PENDAHULUAN
1. GBHN.
2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja merpakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat serta Badan Usaha yang memakai
tenaga kerja.
3. UU SPN No. 2 tahun 1989 Ban W pasal (1).
4. Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
5. PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3).
1
6. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Nasional dapat
berbentuk pemberian kesempatan magang dan/atau laihan kerja.
7. Kep. Mendikbud No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6).
8. Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk
meningkatkan kesesuaian program SMK degan kebutuhan dunia usaha
yang di usahakan dengan azas saling menguntungkan. Kerja sama SMK
dengan dunia usaha antara kain meliputi Praktik Kerja Industri (Prakerin)
dan magang.
2
3. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu : Tenaga
Kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja,
yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun jam kerja pada PT. BASTIAN OLAH SAWIT sebagai berikut :
Minggu : LIBUR
3
4
B. Profil DU/DI
1. Sejarah Perusahaan.
2. Tujuan
5
memperdagangkan hasil – hasilnya (agro bisnis), menjalankan usaha –
usaha dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
C. Keadaan Kepegawaian
Dalam kepegawaian di PT. Bastian Olah Sawit terdapat masing-
masing bagian untuk mendukung dan memajukan suatu perusahaan yang di
inginkan semua pihak yang mengikuti perusahaan tersebut diantaranya adalah:
6
D. Struktur Kepegawaian.
GENERAL MANAGER
MILL MANAGER
SUPERVISOR KTU
E. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang membantu kami selama
melaksanakan praktik kerja industri (PRAKERIN) di PT. Bastian Olah Sawit
(BOS) faktor pendukung tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan kerja yang bersih membuat kamu merasa nyaman dalam
melaksanakan tugas.
2. Adanya jaringan internet di tempat praktik kerja industri (PRAKERIN).
3. Adanya kerja sama antara pegawai dengan peserta praktek kerja industri.
4. Adanyan fasilitas yang memadai dan mendukung dalam praktek kerja
industri (PRAKERIN).
Hal tersebut yang membuat kami merasa nyaman dan biasa mengerjakan
pekerjaan dengan cepat dan efesien.
7
BAB III
8
A. KEGIATAN PRAKTIK.
DOKUMENTASI
1.
9
2.
10
3.
11
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Instansi
3. Bagi siswa
12
DAFTAR PUSTAKA
http://antsbigprojects.blogspot. com/2013/08/motor-listrik-pengertian-
dasar –konsep.html, 21 Desember 2014
http://electricisart.blogsport.com/2011/03/bldc-brushless-motor,html, 21
Desember 2014
Era Purwanto, Gigih Prabowo, dkk. Pengembangan Model Motor Induksi Sebagai
penggerak mobil listrik dengan menggunakan metode vector control.
Jakarta, 2008
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
21 Desember 2014
Rizki,DP, 2012, Pengujian Kinerja Mobil Listrik Roda Tiga. Laporan Tugas
Shao, jianwen. September 2013. Direct Back EMF Detection Method for
Sensoless Brushless DC (BLDC) Motor Driver, Virginia: Virginia
Polytecnic Instiute and the State University.
13
14