Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKHLAK KARIMAH

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI


TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DOSEN PEMBIMBING : YUSNAINI, S.Ag. MA

Disusun oleh :
Ferdinand (2101012021)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGRI PADANG
2021
ABSTRAK

Tujuanpembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pendidikan agama islam
dan mengetahui apa itu akhlak karimah baik secara bahasa atau istilah, dampak dan manfaat
dari sikap serta prilaku dalam akhlak karimah bagi manusia sendiri di dalam kehidupan baik
itu bermasyarakat ataupun bekeluarga, serta bentuk – bentuk atau contoh sikap dan prilaku
akhlak krimah dalam kehidupan. Selain itu juga di lampirkan beberapa dalil atau ayat-ayat
al-qur’an untuk memperjelas ataupun memperinci setiap materi mengenai akhlak kariamah
serta pembagian dan bentuk atau salah satu contoh yang dijelaskan di dalam dalil-dalil
tersebut agar kita dapat mengerti dan paham mengenai akhlak kariamah dan tidak keluar dari
ajaran-ajaran agama islam serta mensyukuri dan menjaga segala bentuak dari pemberian sang
Pencipata dan tidak membeda-bedakan antar umat manusia serta saling menjaga kerukunan
satu sama lain.

ABSTRACT

The purpose of this paper is to fulfill the task of Islamic religious education and to
know what karimah morals are both in language or terms, the impact and benefits of attitudes
and behavior in karimah morals for humans themselves in life, whether in a community or
family, as well as forms or examples. Attitudes and moral behavior of crime in life. In
addition, several arguments or verses of the Qur'an are attached to clarify or detail each
material regarding moral character as well as the division and form or one of the examples
described in these arguments so that we can understand and understand the moral character.
and do not go out of the teachings of the Islamic religion and be grateful and take care of all
forms of gifts from the Creator and do not discriminate between human beings and maintain
harmony with each other.
DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian, DasarHukum dan Indikator Akhlakul karimah ...............................2


B. Macam-Macam Akhlakul Karimah ....................................................................3
C. Manfaat Ahklakul Karimah ...............................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................v


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyusun makalah ini. Sholawat dan salam kami haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dalam dari zaman
jahiliyyah ke zaman yang penuh hidayah seperti sekarang ini.
Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyak kami haturkan kepada Ibuk Yusnaini,
S.Ag MA selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama yang sudah membimbing
dan memberikan materi terkait makalah yang berjudul “Akhlak Karimah”.
Disusunnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Akhlak juga
untuk menambah wawasan mahasiswa terkait Akhlaqul Karimah. Demikian kata pengantar
yang dapat kami haturkan, jika terdapat kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Pariaman, 30 September 2021

Ferdinand
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum melakukan suatu tindakan atau hal ada baiknya jika kita mengetahui konsep
dasar suatu tindakan tersebut bisa berupa motivasi, dan tujuan apa yang kita gunakan ketika
melakukan suatu hal atau perbuatan tersebut. Tidak mungkin jika kita melakukan sesuatu hal
tanpa dasar, motivasi maupun tujuan yang akan dicapai ataupun yang dicita-citakan dan
diinginkan.
Begitu halnya dengan melakukan suatu peribadahan, sebelum kita melakukan suatu
peribadahan kita harus mengetahui dasar-dasar yang merupakan suatu konsep. Begitu juga
dengan melakukan atau menerapkan akhlaqul karimah sebelum kita menerapkannya dalam
kehidupan baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat, kita harus mengetahui konsep-
konsep dasarnya. Pada makalah ini, penulis mencoba untuk mengungkapkan konsep-konsep
dalam penerapan akhlaqul karimah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian, dasar hukum dan indikator akhlaqul karimah?
2. Apa saja macam-macam akhlaqul karimah?
3. Apa saja manfaat akhlaqul karimah?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan agama,
mengetahui pengertian, dasar hukum, indikator, macam-macam, dan manfaat akhlaqul
karimah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Dasar Hukum dan Indikator Akhlaqul Karimah


1. Pengertian
Akhlaqul karimah yaitu suatu aturan atau norma yang mengatur hubungan antar
sesama manusia dengan Tuhan dan alam semesta. Ditinjau dari sifatnya akhlaqul karimah
atau akhlaqul mahmudah adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik (terpuji).
Pengertian akhlakul karimah lainnya adalah akhlak yang terpuji baik yang langsung terhadap
Allah dengan melaksanakan ibadah yang wajib maupun yang sunah, dan melaksanakan
hubungan yang baik terhadap sesama manusia.
2. Dasar Hukum
Apabila diperhatikan, dalam kehidupan umat manusia akan dijumpai beraneka
perilaku dan perbuatan. Penilaian tentang tingkah laku itu bergantung pada batasan
pengertian baik dan buruk dalam suatu masyarakat atau lebih dikenal dengan sebutan norma.
Sehingga normalah yang menjadi sumber hukum akhlak seseorang.
Namun yang dimaksud dengan sumber akhlak di sini, yaitu berdasarkan pada norma-
norma yang datangnya dari Allah SWT dan Rasul-Nya dalam bentuk ayat-ayat alquran serta
pelaksanaanya dilakukan oleh Rasulullah. Sumber itu adalah hukum ajaran agama Islam.
Sumber ajaran akhlak ialah al-Qur’an dan hadits. Tingkah laku Nabi Muhammad
SAW merupakan teladan bagi umat manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah.” (Q.S. al-Ahzab/33 : 21).
3. Indikator
Indikator akhlakul karimah merupakan penuntun bagi umat manusia memiliki sifat
dan mental serta kepribadian sebaik yang ditunjukan oleh al-quran dan hadist nabi
Muhammad SAW. Selain itu perbuatan dianggap baik dalam islam adalah perbuatan yang
sesuai dengan petunjuk al-quran dan perbuatan Rasul-Nya, yakni taat kepada Allah dan rasul,
menepati janji, menyayangi anak yatim, jujur, amanah, sabar, ridha dan ikhlas.
B. Macam-Macam Akhlaqul Karimah
Akhlak islami ialah akhlak yang berdasarkan ajaran islam atau akhlak yang bersifat
islami. Adapun yang termasuk dalam kategori akhlaqul karimah jumlahnya cukup banyak, di
antaranya adalah ikhlas (berbuat semata-mata karena Allah), tawakkal (berserah diri pada
Allah), syukur (berterima kasih atas nikmat Allah), sidik (benar/jujur), amanah (dapat
dipercaya), adil, ‘afw (pemaaf), wafa’ (menepati janji), ‘iffah (menjaga kehormatan diri),
haya’ (punya rasa malu), syaja’ah (berani), sabar, rahmah (kasih saying), sakha (murah hati),
ta’awun (penolong), iqtisad (hemat), tawadlu’ (rendah hati), muru’ah (menjaga perasaan
orang lain), qana’ah (merasa cukup dengan pemberian Allah), rifq (berbelas kasihan) dan lain
sebagainya.
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting secara
individu maupun anggota masyarakat. Dalam pembahasan akhlak islami tidak hanya
membahas akhlak terhadap sesama manusia, tetapi juga membahas akhlak kepada khalik
(Allah SWT) serta lingkungan (alam semesta). Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa
macam-macam akhlakul karimah ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Akhlak manusia sebagai hamba Allah (Akhlak kepada Allah)
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia diberikan oleh Allah SWT
kesempurnaan dalam penciptaan-Nya yang mempunyai kelebihan daripada makhuk
ciptaan-Nya yang lain yaitu diberikan akal untuk berfikir, perasaan dan nafsu.
Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhuk Allah SWT. Berkenaan dengan
akhlak kepada Allah dilaksanakan dengan cara memuji-Nya, yakni menjadikan Tuhan
sebagai satu-satunya yang menguasai dirinya. Oleh sebab itu, manusia sebagai hamba
Allah SWT mempuyai cara-cara yang tepat untuk mendekatkan diri. Caranya adalah
sebagai berikut :
a. Mentauhidkan Allah
Mentauhidkan Allah SWT berarti bahwa seseorang itu harus meyakini bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah, hal ini berarti seorang manusia hanya boleh
bergantung kepada Allah SWT.
b. Beribadah kepada Allah SWT
Orang yang beriman kepada Allah SWT akan senantiasa melakukan berbagai
ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, dll. Ibadah dilaksanakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
c. Bertakwa kepada Allah SWT
Adapun yang dimaksud dengan bertaqwa kepada Allah SWT adalah
melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa-apa
yang dilarang-Nya. Takwa dapat dilakukan dimana saja berada, di tempat
ramai atau di tempat yang sepi, sendirian atau tidak ada orang lain, disaat
senang atau dikala susah.
d. Berdoa khusus kepada Allah SWT
Berdoa berarti meminta sesuatu kepada Tuhan, yakni meminta Allah SWT
supaya hajat dan kehendak makhluk-Nya dikabulkan. Allah SWT berfirman
melalui alquran agar manusia berdoa kepada-Nya, sebab Dia Maha Dekat,
sedekat urat leher. Allah mendengar pinta hamba-Nya, pinta yang baik. Allah
SWT tidak penah menyalahi janji-Nya. Oleh karena itu kita harus bersungguh-
sungguh dalam memohon doa dan dengan bertawakkal. Selain itu, kita juga
harus berdoa dengan hati yang yakin dan mantap.
e. Zikrulloh
Zikir yaitu banyak ingat kepada Allah SWT, memperbanyak mengingat Allah,
baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, baik di waktu sehat maupun di
waktu sakit. Kita sebagai hamba Allah SWT, harus senantiasa memperbanyak
zikir karena dengan berzikir kita akan senantiasa selalu mengingat Allah dan
dekat dengan Allah
f. Bertawakkal
Tawakal maksudnya ialah berserah diri kepada Allah dan menerima apa saja
yang telah ditentukannya, tetapi dengan cara berusaha (ikhtiar) sekuat tenaga
disertai dengan doa. Karena doa yang kita panjatkan harus diiringi dengan
usaha. Bertawakal adalah berusaha dengan berdoa dan bertindak. Bila ada
orang yang menganggap dirinya bertawakkal karena selalu berdoa kepada
Tuhan, tetapi ia tidak mau bekerja mencari apa yang telah diminta dalam
doanya, maka hal itu tidak dapat disebut sebagai tawakkal.
g. Bersabar
Sabar artinya tahan menderita dari hal-hal yang negatif atau karena hal-hal
yang positif. Ali bin Abi Thalib berkata,”sabar itu ada dua, sabar atas apa-apa
yang tidak engkau sukai dan sabar atas apa-apa yang kau sukai”. Sabar juga
dapat diartikan menahan diri dari hawa nafsu yang selalu ingin bersenang-
senang.
Sabar dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 1) sabar meninggalkan larangan
agama, 2) sabar mejalankan perintah agama, serta 3) sabar menerima ujian dan
cobaan dari Allah SWT.
h. Bersyukur kepada Allah
Syukur yaitu menyadari bahwa segala nikmat yang ada pada dirinya itu
merupakan karunia dan anugerah dari Allah semata dan menggunakan nikmat-
nikmat itu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh-Nya. Syukur
berarti meggunakan segala nikmat karunia Allah SWT menurut batas-batas
yang telah ditetapkan. Selain itu menjaga dan memeliharanya dari
penyelewengan atau melakukan larangan yang telah diharamkan-Nya.

2. Akhlak terhadap sesama manusia


Islam memerintahkan pemeluknya untuk menunaikan hak-hak pribadinya dan
berlaku adil terhadap dirinya. Islam dalam pemenuhan hak-hak pribadinya tidak boleh
merugikan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengimbangi hak-hak pribadi
dan hak orang lain supaya tidak timbul pertentangan.
Sebagai seorang muslim harus menjaga perasaan orang lain, tidak boleh
membedakan sikap terhadap seseorang. Akhlak terhadap sesama manusia merupakan
sikap seseorang terhadap orang lain. Sikap-sikap yang harus dikembangkan, antara lain:
a) Menghormati perasaan orang lain dengan cara yang baik seperti yang disyariatkan
agama; jangan tertawa di depan orang yang bersedih, jangan mencaci sesama
manusia, jangan memfitnah dan menggunjing, jangan melaknat manusia dan jangan
makan di depan orang yang berpuasa.
b) Memberi salam dan menjawab salam dengan memperlihatkan muka manis, mencintai
saudara sesama muslim sebagaimana mencintai dirinya sendiri, dan menyenangi
kebaikan.
c) Pandai berterima kasih. Manusia yang baik adalah manusia yang pandai berterima
kasih.
d) Memenuhi janji, karena janji adalah amanah yang harus dipenuhi.
e) Tidak boleh mengejek atau merendahkan orang lain.
f) Jangan mencari-cari kesalahan. Orang yang sering mencari-cari kesalahan orang lain
adalah orang yang berakhlaqul madzmunah.
g) Jangan menawar sesuatu yang sedang ditawar orag lain dalam berbelanja.
3. Akhlak terhadap Alam
Alam ialah segala sesuatu yang ada di langit dan bumi beserta isinya, selain Allah
SWT, Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola alam
semesta ini. Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola
alam semesta ini. Hal ini menunjukkan manusia diturunkan ke bumi membawa rahmat
dan cinta kasih kepada alam seisinya Ada kewajiban manusia untuk berakhlak kepada
alam sekitarnya. Ini didasarkan hal-hal sebagai berikut :
 Bahwa manusia itu hidup dan mati di alam, yaitu bumi.
 Alam merupakan salah satu yang dibicarakan oleh alquran
 Allah memerintahkan manusia untuk menjaga pelestarian alam, agar
kehidupannya menjadi makmur.
 Allah memerintahkan manusia untuk mengambil manfaat yang sebesar-besarnya
dari alam agar kehidupannya menjadi makmur.
 Manusia berkewajiban mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan di muka
bumi.
Diantara akhlak terhadap lingkungan ialah:
 Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
 Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, flora dan fauna
yang sengaja diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya.
 Sayang kepada sesama makhluk.

C. Manfaat Akhlaqul Karimah


Akhlak mulia mendatangkan banyak manfa’at, dalam buku Ensiklopedi Akhlak
Muhammad SAW dituliskan ada beberapa manfaat Akhlak Mulia, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1) Akhlak mulia sebagai cara terbaik untuk makin mendekatkan diri dengan Allah. Hal itu
karena memang Allah yang memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk berakhlak mulia.
Allah SWT. berfirman :
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan
orang-ornag yang bodoh.” (QS. Al-A’raf/7 : 199)
2) Berakhlak mulia berarti mentaati Nabi SAW. beliau bersabda :
ٍ ُ‫اس بِ ُخل‬
... ‫ق َح َس ٍن‬ َ َّ‫ق الن‬
ِ ِ‫و َخال‬.
َ
“… dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi dan
Ahmad: hadits hasan)
3) Akhlak mulia sebagai cara menghapus dosa. Rasul SAW. bersabda:
...‫وأَ ْتبِ ِع السَّي ةَ ْال َح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا‬.....
َ
“…Ikutilah perbuatan buruk dengan amal baik niscaya amal baik itu akan
menghapus perbuatan buruk tersebut….” (HR. Tirmidzi dan Ahmad: hadits hasan)

4) Akhlak mulia sebagai cara meraih ampunan Allah.


Hudzaifah bin Yaman r.a. meriwayatkan bahwa Rasul SAW. bersabda:
“Di akhirat nanti, ketika seorang hamba Allah yang telah dikaruniai harta
ditanya, ‘Apa yang telah kamu perbuat di dunia?’ Rasul lalu menyebutkan firman Allah,
‘…padahal mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian apa pun dari Allah,’
(an-Nisaa/4 : 42) hamba tadi menjawab, ‘wahai Tuhanku, Engkau telah mengkaruniakan
kepadaku sebagian harta-Mu yang telah kugunakan dalam perniagaan. Aku menjual
barang-barang kepada manusia. Aku selalu memberi maaf dan bersikap toleran kepada
mereka. Aku mempermudah jual beli kepada orang mampu dan aku menangguhkan
pembayaran mereka yang kurang mampu.’ Allah berkata, ‘ Sungguh, Aku lebih berhak
memaafkan hamba-Ku daripadamu. Maafkanlah hamba-Ku ini’.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
5) Akhlak mulia sebagai cara meraih cinta Allah SWT. Rasulullah SAW. bersabda:
‫عبَا ِد هللاِ اِلَى هللاِ اَحْ َسنهُ ْم ُخلُقًا‬.
ِ
“Hamba yang paling dicintai Allah SWT. adalah hamba yang memiliki akhlak
terpuji” (HR. Hakim dan Thabrani; hadits sahih)

6) Akhlak mulia merupakan amal terbaik.


Usamah bin Syarik r.a. meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW. ditanya, “Wahai
ِ ُ‫ ُحسْنُ ْال ُخل‬.
Rasulullah, apa hal terbaik yang dikaruniakan kepada manusia? Beliau menjawab, ‫ق‬
’budi luhur’.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad; hadits sahih)

7) Hamba yang berakhlak mulia menyandang gelar “Hamba Terbaik”.


Abdullah bin Amar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda :
‫ار ُك ْم اَ َحا ِسنَ ُك ْم اَ ْخلَقًا‬
ِ َ‫ َِِِِّن ِم ْن ِخي‬wَّ ‫ا‬.
“Sungguh, orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling mulia
akhlaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim
8) Orang yang berakhlak mulia mudah berinteraksi dengan orang lain.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
َ‫اَ ْل ُم ْؤ ِمنُ الَّ ِذيْ يَأْلَفُ َوي ُْؤلَفُ َوالَ خَ ْي َر فِ ْي َم ْن الَ يَأ لَفُ َوال‬. ُ‫لَف‬
“(Orang yang terbaik diantara kalian adalah) seorang mukmin yang selalu bersikap
ramah dan mudah menerima orang lain (bergaul). Seseorang yang tidak ramah dan
sulit menerima orang lain tidak memiliki nilai baik sedikitpun.” (HR. Ahmad; hadits
sahih)

9) Akhlak mulia dapat memperbaiki hubungan seseorang dengan sesamanya.


Ibnu Qayyim menuturkan bahwa Rasulullah SAW. berhasil memadukan
ketakwaan kepada Allah SWT. dan akhlak mulia. Rasulullah SAW. melakukan hal ini
karena dengan takwa kepada Allah SWT. seorang hamba dapat memperbaiki
hubungannya dengan Tuhannya (perbaikan interaksi vertikal). Adapun dengan akhlak
mulia, seseorang dapat memperbaiki hubungannya dengan sesame manusia. Jadi,
ketakwaan terhadap Allah SWT. melahirkan cinta kepada-Nya, sedangkan budi luhur
mengajak manusia untuk mencintainya. (Al-Fawa’id : 75)
10) Akhlak mulia sebagai modal untuk memperluas jaringan persahabatan dan memperkecil
peluang permusuhan.
Imam Marudi berkata, “Bila perangai seseorang baik maka ia akan memiliki
benyak teman dan sedikit musuh, perkara yang sulit akan menjadi mudah baginya,
serta hati yang keras pun akan lunak terhadapnya.” (Adabud-Dunya Wad-Din : 237)
11) Akhlak mulia dapat mengubah musuh menjadi kawan.
Allah SWT. telah berfirman :
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik
itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai Keuntungan yang
besar.” (QS. Fushilat/41 : 34-35)
12) Akhlak mulia sebagai bukti nyata kesempurnaan iman.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
‫أَ ْك َم ُل ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ ِإ ْي َمانًا أَحْ َسنُهُ ْم ُخلُقًا‬.
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang berakhlak paling
mulia.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad; hadits sahih)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Cara membedakan akhlak, moral, dan etika,
yaitu dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk
menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila
menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung
dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Qur’an dan
Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya. Adapun yang termasuk dalam akhlaqul
karimah secara garis besar yaitu : ikhlas (berbuat semata-mata karena Allah), tawakkal
(berserah diri pada Allah), syukur (berterima kasih atas nikmat Allah), sidik (benar/jujur),
amanah (dapat dipercaya), adil, ‘afw (pemaaf), wafa’ (menepati janji), ‘iffah (menjaga
kehormatan diri), haya’ (punya rasa malu), syaja’ah (berani), sabar, rahmah (kasih
saying), sakha (murah hati), ta’awun (penolong), iqtisad (hemat), tawadlu’ (rendah hati),
muru’ah (menjaga perasaan orang lain), qana’ah (merasa cukup dengan pemberian
Allah), rifq (berbelas kasihan).
Akhlaqul karimah dibagi menjadi 3 yaitu akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama
manusia dan akhlak kepada alam. Ada banyak sekali faedah yang akan diterima seorang
hamba yang memiliki akhlak mulia. Jika memang keuntungan-keuntungan tersebut belum
terwujud, ia tetap akan memperoleh hadiah terbesar, yaitu meraih cinta Allah SWT.
didekatkan dengan Rasul-Nya SAW. dan dibuatkan rumah yang tidak jauh dari rumah
beliau di surga. Ketiga hal ini tentu lebih dari cukup.
DAFTAR PUSTAKA

Didiek Ahmad Supadie, dkk. 2015. Pengantar Studi Islam. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA.
Guru Pendidikan. 2019. Akhlakul Karimah Adalah. Diakses pada tanggal 30 September 2021.
<https://www.gurupendidikan.co.id/akhlakul-karimah-adalah/>.
H. Abd Kadir. 2016. Dirasat Islamiyah. Sidoarjo: Dwiputra Pustaka Jaya
Jajang Saeful Zaman. 2017. Akhlakul Karimah. Diakses pada tanggal 30 September 2021.
<http://jajangsaefulzaman.blogspot.com/2017/02/akhlakul-karimah.html>.
Isnaeniyatun Amaryani. 2018. Pendekatan Pembiasaan dalam Pembinaan Akhlakul Karimah
Peserta Didik di MIN 14 Kabupaten Blitar. Diakses pada tanggal 30 September 2021.
<https://repo.iain-tulungagung.ac.id/9031/>.

Anda mungkin juga menyukai