Anda di halaman 1dari 17

KONSEP, LANDASAN, DAN ORGANISASI PENDIDIK

(Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik Serta Landasan Hukumnya)

DISUSUN OLEH :

Kelompok 4 Pendidikan Sosiologi

1. Alif Maulana (1405620019)


2. Muhammad Rafi Rizqullah (1405620047)
3. Nabila Nisa Hanifa (1405620079)
4. Nisa Dwinanda (1405620049)

DOSEN PENGAMPU :

1. Prof. Dr. Rugaiyah, M.Pd.


2. Dr. Siti Nabilah, M.Pd.

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya. Salawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan
Tugas Makalah ini. Adapun judul dari Makalah ini adalah

“Konsep, Landasan, dan Organisasi Pendidik (Kualifikasi dan Kompetensi


Pendidik Serta Landasan Hukumnya)”

Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata


kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Rasa terima kasih kami tidak
terkirakan kepada yang terhormat selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yakni Prof. Dr. Rugaiyah, M.Pd. dan Ibu Dr.
Siti Nabilah, M.Pd. yang telah menjadi pembimbing materi dalam pembuatan
makalah ini, anggota kelompok yang saling bekerja sama satu sama lain, serta
semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.

Besar harapan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Konsep, Landasan, dan
Organisasi Pendidik. Kami menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kami selaku penulis dari tugas ini meminta maaf atas
kesalahan – kesalahan yang terdapat dalam tugas ini, untuk itu kami menerima
kritik dan saran yang dapat membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Oleh karena itu, kami berharap semoga Tugas Makalah dapat bermanfaat
bagi kami selaku penulis dan khususnya bagi pembaca yang lain dalam
memperoleh contoh untuk membuat Makalah ini.

Penulis,

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................Hal

KATA PENGANTAR…..................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................3
D. Metode Penulisan.............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualifikasi Secara Umum..............................................4


B. Pengertian Kompetensi Secara Umum.............................................4
C. Kualifikasi Pendidik Serta Landasan Hukumnya.............................5
D. Kompetensi Pendidik Serta Landasan Hukumnya...........................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................7
B. Saran.................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peranan pendidik sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan. Untuk itu seorang pendidik sebagai agen pembelajaran dituntut untuk
mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam
kerangka pembangunan pendidikan. Seorang pendidik mempunyai fungsi dan
peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh
karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menyiratkan bahwa guru
sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.Menurut Hoy, et al. (2000), yang dimaksud dengan mutu pendidikan
adalah suatu evaluasi atas proses mendidik yang dapat meningkatkan kebutuhan
untuk mengembangkan dan membina bakat dari peserta didik, proses pendidikan
itu sendiri, dan bersamaan dengan itu memenuhi standar akuntabilitas yang
ditetapkan oleh mereka yang bertanggung jawab membiayai dan menerima
lulusan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan dapat dikatakan gambaran
mengenai baik-buruknya hasil yang dicapai oleh siswa dalam proses pendidikan
yang dilaksanakan.
Sebagai seorang pendidik yang memberikan suatu ilmu atau kepandaian
tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang, maka untuk menjadi
seorang pendidik yang profesional dalam menjalankan tugasnya harus memiliki
keahlian khusus, pengetahuan, kemampuan, dan dituntut untuk dapat
melaksanakan peranannya secara profesional yang dalam tugasnya tidak hanya
mengajar, melatih tetapi juga mendidik . Untuk dapat melaksanakan perannya
tersebut seorang pendidik harus mempunyai kualifikasi dan kompentensi sebagai
modal dasar dalam mengemban tugas dan kewajibannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kualifikasi dan kompentensi secara umum?

1
2. Bagaimana kualifikasi dan kompetensi pendidik serta landasan
hukumnya?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan mengenai pengertian kualifikasi dan kompentensi
secara umum
2. Untuk menjelaskan mengenai kualifikasi dan kompetensi pendidik serta
landasan hukumnya

D. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini menggunakan metode kualitatif yang


terlebih dahulu dilakukan studi pustaka. Mencari sumber melalui internet ataupun
buku cetak sebagai bahan pertimbangan dan tambahan wawasan penulis mengenai
konsep dalam penulisan. Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap
pengumpulan data kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis
deskriptif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualifikasi Secara Umum


Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu,
atau menduduki jabatan. Dimensi kualifikasi antara lain kualifikasi, latar belakang
pendidikan sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang diajarkan, sertifikat
profesi guru, rencana pengajaran (teaching plans and materials), prosedur
mengajar (classroom procedures), dan hubungan antar pribadi (interpersonal
skill). Kualifikasi guru mendukung tercapainya kemampuan guru sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan. Kompetensi yang harus yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial. Kualifikasi Pendidik/Guru Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Kualifikasi adalah Keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau
menduduki jabatan tertentu.
Sedangkan kualifikasi dalam bahasa inggris (qualifications) yaitu “a
special skill or type of experience or knowledge that makes someone suitable to
do a particular job or activity” yang berarti bahwa sebuah keterampilan yang
harus dimiliki seseorang seperti pengalaman ataupun pengetahuan untuk
melakukan pekerjaan atau kegiatan tertentu. Dalam definisi lain kualifikasi
diartikan sebagai hal-hal yang dipersyaratkan untuk mengisi jenjang kerja
tertentu. Maka, adanya kualifikasi bagi seorang pendidik berguna untuk
mendorong pendidik tersebut untuk memiliki suatu keahlian atau keterampilan
serta kecakapan khusus dalam bidang pendidikan khususnya guru yang mengajar
pada jenjang yang lebih tinggi.
Di Indonesia, kualifikasi untuk pendidik menurut UU Tahun 2005 Bab I
Nomor 157 Pasal 9 yaitu berupa kualifikasi akademik yang mana kualifikasi
akademik ini adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh
guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di
tempat penugasan. Didukung lagi dalam BAB IV Pasal 9 yang menyebutkan
bahwa kualifikasi akademik sebagaimana yang dimaksud tadi harus diperoleh dari

3
melalui pendidikan tinggi program sarjana atau Diploma IV. Secara formal, untuk
menjadi profesional pendidik khususnya guru disyaratkan memenuhi kualifikasi
akademik minimum dan bersertifikat pendidik. Pendidik (guru-guru) yang
memenuhi kriteria profesional inilah yang akan mampu menjalankan fungsi
utamanya secara efektif dan efisien untuk mewujudkan proses pendidikan dan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

B. Pengertian Kompetensi Secara Umum


Kompetensi secara etimologi berarti "kecakapan atau kemampuan".
Sedangkan secara terminology kompetensi berarti pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Kebiasaan berpikir dan bertindak yang secara konsisten dan terus menerus
memungkinkan seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Pengertian
kompetensi secara umum adalah suatu keahlian yang dimiliki oleh setiap individu
dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan pada bidang tertentu, sesuai dengan
jabatan yang sudah diberikan.
Beberapa ahli ada yang mengatakan bahwa pengertian kompetensi adalah
suatu keahlian, sikap fundamental, pengetahuan, serta nilai yang dimiliki oleh
individu yang terlihat dari bagaimana dirinya berpikir atau melakukan sesuatu
secara konsisten. Artinya, kompetensi tidak melulu diartikan sebagai pengetahuan
atau keahlian seseorang, tapi juga keinginan seseorang untuk mengerjakan apa
yang diketahuinya, sehingga mampu memberikan manfaat. Jack Gordon
mengatakan bahwa setidaknya ada 6 unsur yang terdapat dalam konsep
kompetensi, yaitu pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat.
Jika dirunut dari asal katanya, kompetensi adalah kata serapan dari bahasa Inggris,
yaitu competence atau competency yang memiliki arti kemampuan, wewenang,
dan kecakapan. Dengan begitu, pengertian kompetensi adalah kombinasi dari
pengetahuan, keterampilan, serta atribut kepribadian setiap individu, sehingga
mampu meningkatkan performanya dan mampu memberikan kontribusi yang baik
bagi apa yang seorang kerjakan.

4
Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli

 Stephen Robbin, berpendapat bahwa kompetensi adalah suatu keahlian


atau kapasitas setiap orang untuk mengerjakan tugas-tugas dalam suatu
pekerjaan, yang mana kemampuan tersebut didasarkan pada faktor fisik
dan faktor intelektual.

 Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel, Ketiga ahli tersebut menjelaskan
bahwa pengertian kompetensi adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh
manusia untuk bisa saling berhubungan dengan efektivitas suatu performa
yang bisa dilihat dari bagaimana mereka bertindak, berpikir dan
berperilaku.

 Sedarmayanti, menyatakan bahwa pengertian kompetensi adalah suatu


karakter yang membuat seseorang untuk bisa saling berhubungan dengan
efektivitas performa individu dalam melakukan pekerjaannya.

C. Kualifikasi Pendidik Serta Landasan Hukumnya


Pengertian pendidik atau guru berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Tugas Utama Guru sendiri sudah sangat jelas sebagaimana pengertian
guru tersebut di atas disebutkan bahwa tugas utama guru adalah Mendidik,
Mengajar, Membimbing, Mengarahkan, Melatih, Menilai, Melakukan evaluasi.
Tugas utama tersebut dilakukan terhadap peserta didik pada jenis dan jalur
pendidikan formal mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menegah. Dengan memperhatikan tugas utama guru, maka seorang
guru harus memenuhi syarat untuk menjadi guru.

5
Syarat Umum Guru, syarat guru sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah sebagai
berikut:
1. Memiliki kualifikasi akademik.
2. Memilki kualifikasi kompetensi.
3. Memilki sertifikat pendidik.
4. Sehat jasmani dan rohani.
5. Memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi Akademik, kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan
tinggi program sarjana atau program diploma empat, sebagaimana ditegaskan
dalam ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen. Mengenai sertifikat pendidik diatur dalam ketentuan Pasal 11 – Pasal
12 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen. Sertifikat
pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan yang
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh
pemerintah. Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan
akuntabel, demikian disebutkan dalam ketentuan Pasal 11 ayat (3) Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
 Sehat Jasmani dan Rohani
 Seorang yang akan diangkat menjadi seorang guru haruslah sehat, baik
secara rohani dan jasmani.
 Memiliki Kemampuan untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional
 Seorang guru harus memilki kemampuan dengan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, melalui metode-metode pembelajaran yang
diprogramkan oleh pemerintah, sehingga dapat mencapai tujuan tersebut.
Pengangkatan Guru, pengangkatan guru diatur dalam ketentuan Pasal 12
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Berdasarkan
sertifikat pendidikan, maka setiap orang memliki kesempatan yang sama untuk
diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu. Kewajiban
PemerintahTerhadap Guru, pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban

6
untuk menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan
sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, hal
ini disebutkan dalam ketentuan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

D. Kompetensi Pendidik Serta Landasan Hukumnya


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen (pendidik), Pasal 1 ayat (10) kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya. Dalam pasal ini ada beberapa standar kompetensi guru dan
dosen diantaranya bahwa guru dan dosen harus memiliki kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Hal-hal
tersebut merupakan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh para pendidik,
berikut penjelasannya:
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Dalam hal ini ruang lingkup kompetensi Pedagogik telah dijelaskan
lebih rinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
pendidik, yaitu sebagai berikut: :
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu/diajarkan.
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

7
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sebagai seorang teladan di depan peserta
didik, sebelum guru mengajarkan karakter pada peserta didik, guru harus memiliki
kepribadian yang baik sebagai seorang pendidik untuk memberikan contoh real
karakter-karakter baik yang harus dikembangkan peserta didik. Dalam hal ini
ruang lingkup kompetensi kepribadian telahdijelaskan lebih rinci dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi pendidik, yaitu sebagai berikut:

a. Bertindak sesuai dengan norma sgama, hokum, sosial, dan kebudayaan


nasional Indonesia.

b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan


bagi peserta didik dan masyarakat.

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.

d. Menunjukkan etos kerja , tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga


menjadi guru, dan rasa percaya diri.

e. Menjunjung tinggi kode etikprofesi guru.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan


bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial sangat perlu dan harus
dimiliki seorang pendidik karena berlangsungnya pendidikan dampaknya akan
dirasakan tidak hanya oleh peserta didik itu sendiri tetapi juga oleh masyarakat
yang menerima dan memakai lulusannya. Dalam hal ini ruang lingkup kompetensi

8
sosial telah dijelaskan lebih rinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi pendidik, yaitu sebagai berikut :

a. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena


pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial keluarga.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki
keragaman social budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara


luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran
di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.Dalam hal ini ruang
lingkupkompetensi profesional telahdijelaskan lebih rinci dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi pendidik, yaitu sebagai berikut:

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang


mendukung pelajaran yang dimampu.
b. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri.

9
Dengan menguasai kemampuan dan keahlian khusus seperti yang sudah
dijelaskan di atas, diharapkan fungsi dan tugas pendidik bisa dilaksanakan dengan
baik. Dengan demikian, pendidik mampu membimbing seluruh peserta didiknya
untuk mencapai standar kompetensi yang sudah ditentukan dalam Standar
Nasional Pendidikan.
Kompetensi pendidik memiliki Landasan yuridis yang telah ditetapkan
secara hukum yang terdapat dalam undang-undang yang berlaku. Yaitu dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan
bahwa:

“Pasal 1 “
1) Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
yang berlaku secara nasional.
2) Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
“Pasal 2”
Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi
akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) akan diatur dengan Peraturan
Menteri tersendiri.
Terdapat pula dasar hukum standar kompetensi guru.
Dasar hukum penetapan standar  kompetensi guru ini didasarkan pada berbagai
peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan


Nasional.

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan


Nasional (Propenas) Tahun 2000 –2004 (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 206).

10
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3952).

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 tentang


Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000.

6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :


84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor : 025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai seorang pendidik yang memberikan suatu ilmu atau kepandaian
tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang, maka untuk menjadi
seorang pendidik yang profesional dalam menjalankan tugasnya harus memiliki
keahlian khusus, pengetahuan, kemampuan, dan dituntut untuk dapat
melaksanakan peranannya secara profesional yang dalam tugasnya tidak hanya
mengajar, melatih tetapi juga mendidik . Untuk dapat melaksanakan perannya
tersebut seorang pendidik harus mempunyai kualifikasi dan kompentensi sebagai
modal dasar dalam mengemban tugas dan kewajibannya.
Kualifikasi akademis pendidik atau guru adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijasah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.Mengenai sertifikat pendidik tersebut, telah diatur dalam
ketentuan Pasal 11 – Pasal 12 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005tentang
Guru dan Dosen. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif,
transparan, dan akuntabel, demikian disebutkan dalam ketentuan Pasal 11 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
 Sehat Jasmani dan Rohani
 Seorang yang akan diangkat menjadi seorang guru haruslah sehat, baik
secara rohani dan jasmani.
 Memiliki Kemampuan untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional
 Seorang guru harus memilki kemampuan dengan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, melalui metode-metode pembelajaran yang
diprogramkan oleh pemerintah, sehingga dapat mencapai tujuan tersebut.

12
Selain itu kompetensi dalam mengemban tugas menjadi seorang pendidik
yang profesional sangat diperlukan. Pengertian Kompetensi pendidik menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (pendidik), Pasal 1 ayat (10), kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Dalam pasal ini ada
beberapa standar kompetensi guru dan dosen diantaranya bahwa guru dan dosen
harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Hal-hal tersebut merupakan standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh para pendidik.

B. Saran
Kualifikasi dan kompetensi pendidik merupakan suatu upaya untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas. Kualifikasidan kompetensi pendidik
merupakan keahlian yang diperlukan untuk menjalani keprofesionalan dalam
menjalani tugas. Kualifikasi dan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar
mengajar menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Keterampilan dalam
pekerjaan profesi sebagai pendidik harus didukung oleh teori yang telah dipelajari,
seorang pendidik yang kompeten diharuskan untuk belajar terus menerus dan
mendalami fungsinya sebagai pendidik yang memiliki kualifikasi. Karena
pendidik yang professional harus mempunyai keterampilan sesuai kompetensi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jahidi, J. (2014). KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU. Administrasi


Pendidikan : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana, , Vol 2, No 1.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/adp en /article/view/189.

Ibeng, Parta. 2021. Kompetensi adalah - macam, manfaat, dan tingkat kompetensi.
https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=pengertian+kompetensi+secara+umum&client=ms-android-
xiaomi-rev1. (diakses tanggal 1 September 2021).

Prawiro,M. 2019. pengertian kompetensi:definisi, jenis jenis, dan manfaat


kompetensi. https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-
kompetensi.html . (Diakses tanggal 1 September 2021) .

Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Tabi'in, As'adut. (2016). Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


pada MTsn Pekan Heran Indragri Hulu. Jurnal Al-Thariqah.1(2), 156–171.

BSNP, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Insonesia Nomor 16


Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru, (Jakarta, 2007).

14

Anda mungkin juga menyukai