Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH RETAILING

“ASPEK SUMBER DAYA DALAM BISNIS RITEL”

Dibimbing oleh : Yoan Santosa Putra,S.E.,M.M

Disusun Oleh : Eko Widyanto


NIM : 200404010081

S1 Manajemen Kelas Karyawan Fakultas Ekonomi & Bisnis


Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Atas berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa, penulis telah
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aspek Sumber Daya Dalam Bisnis Ritel”
dengan lancar. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Retailing yang
membahas tentang aktivitas penjualan barang dan jasa. Dalam penyusunan makalah ini,
ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan bisnis ritel, dan informasi dari media Sosial.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada dosen mata
kuliah Retailing. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Selain itu
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Terimakasih, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Kepanjen, 25 Oktober 2021

Eko Widyanto
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ....................................................................-................................................. 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH ...................................................................... 3
2.1 Meraih Keunggulan Kompetitif dari Manajemen Sumber Daya Manusia ................... 4
2.2 Bentuk – bentuk persoalan sumber – sumber daya manusia internasional ................... 4
2.3 Kecendrungan dalam manajemen Sumber Daya Manusia Ritel .................................... 5
2.4 Mengembangkan kebijakan Sumber Daya Manusia ..................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................7
3.2 SARAN ........................................................................................................................7

Kepanjen, 25 November 2021

Eko Widyanto
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di era digital saat ini, Bisnis ritel mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal
ini ditandai dengan semakin banyak bermunculan bisnis ritel tradisional yang mulai
membenah diri menjadi bisnis modern maupun bisnis modern sendiri yang baru lahir, dimana
diketahui ciri bisnis tradisional yaitu kurangnya pemilihan lokasi yang tepat, tidak
memperhitungkan potensi pembeli, jenis barang dagangan yang tidak terarah dan tidak ada
seleksi merek, dari hal – hal tersebut, semakin banyak pula bisnis tradisoanal yang tidak
dapat bersaing/ beradaptasi menjadikan gulung tikar.Sedangkan ciri dari bisnis ritel modern
yaitu lokasi strategis yang merupakan faktor penting dalam bisnis ritel, prediksi cermat
terhadap potensi pembeli, pengolaan jenis barang dagangan yang terarah, dan seleksi merek
yang sangat ketat.
Tersedianya sistem informasi yang canggih, memungkinkan bisnis ritel mampu
menyediakan produk-produk baru, pelayanan yang sangat cepat, teliti, dan mampu
memuaskan pelanggan. Di Indonesia, saat ini pertumbuhan usaha ritel atau eceran sangat
pesat menyebabkan persaingan semakin ketat.
Di sisi lain, di era digital saat ini, semakin banyak market place yang bersaing ketat
dengan pebisnis retail. Market place sangat memiliki banyak program unggulan yang
bervariatif sehingga semakin mempermudah konsumen untuk melakukan jual beli barang.
dapat kita amati pola konsumsi masyarakat pun juga ikut berubah, Konsumen menjadi lebih
cermat dan rasional dalam membelanjakan uangnya.
Dalam prakteknya, dapat ditemui terkadang konsumen lebih cerdas dibanding dengan
penjualnya. Para pengecer atau pelaku bisnis ritel perlu mencermati hal tersebut agar tidak
hanya menjadikan konsumen sebagai obyek, tetapi juga sebagai subyek yang harus diajak
berpartisipasi. Seorang pengecer memerlukan lebih dari sekendar menjual produk-produk
yang berkualitas dan beragam, menawarkan produk tersebut dengan harga yang menarik dan
membuatnya mudah didapat oleh konsumen, tetapi juga harus mampu berkomunikasi dengan
para konsumen yang ada sekarang dan calon konsumen. Penyediaan layanan konsumen di
berbagai bisnis market place bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh terhadap bisnis ritel yang berkembang
pesat, maka dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia, maka bisnis
ritel akan semakin berkembang di era digital ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meraih keunggulan kompetitif dari manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Apa saja bentuk – bentuk persoalan sumber – sumber daya manusia internasional?
3. Apa saja kecendrungan dalam manajemen Sumber Daya Manusia Ritel?
4. Bagaimana cara mengembangkan kebijakan Sumber Daya Manusia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara meraih keunggulan kompetitif dari manajemen Sumber Daya Manusia
2. Mengetahui bentuk – bentuk persoalan sumber – sumber daya manusia internasional
3. Mengetahui kecenderungan dalam manajemen Sumber Daya Manusia Ritel
4. Mengetahui cara mengembangkan kebijakan Sumber Daya Manusia
1.4 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan pada pembaca
2. Dapat mengetahui tentang Aspek Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Ritel
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

Dalam mewujudkan peningkatan di bidang bisnis ritel, maka Sumber daya


manusia (human resources) harus lebih ditingkatkan secara maksimal, agar bisnis yang ada
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.sumber daya manusia  yang mampu melakukan
pekerjaan bagi suatu bisnis, harus benar - benar diperhatikan dalam segi keejahteraan,
kesehatan serta perlindungan kerja. Mereka dapat memberikan kontribusi pada produksi
dengan menggunakan kemampuan akademik maupun non akademik.
                                         
2.1.    Meraih Keunggulan Kompetitif dari Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia dapat menjadi dasar untuk mendapatkan keuntungan yang
kompetitif, dengan tiga alasan sebagai berikut :

1. Perhitungan biaya tenaga kerja termasuk sebagai salah satu komponen dalam biaya total
ritel..
2. Pengalaman yang dimiliki kebanyakan pelanggan terhadap ritel bisa ditentukan dari
aktivitas karyawan yang menyeleksi barang dagangan, meyediakan informasi dan bantuan,
dan keteerampilan dalam memajang stok barang dagangan di rak pajang.
3. Mengelola sumber daya manusia yang baik akan mewujudkan kinerja operasional
karyawan ritel yang baik pula dan dapat mewujudkan keuntungan potensial bagi ritel.
Untuk menambah karyawan perlu dilakukan  survei yang mengukur sikap tentang perilaku
sebagai tingkat perputaran karyawan, yang bisa dihitung dari :

(jumlah penduduk selama satu tahun x 100) / (jumlah posisi kerja) = 100

Mengatur sumber daya manusia dalam penjualan rritel sangat menentang mengingat beberapa
hal berikut ini :
 Adanya kebutuhan tenaga kerja paruh waktu
 penekanan terhadap kontrol biaya.
 perubahan demografis pekerja.
2.2.    Persoalan Sumber Daya Manusia Internasional

Persoalan  Strategis Dalam Pengelolaan SDM Ritel


1. Bentuk struktur organisasi harus mampu membagi tanggung jawab dan otoritas dalam
melaksanakan tugas pada bisnis unit beserta orang-orangnya
2. Harus mengoordinasikan aktifitas berbagai depeartemen dan memotivasi karyawan untuk
dapat bekerja ke arah keberhasilan perusahaan.
3. Program yang digunakan untuk membangun komitmen dan mempertahankan nilai-nilai
SDM.

Struktur organisasi yang sesuai untuk ritel. Terdapat berbagai pilihan struktur organisasi
dalam ritel yang dapat ditunjukan dalam bagan organisasi dibawah ini:
Pertimbangan bentuk organisasi
1.  Spesialisasi, memfokuskan karyawan pada suatu satuan aktivitas yang terbatas sehingga
memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keahlian dan meningkatkan produktivitas.
2.  Menyelaraskan struktur organisasi dengan strategi ritel, rancangan struktur organisasi perlu
disesuaikan dengan strategi perusahaan ritel.

Struktur organisasi ritel dibedakan menurut jenis ritel dan ukuran perusahaan
1.      Organisasi ritel tunggal.
2.      Organisasi regional departement store
3.      Organisasi perusahaan dari rantai regional departement store

 Organisasi regional departement store

1.      Divisi barang dagang


2.      Divisi pembelian atau buyers
3.      Manager kategori
4.      Perencana barang dagangan
5.      Divisi ritel
Kesatuan organisasi dalam sebuah rantai pemasaran regional departement store
Fungsi – fungsi aktivitas di kantor perusahaan, melebihi perdagangan regional meliputi
1.      Perusahaan
2.      Pembuatan barang dagangan dan pengembangan produk
3.      Keuangan, amonistrasi, dan pelayanan kredit
4.      Sistem perusahaan
5.      Fungsi logistik dan pengoperasionalannya
Persoalan pada organisasi ritel

1.      Desentralisasi versus sentralisasi


sentralisasi merupakan kewenangan untuk keputusan ritel yang dilimpahkan ke manajer
perusahaan bukan ke manajer ritel, regional, atau distrik.
desentralisasi merupakan wewenang untuk keputusan ritel yang dilimpahkan ke tingkat yang
lebih rendah dalam organisasi.
2.      Koordinasi barang dagangan dan manajeman ritel

Memotivasi karyawan ritel


1.      Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan,
Kebijakan tertulis adalah metode koordinasi yang paling mendasar, karena:
a)   Menyiapkan kebijakan-kebijakan tertulis yang menjadi indikasi atau petunjuk karyawan
mengenai apa yang harus dilakukan.
b)  Mempunyai pengawasan kerja yang ketat untuk memperkuat atau menyelenggarakan
kebijakan tersebut.
2. Insentif
Memberikan insentif agar karyawan dapat melaksanakan aktivitas yang konsisten sesuai
dengan tujuan ritel.
3.      Budaya organisasi
Budaya organisasi adalah satuan nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan dalam suatu perusahaan
yang mendasari perilaku keorganisasian atau karyawan.

Membangun Komitmen Karyawan


Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik
1.      Mengembangkan keterampilan karyawan melalui seleksi dan pelatihan.
2.      Memberdayakan karyawan.
3.      Menciptakan suatu hubungan kemitraan dalam karyawan.

Terdapat 3 aktifitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan
mengembangkan komitmen melalui hubungan kemitraan :
1.      Mengurangi perbedaan status antar karyawan.
2.      Memberikan peluang promosi untuk karyawan lama.
3.      Diberikan flextime (system penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan
2.3   Kecendrungan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Ritel

Terdapat tiga kecendrungan dalam manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan ritel,
antara lain :
1.      Mengatur perbedaan
2.      Masalah kebijakan dan hukum dalam manajemen sumber daya manusia
3.      Penggunaan teknologi

2.4   Mengembangkan Kebijakan Sumber Daya Manusia

Persepsi yang wajar dari karyawan didasarkan pada dua faktor persepsi, yaitu
1.      Keadilan distribusi
Keadilan yang bisa dilihat dari hasil yang diterima dan dipandang adil dari hasil yang
diterima oleh orang lain
2.      Keadilan secara prosedural
Keadilan yang di dasarkan pada proses yang fair untuk menentukan hasil
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bisnis ritel merupakan bisnis yang berkembang sangat pesat di era digital saat ini.
Dengan banyaknya bisnis ritel, bayak pula dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang harus di
tingkatkan kemampuanya, supaya memiliki kinerja yang baik dan berkualitas.

3.2 Saran
Sumber Dya Manusia dalam bisnis ritel sebaiknya diatur dan dikelola untuk lebih
memperhatikan kelengkapan produk yang akan dipasarkan. Pelayanan terhadap pelanggan/
konsumen juga perlu ditingkatkan, agar pelanggan merasa nyaman untuk berbelanja. Bisa
diadakan pengembangan diri yang berkesinambungan untuk para karyawan, sehingga mudah
menyesuaikan diri di bidang pekerjaanya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Manajemen Ritel (strategi dan Implementsi OPerasional Bisnis Ritel Modern Di
Indonesia) EDISI 2 CRISTINA WHIDYA UTAMI
2.. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS RITEL

Anda mungkin juga menyukai