METODE PENELITIAN
DISUSUN OLEH
DR. Drs. H. BAMBANG SUDARYANA MSi.
DSM
BAB I
PENDAHULUAN
* Subyek tunggal
Penelitian
Pengembangan
Sumber : Mc. Millan dan Schumacher (2001)
A. PERMASALAHAN PENELITIAN
Pada dasarnya penelitian dilakukan guna mendapatkan data
yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan. Untuk itu
setiap penelitian yang akan dilakukan selalu dimulai dari masalah.
Menurut Tuckman 1988 :25) bahwa memilih masalah penelitian
sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian
1. PENTINGNYA PERMASALAHAN
GEJALA
TEORI ISU EMPIRIS
MASALAH
Contoh :
Perumusan Masalah
Teknis Fungsional?.
Daerah?.
?.
bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari, dan
suatu sifat diambil dari suatu nilai yang berbeda. Dengan demikian
berikut :
X 3
X 1
Y
X 2
X 4
Gambar I.1
Kaitan Antar Variabel Penelitian
Keterangan :
X1 : Variabel independen Kebijakan
X2 : Variabel Independen Latar Belakang Pendidikan
X3 : Variabel independen Training Penjenjangan Strutural
X4 : Variabel Independen Training Teknid Fungsional
Y : Variabel Dependen Kualitas Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
BAB IV
KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti
memberikan penjelasan tentang hal – hal yang berhubungan dengan
variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam
penelitian. Langkah - langkah yang harus dilakukan oleh penelitii
dalam membuat kerangka teori :
1. Menjelaskan batasan tentang variabel – variabel penelitian
2. Menjelaskan tentang teori hubungan / pengaruh ( tergantung
judul penelitian). Penjelasan tentang hubungan ini diberikan
sekaligus untuk digunakan sebagai penjelasan kerangka
berfikir yang kan mengarah pada hipotesis
Agar kerangka teori dapat baik sesuai dengan ketentuan, peneliti
dapat menggunakan pedoman sebagai berikut :
1. Kerangka teori hendaknya lengkap, meliputi konsep – konsep
variabel pokok yang ada dalam permasalahan penelitiannya.
2. Kerangka teori bukan hanya langsung memberikan penjelasan
tentang variabel yang dimaksud, tetapi mulai dari beberapa
penjelsan umum kemudian mengarah pada alternatif yang
dimaksudkan.
3. Kerangka teori tidak selalu yang diterangkan tetapi dapat juga
diambil dari bidang – bidang lain yang relevan.
Pengajuan Hipotesis:
Biasanya hipotesis menunjuk pada hubungan antara dua atau
lebih variabel. Di awal suatu proses penelitian dikatakan bahwa
peneliti dihadapkan pada problema yang ingin dicarikan
pemecahannya dengan mengumpulkan banyak informasi melalui
penelitiannya.
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat peneliti bagi
problema yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.
Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan
penelitiannya, perhatian peneliti terfokus hanya pada informasi atau
data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Agar pemilihan
alternatif dapat tepat, peneliti dituntut untuk hati – hati dan cermat.
Menurut Borg dan Gall ada 3 syarat bagi hipotetsis yang baik :
1. Harus menggambarkan hubungan dua atau lebih variabel
2. Dirumuskan sesuai dengan dasar yang kuat
3. Dapat diuji serta dinyatakan dalam rumusan yang singkat dan
padat.
Tidak semua penelitian harus berhipotesis. Jika peneliti tidak
mempunyai jawaban sebelum melakukan penelitian, maka yang
dilakukan adalah penelitian tanpa hipotesis. Jenis penelitian tanpa
hipotesis yaitu penelitian deskriptif, historis, filosofis, pelacakan,
penelitian evaluasi, dan penelitian tindakan.
C. DESKRIPSI TEORI
D. KERANGKA BERFIKIR
Variabel X Variabel Y
Membaca buku Membaca buku Membaca Membaca
& Hasil & Hasil buku & Hasil buku & Hasil
penelitian penelitian penelitian penelitian
Kerangka Berfikir
Perumusan Hipotesis
b. Hipotetsis Penelitian
H0 : tidak terdapat hubungan antara pengawasan melekat dan
efisiensi kerja di departemen LN
Ha : Terdapat hubungan positif antara pengawasan melekat dan
efisiensi kerja di departemen LN
C. Hipotetsis statistik :
Menurut Borg dan Gall ada 3 syarat bagi hipotetsis yang baik :
a. Harus menggambarkan hubungan dua atau lebih variabel
b. Dirumuskan sesuai dengan dasar yang kuat
c. Dapat diuji serta dinyatakan dalam rumusan yang singkat
dan padat.
BAB V
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian merupakan cetak biru yang menentukan
pelaksanaan selanjutnya. Penyusunan desain ini dilakukan setelah
ditetapkan judul / topik penelitian yang akan dilaksanakan. Desain
penelitian memaparkan apa, mengapa, dan bagaimana masalah
tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip – prinsip metodologis
yang telah dibicarakan sebelumnya.
Berkaitan dengan persyaratan desain penelitian yaitu substansi
penelitian dan metodologi penelitian, maka desain penelitian dibagi
dalam 2 pokok, yaitu konseptualisasi masalah dan operasionalisasi.
Kedua pokok tersebut disusn dalam pokok – pokok sebagai berikut :
1. Latar belakang penelitian
2. Tujuan dan hipotesis
3. Kerangka dasar penelitian
4. Penarikan sampel
5. Metode pengumpulan data
6. Analisis data
Dibawah ini digambarkan Unsur – unsur pokok desain penelitian
sebagai berikut :
Latar Belakang:
Latar belakang Masalah
Gejala – gejala umum &
khusus
Perumusan masalah
Signifikansi Penelitian
Konseptualisasi
masalah
Tujuan:
Tujuan
Hipotesis
Kerangka Hipotesis:
Definisi operasional
Indikator empiris
Pengukuran
Kerangka hubungan
Penarikan sampel:
Satuan analisis
Populasi
Sampel
Metodologi
Analisis data:
Analisis pendahuluan
Analisis lanjut
Manfaat Penelitian
Dalam studi kebijakan pemerintah, upaya dalam memahami
wujud nyata proses implementasi kebijakan merupakan sesuatu
yang sangat penting. Dalam kaitan ini bagaimana kebijakan
pemerintah dalam membangun SDM aparatur, dalam hal ini
aparatur pemerintah daerah diwujud nyatakan pada level yang
paling operasional, yaitu oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya dan
Badan Diklat. Dengan jumlah widyaiswara sebanyak 41 orang yang
mengasuh peserta diklat sebanyak 890 orang pada program Diklat
Struktural dan Fungsional, menjadi penting dan menarik untuk
dikaji lebih dalam peran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Tasikmalaya dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
aparatur pemerintah daerah.
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Secara akademis yaitu bahwa penelitian ini akan memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan teori atau studi kebijakan
pendidikan dan latihan aparatur, sebagai bagian dari kebijakan
pemerintah (public policy) serta sebagai bagian dari studi
administrasi pendidikan. Secara lebih khusus diharapkan menjadi
bagian penting dari pengembangan teori implementasi kebijakan
pendidikan, sebagai bagian dari studi kebijakan pemerintah yang
akhir-akhir ini mengemukakan untuk dikaji lebih mendalam;
b. Secara praktis-institusional, yaitu bahwa penelitian ini hasilnya
dapat bermanfaat bagi Pemerintah Daerah dan Badan Diklat
sebagai bagian dari implementing agent dari kebijakan pemerintah
untuk membangun sumber daya manusia. Secara lebih khusus
bermanfaat bagi para pengambil keputusan (decision makers) pada
berbagai jenjang organisasi di Pemerintah Kota Tasikmalaya
tentang bagaimana mengembangkan dan memberdayakan
aparatur pemerintah daerahnya sebagai bagian integral dari
manajemen sumber daya manusia (human resource management).
Dengan hasil penelitian ini diharapkan peningkatan kualitas
kinerja aparatur pemerintah daerah yang dilakukan di masa
depan lebih mendukung upaya tercapainya tugas, fungsi dan
wewenang Badan Diklat sebagai institusi pendidikan dan latihan
aparatur.
.JADWAL PENELITIAN
KEGIATAN B U L A N
No JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN PEB MRT
1. Persiapan
2. Mengajukan judul *
dan masalah
*
3. Membuat usulan
penelitian
4. Konsultasi
Seminar usulan *
5.
Penelitian
Pengumpulan
*
Data
Pengolahan Data
Penulisan tesis
* *
Ujian tesis
* *
* * * *
E. PENGUKURAN KONSTRUCT
berikut :
6di 2
rs ………………….. jika tidak ada data kembar
n( n 2 1)
2 Y2 di 2
rs = …… jika ada data kembar
2 X 2
Y 2
Keterangan :
n : Ukuran sample
BAB VI
PEMILIHAN DATA PENELITIAN
A. POPULASI PENELITIAN
B. SAMPEL PENELITIAN
Teknik sampling
Non Probability
Probability sampling
sampling
λ2. N . P . O
S =
D2 ( N -1 ) + λ2 . P . O
Keterangan :
λ2. dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%,5%,10%
P = Q = 0,5 ; d = 0,05 ; s = jumlah sampel
E. KESALAHAN STATISTIK
BAB VII
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian
mempunyai tujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang
diteliti. Tujuan untuk mengetahui haruslah menggunakan metode
atau cara – cara yang efisien dan akurat. Data dari tangan pertama
(data Primer) biasanya diperoleh melalui observasi akan tetapi
seringkali tidak efisien karena untuk memperolehnya diperlukan
sumberdaya yang lebih besar. Sebaliknya, data dari tangan kedua
(data sekunder) yang biasanya diperoleh dari otorita atau fihak yang
berwenang, mempunyai efisiensi yang tinggi tetapi kadang – kadang
kurang akurat.
A. JENIS DATA
B. SUMBER DATA
C. SKALA PENELITIAN
D. INSTRUMEN PENELITIAN
E. METODE SURVEI
Keuntun -Kerjasama yang baik dari - Biayanya lebih rendah - Memakan biaya yang
gan responden daripada wawancara paling rendah
- Pewawancara dapat pribadi -Memperluas cakupan
menjawab pertanyaan -Memperluas cakupan geografis tanpa
tentang survei, menggali geografis tanpa adanya meningkatkan biaya
informasi, menggunakan peningkatan biaya yang - Membutuhkan sedikit
pertanyaan tindak lanjut, tajam staf
dan mengumpulkan - Menggunakan - Dip[andang lebih mampu
informasi melalui observasi pewawancara yang lebih merahasiakan jati diri
- Alat bantu visual khusus terlatih, tetapi jumlahnya responden- Memberikan
dan sarana penilaian dapat lebih sedikit kesempatan kepada
digunakan - Menurunkan biaya responden untuk berpikir
- Responden yang buta pewawancara sebelum menjawab
huruf dan buta secara - Mempercepat waktu pertanyaan
fungsional dapat dicapai pengisian kuesioner - Memberikan peluang
- Pewawancara sebelumnya - Akses yang lebih baik untuk menghubungi
dapat menyaring ke responden yang sulit responden yang tidak
responden untuk dicapai melalui kontak dapat ditemui ( Mis. CEO)
meyakinkan mereka aesuai ulang
dengan profil populasi - Dapat menggunakan
- CAPI : wawancara pribadi pemutaran digit acak
yang dibantu komputer; yang terkomputerisasi
jawaban dapat dimasukkan - CATI : Wawancara
kedalam mikrokomputer telepon yang dibantu
portabel untuk komputer jawaban dapat
menurunkan kesalahan dan langsung disimpan ke
biaya dalam file komputer
untuk menurunkan
kesalahan dan biaya
Kerugia - Biaya tinggi - Tingkat - Tingkat tanggapan
n tanggapan lebih yang rendah
- Membutuhkan
rendah daripada - Tidak adanya
pewawancara yang
wawancara intervensi
sangat terlatih
pribadi pewawancara
- Periode yang lebih
- Biaya yang lebih (untuk menggali
panjang diperlukan
tinggi jika informasi atau
untuk
wawancara menjelaskan)
mengumpulkan
dilakukan - Tidak dapat dibuat
data langan
terhadap sampel panjang /
- Bisa tersebar dalam
yang tersebar Kompleks
wilayah geografis
secara geografis
yang lebih luas - Dibutuhkan daftar
- Lamanya
pengiriman surat
- Tindak lanjut
wawancara harus yang akurat
adalah intensif
dibatasi
tenaga kerja - Acapkali
- Banyak nomor
responden yang
- Tidak semua
telepon yang mengembalikan
responden berada tidak terdaftar kuesioner
di tempat atau atau tidak menggambarkan
dapat ditemui bekerja, perbedaan besar
- Beberapa kelompok
BAB VIII
ANALISIS DATA
Statistik
deskriptif
Statistik
Inferensial
Statistik
Non Parametris
Observasi
Analisa
D. PENGUJIAN STATISTIK
Analisis Data
1.Analisis Korelasi
Korelasi merupakan ukuran statistik untuk mengetahui sejauhmana
keeratan dua variabel. Besarnya keeratan tersebut dinyatakan dalam
suatu koefisien. Dalam analisis korelasi tidak mengenal variabel
bebas maupun variabel tidak bebas. Salah satu ukuran korelasi tertua
yaitu korelasi Pearson atau dikenal juga sebagai korelasi product
moment .
n n n
n xi yi xi yi
ryxi i 1 i 1 i 1
2 2
n
n n
n
n xi xi n y yi
2 2
i
i 1 i 1 i 1 i 1
Statistik uji :
r n2
t=
(1 r 2 )
Kriteria : tolak Ho jika nilai t lebih besar dari t tabel atau t1/2(n-2)
atau statistik tolak Ho jika nilai signifikansi lebih besar dari
nilai .
(jika menggunakan Program)
Penafsiran koefisien korelasi
Setelah melakukan pengujian dan hasilnya signifikan, maka untuk
menentukan keeratan hubungan digunakan kriteria Guilford(1956), yaitu:
1. 0.00 - < 0.20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
2. 0.21 - < 0.40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)
3. 0.41 - < 0.70 : Hubungan yang moderat
4. 0.71 - < 0.90 : Hubungan yang erat
5. 0.91 - < 1.00 : Hubungan yang sangat erat
h 1 h 1 h 1 h 1
Y X1 X2 … Y
ryy ryx 1
ryx ... 2
ryx Y k
rx x 1 1
rx x ...
1 2
rx x X 1
1 k
rx kxk
Xk
CR yy CR yx 1
CR yx ... CR yx Y
2 k
CR x x 1 1
CR x x ... CR x x X 1
1 2 1 k
CR x kxk
Xk
CRij unsur elemen pada baris ke-I dan kolom ke-j dari matriks invers
korelasi
Rumus pengujian
pYX
ti i
(1 R
2
YX 1 X 2 ... X 5
)CRii i= 1,2…
n k 1
k-1, tolak Ho jika t hitung lebih besar dari t(1-;- n-k-1) . atau
Statistik adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang
merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan
tentang bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data,
mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari
hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas – batas
resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada .
Pemilihan metode statistik untuk berbagai hal diatas dapat
menggunakan rumus – rumus sebagai berikut :
1. Apabila antara dua buah variabel X dan Y yang masing-masing
mempunyai skala pengukuran sekurang-kurangnya interval dan
hubungannya merupakan hubungan linier, maka keeratan
hubungan antara kedua variabel itu disebut dengan korelasi
Pearson yang didefinisikan sebagai berikut :
n n n
n xi yi xi yi
ryxi i 1 i 1 i 1
2 2
n
n n
n
n xi xi n y yi
2 2
i
i 1 i 1 i 1 i 1
h 1 h 1 h 1 h 1
(1 R
2
YX 1 X 2 ... X 5
)CRii i= 1,2…
n k 1
k-1, tolak Ho jika t hitung lebih besar dari t(1-;- n-k-1) . atau
berikut :
2 Y2 di 2
rs = …… jika ada data kembar
2 X 2
Y 2
Keterangan :
n : Ukuran sample
Bentuk Hipotesis
Macam Deskriptif Komparatif Komparatif Asosiatif
Data ( Satu ( Dua sampe) ( lebih dari dua sampel) (hubungan)
Variabel) Related independen Related independen
Nominal Fisher Exact X2 for k X2 for k Contingency
Binominal Mc. Nemar Probability sample sample Contingency C
X2 One X2 two
Sample sample Cochran Q
Ordinal Run Test Sign Test Median test Friedman Median Spearman
Wilcoxon Mann – Two Way extention Rank
Matched Whitney U Anova Correlation
pairs test Kruskal – Kendall Tau
Kolmogorov Walls one
Smirnov Way anova
Wald -
Woldfowitz
Interval t Test t test of t test One Way One Way Perason
Rasio related independent anova anova Product
Two Way Two Way Moment
Anova Anova Partial
Correlatin
Multiple
Correlation
BAB IX
PENULISAN ILMIAH
Mulai
ya
Menyelesaikan Mengajukan usulan
ketentuan Lengkap rencana judul &
administratif pembimbingan
tidak
tidak
Persetujuan rencana
Proses pembimbingan ya judul & pembimbing
dengan Dosen
Pembimbing
Persetujuan Sidang ya
Penyusunan Laporan dari pembimbing
tidak
Selesai
Perbaikan & ya
penyerahan hasil Persetujuan
laporan Ujian Sidang
tidak
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
4. BAGIAN AKHIR
- Daftar pustaka
- Lampiran
- Riwayat Hidup Penulis
B. BAGIAN ISI
BAB. I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang Penelitian
I.2. Pokok Permasalahan
I.3. Pertanyaan Penelitian
I.4. Tujuan Penelitian
I.5. Kegunaan Penelitian
BAB II. Landasan Teori, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
2.1. Landasan Teori
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
C. BAGIAN AKHIR
- Daftar pustaka
- Lampiran
- Riwayat Hidup Penulis
PROPOSAL PENELITIAN
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
.BAMBANG SUDARYANA.
NIM : 019817
FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK
KONSENTRASI KEBIJAKAN PUBLIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
1999
Lembaran Persetujuan Proposal Penelitian
Ketua
Sekretaris
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut.
masyarakat.
juga harus mau dan mampu mengubah posisi dan peran mereka
kinerja yang dikenal dengan good governance yaitu sebagai alat ukur
ekonomi pasar.
Harapan dan keinginan masyarakat terhadap kualitas kinerja
fungsi aparatur adalah sebagai public service. Tetapi hal ini seringkali
Perkotaan.
1. Pembatasan Masalah
faktor :
RTRW
(Sister City)
berikut ini:
X 3
X 1
Y
X 2
X 4
Gam
bar I.1
Keterangan :
€ : Variabel residual
2. Perumusan Masalah
Infrastruktur?.
Infrastruktur perkotaan ?
Infrastruktur Perkotaan ?.
3. Maksud Dan Tujuan Penelitian
Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Infrastruktur
4. Manfaat Penelitian
5. Kerangka Pemikiran
Pemerintah
Kota /
Kabupaten
Kebijakan RENSTRA
Good
Governanc
e
Manajemen
Proyek
rastruktur
Kebijakan
Kualitas
Pembangunan
Infrastrktur
RUTRW
Manajemen
Pembangunan
Infrastruktur
berikut ini :
apa yang
menjadi kebutuhan masyarakat, permasalahan, keinginan,
pembangunan.
6. Asumsi Penelitian
22).
dalam konteks ini adalah sumber daya manusia yang harus memiliki
Smith1981).
7. Hipotesis
Berdasarkan pada asumsi penelitian yang telah
Perkotaan
Infrastruktur Perkotaanl.
perkotaan
Infrastruktur Perkotaan
METODE PENELITIAN
analysis). (Sitepu,1994).
a. Lokasi Penelitian
b. Sampel penelitian.
c. Jadwal Penelitian:
BAMBANG SUDARYANA
DAFTAR PUSTAKA
BAB X
TEKNIK PRESENTASI HASIL PENELITIAN