Anda di halaman 1dari 8

“Penerapan Pengkajian Keperawatan Keluarga pada Kasus”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi


tugas Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Susan Susyanti,. S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 15
1. Alvi Riansyah KHGC 18007
2. Neng Nia KHGC 18037
4-A S-1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KARSA HUSADA

GARUT

2021-2022
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

1. Pengkajian
a. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga : Bp. M
2) Alamat dan Telp : Desa X Kecamatan Y
3) Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh Pabrik
4) Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5) Komposisi Keluarga :
Status Imunisasi
Jenis Hubungan Pendi
No Nama Umur Ket
Kelamin dengan KK dikan Hepa
B
Polio DPT Cam
C titis
pak
G
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Bp. M Laki- Kepala 46 SMA
Laki Keluarga Tahun
(Suami)
2 Ibu. S Perempuan Istri 40 Tahun SMP
3 H Laki- Anak 19 SMA
Laki Pertama Tahun
4 D Perempu Anak Kedua 12 SD
an Tahun

Genogram :

46
40

19 12

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal Serumah : Menikah : Anak Kandung
5) Tipe Keluarga
Bp. M (46 th) merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, mempunyai seorang istri, Ibu S
(40 th) sebagai anak kedua dari 4 bersaudara. Bp. M memiliki 2 orang anak.
6) Suku Bangsa
Keluarga Bp. M berasal dari suku Sunda
7) Agama
-
8) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Bp. M bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan 1,2 juta perbulan. Sedangkan
istrinya ibu rumah tangga biasa yang mengurusi rumah serta suami dan anak-anak nya.
Pengeluaran sehari-hari hanya dipenuhi dari penghasilan Bp. M saja karena H anak
pertama laki-laki nya belum bekerja.
9) Aktivitas rekreasi Keluarga
-
b. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bp. M memiliki 2 orang anak, anak pertama laki-laki berumur 19 tahun baru
lulusan SMA, anak kedua perempuan berumur 12 tahun kelas 6 SD. Maka keluarga Bp.
M berada pada tahap perkembangan?
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Bp. M menderita TB paru dan drop out
pengobatan. Sekarang Bp. M mengeluh sesak napas, batuk berdahak dan kepala pusing. Ibu S
tidak tahu bagaimana perawatan TB Paru dan tidak dapat mengungkapkan masalah kesehatan
yang terjadi di keluarganya secara benar. Dan anak kedua perempuannya baru menstruasi karena
malu cenderung pendiam dan menarik diri.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun. Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga sebagai berikut :
 Kepala Keluarga : Bp. M menderita TB paru dan drop out pengobatan. Sekarang
Bp. M mengeluh sesak napas, batuk berdahak dan kepala pusing.
 Istri : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk beobat dan rawat inap di
RS.
 Anak Ke 1 : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk beobat dan rawat
inap di RS.
 Anak ke 2 : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk beobat dan rawat
inap di RS.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Bp. M tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga sebelumnya.
c. Keadaan Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Luas Rumah : 5x8 m2
Tipe Rumah : Bp. M tinggal dipemukiman kumuh di lingkungan padat penduduk,
ventilasi hanya dari jendela dan pintu depan, di samping dan belakang tidak ada ventilasi.
Sumber air minum dari PDAM, tidak memiliki jamban, keluarga memanfaatkan WC
umum yang tidak jauh dari rumahnya.
Contoh Gambar Denah Rumah :

5
T

U S
B

8m Ket:
= Pekarangan rumah
= Pintu
= Jendela

1) Karakteristik tetangga dan komunitasnya


-
2) Mobilitas Geografis Keluarga
-
3) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
-
4) Sistem pendukung keluarga

d. Struktur Keadaan Keluarga


1) Pola komunikasi keluarga
Komunikasi di keluarga Bp. M kurang terbuka karena tidak tahu bagaimana cara dan
manfaat komunikasi terbuka.

2) Struktur peran keluarga


 Bp. M
a. Peran formal : hanya sebagai anggota masyarakat.
b. Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah.
 Ibu. S
a. Peran formal : hanya sebagai anggota masyarakat dan ibu rumah tangga biasa
yang mengurusi rumah serta suami dan anak-anaknya.
b. Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, istri, ibu.

 Anak ke 1

a. Peran formal : sebagai anggota masyarakat.


b. Peran informal : sebagai anak, kakak laki-laki.
 Anak ke 2
a. Peran formal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar.
b. Peran informal : sebagai anak.
3) Nilai dan norma keluarga
-
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afeksi
-
2) Fungsi Sosial
-
3) Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan) Kesehatan
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ibu S tidak tahu bagaimana perawatan TB Paru dan tidak dapat mengungkapkan masalah
kesehatan yang terjadi di keluarganya secara benar.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga tidak tahu bagaimana perawatan TB Paru.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu S tidak tahu bagaimana perawatan TB Paru dan tidak dapat mengungkapkan masalah
kesehatan yang terjadi di keluarganya secara benar.
Keluarga pasrah dengan kondisi sakit Bp. M. Pada saat perawat berkunjung ke rumah Bp. M,
keluarga menerima perawat untuk dilakukan asuhan keperawatan dan keluarga bersedia
menerima kunjungan perawat berikutnya. Keluarga menyepakati perencanaan keperawatan
yang telah dibuat oleh perawat dan keluarga
d) Kemampuan keluarga memodifikasi/memelihara lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan
-
e) Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Keluarga menerima perawat untuk dilakukan asuhan keperawatan dan keluarga bersedia
menerima kunjungan perawat berikutnya. Keluarga menyepakati perencanaan
keperawatan yang telah dibuat oleh perawat dan keluarga.

4) Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Bp. M ada 2 orang yaitu satu laki-laki dan perempuan.
5) Fungsi Ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan yang diterima dari gajih
perbulan.
f. Stres dan Koping Keluarga
1) Stres yang Dimiliki
Kekambuhan penyakit TB paru pada Bp. M dan drop out pengobatan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga cenderung pasrah saat kondisi Tn. M sakit, tetapi jika ada tenaga
kesehatan yang ahli keluarga melakukan hal positif guna tidak memperburuk
keadaan Tn. M
3) Strategi koping yang digunakan keluarga
Keluarga tidak mengetahui perawatan TB, tetapi ketika perawat berkungjung keluarga
secara kurang terbuka, namun keluarga menerima perawat untuk dilakukan asuhan
keperawatan kepada keluarganya terutama pada Tn. M
4) Strategi adaptasi disfungsional
-

g. Pengkajian Klien
1) Data Biologis
a) Pola Makan dan Minum
-
b) Pola Eliminasi
-
c) Pola Aktivitas Fisik
-
d) Pola Istirahat Tidur
-
e) Pola Personal Hygiene

2) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum : penampilan, kesadaran, tanda vital, BB, TB keluarga
b) Kepala ..........................................................................................................
c) Mata .............................................................................................................
d) Hidung .........................................................................................................
e) Mulut ............................................................................................................
f) Telinga ..........................................................................................................
g) Leher .............................................................................................................
h) Torak ..............................................................................................................
i) Abdomen ........................................................................................................
j) Ekstremitas .....................................................................................................
k) Genetalia dan Rektum ....................................................................................
h. Harapan
Keluarga pasrah dengan kondisi sakit Bp. M. Pada saat perawat berkunjung ke rumah Bp. M, keluarga
menerima perawat untuk dilakukan asuhan keperawatan dan keluarga bersedia menerima kunjungan
perawat berikutnya. Keluarga menyepakati perencanaan keperawatan yang telah dibuat oleh perawat dan
keluarga.
a. Pengkajian Tingkat Kemandirian Keluarga
Tingkat Kriteria Kemandirian Keluarga
Kemandiri 1. Keluarga menerima 2. Keluarga menerima 3. Keluarga tahu dan dapat 4. Keluarga memanfaatkan fasilitas 5. Keluarga melakukan tindakan 6. Keluarga melakukan tindakan pencegahan 7. Keluarga melakukan tindakan promotif
an pelayanankesehatan mengungkapkan masalah pelayanan kesehatan sesuai keperawatan sederhana sesuai
perawat secara aktif secara aktif
Keluarga sesuai rencana kesehatannya secara benar anjuran anjuran
keperawatan keluarga
Definisi Operasional: Definisi Operasional: Definisi Operasional: Definisi Operasional: Definisi Operasional: Definisi Operasional: Definisi Operasional:
Keluarga menerima Keluarga menyepakati Keluarga dapat menjelaskan Keluarga mengetahui fasilitas Keluarga dapat melakukan tindakan Keluarga dapat melakukan tindakan Keluarga dapat melakukan tindakan
perawat untuk dilakukan perencanaan keperawatan masalah kesehatan prioritas pelayanan kesehatan yang dapat keperawatan sesuai dengan pencegahan secara aktif terhadap masalah promosi kesehatan secara aktif di
asuhan keperawatan dan yangtelah dibuat oleh perawat secara lengkap (pengertian, dimanfaatkan oleh keluarga dan perencanaan keperawatan. kesehatan prioritas. keluarga dan atau masyarakat.
keluarga bersedia dan keluarga penyebab, tanda dan gejala, melakukan kunjungan sesuai Contoh: Contoh: Contoh:
menerima kunjungan akibat bila tidak tertangani) anjuran perawat.  patuh minum obat sesuai anjuran  pencegahan penularan, contoh  keluarga berbagi pengalaman dan
perawat berikutnya  patuh memenuhi terapi diet menutup mulut ketika penderita Tb pengetahuan kesehatan kepada orang
sesuai anjuran batuk/ bersin lain (keluarga dan masyarakat)
 mampu melakukan perawatan  kontrol rutin ke fasyankes  keluarga aktif menerapkan PHBS di
sederhana yang sudah diajarkan  modifikasi lingkungan rumah rumah tangga untuk meningkatkan
oleh perawat. Contoh merawat luka  Imunisasi kesehatan keluarga
sederhana  taat minum obat  keluarga mampu menerapkan
 patuh melakukan kontrol  taat terapi diet manajemen stress, contoh:
pemeriksaan secara rutin sesuai  mampu melakukan berbagai upaya melakukan teknik relaksasi-
anjuran kesehatan sesuai masalah kesehatan distraksi, melakukan konsultasi
yang ada dalam anggota keluarga, secara pro aktif, dll
contohnya penggunaan obat
tradisional dan terapi komplementer
untuk pencegahan penyakit

KM-I √ √
KM- √ √ √ √ √
II
KM- √ √ √ √ √ √
III
KM- √ √ √ √ √ √ √
IV
Kesimpulan : Bp. M menderita TB Paru dan drop out pengobatan. Sekarang Bp. M mengeluh sesak napas, batuk berdahak dan kepala pusing. Ibu S tidak tahu
bagaimana perawatan TB Paru dan tidak dapat mengungkapkan masalah kesehatan yang terjadi di keluarganya secara benar. Sehingga Keluarga Tn. M termasuk KM I

By : Alvi Riansyah

Anda mungkin juga menyukai