Anda di halaman 1dari 16

Cara Budidaya Ikan Guppy

by Adie07 on 01:20 PM, 12-Nov-12

Category: Dunia Air


Assalamu'Alaikum wr.wb

Emang ikan yg satu ini udah ga asing lg buat para pencinta ikan2 Hias, Selain karna Keindahan
warna dan Ekor nya yg beraneka ragam, jg karna ikan ini tergolong mudah tuk di Budidayakan
dan jg mempunya nilai Ekonomis yg cukup menjanjikan serta Peminat nya yg berlimpah ruah.

Di tempat Q martapura, Kal-Sel. Ikan ini sangat populer sekali, bahkan kepopulerannya bisa
disetarakan dengan Ikan Cuppang sekalipun. Di sini ikan ini biasa dijual dari mulai harga Rp.
1000 (untuk guppy kampung) sampai dengan yg berharga Hingga ratusan ribu (untuk ikan
Guppy jenis Ribbon dan Albino).

Jenis–Jenis ikan Guppy

Jenis ikan Guppy ini sebenarnya sangatlah bermacam–macam, Dan jenis ikan Guppy sendiri
sangat mempengaruhi nilai jual ikan tersebut. Dan baru–baru ini banyak sekali jenis ikan guppy
yang baru bermunculan, hal ini disebabkan karna adanya kawin silang pada guppy. Sehingga
menimbulkan beranekaragaman jenis Ikan Guppy.

Pada umumnya jenis ikan Guppy dapat dibedakan dari bentuk ekornya, antara lain :
1. Wide tail (Ekor lebar)

Ciri – ciri dari Ikan jenis ini adalah memiliki bentuk ekor yang lebar

2. Sword tail (Ekor panjang)

Ciri ikan jenis ini adalah memiliki bentuk ekor yang panjang (tidak melebar)

3. Short tail (Ekor pendek)

Dan Ciri khusus dari ikan ini adalah memiliki ekor pendek dan tidak melebar

Sedangkan pada saat ini ikan Guppy yang termahal adalah jenis albino dan Ribbon. Albino
adalah jenis guppy yang memiliki mata yang berwarna merah , sedangkan jenis albino sendiri
banyak sekali jenisnya, misalnya red albino, blue albino , cobra albino,dll

RED ALBINO

Sedangkan Ribbon dalah jenis Guppy yang seluruh tubuhnya berwarna hitam.
RIBBON

PEMIJAHAN

Pertama2 sebelum kita memulai pemijannya, kita harus bisa membedakan antara Guppy Jantan
dan betina terlebih dulu:

Ciri-Ciri Induk Jantan

- Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi
sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
- Tubuh yg ramping
- Warna yg lebih cerah
- Sirip punggung yg lebih panjang
- Kepala yg lebih besar

Ciri-Ciri Induk Betina

- Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
- Tubuh yg gemuk
- Warna yg kurang cerah
- Sirip atas yg tidak terlalu panjang
- Dan Kepala yg agak runcing

TEKNIK PEMIJAHAN

Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung
serta mempunyai warna yang indah.

Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun
apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam
bak tersendiri sepasang- sepasang.

Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat
diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.

Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk
ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan.
Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan
normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan jantan
normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio.

Perawatan Benih

Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung
kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air
yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.

Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah
mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.

Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar
dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat
menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.

Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian
anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang
terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~ 20% dapat diganti dengan air yang baru.

Cara Mengatasi Penyakit

Penyakit yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara
yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi
tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora.
Kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium. Jamur ini dapat berkembang biak
sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan
yang tipis.

Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa
penyebab lainnya.

Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang
akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan
guppy adalah :

1. Saprolegnia

Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan
alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air. Langkah selanjutnya
berikan garam dan biarkan beberapa saat.

Berikan juga hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan atau
kolam ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline
blue atau acriflavin sebagai disinfektan.

Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum
mengobati.

2. Penyakit Bengkak atau Bloat

Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena
peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang
telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian
tambahkan air lagi dan diamkan dulu selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke
tempat asal.

3. Jamur Mulut

Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan
mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan,
sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan, bahkan dapat
menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air
tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.

4. Penyakit Insang

Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada
penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini
disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya.
Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen
mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan
menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.

5. Penyakit Kembung

Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar.
Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama
3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi
badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.

NB: Untuk tempat menemukan Obat2 diAtas kamu bisa mencari nya di toko2 Ikan Hias dan
toko2 perikanan ditempat kamu.

Cukup sekian dari Aq sob, Walaupun Cuwa Artikel Copasan yg ditambah dengan sedikit
pengalaman Q, semoga dapat bermanfaat aja buat teman2 yg mau Belajar bersama tuk
membudidaya kan Ikan Guppy, Dan jika ada yg mau kamu tambahkan atau ditanyakan kamu
bisa menulisnya di bawah, Karna disini Aq sama sekali ga ada maksud tuk menggurui atau
apapaun, Aq cuma pengan disini bisa menjadi tempat shering Pengalan atau apapun yg
bermanfaat Sesama pencinta dan Pembudidaya Ikan Hias (Khususnya Guppy).

BUDIDAYA IKAN GUPPY YANG CANTIK


3.3. Ikan Gapi (Poecilia reticulata)
sumber : http://www.ipernity.com/doc/gartenfreuden/9369602

Seperti halnya dengan ikan cupang, ikan gapi yang banyak diminati dan harganya lebih mahal
adalah ikan jantannya, karena memiliki warna dan sirip yang panjang dan bervariasi. Kenyataan
tersebut membuat petani lebih senang memelihara ikan gapi jantan karena akan lebih
menguntungkan dari segi ekonomi. Di pasaran, terdapat beberapa strain gapi dengan warna dan
sirip yang berbeda-beda.

Perbedaan harga antara ikan gapi jantan dan betina tersebut menuntut adanya usaha yang bisa
dilakukan untuk menghasilkan ikan jantan yang banyak atau semuanya. Cara yang biasa
dilakukan akan di jelaskan lebih lanjut.

3.3.1 Deskripsi Ikan Gapi

Ikan gapi memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna yang dimilikinya menarik dan
bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh
pada perubahan temperatur dan kualitar air lainnya. Saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan gapi
berdasarkan pola warna dan   bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.

Dari penampakan morfologis, ikan gapi jantan memiliki bentuk dan corak warna tubuh lebih
menarik dan cemerlang daripada ikan betinanya. Ikan gapi memiliki kemampuan berkembang
biak yang cepat sehingga harus segera dipisahkan agar tidak terjadi perkawinan pada usia muda
yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas anak yang dihasilkan.

Ikan gapi bersifat ovovivipar, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh, embrio disimpan dan
terus berkembang dalam tubuh induk, akan dilahirkan sebagai anak setelah kurang lebih 20 hari
masa kehamilan. Ikan betina mampu menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga dari satu kali
perkawinan dapat melahirkan sampai tiga kali dengan jarak waktu antar kehamilan 7-43 hari,
dengan selang waktu antara melahirkan anak dengan pemisahan induk betina dari jantannya
berkisar 16-35 hari.

3.3.2 Pemeliharaan Induk

Calon induk ikan gapi dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan
perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan
berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari.
Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.

3.3.3 Pemijahan

Ikan gapi dapat dikawinkan baik secara berpasangan maupun secara massal dengan
perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1. karena perkawinan ikan gapi secara massal
belum tentu terjadi semua pada hari pertama setelah dicampurkan, maka biasanya lama
pencampuran 4-7 hari. Pada umumnya selama waktu tersebut ikan gapi sudah kawin sehingga
ikan betina dapat dipisahkan dari induk jantannya agar tidak terganggu oleh induk jantan. Induk
betina yang sudah kawin tersebut dipelihara diwadah akuarium berukuran  cm atau di bak yang
diberi aerasi.

Setelah dua minggu dari waktu pemisahan induk, sudah dapat diketahui induk betina yang hamil
dengan cara melihat adanya daerah gelap pada bagian belakang sirip anal dan perutnya sedikit
membengkak. Induk ikan yang tidak hamil diambil dan dimasukkan kedalam wadah
pemeliharaan induk, sementara induk yang hamil dibiarkan disatukan atau disatukan ke wadah
yang lain.

3.3.4 Pemeliharaan dan Pendederan Anak Gapi

Jumlah anak gapi dari setiap kelahiran berkisar antara 50-200 ekor dengan perbandingan jenis
kelamin sekitar 1:1. Anak ikan gapi yang lahir dipisah dari induk agar tidak terjadi persaingan
dalam mendapatkan makanan. Selain itu, agar induk tersebut mendapatkan makanan yang cukup
sehingga kehamilan keduanya dapat menghasilkan anak dengan jumlah yang maksimal.

Anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan. Setelah berumur satu hari, anak ikan
diberi makan naupli Artemia atau kutu air yang kecil. Pemeliharaan anak ikan gapi sebaiknya di
ruangan yang bisa terkena sinar matahari agar warnanya cemerlang. Wadah pemeliharaan anak
ikan dapat berupa bak beton atau bak plastik yang cukup luas yang dilengkapi dengan sistem
aerasi. Pergantian air dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah
pemeliharaan.

Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan gapi berumur satu bulan dengan cara
melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip
anal yang runcing. Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang dan
sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.

3.3.5 Cara Menghasilkan Anak Gapi Semua Jantan

Tehnik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan gapi jantan adalah dengan
mengarahkan diferensiasi kelaminnya menggunakan hormon jantan (androgen) seperti 17a-
methyltestosteron. Karena ikan gapi ini melahirkan anak dan diferensiasi kelaminnya terjadi pada
saat masih didalam perut induknya, maka pemberian hormon yang dilakukan pada saat induk
hamil. Dosis hormon yang diberikan adalah 2 mg/l air perendaman dengan lama perendaman 24
jam. Cara pembuatan larutan hormon sama seperti pembuatan larutan hormon pada ikan cupang,
yaitu hormon dilarutkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan selanjutnya dicampurkan
dengan air yang akan dipakai merendam. Pada setiap satu liter air yang sudah diberi hormon
dapat merendam 3 ekor induk yang sudah hamil, baik pada hamil pertama maupun pada hamil
kedua. Perendaman pada saat hamil pertama dilakukan setelah 14 hari dari waktu pemisahan
antara induk jantan dan betina, sedangkan perendaman hamil kedua dilakukan setelah 14 hari
dari waktu melahirkan pertama. Selama kegiatan perendaman, kedalam air perendaman ikan
tetap diberi aerasi.  Jumlah anak yang dihasilkan dari perlakuan tidak berbeda atau sama dengan
ikan yang tidak diberi hormon, dan anak yang dihasilkan dapat semua jantan (100%).
kan cupang yang dipelihara dengan tujuan untukdibudidayakan tentu tidak
lepas dari pemijahan ikan cupang. Pemijahan bertujuan untuk mengembangbiakkan
ikan cupang dan sekaligus membantu mencari bibit unggul dari persilangan antara
cupang yang satu dengan yang lainnya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memijahkan ikan cupang
dan cara-cara pemijahan ikan cupang. 
1.Siapkan pasangan yang akan dikawinkan ( usahakan itu merupakan jantan dominan
dan induk dominan serta keduanya harus sudah cukup umur dan berada pada
kondisi yang sehat )

2.Berikan makanan secukupnya kepada ikan cupang yang akan dikawinkan tersebut
sebelum dilakukan pemijahan   

3. Usahakan menggunakan betina yang belum pernah dikawinkan, hal ini dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, karena menurut penelitian, hasil telur
perkawinan ikan cupang yang pertama merupakan hasil yang paling optimal
dibanding dengan hasil produksi telur yang ke 2 kali.

4. Tempatkan jantan dan betina dalam wadah yang sama secara langsung dan tidak
perlu tahap pengenalan atau perjodohan, karena saya melakukannya begitu juga dan
tidak mengalami masalah apa - apa kecuali salah satu dari cupang tersebut belum
siap kawin, maka tidak akan ada telur yang dapat dihasilkan.
Catatan " dalam waktu 1 x 24 jam atau 1 hari akan ada telur dengan syarat kedua
cupang sudah siap kawin " saya menuliskan ini sesuai dengan hasil budidaya saya
sendiri dan jika dalam waktu 2 hari blm ada telur maka pisahkan betina dari tmpt
jantan, karena ini menunjukan kalau mereka belum siap kawin.
Persiapan Wadah Pemijahan 
1. Anda dapat menggunakan wadah berupa aquarium, gentong atau ember/baskomplastik sebagai
tempat pemijahan. Jangan gunakan tempat yang terlalu lebar.  
2. Isi dengan air yang telah diendapkan dengan kedalaman antara 10 s/d 15 Cm Ini dimaksudkan
agar suhu air didasar tidak terlalu dingin, memudahkan si jantan merawat telur dan burayak yang
jatuh dari busa. Suhu yang dibutuhkan antara 21 hingga 31 derajad Celcius, untuk pemijahan
idealnya adalah 25 derajad Celcius. 
3. Siapkan media pijah (substrat) bisa berupa tanaman air seperti Java Moss, daun ketapang kering,
potongan styrofoam atau serabut rafia atau lembaran plastik bening tempat si jantan membuat
busa/sarang untuk meletakkan telur. Biasanya sering menggunakan plastik bening dengan
pertimbangan karena bisa memonitor telur dengan melihat dari bagian atas, tidak membusuk, tidak
tenggelam dan relatif lebih bersih. Ukuran plastik cukup 10×15 cm atau 10×10 cm saja.
4. Jangan lupa berikan sedikit garam ke tempat dimana akan dilakukan pemijahan , hal ini
dilakukan karena untuk meminimalkan tumbuhnya jamur yang dapat menyerang ikan cupang kita.
 
Pemijahan

 
Pada indukan jantan yang matang warna siripnya terlihat lebih cerah dan pada induk
betina perutnya terlihat membuncit dan secara transparan kita dapat melihat telur
pada saluran pengeluarannya. 

1. Masukkan jantan dan betina yang akan dikawinkan ke wadah pemijahan yang
telah disiapkan dan biarkan selama 1 hari serta jangan lupa tutup tempat pemijahan
tersebut. dan usahakan tempat yang dijadikan tempat pemijahan itu gelap.
2. Dalam tempo antara 2 hingga 8 jam si jantan akan membangun busa pada substrat
yang akan digunakan sebagai tempat bercumbu dan bulan madunya. Sarang dibuat
oleh si jantan dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan
melepaskannya dibawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung
dipermukaan air. betina yang siap dikawinkan adalah betina yang sudah cukup
umurnya dan memiliki bintik putih dibagian perut dan perut sedikit buncit, serta
badan yang akan belang-belang warna putih. Sedangkan pada jantan, dapat dilihat
dari sifatnya yang sangat suka membuat gelembung busa diatas permukaan air dan
itu merupakan tanda bahwa si jantan siap dikawinkan
3. Jika dalam waktu 2 hari masih tidak ada telur, maka segera pisahkan pasangan
tersebut

4. Proses pernikahan akan terjadi selama kurang lebih 2-3 hari 

5. Pada saat pemijahan tubuh si jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk
betina membentuk huruf “U” dengan ventral saling berdekatan sampai betina
mengeluarkan telur yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut
akan berjatuhan ke dasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk
diletakkan di sarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama berjam-jam
dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual yang sangat menarik
untuk dilihat.  

6. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar


menjauh dari sarang busa.  Dengan tujuan agar sibetina tidak memakan telurnya
sendiri

7. Setelah aktifitas pemijahan selesai, segera angkat induk betina dan letakkan di
aquarium pengobatan dengan diberikan metylene blue/pomate untuk pengobatan
luka-luka akibat pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu.
Selanjutnya tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.   

8. Berikan sedikit makanan kepada sijantan selama proses penjagaannya terhadap


anak-anaknya. 

9. Telur-telur yang subur akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat
Celcius. Dan 2 hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna
kehitaman. 
10. Bila burayak telah dapat berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat
dan tempatkan pada aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan
telah siap untuk dikawinkan lagi. Perlu dicatat bahwa cupang tidak akan pernah mau
kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya. 

Pembesaran Anakan Ikan Cupang


Burayak sampai umur 2-3 hari tidak perlu diberi makan karena adanya cadangan
kuning telur (egg yolk) dalam tubuhnya. Pembesaran burayak tidak sesulit seperti
yang kita bayangkan asal kita mengetahui tahap-tahapnya, dan itu merupakan
tantangan tersendiri bagi para breeder pengembangbiak.
1. Dengan meletakkan tanaman air pada wadah pemijahan berguna dalam
menyumbangkan sedikit infusoria secara alami buat burayak.
2. Setelah burayak dapat berenang bebas secara otomatis dan naluri alamiahnya
akan berburu untuk makan, dan secara naluri pula mereka dengan atraktif akan
menyerang sesuatu yang bergerak.
3. Pada saat burayak berumur 3-4 hari dapat diberikan vinegar eels (belut cuka),
gerakannya disukai serta menarik minat burayak dan bentuknya yang sangat kecil
cukup pas untuk burayak memakannya. Anda dapat juga memberi makan burayak
dengan infusoria, rotifera atau micro worms (cacing sutra).
4. Setelah burayak berumur 1 minggu dapat diberikan pakan kutu air saring atau
BBS (Baby Brine Shrimp)/Artemia yang telah dikultur.
5. Pemberian kutu air dan Artemia bisa dilanjutkan hingga burayak berumur 3
minggu, dan dapat juga dicampur/divariasi dengan cacing tubifex sp., chironomus
sp., ataupun vinegar eels karena pertumbuhan burayak sering kali tidak sama.
6. Pada umur 5 minggu burayak siap untuk dilakukan pendederan atau
dipindahkan ketempat yang lebih besar ataupun kolam. Pada saat ini porsi
pemberian pakan lebih banyak dan dilakukan penggantian air secara kontinyu.
7. Pada usia 4 hingga 6 minggu burayak mulai terbentuk organ labirinnya dan
mereka mulai menuju permukaan untuk bernafas (mengambil oksigen langsung dari
udara).
8. Setelah lewat umur 6 minggu pemberian diet makanan mulai variatif, jentik
nyamuk (cuk), kutu air dan bloodworm.
9. Lakukan penggantian air sebanyak 30% dengan cara siphon atau membuka
drain/valvenya, sekaligus membersihkan kotoran dan sisa pakan yang ada didasar.
Kemudian tambahkan air baru yang telah diendapkan secara lembut/perlahan. Sejak
usia 4 minggu naluri bertarung sudah mulai tampak dan penggantian atau
penambahan air baru/bersih akan merangsang aktivitas hormonal ikan yang
mengarah kepada agresivitasnya. Untuk meminimalisir pertarungan, gunakan
tempat atau space yang lebih besar atau dapat juga meletakkan tanaman air hidrilla
atau dapat juga menggunakan serabut rafia untuk menghindari pertemuan langsung
yang berakibat timbulnya pertarungan.
10. Umur 7 hingga 8 minggu mulai dapat disortir jantan atau betina.
11. Umur 10 hingga 12 minggu dapat disortir berdasarkan grade A, B, atau C.
pisahkan mereka karena masing-masing memiliki nilai jual yang berbeda.
12. Pilih anakan yang kwalitas baik atau super, dan diletakkan mereka dalam
aquarium terpisah (soliter). Gunakan aquarium berukuran minimal 15x15x20 Cm.
dan lakukan penggantian air 30% – 50% setiap 3 – 7 hari. Kunci utama dalam
perawatan adalah kwalitas air yang baik dan pakan yang baik, karena hal ini
berakibat langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhan ikan.
di atas merupakan tulisan saya sendiri serta gabungan dari kutipan berbagai sumber
tentang cara pemijahan ikan cupang sekaligus cara pembesaran anakan cupang agar
tumbuh dengan sehat dan selamat hingga dewasa.
Sumber : http://cupangpontianak.blogspot.com/2012/01/cara-melakukan-pemijahan-ikan-
cupang.html

3.15 Ikan Mas Koki (Carassius auratus)

sumber : http://cnaquafish.en.made-in-china.com/offer/BMymZjIdwzWY/Sell-Goldfish-
Butterfly-3.html
Ikan mas koki yang memiliki nama dagang goldfish merupakan ikan yang berasal dari Cina. Ikan
ini bersifat omnivora dan dapat hidup baik pada suhu 19-28 0 C dengan suhu optimal 24-28 0 C.
Kisaran pH yang diinginkan antara 7.0-7.5. Ikan mas koki memiliki fekunditas antara 2000-4000
butir telur. Ikan ini memiliki warna serta bentuk tubuh yang indah dan unik sehingga banyak
diminati oleh konsumen ikan hias baik itu konsumen lokal maupun mancanegara.

Ciri-ciri ikan mas koki secara umum antara lain sebagai berikut :

 Bentuk utubuh umumnya pendek/bulat, gempal dan berukuran relatif kecil (lebih kecil dari ikan
mas biasa).
 Kepala pada umumnya kecil dengan berbagai bentuk sesuai dengan jenisnya. Namun demikian
pada beberpa jenis di bagian atas kepala dan pipinya ditutupi oleh selaput/daging yang menebal
sehingga kelihatan seperti singa.
 Sisiknya mengkilap dan tersusun berderet dengan rapi menutupi tubuh. Warna sisik sangat
indah dan bervariasi, ada yang hitam, kuning, merah dan putih kuning tergantung pigmen.
 Sirip ekor umumnya lebar dan ada juga yang berumbai. Sedangkan sirip perut dan sirip dada
bersama gelembung udara berperan sebagai pengatur gerakan naik turunnya ikan dalam media
air.

Varietasnya berkembang menjadi sangat banyak  akibat silangan berbagai warna dan bentuk
badan. Namun, hanya ada dua kelompok besar ikan mas koki, yaitu memiliki dua sirip ekor dan
satu sirip ekor. Ikan bersirip dua buah pun masih bisa dibagi atas ikan bersirip punggung seperti
koki spenser, raket, mutiara, dan tossa serta ikan tidak bersirip punggung seperti ranchu, kumpai
dan mata balon.

3.15.1 Pemeliharaan Induk

Proses pembenihan dimulai dari pemeliharaan induk untuk mencapai kematangan gonad,
kemudian dilanjutkan dengan proses pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga
pendederan. Pemeliharaan induk diawali dengan seleksi induk. Induk yang berkualitas memiliki
ciri-ciri antara lain tidak cacat, sehat, tampak aktif, bentuknya proporsional, ukurannya terbesar
diantara kelompok umurnya, dan berumur lebih dari lima bulan. Induk ikan mas koki dapat
dibedakan antara jantan dengan betina berdasarkan tanda-tanda pada tubuhnya (Tabel 3.1).

Tabel 3.1. Perbedaan Induk Jantan dan Induk Betina pada Ikan Mas Koki

Bagian yang diamati Ikan Jantan Ikan Betina

Terdapat bintik-bintik bulat Tidak terdapat bintik-bintik bulat


1. Sirip dada menonjol dan terasa kasar bila menonjol dan terasa halus bila
diraba. diraba.

2. Bentuk anus Oval dan halus. Bulat dan kasar.

Pada ukuran induk, badan lebih Pada ukuran induk, badan lebih
3. Bentuk  badan
langsing. gemuk dan membulat.
Sebelum dipijahkan, sebaiknya induk jantan dan betina dipisahkan terlebih dahulu dan dipelihara
sekitar 2 minggu. Pemeliharan induk ini sebaiknya dilakukan di dalam kolam dengan kepadatan
yang rendah, sekitar 20 ekor/m2. Pakannya dapat berupa pelet, cacing rambut ataupun cacing
darah. Agar kualitas telur menjadi baik, jentik nyamuk akan lebih baik dijadikan sebagai pakan
induk. Pakan alami lebih baik digunakan karena memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap
daripada pakan buatan.

3.15.2 Pemijahan

Setelah sudah siap berpijah barulah kedua induk ini dapat dipelihara bersama. Tanda induk yang
siap berpijah adalah perut akan terasa lembek dan lembut bila diraba. Bahkan jika ditekan sedikit
akan keluar telur (betina) dan keluar cairan putih susu/sperma untuk induk jantan.

Tempat pemijahan mas koki berupa bak fiber atau kolam. Ukurannya tergantung pada jumlah
induk ikan yang akan digunakan. Bila hanya sepasang induk, kolam berukuran cm dapat
digunakan. Bila pemijahan dilakukan secara masal dengan induk 2-5 pasang, paling tidak ukuran
kolamnya m.

Pemijahan akan lebih baik jika perbandingan antara jantan dan betina 2 : 1, baik untuk pemijahan
sepasang ataupun masal. Ini dilakukan agar telur dapat terbuahi seluruhnya. Kedalaman air
sebaiknya 15-20 cm. -Ke dalam wadah dapat diberikan substrat berupa enceng gondok muda
yang sudah dibersihkan terlebih dahulu.

Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari atau dini hari. Bila sarangnya dipasang pada sore
hari, maka telurnya dapat dilihat pada pagi hari berikutnya. Namun, kalau belum mau memijah,
airnya dapat diganti setengahnya agar induk terangsang untuk memijah. Jumlah telur mas koki
sangat banyak. Setiap induk betina dapat menghasilkan 2000-4000 butir telur.

3.15.3 Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva/Benih

Telur yang ada di enceng gondok dapat dipindahkan ke dalam wadah penetasan. Bisa juga bukan
telurnya yang dipindahkan tetapi induknya. Perlakuan pemindahan induk akan lebih baik
dilakukan dibanding pemindahan telur, karena telur lebih sensitif dan dapat menyebabkan telur
berserakan ke dasar perairan.

Telur-telur tersebut biasanya akan menetas setelah tiga hari keluar dari induknya asalkan tidak
terkena hujan dan mendapat cukup sinar matahari. Telur akan menetas menjadi larva ikan dan
larva akan mulai berenang setelah seminggu menetas. Pada saat larva mulai menetas, enceng
gondok dapat dikeluarkan dari wadah penetasan. Selanjutnya air dapat mulai dialirkan ke dalam
wadah  atau diganti setengahnya.

Pada umur seminggu larva ikan mas koki sudah dapat diberi makanan berupa tetasan telur
Artemia atau infusoria. Dua atau tiga hari kemudian larva dapat diberi Daphnia/kutu air saring.
Sesudah agak besar (sekitar dua minggu) ikan dapat diberi cacing rambut dan pelet. Umur 3-4
minggu, kegiatan penjarangan dapat dilakukan. Frekuensi tingkat pemberian pakan 3 kali sehari.
Pembesaran ikan mas koki umumnya dilakukan di kolam yang agak luas, sekitar 1.5-1.5 m.
Ketinggian air minimal 25 cm dengan kepadatan ikan  sekitar 30-40 ekor/m2. Pemberian pakan
berupa pakan alami seperti Daphnia (kutu air) dengan frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari.
Untuk menjaga kualitas air, minimal 2-3 hari sekali dilakukan penyiphonan/ganti air sebanyak
1/3 volume air.

Pembesaran ikan mas koki dilakukan hingga ukuran 5 cm (seukuran diameter telur ayam).
Waktu yang diperlukan kurang lebih 3-4 bulan. Persentase kelangsungan hidup (survival rate)
antara 80-90 %. Selama pemeliharaan, kolam sebaiknya tersinari oleh cahaya matahari. Hal ini
dapat memacu munculnya pola warna yang cerah pada tubuh ikan.

 SUMBER :

taufikbudhipramono.blog.unsoed.ac.id/2011/05/12/teknologi-budidaya-ikan-hias-3/

Anda mungkin juga menyukai