Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Portofolio Pendikar Pancasila UNTAN

(Portofolio ke-3)

Nama : Nurlia Kanda Ramadhani

NIM : F1241211007

Fakultas : FKIP

Prodi : Pendidikan Geografi

Hari/Tanggal : Sabtu, 4 September 2021

Tema : “Karakter Integritas Sebagai Modal Utama Dalam Pendidikan Antikorupsi”

Narasumber : Prof. Nanang T. Puspito

Pada webinar kali ini yang disampaikan oleh bapak Prof. Nanang T. Puspito membahas tentang
karakter integritas sebagai modal utama dalam Pendidikan antikorupsi. Korupsi adalah
perbuatan yang dilakukan dengan maksud memberikan beberapa keuntungan yang bertentangan
dengan tugas dan hak orang lain. Perbuatan seorang pejabat atau seorang pemegang
kepercayaan yang secara bertentangan dengan hukum, secara keliru menggunakan
kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain,
bertentangan dengan tugas dan hak orang lain.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan setiap orang yang
secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Korupsi
juga diartikan sebagai tindakan setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi.
Bagi sebagian orang, menjadi korup mungkin cara termudah atau memang satu-satunya cara
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Nah untuk meminimalisir tindakan korupsi ini perlu adanya bimbingan dan pemahaman yang
harus ditanamkan pada anak sejak dini terutama kita sebagai generasi penerus bangsa yang
berkualitas. Memiliki sikap yang jujur, adil, kerja keras, tanggung jawab, berani dan sikap sikap
positif lainnya sangat perlu ditanamkan pada diri kita sendiri sebagai generasi muda untuk
membangun negara yang maju antikorupsi dengan masyarakat serta anak anak generasi yang
cerdas. Kita harus selalu menjunjung tinggi nilai keadilan dan kejujuran, bisa dimulai dari hal hal
kecil.

Sejak saya kecil saya sudah diajarkan untuk selalu bersikap jujur, seperti tidak mengambil barang
atau hak orang lain yang bukan milik kita tanpa seizin orang tersebut, mengembalikan uang
kembalian dengan semestinya, Dan saya akan terus menanamkan dan menjunjung tinggi
kejujuran dalam diri saya, saat saya SMP saya dipercayai teman teman saya untuk menjadi
bendahara di kelas kemudian si SMA saya juga dipilih untuk menjadi bendahara. Sekali pun saya
tidak perah mengambil dan memakai uang tersebut untuk kepentingan diri saya sendiri, sempat
terbesit di fikiran saya ketika saya benar benar tidak ada uang dan saya berniat untuk
menggunakan uang kas kelas tersebut, tetapi saya takut wkwk takut dosa dan alhamdulillah
niatan tersebut tidak jadi saya lakukan karna menurut saya jika saya menggambil uang tersebut
berarti saya sama saja seperti koruptor kecil, dan bisa saja sikap negative yang saya lakukan
tersebut menjadi cikal bakal sikap korupsi, saya harus menjaga kepercayaan teman teman yang
sudah siberikan kepada saya.

Kita sebagai anak generasi bangsa yang diharapkan bisa memperbaiki bangsa kita ini dan
menjadikan negara tercinta kita menjadi negara yang maju, menciptakan negara yang anti
korupsi, jangan biarkan para koruptor hidup dan berkembang di Indonesia. Berikan para koruptor
rasa malu seperti yang selama ini dilakukan oleh negara negara maju, seperti negara Jepang,
koruptor di Jepang tidak diberikan hukuman mati tetapi diberi pilihan bunuh diri atau mati pelan
pelan. Mati pelan pelan berarti koruptor akan dibiarkan bebas berkeliaran akan tetapi mereka
akan menerima rasa malu yang begitu hebat dari masyarakat Jepang. Jika dibandingkan dengan
negara lain, hukuman koruptor di Jepang merupakan yang paling ringan, tetapi hukuman sosial dan
rasa malu yang berlebihan membuat para koruptor stres hingga memilih bunuh diri. Hal itulah yang
membuat para pejabat di Jepang berpikir seribu kali untuk melakukan korupsi jika hidup mereka tidak
ingin berakhir mengenaskan. Berbeda dengan di Indonesia yang tidak ada sedikit pun rasa malu
ketika mengenakan rompi KPK di depan kamera. Mirisnya, mereka malah bisa tersenyum seolah
tidak punya rasa bersalah. Nah harapan saya semoga kita semua dijauhkan dari sikap korupsi,
dengan selalu membiasakan dan menanamkan prilaku positif, diharapkan itu bisa mencegah
prilaku korupsi dalam diri kita dan kedepannya negara kita bisa maju dan berkembang tanpa ada
koruptor. Kita sebagai anak penerus bangsa harus berusaha untuk selalu menjunjung tinggi nilai
kejujuran dan keadilan, menciptakan dan memajukan bangsa yang penuh dengan anak anak
cerdas yang menjadi aset berharga bagi negara.

Refleksi diri: Saya masih suka membuang buang dan menyia-nyiakan waktu untuk hal hal yang
tidak penting. Sering hari hari saya berlalu begitu saja tanpa ada hal hal yang berkualitas yang
saya kerjakan, budaya ngaret itu masih ada dalam diri saya, saya tau dan sadar itu juga termasuk
korupsi terhadap waktu. Saya akan berusaha dan mencoba untuk menghilangkan kebiasaan
buruk saya tersebut dan tidak membiarkan prilaku tersebut terus ada dalam diri saya. Saya akan
berusaha untuk berubah menjadi lebih baik.

Visi : Saya akan selalu menanamkan sikap jujur , adil, bertanggung jawab dalam hal apapun yang
saya kerjakan. Mejadikan itu kebiasaan saya dan akan selalu berusaha berkembang menjadi
lebih baik, agar kelak saya menjadi generasi muda yang dapat memberikan yang terbaik untuk
negara.

Demikian fortofolio saya mengenai Karakter Integritas Sebagai Modal Utama Dalam Pendidikan
Antikorupsi

sekian terimakasih

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai