PSAK Nomor 23 tentang Pendapatan menyatakan bahwa Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yg timbul dari aktivitas normal entitas selama periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. PSAK 72 mengenalkan Five Steps Model (model 5 langkah) dalam melakukan pengakuan pendapatan. Kelima langkah tersebut adalah; (1) Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan, (2) Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan yang terdapat dalam kontrak, (3) Menentukan harga transaksi, (4) Mengalokasikan harga transaksi ke kewajiban pelaksanaan dalam kontrak, dan (5) Mengakui pendapatan ketika entitas melakukan kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Five Steps Model memberikan solusi terhadap berbagai isu pengakuan pendapatan seperti Multiple Element Arrangement, Agent versus Principal, Net versus Gross, penjualan bundling, pendapatan dalam masa konstruksi dan lain-lain. Entitas menganalisis kontrak dengan pelanggan karena kontrak menginisiasi transaksi pendapatan. Kontrak adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang menimbulkan hak dan kewajiban yang dapat dipaksakan. Kontrak tidak selalu tertulis, namun dapat pula berupa kontrak lisan, atau bahkan tersirat dalam praktik bisnis umum entitas. Kontrak menjelaskan ketentuan transaksi, menyediakan pengukuran imbalan, dan menentukan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak. Sementara itu, yang dimaksud dengan pelanggan (customer) adalah pihak yang berkontrak dengan entitas untuk memperoleh barang atau jasa yang merupakan output dari aktivitas normal entitas dalam pertukaran dengan imbalan. Entitas mengakui pendapatan ketika entitas telah memenuhi kewajiban pelaksanaan. Kewajiban pelaksanaan dikatakan telah dipenuhi ketika pelanggan mendapatkan pengendalian atas barang atau jasa. Pelanggan memiliki pengendalian atas barang atau jasa apabila memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan penggunaan barang atau jasa dan memperoleh secara substansial semua sisa manfaat dari barang atau jasa tersebut. Pengendalian mencakup pula kemampuan pelanggan untuk mencegah entitas lain mengarahkan penggunaan atau menerima manfaat dari barang atau jasa tersebut. Entitas mengalokasikan harga transaksi dengan dasar harga jual berdiri sendiri relatif (relative stand-alone selling price). Harga jual berdiri sendiri adalah harga barang atau jasa yang dijanjikan dijual secara terpisah oleh entitas kepada pelanggan. Harga tersebut merupakan harga barang atau jasa yang dapat diobservasi ketika entitas menjual barang atau jasa secara terpisah dalam keadaan serupa dan kepada pelanggan serupa. Jika harga jual berdiri sendiri tidak secara langsung dapat diobservasi, maka entitas melakukan estimasi dengan mempertimbangkan seluruh informasi yang mencakup kondisi pasar serta faktor dan informasi spesifik entitas tentang pelanggan.