Anda di halaman 1dari 5

AGAMA ISLAM, BUDAYA, IPTEK DAN SENI

A. Agama Islam dan Budaya


a. Pengertian dan Ruang Lingkup Budaya Islam
“ budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang “ kebudayaan” adalah
hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan,
kesenian dan adat istiadat. Ahli sosiologi mengartikan kebudayaan dengan
keseluruhan kecakapan ( adat, akhlak, kesenian , ilmu dll). Sedang ahli sejarah
mengartikan kebudaaan sebagai warisan atau tradisi.
Allah telah memberikan kepada manusia sebuah kemampuan dan kebebasan untuk
berkarya, berpikir dan menciptakan suatu kebudayaan. Di sini, Islam mengakui bahwa
budaya merupakan hasil karya manusia. Sedang agama adalah pemberian Allah untuk
kemaslahatan manusia itu sendiri. Yaitu suatu pemberian Allah kepada manusia untuk
mengarahkan dan membimbing karya-karya manusia agar bermanfaat, berkemajuan,
Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 11

2
0
1
0
Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya
kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .
mempunyai nilai positif dan mengangkat harkat manusia. Islam mengajarkan kepada
umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang
diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia
untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan
pedoman.
b.Konsep Pengembangan Budaya Islam
Kebudayaan yang tidak bertentangan denganIs lam.
Dalam kaidah fiqh disebutkan : “ al adatu muhakkamatun “ artinya
bahwa adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat, yang merupakan bagian
dari budaya manusia, mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum.
Tetapi yang perlu dicatat, budaya tersebut tidak bertentangan dengan Islam.
ketika terdapat kebudayaan yang bertentangan dengan islam, maka
kebudayaan itu harus dihindari. Seperti ngaben di Bali yang mengandung
unsur-unsur syirik.
B. Agama Islam dan Seni
a. Perspektif dan Hakikat Seni dalam Islam
Seni adalah suatu ungkapan (ekspresi) jiwa yang halus, indah, dan lembut,
sehingga dapat menimbulkan suasana yang tentram dan sejuk. Oleh sebab itu seni
dimiliki oleh setiap manusia yang normal. Seni didalam agama islam
mendapatkan tempat yang istimewa hampir seluruh aspek ajaran islam
mengandung unsur seni.
Tetapi seni didalam islam harus di arahkan kepada hal yang positif,
menimbulkan budi pekerti, sopan santun yang lemah lembut, tidak mengarahkan
kepada hal yang negatif, seperti menimbulkan syahwat dan kemungkaran.
Semua aspek kehidupan manusia sebenarnya mengandung unsur seni seperti ;
pada pakaian tutur kata, kendaraan, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat tulis,
dan lainnya.
b. Perspektif Alquran dan As-sunnah tentang Seni
Karya seni bagi umat islam dapat ditunjukan dengan bentuk bangunan yang
indah, seperti istana raja dulunya,masjid, menara, kubah, dan lain-lain. Ada juga
yang mewujudkan dengan seni lukis, seperti : lukisan keindahan alam, kaligrafi,
Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 12

2
0
1
0
Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya
kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .
bentuk-bentuk lukisan indah, dan gambar-gambar, dll, seperti seni suara qasidah,
keroncong, MTQ, ada pula yang berbentuk seni tari, seni rabana, dan seni musik.
c.Konsep Pengembangan Seni Islam
Islam selalu memiliki batasan-batasan tertentu untuk mengatur umatnya agar
tidak melenceng dari ajaran Islam. Seni yang dikehendaki islam adalah seni yang
bisa mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan mudarat seperti menimbulkan
kemungkaran, syirik, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya.
C. Agama Islam dan IPTEK
Sumber – sumber Ilmu Pengetahuan :

Al-Quran

As-sunnah

Alam semesta
a. Motivasi Islam Mengembangkan IPTEK
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan.
Ia sangat mendorong umatnya agar terus menuntut ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, menggunakan akal fikiran, menggali dan menganalisis setiap aspek
ilmu pengetahuan dalam setiap sisi kehidupan.
Ayat-ayat Alquran memerintahkan manusis untuk terus meningkatkan
kemampuan ilmiahnya. Nabi Muhammad SAW pernah berdoa kepada Allah
(Taha:114) yang artinya : Tuhanku, tambahkan ilmu pengetahuan ku..”
Manusia sendiri juga memiliki naluri haus akan ilmu pengetahuan
sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW : ” ada dua keinginan yang tidak
pernah terpuaskan yaitu kenginan untuk mendapatkan pengetahuan dan mencari
harta”.
b. Perspektif Alquran dan As-sunnah tentang IPTEK
Ilmu dalam Islam merupakan hal-hal yang bisa membuat manusia menyadari
akan ke Esaan Allah sebagai Sang Pencipta. Ilmu pengetuan memiliki kedudukan
yang penting dalam Islam
Ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam baik yang diperoleh melalui ilmu
pengetahuan maupun yang berasal wahyu Ilahi agama, keduanya berasal dan
bersumber dari Allah SWT, semua pengetahuan yang ada sesungguhnya berasal
dari Allah yang dijelaskan dalam Alquran dan juga As-sunnah.
Seperti yang terdapat dalam QS.Al-Baqarah : 31 ; ”dan dia mengajarkan
kepada Adam nama-nama (baenda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakan
kepada para malaikat lalu berfirman : ”Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda
itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”
Yang dimaksud dengan menyebutkan nama benda adalah pengetahuan akan
segal sesuatu, hakikat,fungsi, keadaan, dan lainnya.
QS. Al-baqarah: 32; ” Mereka menjawab,” Maha Suc Engkau, tidak ada yang
kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
c. Konsep Pengembangan IPTEK
Islam mengajarkan umatnya untuk mempelajari dan memperdalam ilmu
pengetahuan yang ada. Adapun ilmu pengetahuan yang nantinya akan
dikembangkan menjadi tekhnologi baru tersebut haruslah berdasarkan akan akidah
kita yang berpedoman kepada Alquran dan Hadits Rasulullah SAW. Islam juga
mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana
ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat
Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada
kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin).
Bahkan Allah menyebutkan tentang keutamaan orang-orang yang
mempunyai ilmu pengetahuan ini seperti : “Allah akan mengangkat derajat
orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.”(QS.
Mujadillah [58] : 11 ).
Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-
anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu
diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.”
(Al-Hadits Nabi SAW). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin,
Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW).
Berdasarkan Hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwasannya
kita sebagai umat Islam mempunyai kewajiban untuk menguasai IPTEK ini. Di
tangan kitalah masa depan bumi ini kedepannya akan seperti apa. Sehingga perlu
dasar pengetahuan tentang bagaimana menjaga dan merawat bumi sebagaimana
tugas kita sebagai khalifahnya Allah SWT.
Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah
Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus
bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek
harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur al-Qur`an dan al-Hadits
dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya (Al-Baghdadi, 1996: 12).
d. Pengembangan IPTEK di dunia Islam
Sebagimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pengembangan IPTEK
didunia islam sangat di anjurkan asalkan penggunaanya tidak bertentangan
dengan yang terdapat dalam ajaran Alquran dan As-sunah dan bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Integrasi Iman, Ilmu, dan Amal
Iman secara bahasa berarti pembenaran dan keyakinan, tidak terkandung keraguan
di dalamnya. Pembenaran yang dimaksud dari iman ini meliputi dua perkara yaitu
membenarkan segala perintah dan larangan-Nya serta melaksanakan perintah-
perintah dan menjauhi larangan- larangantersebut. Iman merupakan kebutuhan
dasar kita dalam hidup untuk menentukan arah hidup kedepannya sebab iman
adalah fondasi utama dalam hidup ini. Lalu apakah hubungan dari masalah
sampah dan keimanan kita dalam kehidupan sehari-hari? Seperti yang telah kita
ketahui, kebersihan merupakan sebagaian dari iman. Agama dan ajaran dalam
Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik maupun
batiniyah psikis. Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan dengan
kebersihan batiniyah. Secara implisit dapat kita simpulkan bahwa iman
merupakan bagian analisis yang penting dalam kasus ini. Iman dapat menjadi
acuan utama kita dalam bertindak terhadap lingkungan. Iman akan membuat kita
sadar dalam bertindak, apakah itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak, apakah
itu baik atau tidak. Keimanan akan menuntun kita untuk melakukan yang terbaik
terhadap lingkungan. Hal tersebut termasuk bagaimana analisis mengenai dampak
lingkungan terhadap perbuatan kita dan sampah yang kita hasilkan, apakah cara
kita mengolah limbah tersebut sudah cukup baik agar tidak merusak lingkungan
Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 15

2
0
1
0
Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya
kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .
dan melanggar apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
Untuk menuju kepada keimanan yang benar yaitu bagaimana seharusnya kita
menempatkan diri sebagai makhluk terhadap Allah SWT, dibutuhkan ilmu sebagai
pedoman dan petunjuk jalan agar tidak tersesat dan menyebabkan kita termasuk
orang-orang yang merugi. Ilmu merupakan suatu kebutuhan manusia untuk
mengikuti perubahan dan perkembangan zaman yang terjadi. Adapun hubungan
ilmu tersebut dengan masalah sampah yaitu, bagaimana kita menggunakan dan
mengaplikasikan ilmu yang ada untuk menanggulangi permasalahan sampah
dengan cara yang tepat. Kita bisa menciptakan atau paling tidak mendayagunakan
teknologi tepat guna yang merupakan hasil dari ilmu dalam perkembangannya.
Teknologi yang digunakan dapat menyederhanakan hidup manusia. Namun, di
sisi lain, teknologi juga dapat menimbulkan efek negative terhadap lingkungan. Di
sinilah ilmu berperan penting, karena dengan kita mengerti kegunaan dan efek
dari teknologi tersebut secara seimbang, kita bisa lebih bijak dalam memanfaatkan
teknologi dalam kehidupan kita, yaitu dengan memperhatikan analisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL) yang dihasilkan, dan memperhatikan kelestarian
sumber daya yang rusak akibat teknologi dan ulah manusia melalui inovasi dalam
teknologi tersebut. Sehingga kita dapat menggunakan teknologi yang berinovasi
ini untuk memberikan kita manfaat dan kemudahan, tetapi juga tidak
mengeksploitasi lingkungan yang harus kita jaga ini, karena ilmu merupakan
penyokong bagi iman dan amal kita sebagai manusia.
Amal adalah perbuatan. Mengamalkan berarti melaksanakan, menerapkan segala
iman dan ilmu yang kita punya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa amal merupakan
bentuk perwujudan dari iman dan ilmu yang kita miliki. Apapun yang kita
lakukan di dunia ini merupakan amal perbuatan kita selama menjadi manusia, dan
apapun yang kita lakukan (kebaikan atau keburukan sekecil apa pun) tersebut
akan mendapatkan ganjarannya di akhirat nantinya. Maka dari itu kita harus selalu
berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini, membuang sampah atau
limbah semabarangan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan
tentunya merupakan suatu tindakan yang dikecam menurut agama dan hukum.
Kita harus selalu mempertanggungjawabkan perbuatan kita, maka kita harus
melakukan hal-hal yang terpuji dan menjauhi yang tercela. Iman dan ilmu kita
Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 16
2
0
1
0
Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya
kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .
adalah dua hal yang akan terwujud dalam amalan kita sehari-hari. Iman akan
menjaga kita untuk melakukan yang diperintahkan oleh agama, dan menjauhi
yang dilarang. Sedangkan ilmu akan menjadi dasar amalan agar amal yang kita
lakukan tepat sasaran dan tidak merusak lingkungan kita, karena ilmu membuat
kita mengetahui manfaat dan efek dari segala tindakan kita sehingga kita dapat
menjadi lebih berhati-hati.
Iman, Ilmu, Amal. Sebuah trilogi yang tidak dapat dipisahkan karena satu sama
lain saling terkait dan saling berhubungan. Iman sebagai dasar kita dalam
bertindak, ilmu sebagai penyokong dari iman dan amal, dan seluruhnya kita
wujudkan dalam bentuk amalan kita terhadap diri kita, masyarakat, lingkungan
dan terhadap Allah swt. Agar iman kuat, kita harus memupuknya dengan ilmu dan
amal. Semakin luas ilmu, dan semakin ikhlas amal kita, maka akan semakin kuat
pula iman kita. Dari uraian diatas, kita dapat mengerti betapa penting konsep
integrasi dari iman, ilmu dan amal dalam kehidupan kita sehari-hari terkait
masalah sampah yang telah diuraikan tersebut.
Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 17

Anda mungkin juga menyukai