Pengertian Autoklaf
Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap panas
dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115 0C hingga 125 0C dan
tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm. Alat tersebut merupakan ruang uap berdinding
rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan dipertahankan pada suhu serta
tekanan yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki. Waktu yang
diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada sifat bahan yang disterilkan, tipe wadah dan
volume bahan. Kondisi yang baik digunakan untuk sterilisasi adalah pada 15 Psi dan
temperatur 121 0C selama 15 menit. Agar penggunaan autoklaf efektif, uap air harus
dapat menembus setiap alat yang disterilkan. oleh karena itu, autoklaf tidak boleh
terlalu penuh, agar uap air benar-benar menembus semua area. (Adji, Dhirgo dkk, 2007)
Pada prinsipnya, sterilisasi autoklaf menggunakan panas dan tekanan dari uap
air. Biasanya untuk mensterilkan media menggunakan temperatur 121˚C dengan
tekanan 2 bar selama 15 menit. Alasan mengapa digunakan temperatur 1210C karena
pada saat itu menunjukkan tekanan 2 bar yang akan membantu membunuh
mikroorganisme dalam suatu benda. Untuk tekanan pada atmosfer pada ketinggian di
permukaan laut air mendidih pada temperatur 1000C, sedangkan autoklaf yang
diletakkan pada ketinggian yang sama, menggunakan tekanan 2 bar maka air akan
mendidih pada temperatur 1210C.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air yang ada di dalam autoklaf lama
kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk akan mendesak udara yang
mengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air,
katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat
tercapai tekanan dan temperatur yang sesuai, maka proses strerilisasi dimulai
dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai,
sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga tercapai
Komponen Autoklaf
Sebelum dioperasikan, bejana tekan akan diuji pada tekanan yang dinilai
tersebut.
2. Ruang Air
sehingga mendidih dan menjadi uap. Pada ruangan air ini juga terdapat
heater yang harus terendam air sehingga tidak terjadi ledakan atau
proses superheated.
3. Ruang Uap
uap air yang terbentuk akibat proses pemanasan. Ruangan ini pula yang
4. Elemen Pemanas
5. Katup Uap
dengan cara mengeluaran tekanan uap yang berada pada ruang uap.
6. Katup Pengaman
tidak sesuai atau melebihi batas tekanan yang telah ditentukan dengan
7. Sensor Temperatur
8. Pressure Gauge
Inkubator
Prinsip kerja dari Laminar Air Flow ini adalah dengan terlebih dahulu mengondisikannya
dalam kondisi steril yaitu dengan diaktifkannya sinar UV selama 15 hingga 20 menit.
Setelah sinar UV sudah padam, laminar Air Flow dapat digunakan dengan menyalakan
lampu serta blower agar kondisi udara dalam meja kerja dapat steril. Sirkulasi udara
bersih yang keluar dari blower dapat mencegah kontaminasi pada saat melakukan
kegiatan dalam laminar Air Flow (Collins & Lyne, 2004).
Autoklaf
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121°C, 15 lbs) selama kurang lebih 15
menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah
yang akan membunuh mikroorganisme (Collins & Lyne, 2004; Black, 2008). Autoklaf
dapat digunakan untuk sterilisasi kultur media, jarum suntik, dan larutan yang
termostabil (Cappuccino & Sherman, 2002).
Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai
121°C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian
dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total
untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121°C untuk waktu 10-15 menit.
Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf
karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu
sterilisasi. Terdapat lima buah autoklaf di laboratorium mikrobiologi pangan. Beberapa
autoklaf yang digunakan untuk sterilisasi alat dan media, sedangkan autoklaf yang
lainnya digunakan untuk mendestruk mikroorganisme patogen yang akan dibuang.
Oven
Oven berfungsi untuk sterilisasi kering untuk barang pecah belah seperti cawan petri,
tabung reaksi, labu erlenmeyer, beakerglass, pipet, dan objek metal karena dapat
tergores dan rusak apabila diberikan panas uap air (Harley & Prescott, 2002). Oven
dapat mensterilkan barang-barang dengan memanfaatkan aliran udara panas. Aliran
udara panas tersebut didapatkan secara elektrik (Collins & Lyne, 2004). Kelemahan
sterilisasi menggunakan oven adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan sterilisasi
cukup lama, yaitu sekitar dua jam. Temperatur yang diizinkan untuk melakukan
sterilisasi pada oven, berkisar antara 160-170°C. Apabila lebih dari 180 °C, barang yang
disterilisasi akan menjadi gosong (Harley & Prescott, 2002).