Anda di halaman 1dari 19

AGROTECHNOPRENEURSHIP

LIARVID
(Lilin Aromaterapi Anti Covid-19)

Diusulkan Oleh :
1. Nazri Sofiandi / 1805104010020 / 2018
2. Emenda Ninta Dwina / 1805104010008 / 2018
3. Rida Raihatil Jinnani / 1805104010013 / 2018
4. Wiva Agiswanda / 1805104010017 / 2018
5. Tania Aprilia / 1805104010019 / 2018
6. Iwan Ridho / 1805104010076 / 2018

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2021
i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul LIARVID

2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap Nazri Sofiandi
b. Nim 1805104010020
c. Jurusan/ fakultas Peternakan/ Pertanian
d. Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala
3. Alamat Rumah Jalan damai, gampong Limpok, Kecamatan Syiah Kuala
Kabupaten Aceh Besar
a. No Hp 082367558301
b. Alamat email nazrisofiandi@gmail.com

3. Dosen Pedamping
a. Nama Lengkap Dr. Zuraida Hanum, S.Pt, M.Si
b. NIP 197804152008122002
c. Alamat Rumah Banda Aceh
d. No.HP 081360445446

Banda Aceh, 17 Maret 2020


Mengetahui,

Dosen Pendamping Ketua Kelompok

Dr. Zuraida Hanum, S.Pt, M.Si Nazri Sofiandi

NIP. 197804152008122002 NIM. 1805104010020

Disetujui,
Ketua Jurusan Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Unsyiah

Prof. Dr.Ir. Eka Meutia Sari, M.Sc


196712241992122001
ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Peluang Usaha..............................................................................................................2

BAB II. GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA.............................................4


2.1 Gambaran Usaha..........................................................................................................4

2.1.1 Badan Usaha..........................................................................................................4

2.1.2 Struktur Organisasi................................................................................................4

2.1.3 Bahan Baku...........................................................................................................4

2.1.4 Teknologi Produksi...............................................................................................4

2.1.5 Manajemen Keuangan dan Evaluasi Kinerja........................................................5

2.2 Potensi usaha................................................................................................................5

2.2.1. Analisis Keuangan...............................................................................................5

2.2.2 Analisa Potensi Pasar............................................................................................6

2.2.3 Analisis SWOT.....................................................................................................7

BAB III. PEMBAHASAN...................................................................................................9


3.1 Proses Produksi............................................................................................................9

3.2 Pemasaran..................................................................................................................10

BAB IV. ANGGARAN BIAYA.........................................................................................11


DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
LAMPIRAN........................................................................................................................13
iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Target Pasar..............................................................................................................6


Tabel 2. Peralatan Penunjang...............................................................................................11
Tabel 3. Bahan Habis Pakai.................................................................................................11
Tabel 4. Lain-lain.................................................................................................................11
iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana kegiatan usaha...................................................................................13


v

LIARVID (Lilin Aromaterapi Anti Covid-19)

Nazri Sofiandi1, Emenda Ninta Dwina1, Rida Raihatil Jinnani1, Wiva Agiswanda1,
Tania Aprilia1, Iwan Ridho1
1
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK

Pada zaman sekarang lilin digunakan bukan hanya sebagai penerang disaat tidak ada listrik
saja, akan tetapi lilin juga dapat menjadi dekorasi rumah dan menjadi alat berguna untuk
membantu dalam proses terapi dan dapat mendukung gaya hidup sehat. Lilin aromaterapi
yang dapat memberikan aroma harum pada saat digunakan menjadi fungsi tambahan yang
berguna untuk seseorang yang suka dengan wewangian lembut. Aromaterapi dapat
memberikan relaksasi dengan cara menyebarkan harum yang dapat menenangkan
seseorang yang menghirupnya. Lilin aromaterapi juga mempunyai banyak manfaat untuk
tubuh, selain untuk relaksasi lilin aromaterapi juga dapat menciptakan suasana yang
nyaman, mengurangi stres, meningkatkan energi seseorang yang menghirupnya, membuat
tidur lebih baik dan meredakan kelelahan mental dan dapat membantu untuk membentuk
pola hidup yang sehat dimulai dari dalam rumah. Dari segi farmokotherapi eucalyptus
dapat dijadikan olahan bahan aromaterapi sebagai anti virus. Kandungan minyak atsiri
yang terdapat pada eucalyptus memiliki aktivitas melawan virus, bakteri dan jamur. Oleh
karena itu tim berinisiatif untuk membuat produk olahan eucalyptus berupa lilin
aromaterapi eucalyptus anti covid yang wangi, aman, dan bernilai guna tinggi. Bahkan
produk ini dapat sebagai anti serangga terhadap lalat dan nyamuk.
Kata Kunci : Lilin, aromaterapi, eucalyptus, LIARVID
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lilin menjadi salah satu alat yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Lilin tidak hanya berperan untuk menjadi alat penerangan disaat tidak ada
listrik, tetapi lilin juga dapat menjadi dekorasi rumah dan menjadi alat yang
berguna untuk membantu dalam proses terapi dan dapat mendukung gaya
hidup sehat yang menggunakannya. Pada jaman sekarang ini lilin memiliki
fungsi tambahan lain, dengan diracik dengan wewangian, saat menyala akan
menyebarkan aroma harum keseluruhan ruangan.

Lilin aromaterapi yang dapat memberikan aroma harum pada saat


digunakan menjadi fungsi tambahan yang berguna untuk seseorang yang suka
dengan wewangian lembut. Aromaterapi dapat memberikan relaksasi dengan
cara menyebarkan harum yang dapat menenangkan seseorang yang
menghirupnya. Di Indonesia lilin aromaterapi banyak digemari oleh kaum
wanita karena selain dapat memberikan relaksasi untuk tubuh, lilin
aromaterapi dapat menjadi hiasan dirumah maupun menjadi kado atau
bingkisan untuk seseorang, dengan membuat lilin aromaterapi yang dihiasi
bunga – bunga kering dapat menambah daya tarik seseorang dalam
membelinya.

Lilin aromaterapi sendiri mempunyai banyak manfaat untuk tubuh, selain


untuk relaksasi lilin aromaterapi juga dapat menciptakan suasana yang
nyaman, mengurangi stres, meningkatkan energi seseorang yang
menghirupnya, membuat tidur lebih baik dan meredakan kelelahan mental dan
dapat membantu untuk membentuk pola hidup yang sehat dimulai dari dalam
rumah. Berkembangnya lilin aromaterapi yang sekarang menjadi bermacam-
macam bentuk, wewangian dan bahan dasar lilin membuat hal yang
difokuskan oleh seorang pembeli dalam memilih lilin aromaterapi yang
berkualitas baik. Lilin aromaterapi banyak dijual di pusat perbelanjaan, tetapi
harga yang ditawarkan cukup mahal dan kemasan yang kurang menarik
sehingga tidak dapat menjadi dekorasi ruangan.
2

Tanaman Eucalyptus termasuk Famili Myrtaceae, genus Eucalyptus


dengan spesies Eucalyptus spp. Eucalyptus memiliki banyak manfaat selain
digunakan sebagai bahan industri, Eucalyptus juga dimanfaatkan sebagai
tanaman obat. Tanaman Eucalyptus banyak tumbuh di beberapa wilayah di
indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku Tenggara, Sumatera
(Aceh, Sumatera Utara, Jambi) dan Kalimantan (Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan) (Nair, 2000). Secara umum,
tanaman Eucalyptus dikenal sebagai tanaman kayu putih. Komponen utama
minyak Eucalyptus adalah 1,8- cineole, yang secara luas digunakan dalam
industri makanan dan obat - obatan. (Mukhriani, 2014).

Eucalyptus atau Eucalyptus globulus Labill (E. globulus) dipercaya


mempunyai manfaat dalam berbagai aspek kesehatan. Beberapa literatur
menyebutkan bahwa minyak herbal ini telah digunakan untuk mengurangi
gejala neuralgia dan sakit kepala serta meningkatkan sistem imun dalam
melawan common cold, cacar air, dan campak. Selain itu, minyak eucalyptus
dipercaya dapat mengurangi keluhan pada infeksi
tenggorokan, bronkitis, asthma, dan sinusitis. Selain itu, minyak ini dilaporkan
memberi efek baik pada berbagai masalah kulit, seperti luka bakar, herpes,
gigitan serangga, dan luka gores (Ali B et al. 2015; Mulyaningsih et al. 2011;
Sadlon et al. 2010).

Dari segi farmokotherapi eucalyptus dapat dijadikan olahan bahan


aromaterapi sebagai anti virus. Kandungan minyak atsiri yang terdapat pada
eucalyptus memiliki aktivitas melawan virus, bakteri dan jamur. Dalam
penelitian in-vitro, minyak eucalyptus yang mengandung 88% eucalyptol dapat
secara aktif melawan herpes simpleks tipe 1 (HSV-1), menghambat
multiplikasi virus tersebut sebanyak >96% dan secara langsung mematikan
partikel virus dan menghancurkan envelope virion yang berguna saat virus
masuk ke sel  host.

Astani et al. 2010, meneliti secara in-vitro beberapa minyak esensial,


termasuk eucalyptus, yang dilarutkan dalam etanol dan ditambahkan ke media
kultur sel yang terinfeksi virus HSV-1 secara in-vitro. Sebagai kontrol, peneliti
3

menggunakan sel terinfeksi HSV-1 yang tidak diberikan intervensi. Hasilnya,


eucalyptol ditemukan dapat mereduksi virus dalam kultur sel, tetapi
selektivitasnya lebih rendah daripada minyak esensial lain. Oleh karena itu tim
berinisiatif untuk membuat produk olahan eucalyptus berupa lilin aromaterapi
eucalyptus anti covid yang wangi, aman, dan bernilai guna tinggi. Bahkan
produk ini dapat sebagai anti serangga terhadap lalat dan nyamuk.

1.2 Peluang Usaha

Usaha lilin aromaterapi sudah berkembang sejak dulu, dan hingga kini
masih tetap menarik untuk digeluti. Bisnis ini menjanjikan laba yang
menggiurkan seiring dengan pasarnya yang terus membesar. Peluang
penjualan semakin besar akibat wabah yang melanda dunia yaitu Covid-19.
Karena penambahan eucalyptus yang dapat mencegah virus dan bakteri, selain
itu pengemasan yang menari juga dapat menambah nilai jual dari lilin ini.
4

BAB II. GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Usaha

2.1.1 Badan Usaha


Nama : LIARVID ( Lilin Aromatarapi Anti Covid-19)
Bidang Usaha : Kecantikan
Jenis Produk/ Jasa : Lilin Aromaterapi
Alamat Usaha : Jalan Teuku Nyak Arief, Kopelma, Darussalam, Kota
Banda Aceh dengan kode pos 23111
Conta : 082367558301 (Nazri Sofiandi)
ct person
2.1.2 Struktur Organisasi

Ketua
Nazri Sofiandi

Kepala bagian Pelayanan Kepala bagian


Anggota
dan Pemasaran Keuangan
Emenda Ninta Dwina
Iwan Ridho Tania Aprilia
Rida Raihatil Jinnani
Wiva Agiswanda

2.1.3 Bahan Baku


Bahan-bahan dasar yang digunakan untuk membuat lilin aromaterapi anti covid –
19 Menggunakan minyak atsiri dari Eucalyptus sebagai penghambat virus serta dapat
mengobati infeksi tenggorokan, bronkitis, asma serta sinusitis.

2.1.4 Teknologi Produksi


Proses produksi dari lilin aromaterapi ini tidak mebutuhkan waktu yang cukup
lama hanya memakan waktu sekitar ± 30 jam agar produk yang dihasilkan memiliki
kulaitas yang baik di dalam pembuatannya juga menggunakan standarisasi nasional yang
menjamin kesterilan serta kualaitas yang terjaga dan dilakukan proses pendinginan
hingga lilin benar - benar padat dan didapatkan produk yang maksimal kualitasnya.
5

2.1.5 Manajemen Keuangan dan Evaluasi Kinerja


Keuangan dikelola dan dibukukan sesuai prinsip-prinsip manajemen profesional
dengan sistem komputer akuntansi manajemen. Cash Flow adalah darah kehidupan
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan melakukan audit internal berkala untuk
mengontrol dan menjaga kesehatan keuangan perusahaan agar terhindar dari penggunaan
keuangan yang tidak sesuai dengan perencanaan keuangan perusahaan. Analisa usaha
LIARVID, asumsi-asumsi, analisa laba rugi dan BEP (break even point) akan dikelola
secara profesional dalam berita keuangan.
Proses pengawasan kinerja dan pemahaman karakter pekerja sangat terkait dengan
kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki sebuah perusahaan, dalam hal ini
perusahaan akan bertindak secara profesional serta melakukan evaluasi berkala yang
diiringi oleh peningkatan mutu SDM dengan memberi pelatihan-pelatihan dasar dan
sesuai pelatihan bidang mutu.

2.2 Potensi usaha

2.2.1. Analisis Keuangan


(1) Rencana Usaha

Harga jual 1 pcs lilin aromaterapi Rp 10.000. Target penjualan per hari
adalah 50 pcs. Dalam 1 pcs terdiri dari 30 g LIARVID.

(2) BEP Harga Produk

BEP Harga Produk = Total Biaya / Jumlah Produksi

= Rp 5.000.000/ 1000 = Rp 5.000


Artinya titik impas akan diperoleh ketika harga jual lilin aromaterapi LIARVID mencapai Rp
5.000/ pcs. (3) BEP Volume Produksi
BEP Volume Produksi = Total Biaya / Harga Satuan

= Rp 5.000.000/ Rp 10.000 = 500 pcs

Artinya titik impas diperoleh ketika jumlah produksi lilin aromaterapi LIARVI mencapai
500 Pcs.
(4) Jumlah Biaya
Total Biaya Awal = Rp 3.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp 5.000.000,-
6

(5) Analisis Keuntungan


Pendapatan Harian = Rp 10.000 x 50 pcs = Rp 500.000,-
Pendapatan Bulanan = Rp 500.000 x 30 hari = Rp 15.000.000,

Jika diamsumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka :

Pendapatan yang akan dicapai = Rp 15.000.000 x 12 = Rp 180.000.000,- Dan


dengan biaya variable = Rp 2.250.000 x 12 = Rp 27.000.000,-
Maka laba bersih dalam 1thn = Rp 180.000.000-Rp 27.000.000 = Rp 153.000.000,-

2.2.2 Analisa Potensi Pasar


1. Pemilihan Wilayah Pasar

Untuk pemasaran produk ini nantinya akan dipasarakan ke seluruh nusantara melalui
promosi media social serta market place yang merupakan tempat yang strategis dan
mampu menjangkau banyak orang untuk bisa membeli produk ini,hal ini bisa
ditinjau bahwasannya masyarkat Indonesia pada saat ini cenderug berbelanja
melalui media online karena praktis dan sangat mudah sehingga produk ini mudah
juga untuk dipasarkan.
2. Target Pasar

Target pasar diidentifikasikan melalui jenis kelamin tingkatan umur dan daya beli
konsumen.

Tabel 1. Target Pasar

No Target Presentase
1. Jenis Kelamin 85%
a. Petrempuan 15%
b. Laki-laki
2. Tingkatan Umur
a. Remaja (14-18 tahun) 35%
b. Dewasa (19-35 tahun) 65%
3. Daya Beli
a. Bawah 45%
b. Menengah 35%
  c. Atas 25%
7

2.2.3 Analisis SWOT


1. Strength (Kekuatan)

• Bahan baku yang digunakan memiliki kualitas yang baik

• Harga yang ditawarkan sangat terjangkau

• Produk inovatif

• eucalyptus dikenal mampu memberikan dampak baik bagi kesehatan


diantaranya adalah dapat mencegah virus, mengurangi stres, mengobati radang
tenggorokan, asma dan anti serangga.
2. Weaknes (Kelemahan)

• Bahan baku lumayan sukar didapat

• Produk mudah ditiru

• Belum memiliki label yang besar

3. Opportunity (Peluang)

• Adanya wabah covid-19

• Harga yang terjangkau memiliki daya tarik

• Masyarkat mengganggap bahwa eucalyptus adalah obat yang sehat

• Kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk kesehatan

4. Treatht (Ancaman)

• Berpotensi munculnya saingan produk yang sejenis

• Bahan baku sulit di dapatkan

• SDM yang masih minim dalam mengolah lilin aromaterapi ini sehingga apabila
produksinya besar waktu pengerjaannya akan lama.
2.2.4 Strategi Pemasaran

(1) Pengembangan Produk

Pengembangan produk dilakukan dengan melakukan pengemasan serta


pengenalan produk yang memiliki khasiat yang baik serta menyediakan beberapa jenis
karya yang berbeda pada kemasan sehingga konsumen bisa memilih.

(2) Kegiatan Promosi Produk


8

Kegiatan promosi yang dilakukan tahap demi tahap sesuai perkembangan yaitu :

1. Melakukan promosi via social media berupa wa, fb dan ig

2. Melakukan promo menarik untuk pembeli

3. Membuka stan pada even-even tertentu


9

BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Proses Produksi


Proses produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk
memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang. Suatu proses
produksi yang bertujuan memberi nilai suatu barang dapat dilihat pada proses produksi
yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Sedangkan
proses produksi yang bertujuan untuk menambah nilai atau kegunaan suatu barang atau
jasa menguntungkan pada proses produksi yang merubah barang setengah jadi menjadi
barang jadi.

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) suatu barang dan jasa. Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik
menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang
ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, alat, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

Berikut tahap-tahap yang dilakukan untuk memproduksi masker kefir daun kelor :

1) Pemilihan bahan baku, bahan baku yang dipilih mengikuti pedoman pemilihan
bahan baku, yang dipilih adalah Baeswax, minyak atsiri eucalyptus, bubuk
pewarna, dan sumbu lilin.
2) Proses pembuatan lilin aromaterapi anti covid, Langkah pertama dilakukan
dengan penimbangan beswax. Selanjutnya dilakukan pemanasan baeswax.
Campurkan bubuk pewarna ke dalam baeswax yang dipanaskan. Selanjutnya
campurkan bahan-bahan tersebut kemudian tambahkan eucalyptus menggunakan
pipet. Aduk merata campuran kemudian masukkan ke dalam cetakan yang
sebelumnya telah diberi sumbu. Diamkan hingga campuran mengeras.
3) Proses pengemasan, Kemasan produk lilin aromaterapi ini terbuat dari cangkang
telur yang sudah dihias dengan gambar.
10

3.2 Pemasaran
Pemasaran lilin aromaterapi di Darussalam, Aceh Besar, kode pos 23374, target
pemasaran produk ini meliputi Mahasiswa, remaja, dan ibu- ibu. Promosi yang dilakukan
untuk menunjang pemasaran lilin aromaterapi meliputi: membuat diskon di awal memulai
usaha, membagikan brosur kepada masyarakat, membuka stan-stan ketika ada even
tertentu, dan memasang iklan untuk memasarkan produk, memasarkan melalui media
sosial.

Lilin aromaterapi ini dibuat dengan minyak atsiri eucalyptus yang


dapat mencegah virus serta memiliki manfaat untuk kesehatan mental dan
fisik, karna eucalyptus dapat juga mengobati radang tenggorokan, asma, serta
sinusitis. Sehingga hal ini dapat meyakinkan konsumen bahwa produk yang
dipasarakan adalah produk yang aman untuk dipakai.
11

BAB IV. ANGGARAN BIAYA

Tabel 2. Peralatan Penunjang

No Modal Volume Satuan Harga Satuan Jumlah


1. Kompor gas 2 Unit 350.000 700.000
2. Panci Lilin 3 Set 230.000 690.00
3. Cetakan Lilin (cangkang 1000 Pcs - 30.000
telur)
Sub Total I 1.420.000

Tabel 3. Bahan Habis Pakai

No Modal Volume Satuan Harga Satuan Jumlah


1. Baeswax 30 Kg 48.000 1.440. 000
2. Minyak Atsiri Eucalyptus 22 Botol 45.000 990.000
3. Bubuk Pewarna 5 Kg 100.000 500.000
4. Sumbu Lilin 10 Gulung 5.000 50.000
5. Gas Elpiji 2 Tabung 150.000 300.000
Sub Total II 3.280.000

Tabel 4. Lain-lain

No Modal Volume Satuan Biaya Jumlah


1. Biaya Transportasi 30 Hari 10.000 300.000

Sub Total III 300.000


Total Biaya 5.000.000
12

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. How To Make A Soy Candle. www.candlescience.com/learning/how-to-


make-a-soy-candle. (diakses pada 26 April 2021)

Muchtaridi, & Moelyono. (2015). Aromaterapi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Raharja Sapta, Dkk. 2006. Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan, Konsentrasi, dan Jenis
Minyak Atsiri pada Pembuatan Lilin Aroma Terapi. Kampus IPB : Bogor

Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta.Gadjah Mada University


Press.
13

LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana kegiatan usaha

Logo LIARVID

Anda mungkin juga menyukai