Menentukan Iklim Suatu Daerah Diperlukan Data Yang Telah Terkumpul Lama
Menentukan Iklim Suatu Daerah Diperlukan Data Yang Telah Terkumpul Lama
pengukuran alat ukur khusus yang disebut instrumentasi klimatologi. Instrumentasi tak jauh beda
bahkan kadang sama dengan instrumentasi meteorologi. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu
terhadap pengaruh-pengaruh buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah. Pemeliharaan
alat akan membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran dapat dipercaya. Data yang
terkumpul untuk iklim diperlukan waktu yang lama, tak cukup satu tahun bahkan 10-30 tahun.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu tertentu agar tak salah ukur
misalnya dipikirkan tentang halangan berupa bangunan-bangunan dekat alat ataupun pepohonan.
Alat-alat pengukur memerlukan penetapan waktu tertentu mengikuti prosedur tertentu yang sama
di semua tempat. Maksudnya agar data dapat dibandingkan sehingga perbedaan data bukanlah
akibat kesalahan prosedur tapi betul-betul karena iklimnya berbeda. Jadi perlu keseragaman
dalam: peralatan, pemasangan alat, waktu pengamatan dan pengumpulan data.
Alat-alat yang umum digunakan di stasiun klimatologi data cuaca menghasilkan data yang
makro. Alat-alat terbagi dua golongan, manual dan otomatis (mempunyai perekam). Unsur-unsur
iklim yang diukur adalah: radiasi surya, suhu udara dan suhu tanah, kelembapan udara, curah
hujan, evaporasi dan angin.
RADIASI
Aktinograf
Berperekam atau otomatis mengukur setiap saat pada siang hari radiasi
surya yang jatuh ke alat. Sensor atau yang peka bila kena sinar surya terdiri atas bimetal
(dwilogam) berwarna hitam mudah menyerap radiasi surya. Panas karena radiasi yang diserap ini
membuat bimetal melengkung. Besarnya lengkungan sebanding radiasi yang diterima sensor.
Lengkungan ini disampaikan secara mekanis ke jarum penulis di atas pias yang berputar menurut
waktu. Hasil rekaman sehari ini berbentuk grafik. Luas grafik/integral dari grafik sebanding
dengan jumlah radiasi surya yang ditangkap oleh sensor selama sehari.
Gun Bellani
Campbell Stokes
Pias ditaruh pada titik api bola lensa. Pembakaran pias terlihat seperti garis lurus di bawah bola
lensa. Kertas pias adalah kertas khusus yang tak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa.
Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat
matahari terbenam. Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat.
Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti setiap hari.
Ada 3 tipe pias yang digunakan pada alat yang sama:
SUHU
Setiap benda yang perubahan bentuknya sebagai fungsi dari suhu dapat digunakan sebagai
thermometer. Perubahan bentuk ini akibat pemuaian thermal. Pada umumnya yang dipakai
dalam instrumen klimatologi adalah air raksa dalam tabung kapiler gelas.
Termometer Maksimum
Termometer minimum
Setelah ujung indeks yang dekat miniskus alkohol dibaca dan dicatat, dengan perlakuan khusus
indeks dikembalikan mendekati miniskus alkohol. Posisi termometer pada waktu mengukur
hampir sama dengan termometer maksimum yaitu agak mendatar. Perlu diperhatikan bahwa
kapiler alkohol harus dalam keadaan bersambung, tidak boleh terputus-putus. Bila kapiler
alkohol terputus, termometer tidak boleh lagi dipakai sebagai alat pengukur suhu, harus
dibetulkan terlebih dahulu, Pengamatan sekali dalam 24 jam.
Termometer biasa
Mengukur suhu udara sesaat, zat cair yang digunakan adalah air
raksa. Umumnya termometer ini disebut termometer bola kering yang dipasang berdampingan
dengan termometer bola basah. Kedua termometer ini dipasang dalam keadaan tegak. Semua
termometer pengukur suhu udara pada waktu pengukuran berada di dalam sangkar cuaca.
Maksudnya adalah termometer tidak dipengaruhi radiasi surya langsung maupun radiasi dari
bumi. Kemudian terlindung dari hujan ataupun angin kencang. Warna sangkar cuaca putih
menghindari penyerapan radiasi surya. Panas ini dapat mempengaruhi pengukuran suhu udara.
Termometer tanah
Suhu tanah yang diukur umumnya pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm.
Macam alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk
kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada
dalam tabung gelas yang berisi parafin, kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan
dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm.
Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian
dibaca. Adanya parafin memperlambat perubahan suhu ketika termometer terbaca di udara.
Termometer tanah pada kedua kedalaman ini bila meruapakan suatu kapiler yang panjang dari
mulai permukaan tanah, mudah sekali patah apabila tanah bergerak turun atau pecah karena
kekeringan.
KELEMBAPAN
Ada beberapa tipe dan prinsip kerja alat pengukur kelembapan udara. Pada umumnya alat yang
digunakan adalah psikrometer. Alat ini terdiri dari dua termometer yang disebut termometer bola
basah dan termometer bola kering. Kelembapan udara sebanding dengan selisih kedua
termometer yang dapat dicari melalui tabel atau rumus. Alat pengukur kelembapan lain adalah
sensor rambut. Prinsipnya bila udara lembab rambut bertambah panjang dan udara kering rambut
menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada skala
antara 0 sampai 100 %. Alat pengukur kelembapan udara tipe ini disebut higrometer.
Termohigrograf
Psikrometer standar
CURAH HUJAN
Alat pengukur hujan, mengukur tinggi hujan seolah-olah air yang jatuh ke tanah menumpuk ke
atas merupakan kolom air. Bila air yang tertampung volumenya dibagi dengan luas corong
penampung maka hasilnya dalah tinggi. Satuan yang dipakai adalah milimeter (mm).
Alat ini merupakan penakar hujan otomatis dengan tipe siphon. Bila air hujan
terukur setinggi 10 mm, siphon bekerja mengeluarkan air dari tabung penampungan dengan
cepat, kemudian siap mengukur lagi dan kemudian seterusnya. Di dalam penampung terdapat
pelampung yang dihubungkan dengan jarum pena penunjuk yang secara mekanis membuat garis
pada kertas pias posisi dari tinggi air hujan yang tertampung. Bentuk pias ada dua macam, harian
dan mingguan. Pada umumnya lebih baik menggunakan yang harian agar garis yang dibuat pena
tidak terlalu rapat ketika terjadi hujan lebat. Banyak data dapat dianalisadari pias, tinggi hujan
harian, waktu datangnya hujan, derasnya hujan atau lebatnya hujan per satuan waktu.
Penakar hujan otomatis, prinsip secara menimbang air hujan yang ditampung. Melalui cara
mekanis timbangan ini ditransfer ke jarum petunjuk berpena di atas kertas pias.
Prinsip alat, air hujan ditampung pada bejana yang berjungkit. Bila
air mengisi bejana penampung yang setara dengan tinggi hujan 0,5 mm akan berjungkit dan air
dikeluarkan. Terdapat dua buah bejana yang saling bergantian menampung air hujan. Tiap
gerakan bejana berjungkit secara mekanis tercapat pada pias atau menggerakkan counter
(penghitung). Jumlah hitungan dikalikan dengan 0,5 mm adalah tinggi hujan yang terjadi. Curah
hujan di bawah 0,5 mm tidak tercatat.
Semua alat penakar hujan di atas harus diperhatikan penempatannya di lapangan terbuka bebas
dari halangan. Alat yang teliti dengan menempatkan yang salah akan mengukur besaran yang
salah pula. Alat yang otomatis, pemeliharaannya harus lebih intensif. Keadaan alat baik yang
manual ataupun yang otomatis harus diperiksa dari kebocoran, saluran penampung yang
tersumbat kotoran, tinta pena jangan sampai kering dan jam pemutar silinder pias dalam keadaan
berjalan dengan baik.
EVAPORASI
ANGIN
Waktu pengamatan arah angin lebih dari sekali dalam 24 jam. Arah yang paling banyak ditunjuk
dalam 24 jam merupakan arah rata-rata dalam hari tersebut.
Sensor yang menghubungkan dengan alat mencatat otomatis disebut anemograf. Alat ini
mencatat kecepatan dan arah angin setiap saat pada kertas pias. Alat pencatat ini ada yang harian,
mingguan ataupun bulanan.
http://ustadzklimat.blogspot.com/2008/11/instrumen-klimatologi.html
22 10 2012