Anda di halaman 1dari 2

Nama : Firdauzi Wasitatama

NIM : 133190038
Kelas : SURVEY PT-B
TTD :

TUGAS SURVEY EVALUASI LAHAN 9

1. Indeks storie yaitu :


Metode semi kuantitatif untuk penilaian tanah yang pada awalnya digunakan untuk
mengklasifikasikan tanah untuk keperluan tata guna lahan pertanian yang didasarkan pada
karakteristik tanah yang mengatur potensi pemanfaatan dan kapasitas produksi lahan. Indeks
storie juga menjadi sarana untuk memprediksi tingkat kerentanan gerakan tanah. Penggunaan
sistem informasi geografis ini berfungsi untuk memberikan informasi data secara spasial tingat
kerentanan gerakan tanah Penggunaan indeks storie di Indonesia selain di bidang pertanian
juga telah diaplikasikan untuk menentukan tingkat kerentanan gerakan tanah.

2. Cara menghitung indeks storie yang mewakili suatu wilayah yang terdiri atas beberapa
satuan lahan yaitu :
Langkah-langkah menghitung indeks storie adalah dengan persiapan pengumpulan data
digitasi, data spasial dan non spasial, dan data validasi. Data berupa data digitasi batas
administrasi. Data spasial dan non spasial seperti kemiringan lereng, pengunana lahan, jenis
tanah, dan curah hujan. Data validasi berupa kejadian bencana pada lokasi tersebut. Selanjutnya
menjadikan satu bagian dari data-data tersebut dengan overlay yang akan menghasilkan data
baru berupa peta tingkat Gerakan tanah, peta tingkat kerentanan Gerakan tanah, analisis
kerentanan tanah, dan menyajikan peta prediski tangkat kerentanan tanah.

3. Faktor X yang dapat dimasukkan ke dalam indeks storie yaitu :


Factor X = Kondisi lain tanah dan lahan
Faktor X adalah nilai karakteristik tanah berdasarkan kondisi yang hanya terkait dengan profil
tanah, tekstur permukaan, kemiringan. Seperti drainase, kandungan alkali, kandungan nutrisi,
erosi, microrelief, selain itu, juga tentang karakteristik dinamis, kondisi tanah, dan bentang alam
yang memerlukan pengelolaan khusus.

4. Yang dapat direkomendasikan berdasarkan masing-masing harkat indeks storie yaitu berikut :
Terdapat enam kelas atau harkat dalam penilaian menggunakan indeks storie ini yaitu:
- Grade 1 (Sangat baik)
Tanah dengan penilaian antara 80 dan 100 persen dan yang cocok untuk jangkauan luas
tanaman termasuk alfalfa, kebun, truk, dan tanaman ladang.
- Grade 2 (Baik)
Tanah dengan penilaian antara 60 dan 79 persen dan yang cocok untuk sebagian besar jenis
tanaman dengan hasil yang cukup baik.
- Grade 3 (Cukup)
Tanah dengan penilaian antara 40 dan 59 persen dengan kualitas lahan yang cukup.
Kecocokan lahan pada grade 3 ini lebih rendah daripada grade 1 dan 2. Tanah di kelas ini
dapat memberikan hasil yang baik dengan tanaman khusus tertentu.
- Grade 4 (Buruk)
Tanah dengan penilaian antara 20 dan 39 persen dimana lahan memiliki kesesuaian lahan
yang sangat kecil untuk pertanian. Sebagai contoh, beberapa tanah pada grade ini cocok
untuk menanam padi namun tidak cocok untuk tanaman lain.
- Grade 5 (Sangat Buruk)
Tanah dengan penilaian antara 10 dan 19 persen dimana penggunaannya sangat terbatas
kecuali untuk padang rumput. Hal tersebut dikarenakan kondisi yang merugikan seperti
kedangkalan, kekasaran, dan alkalinitas.
- Grade 6 (Bukan Lahan Pertanian)
Tanah dengan penilaian kurang dari 10 persen seperti tanah pasang surut, tanah cucian
sungai, tanah dengan alkalinitas tinggi, dan tanah rusak yang curam.

Anda mungkin juga menyukai