Th. 1969
Th. 1969
pada
RENCANA UNDANG – UNDANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
(Januari s.d Maret 1969)
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
NOTA KEUANGAN
pada
RENCANA UNDANG-UNDANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERALIHAN
TRIWULAN I TAHUN 1969
(Januari s.d Maret 1969)
I. UMUM
dalam triwulan IV) di mana penerimaan telah mencapai puncaknya, merupakan kesempatan
yang sebaik-baiknya untuk melakukan pengeluaran yang merupakan sisa anggaran.
Dilihat dari segi budget management triwulanan maka cara pembiayaan semacam itu
adalah kurang baik, karena sisa uang yang ada pada akhir tahun tidak dapat digunakan untuk
pembiayaan triwulan berikutnya (triwulan I tahun takwim berikutnya). Justru pada saat
itulah diperlukan pembiayaan untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas Pemerintah untuk
membantu rakyat petani mengurangi beban mereka dalam musim paceklik.
Tahun Dinas Anggaran yang bertepatan dengan tahun takwim adalah tidak synchroon
dengan siklus produksi pertanian, sehingga menyukarkan budget management Pemerintah
dalam membantu secara aktif pembangunan sektor pertanian. Mengingat bahwa siklus
produksi pertanian berakhir dengan selesainya musim paceklik, maka segala macam
kegiatan baik dari pembiayaan penyediaan pupuk sampai dengan masa peningkatan aktivitas
Pemerintah untuk mengurani pengaruh paceklik sejogyanya dilakukan dalam satu tahun
anggaran.
Karena APBN itu merupakan program kerja Pemerintah, maka sudah sewajarnya jika
Pemerintah dengan programnya itu berusaha untuk semaksimal mungkin menampung
kegiatan ekonomi dan pembangunan agar secara positip dapat mempengaruhi
perkembangannya. Mengingat akan pola penerimaan dan pengeluaran di satu fihak dan segi
teknis pembukuan anggaran di lain pihak, maka jika keadaan dan kegiatan Pemerintah
diproyeksikan kepada tahun anggaran 1968, nyatalah bahwa tahun angaran yang bersesuaian
dengan tahun takwim seperti yang berlaku sekarang ini tidak sepenuhnya dapat menampung
keadaan dan kegiatan-kegiatan tersebut dalam ruang lingkupnya, sehingga dengan demikian
sangat sedikit mempengaruhi perkembangannya. Oleh sebab itu Pemerintah berkesimpulan
untuk memilih tahun dinas anggaran yang berbeda dengan tahun dinas anggaran yang
sekarang. Tahun dinas anggaran baru yang diusulkan memilih bulan-bulan April sampai
dengan Maret.
Seperti telah dikemukakan di atas pemilihan tahun anggaran yang baru ini lebih
ditekankan pada usaha untuk melakukan budget management yang lebih baik daripada masa-
masa sebelumnya.
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa baik penerimaan dan pengeluaran sama-
sama meningkat, tetapi defisit yang paling besar dialami dalam triwulan II-1967. Sebaliknya
triwulan IV-1967 mengalami suatu surplus yang terbesar. Seperti telah dijelaskan diatas
defisit dalam triwulan II-1967 terutama disebabkan karena adanya pembangunan prasarana
pengangkutan darat yang hanya dapat dilakukan sesudah musim penghujan berakhir. Hal ini
mutlak perlu untuk memperlancar arus hasi panenan. Mengenai surplus dalam triwulan IV-
1967 dapat dikemukakan bahwa sebab utama dari besarnya pengeluaran tersebut adalah
karena tindakan Pemerintah untuk mengadakan perhitungan-perhitungan yang sudah
tertunda-tunda dengan maksud agar APBN 1968 dapat dibersihkan dari komitmen-komitmen
tahun-tahun sebelumnya. Disamping itu Pemerintah pun juga mengadakan perhitungan-
perhitungan yang intensif dalam hal penerimaan sehingga tercapai suatu surplus sebesar
Rp 2.528,6 juta.
Perkembangan dan pola penerimaan negara 1967 dapat dilihat dari tabel 2 berikut :
Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa pola pajak tidak langsung dapat dikatakan
konstan, kecuali kenaikan yang diperoleh pada triwulan IV-1967 karena meningkatnya arus
barang berhubung dengan adanya perayaan-perayaan hari-hari lebaran dan tahun baru.
Sebaliknya angka-angka pajak langsung menunjukkan pola triwulan yang selalu meningkat.
Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi pola 1967 s.d. semester I 1968
adalah sebagai berikut :
a. Pajak Langsung :
Mengingat bahwa penerimaan pajak langsung untuk sebagian besar tidak
terlalu mengikuti perkembangan harga-harga, maka kenaikan dalam triwulan III dan
IV tahun 1967 terutama disebabkan oleh peningkatan kegiatan pemungutannya. Hal
ini dipergiat lagi dalam triwulan I dan II tahun 1968 dengan lebih diarahkan pada
pencairan tunggakan-tunggakan pajak tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hasil-hasil penertiban secara khusus dapat dikemukakan penerimaan
dari kontrak karya minyak bumi yang menghasilkan 40% dari seluruh hasil
penerimaan pajak langsung, meskipun kurs devisa minyak untuk pengadaan minyak
dalam negeri sesudah Pebruari 1967 s.d. Pebruari 1968 tidak berubah. Kurs yang
lebih realistis untuk devisa minyak tersebut selama Semester I 1968 merupakan
sebab utama dari peningkatan pajak langsung. Penerimaan dari sektor minyak
tersebut adalah sebesar Rp 8,1 milyar atau 50% lebih dari seluruh hasil pajak
langsung.
II. Anggaran Pembangunan 0,9 2,8 2,6 9,1 15,4 3,69 7,11 10,80
Total ( I+II ) 11,8 17,5 18,3 37,8 85,4 25,89 45,19 71,08
1)
Tidak termasuk IPEDA
Dalam sistimatika APBN 1967, sebagian anggaran rutin masih dibiayai oleh
penerimaan rupiah yang berasal dari Kredit Luar Negeri. Sebaliknya dalam sistimatika
APBN 1968 anggaran rutin hanya dapat dibiayai oleh penerimaan negara yang berasal dari
sumber-sumber dalam Negeri, sedangkan penerimaan rupiah yang berasal dari kredit Luar
Negeri hanya diperuntukkan anggaran pembangunan.
Dengan demikian pola anggaran pembangunan dalam Semester I-1968 mengikuti
pola penerimaan rupiah yang berasal dari Kredit Luar Negeri. Berhubung masih lambannya
penerimaan Kredit Luar Negeri baik dalam Semester I 1967 maupun dalam semester I 1968,
maka suatu defisit dalam anggaran pembangunan triwulan II tahun-tahun tersebut tidak
dapat dihindarkan. Sebaliknya surplus dalam anggaran pembangunan yang terjadi berhubung
dengan meningkatnya penerimaan negara dalam triwulan IV, khususnya yang berasal dari
Kredit Luar Negeri, dibandingkan dengan pengeluaran pembangunan dalam periode tersebut
tidak mungkin untuk digunakannya dalam triwulan I 1968 (perhatikan Lampiran 1).
Dalam anggaran rutin, pola pengeluaran rutin seperti terlihat dalam Tabel 3 tersebut
menunjukkan adanya usaha-usaha Pemerintah dalam memperbaiki gaji Pegawai/Pensiun.
Pula terlihat pemberian subsidi kepada Daerah secara riil yang lebih besar.
Sebaliknya terlihat adanya usaha-usaha Pemerintah di dalam menghemat secara riil
belanja barang di dalam semester I 1968.
Sumber :
Departemen Keuangan RI
1)
IPEDA tidak termasuk
2)
Termasuk Bea Cukai dan Pajak Devisa Ekspor
2. Penerimaan Non-tax
Mengingat sifat penerimaan-penerimaan non tax yang sangat inelastis dan tidak
begitu dipengaruhi oleh trend maka dipandang aman bila diperkirakan saja lebih kurang
¼ (seperempat) dari target yang telah ditetapkan untuk seluruh APBN 1968 (anggaran
Induk).
Seperti diketahui penerimaan-penerimaan non tax ini sebagian terdiri dari
“administrative revenues” (seperti : denda-denda adminstratif, biaya-biaya administratif
di dalam memberikan service kepada umum, dsb) dan bagian lainnya terdiri dari
penerimaan-penerimaan yang diakibatkan oleh “turut serta”-nya Pemerintah di dalam
“aktivitas business” (seperti : deviden dari Bank Sentral dan bank-bank Pemerintah
lainnya, dana-dana dan sebagainya).
3. Penerimaan Pembangunan
Penerimaan ini tergantung kepada persediaan kredit Luar Negeri dan bantuan-
bantuan Luar Negeri lainnya yang menghasilkan nilai lawan rupiah bagi Pemerintah.
Sebab itu sangat erat pula hubungannya dengan persediaan devisa dari seluruh bantuan-
bantuan luar negeri yang ada di dalam tahun 1968 dan komitmen-komitmen yang
diperkirakan akan direalisasikan di dalam triwulan I-1969 nanti.
Diperkirakan oleh Pemerintah bahwa di dalam triwulan I-1969 nanti tersedia
untuk dipergunakan sejumlah US$ 20 juta kredit luar negeri sisa tahun 1968. Kemudian
untuk memperkirakan hasil penerimaan pembangunan seluruhnya di dalam triwulan I-
1969 jumlah tersebut masih harus ditambah dengan bantuan luar negeri dalam bentuk
lainnya yang diperkirakan akan direalisir di dalam triwulan tersebut (misalnya : bantuan
PL-480).
Pemerintah merasa yakin bahwa hasil dari penerimaan pembangunan untuk
triwulan I-1969 nanti akan lebih besar daripada hasil realisasi penerimaan pembangunan
di dalam triwulan I-1968 yang lalu. Di dalam triwulan I-1968 yang lalu sisa kredit luar
negeri asal tahun 1967 yang dapat dipergunakan berjumlah US$ 12,3 juta dengan rata-
rata kurs BE sebesar Rp 90,- per US$. Mengingat jumlah kredit luar negeri sisa 1968
untuk triwulan I-1969 lebih besar (yaitu US$ 20,- juta ditambah lagi dengan PL-480
yang diperkirakan dapat direalisir nilai lawannya di dalam triwulan I-1969) dan kurs BE
juga diperkirakan lebih tinggi (kurs sekitar Rp 310,- per US$) maka Pemerintah dapat
memperkirakan penerimaan nilai lawan sebesar kira-kira 3 (tiga) kali lebih besar
daripada realisasi di dalam triwulan I-1968 (yaitu Rp 3,1 milyar). Jadi jumlah sebesar
Rp 9,5 milyar merupakan target yang kiranya dapat dicapai.
Demikianlah keadaan umum dari penerimaan negara yang diperkirakan diterima
di dalam triwulan I-1969 nanti. Perincian lebih lanjut dimuat di dalam daftar yang
dilampirkan (Lampiran II). Demikian pula dasar-dasar perhitungan untuk tiap jenis
penerimaan tersebut dilampirkan tersendiri (Lampiran III).
Umum
Penyusunan anggaran bidang pengeluaran untuk periode Januari – Maret 1969 di
dasarkan atas beberapa kebijaksanaan pokok yang sampai sekarang dianut Pemerintah
adalah sebagai berikut :
(a) Dalam mengusahakan tercapainya stabilisasi ekonomi, pengekangan laju inflasi tetap
mendapatkan prioritas utama disamping prioritas-prioritas lainnya dalam bidang
produksi. Oleh karena Anggaran berimbang (balanced budget) merupakan salah satu
jalan utama untuk mencapai pengekangan laju inflasi, maka kebijaksanan ini akan
dipertahankan dalam anggaran peralihan ini.
(b) Anggaran Peralihan yang berlaku dari 1 Januari 1969 hingga akhir Maret 1969 walaupun
merupakan Undang-undang anggaran tersendiri, merupakan lanjutan dari anggaran 1968;
dengan demikian kebijaksanaan maupun skala prioritas tidak mengalami perubahan-
perubahan yang mendalam.
Pelaksanaan dari kebijaksanaan anggaran berimbang (balanced budget) adalah
penyesuaian ruang gerak pengeluaran sampai penerimaan maksimal yang diperhitungan
dalam periode yang telah ditentukan. Walaupun penyesuaian itu hanya berlaku untuk periode
yang bersangkutan, akan tetapi ketentuan yang mengakibatkan naiknyapengeluaran tetap
yang berulang (non elastical revolving expenditures) harus ditanggung pula dalam waktu
yang akan datang. Oleh karena itu dalam periode atau triwulan-triwulan berikutnya tingginya
penerimaan harus di jaga agar ketentuan yang telah diambil ini dapat dilaksanakan (misalnya
ketentuan mengenai gajih Pegawai Negeri/Pensiun, tunjangan pangan, dan sebagainya).
Kebijaksanaan anggaran peralihan merupakan lanjutan dari kebijaksanaan anggaran
tahun 1968, oleh karena itu kebijaksanaan dalam bidang gaji pegawai yang belum dapat
dilaksanakan dalam tahun 1968 diusahakan dipenuhi dalam anggaran triwulan pertama 1969
sesuai kemampuan keuangan negara.
Pengeluaran Rutin
Didalam batas ruang gerak pengeluaran yang berjumlah kurang lebih Rp 45 milyar,
ditentukan prioritas menurut jenis pengeluaran sebagai berikut :
a) Pengeluaran belanja pegawai
b) Subsidi Daerah Otonom
c) Pembayaran Kembali/Bunga hutang
d) Belanja barang
Pengeluaran untuk belanja pegawai merupakan perhitungan matematis antara jumlah
pegawai dan hak mereka termasuk tunjangan pangan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa
jumlah pegawai tidak bertambah karena jumlah pegawai baru seimbang dengan jumlah
pegawai yang diberhentikan/dipensiun.
Jumlah gaji rata-rata dinaikkan sesuai dengan skala-skala yang telah ada sedangkan
jumlah beras yang dierimakan tetap sama, hanya sebagian harus dibayar sendiri oleh mereka
menurut kemampuan yang tertentu. Jumlah ini disisihkan terlebih dahulu dari jumlah kurang
lebih Rp 45 milyar. Demikianpun halnya dengan subsidi/perhitungan keuangan pusat/daerah
yang sebagian besar dipergunakan pula untuk belanja pegawai.
Pembayaran kembali/bunga huta adalah kewajiban pembayaran nasional maupun
internasional yang tidak dapat dielakkan. Dengan demikian jumlah yang diperhitungkan
untuk keperluan ini harus juga disisihkan. Adapun sisa dari jumlah Rp 45 milyar setelah
diambil untuk keperluan-keperluan di atas merupakan penyediaan pembiayaan untuk
membiayai belanja barang, hal mana berarti bahwa segala kegiatan yang menimbulkan
pengeluaran dalam bidang belanja barang harus disesuaikan dengan penyediaan pembiayaan
tersebut. Perlu pula dijelaskan bahwa tingkat kenaikan harga kebutuhan bahan-bahan pokok
maupun tingkat kenaikan nilai lawan mata uang asing yang diperhitungkan dalam angka-
angka pengeluaran rutin tersebut di atas disesuiakan dengan apa yang dipergunakan untuk
memperkirakan penerimaan negara.
Pengeluaran Pembangunan
Berdasarkan kebijaksanaan dalam bidang pengeluran pembangunan maka dalam
periode triwulan pertama tahun 1969 tidak dibenarkan adanya pembangunan-pembangunan
baru kecuali yang benar-benar merupakan pra kondisi untuk keperluanpenentuan garis awal
dari Pembangunan Lima Tahun. Berdasarkan prioritas-prioritas yang telah ditentukan, maka
dalam batas ruang gerak pengeluaran untuk pembangunan yang berjumlah kurang lebih
Rp 9,5 milyar, telah diadakan pembagian menurut bidang-bidang pembangunan, sebagai
berikut :
Perangkaan
Mengenai perangkaan menurut jenis pengeluaran maupun menurut pembagian dalam
Departemen-departemen dapat dilihat dalam daftar-daftar lampiran yang bersangkutan.
2. Impor
2.1. Taksiran triwulan I 1969 di susun atas dasar :
a) Pendapatan devisa dari ekspor US$ 170 juta
b) Dipergunakan untuk pembayaran jasa-jasa US$ 50 juta
c) Dipergunakan untuk pembayaran hutang-hutang
(jangka pendek) US$ 30 juta
Sisa yang digunakan untuk impor barang US$ 90 juta
d) Impor dengan sumber yang bukan devisa ex ekspor US$ 71 juta
Jumlah impor barang f.o.b US$ 161 juta
Dari jumlah impor barang sebesar US$ 161 juta ini, lebih kurang US$ 130 juta
diperuntukkan impor kebutuhan rutine (tidak termasuk impor dalam rangka
pembangunan dan impor perusahaan minyak). Menurut taksiran Departemen
Perdagangan, impor kebutuhan rutin tersebut dalam tahun 1969 berjumlah ±
US$ 650 juta. Atas dasar pengalaman, diperkirakan impor kebutuhan rutin
untuk triwulan I kira-kira 20% yaitu 20 x US$ 650 juta = US$ 130 juta.
Taksiran impor triwulan I/1969 ini jika dibandingkan dengan triwulan I/1968
menunjukkan kenaikan 35%.
3. Jasa
Atas dasar kenaikan dari impor dalam triwulan I/1969 sebesar 35% di atas
triwulan I 1968, maka pengeluaran jasa-jasa (netto) dalam triwulan I 1969
diperkirakan meningkat dengan 6% dari pengeluaran jasa triwulan I/1968 atau 6/100
x US$ 47 juta = US$ 2,6 juta, dibulatkan US$ 3 juta. Jadi jumlah jasa triwulan I 1969
adalah US$ 47 juta + US$ 3 juta = US$ 50 juta.
Rekapitulasi
Perkiraan tambahan kredit di dalam triwulan I/1969 adalah sebagai berikut :
1. Pertanian : Rp 2,5 milyar
2. Produksi/Industri : Rp 2,0 milyar
3. Ekspor : Rp 0,5 milyar
Jumlah : Rp 5,0 milyar
1967 Kw. I 11,9 0,7 12,8 10,85 1,13 11,98 1,05 -0,43 0,82
Kw. II 10,2 1,0 12,6 14,72 3,22 17,94 -4,56 -2,22 -5,34
16
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
Lampiran II
Rancangan Anggaran
APBN 1968
Jenis Penerimaan Penerimaan Peralihan
(Anggaran Induk)
Triwulan I -1969
Lampiran III
DASAR PERHITUNGAN PENERIMAAN NEGARA
UNTUK TRIWULAN I - 1969 (APBN Peralihan 1969)
(dalam milyard Rp.)
a. kenaikan produksi
b. perbaikan mutu hasil tembakau
c. perserasian harga pita cukai dengan harga eceran
dipasaran.
(3) Sebagai akibat asumsi (2) diatas diperkirakan permintaan
TT 3 sebesar :
Oktober : Rp 1,7 milyar
Nopember : Rp 1,8 milyar
Desember : Rp 1,9 milyar
Tw.IV-1968 Rp 5,4 milyar
Jumlah Rp 5,4 milyar tersebut menjadi penerimaan di
dalam triwulan I-1969.
11.2. Cukai Gula 0,55
Asumsi-asumsi :
(1) Produksi 1969 = produksi 1968 = 600.000 ton
(2) Harga rata-rata dasar pengenaan cukai Rp 37,50 per kg
(3) Tarif Cukai : 10%
Jadi diperkirakan penerimaan sebesar 10% x 1/4 x
600.000.000 kg x Rp 37,5 = Rp 562,5 juta atau dibulatkan
Rp 0,55 milyar.
11.3. Cukai Bir 0,03
Realisasi Cukai bir dalam semester I-1968 rata-rata per bulan
Rp 6,3 juta. Karena diperkirakan adanya kenaikan produksi
dan harga bir di dalam Triwulan I-1969, maka penerimaan
cukai bir sebesar rata-rata per bulan Rp 12 juta
diperhitungkan dapat diterima.
Berarti di dalam triwulan I-1969 dapat diterima : 3 x Rp 12
juta = Rp 36 juta atau dibulatkan Rp 0,03 milyar.
11.4. Cukai alkohol Sulingan 0,02
Realisasi Cukai Alkohol dalam semester I-1968 rata-rata per
bulan Rp 5 juta. Diperkirakan di dalam triwulan I-1969 terjadi
kenaikan di dalam produksinya dan harganya, sehingga
penerimaan rata-rata per bulan dari cukai alkohol dapat
mencapai Rp 8 juta. Berarti di dalam triwulan I-1969 dapat
diterima 3 x Rp 8 juta = Rp 24 juta atau dibulatkan Rp 0,02
milyar
11.5. Cukai Minyak Tanah p.m
(lihat pos Penerimaan Minyak Lainnya)
2. A D O -
Diterimakan dan dipakai langsung oleh Daerah-daerah Swatantra
Rekapitulasi
Penerimaan Rutin 45,3
Pajak Langsung 16,4
Pajak Tidak Langsung 28,7
Penerimaan Non Tax 0,2
23
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
Lampiran V
IKHTISAR RAPBN PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I A MPRS - - - - - - - - - - - - - -
B DPRGR - - - - - - - - 90.000,0 - - - 90.000,0 90.000,0
C DPA - - - - - - - - - - - - - -
II A BPK - - - - - - - - - - - - - -
B Mahkamah Agung - - - - - - - - 2.500,0 - - - 2.500,0 2.500,0
C Kejaksaaan Agung - - - - - - - - 15.000,0 - - - 15.000,0 15.000,0
III A Kepresidenan - - - - - - - - - - - - - -
B Sekretariat Negara - - - - - - 40.600,0 - - - 6.900,0 - 47.500,0 47.500,0
C Badan/Lembaga Negara Non Departemen - - - - - 3.465,0 - 418,0 - 6.300,0 - 1.557,0 - 11.740,0 11.740,0
24
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
Lampiran VI
IKHTISAR RAPBN PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
PENERIMAAN
dalam ribuan rupiah
1 2 3 4 5 6 7 8
I A MPRS - - - - - -
B DPRGR - - - - - -
C DPA - - - - - -
II A BPK - - - - - -
B Mahkamah Agung - - - 2,5 - 2,5
C Kejaksaaan Agung - - - 87.500,0 2,5 87.502,5
25
Nota Keuangan dan RAPBN Peralihan Tahun 1969
RANCANGAN
Pasal 1
(1) Pendapatan Negara untuk masa 1 Januari s.d 31 Maret tahun 1969
diperoleh dari :
a. Sumber-sumber Anggaran Rutin dan
b. Sumber-sumber Anggaran Pembangunan ;
(2) Pendapatan Rutin dimaksud pada ayat (1) sub a menurut perkiraan
berjumlah Rp. 45.380.912.500,- ;
(3) Pendapatan Pembangunan dimaksud pada ayat (1) sub b menurut
perkiraan berjumlah Rp.9.500.000.000,- ;
(4) Perincian pendapatan dimaksud pada ayat (2) dan (3) di atas
berturut-turut dimuat dalam Lampiran I dan II undang – undang
ini.
Pasal 2
(1) Anggaran Belanja Negara untuk masa 1 Januari s.d. 31 Maret tahun
1969 terdiri atas :
a. Anggaran belanja rutin
b. Anggaran belanja pembangunan
(2) Anggaran belanja rutin dimaksud pada ayat (1) sub a menurut
perkiraan berjumlah Rp.45.380.900.100,-;
(3) Anggaran belanja pembangunan dimaksud pada ayat (1) sub b
menurut perkiraan berjumlah Rp. 9.500.000.000,-
(4) Perincian pengeluaran dimaksud pada ayat (2) dan (3) di atas
berturut-turut dimuat dalam Lampiran III dan IV Undang-
Undang ini.
Pasal 3
(1) Setelah masa Angaran Peralihan ini berakhir, dibuat perhitungan
Anggaran mengenai pelaksanaan Angaran:
(2) Perhitungan anggaran dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diajukan
bersama-sama dengan perhitungan anggaran tahun 1968;
(3) Perhitungan anggaran dimaksud dalam ayat (2) pasal ini setelah
diteliti oleh Badan Pemeriksa Keuangan disampaikan oleh
Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
untuk mendapatkan penilaian seperlunya.
Pasal 4
Ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Perbendaharaan (ICW)
yang bertentangan dengan bentuk dan susunan Undang-Undang ini,
tidak berlaku.
Pasal 5
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1969. Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-
Undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Disahkan di Jakarta
Pada tanggal .............................
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENJELASAN
ATAS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERALIHAN
UNTUK MASA 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 MARET 1969
UMUM
Pasal 3 :
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Perhitungan Anggaran adalah pertanggungan jawab penatalaksanaan sesuatu
anggaran. Untuk kebutuhan praktis dan pertimbangan effisensilah jika kedua
Perhitungan Anggaran disatukan pengajuannya.
Ayat (3) Ketentuan ini disesuaikan dengan ketentuan pasal 23 ayat 5 Undang-Undang
Dasar 1945
Pasal 4 :
Pasal ini menetapkan bahwa di dalam hal-hal dimana jelas terdapat eprtentangan antara
kedua Undang-undang tersebut, maka pasal dari Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Peralihan ini yang diperlakukan.
Dimana tidak ada pertentangan itu, seperti halnya dengan pasal 24 Undang-Undang
Perbedaharaan (ICW), maka pasal dari Undang-undang Perbendaharaan tersebut tetap
berlaku sepenuhnya.
Pasal 5 :
Cukup Jelas
LAMPIRAN I
UNDANG-UNDANG NO………TAHUN 1968
SUMBER-SUMBER ANGGARAN RUTIN
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
BAGIAN II B
MAHKAMAH AGUNG
2 B. 2. KEPANITERAAN
2 B. 2.1. Kepaniteraan
2 B. 2.1.404 Uang meja/leges dan upah 2.500
2.500
Jumlah pasal 2 B.2.1. 2.500
Jumlah Pos 2 B.2 2.500
Jumlah Penerimaan Bagian II B 2.500
BAGIAN II C
KEJAKSAAN AGUNG
2 C. 2. KEJAKSAAN AGUNG
2 C. 2.1. Kejaksaan Agung
2 C. 2.1.403 Hasil penjualan barang-barang yang tidak
terpakai lagi 5.000.000
404 Hasil-hasil sitaan dsb. 11.250.000
405 Pemungutan kembali devisa 8.750.000
25.000.000
Jumlah Pasal 2 C.2.1. 25.000.000
Jumlah Pos 2 C.2. 25.000.000
2 C. 3. KEJAKSAAN TINGGI
2 C. 3.1. Kejaksaan Tinggi
2 C. 3.1.403 Hasil penjualan barang-barang yang tidak
terpakai lagi 2.500.000
404 Hasil-hasil sitaan dsb. 6.250.000
405 Pemungutan kembali devisa 3.750.000
12.500.000
Jumlah Pasal 2 C.3.1. 12.500.000
Jumlah Pos 2 C.3. 12.500.000
2 C. 4. KEJAKSAAN NEGERI
2 C. 4.1. Kejaksaan Negeri
2 C. 4.1.403 Hasil penjualan barang-barang yang tidak
terpakai lagi 12.500.000
404 Hasil-hasil sitaan dsb. 18.750.000
405 Pemungutan kembali devisa 6.250.000
37.500.000
Jumlah Pasal 2 C.4.1. 37.500.000
Jumlah Pos 2 C.4. 37.500.000
Jumlah Penerimaan Bagian IIC 87.502.500
BAGIAN III B
KABINET, SEKRETARIAT NEGARA DAN INSTANSI
DI BAWAH LINGKUNGANNYA
3 B. 1. SEKRETARIAT NEGARA
3 B. 1.1. Sekretariat Negara
3 B. 1.1.400 Penerimaan dari Departemen-departemen -
401 Penerimaan dari counterpart -
402 Badan Atlas Nasional 40.000
403 Penerimaan Lain-lain -
Jumlah Pasal 3 B.1.1. 40.000
Jumlah Pos 3 B.1. 40.000
3 B. 2. RUPA-RUPA PENERIMAAN
3 B. 2.1. Rupa-rupa penerimaan
3 B. 2.1.500 Pembayaran kembali persekot gaji dan
penghasilan lain-lain -
501 Pembayaran kembali persekot-persekot tidak
berbunga untuk pembelian meubilair -
502 Pembayaran kembali dari Yayasan -
Jumlah Pasal 3 B.2.1. -
Jumlah Pos 3 B.2. -
Jumlah Penerimaan Bagian III B 40.000
BAGIAN III C
BADAN-BADAN/LEMBAGA PEMERINTAHAN NON DEPARTEMENTAL
BAGIAN IV
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
BAGIAN V
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
BAGIAN VII
DEPARTEMEN KEHAKIMAN
BAGIAN VIII
DEPARTEMEN PENERANGAN
BAGIAN IX
DEPARTEMEN KEUANGAN
BAGIAN IX A
BAGIAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN
9A.1 RUPA-RUPA PENERIMAAN
9A.1.1. Rupa-rupa Penerimaan
9A.1.1.400. Rupa-rupa Penerimaan Memori
Memori
Jumlah Pasal 9A.1.1. Memori
Jumlah Penerimaan Bagian IXA Memori
BAGIAN X
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
BAGIAN XI
DEPARTEMEN PERTANIAN
BAGIAN XII
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
BAGIAN XV
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
BAGIAN XVI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
16.2. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
16.2.1. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Pengeluaran Umum
16.2.1.400 Uang ujian masuk SLR/SLA
401 Uang ujian akhir SLP
402 Uang ujian akhir SLA
403 Penerimaan lain-lain 250.000
250.000
Jumlah Pasal 16.2.1. 250.000
Jumlah Pasal 16.2 250.000
BAGIAN XVII
DEPARTEMEN KESEHATAN
17.1. DEPARTEMEN PUSAT DAN PENERIMAAN UMUM
17.1.1. Penerimaan dari Departemen Pusat dan
penerimaan-penerimaan yang tidak termasuk di
lain-lain bagian
17.1.1.1 Penerimaan dari penumpang-penumpang
kendaraan bermotor 15.000
'2 Penerimaan sewa rumah dan tanah 100.000 115.000
17.1.1.901 Penerimaan kembali persekot-persekot 125.000 125.000
Jumlah Pasal 17.1.1. 240.000
Jumlah Pos 17.1. 240.000
BAGIAN XVIII
DEPARTEMEN AGAMA
BAGIAN XIX
DEPARTEMEN TENAGA KERJA
BAGIAN XX
DEPARTEMEN SOSIAL
LAMPIRAN II
UNDANG-UNDANG NO. TAHUN 1968
SUMBER-SUMBER ANGGARAN PEMBANGUNAN PERALIHAN TRIWULAN I
TAHUN 1969
Bagian IX P
Departemen Keuangan
LAMPIRAN III
UNDANG-UNDANG NO. TAHUN 1968
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
BAGIAN IA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA RI
IA.1 Majelis (Anggota ............................................................. 24.525.000
IA.2 Sekretariat ........................................................................ 5.626.900
Jumlah Bagian IA 30.151.900
(Tiga puluh juta seratus lima puluh satu ribu sembilan ratus
rupiah)
BAGIAN IB
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG
IB.1 DPRGR ................................................................................ 76.537.500
Jumlah Bagian IB 76.537.500
(Tujuh puluh enam juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu lima
ratus rupiah)
BAGIAN IC
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA
IC. Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia ................. 6.566.600
Jumlah Bagian IC 6.566.600
(Enam juta lima ratus enam puluh enam ribu enam ratus
rupiah)
BAGIAN IIA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
2A.1 Pusat Badan Pemeriksa Keuangan ........................................ 8.089.700
2A.2 Sekretariat Badan Pemeriksa Keuangan ............................... 21.530.400
2A.3 Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan .............................. 2.669.600
Jumlah Bagian IIA 32.289.700
(Tiga puluh dua juta dua ratus delapan puluh sembilan ribu
tujuh ratus rupiah)
BAGIAN IIB
MAHKAMAH AGUNG
2B.1 Mahkamah Agung/Sekretariat dan Pengeluaran Umum ........ 2.676.560
2B.2 Kepaniteraan ......................................................................... 951.040
Jumlah Bagian IIB 3.627.600
(Tiga juta enam ratus dua puluh tujuh ribu enam ratus
rupiah)
BAGIAN IIC
KEJAKSAAN AGUNG
2C.1 Lembaga Pusat Kejaksaan dan Pengeluaran Umum .............. 61.000.180
2C.2 Kejaksaan Agung ................................................................... 7.735.600
2C.3 Kejaksaan Tinggi ................................................................... 30.101.660
2C.4 Kejaksaan Negeri ................................................................... 112.239.260
Jumlah Bagian IIC 211.076.700
(Dua ratus sebelas ribu tujuh puluh enam ribu tujuh ratus
rupiah)
BAGIAN IIIA
KEPRESIDENAN
3A.1 Kepresidenan ......................................................................... 48.119.900
Jumlah Bagian IIIA 48.119.900
(Empat puluh delapan juta seratus sembilan belas ribu
sembilan ratus rupiah)
BAGIAN IIIB
KABINET, SEKRETARIAT NEGARA DAN INSTANSI-INSTANSI
DI BAWAH LINGKUNGANNYA
3B.1 Kabinet ................................................................................. 22.371.495
3B.2 Sekretariat Negara ............................................................... 48.636.195
3B.3 Jawatan Sandi ...................................................................... 7.688.975
3B.4 Kantor Urusan Pegawai ....................................................... 11.156.671
3B.5 Lembaga Administrasi Negara ............................................ 9.257.945
3B.6 DEPANRI ............................................................................ 1.834.228
3B.7 Dewan Telekomunikasi ....................................................... 596.036
3B.8 L A P A N ............................................................................ 2.630.072
3B.9 B A K I N ............................................................................ 21.739.424
3B.10 Pengeluaran Umum ............................................................. 6.080.459
Jumlah Bagian IIIB 131.991.500
(Seratus tiga puluh satu juta sembilan ratus sembilan puluh
satu ribu lima ratus rupiah)
BAGIAN IIIC
LEMBAGALEMBAGA NEGARA/PEMERINTAHAN - NONDEPARTEMENTAL
3C.1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ...................... 34.840.831
3C.2 Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) ............................. 13.473.948
3C.3 Biro Pusat Statistik (BPS) ..................................................... 66.533.184
3C.5 Bappenas/Gedung Pola ......................................................... 20.090.292
3C.6 Arsip Nasional Republik Indonesia ....................................... 3.158.904
3C.7 Lembaga Pariwisata Nasional ............................................... 13.231.481
Jumlah Bagian IIIC 151.328.640
(Seratus lima puluh satu juta tiga ratus dua puluh delapan
ribu enam ratus empat puluh rupiah)
BAGIAN IV
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
4.1 Departemen dan Pengeluaran Umum .................................... 108.147.700
4.2 Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi 93.551.700
Daerah ......................................................................................
4.3 Direktorat Jenderal Agraria .................................................... 160.136.100
4.4 Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa ............. 50.958.700
4.5 Inspektorat Jenderal ............................................................... 1.950.590
Jumlah Bagian IV 414.744.790
(Empat ratus empat belas juta tujuh ratus empat puluh empat
ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah)
BAGIAN V
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
5.1 Departemen dan Pengeluaran Umum .................................... 86.526.652
5.2 Perwakilan di Luar Negeri .................................................... 1.241.829.760
Jumlah Bagian V 1.328.356.412
(Satu milyar tiga ratus dua puluh delapan juta tiga ratus lima
puluh enam ribu empat ratus dua belas rupiah)
BAGIAN VI
DEPARTEMEN PERTAHANAN/KEAMANAN
6.1 Keamanan ........................................................................... 200.000.000
6.2 Staf Han.Kam ..................................................................... 1.064.499.000
6.3 Komando-komando Utama ................................................ 457.062.464
6.4 Pengeluaran dinas tahun-tahun yang telah ditutup .............. 5.332.919
Jumlah Bagian VI 1.726.894.383
(Satu milyar tujuh ratus dua puluh enam juta delapan ratus
sembilan puluh empat ribu tiga ratus delapan puluh tiga
rupiah)
BAGIAN VIA
ANGKATAN DARAT
6A.1 Pembiayaan Umum ............................................................ 7.178.596.600
6A.2 Organisasi, Operasi, Pendidikan dan Latihan ..................... 10.000.000
6A.3 Kekuatan Manusia dan Pemel. Personil termasuk Dinas-
dinas Administrasi .............................................................. 15.000.000
6A.4 Logistik dan Dinas-dinas Teknik ....................................... 1.522.959.039
6A.5 Teritorial/Perlawanan Rakyat Operasi Karya/Civic Mission 10.000.000
6A.6 Tugas Karya ...................................................................... 10.000.000
6A.7 Pucuk pimpinan Angkatan Darat dan Dinas Khusus ......... 45.000.000
Jumlah Bagian VIA 8.791.555.639
(Delapan milyar tujuh ratus sembilan puluh satu juta lima
ratus lima puluh lima ribu enam ratus tiga puluh sembilan
rupiah)
BAGIAN VIB
ANGKATAN LAUT
6B.1 Sekretaris Umum ................................................................. 85.666.197
6B.2 Pembinaan Personil ............................................................. 1.473.293.450
6B.3 Bidang Operasi ................................................................... 21.709.038
6B.4 Pembinaan Logistik ............................................................ 929.313.158
6B.5 Bidang Khusus ................................................................... 10.460.163
6B.6 Pembinaan Perusahaan ........................................................ 18.593.625
6B.7 Lembaga Pendidikan/Penelitian dan Pengembangan .......... 13.318.371
Jumlah Bagian VIB 2.552.354.002
(Dua milyar lima ratus lima puluh dua juta tiga ratus lima
puluh empat ribu dua rupiah)
BAGIAN VIC
ANGKATAN UDARA
6C.1 Pembiayaan Umum ........................................................... 1.332.575.658
6C.2 Pucuk Pimpinan ................................................................ 47.000.000
6C.3 Staf Khusus ....................................................................... 27.000.000
6C.4 Deputy Operasi ................................................................. 86.500.000
6C.5 Deputy Pembinaan .......................................................... 734.507.677
6C.6 Deputy Khusus ................................................................. 16.250.000
Jumlah Bagian VIC 2.243.833.335
(Dua milyar dua ratus empat puluh tiga juta delapan ratus
tiga puluh tiga ribu tiga ratus tiga puluh lima rupiah)
BAGIAN VID
ANGKATAN KEPOLISIAN
6D.1 Pembinaan Personil ............................................................. 2.555.246.800
6D.2 Pembinaan Umum .............................................................. 372.474.304
6D.3 Komando Utama Operasi ................................................... 28.990.000
6D.4 Komando Utama Pendidikan .............................................. 9.290.000
6D.5 Pusat Markas Besar A.K ..................................................... 136.385.000
6D.6 Angkatan Kepolisian di daerah ........................................... 36.600.000
6D.7 Pemb. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat .................... 62.750.000
6D.8 Pengeluaran untuk tahun-tahun dinas yang telah ditutup ..... -
Jumlah Bagian VID 3.201.736.104
(Tiga milyar dua ratus satu juta tujuh ratus tiga puluh enam
ribu seratus empat rupiah)
BAGIAN VII
DEPARTEMEN KEHAKIMAN
7.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................. 28.238.500
7.2 Urusan Hukum ................................................................... 134.273.700
7.3 Lembaga Pembinaan Hukum Nasional ............................. 3.027.500
7.4 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ................................. 337.872.500
7.5 Panitia Pemilihan Indonesia .............................................. 765.600
7.6 Dinas Daktiloskopi ............................................................ 1.231.500
7.7 Direktorat Paten ................................................................ 2.203.400
7.8 Direktorat Jenderal Imigrasi ............................................. 81.744.060
Jumlah Bagian VII 589.356.760
(Lima ratus delapan puluh sembilan juta tiga ratus lima
puluh enam ribu rujuh ratus enam puluh rupiah)
BAGIAN VIII
DEPARTEMEN PENERANGAN
8.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................... 60.772.200
8.2 Direktorat Jenderal Penerangan Dalam dan Luar Negeri ..... 193.044.800
8.3 Direktorat Jenderal Pers dan Grafika ................................... 1.165.000
8.4 Direktorat Jenderal Radio Televisi Film ............................. 143.481.000
8.5 Inspektorat Jenderal ............................................................. 1.105.000
Jumlah Bagian VIII 399.568.000
(Tiga ratus sembilan puluh sembilan juta lima ratus enam
puluh delapan ribu rupiah)
BAGIAN IX
DEPARTEMEN KEUANGAN
9.1 Sekretariat Jenderal Departemen ........................................ 56.435.000
9.2 Direktorat Jenderal Anggaran ............................................ 153.440.200
9.3 Direktorat Jenderal Pajak ................................................... 213.450.900
9.4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ..................................... 213.482.300
9.5 Direktorat Jenderal Keuangan ............................................. 82.439.000
9.6 Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara ............ 75.156.000
9.7 Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan ....................... 1.080.000
Jumlah Bagian IX 795.483.400
(Tujuh ratus sembilan puluh lima juta empat ratus tiga ribu
empat ratus rupiah)
BAGIAN IX A
BAGIAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN
9A.1 Hutang-hutang Negara ....................................................... 3.400.000.000
9A.2 P e n s i u n ......................................................................... 2.317.199.600
9A.3 Pengeluaran Umum ............................................................ 9.358.030.900
9A.4 Pengeluaran mengenai tahun dinas yang telah ditutup ....... 250.000.000
9A.5 Pengeluaran tak tersangka .................................................. 69.000.000
Jumlah Bagian IXA 15.394.230.500
(Lima belas milyar tiga ratus sembilan puluh empat juta dua
ratus tiga puluh ribu lima ratus rupiah)
BAGIAN X
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
10.1 Pusat Departemen ............................................................. 12.343.600
10.2 Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ............... 7.179.200
10.3 Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri .................. 6.885.700
10.4 Direktorat Jenderal Pemasaran/Pengembangan ................ 7.839.200
10.5 Kantor-kantor Perwakilan Perdagangan di Dalam Negeri 52.451.700
10.6 Kantor-kantor Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri 26.240.000
10.7 Pengeluaran Umum ........................................................... 10.379.300
10.8 Pengeluaran Tak Tersangka .............................................. -
Jumlah Bagian X 123.318.700
(Seratus dua puluh tiga juta tiga ratus delapan belas ribu
tujuh ratus rupiah)
BAGIAN XI
DEPARTEMEN PERTANIAN
11.1 Sekretariat/Inspektorat Jenderal Dep. Pertanian ................ 76.511.000
11.2 Direktorat Jenderal Pertanian ............................................ 68.928.000
11.3 Direktorat Jenderal Kehutanan .......................................... 37.238.800
11.4 Direktorat Jenderal Perternakan ........................................ 19.904.318
11.5 Direktorat Jenderal Perikanan ........................................... 19.255.175
11.6 Direkorat Jenderal Perkebunan Negara ............................ 3.645.000
11.7 Direktorat Jenderal Perkebunan Rakyat ............................ 7.159.000
Jumlah Bagian XI 232.641.293
(Dua ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh satu
ribu dua ratus sembilan puluh tiga rupiah)
BAGIAN XII
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
12.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................ 50.127.938
12.2 Direktorat Jenderal Perindustrian Dasar ........................... 88.513.208
12.3 Direktorat Jenderal Perindustrian Kimia .......................... 13.775.841
12.4 Direktorat Jenderal Perindustrian Ringan ........................ 16.234.924
12.5 Direktorat Jenderal Perindustrian Penerbangan ............... 3.151.156
12.6 Direktorat Jenderal Perindustrian Tekstil .......................... 5.320.600
12.7 Direktorat Jenderal Kerajinan Rakyat ............................... 4.546.900
12.8 Direktorat Jenderal Industri Maritim ................................ 6.804.500
Jumlah Bagian XII 108.475.067
(Seratus delapan juta empat ratus tujuh puluh lima ribu
enam puluh tujuh rupiah)
BAGIAN XIII
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN
13.1 Pusat Departemen Pertambangan ....................................... 2.623.071
13.2 Direktorat Jenderal Pertambangan ..................................... 28.496.482
13.3 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ....................... 9.365.355
Jumlah Bagian XIII 40.484.908
(Empat puluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu
sembilan ratus delapan rupiah)
BAGIAN XIV
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM & TENAGA LISTRIK
14.1 Sekretariat Jenderal .......................................................... 21.500.000
14.2 Direktorat Jenderal Pengairan Dasar ............................... 33.200.000
14.3 Direktorat Jenderal Cipta Karya ...................................... 78.100.000
14.4 Direktorat Jenderal Bina Marga ...................................... 93.100.000
14.5 Direktorat Jenderal Tenaga Listrik .................................. 4.200.000
14.6 Exploitasi Alat-alat Besar .................................................. 22.900.000
14.7 Exploitasi Bahan-bahan Bangunan ................................... 1.400.000
14.8 Institut Pendidikan ........................................................... 7.300.000
Jumlah Bagian XIV 261.700.000
(Dua ratus enam puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah)
BAGIAN XV
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
15.1 Departemen Perhubungan Pusat ......................................... 37.521.900
15.2 Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya ............... 25.053.200
15.3 Direktorat Perawatan dan Pemeliharaan Kendaraan
Bermotor ............................................................................ 2.755.000
15.4 Direktorat Penerbangan Sipil ............................................ 65.441.000
15.5 Direktorat Meteorologi dan Geofisika ............................... 12.240.000
15.6 Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara ........................ 17.300.000
15.7 Lembaga Pendidikan Pos dan Telekomunikasi ................ 480.000
15.8 Lembaga Research/Industri Pos dan Telekomunikasi ....... 3.120.000
15.9 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut .............................. 186.343.800
15.10 Direktorat Produksi dan Jasa Industri Maritim ................. 16.009.100
Jumlah Bagian XV 366.264.000
(Tiga ratus enam puluh enam juta dua ratus enam puluh
empat ribu rupiah)
BAGIAN XVI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
16.1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat ................ 589.887.750
16.2 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar ................................ 1.625.041.000
16.3 Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi ................................ 597.172.500
16.4 Direktorat Jenderal Olah Raga ........................................... 222.648.500
16.5 Direktorat Jenderal Kebudayaan ....................................... 73.073.000
16.6 Direktorat Jenderal Urusan Pemuda/Pramuka .................. 24.591.250
Jumlah Bagian XVI 3.132.414.000
(Tiga milyar seratus tiga puluh dua juta empat ratus empat
belas ribu rupiah)
BAGIAN XVII
DEPARTEMEN KESEHATAN
17.1 Departemen Pusat dan Pengeluaran Umum (Sekretariat
Jenderal) ............................................................................. 276.496.500
17.2 Direktorat Jenderal Bina Maluya ..................................... 460.631.150
17.3 Direktorat Jenderal Kridan Nirmala .................................. 217.142.500
17.4 Direktorat Jenderal Bina Husada ...................................... 41.878.808
Jumlah Bagian XVII 996.148.958
(Sembilan ratus sembilan puluh enam juta seratus empat
puluh delapan ribu sembilan ratus lima puluh delapan
rupiah)
BAGIAN XVIII
DEPARTEMEN AGAMA
18.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ............................... 71.143.125
18.2 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama Islam 1.368.962.395
18.3 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama
Kristen ............................................................................... 35.422.625
18.4 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama
Katholik ............................................................................. 16.140.775
18.5 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Beragama
Hindu Bali ............................................................................. 5.377.500
18.6 Direktorat Jenderal Urusan Haji ......................................... 43.487.375
Jumlah Bagian XVIII 1.540.533.795
(Satu milyar lima ratus empat puluh juta lima ratus tiga
puluh tiga ribu rujuh ratus sembilan puluh lima rupiah)
BAGIAN XIX
DEPARTEMEN TENAGA KERJA
19.1 Sekretariat Jenderal Departemen ....................................... 27.079.000
19.2 Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penggunaan Tenaga
Kerja .................................................................................. 11.344.000
19.3 Direktorat Jenderal Perlindungan dan Perawatan Tenaga
Kerja .................................................................................. 11.865.000
19.4 Kantor Daerah/Resort Departemen Tenaga Kerja ............ 47.663.669
19.5 Lembaga-lembaga/Proyek Padat Karya ............................ 15.111.000
Jumlah Bagian XIX 113.062.669
(Seratus tiga belas juta enam puluh dua ribu enam ratus
enam puluh sembilan rupiah)
BAGIAN XX
DEPARTEMEN SOSIAL
20.1 Departemen dan Pengeluaran Umum ................................ 93.889.493
20.2 Direktorat Jenderal Urusan Bhina Karya ........................... 14.633.587
20.3 Direktorat Jenderal Urusan Kesejahteraan Masyarakat, 16.539.800
Keluarga dan Anak ............................................................
20.4 Direktorat Jenderal Urusan Bencana Alam dan Dana
Bantuan Sosial ................................................................... 11.791.200
20.5 Usaha-usaha Sosial lainnya yang bersifat khusus ............. 15.703.037
Jumlah Bagian XX 152.557.117
(Seratus lima puluh dua juta lima ratus lima puluh tujuh ribu
seratus tujuh belas rupiah)
BAGIAN XXI
DEPARTEMEN TRANSMIGRASI DAN KOPERASI
21.1 Departemen ........................................................................ 39.062.470
21.2 Direktorat Jenderal Transmigrasi ...................................... 52.046.375
21.3 Direktorat Jenderal Koperasi ............................................ 92.387.500
Jumlah Bagian XXI 183.496.345
(Seratus delapan puluh tiga juta empat ratus sembilan puluh
enam ribu tiga ratus empat puluh lima rupiah)
LAMPIRAN IV
UNDANG-UNDANG NO. TAHUN 1968
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERALIHAN TRIWULAN I TAHUN 1969
IB.P MPR/DPR
IB.P.1 MPR/DPR
IB.P.1.5 Program Rehabilitasi App. Pemerintahan
IB.P.1.5.01 Proyek MPR/DPR ………………………… 75.000.000
02 Pembangunan Perumahan Pegawai ………… 15.000.000
Jumlah Pasal IB.P.1.5 90.000.000
Jumlah Pos IB.P.1 90.000.000
Jumlah Bagian IB. P 90.000.000
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Ap. Pemerintahan 90.000.000
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Ap. Pemerintahan 2.500.000
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Ap. Pemerintahan 15.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 40.600.000
Program Lain-lain 6.900.000
Diantarannya :
Program Prasarana Tenaga 3.465.000
Program Prasarana Sosial 418.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 6.300.000
Program Lain-lain 1.557.000
Diantaranya :
Prasarana Pengangkutan 50.000.000
Prasarana Pengairan 69.000.000
Prasarana Sosial -
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 8.000.000
Prasarana Lain-lain 68.000.000
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 200.000.000
Program Lain-lain 300.000.000
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 77.500.000
Diantaranya :
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 22.000.000
Lain-lain 3.000.000
BAGIAN IX P
DEPARTEMEN KEUANGAN
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 250.000.000
BAGIAN IXA P
BAGIAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN
Diantaranya :
Program lain-lain 3.500.000.000
XP DEPARTEMEN PERDAGANGAN
10P.1 Departemen dan Pengeluaran Umum
10P.1.4 Prasarana Sosial
10P.1.4.01 Pembinaan Karyawan ………………… 2.500.000
Jumlah Pasal 10P.1.4. 2.500.000
Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 2.500.000
Program Rehabilitasi Pemerintahan 27.500.000
Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 3.100.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 7.000.000
Program Lain-lain 9.900.000
Diantaranya :
Program Prasarana Pengairan 8.000.000
Program Prasarana Sosial 6.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 5.000.000
Program lain-lain 87.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Pengairan 31.500.000
Program Prasarana Sosial 1.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 2.500.000
Program Lain-lain 5.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Sosial
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan
Program lain-lain 55.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan 20.000.000
Program Prasarana Sosial -
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 11.500.000
Program Lain-lain 23.500.000
Diantaranya :
Program Prasarana Pengairan 10.000.000
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 5.000.000
Program lain-lain ………………………… 9.000.000
Jumlah Bagian XI P 300.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan 20.000.000
Program Prasarana Pengairan 49.500.000
Program Prasarana Sosial 10.100.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 31.000.000
Program lain-lain 189.400.000
12P.1.6 Lain-lain
12P.1.6.01 Survey & Research 10.000.000
02 Penelitian Ilmiah 5.000.000
03 Proyek Rehabilitasi Industri Nasional/Sandang 2.500.000
Jumlah Pasal 12P.1.6 17.500.000
Jumlah Pos 12P.1 53.000.000
12P.2.6 Lain-lain
12P.2.6.01 Biaya pengamanan untuk proyek-proyek yang
ditangguhkan pelaksanaannya 50.000.000
02 Survey & Research 7.500.000
Jumlah Pasal 12P.2.6 57.500.000
Jumlah Pos 12P.2 64.500.000
12P.3.6 Lain-lain
12P.3.6.01 Proyek Pilot & Balai Rayon Bandung 30.000.000
02 Biaya pengamanan proyek-proyek yang
ditangguhkan pelaksanaannya 21.000.000
03 Survey & Research 15.000.000
Jumlah Pasal 12P.3.6 66.000.000
Jumlah Pos 12P.3 76.500.000
12P.4.6 Lain-lain
12P.4.6.01 Survey & Research 5.000.000
02 Biaya pengamanan proyek-proyek yang
ditangguhkan pelaksanaannya 3.500.000
Jumlah Pasal 12P.4.6 8.500.000
Jumlah Pos 12P.4 15.500.000
12P.5.6 Lain-lain
12P.5.6.01 Survey & Research 15.000.000
Jumlah Pasal 12P.5.6 15.000.000
Jumlah Pos 12P.5 23.000.000
Diantaranya :
Prasarana Sosial 17.500.000
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 67.000.000
Lain-lain 189.500.000
Diantaranya :
Program Prasarana Tenaga 8.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 27.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan ……….. 850.000.000
Program Prasarana Pengairan ……………. 900.000.000
Program Prasarana Tenaga ……………… 500.000.000
Program Prasarana Sosial ……………….. 112.500.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 100.500.000
Program lain-lain ………………………… 10.000.000
XV P DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
15P.1 Departemen Perhubungan Pusat
15P.1.1 Program Prasarana Pengangkutan
15P.1.1.01 Proyek Kerjasama Teknik Luar Negeri 7.000.000
02 Proyek Penelitian Armada Rakyat/Semut 1.000.000
Proyek Survey dan Perencanaan
03 Pembangunan 5 tahun 2.000.000
Jumlah Pasal 15P.1.1 10.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Pengangkutan 771.900.000
Program Prasarana Sosial 20.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintah 61.600.000
Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 514.000.000
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan 68.000.000
Diantaranya :
Prasarana Sosial …………………………. 39.500.000
Rehabilitasi Aparatur Pemerintahan ……… 10.500.000
Jumlah Bagian XVII P 50.000.000
Diantaranya :
Program Prasarana Sosial 23.500.000
XX P DEPARTEMEN SOSIAL
20P.1 Departemen Sosial Pusat
20P.1.4 Program Prasarana Sosial
20P.1.4.01 Proyek Usaha Menambah Kader ………… -
02 Proyek Balai Pendidikan Tenaga Sosial …. 200.000
03 Proyek Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
(STKS) -
Jumlah Pasal 20P.1.4 200.000
Diantaranya :
Prasarana Sosial ………………………… 4.150.000
Rehabilitasi Aparatur Pemerintah ……… 4.460.000
Diantaranya :
Program Rehabilitasi Aparatur Pemerintah 23.050.000
Program Prasarana Lain 65.000.000