Makalah ini disusun untuk pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Auditing
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2014
Makalah Auditing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang tugas untuk mata kuliah Auditing yang membahas
tentang Audit Siklus Penggajian dan Personalia. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua mengenai Auditing itu sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu
mohon kritik dan sarannya dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
B A B I ...............................................................................................................................4
P E N D A H U L U A N .....................................................................................................4
1. 1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1. 2 Tujuan Pembahasan.................................................................................................5
1. 3 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1. 4 Sistematika Penulisan...............................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.................................................................................................................7
2. 1 Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia............................7
2. 2 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta Dokumen dan
Catatan Terkait......................................................................................................10
2. 3 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi......................................................................................14
2. 1 Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo............................20
BAB III..............................................................................................................................24
PENUTUP.........................................................................................................................24
3. 1 KESIMPULAN.......................................................................................................24
D A F T A R P U S T A K A ...........................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur
analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama
antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya
memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan
penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering kali
melibatkan retur penjualan serta penghapusan piutangtak tertagih. Penggajian hanya
memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut
melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Akun-akun yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan
pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun
bersangkutan.
1. 2 Tujuan Pembahasan
1. 3 Rumusan Masalah
1. 4 Sistematika Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia akan digunakan untuk
mengilustrasikan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus
penggajian dan personalia. Dalam sebagian besar system, akun gaji dan upah akrual hanya
akan diguakan pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan
dicatat apabila karyawan telah benar benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja
terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir
periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
Beban Gaji/Bonus
Pemb
Untuk PPh
Titipan PPh
Pemb PPh gaji/bonus
Beban PPh
Contoh:
31 Jan 2012
Kas/Bank Rp.20.000.000,-
Pada 08 Feb 2012 ---- bayar PPh bulan Januari 2012 ke Kantor pajak
Kas/Bank Rp.500.000,-
Siklus penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran
kesemua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi atau metode penentuan kompensasi.
Pegawai dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap ditambah dengan bonus, pekerja kantor
berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan komisi, buruh
pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar berdasarkan jam.
Siklus penggajian dan personalia meliputi semua bentuk kompensasi yang diberikan
kepada seluruh aktivitas tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan. Rekening-rekening
yang terbentuk dalam siklus ini antara lain:
Dalam perusahaan yang lebih besar, seringkali kebanyakan akun buku besar untuk
memiliki lima puluh atau lebih akun beban gaji. Penggajian juga mempengaruhi akun
persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur. Audit atas siklus penggajian dan
personalia meliputi perolehan pemahaman atas struktur pengendalian intern, penetapan
resiko pengendalian, pengujian atas substantif atas transaksi, prosedur analitis dan
pengujian terinci atas saldo.
Tujuan audit terhadap siklus penggajian dan personalia beserta rekening yang terkait
dengannya, antara lain:
Saldo utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah
yang menjadi kewajiban pada tanggal neraca.
Saldo utang pajak ataupun utang yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah
yang menjadi kepada pemerintah pada tanggal neraca.
Saldo utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka merupakan kewajiban
yang sah bagi perusahaan pada tanggal neraca
Perhitungan terhadap saldo hutang pajak ataupun pajak yang dibayar di muka
pada tanggal neraca telah diperhitungkan dengan cermat
Gaji dan pajak atas gaji telah diidentifikasi dan diklasifikasi dalam laporan
keuangan dengan layak dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
Rekening utang pajak dan utang gaji telah diklasifikasi sebagai utang lancar
dalam laporan keuangan pada saat tanggal neraca
2. 2 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta Dokumen dan
Catatan Terkait
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri
dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus
tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan
perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.
4) Pencatatan waktu (time keeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang
penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban
peggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam epat aktivitas
berikut diperlukan pengendalian yang memadai :
5) Kartu waktu (time card) adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam
karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan.
Kartu waktu ini dapat berupa formulir kertas atau electronic, dan dapat disiapkan
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi
kartu waktu. Mereka hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim
upah lembur, cutih libur atau sakit.
6) Tiket waktu pekerjaan Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan
pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu.
Formulir ini hanya digunakan oleh seorang karyawanmelakukan pekerjaan berbeda
atau bekerja dalam departemen yang berbeda. Tiket waktu pekerjan seringkali
diakukan secra electronic dengan system pelaporan waktu dan beban
7) File transaksi penggajian File yang dibuat oleh computer ini mencantumkan
semua transaksi penggajian yang diproses aoleh system akuntansi selama satu
periode, seperti satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun. File tersebut berisi
semua informasi yang dimasukkankedalam system dan informasi tentang setiap
transaksi seperti nama karyawan, dan nomer identifikasi, tanggal, pembayaran
kotor dan bersih, berbagai jumlah pemotongan pajak dan klasifikasi akun atau
klasifikasi. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi mengenai
penggajian digunakan untuk berbagai catatan, daftar dan laporan, seperti jurnal
penggajian file induk penggajian, dan rekonsiliasi bank penggajian.
8) Jurnal atau data penggajian Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian dan
umumnya mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih,
jumlsh pemotongan, serta klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi
yang sama dimasukkan kedalam jurnal atau daftar juga diposting secara simultan
kebuku besar umum dank e file besar induk penggajian.
9) File induk penggajian (payroll master file) adalah file computer yang digunakan
untuk mencatat transaksi penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan
total upah karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini.
Catatansetiap karyawan mencantumkan pembayaran kotor selama setiap periode
penggajian, pengurangan dari pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomer cek,
dan tanggal. File induk ini diperbaharui dari file transaksi peggajian. Total
penghasilan setiap karyawan dalam file induk sama dengan saldo penggajian kotor
dalam berbagai akun buku besar umum
13) SPT pajak penghasilan adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local,
Negara bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong
dan pajak perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi
tergantung pada jenis pajaknya. Formulir trsebut disiapkan dari informasi yang ada
pada induk file penggajian dan biasanya dibuat oleh computer.pembayaran
pemotongan pajak federal dan jaminan social akan jatuh tempo secara setengah
mingguan atau bulanan, tergantung pada julah pemotongan pajaknya.sebagian
besar pajak pengangguran negaara bagian jatuh tempo secara kuartalan.
Tabel 1. Klasifikasi Transaksi, akun, fungsi-fungsi bisnis, dokumen dan pencatatan terkait
untuk siklus Penggajian dan Personalia
Menentukan Perluasan
Pengujian Pengendalian *
Penetapan waktu
Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program
harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak,umumnya
perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk pemproses penggajian. Auditor
juga dapat mengandalkan pada pengendalian internal organisasi jasa. Hal ini bisa diterima
jika auditor organisasi jasa menerbitkan laporan (yang sering kali disebut sebagai laporan
SAS 70) Mengenai pengendalian internal organisasi jasa.
3) Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pegangguran.
Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting
dalam sikluspenggajian dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan
danpembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap
independen dari departemen sumber daya manusia,yang pengendalian aktivitas penggajian
kunci, seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus
terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh
mengotorisasi untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau
mengubah tingkat upah serta pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama
lembur, harus diotorisasi leh penelia karyawan. Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua
kartu waktu atau dilakukan atas pengecualian hanya untuk jam lembur saja.
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai
tergantung pada sifat system penggajian . kartu waktu atau catatan memang diperlukan
untuk karyawan perjam atau paruh waktu tetapi tidak untuk karyawan tetap. Untuk
karyawan yang dibayarkan berdasarkan tingkat potongan atau system intensif lainnya,
diperlukan catatan yang berbeda.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses kecek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangini oleh karyawan yang bertanggung
jawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seorang yang independen dari fungsi
pengendalian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang idak diklaim atau dicairkan harus
Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu.
Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk
menyerahkan pembayaran semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari
pengujian penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas
umum.
Pengujian atas karyawan yang tidak ada.mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang
tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan
oleh masih dibayarnya cek karyawan padahaldia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang
yang melakukan jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan,
atau mungkin mantan karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat
Table 2. Ikhtisar tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, pengendalian kunci,
pengujian pengendalian, dan pengendalian substantive atas transak si penggajian.
Tujuan Audit
Pengendalian Internal Pengujian Pengujian Substantive atas
yang Berkaitan
Kunci Pengendalian Umum Transaksi Umum
Dengan Transaksi
Kartu waktu yang Memeriksa kartu untuk Mereview jurnal
disetujui oleh penyelia- indikasi persetujuan- penggajian, buku besar
Jam waktu digunakan memeriksa kartu umum, dan atatangaji yang
untuk mencatat waktu- waktu- diperoleh menyangkut
Pembayaranpeng Mempertahankan file mereviewkebijakan jumlah yang besar atau tiak
gajian yang personil yang memadai personalia biasa*
tecatat adalah Perekrutan tenaga kerja Memeriksa file
untuk pekerjaan diotorisasi personalia Membandingkan Cek yang
yang Mereview bagian dibatalkan dengan jurnal
dilakasanakan Ada pemisahan organisasi, menyangkut nama, jumlah,
oleh karyawan tugasdiantara personalia, membahasnya dengan dan tanggal-memeriksa
yang benar benar pencatat waktu, dan karyawan, dan cekyang dibatalkan untuk
ada (keterjadian) pengeluaran gaji mengamati tugas yang endorsemen yang tepat
sdang dilaksanakan
Hanya karyawan yang Memeriksa printout Membandingkan cek yang
ada dalam file data transaksi yang dotolak telah dibatalkan dengan
Selain potensi kecurangan, risiko inheren umumnya juga rendah bagi semua tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo.jika sebagian besr transaksi melibatkan kas, ada risiko
inheren berupa kecurangan penggajian. Karena itu, auditor seringkali mempertimbangkan
pentingnya tujuan audit yan berkaitan dengan tranaksi keterjadian.
Ada dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah :
Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat dengan benar
(pisah batas)
Jumlah potongan gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jumlah
penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya. Pos-pos yang dipotong lainnya seperti tabungan
pensiun, iuran serikat pekerja, obligasi tabungan dan asuransi dapat diverifikasi dengan
cara yang sama. Jika pengendalian internalsudah beroperasi secara efektif, pisah batas
dengan keakuratan dapat dengan mudah diuji pada saat yang bersamaan dengan prosedur
tersebut.
Gaji dan upah akrual. Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum
menerima upah yang menjadi haknya selama beberapa hari atau jam kerja terkhir hingga
periode selanjutnya. Biasanya gaji personil akan diberian semuanya kcuali lembur pada
hari terekhir bulan tersebut, sementara upah karyawan per jam selama beberapa hari sering
kali beluam akan dibayarkan pada akhir tahun.
Komisi akrual.konsep yang sama yang diterapkan dalam memverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan dalam komisi akrual, meskipun akrual ini pada
umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis
perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengankomisi lainnya.
Bonus akrual. Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang dibayar kepada para
pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk
mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material. Verifikasi atas akrual yang
tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya dengan jumlah yang
diotorisasi pada risalahrapat dewan direksi.
Pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan akrual lainnya. Akrual dari
kewajiban kewajiban tersebut yang relative konsisten dengan tahun sebelumnya merupkan
pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran jumlahnya.
Kebijakanperusahaan untuk mencatat kewajibannya harus ditentukan pertama kali, baru
kemudian harus dicatat harus dihitung ulang.
Penggajian atas rincian saldo untuk akun beban.beberapa akun pada aporan laba rugi
dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Disini pos yang paling penting adalah gaji dan
bonus pejabat, gaji kotor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja manufaktur
langsung. Seringkali i hanya dapat dipecah lebih lanjut menurut devisi, produk, atau
cabang.
Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian dengan total
penggajian dngan seluruh tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang
dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan penggajian yang dikenakan pajak.
Perhitungan tersebut seringkali menghaiskan waktu karena pajak biasanya hanya
diterapkan pada suatu bagian dari penggaian dan tingkat tersebut mungkin berubah
ditengah tengah tahun jika laporan keuangan tidak mengikuti dasar tahun kalender.
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Dalam
siklus penggajian dan personalia serta jenis pengujian audit yang digunakan untuk
mengaudit akun akun tersebut. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi ditekankan karena signifikan dari transaksi karena kualitas pengendalian yang
tinggi di sebagian perusahaan. Pengujian atas rincian saldo umumnya terbatas pada
prosedur analitis dan verifikasi kewajiban akrual yang berhubungan dengan penggajian.
D A F TA R P U S TA K A
Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA