank
4) Melakukan input aplikasi yang sesuai kriteria ke dalam sistem origination dan
menyiapkan dokumen pembiayaan
5) RM juga melakukan aktivitas sales
6) Melakukan follow up/penagihan nasabah kolektibilitas 1 yang tidak berhasil
dihubunngi oleh telecollection
c. TAD Sales
1) Melakukan kegiatan sales (termasuk canvassing)
2) Mengumpulkan dokumen permohonan nasabah
N. Pembagian peran utama fungsi risk dan collection dalam proses bisnis Consumer
1. Financing Risk
a. Regional Financing Risk Manager
1) Menyusun strategi pengawalan kualitas, berkolaborasi dengan Bisnis dalam
pencapaian kinerja, usulan program, dan memastikan eksekusinya.
2) Berkolaborasi dengan Recovery untuk perbaikan kualitas
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Risk dan pairing
pemutusan kerjasama
4) Sebagai COE pembiayaan
b. Area Financing Risk Manager
1) Mengawal kualitas, berkolaborasi dengan Bisnis dalam pencapaian kinerja,
berkolaborasi dengan Recovery untuk perbaikan kualitas dan memastikan
eksekusinya
2) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Risk dan pairing
pemutusan Kerjasama.
c. Area Consumer Risk Officer
1) Otorisasi hasil verifikasi di sistem
2) Pairing analisa dan pengusulan kerjasama
d. Consumer Verification Staff
1) Verifikasi data dan nasabah pembiayaan
2. Collection, Restructuring & Recovery
a. Regional Retail CRR Manager
1) Menyusun strategi perbaikan kualitas, collection, restrukturisasi dan recovery,
serta memastikan eksekusinya.
2) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery
b. Area Retail CRR Manager
1) Mengelola nasabah kol 2 s.d. WO
2) Menetapkan action plan terhadap nasabah kol NPF dan WO
3) Sebagai pemegang kewenangan memutus pembiayaan fungsi Recovery
c. Area SME Micro CRR Officer; AM Staff
1. Mengelola nasabah kol 2 s.d. WO
2. Melakukan aktivitas penagihan
3. Mengusulkan dan memproses upaya penyelematan (restrukturisasi)
4. Mengusulkan dan memproses upaya penyelesaian pembiayaan
d. Telecollection Kantor Pusat
1) Penagihan tele sejak nasabah sebelum jatuh tempo H-7
P. Pembagian peran utama fungsi Bisnis di Jaringan dalam Funding & Transaction
1. Region Office
a. Regional CEO
1) Menyusun strategi bisnis dan memastikan eksekusinya
2) Memastikan pencapaian kinerja Funding & Transaction
3) Maintenance stakeholder dan memberikan keputusan kerjasama sesuai
kewenangan.
b. Funding & Transaction Business Deputy
1) Monitoring pencapaian kinerja bisnis Funding & Transaction di Region
2) Menyusun strategi eksekusi, monitoring aktivitas marketing, dan implementasi
strategi FUnding
3) Memetakan potensi wilayah dan mengusulkan program kepada Kantor Pusat
4) Maintenance stakeholder dan memberikan keputusan kerjasama sesuai
kewenangan
2. Area Office
a. Area Manager
1) Menyusun strategi bisnis di Area dan memastikan eksekusinya
2) Memastikan pencapaian kinerja bisnis Funding & Transaction di Areanya
3) Relationship dengan Key Person di Institusi/Instansi/ Perusahaan dan nasabah
Funding besar
b. Area Retail & Transaction Business Manager
1) Menyusun strategi funding dan transaksional dan memastikan implementasi di
Area dan cabang
2) Menjaga relationship dengan nasabah-nasabah institusi serta melakukan
kolaborasi dengan cabang untuk akuisisi value chain dari nasabah institusi
3) Mengelola dan bertanggung jawab atas implementasi programprogram promosi
4) Melakukan sales coach
c. Priority Banking Manager
1) Menyusun dan mengidentifikasi potensi bisnis pada segmen affluent dan high
networth mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
2) Berperan aktif dan memastikan tercapainya goals dan target bisnis segmen affluent
dan high networth di Area.
3) Melakukan retensi terhadap nasabah segmen affluent & high networth secara rutin
4) Melakukan sales coach
d. Funding & Transactional RM
1) Memasarkan produk funding institusi dan atau transactional banking serta
mengoptimalkan pertumbuhan portfolio (dari nasabah eksisting dan nasabah baru)
pendanaan yang murah (Low Cost Fund) dan DPK sesuai target yang telah
ditetapkan
e. Priority Banking Relationship Manager
1) Melakukan fungsi financial advisory dengan konsep wealth management.
2) Melakukan aktivitas penjualan dan cross selling produkproduk perbankan, produk
investasi, produk keagenan,
3) Membangun jaringan dan membina hubungan nasabah prioritas.
f. Priority Banking Representative
1) Melakukan fungsi financial advisory dengan konsep wealth management.
2) Melakukan aktivitas penjualan dan cross selling produkproduk perbankan, produk
investasi, produk keagenan
3) Membangun jaringan dan membina hubungan nasabah prioritas.
3. Branch Office
a. Branch Manager
1) Berkoordinasi dengan ARTBM terkait implementasi strategi funding dan
transaksional, serta eksekusi program promosi.
2) Mengidentifikasi dan menggali potensi bisnis di lokasi yang berada dalam
koordinasinya untuk meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga.
3) Memastikan implementasi standar layanan nasabah berjalan sesuai dengan
ketentuan
4) Melakukan sales coach
b. Consumer Business RM
1) emasarkan dan merekomendasikan produkproduk Dana Ritel kepada calon
nasabah/nasabah.
2) Menjalankan proses akuisisi terhadap calon nasabah Dana Ritel.
3) Memelihara hubungan baik dengan calon nasabah/ nasabah.
4) Mensupervisi TAD.
c. Funding & Transaction Staff
1) Melaksanakan aktivitas penjualan produk dana retail dan transaksional,
melaksanakan akuisisi, relationship nasabah dana dan transaksional untuk
mencapai target laba dan kinerja dana cabang.
d. Consumer Staff
1) emasarkan dan merekomendasikan produkproduk Dana Ritel kepada calon
nasabah/nasabah.
2) Menjalankan proses akuisisi terhadap calon nasabah Dana Ritel.
e. TAD Sales
1) Memasarkan dan merekomendasikan produkproduk Dana Ritel kepada calon
nasabah/nasabah.
2) Menjalankan proses akuisisi terhadap calon nasabah Dana Ritel.
PERTEMUAN KEEMPAT (IV)
Bank Syariah Indonesia berkomitmen ikut serta dalam memenuhi kebutuhan modal
kerja UMKM (produk KUR dan SME)
Permasalahan UMKM
1. Permodalan dan akses pembiayaan
2. Perizinan
3. Inovasi
4. Jaringan distribusi atau pemasaran
5. Teknologi
C. Dukungan Pemerintah terhadap UMKM
1. Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
a. Kepres Nomor 14 Tahun 2015 tentang komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM
b. Kepres Nomor 19 Tahun 2015 tentang perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor
14 Tahun 2015
c. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI nomor 11 Tahun 2017
Tentang pedoman Pelaksanaan KUR
d. Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 180/Pmk.05/2017 Tentang tata Cara
Pelaksanaan Subsidi Bunga/Subsidi Marjin untuk KUR
2. Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) Peraturan Kementerian Keuangan (PMK)
95/PMK.05/2018
3. Pasar Digital (PaDi)
Program Pasar Digital (PaDi) adalah hasil kolaborasi antara Kementerian BUMN,
Kementerian Koperasi dan UKM dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa
Pemerintah, Lewat platform tersebut, UMKM diberi prioritas untuk memasok
kebutuhan proyek pemerintahan maupun BUMN.
4. Bangga Buatan Indonesia
Mendorong UMKM on Board ke Platform Digital melalui program Gerakan Nasional
Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), tercatat UMKM yang on Board.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
1. Dalam rangka mengatasi pandemic Covid-19 Pemerintah telah menerbitkan PP
No 23 Tahun 2020 tentang Program Pemulihan Ekonomi Nasional
2. Program PEN adalah rangkaian kegiatan untuk pemulihan perekonomian nasional
yang merupakan bagian dari kebijakan keuangan negara untuk mempercepat
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2O19 (COVID-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional
PMK No. 104/PMK.05/2020
Penempatan Dana PEN
• Realisasi tahun 2020 Rp. 112,84 Tn, lebih dari 30 Jt
• Tahun 2021 dianggarkan 121,9 Tn
PMK No.71/PMK.08/2020
Penjaminan Pemerintah dalam Rangka Pelaksanaan Program PEN
PMK No. 138/PMK.05/2020
Subsidi Margin/Ujrah/ Bagi Hasil/Mendukung Program PEN