Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KAMPANYE IMUNISASI MEASLES RUBELLA (MR)

UPT PUSKESMAS KINTAMANI I TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat cost effective.
Banyak kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi.
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh
virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak adalah
demam tinggi,bercak kemerahan pada kulit ( rash ) disertai dengan batuk dan/atau
pilek dan/atau konjungtivitis akan tetapi sangat berbahaya apabila disertai dengan
komplikasi pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit ini sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan
kekebalan kelompok/herd immunity tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena
campak, 90 % orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika
mereka belum kebal terhadap campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi
atau terinveksi virus campak.
Pada tahun 2000, lebih dari 562.000 anak per tahun meninggal diseluruh dunia
karena komplikasi penyakit campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan
berbagai upaya yang telah dilakukan , maka pada tahun 2014 kematian akibat
campak menjadi 115.000 per tahun, dengan perkiraan 314 anak per hari atau 13
kematian setiap jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering meninfeksi anak dan dewasa
muda yang rentan. Akan tetapi menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat
adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada
trimester pertama. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama
kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella
kongenital ( Congenital Rubella Syndrome/ CSR ) pada bayi yang dilahirkan.
Di Indonesia, rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir
menunjukkan 70 % kasus rubella terjadi pada kelompok usia < 15 tahun. Selain itu,
berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit CSR di Indonesia pada tahun
2013 diperkirakan terdapat 2767 kasus CSR, 82/100.000 terjadi pada usia 15-19
tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun. Sedangkan
perhitungan modelling di Jawa Timur diperkirakan 700 bayi lahir dengan CSR setiap
tahun.
Dalam Global Vaccine Action Plan (GVAP), campak dan rubella ditargetkan
untuk dapat dieliminasi di 5 regional WHO pada tahun 2020. Sejalan dengan GVAP,
The Global Measles & Rubella Srtategic Plan 2012-2020 memetakan strategi yang
diperlukan untuk mencapai target dunia tanpa campak, rubella atau CSR. Satu
diantara lima strategi adalah mencapai dan mempertahankan tingkat kekebalan
masyarakat yang tinggi dengan memberikan dua dosis vaksin yang mengandung
campak dan rubella melalui imunisasi rutin dan tambahan dengan cakupan yang
tinggi (>95%) dan merata. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi
campak dan pengendalian rubella/Congenital Rubella Syndrome ( CSR ) pada tahun
2020.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak rutin
saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Sedangkan untuk
akselerasi pengendalian rubella/ CSR maka perlu dilakukan kampanye imunisasi
tambahan sebelum introduksi vaksin MR ke dalam imunisasi rutin. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak 9 bulan sampai dengan
<15 tahundengan cakupan tinggi ( minimal 95%) dan merata diharapkan akan
membentuk imunitas kelompok ( herd immunity), sehingga dapat mengurangi
transmisi virus ke usia yang lebih dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika
memasuki usia reproduksi.

B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Tujuan pelaksanaan kampanye imunisasi MR adalah menurunkan prevalensi
kasus Measles Rubella (MR)
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan kesakitan dan kematian akibat virus Campak dan Rubella
b. Menurunkan angka kejadian Congenital Rubella Syndrome/CSR
c. Mempertahankan tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi terhadapa
penyakit rubella
d. Meningkatkan cakupan imunisasi Campak dan Rubella.

II. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Pendataan - Mendata sasaran kampanye imunisasi MR
yaitu jumlah anak yang berumur 9 bulan
sampai <15 tahun.
2 Sosialisasi - Melakukan penyebaran informasi baik
secara langsung berupa penyuluhan ke
sekolah dan posyandu maupun secara tidak
langsung berupa pemasangan spanduk dan
baliho kampanye imunisasi MR
3 Persiapan logistik - Menyiapkan logistic berupa vaksin MR,
Pelarut MR, alcohol swab/ kapas, Buku
register kampanye imunisasi MR dan Tinta
celup.
4 Pelaksanaan - Melaksanakan Kampanye Imunisasi MR
- Melakukan pencatatan di Buku Register
Kampanye imunisasi MR
- Melakukan pencatatan di RKMR
5 Monitoring dan Evaluasi - Memantau persentase cakupan
- Melakukan sweeping untuk anak yang tidak
hadir padasaat pelaksanaan Kampanye
imunisasi MR
6 Pelaporan - Melaporkan cakupan harian dan pemakaian
logistic melalui SMS ke Rapidpro setiap
hari
- Menyusun pelaporan dan dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten
7 Intoduksi vaksin MR - Memasukkan imunisasi MR kedalam jadwal
imunisasi rutin yaitu diberikan kepada bayi
usia 9 bulan dan baduta umur 19 bulan
sebagai pengganti vaksin campak.

III. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Perencanaan Program Imunisasi meliputi kegiatan pendataan sasaran,
perencanaan kebutuhan vaksin dan logistic dilaksanakan dengan cara
mengumpulkan data sasaran dan melakukan perhitungan kebutuhan vaksin dan
logistik
2. Pelayanan imunisasi meliputi pelayanan imunisasi dan sweeping dilaksanakan
dengan cara pemberian imunisasi langsung kepada sasaran.

IV. TATA NILAI

No Tata Nilai ( 5T ) Definisi Operasional


1. Tat Twan Asi Melayani orang lain sejatinya melayani diri
sendiri
2. Taat Bekerja sesuai standar peraturan yang berlaku
3. Terampil Menjalankan tugas dengan terampil
4. Terjamin Menjami mutu pelayanan dan keselamatan pasien
5. Tulus Melayani tanpa pamrih

V. IDENTIFIKASI PERANAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


Tabel Identifikasi Peranan Lintas Program
N Program Terkait Rincian Peran
o
1. Program Promkes - Sebagai penanggung jawab kegiatan penyuluhan
Kelompok masyarakat dan memberikan
informasi tentang kesehatan khususunya
Kampanye Imunisasi MR

2 Program Surveilans - Sebagai pelaksana dalam penemuan kasus KIPI


dan penyelidikan lingkungan sekitar terhadap
penemuan kasus

3 Bidan desa dan Darbin - Sebagai pelaksana dalam kegiatan kampanye


imunisasi MR baik di sekolah maupun di
posyandu

Tabel Identifikasi Peranan Lintas Sektor


No Sektor Terkait Rincian Peranan
1. Camat - Sebagai penanggung jawab tingkat kecamatan
- Sebagai pemegang kebijakan tingkat kecamatan
- Sebagai penggerak aparat desa dan instansi
tingkat kecamatan untuk berperan aktif dalam
pembangunan di bidang kesehatan
- Sebagai penggerak masyarakat di wilayah kerja
kecamatan untuk meningkatkan peran serta aktif
dalam bidang kesehatan
1. Kepala desa - Sebagai penanggung jawab tingkat desa
- Sebagai pemegang kebijakan tingkat desa
- Sebagai pembuat keputusan penggunaan dana
ADD untuk pembangunan di bidang kesehatan
dengan dasar hasil SMD dan MMD serta
harapan dari warga desanya
- Sebagai penggerak masyarakat dalam
meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
pembangunan di bidang kesehatan
2. Tokoh agama dan tokoh - Sebagai tokoh yang mempunyai pengaruh
masyarakat dalam pembuatan awig-awig desa yang
berhubungan dengan kesehatan
- Sebagai panutan masyarakat sehingga
diharapkan mampu menggerakkan dan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan di bidang kesehatan
3. Kader Kesehatan - Melakukan pengumpulan data sasaran
kampanye imunisasi MR
- Melakukan pelaporan atau deteksi dini terhadap
adanya kasus KIPI
- Melakukan kunjungan rumah terhadap keluarga
dengan bayi balita yang belum mendapat
Imunisasi MR bersama dengan darbin
4. Sekolah - Melakukan pendataan sasaran kegiatan
- Menyiapkan siswa untuk dilakukan kegiatan
Kampanye Imunisasi MR
- Menyiapkan tempat, sarana dan prasarana untuk
kegiatan imunisasi di sekolah
- Menyiapkan sasaran ( orang tua siswa) dalam
kegiatan sosialisasi kampanye imunisasi MR
- Menyiapkan tempat, sarana dan prasarana untuk
kegiatan sosialisasi kampanye imunisasi MR

VI. SASARAN
Sasaran kampanye imunisasi MR adalah anak usia 9 bulan sampai <15 tahun

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2018


JUNI JULI AGUST SEPT OKT
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Pendataan sasaran √ √ √ √
2 Sosialisasi √ √ √ √
3 Persiapan logistik √ √
4 Pelaksanaan kampanye √ √ √ √ √ √ √ √
imunisasi MR
5 Monitoring dan Evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Introduksi vaksin MR √ √ √

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan tentang kesesuaian terhadap jadwal dan sasaran


yang sudah direncanakan dilaksanakan setiap hari selesai kegiatan apabila ada
penyimpangan akan dibahas pada rapat UKM, pelaporan hasil evaluasi dicatat pada
notulen UKM.

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan pada buku kegiatan
petugas dan di register imunisasi. pelaporan dilakukan setiap hari melalui SMS ke
Rapidpro. Pelaporan juga dilakukan setiap hari ke dinas kesehatan kabupaten Bangli.
Evaluasi capaian dilakukan pada awal bulan Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai