Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN TUTORIAL

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG ANAK (MAWAR)
RSUD dr. H. SOEMARNO SOSTROATMODJO
KUALA KAPUAS

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Clinical Teacher : Herman Ariadi, Ns., M.Kep


Clinical Instructur : Hikmayanti, S.Kep., Ns
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

NAMA KELOMPOK

No Nama NPM Jabatan


1 Yulita Zulailiah 1914901110080 Ketua
2 Ibnu Rifaldi 1914901110026 Wakil Ketua
3 Muhammad Taufik Hidayat 1914901110046 Anggota
4 Bella Aldila Erlida 1914901110015 Anggota
5 Megawati 1914901110038 Anggota
6 Nuraida 1914901110055 Anggota
7 Agung Widaningsih 1914901110004 Anggota
8 Monika Priyanti 1914901110042 Anggota
9 Erma Fitriani 1914901110023 Anggota
10 Muhammad Fitriyandi 1914901110044 Anggota
11 Miming Yensya 1914901110040 Anggota
BAB 3
TINJAUAN LAHAN

3.1 Profil/Gambaran Umum Rumah Sakit


3.1.1 Sejarah Singkat
Dalam sejarah perkembangannya Rumah Sakit Umum Kuala Kapuas
pada awalnya berada di Kampung Barimba Kecamatan Kapuas Hilir
dengan nama “Rumah Sakit Hanggulan Sinta” yang didirikan oleh
Zending Basle misionaris agama Kristen Protestan.

Selanjutnya pada tahun 1966 berpindah tempat ke Jl. Piere Tendean


hanya melayani rawat jalan, kemudian pada tahun 1969 baru melayani
rawat inap dengan 48 tempat tidur dengan klasifikasi rumah sakit type
D.

Kemudian pada tahun 1990 atas bantuan dana Loan Asian


Developmant Bank dibangunlah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas di atas tanah dengan ukuran
30.000 M2 yang terletak di jalan Tambun Bungai No. 16 seperti
sekarang ini masih dengan klasifikasi type D.

Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat


seiring pula dengan pembenahan dalam melengkapi fasilitas fisik,
penunjang pelayanan dan peralatan medis canggih, serta sumber daya
manusianya, maka pada 10 Mei 1997 berdasarkan hasil penilaian
rumah sakit dikeluarkanlah SK Menkes RI Nomor :
487/MENKES/SK/V/1997 menjadi type C dengan pelayanan 4
pelayanan spesialis dan pelayanan kesehatan dasar IGD 24 jam.
Dengan demikian pola pelayanannya menjadi tidak hanya  bersifat
kuratif dan rehabilitatif saja namun juga promotif dan preventif.

Secara struktural BLUD RSUD Dr. H. Soemarno Soroatmodjo


mengacu pada Perda Kabupaten Kapuas Nomor : 5 Tahun 2008
meliputi : Direktur dibantu oleh 3 Kabid.yaitu Kabid. Yanmed, Kabid.
Keperawatan, Kabid. Keuangan dan 1 Kabag. yaitu Kepala Bagian

38
Kesekretariatan dan Rekam Medis, kemudian masing-masing Kabid
dan Kabag. dibantu oleh Kepala Seksi. Namun secara fungsional
seorang direktur rumah sakit membawahi langsung  kelompok jabatan
fungsional meliputi : UPF, Kepala Instalasi, dan Kepala Ruangan
Perawatan Rawat Inap  dan Poliklinik rawat Jalan.

Sasaran pembangunan pelayanan kesehatan pada awal tahun 2008


lebih diarahkan pada pelayanan keluarga miskin dengan beberapa
penambahan pembangunan fisik ruang kelas III, dan juga pengadaan
peralatan medis untuk menunjang pelayanan kesehatan tersebut.
Keberpihakan rumah sakit dalam pelayanan kepada masyarakat miskin
sangat tinggi sekali, hal ini dibuktikkan dengan bentuk pelayanan
bukan hanya melayani Askeskin/Jamkesmas melainkan
memperjuangkan dana yang cukup untuk pelayanan Jamkesda (bagi
masyarakat miskin yang tidak terdaftar dalam Jamkesmas).
Pembenahan rumah sakit menuju pelayanan prima juga sangat
dirasakan oleh masyarakat, terbukti dengan banyaknya perbaikan-
perbaikan seperti : kebersihan ruangan dan lingkungan, keramahan
petugas, kasir satu pintu, prosedur yang pendek, pembiayaan yang
transparan, dan bentuk-bentuk pelatihan untuk pengembangan staf
dalam pemberian pelayanan

Indikator kinerja dan keberhasilan BLUD RSUD Dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas sudah dilaporkan secara khusus dalam
LAKIP 2014, namun beberapa hal yang dapat disampaikan dalam
profil ini setidaknya menjadi gambaran global dalam perkembangan
rumah sakit kita selama tahun 2014, dan menjadi bahan pertimbangan
dalam penyusunan perencanaan (RENSTRA tahun 2013-2018).

Pada tahun 1969 rumah sakit dibawah pimpinan Dr. Irum J Sawong
(1969-1972) membuka pelayanan rawat inap dengan kapasitas 20
tempat tidur yang melayani penduduk kota Kuala Kapuas dan
sekitarnya disamping pelayanan rawat jalan yang sudah ada
sebelumnya.

39
Untuk selanjutnya rumah sakit dipimpin oleh Dr. Benny Sumartono
(1972), Dr. Yoyo Ambeng (1972-1975), Drg. Tukik Bundu Tumon,
SKM (1975-1976), Dr. Mursito Suprapto(1976-1979), Dr. Bobby P
Simanjuntak (1979), Dr. Paulus Ariestanto Suhamzah (1980), Dr.
Bambang Sugiarto (1981-1983), Dr. Duriyanto Oesman (1983-1985),
Dr. Iskandar Zulkarnaen (September 1985 sd 31 Oktober 1988), dan
Dr. Qomaruddin Sukhemi (31 Oktober 1988 sampai 28 Februari 1996).

Pada masa inilah RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo diresmikan


oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 6 Februari 1993 dengan
menempati gedung baru yang ada di Jl. Tambun Bungai No. 16 Kuala
Kapuas.

Setelah Dr. Qomaruddin Sukhemi pindah ke Dinas Kesehatan Daerah


Kabupaten Daerah Tingkat II Kapuas, RSUD Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo kemudian dipimpin oleh Dr. Dody Firmanda (1 Maret
1996), Dr. Ikbal Ibuk Sindi (1997), Dr. Abdul Muin, SpOG (2000-
2002), Dr. H. Suherman Arifin MKes (2002-2006).

Sejak tanggal 9 Juni 2006 Dr. H. Bawa Budi Raharja menjadi direktur
RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo sampai sekarang.

40
3.1.2 Motto, Visi, Misi, Dan Tujuan
3.1.2.1 Motto
Bajenta dan Pamasi (Artinya : Ramah dan Siap Menolong).
3.1.2.2 Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima RSUD Yang Maju dan
Mandiri.
3.1.2.3 Misi
1. Peningkatan performance pelayanan RSUD yang berbasis
pada keunggulan sumber daya manusia, kecukupan alat dan
profesionalisme manajemen pelayanan untuk pelayanan
yang mudah, murah dan berkualitas.
2. Menjadikan RSUD sebagai wadah pendidikan dan pelatihan
khususnya bidang kesehatan untuk peningkatan kualitas
layanan kesehatan.
3. Mempercepat reformasi birokrasi menuju pelayanan prima
dengan semangat kerja keras, kerja cerdas, kerja ihlas, kerja
berkualitas dan kerja tuntas dengan meningkatkan
kesejahteraan PNS, tenaga kesehatan dan guru non PNS,
penyediaan fasilitas yang memadai dan berkualitas serta
pemberian insentif

3.1.2 Kedudukan, Tugas Dan Fungsi


Hasil laporan dan data empiris statistik Kabupaten Kapuas sejak
berdirinya Kabupaten ini,  menunjukkan bahwa masa dan periode
kepemimpinan rumah sakit daerah milik Pemerintah Kabupaten Kapuas
terjadi pergantian seiring waktu dan masa Pemerintahan RI mulai  dari
pelayanan kesehatan yang sifatnya dasar sampai dengan pelayanan
tingkat lanjutan rawat inap.

41
Selama perjalanannya Rumah Sakit dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas dalam pengabdiannya jabatan Direktur beberapa kali mengalami
penggantian sebagai berikut :

Tabel 1.2 Masa dan Periode Kepemimpinan

No
Periode (Thn) Pimpinan / Direktur
.
1. 1939 dr. C.M. Viseher
dr. Soemarno
2. 1939
Sosroatmodjo
3. 1939 dr. C. Maillola
4. 1947 dr. Hesberg
5. 1947 dr. Druchayer
6. 1952 dr. HU Genkam
7. 1952 dr. A.H. Klokka
8. 1957 dr. J.J. Findenik
9. 1957 dr. Med Batke
10. 1958 dr. Med Kahvelt
11. 1958 s/d 1962 dr. Ang Tiong Guan
12. 1962 s/d 1969 dr. Hery Harsono
13. 1969 s/d 1972 dr. Irum J. Sawong
14. 1972 dr. Benny Sunartono
15. 1972 s/d 1975 dr. Yoyo Ambeng
16. 1975 s/d 1976 dr. Tukik B. Tumon
17. 1976 s/d 1979 dr. Mursito Suprapto
18. 1979 dr. Robby Simanjuntak
19. 1980 s/d 1981 dr. Paulus Ariestanto
20. 1981 s/d 1983 dr. Bambang Sugiarto
21. 1983 s/d 1985 dr. Duryanto Usman
22. 1985 s/d 1988 dr. Iskandar Zulkarnain
23. 1988 s/d 1996 dr. Qomaruddin Sukhemi
24. 1996 s/d 1997 dr. Dody Firmanda
25. 1997 s/d 2000 dr. Iqbal Ibuk Sindi
26. 2000 s/d 2002 dr. Abdul Muin, Sp. OG
27. 2002 s/d 2006 dr. Suherman Arifin
9 Juni 2006 s/d 3
28. dr. Bawa Budi Raharja
Januari 2017
4 – 11 Januari
29. Apendi, SKM, MM (Plt)
2017
12 Januari 2017 –
30. dr. Agus Waluyo, MM
sekarang

3.1.3 Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan


3.1.3.1 Rawat Jalan

42
Poliklinik terdiri dari Poli Dalam, Poli Anak, Poli THT, Poli
Bedah, Poli Jiwa, Poli Gigi, Poli Mata, Poli Saraf, poli gizi, dan
Poli kandungan, dengan jadwal Praktik sebagai berikut:
Jam : 07.00 - 14.00 wib
Hari : Senin - Sabtu
3.1.3.2 Rawat Inap
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas terdiri dari beberapa klasifikasi/jenis yang
disesuaikan dengan fasilitas antara lain : Air Conditioner Split,
TV 21, TV 14, Kulkas, Kipas Angin, Tempat Tidur Penunggu
Pasien, Kamar Mandi/WC, Makan 3 kali, Snack dan lain-lain.

Terdapat dokter spesialis di ruangan rawat inap. Jam visite dokter


spesialis setiap hari kerja pada jam 08.00-14.00 WIB. Saat pasien
di rawat inap, pembiayaan bisa menggunakan umum atau melalui
jaminan kesehatan seperti BPJS. Pasien yang dirawat inap
biasanya datang dari IGD atau Poli. Jika ada pasien gawat tetapi
dokter spesialis belum bisa datang dalam waktu yang cepat maka
dokter umum yang jaga di IGD memeriksa kondisi pasien.

3.2 Input

3.2.1 Data Umum Ruangan


3.2.1.1 Karakteristik Unit
a. Visi Ruangan Perawatan Mawar
Menjadikan ruangan Mawar sebagai Role Model Ruangan
Pemberi asuhan keperawatan anak secara komprehensif
b. Misi Ruangan Perawatan Mawar
1) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien anak
yang memerlukan pelayanan keperawatan, sesuai

43
dengan kebutuhan manusia seutuhnya (bio, psiko,
sosial, dan spiritual )
2) Memberikan asuhan keperawatan dgn melibatkan
semua PPA
3) Memberikan asuahan keperawatan dengan safety
patient.
4) Mengurangi resiko cedera dan resiko jatuh.

3.2.1.2 Sifat Kekaryaan Ruang


a. Fokus Telaah
Dalam bidang pelayanan fokus telaah ruang Mawar tidak
memfokuskan pada kasus penyakit, dikarenakan ruang
mawar menangani seluruh jenis keluhan penyakit secara
umum pada anak-anak, akan tetapi ada 5 kasus terbanyak
yang sudah memiliki CP seperti diare, pneumonia, asma,
kejang demam dan DHF.
b. Lingkup Garapan
Dalam bidang pelayanan lingkup garapan ruang
keperawatan Mawar adalah pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Berdasarkan fokus telaah, maka lingkup
garapan ruang Mawar adalah memberikan pelayanan
secara terpadu dari berbagai multi disiplin ilmu secara
aman, berkualitas dan berkesinambungan dengan segala
aktivitas untuk mengatasi gangguan/hambatan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan
kualitas hidup yang terjadi akibat masalah/gangguan
fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh yang
dialami pasien. Secara umum lingkup garapan ruang
rawat inap mawar meliputi penyakit pada anak-anak.

c. Basis Intervensi
Basis intervensi ruang rawat Mawar merupakan salah
satu bagian dari pelayanan umum bagi pasien anak
dengan berbagai macam penyakit seperti diare,
pneumonia, asma, dll. Sehingga memerlukan penanganan
yang baik dan benar agar kualitas hidup pasien

44
meningkat.

3.2.2 Tenaga dan Pasien (M1-Man)


3.2.2.1 Ketenagaan (Man)
Tenaga perawat di Ruang Mawar berjumlah 12 orang, sudah
termasuk Kepala Ruangan, Perawat Assosiate dan Perawat Primer.
Jumlah perawat yang berada di Ruang Mawar berdasarkan tingkat
pendidikan, jenis tenaga dan jenjang karir, sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penghitungan Tenaga

No Pendidikan Jumlah Persentase


Tingkat Pendidikan
1 Ners 3 Orang 25 %
2 D-3 9 Orang 75 %
Jenis Tenaga
1 PNS 5 Orang 42 %
2 BLUD 7 Orang 58 %

Berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan ketenagaan pada


ruang Mawar, terdiri dari 25 % Ners dan 75 % D-3 Keperawatan.
Komposisi pendidikan perawat pada ruang Mawar sebanyak 75 %
adalah dengan pendidikan D-3.

a) Metode Lokakarya PPNI


Ruang Mawar menggunakan rumus PPNI untuk menghitung
jumlah perawat yang bertugas, dengan rincian sebagai berikut:

TT = 9
BOR (bulan April 2020) = 30,37%
9 x 30,37% = 2,7 pasien dibulatkan jadi 3 pasien
3 pasien = 1 mandiri, 2 parsial, total 0
Mandiri = (1x1)+(1x1) +(1x0,25) = 2,25 jam
Parsial = (2x3)+(2x1)+(2x0,25) = 8,5 jam
Total = (0x6)+(0x1)+(0x0,25) = 0

45
Total 10,75 jam : 3 pasien = 3,6 jam
TP = (3,6x52x7x3)/(1640)x125% = 2,9
Total tenaga perawat yg di butuhkan di Ruang Mawar pada
bulan April 2020 berjumlah 3 Orang.

BOR (bulan Mei 2020) = 9,67%


9 x 9,67% = 0,8 pasien dibulatkan jadi 1 pasien
1 pasien = 0 mandiri, 1parsial, total 0
Mandiri = (0x1)+(0x1) +(0x0,25) = 0 jam
Parsial = (1x3)+(1x1)+(1x0,25) = 4,25 jam
Total = (0x6)+(0x1)+(0x0,25) = 0
Total 4,25 jam : 1 pasien = 4,25 jam
TP = (4,25x52x7x1)/(1640)x125% = 0,7
Total tenaga perawat yg di butuhkan di Ruang Mawar pada
bulan Mei 2020 berjumlah 1 Orang.

b) Metode Douglass
Standar waktu pelayanan pasien rawat inap sebagai berikut:
1) Perawatan minimal : 1-2 jam/24 jam
2) Perawatan parsial : 3-4 jam /24 jam
3) Perawatan total : 5-6 am/ 24 jam
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi 0,17x1 = 0,17 0,27x2 = 0,54 0,36x0 = 0 0,71 (1 org)
Sore 0,14x1 = 0,14 0,15x2 = 0,3 0,3x0 = 0 0,44 (0 org)
Mala 0,07x1 = 0,07 0,10x2 = 0,2 0,2x0 = 0 0,27 (0 org)
m
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari (bulan April 1 orang
2020)

Minimal Parsial Total Jumlah

46
Pagi 0,17x0 = 0 0,27x1 = 0,27 0,36x0 = 0 0,27 (0 org)
Sore 0,14x0 = 0 0,15x1 = 0,15 0,3x0 = 0 0,15 (0 org)
Mala 0,07x0 = 0 0,10x1 = 0,10 0,2x0 = 0 0,10 (0 org)
m
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari (bulan Mei 0 orang
2020)

c) Metode DepKes 2005


1) BOR (bulan April 2020) : 30,37%
2) Jumlah TT : 9 TT
3) Rata-rata jam perawatan : 3,6 jam/ 24 jam
4) Jam kerja perawatan perhari : 7 jam
Kebutuhan Tenaga Perawat :
TP = (BOR x jumlah TT) x rata-rata jam perawatan
Jam kerja perawat/ hari
= (30,37% x 9) x 3,6
7
= 1,40 → 1
Faktor koreksi :
a) Loss Day = (52 + 12 + 18) x 1
365 – 82
= 82/ 283 = 0,28 → 0

b) Tugas non keperawatan = (1+0) x 25% = 0,25 → 0


Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan pada bulan
April 2020 = (1+0+0) = 1 + 1 KaRu = 2 orang

1) BOR (bulan Mei 2020) : 9,67%


2) Jumlah TT : 9 TT
3) Rata-rata jam perawatan : 4,25 jam/ 24 jam
4) Jam kerja perawatan perhari : 7 jam
Kebutuhan Tenaga Perawat :
TP = (BOR x jumlah TT) x rata-rata jam perawatan
Jam kerja perawat/ hari
= (9,67% x 9) x 4,25
7
= 0,52 → 1

47
Faktor koreksi :
a) Loss Day = (52 + 12 + 18) x 1
365 – 82
= 82/ 283 = 0,28 → 0
b) Tugas non keperawatan = (1+0) x 25% = 0,25 → 0
Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan pada bulan
Mei 2020 = (1+0+0) = 1 + 1 KaRu = 2 orang

Tabel 2.2 Penghitungan Tenaga berdasarkan Pelatihan yang Pernah di


Ikuti
No Nama Pelatihan Tahun Jumlah
1 BTCLS 2012-2018 4 orang
2 Pelatihan EEG 2017 1 orang

Berdasarkan tabel pelatihan diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa


perawat yang bertugas di ruang Mawar sudah mengikuti pelatihan.

Pasien
Berdasarkan data yang didapat dari hasil pengkajian diruang Mawar
pada bulan Januari 2020, yaitu dengan klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 2.3 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Ruang Mawar

No Penyakit Jumlah Presentasi


1. Diare 13 16 %
2. Pneumonia 16 19 %
3. DHF & DF 14 17 %
4. Obs Febris 13 16 %
5. Vomitus Profuses 6 7%
6. Kejang Demam 6 7%
7. Anemia 5 6%
8. Demam Typoid 4 5%
9. Asma 3 4%
10. Thalasemia 2 3%
Jumlah 82 100 %

Sumber: Laporan Bulanan (Profil) Ruang Mawar Rumah Sakit Dr.H.


Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas

48
Berdasarkan tabel jumlah penyakit diatas, dapat disimpulkan bahwa
jumlah pasien terbanyak adalah pasien diare (16%).

Angka kejadian kesalahan dalam pemberian obat


Angka kejadian kesalahan dalam pemberian obat memiliki nilai 0% itu
artinya tidak pernah terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada
klien karena perawat selalu memperhatikan prinsip benar obat.

Angka kejadian pasien jatuh


Angka kejadian Patient Safety di ruang Mawar sudah
terdokumentasikan secara terperinci. Insiden patient safety seperti
kejadian pasien jatuh tidak ada (0%). Hal itu karena perawat sudah
mengkaji resiko jatuh dengan Humty Dumpty, kalau pasien meiliki
resiko jatuh tinggi maka akan diberikam gelang kuning.

Angka kejadian infeksi


Angka kejadian Patient Safety di ruang Mawar sudah
terdokumentasikan secara terperinci. Insiden patient safety seperti
kejadian infeksi tidak ada (0%).

3.2.3 Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2 – Material)


3.2.3.1 Peralatan, sarana dan prasarana yang ada di Ruang Mawar RSUD
Dr. Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas dapat tergambar
dalam tabel-tabel berikut :
Tabel 2.4 Alat-alat kesehatan yang tersedia di Ruang Mawar RSUD Dr.
Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas

Jumla Keadaan Barang Ket


Baik Kurang Rusak
N h
Jenis/ Nama Barang Baik Berat
o Baran
g
1 Infus pump 1 √
2 Tensimeter digital 2 √
3 Suction 1 √

49
4 Film viewer 1 √
5 Regulator O2 aenternal 5 √
6 Vien viewer 1 √
7 Saturasi O2 1 √
8 Stetoskop 2 √
9 Alat GDS stik 1 √
10 Thermometer digital 2 √
11 Nebulizer ultrasonic 1 √
12 Nebulizer kompresor 2 √
13 Timbangan dewasa 1 √
14 Timbangan bayi 1 √
15 Tiang infus 16 √
16 Tempat tidur 16 √
17 Spalk Belum
ada
Tabel 2.5 Bahan habis pakai di ruang Mawar

No Nama Barang
1 Handsrub
2 Handwash
3 Kasa gulung
4 Cairan alcohol
5 Kapas alcohol
6 Plester (kuning)
7 Hipapix
8 Spuit dan needle
9 Handscoon
10 Masker
11 Betadine
12 Cairan antiseptic
13 Infus set
14 Masker O2

Tabel 2.6 Daftar alat non kesehatan di Ruang Mawar RSUD Dr. Soemarno
Sostroatmodjo Kuala Kapuas

Jumla Keadaan Barang


Jenis Barang/ h
No K
Nama Barang Barang et
Registe Kurang Rusak
r Baik Baik Berat
1 Lampu baca 1 1 0 0
rontgen
2 Kursi roda 1 1 0 0
3 Kipas Angin 2 2 0 0
4 Kursi 9 9 0 0

50
6 Kulkas kecil 3 3 0 0
7 Meja 5 5 0 0
8 Lemari

Berdasarkan data daftar barang kesehatan maupun barang non kesehatan di


Ruang Mawar di atas menunjukan bahwa material atau fasilitas yang
berada di ruangan Mawar sudah cukup baik. Berdasarkan hasil wawancara
terdapat hand srub di setiap dinding, bed pasien dan nurse station.
Denah Ruangan :
Denah Ruang Mawar

Tampak Belakang

10

11 9

8 7

1 2 34

51
Tampak depan

Keterangan :

1 Kamar M4 = Kamar kelas 3 (4 TT)


2 Lorong ruangan
3 kamar M3 = Kamar kelas 3 (3 TT)
4 Ruangan Admin/Komputer
5 Ruangan karu
6 Pentri
7 Kamar M1 = Kelas 1
8 Kamar M2 = Kelas 1
9 Ruangan obat2an
10 Nurse Station
11 Ruangan Istirahat Perawat

3.2.4 Metode Pemberian Asuhan (M3-Method)


a. Model Asuhan Keperawatan
Model asuhan keperawatan yang digunakan di Ruang Mawar adalah
MPKP. Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu
sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan
perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan, yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Metode
yang digunakan di Ruang Mawar adalah metode primer modikasi.
Menurut Nursalam (2014), metode penugasan di mana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-
menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama
pasien dirawat.

52
Ruang Mawar sampai saat ini menerapkan model asuhan keperawatan
metode primer modifikasi dimana perawat primer bertanggung jawab
terdahap seluruh pasien perawatan dan dibantu oleh perawat asosiet.

Keuntungan yang dirasakan klien ialah mereka merasa lebih dihargai


sebagai manusia karena terpenuhi kebutuhannya secara individu, asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif
terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi.
Metode itu dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena :

1. Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan


dan koordinasi asuhan keperawatan
2. Jangkauan observasi setiap perawat 4-6 klien
3. Perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
5. Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan
parallel
Menurut Sitorus (2006), staf medis juga merasakan kepuasan dengan
metode ini karena senantiasa mendapat informasi tentang kondisi klien
yang mutakhir dan komprehensif

b. Penerapan Standar Asuhan Keperawatan


Penerapan asuhan keperawatan ruangan mawar menggunakan standar
asuhan keperawatan yang meliputi: pengkajian, diagnosa, perencanaan,
tindakan, evaluasi dan dokumentasi. Semua kegiatan tersebut dilakukan
secara sistematis dan berurutan. Perawat Primer bertanggung jawab atas
kegiatan tersebut dibantu oleh perawat assosiate yang bertugas
diruangan. Untuk shift siang dan malam perawat assosiate yang bertugas
akan bertanggung jawab dengan hal tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa belum optimalnya


perawat dalam mengisi status dokumentasi keperawatan secara lengkap
khususnya dibagian implementasi.

53
3.2.5 Pembiayaan (Money)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Mawar Rumah
Sakit dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas merupakan rumah sakit
umum yang sumber dana BLUD Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Soemarno Sosroatmodjo berasal dari BPJS dan pasien umum, Pihak BPJS
kadang kala mengalami keterlambatan dalam pembayaran klaim BPJS.

3.2.6 Pemasaran (Marketing)


Marketing di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas
menurut hasil wawancara selain menjadi RS satu-satunya yang berada di
Kapuas juga sebagai sumber rujukan disemua kecamatan, RSUD dr. H.
Soemarno Sostroatmodjo selalu memberikan kualitas pelayanan yang
terbaik, dengan berbgai unsur pelayanan seperti persyaratan pelayanan
yang telah ditampilkan persyaratan ditempat umum, sosial media dan
website sehingga diketahui dan dapat di akses oleh masyarakat. Selain itu
juga ada yang namanya prosedur pelayanan yang dibuat secara sistematis
agar dapat dimengerti oleh masyarakat dan Petugas RSUD yang telah di
latih agar dapat menjelaskan prosedur pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu juga ada namanya waktu pelayanan, dimana petugas pemberi
pelayanan sangat cepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat terutama pada kasus urgent dan darurat. Kesesuaian antara
produk pelayanan yang tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil
yang diberikan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat berdasarkan prosedur yang berlaku.
Dalam hal ini RSUD selalu mengupayakan agar kemampuan petugas
pemberi pelayanan harus sesuai standar yang berlaku. RSUD juga selalu
mengupayakan agar petugas selalu bersikap sopan dan ramah kepada
masyarakat sebagai pasien atau pengunjung di RSUD Kapuas sebagai salah
satu bentuk dari penerapan Pelayanan Prima di RSUD Kapuas dan sesuai
Moto Bajenta dan Pamasi. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di
RSUD Kapuas, maka pihak RSUD telah melakukan upaya perubahan dan
inovasi untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

54
Selain itu terdapat penangangan pengaduan berupa poster layanan aduan
(nomor telpon 24 jam petugas penanganan aduan dan website) ada di setiap
unit pelayanan agar mempermudah masyarakat untuk menyampaikan
keluhan atas pelayanan di RSUD Kapuas.

Kesimpulannya ada beberapa hal tentang marketing di RS agar menjadi


perhatian dan bisa meningkatkan kualitas pelayanan yaitu mengenai
kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan di RSUD Dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, kemudahan prosedur pelayanan,
kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan, kesesuaian hasil pelayanan
antara yang tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang
diberikan, serta perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan
keramahan untuk mendukung tercapainya Visi RSUD Kapuas yaitu
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima RSUD Yang Maju dan
Mandiri”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang perawatan Mawar


(Anak) cara menarik minat masyarakat untuk berobat di RS khususnya
ruang mawar adalah dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan melalui
sumber daya yang baik, dimana ruangan menunjukkan bahwa ruang
perawatan mawar mampu memberikan perawatan yang terbaik kepada
anak-anak dengan disediakannya spesialis anak.

3.3 Proses
3.3.1 Fungsi Perencanaan (Planning)
a) Visi, Misi & Tujuan Ruang Perawatan
1) Visi Ruangan Perawatan
Menjadikan ruangan Mawar sebagai Role Model Ruangan Pemberi
asuhan keperawatan anak secara komprehensif.
2) Misi
 Memberikan asuhan keperawatan pada pasien anak yang
memerlukan pelayanan keperawatan, sesuai dengan kebutuhan
manusia seutuhnya (bio, psiko, sosial, dan spiritual)

55
 Memberikan asuhan keperawatan dgn melibatkan semua PPA

 Memberikan asuahan keperawatan dengan safety patient.


 Mengurangi resiko cedera dan resiko jatuh.
b) Fungsi Ruang Perawatan
Sebagai suatu acuan pemberian asuhan keperawatan yang menyeluruh
(komprehensif) mencakup biopsikosospiritual yang sesuai kebutuhan
manusia yang melibatkan pemberi asuhan meliputi dokter spesialis, ners,
farmasi, nutritionis, fisioterapi dan sebagainya serta selalu
memperhatikan safety pasien dari semua lini
c) Standar Kinerja
Standar kinerja perawat diruangan sesuai dengan ketetapan yang telah
diserah kepada kepala ruangan dan dibuat oleh sebagai standar kinerja di
Rumah Sakit dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Seluruh
perawat wajib mematuhi dan mengikuti standar kinerja yang ada
diruangan.

Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Ruangan diruang mawar


tidak memiliki kebijakan toleransi untuk kehadiran apabila ada kejadian
yang tidak di inginkan. Karena melalui finger print sehingga pihak rumah
sakit yang memberikan sanksi oleh komisi disiplin.

Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Ruangan diruang mawar


tidak mempunyai kebijakan khusus untuk perawat yang tidak disiplin.
Namun hanya peraturan yang sudah di tetapkan oleh rumah sakit, seperti
pengaturan jam kerja, pengaturan penggunaan pakaian dinas harian,
namun belum adanya sanksi keterlambatan jam dinas.

56
3.3.2 Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
1) Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN MAWAR (ANAK)


RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

DIREKTUR

KABID
KEPERAWATAN

KASIE
RAWAT INAP
MPP

KEPALA RUANGAN

PERAWAT PRIMER

PERAWAT ASSOSIET PERAWAT ASSOSIET

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, didapatkan bahwa sudah


terdapat struktur organisasi yang dipajang di nurse station.

2) Pembagian Tugas
1. Kepala Ruangan
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
Dengan tugas pokok mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan

57
Keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung
jawabnya.

Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga
lain sesuai kebutuhan.
2) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
3) Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruang rawat.
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang
berlaku.
3) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru
atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
4) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan
untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
ketentuan/standar.
5) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pelayanan di ruang rawat.
6) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan
dan tenaga lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
7) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.
8) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar
tercapai pelayanan yang optimal.
9) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan
bahan lain yang diperlukan diruang rawat.

58
10) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
11) Mempertangung jawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
12) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya,
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib
ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan
rutin sehari-hari di ruangan.kadang iya kadang tidak
13) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter)
untuk pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan,
serta menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
14) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang
rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi
untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
15) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat
untuk mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta
membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
16) Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
17) Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga
dalam batas kewenangan.
18) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi
selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
19) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan
secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
20) Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang
lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan
kepala unit di RS.
21) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberikan
ketenangan.
22) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan
kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.

59
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
meliputi :
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah ditentukan.
2) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
3) Mengawasi pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien,
4) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di
ruang rawat.

2. Perawat Primer
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dan mengelola kegiatan pemberian asuhan keperawatan yang
komperhensif di ruang perawatan. Uraian tugas :
a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila
diperlukan.
d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
e. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
f. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah
sakit.
g. Mengikuti timbang terima
h. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komperhensif
i. Menerima dan menyesuaikan rencana.
j. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
k. Melaksanakan sentralisasi obat.

60
l. Mendampingi visite.
m. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan
dan perawat associate.
n. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
o. Melakukan pengkajian terhadap klien baru/melengkapi hasil dari
PA
p. Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada klien
q. Melakukan bimbingan dan evaluasi pada PA dalam melakukan
tindakan keperawatan
r. Memonitor dokumentasi yang dilakukan PA
s. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA
t. Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan perkembangan
klien setiap hari

3. Perawat Asosiate
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk
memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien. Uraian
Tugas.
a. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan.
1) Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disususun.
2) Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
3) Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons
klien pada catatan perawatan.
b. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual
dari klien, :
1) Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman,
nyaman dan ketenangan.
3) Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi
tindakan perawatan dan pengobatan serta diagnostik..
e. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
kemampuannnya.

61
f. Memberi pertolongan segera pada pasien gawat darurat.
g. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
h. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
i. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan
ruangan.
j. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
k. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
l. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan
maupun tertulis.
m. Membuat laporan harian.
n. Mengikuti timbang terima.
o. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan
p. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat
primer
q. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat
primer.
r. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
s. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada
perawat primer.

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa pembagian tugas ruangan


berdasarkan dengan jenjang karir dan uraian tugas yang dibuat oleh Rumah
Sakit dan ruangan secara tertulis.

3) Pengaturan Pengorganisasian Pasien


Pengaturan daftar pasien di Ruang Mawar mengikuti ketentuan yang diatur
oleh Rumah Sakit dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, yaitu pasien gawat atau
pasien rujukan dan poliklinik akan masuk melalui IGD dan dilakukan
pengkajian di IGD, bagi pasien yang rawat inap, akan dilanjutkan untuk
mendaftar di Tempat Pendaftaran pasien dan selanjutnya akan dikirim ke
ruang rawat inap, sedangkan bagi pasien yang bisa rawat jalan akan
diperbolehkan pulang.

62
Skema Alur Pasien Masuk

RAWAT
APOTEK
JALAN

PASIEN PEMERIKSAAN RAWAT


PAT PULANG
DATANG PENUNJANG INAP

KAMAR
EMERGENCY IGD JENAZAHH

Skema 2.1 Pengaturan Pendaftaran Pasien di RSUD dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

Alur penerimaan pasien baru ke ruang rawat inap Mawar yaitu sebagai berikut:
1) Pasien datang dari IGD diterima oleh kepala ruangan/katim/perawat pelaksana
yang diberikan d elegasi.
2) Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.
3) Perawat menunjukkan kamar/tempat tidur klien dan mengantar tempat yang
oleh ditetapkan.
4) Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila
pasien datang dengan brankar/kursi roda) dan berikan posisi yang nyaman.
5) Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format.
6) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat memberikan
informasi pada klien dan keluarga tentang orientasi ruangan, perawat
(termasuk perawat yang bertanggung jawab sentralisasi obat), medis (dokter
yang bertanggung jawab) dan tata tertib ruangan.
7) Perawat menenyakan kembali kejelasan informasi yang telah disampaikan.
8) Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed consent sentralisasi obat.
9) Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat kepuasan
pasien.

63
4) Fungsi Pengaturan (Staffing)
a) Orientasi Staf Perawat Baru
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, Perawat staf baru
disini harus orientasi ruangan, dan kami memiliki SOP yang digunakan
untuk Orientasi staf perawat yang baru.
b) Pengaturan Jadwal Dinas
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, jadwal dinas yang
digunakan, mengikuti aturan Rumah Sakit dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuas, yaitu setiap orang dalam 1 bulan 189 jam
(Pagi 7 jam, Siang 6 Jam, Malam 11 Jam), seandainya pada bulan yang
sedang berjalan terdapat kelebihan jam dinas, maka akan disesuaikan
pada bulan berikutnya, sedangkan untuk pembagian jadwal dinas
diruangan diatur oleh kepala ruangan. Petugas yang bershift pagi datang
pada 07:00 WIB, shift siang pukul 14:00 WIB dan shift malam pukul
20:00 WIB
c) Perhitungan Jumlah Tenaga di Ruangan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan untuk perhitungan
ketenagakerjaan kami mengikuti rumus PPNI.
5) Fungsi Pengarahan (Actuating)
a) Timbang Terima (Hand Over)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, timbang terima
dilakukan pada pergantian dinas oleh petugas yang bertugas pada shift
sebelumnya dengan shift yang akan dijalani. Timbang terima dilakukan
dengan metode SBAR di nurse station dengan membacakan hal yang
perlu disampaikan dari kondisi pasien dan akan di konfirmasi saat visite
perawat pada pergantian dinas.
b) Pre dan Post Conference
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, kegiatan pre dan
post conference dilakukan setiap hari setelah timbang terima, juga
dipimpin oleh kepala ruangan saat pagi atau perawat primer setiap
berganti shift dinas.
c) Motivasi Kepada Perawat

64
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa
tidak adanya reward yang diberikan untuk mengapresiasi perawat yang
melakukan pekerjaan sesuai dengan SPO.
d) Pendelegasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan dalam melakukan
pendelegasian dilakukan antara Kepala Ruangan kepada perawat
pelaksana yang dianggap kompeten, dan antara dokter kepada dokter
lainnya. Pendelegasian antar dokter biasanya secara lisan dan tulisan.
e) Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, supervisi di Ruang
Mawar dilakukan oleh kepala ruangan. Pelaksanaan supervisi dilakukan
setiap hari. Teknik supervisi dilakukan secara langsung. Yakni kepala
ruangan secara langsung melakukan pengamatan terkait apa yang terjadi
di ruangan.

Kepala ruangan melakukan supervisi dengan memberikan pengarahan,


bimbingan, memotivasi, mengobservasi dan mengevaluasi kegiatan di
ruangan. Biasanya kepala ruangan akan berdiskusi dengan ketua tim dan
anggota tim dalam memecahkan masalah atau kekurangan yang
ditemukan selama supervisi.

f) Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara pelaksanaan ronde keperawatan di Ruang
Anak masih belum bisa dilakukan secara maksimal, di Ruang Anak hanya
melakukan diskusi kecil saja, diskusi kecil tentang pasien yang
bermasalah (seperti hari rawat inap yang lama) dengan DPJP, PPA Anak,
PPA Keperawatan, PPA Farmasi dan PPA Gizi.

6) Fungsi Pengendalian (Controlling)


a) Indikator Mutu
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bidang keperawatan,
indikator mutu diaudit oleh bidang komite keperawatan dan mutu, untuk
waktu dilakukan audit pada ruang anak tidak menentu.

65
b) Audit Dokumentasi Keperawatan
Penetapan standar audit dokumentasi asuhan keperawatan telah dilakukan
oleh bagian keperawatan RS.
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa dokumentasi
keperawatan di ruang Mawar meliputi pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan sudah
terdokumentasi pada status pasien (rekam medik) tetapi belum optimal
khususnya dibagian implementasi..
c) Survey Kepuasan Pasien
Berdasarkan hasil wawancara, survey kepuasan pasien dilakukan 1 tahun
sekali untuk semua ruangan dan hasilnya 80% diatas standar kepuasan
pasien
d) Rekapitulasi Komplain Pasien
Berdasarkan hasil wawancara, untuk rekapitulasi complain pasien diruang
perawatan mawar tidak ada, tetapi dari RS punya rekapitulasi komplain
pasien yang bernama pusat pengaduan yang dikelola oleh MPP (Manajer
Pelayanan Pasien) dan Humas. Masalah yang dikomplainkan meliputi
masalah BPJS saja, dalam hal pelayanan tidak ada masalah, terkhusus
diruang anak tidak ada complain.

3.4 Output
3.4.1 Efisiensi Ruang Rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)

Jumlah Hari Perawatan


BOR = x 100%
Bed x Periode

82
BOR = x 100%
9 x 30

BOR = 30,37 % (Normalnya 70-85%)

ALOS ( Average Length Of Stay)

66
Jumlah lama dirawat
ALOS =
Pasien Keluar RS (hidup+ mati)/bulan

82
ALOS =
22/1

ALOS = 4 hari (Normalnya 7-10 hari)

BTO (Bed Turn Over)

Pasien Keluar RS (hidup+ mati)


BTO =
Jumlahtempat tidur

22
BTO =
9

BTO = 2,4 (Normalnya 4-45 hari)

TOI (Turn Over Invertal)

( Jumlah TT X Priode )−Hari Perawatan


TOI =
Jumlah pasien keluar RS(Hidup+ Mati )

(9 x 30)−82
TOI =
22

TOI = 8,5 (Normalnya 1-3 hari)

NDR (Net Death Rate)

jumlah pasien mati> 48 jam


NDR =
Jumlah pasienkeluar RS ( Hidup+ Mati)

1
NDR =
22

NDR = 0,04 %

GDR (Gross Death Rate)

Jumlah Pasien Mati Seluruhnya


GDR = x 1000
Jumlah pasienkeluar RS ( Hidup+ Mati)

1
GDR = x 1000
22

GDR = 45,45 %

67
3.4.2 Survei Kepuasan Masyarakat
3.4.2.1 Unsur Pelayanan
1. Persyaratan Pelayanan

Persyaratan Pelayanan
Sesuai; 77.00

Sangat sesuai; 21.00

Tidak sesuai; 0.00 Kurang sesuai; 2.00

Tidak sesuai Kurang sesuai Sesuai Sangat sesuai

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei dapat terlihat bahwa kesesuaian
persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya meningkat dari
semester I yaitu 21% responden menjawab sangat sesuai.
b. 2% responden menyatakan persyaratan pelayanan kurang sesuai
karena kurangnya informasi dari petugas.
c. Telah ditampilkan persyaratan ditempat umum, sosial media dan
website sehingga diketahui dan di akses oleh masyarakat.

Langkah perbaikan :
Persyaratan pelayanan akan semakin dipermudah sesuai kebutuhan
masyarakat dan perkembangan zaman.

68
Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Semester I Semester II
Persyaratan
Sesuai 90% 77%
Sangat Sesuai 9% 21%

2. Prosedur Pelayanan

Prosedur Pelayanan
mudah ;
76.00

Sangat mudah; 19.00

Tidak mudah; 1.00 Kurang mudah ; 4.00

Tidak mudah Kurang mudah mudah Sangat mudah

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei dapat terlihat bahwa pemahaman
responden terhadap kemudahan prosedur pelayanan di RSUD
Kapuas semakin meningkat yaitu 19% responden menjawab sangat
mudah.
b. Dari data tersebut diatas terdapat 4% responden yang menyatakan
prosedur pelayanan kurang mudah dikarenakan minimnya informasi
yang didapatkan terutama pasien yang tidak didampingi keluarga.
c. Prosedur dibuat secara sistematis agar dapat dimengerti oleh
masyarakat dan Petugas RSUD yang telah di latih agar dapat
menjelaskan prosedur pelayanan kepada masyarakat.

Langkah perbaikan :
Prosedur dibuat sesuai dengan SOP yang berlaku dimasing-masing unit
dan untuk langkah perbaikan maka akan terus dikembangkan sesuai
dengan standar pelayanan di RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas.

69
Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Semester I Semester II
Prosedur Pelayanan
Sesuai 81% 76%
Sangat Sesuai 8% 19%

3. Waktu Pelayanan

Waktu Pelayanan
Cepat ; 65.00

Kurang cepat; 17.00 Sangat cepat; 18.00


Tidak cepat; 0.00

Tidak cepat Kurang cepat Cepat Sangat cepat

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei dapat terlihat bahwa kecepatan waktu
dalam memberikan pelayanan yaitu 18% responden menyatakan
waktu pelayanan di RSUD Kapuas sangat cepat dan 65% responden
menyatakan waktu pelayanan cepat.
b. Pelayanan Kurang cepat dirasakan oleh 17% responden yaitu dari
rawat inap dimana respoden mengharapkan agar petugas lebih cepat
meberikan penanganan agar pasien tidak bertambah sakit, dan di
rawat jalan dimana waktu tunggu pasien di beberapa Polklinik bisa
lebih dari 1 (satu) jam, serta masalah rekam medik yang sering
diganti dimana status pasien lama diganti dengan status pasien yang
baru sehingga pasien harus menunggu untuk dicarikan rekam medik
lama.
c. Petugas pemberi pelayanan sudah sangat cepat dan tanggap dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama pada kasus
urgent dan darurat.

Langkah perbaikan :
Kecepatan waktu pelayanan di RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas akan senantiasa ditingkatkan melalui penambahan
peralatan-peralatan serta pelatihan-pelatihan kepada petugas agar
pelayanan semakin profesional dan prima

70
Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Semester I Semester II
Waktu Pelayanan
Sesuai 69% 65%
Sangat Sesuai 8% 18%

4. Biaya/ Tarif Pelayanan

Biaya/Tarif Pelayanan
Murah ; 49.00
Gratis; 40.00

Cukup mahal; 11.00

Sangat mahal; 0.00

Sangat mahal Cukup mahal Murah Gratis

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei dapat terlihat bahwa pendapat masyarakat
tentang kewajaran biaya/ tarif dalam pelayanan yaitu 40%
responden menjawab gratis dan 49% responden menyatakan lebih
murah.
b. Ada 11% responden menyatakan biaya/ tarif pelayanan cukup
mahal terutama pada harga obat yang dirasakan oleh responden
harga obat dirasa cukup mahal.
c. Semenjak Tahun 2014 RSUD Kapuas memiliki buku daftar tarif
pelayanan BLUD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati
Kapuas Nomor 24 Tahun 2014.

Langkah perbaikan :

71
Perbaikan akan dilakukan apabila ada perubahan pada tarif Pelayanan
RSUD Kapuas sesuai kebutuhan dan perkembangan dan akan diajukan
kembali kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas.

Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Biaya/ Tarif Semester I Semester II
Pelayanan
Sesuai 60% 49%
Sangat Sesuai 27% 40%

5. Produk Pelayanan

Produk Pelayanan
Sesuai ; 77.00

Sangat sesuai; 18.00


Tidak sesuai ; 0.00Kurang sesuai ; 5.00

Tidak sesuai Kurang sesuai Sesuai Sangat sesuai

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei, pendapat masyarakat tentang produk
pelayanan antara yang tercantum dalam standar pelayanan dengan
hasil yang diberikan yaitu 77% responden menjawab sesuai dan
18% responden menyatakan sangat sesuai
b. 5% responden menyatakan produk pelayanan kurang sesuai seperti
kebersihan yang kurang di ruang rawat inap, kamar mandi yang
rusak, dan peserta BPJS yang tidak sesuai dengan kelas nya.
c. Kesesuaian antara produk pelayanan yang tercantum dalam standar
pelayanan dengan hasil yang diberikan adalah peningkatan
kemampuan dari petugas untuk memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat berdasarkan prosedur yang berlaku.

Langkah perbaikan :

72
Untuk meningkatkan pelayanan yang sesuai standar pelayanan maka
RSUD Kapuas akan senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas
petugas pemberi layanan agar semakin professional dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Semester I Semester II
Produk Pelayanan
Banyak sesuainya 86% 77%
Selalu sesuai 11% 18%

6. Kompetensi Petugas Pelayanan

Kompetensi Petugas Pelayanan


Kompeten ; 69.00

Sangat Kompeten; 28.00

Tidak kompeten; 0.00Kurang kompeten ; 3.00

Tidak kompeten Kurang kompeten Kompeten Sangat Kompeten

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei, 69% responden menyatakan petugas
pemberi pelayanan di RSUD Kapuas mampu dan 28% petugas
sangat mampu dalam melaksanakan pelayanan sesuai kompetensi
petugas pelayanan.
b. Ada 3% responden menyatakan bahwa petugas kurang kompeten,
hal ini berkaitan dengan kemampuan dan empati petugas di
polikinik maupun petugas rawat inap dalam penanganan pasien
anak.
c. Dalam hal ini RSUD selalu mengupayakan agar kemampuan
petugas pemberi pelayanan harus sesuai standar yang berlaku di
RSUD Kapuas melalui kegiatan Diklat internal maupun eksternal
untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Langkah perbaikan :

73
Untuk meningkatkan kompetensi petugas pemberi layanan maka pihak
manajemen RSUD sudah menyiapkan seminar atau pelatihan yang
mendukung pengetahuan petugas untuk meningkatkan kompetensi
petugas pemberi pelayanan.

Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Kompetensi Petugas Semester I Semester II
Pelayanan
Mampu 76% 69%
Sangat Mampu 22% 28%

7. Perilaku Petugas Pelayanan

Perilaku Petugas Pelayanan


Sopan/ramah; 63.00
Sangat Sopan/ramah; 36.00
Tidak sopan/ramah; 1.00
Kurang sopan/ramah; 0.00

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei dapat terlihat bahwa perilaku petugas
dalam pelayanan terkait kesopanan dan keramahan yaitu 63%
responden menjawab perilaku petugas pelayanan sopan/ ramah dan
36% responden menyatakan bahwa petugas sangat sopan dan
ramah.
b. RSUD selalu mengupayakan agar petugas selalu bersikap sopan dan
ramah kepada masyarakat sebagai pasien atau pengunjung di RSUD
Kapuas sebagai salah satu bentuk dari penerapan Pelayanan Prima
di RSUD Kapuas dan sesuai Moto Bajenta dan Pamasi.

Langkah perbaikan :

74
Untuk meningkatkan attitude pemberi layanan, maka dilakukan
pelatihan komunikasi efektif setiap tahunnya pada seluruh staf RSUD
atau pada karyawan baru, serta dilakukan evaluasi kinerja karyawan
setiap tahunnya.

Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Semester I Semester II
Perilaku Petugas Pelayanan
Sopan/ ramah 78% 63%
Sangat Sopan/ ramah 20% 36%

8. Tersedianya Maklumat Pelayanan

Maklumat Pelayanan
Diterapkan sepenuhnya; 60.00
Diterapkan tapi kurang maksimal ; 39.00

TidakAda tetapi
ada; 0.00 tidak diterapkan; 1.00

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei, pendapat masyarakat tentang tersedianya
Maklumat pelayanan yaitu 60% responden menjawab selalu
sediterapkan sepenuhnya.
b. Maklumat Pelayanan adalah komitmen Direktur dan jajaran untuk
memberikan pelayanan publik yang sesuai dengan harapan dan
kebutuhan masyarakat penerima layanan di Rumah Sakit.

Langkah perbaikan :

75
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Kapuas, maka pihak
RSUD telah melakukan upaya perubahan dan inovasi untuk
meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Semester I Semester II
Sarana dan Prasarana
Diterapkan tapi kurang 40% 39%
maksimal
Selalu sesuai 58% 60%

9. Penanganan Pengaduan

Penanganan Pengaduan
Dikelola dengan baik; 75.00

Berfungsi kurang maksimal; 24.00


TidakAda
ada;tetapi
0.00 tidak berfungsi; 1.00

a gs
i al ik
k ad n sim ba
da fr u ak an
Ti k be g m eng
da an d
i ti ur la
ap si k
i kelo
et ng D
dat r fu
A Be

Faktor pemicu kelemahan/ kelebihan :


a. Berdasarkan hasil survei dapat terlihat bahwa penanganan
pengaduan pengguna layanan yaitu 75% responden menjawab
dikelola dengan baik.
b. Untuk meningkatkan penanganan pengaduan pengguna layanan
di RSUD Kapuas maka telah disediakan pusat pengaduan untuk
menangani apabila ada complain dari masyarakat penerima layanan.

76
c. Poster layanan aduan (nomor telpon 24 jam petugas penanganan
aduan dan website) ada di setiap unit pelayanan agar mempermudah
masyarakat untuk menyampaikan keluhan atas pelayanan di RSUD
Kapuas.

Langkah perbaikan :
a. Untuk meningkatkan pelayanan, petugas di bagian pengaduan telah
di siapkan dan dibekali dengan pelatihan yang mendukung kinerja
petugas.
b. Apabila complain tidak dapat diselesaikan oleh petugas pengaduan,
maka petugas akan menindaklanjuti kepada pihak manajemen RS
yang mana jika berhubungan dengan kebijakan.

Hasil Survei :

Unsur Pelayanan
Semester I Semester II
Penanganan Pengaduan
Berfungsi kurang maksimal 21% 24%
Dikelola dengan baik 76% 75%

Kesimpulan :
1. Secara keseluruhan nilai IKM terhadap pelayanan RSUD Dr. H.Soemarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuas Semester II Tahun 2020 adalah 82,33 yang
berarti mutu pelayanan Baik.
2. Dari 9 (Sembilan) unsur yang di survei, ada peningkatan beberapa unsur
yang mendapatkan penilaian lebih baik dari hasil penilaian semester I, hal

77
ini merupakan hasil kerja keras pihak RSUD Kapuas untuk selalu berupaya
untuk meningkatkan mutu layanan.
3. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan perlu ditingkatkan
yaitu mengenai kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan
di RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, kemudahan
prosedur pelayanan di unit ini, kecepatan waktu dalam memberikan
pelayanan, kesesuaian hasil pelayanan antara yang tercantum dalam standar
pelayanan dengan hasil yang diberikan, serta perilaku petugas dalam
pelayanan terkait kesopanan dan keramahan untuk mendukung tercapainya
Visi RSUD Kapuas yaitu “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima RSUD
Yang Maju dan Mandiri”.

3.4.2.2 Kepuasan Kerja Perawat


Tabel 2.2 Instrumen Kepuasan Kerja Perawat

No Pertanyaan SP P CP TP
1 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pekerjaan 4
yang Saudara lakukan
2 Sistem pengkajian yang dilakukan institusitempat 3 1
Saudara bekerja
3 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 4
pendidikan Saudara
4 Pemberian insentif tambahan atas suatu prestasi 4
atau kerja ekstra
5 Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang 4
mendukung pekerjaan
6 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar 1 3
mandi, kantin, parkir
7 Kondisi ruang kerja terutama berkaitan dengan 2 2
ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan
8 Adanya jaminan atas kesehatan dan keselamatan 1 3
kerja
9 Perhatian institusi rumah sakit terhadap Saudara 2 2
10 Hubungan antara karyawan dalam kelompok kerja 3 1
11 Kemampuan dalam bekerjasama antar karyawan 2 2
12 Sikap teman-teman sekerja terhadap Saudara 1 2 1
13 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang 3 1
Pendidikan Saudara
14 Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja 3 1

78
dengan penugasan yang diberikan

15 Kemampuan supervise atau pengawasan dalam 1 3


membuat keputusan
16 Perlakuan atasan selama bekerja disini 3 1
17 Kebebasan dalam melakukan suatu metode sendiri 2 2
dalam menyelesaikan pekerjaan
18 Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan 1 3
kerja melalui pelatihan atau Pendidikan tambahan
19 Kesempatan untuk mendapatkan posisi lebih tinggi 1 3
20 Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan 1 3
mendapatkan kenaikan pangkat
Total 1 31 48 0
Persentase 1% 44% 55%

Berdasarkan hasil kuesioner tanggal 31 Mei 2020 kepada empat orang


perawat dapat disimpulkan bahwa 55% perawat merasa cukup puas terhadap
lingkungan pekerjaannya, sedangkan yang terendah 1% merasa sangat puas
terhadap lingkungan pekerjaannya.

3.4.2.3 Fungsi Manajemen

Tabel 4.3 Fungsi Manajemen

No Pertanyaan Selalu Sering Kadang- Perna Tidak

79
kadang h Pernah
1 Selama bekerja di Rumah 1 3
Sakit ini anda mengikuti
pelatihan/penataran yang
diselenggarakan di dalam
maupun di luar RS ini
2 Dalam melaksanakan tugas, 3 1
saya sesuaikan dengan
dengan visi dan misi Rumah
Sakit
3 Dalam melaksanakan 3 1
asuhan keperawatan saya
berpedoman pada standart
asuhan keperawatan (SAK)
4 Dalam melaksanakan 3 1
prosedur keperawatan saya
berpedoman pada standart
operasional prosedur (SOP)
5 Dalam bekerja saya 4
berdasarkan peraturan yang
ada di rumah sakit
6 Saya berusaha konsisten 3 1
dalam bekerja dengan
mengikuti standart kinerja di
rumah sakit
7 Sistem pemberian asuhan 2 2
keperawatan yang
digunakan di ruangan ini
dengan MPKP
8 Saya memahami struktur 3 1
organisasi yang ada di
ruangan
9 Dalam bekerja saya 2 2
melakukan tugas sesuai
dengan uraian tugas yang
ditentukan oleh ruangan
10 Jumlah tenaga keperawatan 2 2
yang ada diruangan telah
sesuai dengan beban kerja

80
11 Pengaturan shif yang ada 1 1 2
dalam ruangan saya
berdasarkan dari tingkat
ketergantungan klien
12 Di ruangan ini dilaksanakan 4
orientasi Staf pada setiap
perawat yang baru
13 Pengaturan jadwal dinas di 2 1 1
ruangan ini dilakukan
dengan musyawarah dan
fleksibel
14 Perhitungan kebutuhan 2 1 1
tenaga yang digunakan oleh
kepala ruangan ini sudah
sesuai standar
15 Didalam bekerja saya 2 1 1
tenang karena setiap saat
ada kegiatan supervisi untuk
menunjukan yang baik
kepada kami
16 Saya tahu betul pekerjaan 4
saya karena setiap dinas ada
program operan antar ship
yang jelas
17 Saya tahu betul pekerjaan 3 1
saya sebagai perawat
pelaksana karena sebelum
dinas ada pre konferen dari
kepala tim untuk
menjelaskan pekerjaan yang
akan kita lakukan
18 Saya mengetahui pekerjaan 1 1 2
dengan baik karena setiap
hari ada program post
conferen dari kepala tim
untuk menjelaskan evaluasi
pekerjaan kita lakukan
19 Saya senang karena ada 1 2 1

81
kegiatan ronde keperawatan
diruang untuk
menyelesaikan kasus
kompleks diruangan
20 Tiap tiga bulan sekali 2 2
diruangan saya dilakukan
evaluasi terhadap kinerja
perawat diruangan masing-
masing yang dilakukan oleh
ketua tim dan perawat
pelaksana
21 Tiap bulan diruangan saya 2 1 1
dilakukan audit mutu
dengan cara menghitung
BOR
22 Tiap bulan diruangan saya 2 1 1
dilakukan audit mutu
dengan cara menghitung
ALOS
23 Tiap bulan diruangan saya 2 1 1
dilakukan audit mutu
dengan cara menghitung
TOI
24 Tiap bulan diruangan saya 1 2 1
dilakukan audit mutu
dengan cara menghitung
kejadian infeksi nosocomial
25 Tiap bulan diruangan saya 1 3
dilakukanaudit mutu dengan
cara menghitungkejadian
jatuh
26 Di ruangan kami seluruh 2 2
perawat Identifikasi pasien
27 Di ruangan kami telah 3 1
dilaksanakan penggunaan
komunikasi efektif
menggunakan SBAR saat
pelaporan via telepon dan

82
timbang terima
28 Di ruangan kami sudah 3 1
dilakukan pengelolaan obat
high alert dengan baik.
29 Upaya memastikan Lokasi 2 1 1
Pembedahan pasien operasi
Sign In, Sign Out Time Out
telah dilakukan di ruangan
kami
30 Pelaksanaan Hand Hygeine 4
five moment sudah
dilakukan dengan baik
Total 67 27 22 1 3
Persentase 56% 23% 18% 1% 3%

Berdasarkan hasil kuesioner tanggal 31 Mei 2020 kepada empat orang


perawat dapat disimpulkan bahwa 56% perawat selalu menerapkan fungsi
manajemen keperawatan, sedangkan yang terendah 1% pernah menerapkan
fungsi manajemen keperawatan.

3.5 Identifikasi Masalah

Tabel 3.5 Analisa Masalah di Ruang Mawar RSUD Dr. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas

NO Strength/ Weakness/ Opportunity/ Threatened/


Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1 M1( Ketenagaan)
 Perawat  Belum  Sebagian besar  Makin
mengetahui visi optimalnya perawat tingginya
misi rumah sakit, kepatuhan mempunyai kesadaran
dan bekerja perawat dalam kemauan untuk masyarakat
sejalan dengan visi melengkapi meningkatkan akan adanya
dan missi rumah dokumentasi pendidikan perlindungan
sakit khususnya kejenjang yang hukum

83
 Jumlah ketenagaan dibagian lebih tinggi terhadap
diruang mawar implementasi.  Adanya tindakan
yang sudah sesuai kesempatan kesehatan yang
dengan melanjutkan di berikan
perhitungna pendidikan  Adanya
Depkes dengan kejenjang yang tuntutan tinggi
komposisi lebih tinggi dari
S-1 Kep, Ners : 3  Adanya kebijakan masyarakat
Orang rumah sakit untuk
D-3 Kep : 9 Orang tentang pelayanan yang
 Adanya pelatihan profesionalisasi lebih
meningkatkan perawat profesional
kompetensi
perawat
 Adanya
pertanggung
jawaban
legalitas bagi
pasien
2 M2 (Material)
 Mempunyai sarana  Pada ruangan  Adanya  Adanya
dan prasarana pasien tidak kesempatan untuk tuntutan dari
yang memadai tersedia wastafel penggantian alat- masyarakat
untuk pasien dan sabun alat yang tidak tentang
 Mempunyai 9  Ada beberapa layak pakai kesediaan
tempat tidur alat kesehatan  Adanya sarana dan
pasien yang kurang pengadaan sarana prasarana yang
baik. dan prasarana memadai
yang rusak dari  Adanya
bagian pengadaan tuntutan tinggi
barang dari
 Adanya peluang masyarakat
untuk untuk
memperbaiki dan melengkapi
membenahi sarana dan
keadaan ruangan prasarana

84
tersebut  Keterbatasan
dana untuk
sarana dan
prasarana
3 M3 (Metode)
Penerapan  Persaingan
Modular  Masih adanya  Adanya UU dengan
 Rumah Sakit perawat yang No.19 tahun rumah sakit
memiliki visi, misi melakukan 2002 swasta yang
dan mutu sebagai tindakan tidak keperawatan semakin ketat
acuan sesuai SPO pasal yang
melaksanakan  Pelaksanaan berhubungan  Makin tinggi
kegiatan ronde dengan MPKP kesadaran
pelayanan keperawatan  Adanya masyarakat
 Mempunyai SOP belum mahasiswa Ners akan hukum
dan SAK dilakukan keperawatan  Makin tinggi
Tindakan secara praktek kesadaran
keperawatan maksimal manajemen masyarakat
 Timbang terima  Belum keperawatan akan
merupakan optimalnya pentingnya
kegiatan rutin perawat dalam kesehatan
yang telah mengisi status  Bebas pers
dilaksanakan dokumentasi yang dapat
keperawatan langsung
secara lengkap menyebarkan
khususnya informasi
dibagian yang cepat
implementasi.
 Tidak adanya
jadwal ronde
keperawatan
secara rutin
 Ronde hanya di
lakukan diskusi
kecil saja,

85
diskusi kecil
tentang pasien
yang
bermasalah
(seperti hari
rawat inap
yang lama)
dengan DPJP,
PPA Anak,
PPA
Keperawatan,
PPA Farmasi
dan PPA Gizi.
4. M4 (Money)
Dana operasional  Kadang kala  Ada kesempatan  Adanya
ruangan Mawar terjadinya untuk tuntutan yang
diperoleh dari keterlambatan menggunakan lebih tinggi
dana BLUD pembayaran jasa, instrument medis dari
RSUD dr. H. dikarenakan dengan re-use masyarakat
Soemarno keterlambatan sehingga untuk
Sosroatmodjo pembayaran dari menghemat mendapatkan
Kuala Kapuas, BPJS pengeluaran pelayanan
BPJS, dan pasien  Tidak adanya  Adanya kerjasama kesehatan
umum reward yang pendanaan dengan yang lebih
diberikan untuk pihak ketiga professional
mengapresiasi (BPJS) dalam hal sehingga
perawat yang pembiayaan membutuhka
melakukan n pendanaan
pekerjaan sesuai yang lebih
dengan SPO. besar untuk
mendanai
sarana dan
prasarana
5 M5
(Marketing/Mutu)  Berdasarkan  Adanya survey 1. Adanya
 Secara hasil data kepuasan pasien tuntutan dari

86
kesuluruhan rumah sakit, secara menyeluruh keluarga/pasi
nilai kepuasan beberapa hal  Adanya SOP en untuk
pasien terhadap yang perlu mendapatkan
pelayanan di mendapat pelayanan
rumah sakit perhatian yaitu: keperawatan
adalah 82,33 mengenai yang
yang berarti kesesuaian professional
mutu pelayanan persyaratan 2. Adanya
baik. pelayanan, peningkatan
 Sudah memiliki kemudahan standar
SOP prosedur kesehatan
pelayanan, masyarakat
kecepatan yang harus di
waktu dalam penuhi
memberikan 3. Fasilitas
pelayanan, SDM/ sarana
kesesuaian hasil yang belum
pelayanan tersedia
antara yang
tercantum
dalam standar
pelayanan
dengan hasil
yang diberikan,
serta perilaku
petugas dalam
pelayanan
terkait
kesopanan dan
keramahan.

 Berdasarkan
hasil
wawancara
untuk nilai

87
kepuasan
pasien per
ruangan belum
dilakukan.

3.6 Analisa Masalah

Berdasarkan hasil pengkajian desiminasi awal di Ruang Mawar RSUD Dr.


Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, didapatkan beberapa masalah, yaitu :

Tabel 3.6 Identifikasi Masalah di Ruang Mawar

No Kategori Masalah
1 Belum  Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam melengkapi
lengkapnya dokumentasi
pengisian  Masih adanya perawat yang melakukan tindakan tidak sesuai
dokumentasi SPO
keperawatan  Belum optimalnya perawat dalam mengisi status dokumentasi
pasien keperawatan secara lengkap khususnya dibagian implementasi.
 Kadang kala terjadinya keterlambatan pembayaran jasa,
dikarenakan keterlambatan pembayaran dari BPJS
 Tidak adanya reward yang diberikan untuk mengapresiasi
perawat yang melakukan pekerjaan sesuai dengan SPO.
 Berdasarkan hasil data rumah sakit, beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian yaitu: mengenai kesesuaian persyaratan
pelayanan, kemudahan prosedur pelayanan, kecepatan waktu
dalam memberikan pelayanan, kesesuaian hasil pelayanan antara
yang tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang

88
diberikan, serta perilaku petugas dalam pelayanan terkait
kesopanan dan keramahan.

2 Belum  Pelaksanaan ronde keperawatan belum dilakukan secara maksimal


optimalnya  Tidak adanya jadwal ronde keperawatan secara rutin
kegiatan  Ronde hanya di lakukan diskusi kecil saja, diskusi kecil tentang
pelaksanaan pasien yang bermasalah (seperti hari rawat inap yang lama)
ronde dengan DPJP, PPA Anak, PPA Keperawatan, PPA Farmasi dan
keperawatan PPA Gizi.

3.7 Prioritas Masalah

Tabel 3.7 Prioritas Masalah Manejemen keperawatan di Ruang Mawar Rumah


Sakit Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo

No. Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas


1. Belum lengkapnya pengisian 5 4 4 5 3 1200 I
dokumentasi keperawatan
pasien
2. Belum optimalnya kegiatan 5 4 3 3 3 540 II
pelaksanaan ronde keperawatan

Penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas agar menjadi mudah, maka
dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah yang ditemukan
Wijono (2000). Proses memprioritaskan masalah akan dilakukan dengan pembobotan
yang memperhatikan aspek sebagai berikut:
a. Magnitude (M) : kecenderungan dan seringnya kejadian masalah.
b. Severity (S) : besarnya kerugian yang ditimbulkan.
c. Manageable (Mn) : bisa di pecahkan.
d. Nursing concern (Nc) : melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat.
e. Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya.
Dengan rentang nilai 1 – 5 yaitu :
5= sangat penting,
4 = penting,

89
3 = cukup penting,
2 = kurang penting,
1 = sangat kurang penting.

Di mana yang menjadi prioritas adalah masalah dengan hasil perkalian paling besar.
Skor akhir dirumuskan dengan cara : M x S x Mn x Nc x Af

Metode pembobotan di atas menghasilkan urutan prioritas masalah berdasarkan skor


yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu, keterbatasan sumber daya dan
kewenangan. Urutan masalah sesuai prioritas adalah :
1. Belum lengkapnya pengisian dokumentasi keperawatan pasien.
2. Belum optimalnya kegiatan pelaksanaan ronde keperawatan.

90
3.8 Fish Bone Analysis

Berdasarkan hasil data rumah sakit, beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian yaitu: mengenai kesesuaian persyaratan pelayanan, kemudahan
prosedur pelayanan, kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan,
kesesuaian hasil pelayanan antara yang tercantum dalam standar pelayanan
dengan hasil yang diberikan, serta perilaku petugas dalam pelayanan terkait
kesopanan dan keramahan.

M4 : M5 :
MONEY MARKET / MUTU

Kadang kala terjadinya


keterlambatan
pembayaran jasa,
dikarenakan
keterlambatan
pembayaran dari BPJS
Tidak adanya reward
yang diberikan untuk
mengapresiasi perawat
yang melakukan
pekerjaan sesuai dengan
SPO.

Kuran nya
lengka
pengis ntas
dokum
i
keper .
n pasie

g
M3 :

p
M2 : M1 :

ian
e
awata
MATHODE MAN

n
MATERIAL

91
Masih adanya perawat yang
melakukan tindakan tidak
sesuai SPO Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam
Belum optimalnya perawat melengkapi dokumentasi khususnya dibagian
secara lengkap khususnya
dibagian implementasi.

PLAN OF ACTION (POA)


Plan Of Action (Rencana Kegiatan) Praktek Klinik Manajemen Keperawatan
Di Ruang Anak (Mawar) RSUD Dr. H. Soemarno Soroatmodjo
No. Masalah Penyebab masalah Tujuan Program / Indikator Waktu Penanggung
Kegiatan Keberhasilan Jawab
1. Belum M1  Dokumentasai  Pembuatan buku  Tersedianya buku 4 Juni – 6 Muhammad
lengkapnya  Belum optimalnya asuhan petunjuk teknis petunjuk teknis Juni 2020 Taufik
pengisian kepatuhan perawat keperawatan di Assesmen pengisian formulir Hidayat,
dokumentasi dalam melengkapi Ruang Perawatan Keperawatan assesmen S.Kep
keperawatan dokumentasi Anak (Mawar) Pasien Anak. keperawatan anak. Agung
pasien. lengkap. Widaningsih,
M3 S.Kep
 Masih adanya 7 Juni – 8 Megawati,
perawat yang Juni 2020 S.Kep
melakukan Erma Fitriani,
tindakan tidak S.Kep
sesuai SPO
 Belum optimalnya  Mengevaluasi  Tersedianya 11 Juni – Monika
perawat dalam formulir formulir assesmen 15 Juni Priyanti,
mengisi status  Perawat mengerti assesmen yang keperawatan 2020 S.Kep

92
dokumentasi dalam pengisian lama pasien anak yang Miming
keperawatan secara Assesmen baru. Yensya, S.Kep
lengkap khususnya Keperawatan Noraida,
dibagian Pasien Anak. S.Kep
implementasi.  Sosialisasi  100 % perawat
formulir hadir dalam Ibnu Rifadi,
M4 assesmen sosialisasi formulir S.Kep
 Kadang kala keperawatan melalui sistem Muhammad
terjadinya pasien anak. daring Fitriyandi,
keterlambatan  Sosialisasi  100% perawat S.Kep
pembayaran jasa, petunjuk teknis hadir dalam Yulita
dikarenakan pengisian sosialisasi petunjuk Zulailiah,
keterlambatan Assesmen teknis pengisian S.Kep
pembayaran dari Keperawatan formulir assesmen Bella Aldila
BPJS Pasien Anak pada keperawatan Erlida, S.Kep
 Tidak adanya perawat di Ruang pasien anak di
reward yang Mawar Ruang Mawar
diberikan untuk
mengapresiasi
perawat yang

93
melakukan
pekerjaan sesuai
dengan SPO.

M5
 Berdasarkan hasil
data rumah sakit,
beberapa hal yang
perlu mendapat
perhatian yaitu:
mengenai
kesesuaian
persyaratan
pelayanan,
kemudahan
prosedur
pelayanan,
kecepatan waktu
dalam memberikan
pelayanan,

94
kesesuaian hasil
pelayanan antara
yang tercantum
dalam standar
pelayanan dengan
hasil yang
diberikan, serta
perilaku petugas
dalam pelayanan
terkait kesopanan
dan keramahan.

95
96
Preseptor Klinik, Preseptor Akademik,

(Hikmayanti, S.Kep., Ns) (Herman A. Ns.,M.Kep)

97
98

Anda mungkin juga menyukai