Anda di halaman 1dari 11

BERBICARA DALAM SEMINAR UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Ibu Wulan Budi Astusti SE, M.SI.

Disusun oleh :
Anggita Ela Arifiyani
21101021022

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN PELAJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah
yang berjudul “Seminar Dalam Berbicara Untuk Keperluan Akademik”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kririk
dan saran dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan
makalah ini. Makalah ini dapat diselesaikan karena adanya bimbingan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan dan masukan.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi………………………………………………………………………………….ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang …………………………………………………………………..1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….1
C. Tujuan ………………………………………………………...…………………1

Bab II Pembahasan

A. Konsep Berbicara ………………………………………………………………..2


B. Pengertian Seminar………………………………………………………………4
C. Syarat-Syarat Seminar ………………………………………………………..…4
D. Ciri-ciri Seminar……………………………………………………………..…..6
E. Susunan Acara Seminar………………………………………………………….7

Bab III Penutup

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..8
B. Saran ………………………………………………………...…………...……..8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berbicara adalah sebuah keterampilan yang diperlukan dalam
berbagai kegiatan, salah satunya dalam seminar. Seminar sendiri adalah suatu
kegiatan yang memerlukan kemampuan berbicara yang baik agar seminar tersebut
berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, berbicara dalam seminar sangat perlu
diajarkan dan dipahami.
Dalam seminar yang notabene diikuti oleh banyak orang, kemampuan berbicara
adalah hal yang paling utama. Jikalau kemampuan berbicara tidak dipakai dalam
sebuah kegiatan tersebut maka kegiatan itu akan sangat membosankan. Maka dari itu,
makalah ini akan membahas bagaimana kegiatan seminar dilakukan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan konsep berbicara?
b. Apa yang dimaksud dengan seminar?
c. Apa saja syarat-syarat dalam seminar?
d. Apa ciri-ciri seminar?
e. Bagaimana susunan acara dalam seminar?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud konsep berbicara.
b. Untuk mengetahui apa itu seminar.
c. Untuk mengetahui syarat-syarat dalam seminar.
d. Untuk mengetahui ciri-ciri seminar.
e. Untuk mengetahui susunan acara dalam seminar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Berbicara
1. Pengertian berbicara

Berbicara merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan media


bahasa, berbicara merupakan proses dalam menuangkan ide dalam bentuk ujaran-
ujaran. Ujaran- ujaran yang muncul merupakan perwujudan gagasan, pikiran, dan
perasaan yang menjadi wujud ujaran.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan batasan berbicara. Hal itu adalah
seperti di bawah ini :

 Berbicara merupakan ekspresi diri.


 Berbicara merupakan kemampuan mental motoric.
 Berbicara merupakan proses simbolik.
 Berbicara terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
 Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang produktif.

Secara umum berbicara dapat diartikan sebagai suatu penyampaian


maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain.
Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan oleh para ahli, di
antaranya; Tarigan yang mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi karena
di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain. Proses
komunikasi itu dapat digambarkan sebagai pemindahan pesan dari suatu sumber
ke tempat lain. Dalam proses komunikasi terjadi pemindahan pesan dari
komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar). Komunikator adalah
seseorang yang memiliki pesan. Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan
lebih dahulu diubah ke dalam simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak.

2
Simbol tersebut memerlukan saluran agar dapat dipindahkan kepada komunikan.
Bahasa lisan adalah alat komunikasi berupa simbol yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Saluran untuk memindahkannya adalah udara. Selanjutnya, simbol
yang disalurkan lewat udara diterima oleh komunikan. Simbol yang disampaikan
itu dipahami oleh komunikan, sehingga komunikan dapat memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
Tahapan selanjutnya, komunikan memberikan umpan balik kepada
komunikator. Umpan balik adalah reaksi yang timbul setelah komunikan
memahami pesan. Reaksi dapat berupa jawaban atau tindakan. Dengan demikian,
komunikasi yang berhasil ditandai oleh adanya interaksi antara komunikator
dengan komunikan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
peristiwa komunikasi dapat berlangsung apabila memenuhi persyaratan berikut
ini.
1) Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2) Pesan yaitu berupa isi pembicaraan
3) Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan
4) Media, yaitu bahasa lisan
5) Sarana, meliputi waktu, tempat, suasana, peralatan yang
digunakan dalam penyampaian pesan
6) Interaksi, berupa dua arah, atau multiarah
Berbicara sebagai salah satu bentuk komunikasi akan mudah dipahami,
yakni dengan cara membandingkan diagram komunikasi dengan diagram
peristiwa berbahasa. Berbicara merupakan bentuk perilaku manusia yang
memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik.
Pada saat berbicara seseorang memanfaatkan faktor fisik yaitu alat ucap untuk
menghasilkan bunyi bahasa. Bahkan organ tubuh yang lain, seperti kepala, tangan,
dan roman muka juga dimanfaatkan dalam berbicara.

2. Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk menginformasikan gagasan kepada


pendengar yang harus ditempatkan sebagai sarana penyampaian sesuatu kepada
orang lain. Pembagian tujuan berbicara ada empat tujuan yaitu;

 Tujuan sosial

3
 Tujuan ekspresif
 Tujuan ritual
 Tujuan Instrumental

Adapula tujuan berbicara yang berfokus pada efek pembicaraan, sebagai berikut:

a. Berbicara untuk meyakinkan pendengar


b. Berbicara mempengaruhi pendengar
c. Berbicara untuk memperluas wawasan pendengar
d. Berbicara untuk memberi gambaran tentang suatu objek

B. Pengertian Seminar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seminar diartikan sebagai pertemuan atau
persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli. Ahli yang
dimaksud misalnya, dosen, guru besar, pakar, peneliiti dan lain sebagainya.
Seminar berasal dari bahasa latin seminarium yang berarti tempat menanam benih.
Menurut Yuza (2013;7) seminar merupakan suatu pertemuan ilmiah yang membahas
masalah yang diikuti banyak peserta mereka yang ahli pada bidangnya yang pada
akhirnya akan diperoleh suatu rumusan yang disepakati bersama. Kem Kamdhi
(2003;47) menegmukakan bahwa seminar merupakan suatu bentuk komunikasi verbal
yang bersifat untuk membahas suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama
dan mendesak dengan berpijak pada pra (uraian singkat mengenai suatu masalah) dari
sudut pandang tertentu serta tanggapan-tanggapan dan diskusi yanng merumuskan
suatu pemecahan secara akurat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa seminar adalah suatu
pertemuan ilmiah yang menyelidiki atau membahas suatu masalah yang meyangkut
suatu kepentingan bersama dan mendesak pada praaran dari sudut pandang tertentu di
bawah pimpinan mahaguru atau orang ahli.

C. Syarat-Syarat Seminar
Agar sebuah seminar berjalan dengan baik perlulah dipikirkan beberapa
syarat berikut ini:
 Ruang Seminar
Ruang Seminar adalah sebuah ruang yang memungkinkan interaksi aktif

4
seluruh peserta seminar. Contoh ruang seminar yang baik adalah dengan meja
bundar besar adalah atau kursi yang disusun dengan melingkar. Ruangan
tentu saja haras cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang
nyaman untuk menggelar seminar.
 Peserta
Peserta alangkah baiknya sudah membaca terlebih dahulu tentang tema
yang akan di diskusikan dalam seminar. Peserta dapat membuat essai pendek
tentang tema yang akan diseminarkan. Kehadiran peserta juga suatu hal yang
penting dalam seminar.
 Moderator
Seorang moderator ialah seorang yang mengarahkan jalannya seminar.
Peran seorang mmoderator ada dua, yaitu mengarahkan atau directing dan
memoderasi atau moderating. Dalam mengarahkan, moderator mengarahkan
agar seminar tidak melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga agar
tidak ada satu orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar
sehingga selutruh tema seminar tidak tereksplorasi dengan baik.
 Jalannya Seminar
Seminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, kemudian
langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua
peserta secara bergiliran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya
seminar berjalan baik.
a) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih
mendominasi pembicaraan.
b) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas
ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang
lebih dalam dan tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah
yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan
seperti itu.
c) Semua pertanyaan dan pemyataan dinyatakan dengan jelas
d) Masih berhubungan dengan butir pertama, setiap pertanyaan haruslah
jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta
penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab.

5
Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator
juga harus memperhatikan hal ini.
e) Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan menuju pertanyaan
lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah seminar
dapat memberikan manfaat lebih.
f) Apabila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda
oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan hal itu dan
membuat kesepakatan dalam arti apakah istilah itu dipakai sebelum
melanjutkan seminar.
g) Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di
sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan.
Dalam hal ini moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat
diikuti olehpeserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa
dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, tetapi canda dan tawa
dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak
ada yang lebih membantu untuk mengingat daripada ide-ide kreatif
yang kadang – kadang membangkitkan tawa.
h) Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah
tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang haras kritis, teteapi
menerima apabila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar
semua orang memiliki posisi yang sama.
i) Sebuah seminar yang baik tidaklah haras menghasilkan sebuah
simpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya
masing-masing. Dalam hal ini yang terpenting adalah mata mereka
lebih terbuka, merekatelah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak
terpikirkan.

D. Ciri-Ciri Seminar
Seminar mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan kegiatan lain.
Berikut adalah ciri-ciri seminar :
 Berbentuk forum
Pada umumnya seminar berbentuk forum interaksi yang melibatkan
sejumlah pendengar sehingga terjadi komunikasi dua arah.

6
 Mengacu pada makalah
Pembahasan materi pada seminar umumnya mengacu pada makalah atau
kertas kerja yang sudah disusun oleh pembicara.
 Membahas isu ilmiah
Setiap kegatan dalam seminar selalu mengakat isu ilmiah yang aktual
sebagai bahan untuk didiskusikan.
 Adanya respon dari audiens
Dalam seminar, peyanggah utama akan diberikan prioritas untuk dapat
merespon isi makalah yang disampaikan oleh pembicara. Para audiens juga
diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat.

E. Susunan Acara Dalam Seminar


Ketika akan menyelenggarakan suatu seminar, hal pertama yang perlu direncanakan
adalah susunan pelaksanaannya.
Biasanya seseorang akan diberikan tugas sesauai dengan perannya masing-masing.
Berikut adalah susunan acara dalam seminar :
1. Laporan ketua
2. Penyajian ketua
3. Pembahasan oleh pembicara atau pemateri
4. Sesi diskusi atau tanya jawab oleh pemateri dan peserta
5. Keseimpulan seminar
6. Penutupan acara seminar

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbicara merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan media
bahasa, berbicara merupakan proses dalam menuangkan ide dalam bentuk ujaran-
ujaran. Ujaran- ujaran yang muncul merupakan perwujudan gagasan, pikiran, dan
perasaan yang menjadi wujud ujaran. Berbicara sendiri merupakan suatu hal yang
perlu di kuasai dalam sebuah seminar, seminar merupakan suatu kegiatan yang
membahas sebuah masalah yang biasanya dikemukakan oleh para ahli. Dalam
seminar konsep berbicara menjadi suatu hal yang sangat penting mengingat, yang
paling utama dalam sebuah seminar adalah cara penyampaian dalam berbicara.

B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan materi dalam tulisan ini. Dalam hal ini, penulis
menyarankan apabila terdapat kekurangan, maka saran dan kritik pembaca adalah
penutup dari semua kekurangan penulis dan menjadikan semua itu sebagai bahan
acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan tulisan ini.
Dengan tulisan ini, penulis memberikan saran agar penyelenggaraan seminar dapat
dilaksanakan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai