Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI

MASSA MEDIA TELEVISI


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Komunikasi Masa
Dosen Pengampu : Dr. Khotibah, MA

Di Susun Oleh
Kelompok 1 :
M. Aldi Syahputra (0101192019)
Yulya Cahyany (0101192027)
Indah Sari Harahap (0101193115)

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (C)


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN-SUMATERA UTARA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho-Nya
serta taufik-hidayah dan kecerdasan kepada kami sehingga makalah ini dapat selesai dengan
tepat waktu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Massa. Meskipun banyak
hambatan dan rintangan yang kami hadapi saat pengerjaan makalah ini, namun atas kuasa Allah
SWT kami mampu menyelesaikan dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kekurangan yang mana dari segi
bahasa dan tulisan. Hal itu disebabkan kurangnya ilmu, pengalaman, serta kemampuan kami
namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi
pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Medan, 29 september 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHLUAN ................................................................................................. 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2


A. Pengertian Media Televisi .............................................................................. 2
B. Perkembangan Televise sebagai Media Komunikasi Massa............................ 3
C. Media Televisi dalam Komunikasi Massa ...................................................... 7
D. Karakteristik dan Fungsi Televisi ................................................................... 8
E. Dampak Televisi Terhadap Khalayak ............................................................. 10

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... ..11


A. Kesimpulan .................................................................................................. ..12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Televisi sebagai salah satu media elektronik merupakan media yang
efekfitf pada saat ini, dalam perkembangannya televisi adalah salah satu media
yang tepat menuju sasaran dalam menyampaikan pesan, ini terlihat dari
penyampaian pesan yang disampaikan oleh televisi langsung kepada audiens tanpa
adanya timbal balik, dalam sekali tayang saja televisi dapat menjangkau audiens
yang lebih luas dengan biaya yang lebih rendah dibanding media massa yang
lainnya.
Program acara yang disajikan telivisi pun sangatlah beragam karena pada
hakikatnya televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang fungsinya
adalah untuk menghibur dan memberi informasi kepada khalayak. Sesuai dengan
fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (dalam
Nurudin, 2007;64) antara lain: to inform (menginformasikan), to entertain (
memberi hiburan), to persuade (membujuk), dan transmission of the culture (
transmisi budaya). Berdasarkan komunikasi massa inilah para stasiun Tv membuat
program acaranya, sehingga lahirlah berbagai jenis program acara yang bisa
memberi informasi, menghibur, mengajak penonton, dan mentransferkan budaya.
Baik budaya dari luar maupun dari dalam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media televisi?
2. Bagaimana perkembangan televisi sebagai media komunikasi massa?
3. Bagaimana media televisi dalam komunikasi massa?
4. Apa karakteristik dan fungsi televisi
5. Dampak televisi terhadap khalayak
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media televisi
2. Untuk mengetahui perkembangan televisi sebagai media komunikasi
massa
3. Untuk mengetahui bagaimana media televisi dalam komunikasi massa
4. Untuk mengetahui karakteristik dan fungsi televisei
5. Untuk mengetahui dampak televisi terhadap khalayak

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Televisi.


Dibanding dengan media massa lainnya, televisi mempunyai sifat
istimewa. Televisi merupakan gebungan dari media suara dan gambar, bisa
bersifat informatif, hiburan, maupun pendidika, bahkan gabungan dari ketiga
unsur diatas, Televisi merupakan sumber citra dan pesan tersebar (shared images
and message) yang sangat besar dalam sejarah, dan ini telah menjadi mainstream
bagi lngkungan simbolik masyarakat.1
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, televisi adalah sistem
penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui
angkasa dengan menggunakan alat yang merubah cahaya (gambar) dan bunyi
(suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas
cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat di dengar
Secara terminologis istilah televisi berasal dari bahasa latin yaitu tele dan
vision yang artinya “melihat sesuatu dari jarak jauh”. Televisi merupakan alat
yang baru dalam perjalanan sejarah peradaban manusia
Sedangkan menurut bukunya Asep Kusnawan, televisi diartikan sebagai
saluran komunikasi massa dalam arti saluran umum atau terbuka dalam
menyalurkan lambang – lambang yang berbentuk bayangan hidup dan bersuara
yang aktual dan meliputi perwujudan kehidupan masyarakat
Televisi saat ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi,
dibandingkan menghabiskan waktu mengobrol bersama keluarganya, Siaran
televisi adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi
yang terbentuk pada sistem lensa dan suara. Menurut Peter Herford, setiap stasiun
televisi dapat menayangkan beberapa acara hiburan seperti, film, musik, kuis, talk
show, dan sebagainnya2.
Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai
informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. “Televisi
merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan
dalam bentuk audiovisual gerak.

1
Syaputra Iswandi, Rezim media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013 hal 41
2
Morrison. Media penyiaran, strategi mengelola radio dan televisi. Tangerang: Ramdina
Perkasa, 2005. hal 2
2
B. Perkembangan Televisi sebagai Media Komunikasi Massa
Perkembangan televisi dimulai pada tahun 1876 ketika seorang yang
bernama George Crey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran
supaya seseorang dapat melihat listrik. Kemudia pada tahun 1884, seorang
mahasiswa di Jerman bernama Paul Gottlieb Nipknow mematenkan pertama kali
elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk,
pemintalan sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada
lubang yang sama di interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk
melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik
pulses. Disebut dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis. Tahun 1897,
karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika
terkena sinar matahari. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.

sejarah penggunaan nama televisi sendiri, baru pertama kali ditemukan


pada tahun 1900 oleh Constatin Perskyl yang menyebutkan tele (jauh) dan tampak
(vision) dalam pertemuan para ahli bidang elektronika dari berbagai Negara. Yang
jika digabung menjadi television. Sejarah dalam pengembangan televisi modern
pertama ditemukan pada tahun 1930 oleh Philo T. Farnsworth, seorang ilmuwan
asal Utah, amerika serikat, ia mengemukakan gagasannya tentang image dissector
yang menjadi dasar televisi dan membuat pesawat televisi khusus untuk di rumah
– rumah dengan menggunakan sistem electronic scanning.3

Pada tahun 1975 Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illonis
mulai merancang layar plasma berwarna dan pada tahun 1995 dia berhasil
menyelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih
stabil dan cemerlang. Inilah yang menjadi cikal bakal perkembangan televisi
modern menggunakan layar plasma.

Perkembangan televise sebagai media massa dimulai dengan hadirnya


kamera televisi yang ditemukan oleh Vladimir Zworykin tahun 1923. Tahun 1946
televisi berwarna ditunjukkan oleh CBS dan NBC dan tahun 1948 televisi mulai
menyiarkan berita dan hiburan secara teratur maka perkembangan televisi sebagai
media massa memasuki tahap populer sampai dengan tahun 1987.

Perkembangan televise di Indonesia sendiri diawali dengan berdirinya


TVRI sebagai televise pertama di Indonesia yang pada awalnya bertujuan untuk
menyiarkan secara langsung pembukaan Asean Games IV pada 17 agustus 1962

3
J.B. Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, Alumni; Bandung, 1986. Hal. 60
3
baru kemudian melakukan siaran rutin sejak 24 agustus 1962 (Nurudin, 2007:3).
Sejak saat itu mulai bermunculan televise-televisi swasta yang berkembang pesat
di Indonesia, dimulai dengan berdirinya RCTI sebagai televise swasta pertama
diikuti CTV, TPI, ANTV, INDOSIAR, Metro TV, Global TV dan tv swasta serta
tv-tv lokal lainnya yang juga mulai menjamur di berbagai wilayah Indonesia.

Arahan program-program televisi secara spesialisasi terjadi baru sejak


tahun 1980-an yang memperkenalkan aplikasi gabungan jaringan televisi kabel
yang memberikan kemungkinan khalayak dapat memilih channel sendiri untuk
pilihan program tertentu.4

Perkembangan teknologi akan memberikan banyak pengaruh dalam


aspek kehidupan manusia. Hal ini juga berpengaruh dalam dunia komunikasi.
Komunikasi pada zaman dahulu hanya bisa dilakukan dengan tatap muka atau
menulis surat, namun sekarang bisa dilakukan dengan jarak jauh. Seiring dengan
berjalannya waktu media komunikasi terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman yang ada, antara lain seperti radio, televisi, internet,
telepon, handphone, dan lain sebagainya. Sehingga dengan teknologi tersebut
maka urusan manusia akan menjadi lebih mudah dan bisa selesai dengan cepat.

Media massa televise telah menjadi pujaan hati bagi seluruh masyarakat
di dunia. Biaya yang murah dan jangkauan yang lebih luas dibandingkan media
massa lain seperti radio, surat kabar, ataupun majalah, telah menjadikan televise
sebagai primadona di dunia komunikasi massa. Dengan menonton televise,
banyak hal yang bisa didapat, banyak kelebihan yang didapat dari menonton
televise, bisa dikatakan televise merupakan penggabungan dari media-media
massa yang ada. Contohnya media radio yang biasanya berisi berita dan acara
music, bisa ditampilkan di televise bahkan tidak hanya audio tetapi juga
visualnya. Atau surat kabar dan majalah yang biasanya juga berisi seputar
informasi tentang kejadian sehari-hari disekitar kita juga bisa di adaptasi oleh
televise dengan lebih cepat dan selalu terbarukan.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa televise benar-benar telah menyihir


seluruh dunia dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkannya, setiap orang
selalu menyempatkan waktu untuk menonton televise, bahkan ada yang duduk
diam berjam-jam di depan televise tidak hanya untuk mendapatkan informasi
yang bermanfaat tetapi juga mendapatkan hiburan ditengah padatnya aktivitas
sehari-hari.

4
Winarni, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Universitas Muhammadiyah Malang: Malang, 2003. Hal. 36
4
Adanya teknologi televisi yang sekarang ini, batas – batas antara negara
pun tidak lagi merupakan hal yang sulit untuk diterjang. Tempat, ruang dan waktu
sudah tidak lagi menjadi masalah. Akan tetapi jika tidak dikontrol dengan baik,
maka akan berdampak negatif, karena televisi bisa dilihat siapapun dan kapanpun.
Televisi juga dimanfaatkan pihak – pihak tertentu untuk mencapai tujuannya.

Pada hakikatnya televisi lahir karena perkembangan teknologi dalam


mengirim suara dan gambar. Bermula dengan ditemukannya “electricse
telescope” sebagai perwujudan gagasan seseorang mahasiswa Berlin yang
bernama Paul Nipkow. Untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke
tempat yang lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883 – 1884. Pada saat itulah Paul
Nipkow mendapat julukan Bapak Televisi. 5 (J.B. Wahyudi, B.A., Jurnalistik
Televisi, 1983).

Akan tetapi televisi baru bisa dinikmati oleh pihak publik ketika khalayak
dapat menonton siaran rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa – Bangsa di
gedung Perguruan Tinggi Hunter New York Amerika Serikat, para wartawan dan
undangan bukan saja tertarik oleh perdebatan yang berlangsung saat itu.
Melainkan tertarik dengan suatu alat baru yang kali pertama dilihatnya itu, dapat
menyaksikan apa yang terjadi dalam persidangan dengan jelas walaupun ruang
sidang dan tempat duduk mereka terhalang oleh dinding. 6

Sejak saat itu televisi mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai
dari Amerika, Inggris, dan di Indonesia televisi baru dimulai pada tanggal 24
agustus tahun 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta
Olahraga se-Asia yang ke IV atau Asean Games di Senayan7
Televisi saat ini merupakan media massa yang “terpopuler” di kalangan
masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 persen penduduk
di negara – negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai
sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Televisi tidak membatasi
diri hanya untuk konsumsi kalangan tertentu saja namun telah menjangkau
konsumen dari semua kalangan masyarakat tak terkecuali remaja dan anak –
anak.

Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa
yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Televisi berasal dari kata tele
(jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh.
5
J.B. Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, Alumni; Bandung, 1986. Hal. 6.
6
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan filsafat Komunikasi, PT Cipta Aditya Bakri: Bandung, 2003. Hal.
171
7
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2007. Hal 189
5
Dalam Oxford Learner’s Dictionary menyebutkan, Television is system of sending
and receiving pictures and sounds over a distance by radio waves (televisi adalah
sistem pengiriman dan penerimaan visual dan audio dalam suatu jarak tertentu
melalui gelombang radio). Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi
sebagai media massa yang menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari
jarak jauh.8

Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi massa.


Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana seperti dikemukakan
Bittner (1980:10) “Mass communication is message communicated through a
mass medium to alarge number of people” (komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Ini
berarti antara televisi dan komunikasi massa yang menyangkut khalayak banyak
sangat berkaitan satu sama lain.

Secara langsung maupun tidak langsung televisi pasti memberikan


pengaruh besar terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Massa dalam hal ini
adalah masyarakat merupakan pihak yang berperan sebagai komunikan
sedangkan para insan pertelevisian berperan sebagai komunikator yang
memberikan pesan berupa informasi, hiburan edukasi maupun pesan – pesan
lainnya. Pesan yang disampaikan melalui televisi akan sampai ke khalayak
dengan cepat. Proses penghantaran pesan antara komunikator dan komunikan
inilah yang kita sebut sebagai arus informasi. Agar pesan bisa diterima baik oleh
komunikan dalam kasus ini yaitu masyarakat, maka diperlukan pengendalian
arus informasi.

Sejauh ini yang kita tangkap dari komunikasi massa televisi, televisi
lebih dominan dalam situasi komunikasinya. Televisi cenderung persuasif
dengan segala program tayangan yang makin bervariatif. Ini tidak mengherankan
karena televisi menjalankan perannya sebagai komunikator. Namun tidak
menutup kemungkinan bahwa feedback masyarakat sebagai komunikan juga
penting bagi perkembangan informasi dan pemaketan program televisi itu
sendiri. Ini terbukti dengan maraknya saluran interaktif dalam acara – acara
televise seperti tlakshow maupun program kuis. Ini menandakan antara televise
dan masyarakat ada suatu benang merah dimana antar keduanya. Dalam
psikologi komuikasi hal tersebut merupakan efek psikologi pada peristiwa
komunikasi massa. Menurut Cassat dan Asate (1979:12) bila arus komunikasi
hanya dikendalikan oleh komunikator, situasi akan menunjang persuasi yang

8
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal 189
6
efektif. Sebaliknya bila khalayak dapat mengatur arus informasi, situasi
komunikasi akan mendukung belajar yang efektif 9

Televise sebagai media massa dapat menimbulkan dampak yang positif


ataupu negative. Dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh televise dapat
dipersepsikan berbeda-beda oleh setiap orang. Hal itu tergantung bagaimana
khalayak mempresentasikan suatu program yang ada di dalam televise. Berbagai
stasiun televise biasanya sudah menampilkan kategori-kategori dari sebuah
program televise yang membatasi siapa saja yang boleh menonton suatu program
televise itu sendiri. Bagaimana kita menyikapi dengan bisa memilih acara-acara
yang benar-benar mendidik.

C. Media televisi dalam komunikasi massa

Komunikasi masa menurut Jalaludin Rahmat adalah jenis komunikasi yang


di tujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui
media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat di terima secara
serentak dan sesaat.10. Komunikasi masa merupakan sebuah proses yang terjadi
dari rangkaian tahap sebagai berikut :

1. Formulasi pesan oleh komunikator profesional.


2. Penyebaran pesan dengan cara yang relatif cepat dan terus menerus melalui media
(media cetak, film radio, tv dan broadcasting).
3. Pesan mencapai khalayak yang jumlahnya relatif besar dan beragam, khalayak ini
mengakses media dengan cara selektif.
4. Individu anggota dan khalayak mencoba menafsirkan pesan.
5. Sebagai hal memahami pesan, maka selanjutnya anggota kelompok ini pada level
tertentu akan terpengaruh oleh isi pesan tersebut. 11

Komunikasi masa atau komunikasi melalui media masa bersifat satu arah.
Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film tidak tampak
oleh si komunikator, dengan demikian begitu pesan di sebarkan melalui
komunikator, tidak diketahui apakah pesan itu di terima, di mengerti atau di
lakukan oleh komunikan. Wartawan surat kabar, penyiar radio,penyiar televisi

9
Ibid, hal. 190
10
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal.188
11
Dennis Mcquail, Teori Komunikasi Massa, Alih bahasa, Agus Dhaim dan Aminuddin Ram, Erlangga,
Jakarta, 1987, hal. 33-34
7
atau sutradara film tidak mengetahui nasib pesan yang di sampaikan pada
khalayak. 12

Televisi merupakan salah satu media dalam komunikasi masa. Menurut


Efendy yang di maksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan
media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang di miliki komunikasi masa,
yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat
umum, sasarannya menimbukkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat
heterogen13

Televisi memiliki kekuatan ampuh untuk menyampaikan pesan karena


media ini dapat menghadirkan pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri
dengan jangkauan yang luas dalam waktu bersamaan. Penyampaian isi pesan
antara komunikator dan komunikan seolah-olah berlangsung saat itu juga 14

D. Karakteristik dan Fungsi Televisi


1. Karakteristik Televisi

Dibanding dengan media massa lain seperti radio, surat kabar, majalah,
buku, dan sebagainya, televisi mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan
gabungan dari media dengar (audio) dan gambar (visiual) yang bisa bersifat
informatif, hburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur
tersebut. Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena
jelas terdenggar secara audio dan visual. 15 Kelebihan tersebut tidak lepas dari
karakteristik khas yang ada pada televisi. Karyanti menjelaskan karakteristik
televisi sebagai berikut:

a) Audivisual

Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran


lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi, apabila khalayak
radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka
khalayak televisi dapat melhat gambar yang bergerak. Maka dari itu
televisi disebut sebagai media massa elektronikaudiovisual. Namun
demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari pada kata-kata, keduanya
hrus ada keseuaian secara harmonis.

12
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1986, hal. 76
13
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2002, hal. 21
14
Sony Set, Menjadi Perancun Program TV Profesional, Andi Offset, Yogyakarta, 2008, hal. 30
15
Wawan Kuswandi, komunikasi Massa sebuah Analisi Media Televisi, Rineka Cipta Jakarta 1996. Hal.8

8
b) Berfikir Dalam Gambar

Ada dua tahap proses berfikir dalam gambar, pertama adalah


visualisasi yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan
yng menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran yakni
kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga
kontinutisinya mengandung makna tertentu.

c) Pengoperasian Lebih Kompleks


Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siara jauh
lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang
digunakan lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan
harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. 16
2. Fungsi Televisi

Televisi merupakan media massa, dengan demikian menurut Harold


Laswel televisi mempunyai tiga fungsi dimana setiap fungsi tidak berdiri
sendiri melainkan salinga berkaitan, yaitu:
a. The survilance of the environment.
Televisi bertindak sebagai pengamat lingkungan yang selalu akan
memberikan berbagai informasi atas hal-hal yang tidak terjangkau
khalayak.

b. The correlation of the pars if society in responding tothe environment.

Media massa menekankan kepada pemilihan, penilaian, penafsiran, tentang


apa yang patut disampaikan kepada khalayak. Dengan demikian media
massa dapat dinilai sebagai “gate keeper” dari arus informasi.
a. The transmission of the social heritage from generation to the generation.

Media massa berfungsi sebagai jembatan tata nilai dan budaya dari
generasi satu kegenerasi sebagai media pendidikan17

Fungsi televisi menurut Dominick, sebagaimana yang dikutip oleh Elvinaro,


adalah sebagai berikut 18 :

a. Surveillence (pengawasan)
Pengawasan peringatan ketika media massa mengingformasikan tentan
ancaman, kondisi, efek yang memperihatinkan dan pengawasan instrumental

16
Rema Karyanti S. Kmomunikasi Massa : Suatu pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung 2005. Hal.
137-139
17
Darwanto Subroto, Produksi Acara Televisi. Duta Wacana Unversity Press. Yogyakarta 1994. Hal. 15-
18
Ardianto Elvinaro,dkk, Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media. Bandung 2007, hal. 15-17
9
yaitu penyampaian dan penyebaran informasi memiliki kegunaan dalam
kehidupan sehar-hari.
b. Interpretation (penafsiran)

Fungsi penafsiran yaitu televisi tidak hanya memasok fakta dan data,
tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.

c. Linkage (pertalian)

Fungsi yang selanjutnya adalah pertalian yaitu merupakan penyatuan


anggota masyarakat yang beragam, membentuk pertalian berdasarkan
kepentingan dan minat yang sama, individu mengadopsi prilaku dan nilai
kelompok yang mereka saksikan.

d. Transmissionment (penyebaran nilai)


e. Entertainment (hiburan)

Televisi memberikan tayangan acara yang bersifat menghibur yan


tujuannya untuk mengurangi keterangan fikiran khalayak.

E. Dampak televisi terhadap khalayak

Pengaruh siaran televise terhadap sistem komunikasi tidak pernah terlepas


dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat. Acara televise pada
umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan bagi para
penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh psikologis dari program acara
televise itu sendiri. Televise seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga
mereka terhanyut dalam keterlibatan akan kisah atau peristiwa yang disajikan oleh
televise.

Menurut kuswandi ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televise
terhadap khalayak pemirsa:

1. Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap


dan memahami acara yang ditayangkan televise yang melahirkan pengetahuan
bagi pemirsa
2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trend actual yang
ditayangkan televise
3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah
ditayangkan acara televise yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-
hari.
10
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televise
kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-
beda menurut visi pemirsa. Serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi
pesan acara televise berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan
kondiri pemirsa pada saat menonton televise. Dengan demikian untuk disajikan
bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khlayak.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Televisi saat ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi,
dibandingkan menghabiskan waktu mengobrol bersama keluarganya, Siaran televisi
adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang
terbentuk pada sistem lensa dan suara. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi
dapat menayangkan beberapa acara hiburan seperti, film, musik, kuis, talk show, dan
sebagainnya. Beragam jenis acara hiburan tersebut dikenal sebagai genre program.
Dalam bukunya, Andi Fachrudin (2014) menerangkan bahwa genre program televii
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Jika dilihat dari sudut
pandang jurnalistik dan artistic genre program, televise terbagi menjadi dua program
yaitu program informasi yang berkaitan dengan actual/factual seperti hard news dan
soft news dan program hiburan seperti sinetron, music dan pertunjukan.
Televisi saat ini merupakan media massa yang “terpopuler” di kalangan
masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 persen penduduk di
negara – negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana
hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Televisi tidak membatasi diri hanya
untuk konsumsi kalangan tertentu saja namun telah menjangkau konsumen dari
semua kalangan masyarakat tak terkecuali remaja dan anak – anak.

12
DAFTAR PUSTAKA

Iswandi Syaputra, 2013, Rezim Media, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

Morrison, 2005, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang,
Ramdina Perkasa

Wahyudi J.B, 1986, Media Komunikasi Massa Televisi, Bandung, Alumni

Winarni, 2003, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Malang, Universitas Muhammadiyah


Malang

Effendy Onong Uchjana, 2003, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung, PT Cipta
Aditya Bakri

Ardianto Elvino, 2007, Komunikasi Massa, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Rakhmat Jalaluddin, 2005, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Mcquail Dennis, 1987, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Erlangga

Set Sony, 2008, Menjadi Perancun Program TV Profesional, Yogyakarta, Andi Offset

Kuswandi Wawan, 1996, Komunikasi Massa Sebuah Analisi Media Televisi, Jakarta, Rinek
Cipta

Karyanti Rema, 2005, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung, Simbiosa Rekatama
Media

Subroto Darwanto, 1994, Produksi Acara Televisi, Yogayakarta, Duta Wacana University
Press

Elvinaro Ardianto, Dkk, 2007, Komunikasi Massa¸Bandung, Simbiosa Rekatama Media

13

Anda mungkin juga menyukai