Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

MAINTENANCE DAN RELIABILITY

DOSEN PENGAMPU :
Yuli Agustina, S.Pd., S.E., M.M

OLEH KELOMPOK 5 :
ANGGOTA :

Puput Dwi Puji Lestari 200413623212


Rafid Averroes 200413623273
Rafif Rizqullah A.P. 200413623406
Rizcha Verda A. 200413623226
Rosyidah Lutfi M. 200413623207
Satriya Galih H. 180413620670

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MALANG
2021
MAINTENANCE DAN RELIABILITY

A. Maintenance
Menurut Heizer dan Render (2011:682), definisi maintenance (pemeliharaan) adalah
segala aktivitas yang termasuk dalam menjaga sistem peralatan sesuai dengan urutan kerja”.
Secara umum, maintenance dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga suatu produk atau sistem tetap berada dalam
kondisi yang aman, ekonomis, efisien dan pengoperasian yang optimal.
Tujuan diadakannya maintenance
1. Memugkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas secara tepat
2. Memaksimalkan umur ekonomis peralatan atau fasilitas produksi
3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan
4. Meminimalkan kerusakan dan kegagalan proses operasi
5. Menjaga keamanan peralatan

Dalam elemen pemeliharaan, perlu dipastikan keberlangsungan unsur keterlibatan


karyawan dan prosedur pemeliharaan. Keterlibatan karyawan ini dapat diukur melalui
kompensasi yang diterima karyawan, keahlian yang dimiliki dan kekuatan sinergi karyawan
tersebut. Guna membina dan mencapai tolak ukur tersebut, maka pihak manajemen perlu
memastikan bahwa pertukaran informasi dan pelatihan karyawan telah dilaksanakan dengan
baik serta tepat sasaran.
Di samping pemeliharaan keterlibatan karyawan, perlu juga dipastikan mengenai
pemeliharaan mesin-mesin yang dipergunakan, baik dari faktor prosedur, pembersihan dan
pelumasan mesin. Selanjutnya, manajemen juga harus memastikan adanya monitorisasi dan
penyesuaian jadwal yang ditentukan. Hal ini dapat diimplementasikan dalam rangkaian
sistem, sehingga manfaat dapat diterima oleh perusahaan pada akhirnya. Adapun manfaat
yang dimaksud, antara lain :
Manfaat dari adanya kegiatan pemeliharaan ( maintenance) antara lain :
1. Perbaikan terus-menerus. Kegiatan ini menjadi kajian yang penting dalam manajemen
operasi, baik manufaktur maupun jasa, terutama pabrik-pabrik yang menggunakan mesin
yang berputar dan beroperasi setiap saat.
2. Meningkatkan kapasitas. Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka tidak aka
nada pengerjaan ulang / proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat.
3. Mengurangi persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus
disiapkan untuk melakukan produksi ulang.
4. Biaya operasi lebih rendah. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan
yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah.
Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu adanya biaya tambahan karena
proses pengerjaan ulang.
5. Produktivitas lebih tinggi. Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus produktivitas
adalah output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar (dengan catatan
output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika output semakin besar.
6. Meningkatkan kualitas. Akan tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas yang sama
baik, harga dapat ditetapkan menjadi lebih murah.
Terdapat dua jenis pemeliharaan
1) Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan pencegahan merupakan sebuah rencana yang meliputi pemeriksaan
rutin, pemeliharaan, dan menjaga fasilitas tetap dalam kondisi baik utuk mencegah
kegagalan. Sebuah tingkat kegagalan awal yang tinggi, dikenal sebagai tingkat kematian
dini (infant mortality), yang mungkin terjadi pada banyak produk. Yang dimaksud tingkat
kematian dini sendiri yaitu tingkat kegagalan di awal kehidupan sebuah produk atau
proses.

Pemeliharaan yang periodik dan terencana sangat diperlukan pada fasilitas-fasilitas


produksi, jika tidak akan mengakibatkan kerusakan “ Unit Kritis” dikarenakan :
• Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas proses
produksi.
• Kerusakan fasilitas tersebut akan mempengaruhi kualitas produk.
• Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
• Kerusakan fasilitas tersebut akan membahayakan pekerja, baik kesehatan maupun
keselamatannya.

Dengan adanya teknik pelaporan yang baik, maka perusahaan dapat menjaga arsip
proses, mesin, atau peralatan individu. Arsip seperti itu dapat menyediakan profil yang
berisi baik jenis pemeliharaan yang diperlukan maupun waktu pemeliharaan yang
dibutuhkan. Sejarah pemeliharaan peralatan merupakan bagian yang sangat penting bagi
sebuah system pemeliharaan pencegahan, seperti halnya catatan mengenai waktu dan
biaya perbaikan. Arsip seperti ini juga memberikan informasi serupa tentang keluarga
peralatan begitu juga pemasok.

2) Pemeliharaan Kerusakan / Perbaikan


Pemeliharaan kerusakan adalah pemeliharaan secara langsung yang terjadi ketika
peralatan gagal dan harus diperbaiki dalam kondisi darurat atau dengan dasar prioritas.
Kerusakan yang dimaksud, akan dapat mengakibatkan :
• Inefisiensi operasi, karena harus melakukan pemrosesan ulang.
• Reputasi yang buruk, karena berubahnya cara pandang konsumen terhadap produk.
• Rendahnya profitability, karena berkurangnya permintaan konsumen dalam jangka
panjang.
• Kehilangan pelanggan yang beralih ke produk lain, karena produk yang gagal.
• Menurunnya kualitas produk, karena produk yang gagal.
• Karyawan menjadi tidak puas, karena menghasilkan produk yang gagal.
• Keuntungan menjadi semakin rendah akibat menurunnya permintaan.

Tujuan diadakannya maintenance


1. Memugkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas secara tepat
2. Memaksimalkan umur ekonomis peralatan atau fasilitas produksi
3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan
4. Meminimalkan kerusakan dan kegagalan proses operasi
5. Menjaga keamanan peralatan

B. Reliability
Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability dalam bahasa inggris,
berasal dari kata, reliable yang artinya dapat dipercaya. “reliabilitas” merupakan kata benda,
sedangkan “reliable” merupakan kata sifat atau keadaan. Reliabilitas merupakan
penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Kata
reliabilitas ini mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, konsistensi, dan sebagainya.
Di dalam konsep manajemen operasi, reliabilitas (keandalan) merupakan peluang sebuah
komponen mesin atau produk akan bekerja secara baik untuk waktu tertentu di bawah
kondisi tertentu.

1. Improving individual components


Untuk mengukur keandalan di sebuah sistem di mana setiap komponen atau
individu mungkin hanya memiliki tingkat keandalan tersendiri, maka digunakan metode
perhitungan keandalan sistem (Rs) sangat sederhana. Perhitungan ini mencoba
menemukan hasil kali dari keandalan individu sebagai berikut:

R s = R1 x R2 x R3 x … x Rn

Dimana, R1 = Realibilitas komponen pertama


R2 = Realibilitas komponen kedua
Dan seterusnya

Dengan asumsi bahwa keandalan sebuah komponen individu tidak bergantung


pada keandalan komponen yang lain (setiap komponen berdiri sendiri).

Contoh 1 :

R1 R2 R3
x
0,90 0,80 0,99 Rs

Reliabilitas sistem
R s = R1x R2 x R3 = 0,90 x 0,80 x 0,99 = 0,713 atau 71,3%

Keterandalan juga dapat diartikan sebagai peluang yang berfungsi dalam waktu
yang telah ditentukan. Ukuran keterandalan yang paling sering dilakukan adalah tingkat
kegagalan produk (product failure rate / FR).

Jumlah unit yang rusak


FR (%) = x 100%
Jumlahunit yang diuji

atau
Jumlah unit yang rusak
FR (N) = x 100%
Jumlah satuan jam waktu operasi

Juga menggunakan waktu rata-rata antara kegagalan (mean time between failures /
MTBF), yaitu waktu yang diharapkan di antara perbaikan dan kegagalan komponen,
mesin, proses, atau produk yang berikutnya.

1
MTBF =
FR ( N)

Contoh :
Dua puluh system pendingin udara yang dirancang untuk digunakan oleh astronot
di pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia dioperasikan selama 1.000 jam di fasilitas uji
Rusia. Dua dari system gagal selama pengujian, satu setelah 200 jam dan yang lainnya
setelah 600 jam.

2
Persentase Kegagalan FR (%) = x 100 % 10%
20
2
Jumlah kegagalan per jam FR (N) = x 0,000106
20.000−1.200
operasi kegagalan/unit-jam
100%
1
MTBF 9,343 jam
0,000106

Jumlah unit yang rusak


FR (N) =
Jumlah satuan jam waktu operasi
Waktu total (1.000 unit)(20 unit) = 20.000 unit jam
Waktu tidak beroperasi = 800 jam untuk kegagalan pertama
400 jam untuk kegagalan kedua
Jumlah waktu tidak beroperasi = 1.200 jam
Jumlah unit jam dari waktu beroperasi = waktu total – waktu tidak beroperasi

2. Providing Redundancy
Untuk meningkatkan keandalan sistem, maka ditambahkan redundancy. Teknik
ini digunakan untuk “menyokong” komponen dengan komponen tambahan ( cadangan).
Hal ini dilakukan dengan menempatkan unit secara paralel dan merupakan taktik
manajemen operasi standar.
Redundancy diberikan untuk memastikan bahwa jika sebuah komponen gagal,
maka sistem memiliki sumber daya yang lain. Keandalan yang dihasilkan adalah
kemungkinan komponen pertama bekerja ditambah dengan kemungkinan dari komponen
cadangan (komponen paralelnya) yang bekerja dikalikan dengan kemungkinan perlunya
komponen cadangan.
Peluang Peluang Peluang

( ) [( ) (
R s= komponen + komponen x membutuhkan
pertama
bekerja
kedua
bekerja
komponen
kedua
)]
Contoh :

Bank Nasional terganggu bahwa proses permohonan pinjamannya hanya memiliki


reliabilitas 0,713 dan ingin memperbaiki situasi ini. Bank memutuskan untuk
menyediakan redundansi untuk 2 pegawai yang dengan reliability terendah, dengan
pegawai yang memiliki kompetensi yang sama.

R1 R2 R3 Jadi,
reliabilitas
0,90 0,80
meningkat dari
0,713 ke 0,94.
0,90 0,80 0,99

R s [ 0,9+0,9 ( 1−0,9 ) ] x [ 0,8+0,8 ( 1−0,8 ) ] x 0,99=0,94

Paralel Redundancy
R1
0,95
R2 R3
0,975 0,975
R4
0,95

Reliabilitas jalur tengah = R2 x R3=0,975 x 0,975=0,9506


Peluang kegagalan pada 3 jalur = ( 1−0,95 ) x ( 1−0,9506 ) x ( 1−0,95 )
= ( 0,05 ) x ( 0,0494 ) x ( 0,05 )=0,00012

Reliabilitas dari desain baru = 1 – 0,00012 = 0,99988

Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/YesicaYulianAdicondr/pemeliharaan-dan-keandalan-in-bahasa-
makalah
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/280/BAB%202.pdf?
sequence=7&isAllowed=y
https://www.pphbi.com/pemeliharaan-dan-keandalan-dalam-manajemen-operasi/
https://akubelajartech.wordpress.com/2016/02/09/maintenance-pemeliharaan-dan-reliability-
keandalan/
https://www.blj.co.id/2013/03/05/manajemen-operasi-maintenance-pemeliharaan-dan-reliability-
keandalan/
https://www.slideshare.net/HerniRahayuning/manajemen-operasi-bab-17-06211640000030-
0621164000007406211740000046-123472843

Anda mungkin juga menyukai