Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M RAFI PUTRA A

COURSE : D3 TPU 5 A
NIT : 30419013

PENGARUH PROSEDUR KERJA TERHADAP KESELAMATAN TEKNISI


PESAWAT TERBANG

Dunia kerja pada saat ini terus mengalami perubahan, mulai dari penggunaan alat yang
modern untuk efektivitas dalam pekerjaan hingga tingginya angka kebutuhan sumber daya
manusia bagi perusahaan-perusahaan. Tingginya kebutuhan pekerja ini tumbuh seiring dengan
semakin masifnya lapangan kerja, dan seiring dengan itu pula fitur keamanan yang melindungi
pekerja akan semakin baik. Keselamatan pekerja dalam suatu bidang pekerjaan adalah yang
utama, oleh karenanya para pekerja harus mengikuti sebuah standar operasional prosedur
ketika dia bekerja. Penerapan keselamatan kerja adalah sebuah syarat penting bagi setiap proses
pekerjaan atau bidang kerja. Dalam sejarah, keselamatan kerja ini sudah ada sejak masa
kolonialisme Belanda yang dikenal dengan nama Veiligheids Reglement, adapun hukum di
Indonesia saat ini yang mengatur mengenai keselamatan kerja adalah UU Keselamatan Kerja
No.1 Tahun 1970.

Kecelakaaan dalam dunia kerja, dalam hal ini adalah bidang maintenance pesawat
terbang, memiliki tekanan yang sangat besar. Pada umumnya kecelakaan kerja terjadi akibat
sang teknisi atau pegawai tidak memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Standar operasional prosedur adalah sebuah pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan fungsi serta alat penilaian kinerja perusahaan yang berdasar pada
indikator teknis, administratif, dan procedural (Titia Herawati. 2016:449). Tujuan dari adanya
standar operasional prosedur adalah untuk menciptakan komitmen mengenai apa yang
dikerjakan oleh sebuah unit kerja perusahaan agar terwujud sebuah good governance.
Pentingnya prosedur kerja merupakan hal yang tidak diragukan lagi, karena dengan adanya
prosedur kerja yang baik dan efektif maka hal itu akan meningkatkan keselamatan para pekerja.

Menurut Megginson (dalam Mangkunegara. 2001) berpendapat bahwa keselamatan


kerja adalah sebuah kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian,
dan resiko di tempat kerja. Sedangkan menurut Winarsunu (2008) mengemukakan jika
keselamatan kerja adalah tingkah laku individu ketika berinteraksi dengan tempat kerja yang
secara khusus akan membentuk perilaku aman yang dapat meningkatkan keselamatan kerja.
Lalu Budihardjo (2014) mengatakan jika Standar Operasional Prosedur adalah suatu perangkat
lunak yang mengatur tahapan mengenai suatu proses kerja atau prosedur kerja, dan prosedur
kerja ini bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah sehingga dapat dijadikan standar.

Terutama sekali dalam dunia perawatan pesawat terbang, prosedur kerja adalah salah
satu hal penting yang menunjang keselamatan para teknisi. Dengan adanya prosedur kerja yang
jelas dan baik maka para teknisi akan semakin memahami apa yang dia kerjakan dan unit
kerjanya, semakin baik pemahaman ini akan berdampak pada semakin baiknya tingkat
keselamatan kerjanya. Prosedur kerja ini tidak hanya sebatas bagaimana melakukan suatu
pekerjaan saja, namun juga meliputi APD atau alat pelindung diri serta pengorganisasian
tempat kerja (kerapihan dan kebersihan). Ada beberapa cara untuk menaikkan tingkat
keselamatan kerja dalam perusahaan, yakni dapat diterapkan beberapa hal seperti Surat Izin
Kerja Aman, Alat Pelindung Diri (APD), Job Healty Safety Environmental Analysis (JHSEA),
Electrical Standard and Mechanical Standard, Join Safety Inspection (JSI). Terdapat
keterkaitan antara prosedur kerja dengan keselamatan kerja, keduanya saling mempengaruhi.
Maksudnya adalah semakin tinggi prosedur kerja yang ada dalam perusahaan maka akan
semakin tinggi pula keselamatan kerja para teknisi. Keselamatan kerja dapat semakin tinggi
apabila tiap-tiap orang memiliki manajemen diri yang baik, dimana jika tiap-tiap orang itu
dapat memahami resiko serta memahami prosedur kerja unitnya dengan baik akan
mendongkrak tingkat keselamatan kerja yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Winarsunu, T. (2008). Psikologi keselamatan kerja. Malang: UPT Penerbitan Universitas


Muhammadiyah Malang.

Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Budihardjo, Muhammad. 2014. “Panduan Praktis Menyusun Sop (Standard Operating


Procedure)”, Penerbit Swadaya.

Herawati, Titia. 2016. Pengaruh prosedur kerja dan manajemen diri terhadap keselamatan kerja
pada karyawan PT.X. Jurnal Psikoborneo, Vol.4, No.3. hlm. 447-455.

Anda mungkin juga menyukai