Anda di halaman 1dari 6

Dogma sentral biologi menjelaskan mengenai proses perubahan gen dari DNA menjadi

RNA, dan RNA menjadi protein. Dogma ini menjelaskan bagaimana proses pembacaan materi
genetik menjadi protein yang berperan di setiap tahap metabolisme di dalam tubuh suatu
organisme.

Dogma sentral terdiri dari tiga tahap yaitu :

1. Replikasi
Tahap replikasi dilakukan untuk memasok DNA pada setiap organisme.
2. Transkripsi
Tahap transkripsi dilakukan untuk menulis ulang DNA dalam bentuk mRNA (messenger
RNA).
3. Translasi
Tahap translasi dilakukan untuk menterjemahkan mRNA tersebut menjadi suatu protein

Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA
menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
Perlu dipahami bahwa hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan
tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA
yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame), kerangka baca
terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel
tempat berlangsungnya sintesis protein, sedangkan tRNA adalah pembawa asam-asam
aminoyangakandisambungkanmenjadirantaipolipeptida.SuatuORFdicirikanoleh:
(1) kodon inisiasi translasi yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG (pada mRNA) (2)
serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon dan (3) kodon terminasi
translasi yaitu RAA (UAA pada mRNA), TAG (UAG pada mRNA) atau TGA (UGA
pada mRNA) perlu diingat bahwa pada RNA tidak ada basa thymine (T) melainkan
dalam bentuk uracil (U) (Yuwono, 2013).
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi merupakan
proses penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Kode genetik
tersebut berupa kodon di sepanjang molekul RNAd, sebagai penterjemaahnya RNAt.
RNAt membawa asam amino dari stoplasma ke ribosom. Molekul RNAt membawa
asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai dengan triplet nukleotida
pada ujung RNAt lainnya yang disebut antikodon. Misalnya, perhatikan kodon RNAd
UUU yang ditranslasi sebagai asam amino fenilalanin. RNAt pembawa fenilalanin
mempunyai antikodon AAA yang komplemen dengan UUU agar terjadi reaksi
penambahan fenilalanin pada rantai polipeptida sebelumnya. RNAt yang mengikat diri
pada kodon RNAd harus membawa asam amino yang sesuai ke dalam ribosom.
Melekatnya asam amino pada RNAt dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase
(aminoacyl-tRNA synthetase). Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt
dengan kodon RNAd selama sintesis protein. Ribososm tersususn atas subunit besar dan
subunit kecil yang dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAt (Kusnadi,
2010).
Kita dapat membagi translasi menjadi 3 tahap yaitu insiasi, elongasi dan
terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA,
tRNA dan ribosom selama proses translasi. Untuk inisiasi dan elongasi rantai
dibutuhkansejumlahenergiyangdisediakanolehGTP(guanintriphospat)yaitusuatu
molekul yang mirip ATP. Tahap inisiasi dari translasi membawa bersama-sama mRNA,
sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit
ribosom. Pertama subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA
inisiator khusus. Pada tahap elongasi, asam-asam amino ditambahkan satu persatu pada
asam amino pertama. Tiap penambahan melibatkan partisipasi beberapa protein yang
disebut faktor elongasi dan terjadi dalam siklus tiga tahap yaitu: Pengenalan kodon.
Kodon mRNA pada tempat A dari ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
Faktor elongasi membawa tRNA ke tempat A. Langkah ini juga membutuhkan
hidrolisisGTP.
Pembentukan ikatan peptida. Molekul rRNA dari subunit ribosom besar, berfungsi
sebagai ribozim, mengkatalis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan
polipeptida yang memanjang dari tempat P ke asam amino yang baru tiba di tempat A.
Pada tahap ini, polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat pelekatannya semula, dan
asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh
tRNA di tempatA.
Translokasi. Molekul tRNA di tempat A, sekarang terikat pada polipeptida yang sedang
tumbuh, ditranslokasikan ke tempat P. Saat RNA berpindah tempat, antikodonnya tetap
berikatan dengan hidrogen pada kodon mRNA; mRNA bergerak bersama -sama dengan
antikodon ini dan membawa kodon berikutnya untuk ditranslasi pada tempat A.
Sementara t RNA yang tadinya berada pada tempat P bergerak ketempat E dan dari
tempat ini keluar dari ribosom. Langkah translokasi membutuhkan energi yang
disediakan oleh hidrolisis GTP. mRNA bergerak melalui ribosom ke satu arah saja,
mulai dari ujung 5' hal ini sama dengan ribosom yang bergerak 5'→3' pada mRNA. Hal
yang penting disini adalah ribosom dan mRNA bergerak relatif satu sama lain, dengan
arah yang sama, kodon demi kodon. Siklus Elongasi menghabiskan waktu kurang dari
1/10 detik dan terus diulang saat tiap asam amino ditambahkan pada rantai hingga
polipeptidanyalengkap.

Translasi akan berakhir pada waktu salah satu dari ketiga kodon terminasi (UAA,
UGA, UAG) yang ada pada mRNA mencapai posisi A pada ribosom. Dalam keadaan
normal tidak ada aminoasil-tRNA yang membawa asam amino sesuai dengan ketiga
kodon tersebut. oleh karena itu, jika ribosom mencapai salah satu dari ketiga kodon
terminasi tersebut, maka proses translasi berakhir. Pada E. coli ketiga sinyal penghentian
proses translasi tersebut dikenali oleh suatu protein yang disebut release factors (RF)
misalnya RF1 yang mengenali kodon UAA atau UAG atau RF2 yang mengenali kodon UAA atau
UGA. Sebaliknya pada eukaryot hanya ada satu release factor yaitu eRF yang mengenali ketiga
kodon terminasi tersebut.

Tranlasi adalah proses sintesis protein dengan mRNA sebagai cetakannya. Proses
translasi ini memerlukan (1) mRNA, (2) ribosom, (3) tRNA dan (4) asam amino. Proses
translasi terjadi pada ribosom yang terletak pada permukaan retikulum endoplasma
kasar (RE kasar). Proses tranlasi dibantu oleh tRNA yang letaknya di dalam sitoplasma.
tRNA berfungsi untuk mentransfer asam amino dari sitoplasma ke ribosom. Asam amino
yang ada pada sitoplasma setiap sel berasal dari makanan atau minuman yang
bentuknya protein. Dalam proses penguraian menjadi asam-asam amino yang dibawa
oleh darah dan diedarkan pada setiap sel yang membutuhkan. Asam amino akhirnya
sampailah pada sitoplasma yang merupakan bahan untuk sintesis protein. Urutan
nukleotida yang terdapat pada mRNA hanyalah kode, artinya bahwa setiap 3 basa pada
mRNA mengkode satu asam amino yang disebut sebagai kodon. Jadi kodon adalah setiap
tiga basa pada mRNA yang mengkode satu macam asam amino yang daftarnya dapat
dilihat pada daftar treeplet kodon.
Setiap asam amino bisa memiliki kodon lebih dari satu, contohnya asam amino serin
memiliki kodon sejumlah 4: UCU, UCC, UCA, UCG. Asam amino Isoleucin memiliki 3
kodon yaitu: AUU, AUC, AUD. Asam amino Histidin memiliki 2 kodon (CAU dan CAC).
Selain kodon dari asam amino dijumpai pula Star kodon AUG yang kebetulan mengkode
asam amino metionin. Setiap sintesis protein diawali dengan asam amino metionin.
Selain star kodon dijumpai pula 3 macam Stop kodon yaitu: UAA, UAG, UGA. Ketika
enzym polimerase sudah sampai pada salah satu stop kodon tersebut, maka proses
elongasi transkripsi akan berhenti.
Siapakah yang mampu untuk membaca kodon tersebut? Yang dapat membaca adalah
tRNA yang membawa antikodon. Kodon dan antikodon saling berpasangan, pasangan U-
A, G-C, atau sebaliknya A-U, C-G (Gambar 3B). Dalam hal ini, kodon ada pada mRNA dan
antikodon ada pada tRNA.

Anda mungkin juga menyukai