Anda di halaman 1dari 84

NOTA KEUANGAN

pada
RENCANA UNDANG – UNDANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
(Januari s.d Maret 1969)
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

NOTA KEUANGAN
pada
RENCANA UNDANG-UNDANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERALIHAN
TRIWULAN I TAHUN 1969
(Januari s.d Maret 1969)

I. UMUM

Seperti telah seringkali dijelaskan Pemerintah, prinsip Anggaran Belanja berimbang


yang telah dirumuskan Pemerintah antara lain bertujuan sebagai berikut :
1. Sebagai pegangan untuk dapat keluar dari kekacauan administrasi dan engawasan
serta manipulasi yang dilaksanakan melalui budget-budget negara selama ini
sehingga dapat kembali kepada single management serta pengawasan keuangan
negara dan devisa negara sesuai tertib ekonomi.
2. Sebagai alat untuk mendisiplinkan kembali Pemerintah dan aparaturnya yang
merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan tertib ekonomi.
3. Sebagai alat untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan oleh Ketetapan MPRS
No. XXIII/MPRS/1966, a.l membendung lajunya inflasi, menghilangkan secepat
mungkin defisit Anggaran Belanja (oleh MPRS sendiri defisit telah dinyatakan
sebagai sumber dari inflasi yang harus dikekang), dan menyusun suatu rencana
moneter untuk dapat membiayai rencana-rencana fisik. Rencana moneter dan rencana
fisik untuk sektor-sektor Pemerintah/Negara adalah Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.
Dalam membawakan APBN 1967 kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Pemerintah
telah menyatakan antara lain : bahwa Pemerintah akan berusaha meniadakan cara-cara
Anggaran Tambahan; namun jika terpaksa ada Anggaran Tambahan, maka diusahakan agar
Anggaran Tambahan itu tetap seimbang.
Dalam mengantarkan Nota Keuangan RUU Anggaran Tambahan dan Perubahan atas
Undang-undang APBN 1967, dengan surat no. R.61/Pres/HK/12/1967 tanggal 30 Desember
1967, Pemerintah telah menjelaskan kepada Pimpinan DPR GR mengapa tambahan budget
sebanyak Rp 7.979,7 juta tersebut tidak dapat ditutup oleh penerimaan supaya dapat
seimbang, sehingga terdapat suatu defisit budget sebesar Rp 5.130,1 atau 5,7% dari
pengeluaran. Sementara itu, angka sementara defisit yang terakhir dapat disampaikan pada
DPR-GR menunjukkan bahwa defisit ternyata dapat ditekan menjadi Rp 2.665,0 juta atau
hanya 3% dari pengeluaran Negara.
Mengingat bahwa jumlah defisit tersebut masih bersifat sementara, maka Perhitungan
Anggaran yang sedang diselesaikan oleh Pemerintah akan memberikan angka yang
sebenarnya.

Departemen Keuangan Republik Indonesia 1


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Meskipun dalam prinsip Pemerintah mengusahakan suatu anggaran berimbang, tetapi


budget management dalam tahun 1967 sampai dengan semester 1968 mengalami kesulitan-
kesulitan. Hal ini terlebih dirasakan dalam budget management secara triwulanan.
Dari tahun dinas anggaran yang sampai sekarang berlaku menurut Tahun Takwim (1
Januari s.d 31 Desember ) kesulitan-kesulitan yang dialami Pemerintah cara ringkas dapat
dikemukakan sebagai berikut :
a. Tahun dinas anggaran takwim dimulai di tengah-tengah masa paceklik dimana justru
rakyat petani memerlukan bantuan submer penghasilan yang diharapkan dari
peningkatan aktivitas-aktivitas Pemerintah. Dari segi peraturan teknis pembukuan
anggaran (menurut ICW), maka pembiayaan dalam permulaan dari Tahun Dinas
Anggaran terpaksa harus disesuaikan dengan penerimaan Kas Negara dalam periode itu.
Penerimaan negara dlam triwulan I tersebut biasanya ada pada tingkatan yang rendah
dibandingkan dengan triwulan-triwulan berikutnya. Disinilah kelihatan adanya
kontradiksi-kontradiksi, yaitu di saat rakyat petani-petani kita memerlukan aktivitas-
aktivitas Pemerintah, justru aktivitas-aktivitas tersebut disesuaikan dengan penerimaan
Pemerintah yang rendah.
b. Aktivitas-aktivitas pembangunan biasanya dilakukan dalam musin kemarau yaitu mulai
April s.d September. Menurut pengalaman yang sudah-sudah, tekanan pengeluaran
pembangunan terasa sangat berat pada periode tersebut. Penerimaan kas negara
sementara itu telah mulai meningkat dalam triwulan II tetapi belum dapat mengimbangi
pengeluaran-pengeluaran sampai dengan akhir triwulan II tersebut, sehingga sampai
dengan akhir semester I masih terdapat defisit dan harus ditutup oleh penerimaan-
penerimaan dari triwulan-triwulan berikutnya. Di lihat dari segi budget management
dalam rangka stabilisasi, maka defisit yang besar dalam semester I, khususnya dalam
triwulan II, masih dapat dikendalikan karena pertambahan arus uang dalam masa tersebut
diimbangi oleh peningkatan arus barang akibat adanya musim panen, meningkatnya
ekspor dan impor, dan sektor produksi lainnya yang memenuhi kebutuhan para rakyat
petani.
c. Penerimaan dalam triwulan IV biasanya adalah paling tinggi diantara penerimaan
triwulan-triwulan sebelumnya. Pengeluaran dalam triwulan IV sebenarnya tidak perlu
terlalu besar, terutama untuk pembangunan, karena pada periode tersebut sudah tiba
musim hujan. Akan tetapi berhubung akan berakhirnya masa anggaran menurut sistim
kas (kas stelsel) yang berlaku sampai sekarang, maka oleh Departemen-departemen sisa
anggaran yang ada pada akhir tahun itu segera dikeluarkan agar nantinya pada akhir
tahun tidak usah mengembalikan sisa uang yang ada ke Kas Negara.
Dorongan untuk melakukan ini adalah wajar mengingat bahwa dalam triwulan-
triwulan sbelumnya mereka mengalami tekanan-tekanan dalam pengeluaran guna dapat
menyesuaikan dengan penrimaan-penerimaan negara, sehingga pada periode tersebut (yakni

Departemen Keuangan Republik Indonesia 2


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

dalam triwulan IV) di mana penerimaan telah mencapai puncaknya, merupakan kesempatan
yang sebaik-baiknya untuk melakukan pengeluaran yang merupakan sisa anggaran.
Dilihat dari segi budget management triwulanan maka cara pembiayaan semacam itu
adalah kurang baik, karena sisa uang yang ada pada akhir tahun tidak dapat digunakan untuk
pembiayaan triwulan berikutnya (triwulan I tahun takwim berikutnya). Justru pada saat
itulah diperlukan pembiayaan untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas Pemerintah untuk
membantu rakyat petani mengurangi beban mereka dalam musim paceklik.
Tahun Dinas Anggaran yang bertepatan dengan tahun takwim adalah tidak synchroon
dengan siklus produksi pertanian, sehingga menyukarkan budget management Pemerintah
dalam membantu secara aktif pembangunan sektor pertanian. Mengingat bahwa siklus
produksi pertanian berakhir dengan selesainya musim paceklik, maka segala macam
kegiatan baik dari pembiayaan penyediaan pupuk sampai dengan masa peningkatan aktivitas
Pemerintah untuk mengurani pengaruh paceklik sejogyanya dilakukan dalam satu tahun
anggaran.
Karena APBN itu merupakan program kerja Pemerintah, maka sudah sewajarnya jika
Pemerintah dengan programnya itu berusaha untuk semaksimal mungkin menampung
kegiatan ekonomi dan pembangunan agar secara positip dapat mempengaruhi
perkembangannya. Mengingat akan pola penerimaan dan pengeluaran di satu fihak dan segi
teknis pembukuan anggaran di lain pihak, maka jika keadaan dan kegiatan Pemerintah
diproyeksikan kepada tahun anggaran 1968, nyatalah bahwa tahun angaran yang bersesuaian
dengan tahun takwim seperti yang berlaku sekarang ini tidak sepenuhnya dapat menampung
keadaan dan kegiatan-kegiatan tersebut dalam ruang lingkupnya, sehingga dengan demikian
sangat sedikit mempengaruhi perkembangannya. Oleh sebab itu Pemerintah berkesimpulan
untuk memilih tahun dinas anggaran yang berbeda dengan tahun dinas anggaran yang
sekarang. Tahun dinas anggaran baru yang diusulkan memilih bulan-bulan April sampai
dengan Maret.
Seperti telah dikemukakan di atas pemilihan tahun anggaran yang baru ini lebih
ditekankan pada usaha untuk melakukan budget management yang lebih baik daripada masa-
masa sebelumnya.

II. POLA REALISASI APBN 1967 s.d SEMESTER I 1968


1. Pola Realisasi APBN triwulanan
Gambaran pola realisasi APBN triwulanan secara ringkas dapat diberikan dalam Tabel I
berikut :

Departemen Keuangan Republik Indonesia 3


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Tabel 1. Ichtisar Perkembangan triwulanan APBN 1967 s.d Semester I 1968


(dalam jutaan rupiah)

Triwulanan Penerimaan 1) Pengeluaran 1) Surplus (+) Defisit (-)


1967
I 13.080,7 11.980,2 1.100,5
II 12.525,0 17.936,6 5.411,6
III 18.131,9 19.004,4 872,5
IV 41.162,1 38.633,5 2.528,6

Seluruh Tahun 84.899,7 87.554,7 2.655,0


1968
I 24.356,1 25.897,0 1.540,9
II 36.703,2 45.175,0 8.471,8
Semester I 61.059,3 71.072,0 10.012,7
1)
Tahun 1967 = termasuk IPEDA

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa baik penerimaan dan pengeluaran sama-
sama meningkat, tetapi defisit yang paling besar dialami dalam triwulan II-1967. Sebaliknya
triwulan IV-1967 mengalami suatu surplus yang terbesar. Seperti telah dijelaskan diatas
defisit dalam triwulan II-1967 terutama disebabkan karena adanya pembangunan prasarana
pengangkutan darat yang hanya dapat dilakukan sesudah musim penghujan berakhir. Hal ini
mutlak perlu untuk memperlancar arus hasi panenan. Mengenai surplus dalam triwulan IV-
1967 dapat dikemukakan bahwa sebab utama dari besarnya pengeluaran tersebut adalah
karena tindakan Pemerintah untuk mengadakan perhitungan-perhitungan yang sudah
tertunda-tunda dengan maksud agar APBN 1968 dapat dibersihkan dari komitmen-komitmen
tahun-tahun sebelumnya. Disamping itu Pemerintah pun juga mengadakan perhitungan-
perhitungan yang intensif dalam hal penerimaan sehingga tercapai suatu surplus sebesar
Rp 2.528,6 juta.

Departemen Keuangan Republik Indonesia 4


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

2. Pola Penerimaan Triwulanan

Perkembangan dan pola penerimaan negara 1967 dapat dilihat dari tabel 2 berikut :

Tabel 2. Penerimaan Triwulan 1967 s.d Semester I 1968


(dalam jutaan rupiah)
Pajak tak langsung Penerimaan Penerimaan
Triwulan Pajak langsung % 1) Kredit %
% 1) lain-lain Luar Negeri
1967
I 0,8 (5,3) 11,1 (26,4) - 0,7 (2,9)
II 2,1 (13,9) 9,1 (21,7) - 1,0 (4,1)
III 5,6 (37,1) 9,2 (21,9) 0,1 2,7 (11,0)
IV 6,6 (43,7) 12,6 (30,0) 1,1 20,1 (82,0)
Seluruh Tahun 15,1 (100) 42,0 (100) 2,2 24,5 (100)
1968
I 6,9 14,2 0,2 3,1
II 9,0 22,3 1,7 3,7
Semester I 15,9 36,5 1,9 6,8
Keterangan :
1)
Tidak termasuk IPEDA

Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa pola pajak tidak langsung dapat dikatakan
konstan, kecuali kenaikan yang diperoleh pada triwulan IV-1967 karena meningkatnya arus
barang berhubung dengan adanya perayaan-perayaan hari-hari lebaran dan tahun baru.
Sebaliknya angka-angka pajak langsung menunjukkan pola triwulan yang selalu meningkat.
Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi pola 1967 s.d. semester I 1968
adalah sebagai berikut :
a. Pajak Langsung :
Mengingat bahwa penerimaan pajak langsung untuk sebagian besar tidak
terlalu mengikuti perkembangan harga-harga, maka kenaikan dalam triwulan III dan
IV tahun 1967 terutama disebabkan oleh peningkatan kegiatan pemungutannya. Hal
ini dipergiat lagi dalam triwulan I dan II tahun 1968 dengan lebih diarahkan pada
pencairan tunggakan-tunggakan pajak tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hasil-hasil penertiban secara khusus dapat dikemukakan penerimaan
dari kontrak karya minyak bumi yang menghasilkan 40% dari seluruh hasil
penerimaan pajak langsung, meskipun kurs devisa minyak untuk pengadaan minyak
dalam negeri sesudah Pebruari 1967 s.d. Pebruari 1968 tidak berubah. Kurs yang
lebih realistis untuk devisa minyak tersebut selama Semester I 1968 merupakan
sebab utama dari peningkatan pajak langsung. Penerimaan dari sektor minyak

Departemen Keuangan Republik Indonesia 5


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

tersebut adalah sebesar Rp 8,1 milyar atau 50% lebih dari seluruh hasil pajak
langsung.

b. Pajak Tidak Langsung


Perkembangan penerimaan dari pajak tidak langsung memberikan pola yang
mengikuti perkembangan tingkat harga dan mencapai puncaknya pada akhir tahun
bertepatan dengan hari-hari raya Lebaran dan tahun Baru. Dalam tahun 1967 seluruh
pajak tak langsung ini melebihi target. Apabila diteliti lebih jauh, penambahan
tersebut dicapai meskipun Pemerintah telah memberikan kelonggaran cukai dan
pajak penjualan dalam negeri sejumlah Rp 3,0 milyar.
Kebijaksanaan memberikan kelonggaran-kelonggaran berupa penurunan tarip
pajak, dimaksud agar supaya industri dalam negeri dapat memperluas produksi dan
pasarannya. Dalam Semester I- 1968 kebijaksanaan tersebut disertai proteksi
terhadap saingan impor luar negeri dengan jalan lebih membebani bea masuk barang-
barang saingan industri dalam negeri khususnya sandang dan pangan serta industri
rokok.

3. Pola Pengeluaran Triwulanan


Gambaran pola pengeluaran per triwulan dapat di lihat pada Tabel 3 dimana pola
triwulan I s.d. III 1967 menunjukkan gambaran perkembangan kenaikan yang banyak
sedikitnya sejajar dengan perkembangan-perkembangan harga dan penerimaan. Khususnya
dalam triwulan II 1967, seperti pula telah diutarakan di dalam Bab Umum, pengeluaran
pembangunan merupakan pengeluaran mutlak yang harus dilakukan karena sifatnya sangat
dipengaruhi oleh musim. Pula telah dijelaskan bahwa pengeluaran triwulan IV 1967 yang
begitu besar disebabkan karena pada setiap akhir tahun Pemerintah berusaha mengadakan
perhitungan segala macam kewajiban membayar, agar tahun anggaran berikutnya bersih dari
pada komitmen-komitmen yang berasal dari tahun sebelumnya.

Tabel 3. Pengeluaran Triwulanan 1967 s.d. Semester I 1968


dalam milyar Rp
1967 1968
I II III IV Total I II Total
I. Anggaran Rutin 10,9 14,7 15,7 28,7 70,0 22,20 38,08 60,28
1. Belanja Pegawai/Pensiun 3,4 5,1 5,8 7,9 22,2 8,68 21,72 30,40
2. Belanja Barang 4,2 6,4 7,2 12,0 29,8 4,32 9,09 13,41
3. Subsidi-subsidi Daerah 1,8 2,4 1,4 3,3 8,9 4,91 5,19 10,10
4. Pelunasan Hutang-hutang 1,2 0,2 0,4 1,9 3,7 2,70 1,30 4,00
5. Pengeluaran lain-lain 0,3 0,6 0,9 3,6 5,4 1,59 0,78 2,37

II. Anggaran Pembangunan 0,9 2,8 2,6 9,1 15,4 3,69 7,11 10,80
Total ( I+II ) 11,8 17,5 18,3 37,8 85,4 25,89 45,19 71,08

1)
Tidak termasuk IPEDA

Departemen Keuangan Republik Indonesia 6


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Dalam sistimatika APBN 1967, sebagian anggaran rutin masih dibiayai oleh
penerimaan rupiah yang berasal dari Kredit Luar Negeri. Sebaliknya dalam sistimatika
APBN 1968 anggaran rutin hanya dapat dibiayai oleh penerimaan negara yang berasal dari
sumber-sumber dalam Negeri, sedangkan penerimaan rupiah yang berasal dari kredit Luar
Negeri hanya diperuntukkan anggaran pembangunan.
Dengan demikian pola anggaran pembangunan dalam Semester I-1968 mengikuti
pola penerimaan rupiah yang berasal dari Kredit Luar Negeri. Berhubung masih lambannya
penerimaan Kredit Luar Negeri baik dalam Semester I 1967 maupun dalam semester I 1968,
maka suatu defisit dalam anggaran pembangunan triwulan II tahun-tahun tersebut tidak
dapat dihindarkan. Sebaliknya surplus dalam anggaran pembangunan yang terjadi berhubung
dengan meningkatnya penerimaan negara dalam triwulan IV, khususnya yang berasal dari
Kredit Luar Negeri, dibandingkan dengan pengeluaran pembangunan dalam periode tersebut
tidak mungkin untuk digunakannya dalam triwulan I 1968 (perhatikan Lampiran 1).
Dalam anggaran rutin, pola pengeluaran rutin seperti terlihat dalam Tabel 3 tersebut
menunjukkan adanya usaha-usaha Pemerintah dalam memperbaiki gaji Pegawai/Pensiun.
Pula terlihat pemberian subsidi kepada Daerah secara riil yang lebih besar.
Sebaliknya terlihat adanya usaha-usaha Pemerintah di dalam menghemat secara riil
belanja barang di dalam semester I 1968.

III. PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA TRIWULAN I – 1969

1. Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung


Perhitungan-perhitungan dari penerimaan-penerimaan yang berasal dari pajak, baik
yang langsung maupun yang tidak langsung, didasarkan pada asumsi-asumsi umum sebagai
berikut :
1. Tetap adanya usaha pengendalian laju inflasi.
2. Tidak ada perubahan-perubahan yang prinsipil di bidang kebijaksanaan ekonomi dan
keuangan di dalam triwulan I – 1969.
3. Tidak ada perubahan-perubahan yang prinsipil di dalam tarif-tarif pajak.
4. Peningkatan intensifikasi pemungutan pajak di dalam triwulan I – 1969.
Berdasarkan asumsi-asumsi umum ini, dan ditambah dengan asumsi-asumsi khusus
yang menyangkut masing-masing jenis penerimaan, maka diperkirakanlah penerimaan-
penerimaan untuk triwulan I – 1969. Perkiraan-perkiraan ini juga mengambil pengalaman
dari realisasi penerimaan Negera di dalam tahun 1967 dan selama Semester I tahun 1968 ini.
Suatu hal yang penting ialah pengalaman dalam pemungutan pajak dengan cara baru, yaitu
dengan sistim MPO (Memungut Pajak Orang) dan sistim MPS (Memungut Pajak Sendiri).
Sistim MPO yang telah mulai dipergunakan di dalam tahun 1967 yang lalu telah
menunjukkan hasil yang baik, sehingga berdasarkan pengalaman tersebut, ditambah dengan

Departemen Keuangan Republik Indonesia 7


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

peningkatan intensifikasi pemungutan, maka diperkirakan oleh Pemerintah penerimaan MPO


yang diharapkan diterima di dalam triwulan I 1969.
Tentang sistim MPS yang berlaku Pajak Pendapatan, Pajak Perseroan dan Pajak
Kekaayaan juga sudah menunjukkan hasil-hasil yang baik. Bersama-sama dengan usaha-
usaha intensifikasi lainnya, maka MPS sebagai sistim pemungutan telah turut jadi sebab
meningkatnya penerimaan-penerimaan yang berasal dari pajak-pajak langsung. Di dalam
tahun 1967 telah masuk penerimaan-penerimaan dari pajak-pajak langsung sebesar Rp 14,7
milyar dan pajak-pajak tidak langsung sebesar Rp 31,4 milyar; berarti pajak-pajak langsung
merupakan 26% dari seluruh penerimaan-penerimaan pajak. Di dalam sebester I-1968,
penerimaan pajak-pajak langsung adalah Rp 15,9 milyar dan pajak-pajak tidak langsung
sebesar Rp 36,5 milyar; berarti pajak-pajak langsung merupakan 30% dari seluruh
penerimaan-penerimaan pajak. Kenyataan seperti ini turut pula diperhitungkan di dalam
mencari imbangan antara penerimaan-penerimaan pajak langsung dengan penerimaan-
penerimaan pajak tidak langsung yang diperkirakan akan dihasilkan di dalam triwulan I-
1969. Diperkirakan bahwa pajak-pajak langsung akan menghasilkan Rp 16,4 milyar dan
pajak-pajak tidak langsung sebesar Rp 28,7 milyar; berarti pajak-pajak langsung merupakan
36% dari pada seluruh penerimaan-penerimaan pajak.

PENERIMAAN NEGARA, 1967 TRIWULAN I-1969


YANG BERASAL DARI PAJAK
(dalam milyar Rp)

1967 Semester I-1968 Triwulan I-1969


Jenis Pajak Realisasi Realisasi Perkiraan
Rp % Rp % Rp %

Pajak Langsung 1) 15,1 26 15,9 30 16,4 36


Pajak tidak Langsung 2) 42 74 36,5 70 28,7 64
Jumlah 57,1 100 52,4 100 45,1 100

Sumber :
Departemen Keuangan RI
1)
IPEDA tidak termasuk
2)
Termasuk Bea Cukai dan Pajak Devisa Ekspor

2. Penerimaan Non-tax
Mengingat sifat penerimaan-penerimaan non tax yang sangat inelastis dan tidak
begitu dipengaruhi oleh trend maka dipandang aman bila diperkirakan saja lebih kurang
¼ (seperempat) dari target yang telah ditetapkan untuk seluruh APBN 1968 (anggaran
Induk).
Seperti diketahui penerimaan-penerimaan non tax ini sebagian terdiri dari
“administrative revenues” (seperti : denda-denda adminstratif, biaya-biaya administratif

Departemen Keuangan Republik Indonesia 8


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

di dalam memberikan service kepada umum, dsb) dan bagian lainnya terdiri dari
penerimaan-penerimaan yang diakibatkan oleh “turut serta”-nya Pemerintah di dalam
“aktivitas business” (seperti : deviden dari Bank Sentral dan bank-bank Pemerintah
lainnya, dana-dana dan sebagainya).

3. Penerimaan Pembangunan
Penerimaan ini tergantung kepada persediaan kredit Luar Negeri dan bantuan-
bantuan Luar Negeri lainnya yang menghasilkan nilai lawan rupiah bagi Pemerintah.
Sebab itu sangat erat pula hubungannya dengan persediaan devisa dari seluruh bantuan-
bantuan luar negeri yang ada di dalam tahun 1968 dan komitmen-komitmen yang
diperkirakan akan direalisasikan di dalam triwulan I-1969 nanti.
Diperkirakan oleh Pemerintah bahwa di dalam triwulan I-1969 nanti tersedia
untuk dipergunakan sejumlah US$ 20 juta kredit luar negeri sisa tahun 1968. Kemudian
untuk memperkirakan hasil penerimaan pembangunan seluruhnya di dalam triwulan I-
1969 jumlah tersebut masih harus ditambah dengan bantuan luar negeri dalam bentuk
lainnya yang diperkirakan akan direalisir di dalam triwulan tersebut (misalnya : bantuan
PL-480).
Pemerintah merasa yakin bahwa hasil dari penerimaan pembangunan untuk
triwulan I-1969 nanti akan lebih besar daripada hasil realisasi penerimaan pembangunan
di dalam triwulan I-1968 yang lalu. Di dalam triwulan I-1968 yang lalu sisa kredit luar
negeri asal tahun 1967 yang dapat dipergunakan berjumlah US$ 12,3 juta dengan rata-
rata kurs BE sebesar Rp 90,- per US$. Mengingat jumlah kredit luar negeri sisa 1968
untuk triwulan I-1969 lebih besar (yaitu US$ 20,- juta ditambah lagi dengan PL-480
yang diperkirakan dapat direalisir nilai lawannya di dalam triwulan I-1969) dan kurs BE
juga diperkirakan lebih tinggi (kurs sekitar Rp 310,- per US$) maka Pemerintah dapat
memperkirakan penerimaan nilai lawan sebesar kira-kira 3 (tiga) kali lebih besar
daripada realisasi di dalam triwulan I-1968 (yaitu Rp 3,1 milyar). Jadi jumlah sebesar
Rp 9,5 milyar merupakan target yang kiranya dapat dicapai.
Demikianlah keadaan umum dari penerimaan negara yang diperkirakan diterima
di dalam triwulan I-1969 nanti. Perincian lebih lanjut dimuat di dalam daftar yang
dilampirkan (Lampiran II). Demikian pula dasar-dasar perhitungan untuk tiap jenis
penerimaan tersebut dilampirkan tersendiri (Lampiran III).

IV. PENGELUARAN TRIWULAN I 1969

Umum
Penyusunan anggaran bidang pengeluaran untuk periode Januari – Maret 1969 di
dasarkan atas beberapa kebijaksanaan pokok yang sampai sekarang dianut Pemerintah
adalah sebagai berikut :

Departemen Keuangan Republik Indonesia 9


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

(a) Dalam mengusahakan tercapainya stabilisasi ekonomi, pengekangan laju inflasi tetap
mendapatkan prioritas utama disamping prioritas-prioritas lainnya dalam bidang
produksi. Oleh karena Anggaran berimbang (balanced budget) merupakan salah satu
jalan utama untuk mencapai pengekangan laju inflasi, maka kebijaksanan ini akan
dipertahankan dalam anggaran peralihan ini.
(b) Anggaran Peralihan yang berlaku dari 1 Januari 1969 hingga akhir Maret 1969 walaupun
merupakan Undang-undang anggaran tersendiri, merupakan lanjutan dari anggaran 1968;
dengan demikian kebijaksanaan maupun skala prioritas tidak mengalami perubahan-
perubahan yang mendalam.
Pelaksanaan dari kebijaksanaan anggaran berimbang (balanced budget) adalah
penyesuaian ruang gerak pengeluaran sampai penerimaan maksimal yang diperhitungan
dalam periode yang telah ditentukan. Walaupun penyesuaian itu hanya berlaku untuk periode
yang bersangkutan, akan tetapi ketentuan yang mengakibatkan naiknyapengeluaran tetap
yang berulang (non elastical revolving expenditures) harus ditanggung pula dalam waktu
yang akan datang. Oleh karena itu dalam periode atau triwulan-triwulan berikutnya tingginya
penerimaan harus di jaga agar ketentuan yang telah diambil ini dapat dilaksanakan (misalnya
ketentuan mengenai gajih Pegawai Negeri/Pensiun, tunjangan pangan, dan sebagainya).
Kebijaksanaan anggaran peralihan merupakan lanjutan dari kebijaksanaan anggaran
tahun 1968, oleh karena itu kebijaksanaan dalam bidang gaji pegawai yang belum dapat
dilaksanakan dalam tahun 1968 diusahakan dipenuhi dalam anggaran triwulan pertama 1969
sesuai kemampuan keuangan negara.

(dalam juta Rp)


a. Anggaran Rutin 45.381
1. Belanja pegawai 23.154
a. Tunjangan beras 9.619
b. Gaji dsb 12.116
c. Lain-lain belanja pegawai 510
d. Gaji Luar Negeri 909
2. Belanja Barang dsb 9.674
3. Subsidi/Perhitungan Keu. Pusat/Daerah 9.153
4. Bunga/Cicilan Hutang 3.400
5. Lain-lain Pengeluaran Rutin -

b. Anggaran Pembangunan 9.500


1. Proyek Pembangunan Pusat 6.000
2. Penyertaan Modal Pembangunan 1.500
3. Kredit Desa 2.000
4. ADO -
5. Pengeluaran Tahun-tahun yang lalu -
Jumlah Pengeluaran 54.881

Departemen Keuangan Republik Indonesia 10


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Pengeluaran Rutin
Didalam batas ruang gerak pengeluaran yang berjumlah kurang lebih Rp 45 milyar,
ditentukan prioritas menurut jenis pengeluaran sebagai berikut :
a) Pengeluaran belanja pegawai
b) Subsidi Daerah Otonom
c) Pembayaran Kembali/Bunga hutang
d) Belanja barang
Pengeluaran untuk belanja pegawai merupakan perhitungan matematis antara jumlah
pegawai dan hak mereka termasuk tunjangan pangan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa
jumlah pegawai tidak bertambah karena jumlah pegawai baru seimbang dengan jumlah
pegawai yang diberhentikan/dipensiun.
Jumlah gaji rata-rata dinaikkan sesuai dengan skala-skala yang telah ada sedangkan
jumlah beras yang dierimakan tetap sama, hanya sebagian harus dibayar sendiri oleh mereka
menurut kemampuan yang tertentu. Jumlah ini disisihkan terlebih dahulu dari jumlah kurang
lebih Rp 45 milyar. Demikianpun halnya dengan subsidi/perhitungan keuangan pusat/daerah
yang sebagian besar dipergunakan pula untuk belanja pegawai.
Pembayaran kembali/bunga huta adalah kewajiban pembayaran nasional maupun
internasional yang tidak dapat dielakkan. Dengan demikian jumlah yang diperhitungkan
untuk keperluan ini harus juga disisihkan. Adapun sisa dari jumlah Rp 45 milyar setelah
diambil untuk keperluan-keperluan di atas merupakan penyediaan pembiayaan untuk
membiayai belanja barang, hal mana berarti bahwa segala kegiatan yang menimbulkan
pengeluaran dalam bidang belanja barang harus disesuaikan dengan penyediaan pembiayaan
tersebut. Perlu pula dijelaskan bahwa tingkat kenaikan harga kebutuhan bahan-bahan pokok
maupun tingkat kenaikan nilai lawan mata uang asing yang diperhitungkan dalam angka-
angka pengeluaran rutin tersebut di atas disesuiakan dengan apa yang dipergunakan untuk
memperkirakan penerimaan negara.

Pengeluaran Pembangunan
Berdasarkan kebijaksanaan dalam bidang pengeluran pembangunan maka dalam
periode triwulan pertama tahun 1969 tidak dibenarkan adanya pembangunan-pembangunan
baru kecuali yang benar-benar merupakan pra kondisi untuk keperluanpenentuan garis awal
dari Pembangunan Lima Tahun. Berdasarkan prioritas-prioritas yang telah ditentukan, maka
dalam batas ruang gerak pengeluaran untuk pembangunan yang berjumlah kurang lebih
Rp 9,5 milyar, telah diadakan pembagian menurut bidang-bidang pembangunan, sebagai
berikut :

Departemen Keuangan Republik Indonesia 11


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

(a) bidang prasarana pengangkutan 28,20%


(b) bidang prasarana pengairan 16,98%
( c) bidang prasarana tenaga 8,52%
(d) bidang prasarana sosial 14,42%
(e) bidang rehabilitasi aparatur Pemerintah 21,11%
(f) bidang lain-lain 10,77%
Perincian lebih lanjut dari pembagian menurut bidang-bidang pembangunan tersebut di atas
dapat dilihat dalam Lampiran IV.
Dalam triwulan pertama 1969 juga kebijaksanaan untuk mengikutsertakan modal
Pemerintah dalam pembangunan industri masih dilanjutkan dan untuk keperluan ini
disediakan Rp 2 milyar. Pemakaian modal ini diarahkan kepada penyelesaikan pembangunan
unit-unit produksi yang dapat diharapkan memprodusir dalam waktu yang tidak lama
sehingga ada kepastian mengenai kemungkinan untuk dapat berkembang secara lebih wajar.
Selanjutnya Pemerintah menghendaki pula agar unit-unit produksi kecil yang berada di
daerah-daerah swatantra tingkat terendah dapat diberi pinjaman modal.
Dengan demikian rakyat di daerah-daerah dapat ikut serta dalam usaha produksi dan
dapat pula secara langsung memberikan arah kepada produksi itu sendiri sesuai dengan
keadaan dan kondisi di daerahnya masing-masing.

Perangkaan
Mengenai perangkaan menurut jenis pengeluaran maupun menurut pembagian dalam
Departemen-departemen dapat dilihat dalam daftar-daftar lampiran yang bersangkutan.

V. PERKIRAAN NERACA PEMBAYARAN TRIWULAN I 1969


Perkiraan Neraca Pembayaran Triwulan I 1969 secara ringkas adalah seperti tabel di
bawah : US$ Jutaan
I. Transaksi Berjalan
1. Ekspor, f.o.b + 170
(termasuk minyak netto) (+ 35 )
2. Impor, f.o.b - 161
Neraca perdagangan + 9
- 50
Jumlah transaksi - 41
berjalan
II. Lalu lintas modal dan transfer :
4. Sektor Swasta )
5. Sektor Pemerintah ) netto + 46
Jumlah 1 s.d 5 + 5
III. Lalu lintas moneter : - 5
6. Hubungan dengan IMF - 1
7. Kewajiban-kewajiban jangka pendek - 5
8. Cadangan devisa (tambahan) + 1
IV. Selisih-selisih yang tidak diperhitungkan - -

Departemen Keuangan Republik Indonesia 12


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Penjelasan Pos per Pos


I. Transaksi Berjalan
1. Ekspor (termasuk netto minyak, overprice, dll)
1.1. Tanpa minyak : Diperkirakan akan meningkat 7% terhadap triwulan I
1968 karena ekspor tanpa minyak triwulan I 1968
sejumlah US$ 126 juta adalah 6% lebih tinggi daripada
ekspor dalam triwulan I 1967. Dengan kenaikan 7% dari
US$ 126 juta atau dibulatkan US$ 9 juta, maka jumlah
ekspor tanpa minyak triwulan I 1969 yang diperkirakan
berjumlah US$ 126 juta + US$ 9 juta = US$ 135 juta.
1.2. Penerimaan netto dari Perusahaan-perusahaan minyak :
Atas dasar tingkat kenaikan yang sama dengan perkiraan
tahun 1968 terhadap 1967 perkiraan penerimaan netto
perusahaan-perusahaan minyak dalam tahun 1969 akan
meningkat dengan 40% terhadap penerimaan netto tahun
1968, yaitu 40% X US$ 96 juta = US$ 39 juta, sehingga
berjumlah US$ 96 juta + US$ 39 juta = US$ 135 juta.
Jadi rata-rata per triwulan US$ 135 juta : 4 = US$ 34,2
juta dibulatkan menjadi US$ 35 juta.
1.3. Perkiraan jumlah ekspor :
US$ 135 juta + US$ 35 juta = US$ 170 juta, yaitu 14%
lebih tinggi daripada ekspor triwulan I 1968.

2. Impor
2.1. Taksiran triwulan I 1969 di susun atas dasar :
a) Pendapatan devisa dari ekspor US$ 170 juta
b) Dipergunakan untuk pembayaran jasa-jasa US$ 50 juta
c) Dipergunakan untuk pembayaran hutang-hutang
(jangka pendek) US$ 30 juta
Sisa yang digunakan untuk impor barang US$ 90 juta
d) Impor dengan sumber yang bukan devisa ex ekspor US$ 71 juta
Jumlah impor barang f.o.b US$ 161 juta
Dari jumlah impor barang sebesar US$ 161 juta ini, lebih kurang US$ 130 juta
diperuntukkan impor kebutuhan rutine (tidak termasuk impor dalam rangka
pembangunan dan impor perusahaan minyak). Menurut taksiran Departemen
Perdagangan, impor kebutuhan rutin tersebut dalam tahun 1969 berjumlah ±
US$ 650 juta. Atas dasar pengalaman, diperkirakan impor kebutuhan rutin
untuk triwulan I kira-kira 20% yaitu 20 x US$ 650 juta = US$ 130 juta.

Departemen Keuangan Republik Indonesia 13


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Taksiran impor triwulan I/1969 ini jika dibandingkan dengan triwulan I/1968
menunjukkan kenaikan 35%.

3. Jasa
Atas dasar kenaikan dari impor dalam triwulan I/1969 sebesar 35% di atas
triwulan I 1968, maka pengeluaran jasa-jasa (netto) dalam triwulan I 1969
diperkirakan meningkat dengan 6% dari pengeluaran jasa triwulan I/1968 atau 6/100
x US$ 47 juta = US$ 2,6 juta, dibulatkan US$ 3 juta. Jadi jumlah jasa triwulan I 1969
adalah US$ 47 juta + US$ 3 juta = US$ 50 juta.

II. Lalu Lintas Modal (Termasuk sokongan-sokongan)


Perkiraan jumlah penerimaan :
a) Bantuan luar negeri (pipe line tahun 1968) US$ 20 juta
b) Project loan (pipe line 1968 US$ 20 juta + pipe line
loan sebelum 1968 US$ 5 juta) US$ 25 juta
c) Lain-lain (termasuk P.L.480) US$ 20 juta
Jumlah US$ 65 juta
Perkiraan jumlah pembayaran hutang-hutang luar negeri tahun 1969 adalah US$ 54 juta :
dari jumlah ini diperkirakan yang harus dibayar dalam triwulan I/1969 kurang lebih US$
19 juta termasuk kewajiban membayar pada Shell sebesar US$ 5 juta. Jadi jumlah
penerimaan netto lalu lintas modal US$ 65 juta – US$ 19 juta = US$ 46 juta.

III. Lalu Lintas Moneter


1. Hubungan dengan IMF :
Drawing + US$ 6,8 juta
Repurchase - US$ 7,4 juta
Netto - US$ 0,6 juta, dibulatkan – US$ 1 juta.
2. Kewajiban-kewajiban jangka pendek :
a) Penerimaan (acceptance credit beras) + US$ 6 juta.
b) Pembayaran-pembayaran :
- Acceptance credit US$ 1 juta
- Syndicate US$ 10 juta
- US$ 11 juta
- US$ 5 juta
3. Cadangan Devisa berkurang dengan US$ 1 juta.
4. Jumlah lalu lintas moneter US$ 5 juta, menggambarkan surplus neraca pembayaran
dalam triwulan I/1969 (defisit triwulan I/1968 adalah US$ 5 juta).

Departemen Keuangan Republik Indonesia 14


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

IV. Perkiraan Pemberian Kredit Perbankan Triwulan I/1969


Perkiraan Pertambahan pemberian Kredit Bank Sentral
Berhubung belum tersedianya data yang lebih teliti, maka perkiraan jumlah pemberian
kredit triwulan I/1969 dari Bank Sentral sifatnya masih sementara. Adapun angka-angka
tambahan kredit tersebut di bawah ini ialah diutamakan guna pembiayaan sektor-sektor
ekonomi yang diprioritaskan oleh Pemerintah yakni :
1. Pertanian
a. PN Pertani/Bimas
Dalam rangka usaha Pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan,
khususnya beras akan diperlukan pula tambahan kredit dalam triwulan I/1969.
Jumlah tambahan kredit tersebut diperkirakan adalah sebesar Rp 2 milyar
termasuk kredit produksi/Bimas.
b. Pertanian lainnya/Rural
Disamping Bimas juga diperlukan kredit untuk Inmas (Intensifikasi Massal).
Tambahan kredit untuk Inmas/Non-Bimas tersebut diperkirakan sebesar Rp 0,5
milyar dan kredit tersebut akan disalurkan melalui BNI Unit II.
2. Produksi/Industri
Untuk membantu pembiayaan sektor ini termasuk industri tekstil, yang akan
diselenggarakan oleh perbankan, diperkirakan jumlah tambahan kredit sebesar Rp 2
milyar berupa likwiditas kepada Bank-bank.
3. Ekspor
Dalam rangka memperbesar volume ekspor, maka kredit likwiditas kepada Bank-
bank Pemerintah, diperkirakan akan memerlukan tambahan sebesar Rp 0,5 milyar.

Rekapitulasi
Perkiraan tambahan kredit di dalam triwulan I/1969 adalah sebagai berikut :
1. Pertanian : Rp 2,5 milyar
2. Produksi/Industri : Rp 2,0 milyar
3. Ekspor : Rp 0,5 milyar
Jumlah : Rp 5,0 milyar

Departemen Keuangan Republik Indonesia 15


Lampiran I
IKHTISAR REALISASI APBN 1967 - 1968
(dalam milyar Rp)

PENERIMAAN PENGELUARAN DEFISIT


Penerimaan Dalam Pengeluaran Surplus/Defisit Surplus/Defisit
Kredit Luar Negeri Total Pengeluaran Rutin Total Surplus/Defisit
Negeri (exl. IPEDA) Pembangunan Rutin Pembangunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) - (4) = (7) (2) - (5) = (8) (3) - (6) = (9)

1967 Kw. I 11,9 0,7 12,8 10,85 1,13 11,98 1,05 -0,43 0,82
Kw. II 10,2 1,0 12,6 14,72 3,22 17,94 -4,56 -2,22 -5,34

Departemen Keuangan Republik Indonesia


Kw. III 14,9 2,7 18,3 15,74 3,26 19,00 -0,84 -0,56 -0,70
Kw. IV 20,3 20,1 41,2 28,70 9,92 38,62 -8,40 10,18 2,58
Total 57,3 24,5 84,9 70,01 17,53 87,54 -12,75 6,97 -2,64
1968 Kw. I 21,3 3,1 24,4 22,2 3,7 25,9 -0,95 -0,59 -1,54
Kw. II 33,0 3,7 36,7 38,1 7,1 45,2 -5,08 -3,39 -8,47
Total 54,3 6,8 61,1 60,3 10,8 71,1 -6,03 -3,98 -10,01
Sumber : Departemen Keuangan

16
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Lampiran II

Rancangan Anggaran Peralihan Penerimaan Negara


Triwulan I - 1969

Rancangan Anggaran
APBN 1968
Jenis Penerimaan Penerimaan Peralihan
(Anggaran Induk)
Triwulan I -1969

I. Penerimaan Rutin 97.185.250.000 45.381.000.000


A. Pajak Langsung 32.200.000.000 16.400.000.000
1. Pajak Pendapatan 9.250.000.000 3.300.000.000
2. Pajak Perseroan 6.000.000.000 2.600.000.000
3. Pajak Perseroan Minyak 16.420.000.000 7.700.000.000
4. Pajak Kekayaan 500.000.000 100.000.000
5. Pajak Deviden 5.000.000 50.000.000
6. M P O - 2.500.000.000
7. Lain-lain 25.000.000 150.000.000

B. Pajak Tidak Langsung 64.175.250.000 28.700.000.000


1. Pajak Penjualan 5.500.000.000 2.400.000.000
2. Pajak Penjualan Import 3.800.000.000 3.000.000.000
3. Pajak Penjualan Minyak P.M P.M
4. Bea Materai 1.000.000.000 800.000.000
1)
5. Bea Balik Nama Kend. Bermotor 500.000.000 -
6. Bea Balik Nama - 5.000.000
7. Bea Lelang 20.000.000 25.000.000
8. Lain-lain Pajak Tidak Langsung - 70.000.000
9. Pajak Devisa Ekspor 10.500.000.000 4.000.000.000
10. Laba Bersih Minyak 6.000.000.000 3.000.000.000
11. Bea Masuk 25.918.750.000 9.400.000.000
12. Cukai 10.936.500.000 6.000.000.000

C. Penerimaan Non-Tax 810.000.000 281.000.000

II. Penerimaan Pembangunan 41.500.000.000 9.500.000.000


1. Kredit Luar Negeri 32.700.000.000 9.500.000.000
2. A D O 8.800.000.000 -

Jumlah Penerimaan 138.685.250.000 54.881.000.000


1)
Diserahkan kepada Daerah-daerah Swatantra
2)
Diterimakan dan digunakan langsung oleh daerah-daerah Swatantra

Departemen Keuangan Republik Indonesia 17


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Lampiran III
DASAR PERHITUNGAN PENERIMAAN NEGARA
UNTUK TRIWULAN I - 1969 (APBN Peralihan 1969)
(dalam milyard Rp.)

I. Penerimaan Rutin : 45,3


Terdiri dari : A. Pajak Langsung 16,4
B. Pajak Tidak Langsung 28,7
C. Penerimaan Non-tax 0,2

A. Pajak Langsung : 16,4


1. Pajak pendapatan : 3,3
1.1. Pajak Pendapatan Buruh : 1,5
1.1.1. Dalam Valuta Asing : 0,5
Diperkirakan diterima US$ 1,7 juta dengan kurs Rp 310,-
per US$; Jadi berjumlah Rp 527,- juta atau dibulatkan =
Rp 0,5 milyar.
1.1.2. Dalam Rupiah : 1,0
Realisasi Penerimaan Triwulan II, 1968 berjumlah Rp
605,- juta. Diperkirakan di dalam Triwulan I-1969 ada
kenaikan penerimaan sebesar 50% terhadap
realisasi Triwulan II-1968, sehingga menjadi Rp 907,-
juta; ditambah dengan tambahan penyetoran atas
kekurangan penyetoran selama tahun 1968, yang
diperkirakan realisasinya 50% atas kekurangan
penyetoran tersebut atau dibulatkan Rp 50 juta, maka
perkiraan penerimaan menjadi Rp 957,- juta atau
dibulatkan = Rp 1,0 milyar.
1.2. Pajak Pendapatan Bukan Buruh 1,8
1.2.1. Menurut cara pemungutan lama; 0,8
1.2.2. Menurut cara MPS 1,0
2. Pajak Perseroan. 2,6
2.1. Perseroan negara dan koperasi : 1,0
2.1.1. Menurut cara pemungutan lama; 0,2
2.1.2. Menurut cara MPS 0,8
Realisasi dalam Triwulan II 1968 berjumlah Rp 610,- juta.
Dengan intensifikasi diperkirakan ada kenaikan
penerimaan sebesar 25% di dalam Triwulan I-1969
sehingga menjadi Rp 765 juta atau dibulatkan = Rp 0,8
milyar
2.2. Perusahaan Swasta : 1,6
2.2.1. Menurut cara pemungutan lama; 0,7
2.2.2. Menurut cara MPS 0,9
Realisasi dalam triwulan II - 1968 berjumlah Rp 490 juta.
Dengan intensifikasi dan penyesuaian tarif-tarif MPS
diperkirakan ada kenaikan penerimaan di dalam triwulan I
- 1969 sebesar hampir 200% atau Rp 900 juta.

Departemen Keuangan Republik Indonesia 18


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

3. Pajak Perseroan Minyak 7,7


Valuta asing yang diperkirakan akan dikonversikan dan
akan dihitung nilai lawannya dalam Rupiah berjumlah US$
24,9 juta dengan kurs Rp 310,- per US$. Sehingga
berjumlah Rp 7.719 juta atau dibulatkan Rp 7,7 milyar.
4. Pajak Kekayaan 0,1
Di dalam triwulan II - 1968 realisasinya berjumlah Rp 18,-
juta. Dengan intensifikasi pemungutan di dalam triwulan I -
1969 diperkirakan penerimaan sebesar Rp 100 juta.
5. Pajak Deviden 0,05
Di dalam triwulan II -1968 realisasinya berjumlah Rp 8 juta.
Dengan intensifikasi pemungutan di dalam Triwulan
I-1969 diperkirakan dapat masuk penerimaan sebesar
Rp 50 juta.
6. MPO (Memungut Pajak Orang) 2,5
6.1. Yang dipungut oleh Pajak : 2,1
Realisasi penerimaan di dalam Triwulan II -1968 berjumlah Rp
1.233,- juta. Dengan intensifikasi dan penyesuaian tarif MPO
diperkirakan ada kenaikan penerimaan sebesar 75% di dalam
triwulan I-1969 sehingga menjadi Rp 2.143,- juta atau
dibulatkan Rp 2,1 milyar.
6.2. Yang dipungut oleh Bea Cukai : 0,4
Yaitu MPO yang dikenakan kepada Barang-barang Impor
yang dimasukkan sebagai barang kiriman.
7. Lain-lain 0,15
Di dalam triwulan II -1968 realisasinya berjumlah Rp 56 juta.
Dengan intensifikasi diperkirakan penerimaan meningkat
menjadi Rp 150,- juta.

B. Pajak Tidak Langsung. 28,7


1. Pajak Penjualan. 2,4
Realisasi penerimaan di dalam triwulan II-1968 berjumlah Rp 1.820,-
juta. Dengan intensifikasi pemungutan, maka dalam triwulan I-1969
diperkirakan akan ada kenaikan penerimaan sebesar 30% sehingga
menjadi Rp 2.360 juta atau dibulatkan Rp 2,4 milyar.
2. Pajak Penjualan Impor. 3,0
Penerimaan ini dipungut oleh Pabean, dimana diadakan
assumsi-assumsi bahwa tarif rata-rata pajak ini adalah 6%, jumlah
devisa untuk impor yang tersedia US$ 121 juta, nilai dasar
perhitungan bea masuk sebesar Rp 310 per US$, tarip rata-rata bea
masuk diperkirakan 25%.
3. Bea Materai 0,8
Realisasinya di dalam triwulan II-1968 berjumlah Rp 455 juta.
Dengan intensifikasi pemungutan diperkirakan akan diterima di dalam
triwulan I-1969 sebesar Rp 800 juta.
4. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor -
Diserahkan kepada Pemerintah Daerah

Departemen Keuangan Republik Indonesia 19


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

5. Bea Balik Nama 0,005


Realisasinya di dalam triwulan II-1968 berjumlah Rp 3 juta, sehingga
dengan intensifikasi pemungutan diperkirakan dapat diterima di dalam
triwulan I-1969 sebesar Rp 5 juta.
6. Bea Lelang 0,025
Dengan intensifikasi pemungutan, maka diperkirakan ada kenaikan
penerimaan dari realisasi sebesar Rp 18 juta di dalam triwulan
II-1969 menjadi Rp 25 juta di dalam triwulan I-1969.
7. Lain-lain Pajak Tidak Langsung 0,070
Dengan intensifikasi pemungutan diperkirakan penerimaan lain-lain ini
meningkat dari realisasi Rp 39 juta di dalam triwulan II-1968 menjadi
Rp 70 juta di dalam triwulan I-1969.
8. Pajak Devisa Ekspor 4,0
Dengan asumsi-asumsi :
(1) Rata-rata ekspor per bulan US$ 36 juta (tanpa minyak)
(2) Golongan A = 80% dari total ekspor
(3) Bagian Pemerintah Pusat 15% dari Golongan A.
(4) Kurs BE Umum = Rp 310 per US$ maka diperkirakan di
dalam triwulan I - 1969 dapat masuk penerimaan sebesar
: 15% x 80% x 108 juta x Rp 310 = Rp 4.017,6 juta atau
dibulatkan Rp 4,0 milyar.
9. Penerimaan Minyak Lainnya : 3,0
Termasuk di dalamnya pajak penjualan minyak, cukai minyak tanah
dan laba bersih minyak. Penerimaan ini ditentukan oleh hasil penjualan
minyak bumi oleh PN Pertamina di dalam negeri dikurangkan dengan
biaya-biayanya.
10. Bea Masuk 9,4
Dengan asumsi-asumsi :
(1) Sisa Kredit Luar Negeri tahun 1968 yang digunakan di
dalam triwulan I-1969 : US$ 20 juta.
(2) Devisa ekspor triwulan IV-1968 yang digunakan di dalam
triwulan I-1969 : US$ 86 juta.
(3) Devisa asal barang kiriman dan DP yang digunakan di
dalam triwulan I-1969 : US$ 15 juta.
(4) Nilai dasar perhitungan bea masuk Rp 310 per US$
(5) Tarif rata-rata bea masuk 25%.
Maka diperhitungkan penerimaan bea masuk sebesar : 25% x
121 juta x 310 = Rp 9.377 juta atau dibulatkan Rp 9,4 milyar.
11. Cukai 6,0
11.1. Cukai Tembakau 5,4
Asumsi-asumsi :
(1) Penerimaan triwulan I-1969 ditentukan oleh permintaan
terhadap TT 3 yang diajukan di dalam Triwulan IV-1968.
(2) Pembebanan sebagian cukai tembakau mencapai
sasarannya, yaitu :

Departemen Keuangan Republik Indonesia 20


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

a. kenaikan produksi
b. perbaikan mutu hasil tembakau
c. perserasian harga pita cukai dengan harga eceran
dipasaran.
(3) Sebagai akibat asumsi (2) diatas diperkirakan permintaan
TT 3 sebesar :
Oktober : Rp 1,7 milyar
Nopember : Rp 1,8 milyar
Desember : Rp 1,9 milyar
Tw.IV-1968 Rp 5,4 milyar
Jumlah Rp 5,4 milyar tersebut menjadi penerimaan di
dalam triwulan I-1969.
11.2. Cukai Gula 0,55
Asumsi-asumsi :
(1) Produksi 1969 = produksi 1968 = 600.000 ton
(2) Harga rata-rata dasar pengenaan cukai Rp 37,50 per kg
(3) Tarif Cukai : 10%
Jadi diperkirakan penerimaan sebesar 10% x 1/4 x
600.000.000 kg x Rp 37,5 = Rp 562,5 juta atau dibulatkan
Rp 0,55 milyar.
11.3. Cukai Bir 0,03
Realisasi Cukai bir dalam semester I-1968 rata-rata per bulan
Rp 6,3 juta. Karena diperkirakan adanya kenaikan produksi
dan harga bir di dalam Triwulan I-1969, maka penerimaan
cukai bir sebesar rata-rata per bulan Rp 12 juta
diperhitungkan dapat diterima.
Berarti di dalam triwulan I-1969 dapat diterima : 3 x Rp 12
juta = Rp 36 juta atau dibulatkan Rp 0,03 milyar.
11.4. Cukai alkohol Sulingan 0,02
Realisasi Cukai Alkohol dalam semester I-1968 rata-rata per
bulan Rp 5 juta. Diperkirakan di dalam triwulan I-1969 terjadi
kenaikan di dalam produksinya dan harganya, sehingga
penerimaan rata-rata per bulan dari cukai alkohol dapat
mencapai Rp 8 juta. Berarti di dalam triwulan I-1969 dapat
diterima 3 x Rp 8 juta = Rp 24 juta atau dibulatkan Rp 0,02
milyar
11.5. Cukai Minyak Tanah p.m
(lihat pos Penerimaan Minyak Lainnya)

C. Penerimaan Non Tax 0,2


Untuk triwulan I-1969 diperkirakan akan diterima Rp 200 juta.

II. Penerimaan Pembangunan. 9,5


Terdiri dari : 1. Kredit Luar Negeri 9,5
2. A D O -

Departemen Keuangan Republik Indonesia 21


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

1. Kredit Luar Negeri 9,5


Penerimaan yang berasal dari nilai lawan Kredit Luar Negeri didasarkan
pada asumsi-asumsi :
(1) Kredit Luar Negeri yang terjual di dalam triwulan I-1969 berjumlah
US$ 20 juta.
(2) Kurs BE Kredit : Rp 310 per US$
(3) PL 480 yang direalisir di dalam triwulan I-1969 adalah 32% dari
yang tersedia.
(4) PL 480 yang tersedia adalah US$ 33,7 juta
(5) Kurs PL 480 : Rp 310 per US$
Penerimaan :
20 juta x Rp 310,- = Rp 6.200,- juta
32% x 33,7 juta x Rp 310,- = Rp 3.343,- juta
Jumlah : Rp 9.543,- juta
atau dibulatkan : Rp 9,5 milyar

2. A D O -
Diterimakan dan dipakai langsung oleh Daerah-daerah Swatantra

Rekapitulasi
Penerimaan Rutin 45,3
Pajak Langsung 16,4
Pajak Tidak Langsung 28,7
Penerimaan Non Tax 0,2

Penerimaan Pembangunan 9,5


Kredit Luar Negeri 9,5
ADO -
Jumlah Penerimaan Negara Triwulan I - 1969 54,8

Departemen Keuangan Republik Indonesia 22


Lampiran IV
IKHTISAR RAPBN PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
RUTIN
dalam ribuan rupiah

Belanja Biaya Perjalanan Pengeluaran Subsidi/ Anggaran


DEPARTEMEN/LEMBAGA Belanja Pegawai Belanja Pensiun Belanja Barang Bunga/Cicilan Jumlah
Pemeliharaan Dinas Transito Bantuan Perhitungan

MPRS 18.570,6 8.431,3 1.300,0 1.850,0 30.151,9


DPRGR 26.411,7 35.045,8 4.800,0 10.280,0 76.537,5
DPA 1.162,8 1.279,8 3.624,0 500,0 6.566,6
BPK 9.328,0 17.261,7 4.950,0 750,0 32.289,7
Mahkamah Agung 2.127,6 750,0 450,0 300,0 3.627,6
Kejaksaaan Agung 153.684,2 36.220,0 13.670,0 7.500,0 211.076,7
Kepresidenan 23.584,4 13.800,0 9.400,0 1.335,5 2,5 48.119,9
Sekretariat Negara 32.694,5 79.856,8 12.126,6 3.313,6 4.000,0 131.991,5

Departemen Keuangan Republik Indonesia


Badan/Lembaga Negara Non Departemen 82.608,2 48.135,5 13.076,5 7.508,4 151.328,6
Departemen Dalam Negeri 348.570,6 35.767,7 13.879,0 10.570,0 4.927,5 1.030,0 414.744,8
Departemen Luar Negeri 642.387,9 32,0 539.285,0 43.750,0 102.901,5 1.328.356,4
Departemen Pertahanan/Keamanan 12.954.703,5 10.000,0 4.527.844,8 698.458,3 324.545,6 821,2 18.516.373,4
Departemen Kehakiman 329.821,8 236.782,0 11.363,2 11.380,2 9,0 589.356,2
Departemen Penerangan 266.680,4 82.365,0 42.622,6 7.900,0 399.568,0
Departemen Keuangan 443.917,1 229.280,3 79.186,0 43.100,0 795.483,4
Bagian Pembiayaan/Perhitungan 2.400,0 2.168.648,5 670.182,0 9.153.000,0 3.400.000,0 15.394.230,5
Departemen Perdagangan 74.791,2 32.540,0 5.787,5 10.200,0 123.318,7
Departemen Pertanian 190.620,3 28.599,0 10.379,0 2.935,0 68,0 40,0 232.641,3
Departemen Perindustrian 74.391,8 21.147,7 8.513,0 4.322,5 100,0 108.475,0
Departemen Pertambangan 29.214,5 7.500,0 3.170,0 600,4 40.484,9
Departemen Pekerjaan Umum & Tenaga Listrik 132.700,0 25.192,9 96.320,6 7.486,5 261.700,0
Departemen Perhubungan 248.311,5 50.963,0 62.496,3 4.443,2 50,0 366.264,0
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 2.643.314,0 417.315,0 26.820,0 29.965,0 15.000,0 3.132.414,0
Departemen Kesehatan 482.959,0 479.740,0 21.250,0 11.600,0 550,0 50,0 996.149,0
Departemen Agama 1.463.633,8 59.025,0 4.075,0 4.700,0 9.000,0 100,0 1.540.533,8
Departemen Tenaga Kerja 64.792,7 30.439,0 5.196,0 11.635,0 1.000,0 113.062,7
Departemen Sosial 67.057,1 12.500,0 62.430,0 4.500,0 5.220,0 750,0 100,0 152.557,1
Departemen Transmigrasi & Koperasi 152.380,3 17.475,0 7.491,0 5.950,0 200,0 183.496,3
Jumlah 20.962.819,5 2.191.180,5 7.794.654,3 1.208.654,6 632.792,4 9.153.000,0 35.604,5 3.400.000,0 2.193,7 45.380.900,1

23
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
Lampiran V
IKHTISAR RAPBN PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969

dalam ribuan rupiah


PROGRAM
Rehabilitasi Aparatur
Prasarana Pengangkutan Prasarana Pengairan Prasarana Tenaga Prasarana Sosial Lain-lainnya Jumlah
No Pemerintahan Jumlah
DEPARTEMEN/LEMBAGA
Bagian Seluruhnya
Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran
Transito lainnya Transito lainnya Transito lainnya Transito lainnya Transito lainnya Transito lainnya Transito lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

I A MPRS - - - - - - - - - - - - - -
B DPRGR - - - - - - - - 90.000,0 - - - 90.000,0 90.000,0
C DPA - - - - - - - - - - - - - -
II A BPK - - - - - - - - - - - - - -
B Mahkamah Agung - - - - - - - - 2.500,0 - - - 2.500,0 2.500,0
C Kejaksaaan Agung - - - - - - - - 15.000,0 - - - 15.000,0 15.000,0
III A Kepresidenan - - - - - - - - - - - - - -
B Sekretariat Negara - - - - - - 40.600,0 - - - 6.900,0 - 47.500,0 47.500,0
C Badan/Lembaga Negara Non Departemen - - - - - 3.465,0 - 418,0 - 6.300,0 - 1.557,0 - 11.740,0 11.740,0

Departemen Keuangan Republik Indonesia


IV Departemen Dalam Negeri - 50.000,0 - 69.000,0 - - - - 8.000,0 - 68.000,0 - 195.000,0 195.000,0
V Departemen Luar Negeri - - - - - - - - - - - - - -
VI Departemen Pertahanan/Keamanan - - - - - - - - 200.000,0 - 300.000,0 - 500.000,0 500.000,0
VII Departemen Kehakiman - - - - - - - - 77.500,0 - - - 77.500,0 77.500,0
VIII Departemen Penerangan - - - - - - - - 22.000,0 - 3.000,0 - 25.000,0 25.000,0
IX Departemen Keuangan - - - - - - - - 250.000,0 - - - 250.000,0 250.000,0
IX A Bagian Pembiayaan/Perhitungan - - - - - - - - - - 3.500.000,0 - 3.500.000,0 3.500.000,0
X Departemen Perdagangan - - - - - - 2.500,0 - 27.500,0 - - - 30.000,0 30.000,0
XI Departemen Pertanian - 20.000,0 - 49.500,0 - - 10.100,0 - 31.000,0 - 189.400,0 - 300.000,0 300.000,0
XII Departemen Perindustrian - - - - - - 17.500,0 - 67.000,0 - 189.500,0 - 274.000,0 274.000,0
XIII Departemen Pertambangan - - - - - 8.000,0 - - - 27.000,0 - - - 35.000,0 35.000,0
XIV Departemen Pekerjaan Umum & Tenaga Listrik - 850.000,0 - 900.000,0 - 500.000,0 - 112.000,0 - 100.500,0 - 10.000,0 - 2.472.500,0 2.472.500,0
XV Departemen Perhubungan - 771.900,0 - - - - 20.000,0 - 61.600,0 - - - 853.500,0 853.500,0
XVI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan - - - - - - 514.000,0 - 68.000,0 - - - 582.000,0 582.000,0
XVII Departemen Kesehatan - - - - - - 39.500,0 - 10.500,0 - - - 50.000,0 50.000,0
XVIII Departemen Agama - - - - - - 43.312,0 - 25.288,0 - - - 68.600,0 68.600,0
XIX Departemen Tenaga Kerja - - - - - - 23.500,0 - - - - - 23.500,0 23.500,0
XX Departemen Sosial - - - - - - 4.150,0 - 4.460,0 - - - 8.610,0 8.610,0
XXI Departemen Transmigrasi & Koperasi - - - - - - - - 23.050,0 - 65.000,0 - 88.050,0 88.050,0
Jumlah - 1.691.900,0 - 1.018.500,0 - 511.465,0 - 827.580,0 - 1.117.198,0 - 4.333.357,0 - 9.500.000,0 9.500.000,0

24
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
Lampiran VI
IKHTISAR RAPBN PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
PENERIMAAN
dalam ribuan rupiah

Lain-Lain Penerimaan Penerimaan


Bagian Uraian Pajak-pajak Bea & Cukai Jumlah
Penerimaan Departemen Perhitungan

1 2 3 4 5 6 7 8

I A MPRS - - - - - -
B DPRGR - - - - - -
C DPA - - - - - -
II A BPK - - - - - -
B Mahkamah Agung - - - 2,5 - 2,5
C Kejaksaaan Agung - - - 87.500,0 2,5 87.502,5

Departemen Keuangan Republik Indonesia


III A Kepresidenan - - - - - -
B Sekretariat Negara - - - 40,0 - 40,0
C Badan/Lembaga Negara Non Departemen - - 10,0 159,0 - 169,0
IV Departemen Dalam Negeri - - - 29.500,0 2.000,0 31.500,0
V Departemen Luar Negeri - - - 480,0 - 480,0
VI Departemen Pertahanan/Keamanan - - - - - -
VII Departemen Kehakiman - - - 8.773,9 - 8.773,9
VIII Departemen Penerangan - - - 1.875,0 - 1.875,0
IX Departemen Keuangan 22.700.000,0 15.400.000,0 7.000.000,0 79.600,0 - 45.179.600,0
IX A Bagian Pembiayaan/Perhitungan - - - - - p.m
X Departemen Perdagangan - - - 6.250,0 - 6.250,0
XI Departemen Pertanian - - 3.787,5 - - 3.787,5
XII Departemen Perindustrian - - - 100,0 - 100,0
XIII Departemen Pertambangan - - - 5.000,0 - 5.000,0
XIV Departemen Pekerjaan Umum & Tenaga Listrik - - - - - -
XV Departemen Perhubungan - - - 14.885,7 150,0 15.035,7
XVI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan - - - 290,0 - 290,0
XVII Departemen Kesehatan - - - 23.165,0 125,0 23.290,0
XVIII Departemen Agama - - - 12.387,8 - 12.387,8
XIX Departemen Tenaga Kerja - - - 4.000,0 - 4.000,0
XX Departemen Sosial - - - 828,6 - 828,6
XXI Departemen Transmigrasi & Koperasi - - - p.m - p.m

25
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Jumlah 22.700.000,0 15.400.000,0 7.003.797,5 274.837,5 2.277,5 45.380.912,5


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

RANCANGAN

UNDANG – UNDANG NO: TAHUN 1968


TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERALIHAN
UNTUK MASA 1 JANUARI s.d 31 MARET TAHUN 1969

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dengan dirubahnya pasal 7 Indische Comtabiliteitswet


dianggap perlu adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
untuk masa 1 Januari s.d 31 Maret tahun 1969 sebagai Anggaran
Peralihan;
b. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Peralihan
dimaksud dalam sub a, menurut pasal 2 Undang-undang tentang
perubahan pasal 7 ICW harus ditetapkan dengan Undang-undang;
Mengingat : 1. Pasal 23 ayat (1) Undang-undang Dasar:
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No.
XXIII/MPRS/1966;
3. Undang-Undang No. ………tentang perubahan pasa 7 Indische
Comptabiliteitswet:

DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG


MEMUTUSKAN

Menetapkan : Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


Peralihan untuk masa 1 Januari s.d. 31 Maret tahun 1969

Pasal 1
(1) Pendapatan Negara untuk masa 1 Januari s.d 31 Maret tahun 1969
diperoleh dari :
a. Sumber-sumber Anggaran Rutin dan
b. Sumber-sumber Anggaran Pembangunan ;
(2) Pendapatan Rutin dimaksud pada ayat (1) sub a menurut perkiraan
berjumlah Rp. 45.380.912.500,- ;
(3) Pendapatan Pembangunan dimaksud pada ayat (1) sub b menurut
perkiraan berjumlah Rp.9.500.000.000,- ;
(4) Perincian pendapatan dimaksud pada ayat (2) dan (3) di atas
berturut-turut dimuat dalam Lampiran I dan II undang – undang
ini.

Departemen Keuangan Republik Indonesia 26


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Pasal 2
(1) Anggaran Belanja Negara untuk masa 1 Januari s.d. 31 Maret tahun
1969 terdiri atas :
a. Anggaran belanja rutin
b. Anggaran belanja pembangunan
(2) Anggaran belanja rutin dimaksud pada ayat (1) sub a menurut
perkiraan berjumlah Rp.45.380.900.100,-;
(3) Anggaran belanja pembangunan dimaksud pada ayat (1) sub b
menurut perkiraan berjumlah Rp. 9.500.000.000,-
(4) Perincian pengeluaran dimaksud pada ayat (2) dan (3) di atas
berturut-turut dimuat dalam Lampiran III dan IV Undang-
Undang ini.

Pasal 3
(1) Setelah masa Angaran Peralihan ini berakhir, dibuat perhitungan
Anggaran mengenai pelaksanaan Angaran:
(2) Perhitungan anggaran dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diajukan
bersama-sama dengan perhitungan anggaran tahun 1968;
(3) Perhitungan anggaran dimaksud dalam ayat (2) pasal ini setelah
diteliti oleh Badan Pemeriksa Keuangan disampaikan oleh
Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
untuk mendapatkan penilaian seperlunya.

Pasal 4
Ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Perbendaharaan (ICW)
yang bertentangan dengan bentuk dan susunan Undang-Undang ini,
tidak berlaku.

Pasal 5
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1969. Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-
Undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Disahkan di Jakarta
Pada tanggal .............................
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Diundangkan di Jakarta SOEHARTO


Pada tanggal ……………… Jenderal TNI
SEKRETARIS NEGARA,

Departemen Keuangan Republik Indonesia 27


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

PENJELASAN
ATAS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERALIHAN
UNTUK MASA 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 MARET 1969

UMUM

Memenuhi ketentuan-ketentuan perundangan, maka di dalam Undang-Undang


Anggaran Pendapatan dan Belanja Peralihan ini dicantumkan secara ringkas jumlah-jumlah
pencapatan dan belanja negara Januari s.d. 31 Maret 1969.
Seperti juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 1968 (Undang-Undang No.
13 Tahun 1967) anggaran peralihan inipun secara terpisah menyebut sumber-sumber untuk
Anggaran Rutin dan Sumber-sumber untuk Anggaran Pembangunan.
Yang sedemikian ini karena Pemerintah tetap berpegang pada prinsip pelaksanaan
anggaran belanja secara fungsionil dalam arti program oriented. Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dalam aspek pembiayaannya diarahkan sedemikian rupa sehingga
penerimaan dari dalam negeri diperuntukkan pembiayaan rutin sedangkan penerimaan dari
luar negeri dikhususkan untuk pembiayaan pembangunan.
Selanjutnya Pemerintah dengan berpegang pada asas balanced budget secara flexible,
berusaha agar penerimaan rutin seimbang dengan pengeluaran rutin dan penerimaan
pembangunan seimbang dengan pengeluaran pembangunan. Pemerintah tidak bermaksud
mengadakan percampuran antara dua sumber penerimaan itu.
Dengan diaturnya Anggaran Pendapatan dari Belanja Negara Peralihan ini dalam
Undang-Undang tersendiri, maka penatalaksanaannyapun dilakukan secara terpisah. Namun
yang sedemikian ini tidak usah menjadi alasan untuk menyendirikan perhitungan
anggarannya. Adalah atas dasar kebutuhan praktis dan pertimbangan effisensilah diadakan
ketentuan, bahwa Perhitungan Anggaran-anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Peralihan
ini diajukan bersamaan dengan Perhitungan Anggaran-Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara 1968 (Undang-Undang No. 13 Tahun 1967)

Pasal demi Pasal


Pasal 1 :
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas

Departemen Keuangan Republik Indonesia 28


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Ayat (4) Cukup jelas


Pasal 2 :
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas
Ayat (4) Cukup jelas

Pasal 3 :
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Perhitungan Anggaran adalah pertanggungan jawab penatalaksanaan sesuatu
anggaran. Untuk kebutuhan praktis dan pertimbangan effisensilah jika kedua
Perhitungan Anggaran disatukan pengajuannya.
Ayat (3) Ketentuan ini disesuaikan dengan ketentuan pasal 23 ayat 5 Undang-Undang
Dasar 1945

Pasal 4 :
Pasal ini menetapkan bahwa di dalam hal-hal dimana jelas terdapat eprtentangan antara
kedua Undang-undang tersebut, maka pasal dari Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Peralihan ini yang diperlakukan.
Dimana tidak ada pertentangan itu, seperti halnya dengan pasal 24 Undang-Undang
Perbedaharaan (ICW), maka pasal dari Undang-undang Perbendaharaan tersebut tetap
berlaku sepenuhnya.

Pasal 5 :
Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA NO : .......................................................................

Departemen Keuangan Republik Indonesia 29


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

LAMPIRAN I
UNDANG-UNDANG NO………TAHUN 1968
SUMBER-SUMBER ANGGARAN RUTIN
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969

BAGIAN II B
MAHKAMAH AGUNG

2 B. 2. KEPANITERAAN
2 B. 2.1. Kepaniteraan
2 B. 2.1.404 Uang meja/leges dan upah 2.500
2.500
Jumlah pasal 2 B.2.1. 2.500
Jumlah Pos 2 B.2 2.500
Jumlah Penerimaan Bagian II B 2.500

BAGIAN II C
KEJAKSAAN AGUNG

2 C. 1. LEMBAGA PUSAT KEJAKSAAN DAN PENGELUARAN UMUM


2 C. 1.1. Lembaga Pusat Kejaksaan dan Pengeluaran Umum
2 C. 1.1.403 Hasil penjualan barang-barang yang tidak
terpakai lagi 2.500.000
404 Hasil sitaan dsb. 10.000.000
500 Penerimaan kembali persekot gaji 2.500
12.502.500
Jumlah Pasal 2 C.1.1. 12.502.500
Jumlah Pos 2 C.1 12.502.500

2 C. 2. KEJAKSAAN AGUNG
2 C. 2.1. Kejaksaan Agung
2 C. 2.1.403 Hasil penjualan barang-barang yang tidak
terpakai lagi 5.000.000
404 Hasil-hasil sitaan dsb. 11.250.000
405 Pemungutan kembali devisa 8.750.000
25.000.000
Jumlah Pasal 2 C.2.1. 25.000.000
Jumlah Pos 2 C.2. 25.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 30


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

2 C. 3. KEJAKSAAN TINGGI
2 C. 3.1. Kejaksaan Tinggi
2 C. 3.1.403 Hasil penjualan barang-barang yang tidak
terpakai lagi 2.500.000
404 Hasil-hasil sitaan dsb. 6.250.000
405 Pemungutan kembali devisa 3.750.000
12.500.000
Jumlah Pasal 2 C.3.1. 12.500.000
Jumlah Pos 2 C.3. 12.500.000

2 C. 4. KEJAKSAAN NEGERI
2 C. 4.1. Kejaksaan Negeri
2 C. 4.1.403 Hasil penjualan barang-barang yang tidak
terpakai lagi 12.500.000
404 Hasil-hasil sitaan dsb. 18.750.000
405 Pemungutan kembali devisa 6.250.000
37.500.000
Jumlah Pasal 2 C.4.1. 37.500.000
Jumlah Pos 2 C.4. 37.500.000
Jumlah Penerimaan Bagian IIC 87.502.500

BAGIAN III B
KABINET, SEKRETARIAT NEGARA DAN INSTANSI
DI BAWAH LINGKUNGANNYA

3 B. 1. SEKRETARIAT NEGARA
3 B. 1.1. Sekretariat Negara
3 B. 1.1.400 Penerimaan dari Departemen-departemen -
401 Penerimaan dari counterpart -
402 Badan Atlas Nasional 40.000
403 Penerimaan Lain-lain -
Jumlah Pasal 3 B.1.1. 40.000
Jumlah Pos 3 B.1. 40.000

3 B. 2. RUPA-RUPA PENERIMAAN
3 B. 2.1. Rupa-rupa penerimaan
3 B. 2.1.500 Pembayaran kembali persekot gaji dan
penghasilan lain-lain -
501 Pembayaran kembali persekot-persekot tidak
berbunga untuk pembelian meubilair -
502 Pembayaran kembali dari Yayasan -
Jumlah Pasal 3 B.2.1. -
Jumlah Pos 3 B.2. -
Jumlah Penerimaan Bagian III B 40.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 31


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN III C
BADAN-BADAN/LEMBAGA PEMERINTAHAN NON DEPARTEMENTAL

Pos 3C.1. LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA


Pasal 3C.1.1. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
M.a. 3C.1.1.400 Penjualan karcis kebun raya 54.000
401 Penjualan karcis musium 30.000
402 Penjualan tanam-tanaman 15.000
403 Penjualan karcis aquarium laut -
404 Penjualan atas barang-barang yang tidak
terpakai lagi -
405 Penerimaan lain-lain -
406 s.d 499 - 99.000
Jumlah pasal 3C1.1. 99.000

Pasal 3C.1.2. Penerimaan lain-lain


M.a. 3C.1.2.400 - -
403 - -
404 Penjualan atas barang-barang yang tidak
terpakai lagi -
405 Penerimaan lain-lain 10.000
406 s.d. 499 - - 10.000
Jumlah pasal 3C.1.2. 10.000
Jumlah pos 3C.1 109.000

Pos 3C.3. BIRO PUSAT STATISTIK


Pasal 3C.3.1. Biro Pusat Statistik
Ma. 3C.3.1.400 - -
s.d. 401 - -
402 Hasil penjualan penerbitan-penerbitan 60.000
403 - -
404 Penjualan barang-barang yang tidak terpakai lagi -
405 s.d. 499 - - 60.000
Jumlah pasal 3C.3.1. 60.000
Jumlah pos 3C.3. 60.000
Jumlah Penerimaan Bagian III C 169.000

BAGIAN IV
DEPARTEMEN DALAM NEGERI

4.1. PENERIMAAN BERHADAPAN DENGAN PENGELUARAN


4.1.1. Penerimaan berhadapan dengan pengeluaran -
4.1.1.500 Pembayaran kembali persekot gaji 1.400.000
501 Pembayaran kembali uang muka untuk pembelian
alat pengangkutan 600.000
2.000.000
Jumlah pasal 4.1.1. 2.000.000
Jumlah pos 4.1. 2.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 32


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

4.2. LAIN-LAIN PENERIMAAN DEPARTEMEN


4.2.1. Lain-lain penerimaan Departemen -
4.2.1.400 Penjualan barang-barang yang tidak dapat dipakai
oleh Badan-badan Pemerintah -
401 Penjualan barang-barang yang tidak dapat dipakai
lagi dan yang berkelebihan -
402 Uang pemasukan karena pemberian hak 22.000.000
403 Penerimaan pendaftaran tanah 5.000.000
404 Lain-lain penerimaan Departemen 2.500.000
29.500.000
Jumlah pasal 4.2.1.1. 29.500.000
Jumlah pos 4.2. 29.500.000
Jumlah Penerimaan Bagian IV 31.500.000

BAGIAN V
DEPARTEMEN LUAR NEGERI

5.1. DEPARTEMEN DAN PENDAPATAN UMUM


5.1.1. Departemen Pusat -
5.1.1.400 Penjumlahan barang-barang Negara -
Jumlah Pasal 5.1. -
Jumlah Pos 5.1.

5.2. PERWAKILAN DI LUAR NEGERI


5.2.1. Perwakilan di Luar Negeri -
5.2.1.400 Penerimaan bea konselerai 160.000
401 Penerimaan bea visa dan paspor 160.000
402 Penerimaan bea legalisasi 160.000
403 Penjualan barang-barang negara -
480.000
Jumlah Pasal 5.2.1. 480.000
Jumlah Pos 5.2. 480.000
Jumlah Penerimaan Bagian V 480.000

BAGIAN VII
DEPARTEMEN KEHAKIMAN

7.1. DEPARTEMEN DAN DINAS UMUM


7.1.1. Departemen
7.1.1.400 Legalisasi tandatangan-tandatangan yang dilakukan
oleh Menteri Kehakiman 6.500
401 Penerimaan mengenai penempuhan ujian untuk
memperoleh kekuasaan menjalankan jabatan Notaris 200
6.700
Jumlah Pasal 7.1.1. 6.700

Departemen Keuangan Republik Indonesia 33


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

7.1.2. Penerimaan umum sepanjang tidak dibentangkan di


tempat lain
7.1.2.400 Upah pengesahan surat-surat di bawah tangan 150.000
401 Uang Pewarganegaraan Republik Indonesia
berdasarkan pasal 5 Undang-undang No.62 tahun 500.000
1958 650.000
Jumlah Pasal 7.1.2. 650.000

7.1.3. Balai-balai Harta Peninggalan


7.1.3.400 Bagian untuk negeri dari penghasilan Balai-balai
Harta Peninggalan 3.800
3.800
Jumlah Pasal 7.1.3. 3.800

7.1.4. Catatan sipil


7.1.4.400 Penerimaan catatan sipil (bea nikah) 400
400
Jumlah Pasal 7.1.4. 400
Jumlah Pos 7.1. 660.900

7.2. URUSAN HUKUM


7.2.1. Pengadilan-pengadilan Negeri
7.2.1.400 Uang meja (leges) dan upah-upah yang diterima oleh
Panitera-panitera Badan-badan Pengadilan 1.750.000
1.750.000
Jumlah Pasal 7.2.1. 1.750.000
Jumlah Pos 7.2. 1.750.000

7.3. DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


7.3.1. Kantor Pusat dan Penerimaan Umum
7.3.1.400 Penerimaan lain-lain dari Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan 2.500
2.500
Jumlah Pasal 7.3.1. 2.500

7.3.2. Lembaga-lembaga Pemasyarakatan


7.3.2.400 Penerimaan upah tenaga Narapidana yang
dipekerjakan tidak untuk kepentingan
Pemasyarakatan 187.500
401 Penerimaan hasil pekerjaan kerumah tanggaan 123.000
310.500
Jumlah Pasal 7.3.2. 313.000
Jumlah Pos 7.3. 313.000

7.4. DIREKTORAT URUSAN PATENT


7.4.1. Direktorat Urusan Patent
7.4.1.400 Penerimaan bagian Patent dan hak cipta serta merk 300.000
300.000
Jumlah Pasal 7.4.1. 300.000
Jumlah Pos 7.4. 300.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 34


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

7.5. DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI


7.5.1. Kantor-kantor imigrasi
7.5.1.400 Penerimaan Bea-bea Imigrasi 500.000
401 Penerimaan Devisa di Luar Negeri 5.000.000
5.500.000
Jumlah Pasal 7.5.1. 5.500.000
Jumlah Pos 7.5. 5.500.000

7.6. PENERIMAAN LAIN-LAIN


7.6.1. Penerimaan Lain-lain
7.6.1.400 Penjualan barang-barang kelebihan atau
barang-barang yang tiak dapat dipakai sepanjang
tidak menjadi penghasilan Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan 187.500
401 Penerimaan-lain-lain 62.500
250.000
Jumlah Pasal 7.6.1. 250.000
Jumlah Pos 7.6. 250.000
Jumlah Penerimaan Bagian VII 8.773.900

BAGIAN VIII
DEPARTEMEN PENERANGAN

8.2. DIREKTORAT JENDERAL PENERANGAN


DALAM DAN LUAR NEGERI
8.2.2. Direktorat Penerangan Dalam Negeri
8.2.2.400 Pendapatan dari penjualan brosur dll penerbitan 62.500
401 Pendapatan dari penjualan potret 125.000
187.500
Jumlah Pasal 8.2.2. 187.500

8.4. DIREKTORAT JENDERAL RADIO, TELEVISI


DAN FILM
8.4.2. Direktorat Radio
8.4.2.400 -
401 Pendapatan dari langganan/adpertensi dari
penerbitan dll 37.500
402 Pendapatan dari pertunjukan umum, sayembara
pendengar konkurs musik, nyanyian dll 87.500
125.000
Jumlah pasal 8.4.2. 125.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 35


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

8.4.4. Direktorat Film


8.4.4.401 Pendapatan dari penjualan/penyewaan film 875.000
402 Pendapatan dari pembuatan film untuk fihak ketiga 687.500
1.562.500
Jumlah pasal 8.4.4. 1.562.500
Jumlah Pos 8.4. 1.562.500

8.5. PENERIMAAN RUPA-RUPA


8.5.1. Penerimaan rupa-rupa
8.5.1.400 Pendapatan dari penjualan barang-barang yang
digunakan untuk Pemerintah -
401 Pendapatan dari penjualan barang-barang yang
tidak dipakai -
402 Pendapatan lain-lain -
-
Jumlah Pasal 8.5.1. -
Jumlah Pos 8.5. -
Jumlah Penerimaan Bagian VIII 1.875.000

BAGIAN IX
DEPARTEMEN KEUANGAN

9.1. SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN


9.1.1. Sekretariat Jenderal Departemen
9.1.1.400 Pendapatan urusan percetakan stensilan, karena
pekerjaan yang dilakukan dan bahan-bahan yang
diberikan Memori
401 Penerimaan sewa rumah-rumah instansi Departemen
Keuangan Memori
402 Penjualan barang-barang yang tak dapat dipakai dan
barang-barang kelebihan Memori
403 Rupa-rupa penerimaan selama tidak termasuk dalam
penerimaan lain-lain dari berbagai Direktorat
Jenderal/Direktorat Memori
Memori
Jumlah pasal 9.1.1. Memori
Jumlah Pos 9.1. Memori

Departemen Keuangan Republik Indonesia 36


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

9.3. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


9.3.1. Direktorat Jenderal Pajak
9.3.1.100 Pajak pendapatan 3.297.000.000
101 Pajak perseroan 10.300.000.000
102 MPO 2.543.000.000
103 Pajak Kekayaan 100.000.000
104 Pajak Devisen 50.000.000
105 Lain-lain pajak langsung 150.000.000
106 Pajak penjualan 5.360.000.000
107 Bea Materai 800.000.000
108 Bea Balik Nama 5.000.000
109 Bea Lelang 25.000.000
110 Lain-lain pajak tidak langsung 70.000.000
22.700.000.000
Jumlah Pasal 9.3.1. 22.700.000.000
Jumlah Pos 9.3. 22.700.000.000

9.4. DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


9.4.1. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
9.4.1.200 Bea masuk 9.400.000.000
201 Cukai tembakau 5.400.000.000
202 Cukai gula 550.000.000
203 Cukai bir 30.000.000
204 Cukai alkohol sulingan 20.000.000
15.400.000.000
Jumlah Pasal 9.4.1. 15.400.000.000
Jumlah Pos 9.4. 15.400.000.000

9.5. DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN


9.5.1. Direktorat Jenderal Keuangan
9.5.1.301 Selisih kurs B.E 4.000.000.000
302 Laba atas minyak 3.000.000.000
9.5.1.400 Penerimaan lain-lain 79.600.000
7.079.600.000
Jumlah Pasal 9.5.1. 7.079.600.000
Jumlah Pos 9.5. 7.079.600.000
Jumlah Penerimaan Bagian IX 45.179.600.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 37


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN IX A
BAGIAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN
9A.1 RUPA-RUPA PENERIMAAN
9A.1.1. Rupa-rupa Penerimaan
9A.1.1.400. Rupa-rupa Penerimaan Memori
Memori
Jumlah Pasal 9A.1.1. Memori
Jumlah Penerimaan Bagian IXA Memori

BAGIAN X
DEPARTEMEN PERDAGANGAN

10.1. PUSAT DEPARTEMEN


10.1.1. Direktorat Metrologi
10.1.1.1. Menera dan menera ulang untuk timbangan, alat uku -
dan timbangan 6.250.000
6.250.000
Jumlah Pasal 10.1.1. 6.250.000
Jumlah Pos 10.1. 6.250.000

10.2. PENERIMAAN LAIN-LAIN


10.2.1. Penerimaan lain-lain
10.2.1.1. Penjualan barang-barang yang masih dapat dipakai
yang diperuntukkan jabatan negeri Memori
2. Penjualan barang-barang yang tak dapat dipakai dan
yang berlebihan Memori
3. Penerimaan lain sepanjang tidak termasuk dalam
penerimaan lain-lain dari pelbagai Jawatan dan
Perusahaan Memori
Memori
Jumlah Pasal 10.2.1. Memori
Jumlah Pos 10.2. Memori
Jumlah Penerimaan Bagian X 6.250.000

BAGIAN XI
DEPARTEMEN PERTANIAN

11.1. SEKRETARIAT/INSPEKTORAT JENDERAL


11.1.1.500 Pembayaran kembali persekot gaji/upah
11.1.3. Karantina Tumbuh-tumbuhan
11.1.3.400 Hasil pungutan Bea Pemeriksaan Karantina
Tumbuh-tumbuhan 3.000.000
- 3.000.000
Jumlah pos 11.1. 3.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 38


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

11.2. DIREKTORAT JENDERAL PERTANIAN


11.2.2. Direktorat Pertanian Rakyat
11.2.2.400 Pendapatan penjualan biji-bijian, bunga-
bungaan, buah-buahan, bibit-bibitan, dsb. 50.000
401 Pendapatan dari langganan untuk penjualan
majalah dan brosur -
402 Sewa rumah dari Direktorat Pertanian Rakyat 25.000
75.000
Jumlah pasal 11.2.2. 75.000

11.2.3. Direktorat Pendidikan (termasuk SPMA-SPMA)


11.2.3.400 Pendapatan uang sekolah SPMA-SPMA 25.000
401 Pendapatan kebun-kebun SPMA 100.000
402 Pendapatan SPMA -
125.000
Jumlah pasal 11.2.3. 125.000

11.2.6. Lembaga Pusat Penelitian Pertanian


11.2.6.400 Hasil penjualan benih padi dan jagung 250.000
401 Pendapatan hasil kebun percobaan dalam
penelitian pertanian 5.000
402 Penerimaan lain-lain -
255.000
Jumlah pasal 11.2.6. 255.000

11.2.7. Lembaga Penelitian Hortikultura


11.2.7.400 Pendapatan hasil kebun percobaan 7.500
401 Sewa rumah dinas -
402 Penerimaan lain-lain -
7.500
Jumlah pasal 11.2.7. 7.500

11.2.10. Penerimaan lain-lain


11.2.10.400 Penjualan barang-barang yang masih dapat
dipakai untuk keperluan Pemerintah memori
401 Penjualan barang-barang yang tidak dipakai
lagi dan kelebihan memori
402 Penerimaan lain-lain dari pelbagai
Direktorat/Lembaga 25.000
25.000
Jumlah pasal 11.2.10. 25.000
Jumlah pos 11.2. 487.500

Departemen Keuangan Republik Indonesia 39


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

11.4. DIREKTORAT JENDERAL KEHEWANAN


11.4.4. Lembaga Penyakit Hewan
11.4.4.400 Hasil Penjualan Vaksin 100.000
11.4.4.500 Pembayaran kembali persekot gaji dan upah -
100.000
Jumlah Pasal 11.4.4. 100.000

11.4.5. Lembaga Virologi Kehewanan


11.4.5.400 Hasil penjualan Vaksin dan lain-lain sisa 150.000
11.4.5.500 Pembayaran kembali persekot gaji dan upah -
150.000
Jumlah Pasal 11.4.5. 150.000
Jumlah Pos 11.4. 250.000

11.5. DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN


11.5.1. Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan
11.5.1.400 Penerimaan berhubung dengan pengeluaran
mengenai keperluan pegawai -
401 Penerimaan hasil sewaan perumahan pegawai 5.000
403 Penerimaan lain-lain 45.000
50.000
Jumlah Pasal 11.5. 50.000
Jumlah Penerimaan Bagian XI 3.787.500

BAGIAN XII
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

12.4. DIREKTORAT JENDERAL PERINDUSTRIAN RINGAN


12.4.1. Penerimaan Direktorat Perindustrian Ringan -
12.4.1.400 Penerimaan berhubung dengan penjualan
formulir -
401 Penerimaan berhubung dengan penyaluran
perusahaan (retribusi) 100.000
500 Penerimaan kembali persekotgaji dan upah -
100.000
Jumlah Pasal 12.4.1 100.000
Jumlah Penerimaan Bagian XII 100.000

13.1. DEPARTEMEN PERTAMBANGAN


13.1.1. Pusat Departemen
Jumlah Pos 13.1. -

Departemen Keuangan Republik Indonesia 40


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

13.2 DIREKTORAT JENDERAL PERTAMBANGAN


13.2.1.401 Iuran Pasti, iuran Explorasi dan atau Exploitasi
dan atau pembayaran lainnya yang berhubungan
dengan pemakaian Kuasa Pertambangan
(Direktorat Pertambangan) 1.500.000
402 Penerimaan lain-lain Direktorat Geologi 3.500.000
Jumlah Pos 13.2. 5.000.000

13.3. DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI


Jumlah Pos 13.3. -
Jumlah Penerimaan Pos XIII 5.000.000

BAGIAN XV
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

15.1. DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DAN PENERIMAAN UMUM


15.1.1.202 Penerimaan dari hasil penjualan barang
inventaris yang tidak dapat dipergunakan lagi -
255 Penerimaan berhubung dengan pengusahaan
Taman Beristirahat Pemerintah di Tugu -
299 Penerimaan lain-lain -
15.1.1.800 Pembayaran kembali persekot gaji atau
lain-lain pendapatan -
850 Pembayaran kembali persekot-persekot kepada
pegawai untuk pembelian sepeda dan lain-lain
-
Jumlah Pos 15.1 -

15.2. DIREKTORAT LALU LINTAS DAN


ANGKUTAN JALAN RAYA -
15.2.2. Inspeksi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya -
15.2.2.251 Penerimaan berhubung dengan pelaksanaan
undang-undang lalu lintas 10.000.000
10.000.000
Jumlah Pos 15.2. 10.000.000

15.3. DIREKTORAT PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN


KENDARAAN BERMOTOR -
15.3.1. Direktorat Perawatan dan Pemeliharaan
Kendaraan Bermotor -
15.3.1.1. Penerimaan Perbengkelan dan pergudangan -
-
Jumlah Pos 15.3. -

Departemen Keuangan Republik Indonesia 41


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

15.4. DIREKTORAT PENERBANGAN SIPIL


15.4.1.1. Bea pemeriksaan pesawat udara 10.000
2 Bea pendaratan/penyimpanan pesawat udara 75.000
3 Sewa tanah, ruangan dan restoran 15.000
100.000
Jumlah Pos 15.4. 100.000

15.9. DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


15.9.1 Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut
15.9.1.400 Penerimaan berhubung dengan pengeluaran
mengenai keperluan pegawai 3.250
401 Penerimaan hasil sewaan perumahan pegawai 57.500
402 Uang ujian 10.200
403 Penjualan barang-barang yang tidak dipakai
tetapi kelebihan 12.500
83.450
15.9.1.500 Penerimaan kembali persekot gaji 50.000
501 Penerimaan kembali persekot hari raya -
50.000
Jumlah pasal 15.9.1. 133.450

15.9.2. Direktorat Pelajaran Anggaran Biasa


15.9.2.404 Penggantian karena pekerjaan Penguasa
Pelabuhan atau Pegawai yang tidak sebagai
demikian pada hari Minggu dan hari Besar 93.000
405 Penerimaan berhubung dengan pemberian
surat-surat keterangan kapal 25.000
406 Penerimaan berhubung dengan pemberian
surat-surat kapal 78.250
407 Penerimaan karena pemeriksaan kesehatan
penumpang-penumpang di kapal-kapal haji 18.250
408 Pengantian untuk pengukuran kapal-kapal 33.250
409 Uang Kepanduan 599.500
410 Pengantian karena pekerjaan yang dikerjakan
dengan mesin Clauton 15.250
411 Uang Perambuan 1.097.250
412 Penggantian oleh orang-orang/badan partikulir
karena pemakaian kapal-kapal termasuk uang
tambang 22.500
413 Penggantian oleh Djawatan-djawatan untuk
pemakaian kapal-kapal atau alat-alat lain 83.250
414 Penerimaan lain-lain 851.750
2.917.250
Jumlah pasal 15.9.2 2.917.250

Departemen Keuangan Republik Indonesia 42


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

15.9.4. Direktorat Telekomunikasi Pelajaran


15.9.4.415 Penerimaan berhubung dengan jasa-jasa atas
pengiriman berita dari pihak ketiga 1.885.000
1.885.000
Jumlah pasal 15.9.4 1.885.000
Jumlah Pos 15.9 4.935.700
Jumlah Penerimaan Bagian XV 15.035.700

BAGIAN XVI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
16.2. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
16.2.1. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Pengeluaran Umum
16.2.1.400 Uang ujian masuk SLR/SLA
401 Uang ujian akhir SLP
402 Uang ujian akhir SLA
403 Penerimaan lain-lain 250.000
250.000
Jumlah Pasal 16.2.1. 250.000
Jumlah Pasal 16.2 250.000

16.5. Direktorat Jenderal Kebudayaan


16.5.1. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kebudayaan
dan Pengeluaran Umum
16.3.1.400 Biaya masuk museum-museum 40.000
401 Penerimaan lain-lain -
40.000
Jumlah pasal 16.5.1. 40.000
Jumlah Pasal 16.5 40.000
Jumlah Penerimaan Bagian XVI 290.000

BAGIAN XVII
DEPARTEMEN KESEHATAN
17.1. DEPARTEMEN PUSAT DAN PENERIMAAN UMUM
17.1.1. Penerimaan dari Departemen Pusat dan
penerimaan-penerimaan yang tidak termasuk di
lain-lain bagian
17.1.1.1 Penerimaan dari penumpang-penumpang
kendaraan bermotor 15.000
'2 Penerimaan sewa rumah dan tanah 100.000 115.000
17.1.1.901 Penerimaan kembali persekot-persekot 125.000 125.000
Jumlah Pasal 17.1.1. 240.000
Jumlah Pos 17.1. 240.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 43


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

17.2. DIREKTORAT JENDERAL BINA WALUYA


17.2.1. Penerimaan dari rumah sakit umum/pusat
17.2.1.1. Penerimaan dari RS. Dr.Ciptomangunkusumo
di Jakarta 2.500.000
'2 Penerimaan dari RS. Dr. Kariadi di Semarang 1.000.000
'3 Penerimaan dari RS. Dr. Hasan Sadikin di
Bandung 750.000
'4 Penerimaan rumah sakit umum Pusat di
Palembang, Padang, Denpasar, Klaten, RS.
Fatmawati dan RS. Persahabatan di Jakarta 2.500.000
6.750.000
Jumlah pasal 17.2.1. 6.750.000

17.2.2. Penerimaan dari rumah sakit jiwa/Pusat dan


Koloni
17.2.2.1. Penerimaan dari RSDP Sumberporong di
Lawang 1.500.000
'2 Penerimaan dari RSDP Kramat di Magelang 625.000
'3 Penerimaan dari RSDP Cilendek di Bogor 1.375.000
'4 Penerimaan dari Rumah sakit Jiwa, Koloni dan
Rehabilitasi penderita sakit Jiwa 1.625.000
5.125.000
Jumlah Pasal 17.2.2. 5.125.000

17.2.3. Penerimaan dari Rumah Sakit Paru-paru Kusta,


Mata, dll
17.2.3.1. Penerimaan dari Rumah-rumah Sakit
Paru-paru, Kusta, Mata, dll yang tidak
termasuk Rumah Sakit Umum/Jiwa 1.250.000
1.250.000
Jumlah Pasal 17.2.3 1.250.000
Jumlah Pos 17.2 13.125.000

17.3. DIREKTORAT JENDERAL KRIDA NIRMALA


17.3.1. Penerimaan dari Direktorat Jenderal Krida Nirmala
17.3.1.1. Penerimaan dari penumpang-penumpang
kendaraan bermotor 50.000
'2 Penerimaan dari penyemprotan belirang
(unitzwaveling) kapal-kapal swasta, dll 500.000
'3 Penerimaan dari Laboratorium 500.000
'4 Penerimaan dari Karantina (Calon Jemaah Haji)
dll 500.000
Jumlah pasal 17.3.1 1.550.000
Jumlah Pos 17.3 1.550.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 44


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

17.4. DIREKTORAT JENDERAL BINA HUSADA


17.4.1. Penerimaan dari Direktorat Jenderal Bina Husada
17.4.1.1. Penerimaan dari hasil penjualan obat-obatan,
dll termasuk penerimaan depot Fharmasi 7.500.000
7.500.000
Jumlah pasal 17.4.1 7.500.000
Jumlah Pos 17.4 7.500.000

17.5. PENERIMAAN LAIN-LAIN


17.5.1. Penerimaan lain-lain dari Dep. Kesehatan
17.5.1.1. Penerimaan dari hasil penuualan barang-barang
yang masih dapat dipakai 125.000
'2 Penerimaan dari hasil penjualan barang-barang
yang tidak dapat dipakai lagi 250.000
'3 Penerimaan lain-lain termasuk penerimaan dari
dinas-dinas, bagian-bagian dan lembaga dalam
lingkungan Dep. Kesehatan 500.000
875.000
Jumlah pasal 17.5.1 875.000
Jumlah Pos 17.5 875.000
Jumlah Penerimaan Bagian XVII 23.290.000

BAGIAN XVIII
DEPARTEMEN AGAMA

18.1. DEPARTEMEN DAN PENGELUARAN UMUM


18.1.1. Departemen Pusat
18.1.1.500 Pembayaran persekot gaji 100.000
100.000
Jumlah pasal 18.1.1. 100.000
Jumlah Pos 18.1. 100.000

18.2. PERADILAN AGAMA DAN PEMASJIDAN


18.2.1. Ongkos-ongkos perkara
18.2.1. Ongkos perkara dalam hal perkawinan
perceraian, nikah dan rujuk 131.250
131.250
Jumlah Pasal 18.2.1. 131.250
18.2.2. Ongkos-ongkos NTR
18.2.2.400 Ongkos-ongkos Nikah, talak, rujuk 11.550.000
11.550.000
Jumlah pasal 18.2.2.. 11.550.000
Jumlah Pos 18.2. 11.681.250

Departemen Keuangan Republik Indonesia 45


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

18.3. PENDIDIKAN AGAMA


18.3.1. Pendidikan Agama
18.3.1.400 Penerimaan uang kulian -
401 Penerimaan uang sekolah -
402 Penerimaan uang ujian 606.500
403 Penerimaan uang asrama -
404 Penerimaan kembali tunjangan belajar -
606.500
Jumlah pasal 18.3.1. 606.500
Jumlah Pos 18.3. 606.500

18.4. PENERIMAAN LAIN-LAIN


18.4.1. Penerimaan berhubung dengan penjualan buku-buku dsb.
18.4.1.400 Penjualan buku-buku, brosur dan penerangan -
401 Penjualan barang-barang yang tidak dapat
dipergunakan lagi -
402 Penjualan buku-buku agama dan kita-kita -
403 Penerimaan lain-lain -
-
Jumlah pasal 18.4.1. -
Jumlah Pos 18.4. -
Jumlah Penerimaan Bagian XVIII 12.387.750

BAGIAN XIX
DEPARTEMEN TENAGA KERJA

19.1. SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN


19.1.1. Lain-lain- Penerimaan -
19.1.1.300 Lain-lain- Penerimaan -
Jumlah pasal 19.1.1. -
Jumlah Pos 19.1. -

19.2. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN


DAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA
19.2.1. Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penggunaan
Tenaga Kerja
19.2.1.400 Penerimaan berhubungan dengan pendaftaran
dan penempatan tenaga asing 1.000.000
1.000.000
Jumlah pasal 19.2.1. 1.000.000
Jumlah Pos 19.2. 1.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 46


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

19.3. DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN


PERAWATAN TENAGA KERJA
19.3.1. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Perawatan
Tenaga Kerja
19.3.1.401 Penerimaan berhubungan dengan pemberian
idzin penggunaan pesawat uap dsb. 1.500.000
402 Penerimaan retribusi pengawasan di
pabrik-pabrik dll, serta ketel uap 1.500.000
3.000.000
Jumlah pasal 19.3.1. 3.000.000
Jumlah Pos 19.3. 3.000.000
Jumlah Penerimaan Bagian XIX 4.000.000

BAGIAN XX
DEPARTEMEN SOSIAL

20.1. DEPARTEMEN DAN PENGELUARAN UMUM


20.1.1. Departemen Pusat -
20.1.1.1. Penerimaan yang di dapat dari penyelenggaraan
Balai Peristirahatan Pegawai Negeri 250
'2 Penerimaan yang di dapat dari therapi kerja dan
lain-lain dari Balai Penelitian dan Peninjauan
Sosial 175
'3 Penerimaan pajak dari undian-undian
uang/barang 450.000
'4 Penerimaan yang di dapat dari penyelenggaraan
usaha Rehabilitasi Penderita Cacat dan lain-lain 175
'5 Penerimaan pajak fakir miskin yang dipungut
dari lelang umum 300.000
'6 Penerimaan lain-lain 75.000
20.1.1.901 Pembayaran kembali persekot-persekot 3.000
828.600
Jumlah pasal 20.1.1. 828.600
Jumlah Pos 20.1 828.600
Jumlah Penerimaan Bagian XX 828.600

Departemen Keuangan Republik Indonesia 47


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

LAMPIRAN II
UNDANG-UNDANG NO. TAHUN 1968
SUMBER-SUMBER ANGGARAN PEMBANGUNAN PERALIHAN TRIWULAN I
TAHUN 1969

Bagian IX P
Departemen Keuangan

9P.5 Direktorat Jenderal Keuangan


9P.5.1. Direktorat Jenderal Keuangan
9P.5.1.300 Penerimaan Kredit Luar Negeri 9.500.000.000
Jumlah Pasal 9P.5.1. 9.500.000.000
Jumlah Pos 9P.5. 9.500.000.000
Jumlah Bagian IX P 9.500.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 48


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

LAMPIRAN III
UNDANG-UNDANG NO. TAHUN 1968
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969

ANGGARAN BELANJA RUTIN

BAGIAN IA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA RI
IA.1 Majelis (Anggota ............................................................. 24.525.000
IA.2 Sekretariat ........................................................................ 5.626.900
Jumlah Bagian IA 30.151.900
(Tiga puluh juta seratus lima puluh satu ribu sembilan ratus
rupiah)

BAGIAN IB
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG
IB.1 DPRGR ................................................................................ 76.537.500
Jumlah Bagian IB 76.537.500
(Tujuh puluh enam juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu lima
ratus rupiah)

BAGIAN IC
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA
IC. Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia ................. 6.566.600
Jumlah Bagian IC 6.566.600
(Enam juta lima ratus enam puluh enam ribu enam ratus
rupiah)

BAGIAN IIA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
2A.1 Pusat Badan Pemeriksa Keuangan ........................................ 8.089.700
2A.2 Sekretariat Badan Pemeriksa Keuangan ............................... 21.530.400
2A.3 Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan .............................. 2.669.600
Jumlah Bagian IIA 32.289.700
(Tiga puluh dua juta dua ratus delapan puluh sembilan ribu
tujuh ratus rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 49


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN IIB
MAHKAMAH AGUNG
2B.1 Mahkamah Agung/Sekretariat dan Pengeluaran Umum ........ 2.676.560
2B.2 Kepaniteraan ......................................................................... 951.040
Jumlah Bagian IIB 3.627.600
(Tiga juta enam ratus dua puluh tujuh ribu enam ratus
rupiah)

BAGIAN IIC
KEJAKSAAN AGUNG
2C.1 Lembaga Pusat Kejaksaan dan Pengeluaran Umum .............. 61.000.180
2C.2 Kejaksaan Agung ................................................................... 7.735.600
2C.3 Kejaksaan Tinggi ................................................................... 30.101.660
2C.4 Kejaksaan Negeri ................................................................... 112.239.260
Jumlah Bagian IIC 211.076.700
(Dua ratus sebelas ribu tujuh puluh enam ribu tujuh ratus
rupiah)

BAGIAN IIIA
KEPRESIDENAN
3A.1 Kepresidenan ......................................................................... 48.119.900
Jumlah Bagian IIIA 48.119.900
(Empat puluh delapan juta seratus sembilan belas ribu
sembilan ratus rupiah)

BAGIAN IIIB
KABINET, SEKRETARIAT NEGARA DAN INSTANSI-INSTANSI
DI BAWAH LINGKUNGANNYA
3B.1 Kabinet ................................................................................. 22.371.495
3B.2 Sekretariat Negara ............................................................... 48.636.195
3B.3 Jawatan Sandi ...................................................................... 7.688.975
3B.4 Kantor Urusan Pegawai ....................................................... 11.156.671
3B.5 Lembaga Administrasi Negara ............................................ 9.257.945
3B.6 DEPANRI ............................................................................ 1.834.228
3B.7 Dewan Telekomunikasi ....................................................... 596.036
3B.8 L A P A N ............................................................................ 2.630.072
3B.9 B A K I N ............................................................................ 21.739.424
3B.10 Pengeluaran Umum ............................................................. 6.080.459
Jumlah Bagian IIIB 131.991.500
(Seratus tiga puluh satu juta sembilan ratus sembilan puluh
satu ribu lima ratus rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 50


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN IIIC
LEMBAGALEMBAGA NEGARA/PEMERINTAHAN - NONDEPARTEMENTAL
3C.1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ...................... 34.840.831
3C.2 Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) ............................. 13.473.948
3C.3 Biro Pusat Statistik (BPS) ..................................................... 66.533.184
3C.5 Bappenas/Gedung Pola ......................................................... 20.090.292
3C.6 Arsip Nasional Republik Indonesia ....................................... 3.158.904
3C.7 Lembaga Pariwisata Nasional ............................................... 13.231.481
Jumlah Bagian IIIC 151.328.640
(Seratus lima puluh satu juta tiga ratus dua puluh delapan
ribu enam ratus empat puluh rupiah)

BAGIAN IV
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
4.1 Departemen dan Pengeluaran Umum .................................... 108.147.700
4.2 Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi 93.551.700
Daerah ......................................................................................
4.3 Direktorat Jenderal Agraria .................................................... 160.136.100
4.4 Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa ............. 50.958.700
4.5 Inspektorat Jenderal ............................................................... 1.950.590
Jumlah Bagian IV 414.744.790
(Empat ratus empat belas juta tujuh ratus empat puluh empat
ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah)

BAGIAN V
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
5.1 Departemen dan Pengeluaran Umum .................................... 86.526.652
5.2 Perwakilan di Luar Negeri .................................................... 1.241.829.760
Jumlah Bagian V 1.328.356.412
(Satu milyar tiga ratus dua puluh delapan juta tiga ratus lima
puluh enam ribu empat ratus dua belas rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 51


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN VI
DEPARTEMEN PERTAHANAN/KEAMANAN
6.1 Keamanan ........................................................................... 200.000.000
6.2 Staf Han.Kam ..................................................................... 1.064.499.000
6.3 Komando-komando Utama ................................................ 457.062.464
6.4 Pengeluaran dinas tahun-tahun yang telah ditutup .............. 5.332.919
Jumlah Bagian VI 1.726.894.383
(Satu milyar tujuh ratus dua puluh enam juta delapan ratus
sembilan puluh empat ribu tiga ratus delapan puluh tiga
rupiah)

BAGIAN VIA
ANGKATAN DARAT
6A.1 Pembiayaan Umum ............................................................ 7.178.596.600
6A.2 Organisasi, Operasi, Pendidikan dan Latihan ..................... 10.000.000
6A.3 Kekuatan Manusia dan Pemel. Personil termasuk Dinas-
dinas Administrasi .............................................................. 15.000.000
6A.4 Logistik dan Dinas-dinas Teknik ....................................... 1.522.959.039
6A.5 Teritorial/Perlawanan Rakyat Operasi Karya/Civic Mission 10.000.000
6A.6 Tugas Karya ...................................................................... 10.000.000
6A.7 Pucuk pimpinan Angkatan Darat dan Dinas Khusus ......... 45.000.000
Jumlah Bagian VIA 8.791.555.639
(Delapan milyar tujuh ratus sembilan puluh satu juta lima
ratus lima puluh lima ribu enam ratus tiga puluh sembilan
rupiah)

BAGIAN VIB
ANGKATAN LAUT
6B.1 Sekretaris Umum ................................................................. 85.666.197
6B.2 Pembinaan Personil ............................................................. 1.473.293.450
6B.3 Bidang Operasi ................................................................... 21.709.038
6B.4 Pembinaan Logistik ............................................................ 929.313.158
6B.5 Bidang Khusus ................................................................... 10.460.163
6B.6 Pembinaan Perusahaan ........................................................ 18.593.625
6B.7 Lembaga Pendidikan/Penelitian dan Pengembangan .......... 13.318.371
Jumlah Bagian VIB 2.552.354.002
(Dua milyar lima ratus lima puluh dua juta tiga ratus lima
puluh empat ribu dua rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 52


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN VIC
ANGKATAN UDARA
6C.1 Pembiayaan Umum ........................................................... 1.332.575.658
6C.2 Pucuk Pimpinan ................................................................ 47.000.000
6C.3 Staf Khusus ....................................................................... 27.000.000
6C.4 Deputy Operasi ................................................................. 86.500.000
6C.5 Deputy Pembinaan .......................................................... 734.507.677
6C.6 Deputy Khusus ................................................................. 16.250.000
Jumlah Bagian VIC 2.243.833.335
(Dua milyar dua ratus empat puluh tiga juta delapan ratus
tiga puluh tiga ribu tiga ratus tiga puluh lima rupiah)

BAGIAN VID
ANGKATAN KEPOLISIAN
6D.1 Pembinaan Personil ............................................................. 2.555.246.800
6D.2 Pembinaan Umum .............................................................. 372.474.304
6D.3 Komando Utama Operasi ................................................... 28.990.000
6D.4 Komando Utama Pendidikan .............................................. 9.290.000
6D.5 Pusat Markas Besar A.K ..................................................... 136.385.000
6D.6 Angkatan Kepolisian di daerah ........................................... 36.600.000
6D.7 Pemb. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat .................... 62.750.000
6D.8 Pengeluaran untuk tahun-tahun dinas yang telah ditutup ..... -
Jumlah Bagian VID 3.201.736.104
(Tiga milyar dua ratus satu juta tujuh ratus tiga puluh enam
ribu seratus empat rupiah)

BAGIAN VII
DEPARTEMEN KEHAKIMAN
7.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................. 28.238.500
7.2 Urusan Hukum ................................................................... 134.273.700
7.3 Lembaga Pembinaan Hukum Nasional ............................. 3.027.500
7.4 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ................................. 337.872.500
7.5 Panitia Pemilihan Indonesia .............................................. 765.600
7.6 Dinas Daktiloskopi ............................................................ 1.231.500
7.7 Direktorat Paten ................................................................ 2.203.400
7.8 Direktorat Jenderal Imigrasi ............................................. 81.744.060
Jumlah Bagian VII 589.356.760
(Lima ratus delapan puluh sembilan juta tiga ratus lima
puluh enam ribu rujuh ratus enam puluh rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 53


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN VIII
DEPARTEMEN PENERANGAN
8.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................... 60.772.200
8.2 Direktorat Jenderal Penerangan Dalam dan Luar Negeri ..... 193.044.800
8.3 Direktorat Jenderal Pers dan Grafika ................................... 1.165.000
8.4 Direktorat Jenderal Radio Televisi Film ............................. 143.481.000
8.5 Inspektorat Jenderal ............................................................. 1.105.000
Jumlah Bagian VIII 399.568.000
(Tiga ratus sembilan puluh sembilan juta lima ratus enam
puluh delapan ribu rupiah)

BAGIAN IX
DEPARTEMEN KEUANGAN
9.1 Sekretariat Jenderal Departemen ........................................ 56.435.000
9.2 Direktorat Jenderal Anggaran ............................................ 153.440.200
9.3 Direktorat Jenderal Pajak ................................................... 213.450.900
9.4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ..................................... 213.482.300
9.5 Direktorat Jenderal Keuangan ............................................. 82.439.000
9.6 Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara ............ 75.156.000
9.7 Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan ....................... 1.080.000
Jumlah Bagian IX 795.483.400
(Tujuh ratus sembilan puluh lima juta empat ratus tiga ribu
empat ratus rupiah)

BAGIAN IX A
BAGIAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN
9A.1 Hutang-hutang Negara ....................................................... 3.400.000.000
9A.2 P e n s i u n ......................................................................... 2.317.199.600
9A.3 Pengeluaran Umum ............................................................ 9.358.030.900
9A.4 Pengeluaran mengenai tahun dinas yang telah ditutup ....... 250.000.000
9A.5 Pengeluaran tak tersangka .................................................. 69.000.000
Jumlah Bagian IXA 15.394.230.500
(Lima belas milyar tiga ratus sembilan puluh empat juta dua
ratus tiga puluh ribu lima ratus rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 54


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN X
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
10.1 Pusat Departemen ............................................................. 12.343.600
10.2 Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ............... 7.179.200
10.3 Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri .................. 6.885.700
10.4 Direktorat Jenderal Pemasaran/Pengembangan ................ 7.839.200
10.5 Kantor-kantor Perwakilan Perdagangan di Dalam Negeri 52.451.700
10.6 Kantor-kantor Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri 26.240.000
10.7 Pengeluaran Umum ........................................................... 10.379.300
10.8 Pengeluaran Tak Tersangka .............................................. -
Jumlah Bagian X 123.318.700
(Seratus dua puluh tiga juta tiga ratus delapan belas ribu
tujuh ratus rupiah)

BAGIAN XI
DEPARTEMEN PERTANIAN
11.1 Sekretariat/Inspektorat Jenderal Dep. Pertanian ................ 76.511.000
11.2 Direktorat Jenderal Pertanian ............................................ 68.928.000
11.3 Direktorat Jenderal Kehutanan .......................................... 37.238.800
11.4 Direktorat Jenderal Perternakan ........................................ 19.904.318
11.5 Direktorat Jenderal Perikanan ........................................... 19.255.175
11.6 Direkorat Jenderal Perkebunan Negara ............................ 3.645.000
11.7 Direktorat Jenderal Perkebunan Rakyat ............................ 7.159.000
Jumlah Bagian XI 232.641.293
(Dua ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh satu
ribu dua ratus sembilan puluh tiga rupiah)

BAGIAN XII
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
12.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................ 50.127.938
12.2 Direktorat Jenderal Perindustrian Dasar ........................... 88.513.208
12.3 Direktorat Jenderal Perindustrian Kimia .......................... 13.775.841
12.4 Direktorat Jenderal Perindustrian Ringan ........................ 16.234.924
12.5 Direktorat Jenderal Perindustrian Penerbangan ............... 3.151.156
12.6 Direktorat Jenderal Perindustrian Tekstil .......................... 5.320.600
12.7 Direktorat Jenderal Kerajinan Rakyat ............................... 4.546.900
12.8 Direktorat Jenderal Industri Maritim ................................ 6.804.500
Jumlah Bagian XII 108.475.067
(Seratus delapan juta empat ratus tujuh puluh lima ribu
enam puluh tujuh rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 55


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN XIII
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN
13.1 Pusat Departemen Pertambangan ....................................... 2.623.071
13.2 Direktorat Jenderal Pertambangan ..................................... 28.496.482
13.3 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ....................... 9.365.355
Jumlah Bagian XIII 40.484.908
(Empat puluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu
sembilan ratus delapan rupiah)

BAGIAN XIV
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM & TENAGA LISTRIK
14.1 Sekretariat Jenderal .......................................................... 21.500.000
14.2 Direktorat Jenderal Pengairan Dasar ............................... 33.200.000
14.3 Direktorat Jenderal Cipta Karya ...................................... 78.100.000
14.4 Direktorat Jenderal Bina Marga ...................................... 93.100.000
14.5 Direktorat Jenderal Tenaga Listrik .................................. 4.200.000
14.6 Exploitasi Alat-alat Besar .................................................. 22.900.000
14.7 Exploitasi Bahan-bahan Bangunan ................................... 1.400.000
14.8 Institut Pendidikan ........................................................... 7.300.000
Jumlah Bagian XIV 261.700.000
(Dua ratus enam puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah)

BAGIAN XV
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
15.1 Departemen Perhubungan Pusat ......................................... 37.521.900
15.2 Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya ............... 25.053.200
15.3 Direktorat Perawatan dan Pemeliharaan Kendaraan
Bermotor ............................................................................ 2.755.000
15.4 Direktorat Penerbangan Sipil ............................................ 65.441.000
15.5 Direktorat Meteorologi dan Geofisika ............................... 12.240.000
15.6 Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara ........................ 17.300.000
15.7 Lembaga Pendidikan Pos dan Telekomunikasi ................ 480.000
15.8 Lembaga Research/Industri Pos dan Telekomunikasi ....... 3.120.000
15.9 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut .............................. 186.343.800
15.10 Direktorat Produksi dan Jasa Industri Maritim ................. 16.009.100
Jumlah Bagian XV 366.264.000
(Tiga ratus enam puluh enam juta dua ratus enam puluh
empat ribu rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 56


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN XVI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
16.1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat ................ 589.887.750
16.2 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar ................................ 1.625.041.000
16.3 Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi ................................ 597.172.500
16.4 Direktorat Jenderal Olah Raga ........................................... 222.648.500
16.5 Direktorat Jenderal Kebudayaan ....................................... 73.073.000
16.6 Direktorat Jenderal Urusan Pemuda/Pramuka .................. 24.591.250
Jumlah Bagian XVI 3.132.414.000
(Tiga milyar seratus tiga puluh dua juta empat ratus empat
belas ribu rupiah)

BAGIAN XVII
DEPARTEMEN KESEHATAN
17.1 Departemen Pusat dan Pengeluaran Umum (Sekretariat
Jenderal) ............................................................................. 276.496.500
17.2 Direktorat Jenderal Bina Maluya ..................................... 460.631.150
17.3 Direktorat Jenderal Kridan Nirmala .................................. 217.142.500
17.4 Direktorat Jenderal Bina Husada ...................................... 41.878.808
Jumlah Bagian XVII 996.148.958
(Sembilan ratus sembilan puluh enam juta seratus empat
puluh delapan ribu sembilan ratus lima puluh delapan
rupiah)

BAGIAN XVIII
DEPARTEMEN AGAMA
18.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ............................... 71.143.125
18.2 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama Islam 1.368.962.395
18.3 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama
Kristen ............................................................................... 35.422.625
18.4 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama
Katholik ............................................................................. 16.140.775
18.5 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama
Hindu Bali ............................................................................. 5.377.500
18.6 Direktorat Jenderal Urusan Haji ......................................... 43.487.375
Jumlah Bagian XVIII 1.540.533.795
(Satu milyar lima ratus empat puluh juta lima ratus tiga
puluh tiga ribu rujuh ratus sembilan puluh lima rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 57


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

BAGIAN XIX
DEPARTEMEN TENAGA KERJA
19.1 Sekretariat Jenderal Departemen ....................................... 27.079.000
19.2 Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penggunaan Tenaga
Kerja .................................................................................. 11.344.000
19.3 Direktorat Jenderal Perlindungan dan Perawatan Tenaga
Kerja .................................................................................. 11.865.000
19.4 Kantor Daerah/Resort Departemen Tenaga Kerja ............ 47.663.669
19.5 Lembaga-lembaga/Proyek Padat Karya ............................ 15.111.000
Jumlah Bagian XIX 113.062.669
(Seratus tiga belas juta enam puluh dua ribu enam ratus
enam puluh sembilan rupiah)

BAGIAN XX
DEPARTEMEN SOSIAL
20.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................ 93.889.493
20.2 Direktorat Jenderal Urusan Bhina Karya ........................... 14.633.587
20.3 Direktorat Jenderal Urusan Kesejahteraan Masyarakat, 16.539.800
Keluarga dan Anak ............................................................
20.4 Direktorat Jenderal Urusan Bencana Alam dan Dana
Bantuan Sosial ................................................................... 11.791.200
20.5 Usaha-usaha Sosial lainnya yang bersifat khusus ............. 15.703.037
Jumlah Bagian XX 152.557.117
(Seratus lima puluh dua juta lima ratus lima puluh tujuh ribu
seratus tujuh belas rupiah)

BAGIAN XXI
DEPARTEMEN TRANSMIGRASI DAN KOPERASI
21.1 Departemen ........................................................................ 39.062.470
21.2 Direktorat Jenderal Transmigrasi ...................................... 52.046.375
21.3 Direktorat Jenderal Koperasi ............................................ 92.387.500
Jumlah Bagian XXI 183.496.345
(Seratus delapan puluh tiga juta empat ratus sembilan puluh
enam ribu tiga ratus empat puluh lima rupiah)

Departemen Keuangan Republik Indonesia 58


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

LAMPIRAN IV
UNDANG-UNDANG NO. TAHUN 1968
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969

ANGGARAN BELANJA PEMBANGUNAN

IB.P MPR/DPR
IB.P.1 MPR/DPR
IB.P.1.5 Program Rehabilitasi App. Pemerintahan
IB.P.1.5.01 Proyek MPR/DPR ………………………… 75.000.000
02 Pembangunan Perumahan Pegawai ………… 15.000.000
Jumlah Pasal IB.P.1.5 90.000.000
Jumlah Pos IB.P.1 90.000.000
Jumlah Bagian IB. P 90.000.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Ap. Pemerintahan 90.000.000

IIB.P MAHKAMAH AGUNG


2 B.P.1 Mahkamah Agung/Sekretariat
2 B.P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
2 B.P.1.5.02 Gedung Kantor/Pemagaran 2.500.000
Jumlah Pasal 2 B.P.1.5 2.500.000
Jumlah Pos 2 B.P.1 2.500.000
Jumlah Bagian 2 B. P 2.500.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Ap. Pemerintahan 2.500.000

IIC.P KEJAKSAAN AGUNG


2 C.P.1.5 Lembaga Pusat Kejaksaan
2 C.P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
2 C.P.1.5.01 Gedung Kantor …………………………. 5.000.000
2 C.P.1.5.02 Gedung Pendidikan …………………….. 10.000.000
Jumlah Pasal 2 C.P.1.5 15.000.000
Jumlah Pos 2 C.P.1 15.000.000
Jumlah Bagian 2 C. P 15.000.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Ap. Pemerintahan 15.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 59


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

3B.P Kabinet, Sekretariat Negara dan


Instansi-instansi di bawah lingkungannya
3B.P.2 Masjid Istiqlal
3B.P.2.4 Program Prasarana Sosial
3B.P.2.4.01 Masjid Istiqlal ……………………………. 40.600.000
Jumlah Pasal 3B.P.2.4 40.600.000

3B.P.2 Monumen Nasional


3B.P.2.6 Program Lain-lain
3B.P.2.6.01 Monumen Nasional ………………………. 6.900.000
Jumlah Pasal 3B.P.2.6 6.900.000
Jumlah Pos 3B.P.2 47.500.000
Jumlah Bagian IIIB. P 47.500.000

Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 40.600.000
Program Lain-lain 6.900.000

IIIC.P LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA/


PEMERINTAHAN NON DEPARTEMENTAL
IIIC.P.1 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
IIIC.P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
IIIC.P.1.5.03 Lembaga Geologi & Pertambahan Nasional 3.075.000
04 Lembaga Biologi Nasional ………………. 525.000
Jumlah Pasal IIIC.P.1.5 3.600.000
Jumlah Pos IIIC.P.1 3.600.000

IIIC.P.2 BADAN TENAGA ATOM NASIONAL (BATAN)


IIIC.P.2.3 Program Prasarana Tenaga
IIIC.P.2.3.01 Pusat Penelitian Pasar Jumat 1.450.000
02 Pusat Reaktor Atom Bandung 1.265.000
03 Pusat Reaktor Atom Serpong 750.000
Jumlah Pasal IIIC.P.2.3 3.465.000

IIIC.P.2.4 Program Prasarana Sosial


IIIC.P.2.4.01 Proyek Pengawetan Makanan dg Radiasi 418.000
Jumlah Pasal IIIC.P.2.4 418.000

IIIC.P.2.6 Program Lain-lain


IIIC.P.2.6.01 Pusat Penelitian GAMA 600.000
02 Proyek pendidikan, penelitian dan pengembangan 487.000
03 Proyek survey 470.000
Jumlah Pasal IIIC.P.2.6 1.557.000
Jumlah Pos IIIC.P.2 5.440.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 60


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

IIIC.P.3 BIRO PUSAT STATISTIK (BPS)


IIIC.P.3.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
IIIC.P.3.5.01 Proyek Survey dan Perlengkapan 2.700.000
Jumlah Pasal IIIC.P.3.5 2.700.000
Jumlah Pos IIIC.P.3 2.700.000
Jumlah Bagian IIIC 11.740.000

Diantarannya :
Program Prasarana Tenaga 3.465.000
Program Prasarana Sosial 418.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 6.300.000
Program Lain-lain 1.557.000

IV.P DEPARTEMEN DALAM NEGERI


4P.1 Departemen dan Pengeluaran Umum
4P.1.4 Prasarana Sosial
4P.1.4.01 Proyek Pembangunan Perumahan Pegawai -
Jumlah Pasal 4P.1.4 -

4P.1.5 Prasarana Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


4P.1.5.01 Proyek pembangunan gedung kantor/rumah
jabatan 8.000.000
02 Proyek pembuatan/pembelian kapal-kapal -
03 Proyek kendaraan bermotor -
Jumlah pasal 4P.1.5 8.000.000
Jumlah Pos 4P.1 8.000.000

4P.2 Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan


Otonomi Daerah
4P.2.1 Prasarana Pengangkutan
4P.2.1.01 Proyek jalan-jalan/jembatan 50.000.000
02 Proyek pelabuhan -
03 Proyek pengangkutan -
Jumlah pasal 4P.2.1 50.000.000

4P.2.2. Prasarana Pengairan


4P.2.2.01 Proyek saluran pengairan sekunder 25.000.000
Jumlah pasal 4P.2.2 25.000.000
Jumlah pos 4P.2 75.000.000

4P.3 Direktorat Jenderal Agraria


4P.3.6 Prasarana Lain-lain
4P.3.6.01 Proyek Landreform/Landuse 60.200.000
Jumlah pasal 4P.3.6 60.200.000
Jumlah pos 4P.3 60.200.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 61


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

4P.4 Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat


Desa
4P.4.2 Prasarana Pengairan
4P.4.2.01 Proyek pengairan tertier Jatiluhur 18.000.000
02 Proyek pengairan tertier Lampung 6.000.000
03 Proyek pengairan desa-desa lainnya dan
Proyek Padat Karya di daerah Jawa, Lampung
dan Bali 20.000.000
Jumlah pasal 4P.4.2 44.000.000

4P.4.6 Prasarana lain-lain


4P.4.6.01 Proyek prasarana ekonomi desa 7.800.000
Jumlah pasal 4P.4.6 7.800.000
Jumlah pos 4P.4 51.800.000
Jumlah Bagian IVP 195.000.000

Diantaranya :
Prasarana Pengangkutan 50.000.000
Prasarana Pengairan 69.000.000
Prasarana Sosial -
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 8.000.000
Prasarana Lain-lain 68.000.000

VI.P DEPARTEMEN PERTAHANAN DAN KEAMANAN


6P.1 Pabrik-pabrik senjata
6P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
6P.1.5.01 Rehabilitasi Pabrik-pabrik senjata 200.000.000
Jumlah Pasal 6P.1.5 200.000.000
Jumlah Pos 6P.1 200.000.000

6P.2 Upgrading Komando-komando Utama dari


Dep. Han/Kam
6P.2.6 Program lain-lain
6P.2.6.01 Rehabilitasi Bangunan-bangunan/Asrama 300.000.000
Jumlah Pasal 6P.2.6 300.000.000
Jumlah Pos 6P.2 300.000.000
Jumlah Bagian VI.P 500.000.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 200.000.000
Program Lain-lain 300.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 62


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

VII.P DEPARTEMEN KEHAKIMAN


7P.1 Departemen Pusat
7P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
7P.1.5.03 Perbaikan-perbaikan berat Gedung kantor/
Perumahan pegawai ……………………. 3.200.000
Jumlah Pasal 7P.1.5 3.200.000
Jumlah Pos 7P.1 3.200.000

7P.2 Urusan Hukum


7P.2.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
7P.2.5.03 Perbaikan berat gedung kantor/perumahan pegawai 13.000.000
Pembelian kendaraan bermotor ………….. 16.000.000
Jumlah Pasal 7P.2.5 29.000.000
Jumlah Pos 7P.2 29.000.000

7P.4 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan


7P.4.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
7P.4.5.01 Pembangunan Gedung-gedung kantor ……. 8.000.000
02 Perbaikan berat gedung kantor/perumahan pegawai 26.000.000
Jumlah Pasal 7P.4.5 34.000.000
Jumlah Pos 7P.4 34.000.000

7P.8 Direktorat Jenderal Imigrasi


7P.8.5. Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
7P.8.5.01 Pembangunan gedung kantor ……………. 8.000.000
03 Perbaikan berat gedung kantor/perumahan pegawai 3.300.000
Jumlah Pasal 7P.8.5 11.300.000
Jumlah Pos 7P.8 11.300.000
Jumlah Bagian VIIP 77.500.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 77.500.000

VIIIP DEPARTEMEN PENERANGAN


8P.1 Departemen dan Pengeluaran Umum
8P.1.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
8P.1.5.01 Proyek Gedung Departemen Penerangan 6.500.000
02 Pembangunan gedung-gedung daerah -
03 Alat-alat mass media penerangan 4.500.000
Jumlah Pasal 8P.1.5 11.000.000
Jumlah Pos 8P.1 11.000.000

8P.3 Direktorat Jenderal Pers dan Grafika


8P.3.6 Lain-lain
8P.3.6.01 Proyek Percetakan 3.000.000
Jumlah Pasal 8P.3.6 3.000.000
Jumlah Pos 8P.3 3.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 63


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

8P.4 Direktorat Jenderal Radio Televisi Film


8P.4.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
8P.4.5.01 Proyek Radio 7.000.000
02 Proyek Televisi 4.000.000
Jumlah Pasal 8P.4.5 11.000.000
Jumlah Pos 8P.4 11.000.000
Jumlah Pengeluaran Bagian VIII P 25.000.000

Diantaranya :
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 22.000.000
Lain-lain 3.000.000

BAGIAN IX P
DEPARTEMEN KEUANGAN

9P.1 Sekretariat Jenderal Departemen


9P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
9P.1.5.01 Pendirian/pembangunan lanjutan gedung keuangan 25.000.000
Jumlah Pasal 9P.1.5 25.000.000
Jumlah Pos 9P.1 25.000.000

9P.2 Direktorat Jenderal Anggaran


9P.2.5 Program Rehabilitasi Aparatur pemerintahan
9P.2.5.01 -
02 Pendirian/pembangunan lanjutan gedung kantor 15.000.000
03 Pendirian/pembangunan lanjutan perumahan pegawai 30.000.000
Jumlah Pasal 9P.2.5 45.000.000
Jumlah Pos 9P.2 45.000.000

9P.3 Direktorat Jenderal Pajak


9P.3.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
9P.3.5.01 -
02 Pendirian/pembangunan lanjutan gedung kantor 25.000.000
03 Pendirian/pembangunan lanjutan perumahan pegawai 50.000.000
Jumlah Pasal 9P.3.5 75.000.000
Jumlah Pos 9P.3 75.000.000

9P.4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


9P.4.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
9P.4.5.01 -
02 Pendirian/pembangunan lanjutan gedung kantor 40.000.000
03 Pendirian/pembangunan lanjutan perumahan pegawai 12.500.000
04 Pembelian perlengkapan kapal ………….. 32.500.000
Jumlah Pasal 9P.4.5 85.000.000
Jumlah Pos 9P.4 85.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 64


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

9P.5 Direktorat Jenderal Keuangan


9P.5.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
9P.5.5.01 -
02 Pendirian/pembangunan lanjutan gedung kantor 5.000.000
03 Pendirian/pembangunan lanjutan perumahan pegawai 5.000.000
Jumlah Pasal 9P.5.5 10.000.000
Jumlah Pos 9P.5 10.000.000

9P.6 Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara


9P.6.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
9P.6.5.01 -
02 Pendirian/pembangunan lanjutan gedung kantor 5.000.000
03 Pendirian/pembangunan lanjutan perumahan pegawai 5.000.000
Jumlah Pasal 9P.6.5 10.000.000
Jumlah Pos 9P.6 10.000.000
Jumlah Bagian IX P 250.000.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 250.000.000

BAGIAN IXA P
BAGIAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN

9AP.1 Pengeluaran lainnya


9AP.1.6 Program Lain-lain
9AP.1.6.01 Proyek Pembangunan Daerah (ADO) -
Jumlah Pasal 9AP.1.6 -
Jumlah Pos 9AP.1 -

9AP.2 Pengeluaran lainnya


9AP.2.6 Program lain0lain
9AP.2.6.01 Kredit Desa ……………………………. 2.000.000.000
02 Penyertaan modal ……………………… 1.500.000.000
Jumlah Pasal 9AP.2.6 3.500.000.000
Jumlah Pos 9AP.2 3.500.000.000
Jumlah Bagian IX A P 3.500.000.000

Diantaranya :
Program lain-lain 3.500.000.000

XP DEPARTEMEN PERDAGANGAN
10P.1 Departemen dan Pengeluaran Umum
10P.1.4 Prasarana Sosial
10P.1.4.01 Pembinaan Karyawan ………………… 2.500.000
Jumlah Pasal 10P.1.4. 2.500.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 65


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

10P.1.5 Rehabilitasi Pemerintahan


10P.1.5.01 Pembangunan gedung kantor di daerah ……. 17.500.000
Jumlah Pasal 10P.1.5 17.500.000
Jumlah Pos 10P.1 20.000.000

10P.2 Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri


10P.2.5 Rehabilitasi Pemerintahan
10P.2.5.01 Proyek Metrologi untuk Rehabilitasi
Peralatan Metrologi …………………… 10.000.000
Jumlah Pasal 10P.2.5 10.000.000
Jumlah Pos 10P.2 10.000.000
Jumlah Bagian XP 30.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 2.500.000
Program Rehabilitasi Pemerintahan 27.500.000

XIP DEPARTEMEN PERTANIAN


SEKRETARIAT JENDERAL/INSPEKTORAT
JENDERAL DEPARTEMEN PERTANIAN
11P.1.4 Program Prasarana Sosial
11P.1.4.01 Proyek Pendidikan Penjenjangan/Upgrading
pegawai …………………………………. 2.000.000
02 Proyek Rehabilitasi Tehnik Pertanian ….. 600.000
03 Proyek Publikasi Tehnik Pertanian …….. 500.000
Jumlah Pasal 11P.1.4 3.100.000

11P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


11P.1.5.01 Proyek Rehabilitasi Bangunan dan Kendaraan
Bermotor Kantor Pusat Departemen Pertanian 7.000.000
Jumlah Pasal 11P.1.5 7.000.000

11P.1.6 Program Lain-lain


11P.1.6.01 Proyek Survey Agro Ekonomi …………. 400.000
02 Proyek Survey Land Development …….. 2.000.000
03 Proyek Karantina Tumbuh-tumbuhan ….. 4.000.000
04 Proyek Rehabilitas Pertanian Daerah-daerah
Bencana Alam ………………………….. 2.500.000
Jumlah Pasal 11P.1.6 8.900.000
INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERTANIAN
11P.1.6 Program Lain-lain
11P.1.6.05 Proyek Pengamanan Hasil-hasil Pembangunan
Pertanian ……………………………….. 1.000.000
Jumlah Pasal 11P.1.6 1.000.000
Jumlah Pasal 11P.1 20.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 66


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 3.100.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 7.000.000
Program Lain-lain 9.900.000

11P.2 DIREKTORAT JENDERAL PERTANIAN


11P.2.2. Program Prasarana Pengairan
11P.2.2.01 Proyek Tanah dan Pengairan Pedesaan …… 8.000.000
Jumlah Pasal 11P.2.2 8.000.000

11P.2.4 Program Prasarana Sosial


11P.2.4.01 Proyek Pendidikan Pertanian ……………. 6.000.000
Jumlah Pasal 11P.2.4 6.000.000

11P.2.5 Program Rehabilitasi aparatur Pemerintahan


11P.2.5.01 Proyek Rehabilitasi/Pembangunan Gedung Kantor/
Rumah Dinas dan Kendaraan Bermotor/berhubungan
bantuan export luar negeri ………………. 5.000.000
Jumlah Pasal 11P.2.5 5.000.000

11P.2.6 Program Lain-lain


11P.2.6.01 Proyek Statistik dan Pemasaran/Pengolahan
Hasil Pertanian ………………………….. 2.000.000
02 Proyek Peningkatan Produksi Tanaman Pangan 35.000.000
03 Proyek Proteksi Tanaman ………………. 15.000.000
04 Proyek Penyuluhan/Latihan Pertanian …… 6.500.000
05 Proyek Penelitian Tanaman Pangan …….. 10.500.000
06 Proyek Penelitian Perluasan Areal Pertanian 2.000.000
07 Proyek Penelitian Hortikultura …………. 5.000.000
08 Proyek Lembaga Sang Hyang Sri ……….. 5.000.000
09 Proyek Penelitian Tanaman Industri ……. 6.000.000
Jumlah Pasal 11P.2.6 87.000.000
Jumlah Pos 11P.2 106.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Pengairan 8.000.000
Program Prasarana Sosial 6.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 5.000.000
Program lain-lain 87.000.000

11P.3 DIREKTORAT JENDERAL KEHUTANAN


11P.3.2 Program Prasarana Pengairan
11P.3.2.01 Proyek Reboisasi ……………………….. 13.000.000
02 Proyek Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai 3.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 67


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

03 Proyek Rehabilitasi Daerah Bencana Alam


dan Wilayah Kritis ………………………. 1.500.000
04 Proyek Pengamanan Produksi Pangan, Rehabilitasi
Tanah Gundul, Alang-alang dan Huma ……. 14.000.000
Jumlah Pasal 11P.3.2 31.500.000

11P.3.4 Program Prasarana Sosial


11P.3.4.01 Proyek Pendidikan dan Penjenjangan Tenaga
kerja Kehutanan ………………………… 1.000.000
Jumlah Pasal 11P.3.4 1.000.000

11P.3.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


11P.3.5.01 Proyek Rehabilitasi dan Penyediaan Bangunan/
Peralatan ………………………………. 2.500.000
Jumlah Pasal 11P.3.5 2.500.000

11P.3.6 Program lain-lain


11P.3.6.01 Proyek Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Hutan …………………………….. 1.500.000
02 Proyek Inventarisasi & Penelitian Peningkatan
Daya guna Hutan dan Hasil Hutan ……… 3.500.000
Jumlah Pasal 11P.3.6 5.000.000
Jumlah Pos 11P.3 40.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Pengairan 31.500.000
Program Prasarana Sosial 1.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 2.500.000
Program Lain-lain 5.000.000

11P.4 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN


11P.4.4 Program Prasarana Sosial
11P.4.4.01 Proyek Rehabilitasi Sekolah
Pengamat Kehewanan ………………….. -
Jumlah Pasal 11P.4.4 -
11P.4.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
11P.4.5.01 Proyek Rehabilitasi Bangunan Gedung/Kantor
Perumahan Pegawai …………………… -
Jumlah Pasal 11P.4.5 -
11P.4.6 Program lain-lain
11P.4.6.01 Proyek Bimas Peternakan ……………….. 29.000.000
02 Proyek Bimas Pengamanan Ternak ………. 23.000.000
03 Proyek Penelitian Peternakan ……………. 3.000.000
Jumlah Pasal 11P.4.6 55.000.000
Jumlah Pos 11P.4 55.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 68


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

Diantaranya :
Program Prasarana Sosial
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
Program lain-lain 55.000.000

11P.5 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN


11P.5.1 Program Prasarana Angkutan
11P.5.1.01 Proyek Pelabuhan Perikanan (landing place) 20.000.000
Jumlah Pasal 11P.5.1 20.000.000

11P.5.4 Program Prasarana Sosial


11P.5.4.01 Proyek Akademi Usaha Perikanan -
02 Proyek Sekolah Usaha Perikanan Menengah dan -
Sekolah Perikanan Darat Menengah Atas
03 Proyek Sekolah Usaha Perikanan Pertama -
04 Proyek Training Centre dan Penyuluhan Perikanan -
05 Transmigrasi -Nelayan -
Jumlah Pasal 11P.5.4 -

11P.5.5 PROGRAM REHABILITASI


APARATUR PEMERINTAHAN
11P.5.5.01 Penyelesaian Proyek Pembangunan
Perumahan Tehnisi 5.000.000
02 Penyelesaian Proyek Laboratorium
Teknologi Perikanan 6.500.000
Jumlah Pasal 11P.5.5 11.500.000

11P.5.6 Program lain-lain


11P.5.6.01 Proyek Penelitian Perikanan Laut 2.500.000
02 Proyek Penelitian Perikanan Darat 5.000.000
03 Proyek Penelitian Teknologi Perikanan 2.500.000
04 Proyek Penelitian Teknologi Kapal Ikan -
05 Proyek Sensus Nelayan -
06 Proyek Kerjasama Teknik Luar Negeri 3.500.000
07 Proyek Peningkatan Produksi Perikanan Darat 10.000.000
Jumlah Pasal 11P.5.6 23.500.000
Jumlah Pos 11P.5 55.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan 20.000.000
Program Prasarana Sosial -
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 11.500.000
Program Lain-lain 23.500.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 69


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

11P.6 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN NEGARA


11P.6.2 Program Prasarana Pengairan
11P.6.2.01 Pengerukan Sungai di Daerah Perkebunan
Tembakau Sumatera Utara 10.000.000
Jumlah Pasal 11P.6.2 10.000.000
Jumlah Pos 11P.6 10.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Pengairan 10.000.000

11P.7 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN RAKYAT


11P.7.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
11P.7.5.01 Rehabilitasi Peralatan/Perlengkapan untuk
Pengawasan dan Operasional …………….. 5.000.000
Jumlah Pasal 11P.7.5 5.000.000

11P.7.6 Program lain-lain


11P.7.6.01 Penyuluhan/Pembimbingan dan Pembinaan dalam
rangka mempertinggi mutu hasil-hasil perkebunan
rakyat ………………………………….. 9.000.000
Jumlah Pasal 11P.7.6 9.000.000
Jumlah Pos 11P.7 14.000.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 5.000.000
Program lain-lain ………………………… 9.000.000
Jumlah Bagian XI P 300.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan 20.000.000
Program Prasarana Pengairan 49.500.000
Program Prasarana Sosial 10.100.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 31.000.000
Program lain-lain 189.400.000

XIIP DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN


12P.1 Pusat Departemen
12P.1.4 Prasarana Sosial
12P.1.4.01 Pendidikan/Training 5.000.000
Jumlah Pasal 12P.1.4 5.000.000

12P.1.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


12P.1.5.01 Pendirian Gedung Kantor 14.000.000
02 Pendirian Perumahan Pegawai 7.500.000
03 Perbaikan berat gedung kantor 7.000.000
04 Perbaikan berat perumahan pegawai 2.000.000
Jumlah Pasal 12P.1.5 30.500.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 70


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

12P.1.6 Lain-lain
12P.1.6.01 Survey & Research 10.000.000
02 Penelitian Ilmiah 5.000.000
03 Proyek Rehabilitasi Industri Nasional/Sandang 2.500.000
Jumlah Pasal 12P.1.6 17.500.000
Jumlah Pos 12P.1 53.000.000

12P.2 DIREKTORAT JENDERAL


PERINDUSTRIAN DASAR
12P.2.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
12P.2.5.01 Pendirian perumahan pegawai 4.000.000
02 Perbaikan berat gedung kantor 3.000.000
Jumlah Pasal 12P.2.5 7.000.000

12P.2.6 Lain-lain
12P.2.6.01 Biaya pengamanan untuk proyek-proyek yang
ditangguhkan pelaksanaannya 50.000.000
02 Survey & Research 7.500.000
Jumlah Pasal 12P.2.6 57.500.000
Jumlah Pos 12P.2 64.500.000

12P.3 DIREKTORAT JENDERAL PERINDUSTRIAN KIMIA


12P.3.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
12P.3.5.01 Pendirian perumahan pegawai 8.000.000
02 Perbaikan berat gedung kantor 2.500.000
Jumlah Pasal 12P.3.5 10.500.000

12P.3.6 Lain-lain
12P.3.6.01 Proyek Pilot & Balai Rayon Bandung 30.000.000
02 Biaya pengamanan proyek-proyek yang
ditangguhkan pelaksanaannya 21.000.000
03 Survey & Research 15.000.000
Jumlah Pasal 12P.3.6 66.000.000
Jumlah Pos 12P.3 76.500.000

12P.4 DIREKTORAT JENDERAL PERINDUSTRIAN RINGAN


12P.4.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
12P.4.5.01 Pendirian perumahan pegawai 4.000.000
Perbaikan berat gedung kantor 3.000.000
Jumlah Pasal 12P.4.5 7.000.000

12P.4.6 Lain-lain
12P.4.6.01 Survey & Research 5.000.000
02 Biaya pengamanan proyek-proyek yang
ditangguhkan pelaksanaannya 3.500.000
Jumlah Pasal 12P.4.6 8.500.000
Jumlah Pos 12P.4 15.500.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 71


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

12P.5 DIREKTORAT JENDERAL


PERINDUSTRIAN PENERBANGAN
12P.5.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
12P.5.5.01 Pendirian perumahan pegawai 3.000.000
02 Perbaikan berat gedung kantor 5.000.000
Jumlah Pasal 12P.5.5 8.000.000

12P.5.6 Lain-lain
12P.5.6.01 Survey & Research 15.000.000
Jumlah Pasal 12P.5.6 15.000.000
Jumlah Pos 12P.5 23.000.000

12P.6 DIREKTORAT JENDERAL


PERINDUSTRIAN TEKSTIL
12P.6.4 Prasarana Sosial
12P.6.4.01 Institut Tekhnologi Tekstil 12.500.000
Jumlah Pasal 12P.6.4 12.500.000
Jumlah Pos 12P.6 12.500.000

12P.7 DIREKTORAT JENDERAL KERAJINAN


RAKYAT
12P.7.6 Lain-lain
12P.7.6.01 Balai-balai Penelitian Kerajinan Rakyat 25.000.000
Jumlah Pasal 12P.7.6 25.000.000
Jumlah Pos 12P.7 25.000.000

12P.8 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI


MARITIM
12P.8.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
12P.8.5.01 Pendirian perumahan pegawai 2.000.000
02 Perbaikan berat gedung kantor 2.000.000
Jumlah Pasal 12P.8.5 4.000.000
Jumlah Pos 12P.8 4.000.000
Jumlah Anggaran Pembangunan Bagian 12P 274.000.000

Diantaranya :
Prasarana Sosial 17.500.000
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 67.000.000
Lain-lain 189.500.000

XIIIP DEPARTEMEN PERTAMBANGAN


13P.1 Sekretariat Jenderal
13P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
01 Biaya pengolahan kontrak luar dan dalam negeri 4.000.000
02 Investasi -
Jumlah Pos 13P.1 4.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 72


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

13P.2 Direktorat Jenderal Pertambangan


13P.2.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
01 Direktorat Pertambangan 8.000.000
02 Direktorat Geologi 15.000.000
Jumlah Pos 13P.2 23.000.000

13P.3 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi


13P.3.3 Program Prasarana Tenaga
01 Proyek Lembaga Minyak dan Gas Bumi
Cipulir/Cepu 8.000.000
Jumlah Pos 13P.3 8.000.000
Jumlah Bagian XIII P 35.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Tenaga 8.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 27.000.000

XIV P DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM &


TENAGA LISTRIK
14P.2 Direktorat Jenderal Pengairan Dasar
14P.2.2 Program Prasarana Pengairan
14P.2.2.01 Rehabilitasi Irigasi seluruh Indonesia 250.000.000
02 Rehabilitasi Sungai & Rawa (bencana alam) 100.000.000
03 Irigasi Lampung …………………………… 10.000.000
04 Proyek Irigasi Sempor ……………………. 15.000.000
05 Proyek Irigasi Karanganyar ………………. 12.500.000
06 Proyek Polder Alabio …………………….. -
07 Persawahan Sisir Gunting ………………… -
08 Persawahan Ogan Kramasan .…………… -
09 Proyek Irigasi Tadjum …………………… 15.000.000
10 Persawahan Pasang Surut ……………….. 100.000.000
11 Proyek Pengairan Jatiluhur ……………… 50.000.000
12 Irigasi Sadang (Sul Sel) ………………….. 7.500.000
13 Proyek Serbaguna Kalibrantas ………….. 320.000.000
14 Proyek Per.Serbaguna Bengawan Solo ….. -
15 Proyek Per. Pengembangan Wilayah Lampung -
16 Proyek Per.Wilayah Jeratun Seluna ……… -
17 Proyek Per. Wilayah Cimanuk ………….. -
18 Perencanaan Pola Induk Irigasi Bali ……… -
19 Perencanaan Pola Induk Irigasi Lombok -
20 Kopro Banjir Jaya ………………………. 15.000.000
21 Proyek Perakitan Kapal Keruk …………. 5.000.000
22 Lembaga Penyelidikan Masalah Air ……. -
23 Survey, Research dan Penyelidikan …….. -
Jumlah Pasal 14P.2.2 900.000.000
Jumlah Pos 14P.2 900.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 73


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

14P.3 Direktorat Jenderal Cipta Karya


14P.3.4 Program Prasarana Sosial
14P.3.4.01 Rehabilitasi Teknik Penyehatan ………… -
02 Proyek Air Minum Ambon …………….. -
03 Proyek Air Minum Palembang …………. 10.000.000
04 Proyek Air Minum Surabaya …………… 5.000.000
05 Proyek Air Minum Semarang …………… -
06 Proyek Air Minum Padang ……………… 5.000.000
07 Proyek Air Minum Banjarmasin ………… -
08 Proyek Air Minum Pontianak …………… -
09 Proyek Air Minum Tg. Uban …………… 2.000.000
10 Proyek Air Minum Bogor ……………… 4.000.000
11 Proyek Air Minum Menado …………… 13.000.000
12 Proyek Air Minum Jakarta ……………… 57.000.000
13 Proyek Air Minum Krawang …………… -
14 Proyek Air Minum Makasar …………… 10.000.000
15 Proyek Prototipe rumah-rumah rakyat ….. 6.000.000
Jumlah Pasal 14P.3.4 112.000.000

14P.3.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


14P.3.5.01 Proyek-proyek Regional Development plans 3.000.000
02 Auditorium A.T.P.U.T. …………………. -
03 Proyek Laboratorium Pengusahaan Bahan
Bangunan (UNSF) ………………………. 17.000.000
04 Proyek perumahan pegawai ……………. 5.500.000
05 Ruang Operasi Proyek-proyek Prasarana 20.000.000
Jumlah Pasal 14P.3.5 45.500.000
Jumlah Pos 14P.3 157.500.000

14P.4 Direktorat Jenderal Bina Marga


14P.4.1 Program Prasarana Pengangkutan
14P.4.1.01 Rehabilitasi Jalan/Jembatan …………….. 450.000.000
02 Proyek Jalan Kalimantan ………………. 50.000.000
03 Proyek Jalan Nusa Tenggara …………… 22.500.000
04 Proyek Jalan Takengon ………………… 17.500.000
05 Proyek Airport Tuban/Bali …………….. 50.000.000
06 Proyek Survey Airport Medan, Makasar,
Jawa Tengah, Cengkareng ………………. -
07 Proyek Jembatan Riau ………………….. 30.000.000
08 Pembelian Aspal ex Import …………….. -
09 Pembelian spareparts & bridge materials -
10 Pembelian Road Equpment (Road Roller,dll) -
11 Handling cost (sparepart, alat-alat ex proyek
aid, aspal, equipment, dll)………………… 50.000.000
12 Proyek Lembaga Penyelidikan Masalah
Tanah dan Jalan …………………………. 15.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 74


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

13 Proyek Survey dan Perencanaan ………… 15.000.000


14 Proyek Technical Assistence UNDP ……. 50.000.000
15 Proyek Jalan Raya Sumatera ……………. 100.000.000
Jumlah Pasal 14P.4.1 850.000.000
Jumlah Pos 14P.4 850.000.000

14P.5 Direktorat Jenderal Tenaga Listrik


14P.5.3 Program Prasarana Tenaga
14P.5.3.01 PLTA Asahan termasuk Transmisi …….. 10.000.000
02 PLTA Riau Kanan ……………………… 129.500.000
03 Sources of Energi Survey ……………….. 5.000.000
04 Lembaga Masalah Ketenagaan …………. 20.500.000
05 Rehabilitasi Jaring Distribusi Gas dan Pabrik
Peralatan ……………………………….. 26.000.000
06 Lembaga Penyelidikan & Pendidikan
Perindustrian Gas ……………………… 8.000.000
07 Survey Medan Gas Bumi ……………… 2.500.000
08 PLTA Batang Agam …………………… 11.250.000
09 PLTA Tonsea Lama …………………… 15.000.000
10 PLTA Garung …………………………. 1.250.000
11 PLTA Ngebel ………………………….. 10.000.000
12 PLTU Palembang ……………………… 25.000.000
13 PLTG Semarang ………………………. -
14 PLTG Medan ………………………… -
15 PLTG Palembang ……………………… -
16 Transmisi Jawa Barat …………………. 50.000.000
17 PLTU Makasar termasuk Transmisi …… 70.000.000
18 PLTD Tersebar ………………………… 30.000.000
19 Bengkel Ketenagaan ……………………. 5.000.000
20 Rehabilitasi/Perbaikan Berat …………… 56.000.000
21 Transmisi Jawa Timur ………………….. 15.000.000
22 PLTU Priok I & II ……………………… 10.000.000
23 PLTA Jatiluhur …………………………. -
24 PLTA Karangkates …………………….. -
Jumlah Pasal 14P.5.3 500.000.000

14P.5.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


14P.5.5.01 Perumahan pegawai …………………….. -
Perbaikan Berat Gedung Kantor ……….. 5.000.000
Jumlah Pasal 14P.5.5 5.000.000
Jumlah Pos 14P.5 505.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 75


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

14P.6 Eksploitasi alat-alat besar


14P.6.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
14P.6.5.01 Alat-alat dan Perbengkelan ……………… 38.000.000
02 Gugusan Kapal ………………………….. 7.000.000
03 Pergudangan, Pusat Latihan, dll …………. 5.000.000
Jumlah Pasal 14P.6.5 50.000.000
Jumlah Pos 14P.6 50.000.000

14P.7 Eksploitasi Bahan-bahan Bangunan


14P.7.6 Program Lain-lain
14P.7.6.01 Survey Bahan-bahan Bangunan ………….. 2.500.000
02 Querry ……………………………………. 5.000.000
03 Pilot Proyek …………………………….. 2.500.000
Jumlah Pasal 14P.7.6 10.000.000
Jumlah Pos 14P.7 10.000.000
Jumlah Bagian XIV P (Departemen PUT) 2.472.500.000

Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan ……….. 850.000.000
Program Prasarana Pengairan ……………. 900.000.000
Program Prasarana Tenaga ……………… 500.000.000
Program Prasarana Sosial ……………….. 112.500.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 100.500.000
Program lain-lain ………………………… 10.000.000

XV P DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
15P.1 Departemen Perhubungan Pusat
15P.1.1 Program Prasarana Pengangkutan
15P.1.1.01 Proyek Kerjasama Teknik Luar Negeri 7.000.000
02 Proyek Penelitian Armada Rakyat/Semut 1.000.000
Proyek Survey dan Perencanaan
03 Pembangunan 5 tahun 2.000.000
Jumlah Pasal 15P.1.1 10.000.000

15P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintah


15P.1.5.01 Proyek Rehabilitasi Aparatur Pemerintah 10.000.000
Jumlah Pasal 15P.1.5 10.000.000
Jumlah Pos 15P.1 20.000.000

15P.2 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat


15P.2.1 Program Prasarana Pengangkutan
15P.2.1.01 PN Kereta Api -
02 Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya 99.000.000
03 Direktorat Perawatan dan Pemeliharaan
Kendaraan Bermotor -
Jumlah Pasal 15P.2.1 99.000.000
Jumlah Pos 15P.2 99.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 76


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

15P.3 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara


15P.3.1 Program Prasarana Pengangkutan
15P.3.1.01 Direktorat Penerbangan Sipil 151.000.000
02 Direktorat Meteorologi dan Geofisika 19.100.000
03 Lembaga Pendidikan Penerbangan 17.500.000
04 Proyek Lapangan Terbang Kemayoran 39.000.000
05 Perbengkelan dan Perindustrian Pesawat
Terbang -
Jumlah Pasal 15P.3.1 226.600.000
Jumlah Pos 15P.3 226.600.000

15P.4 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi


15P.4.1 Program Prasarana Pengangkutan
15P.4.1.01 PN Pos dan Giro 29.300.000
02 PN Telekomunikasi 44.000.000
Jumlah Pasal 15P.4.1 73.300.000
Jumlah Pos 15P.4 73.300.000

15P.5 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut


15P.5.1 Program Prasarana Pengangkutan
15P.5.1.01 Proyek Rehabilitasi Dok
02 Proyek Klasifikasi Kapal-kapal 18.000.000
03 Proyek Armada Perambuan 44.000.000
04 Proyek Fasilitas Terminal 83.000.000
05 Proyek Fasilitas Alur-alur Pelayaran dan
Kolam-kolam Pelabuhan (Pengerukan) 55.000.000
06 Proyek Fasilitas Telekomunikasi, Perambuan
dan Penerangan Pantai 148.000.000
07 Proyek Pelayaran Sungai dan Terusan -
08 Proyek Bustor Pomp -
09 Proyek Juru Karya Lampu Menara 15.000.000
Jumlah Pasal 15P.5.1 363.000.000

15P.5.4 Program Prasarana Sosial


15P.5.4.01 Proyek Akademi Ilmu Pelajaran Jakarta 3.000.000
02 Proyek Sekolah Pelajaran Menengah Makasar 2.000.000
03 Proyek Sekolah Pelajaran Menengah Semarang 1.000.000
04 Proyek Kesehatan Pelaut 14.000.000
Jumlah Pasal 15P.5.4 20.000.000

15P.5.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintah


15P.5.5.01 - -
02 Proyek Rehabilitasi Aparatur
Pemerintah/Perumahan Markonis 21.000.000
Jumlah Pasal 15P.5.1 21.000.000
Jumlah Pos 15P.5 404.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 77


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

15P.6 Direktorat Produksi dan Jasa Industri Maritim


15P.6.1 Program Prasarana Pengangkutan
15P.6.1.01 - -
02 s.d. 09 - -
10 Proyek Pengangkatan Kerangka Kapal -
11 - -
Jumlah Pasal 15P.6.1 -

15P.6.4 Program Prasarana Sosial


15P.6.4.01 Proyek Pembinaan dan Penyuluhan Armada
Rakyat/Armada Lokal -
Jumlah Pasal 15P.6.4 -

15P.6.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintah


15P.6.5.01 Proyek Lanjutan Gedung dan Rehabilitasi
Aparatur Pemerintah 30.600.000
Jumlah Pasal 15P.6.5 30.600.000
Jumlah Pos 15P.6 30.600.000
Jumlah Bagian XV 853.500.000

Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan 771.900.000
Program Prasarana Sosial 20.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintah 61.600.000

16P.1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan


16P.1.4 Program Prasarana Sosial
16P.1.4.01 Training/Research Centre Rural Education -
02 Sekolah Pendidikan Umum (SMP,SMA) 14.522.000
03 Sekolah Kejuruan (SMEP, SMEA, SKKP,
SKKA, SPSA, SPIK) 74.251.459
04 Sekolah Keguruan (SPG) 30.502.615
05 Sekolah Teknologi (ST, STM) 66.296.000
06 Training Centre Pendidikan Masyarakat 14.427.926
07 Universitas/Institut Pembina 107.750.000
08 Universitas/Institut Muda dan Madya 70.500.000
09 Koordinator, Proyek, Scientific Centre 28.750.000
10 STO 23.500.000
11 SMOA 15.500.000
12 Bangunan OlahRaga/Lapangan 6.000.000
13 Gedung Direktorat Bahasa dan Kesusasteraan 3.000.000
14 Koservatori Karawitan 8.000.000
15 Konservatori Tari -
16 Sekolah Musik Indonesia 500.000
17 Akademi/Sekolah Seni Indonesia/TC, Kebudayaan -

Departemen Keuangan Republik Indonesia 78


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

18 Akademi Seni Karawitan -


19 Pusat Latihan/pendidikan Ketrampilan
Pemuda/Pramuka 17.000.000
20 Wisma Pemuda -
21 Perumahan Guru/Pegawai, Asrama 33.500.000
Jumlah Pasal 16P.1.4 514.000.000

16P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


16P.1.5.01 Perbaikan berat gedung sekolah/
Universitas/Institut 16.500.000
02 Pembangunan/Perluasan/Perbaikan berat gedung/
Lapangan olah raga, kantor/Gudang/Perumahan 28.000.000
03 Perbaikan berat Candi Borobudur 10.500.000
04 Perbaikan berat Musium 5.000.000
05 Pembelian kendaraan bermotor 8.000.000
Jumlah Pasal 16P.1.5 68.000.000
Jumlah Pos 16P.1 582.000.000
Jumlah Bagian XVI P 582.000.000

Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 514.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 68.000.000

XVII P DEPARTEMEN KESEHATAN


17P.1 Departemen dan Pengeluaran Umum
17P.1.4 Prasarana Sosial 6.500.000
17P.1.4.01 Asrama-asrama dan Sekolah Kesehatan
17P.1.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
17P.1.5.01 Lembaga Kesehatan Teknik
Pelanjutan perbaikan berat Lembaga
Kesehatan Teknik Yogyakarta 500.000
02 Laboratorium Teknik Penyehatan Pusat
Jakarta :
Persiapan perencanaan, survey, dll …….. 1.000.000
04 Rumah-rumah dinas Dep. Kesehatan
Jakarta :
Pembangunan rumah dinas …………….. 3.000.000
Jumlah Pasal 17P.1.5 4.500.000
Jumlah Pos 17P.1 11.000.000

17P.2 Direktorat Jenderal Bina Waluya


17P.2.4 Prasarana Sosial
17P.2.4.01 Rumah-rumah sakit dan Balai Pengobatan 18.000.000
02 Rumah Sakit Jiwa dan Koloni …………. 6.700.000
03 Kesehatan Gigi 300.000
04 Kesejahteraan Ibu dan Anak 600.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 79


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

05 Rumah Sakit Paru-paru 3.300.000


06 Rumah Sakit Kusta 300.000
07 Lembaga Orthopedie & Prothese 500.000
Jumlah Pasal 17P.2.4 29.700.000
Jumlah Pos 17P.2 29.700.000

17P.3 Direktorat Jenderal Krida Nirmala


17P.3.4 Prasarana Sosial
17P.3.4.01 Epedemologie & Karantina ………………. 800.000
17P.3.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
17P.3.5.01 Laboratorium Kesehatan Daerah …………. 500.000
Training Health Centre …………………… 500.000
Instansi Dirjen Krida Nirmala …………… 1.500.000
Jumlah Pasal 17P.3.5 2.500.000
Jumlah Pos 17P.3 3.300.000

17P.4 DIREKTORAT JENDERAL BINA HUSADA


17P.4.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 6.000.000
17P.4.5.01 Lembaga Pharmasi Nasional
Perbaikan berat saluran air ………………. 500.000
02 Depot-depot Pharmasi ………………….. 2.000.000
03 Pabrik Pharmasi ………………………….. 2.500.000
04 Lembaga Farmaco Therapie ……………... 500.000
05 Laboratorium Pharmasi Daerah ………….. 500.000
Jumlah Pasal 17P.4.5 6.000.000
Jumlah Pos 17P.4 6.000.000

Diantaranya :
Prasarana Sosial …………………………. 39.500.000
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan ……… 10.500.000
Jumlah Bagian XVII P 50.000.000

XVIIIP DEPARTEMEN AGAMA


18P.1 Departemen Pusat
18P.1.4 Program Prasarana Sosial
18P.1.4.01 Kitab Suci ………………………………… 8.000.000
02 M a s j i d ………………………………… 5.000.000
03 Balai Pernikahan …………………………. 2.142.605
04 I A I N …………………………………… 11.913.185
05 P G A N …………………………………. 16.256.210
06 Asrama Haji …………………………….. -
Jumlah Pasal 18P.1.4 43.312.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 80


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

18P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


18P.1.5.01 Pendirian gedung kantor ………………… 25.288.000
02 Pendirian rumah pegawai ……………….. -
03 Pembelian kendaraan bermotor -
Jumlah Pasal 18P.1.5 25.288.000
Jumlah Pos 18P.1 68.600.000
Jumlah Bagian XVIIIP 68.600.000

XIX P DEPARTEMEN TENAGA KERJA


19P.1 Kantor Pusat Departemen Tenaga Kerja
19P.1.4 Program Prasarana Sosial
9P.1.4.01 Gedung Pusat Pembinaan Tenaga Manusia 7.500.000
Jumlah Pasal 19P.1.4 7.500.000
Jumlah Pos 19P.1 7.500.000

19P.2 Direktorat Jenderal Pembinaan dan


Penggunaan Tenaga Kerja
19P.2.4 Program Prasarana Sosial
19P.2.4.01 Pembangunan Pusat Latihan Kerja Palembang 16.000.000
Jumlah Pasal 19P.2.4 16.000.000
Jumlah Pos 19P.2 16.000.000
Jumlah Baian XIX P 23.500.000

Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 23.500.000

XX P DEPARTEMEN SOSIAL
20P.1 Departemen Sosial Pusat
20P.1.4 Program Prasarana Sosial
20P.1.4.01 Proyek Usaha Menambah Kader ………… -
02 Proyek Balai Pendidikan Tenaga Sosial …. 200.000
03 Proyek Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
(STKS) -
Jumlah Pasal 20P.1.4 200.000

20P.1.5 Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan


20P.1.5.01 Proyek Equipment bisu tuli & tuna netra 2.500.000
02 -
03 Proyek Pendirian Bangunan Kantor Daerah 1.960.000
Jumlah Pasal 20P.1.5 4.460.000
Jumlah Pos 20P.1 4.660.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 81


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

20P.2 Direktorat Jenderal Urusan Bhina Karya


20P.2.4 Program Prasarana Sosial
20P.2.4.01 Proyek Pembangunan Masyarakat
Suku-suku Terasing 400.000
02 Proyek Lembaga Sosial Desa (LSD) 450.000
Jumlah Pasal 20P.2.4 850.000
Jumlah Pos 20P.2 850.000

20P.3 Direktorat Jenderal Urusan Kesejahteraan


Masyarakat Keluarga dan Anak
20P.3.4 Program Prasarana Sosial
20P.3.4.01 Proyek Kam Pendidikan Kerja …………. -
02 Proyek rumah-rumah perawatan/pendidikan
anak-anak buta dan lembek ingatan …….. 900.000
03 Proyek rumah-rumah pendidikan dan
perawatan anak-anak nakal …………….. 500.000
04 Proyek pelaksanaan undang-undang untuk
mencegah timbulnya dan menjalarnya
penyakit masyarakat dan usaha kelanjutan -
05 Proyek Kesejahteraan Sosial dan Rehabilitasi
Penderita Cacat 900.000
Jumlah Pasal 20P.3.4 2.300.000
Jumlah Pos 20P.3 2.300.000

20P.4 Direktorat Jenderal Urusan Bencana Alam


Dana Bantuan Sosial
20P.4.4 Program Prasarana Sosial
20P.4.4.01 Proyek Rehabilitasi Sosial terhadap
korban-korban Bencana Alam dan Bencana
lainnya serta Rehabilitasi Displaced Persons 800.000
Jumlah Pasal 20P.3.4 800.000
Jumlah Pos 20P.3 800.000
Jumlah Bagian XX P 8.610.000

Diantaranya :
Prasarana Sosial ………………………… 4.150.000
Rehabilitasi Aparatur Pemerintah ……… 4.460.000

XXI P DEPARTEMEN TRANSMIGRASI & KOPERASI


21P.1 Departemen Pusat
21P.5 Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
21P.1.5.01 Pembangunan Gedung Departemen Transkop 23.050.000
Jumlah Pasal 21P.1.5 23.050.000
Jumlah Pos 21P.1 23.050.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 82


Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969

21P.2 Direktorat Jenderal Transmigrasi


21P.2.6 Prasarana lain-lain
21P.2.6.02 Proyek Transmigrasi ………………….. 65.000.000
Jumlah Pasal 21P.2.6 65.000.000
Jumlah Pos 21P.2 65.000.000
Jumlah Bagian XXI P 88.050.000

Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintah 23.050.000
Program Prasarana Lain 65.000.000

Departemen Keuangan Republik Indonesia 83

Anda mungkin juga menyukai