JUAL BELI
Oleh:
Isyfa’ Maulana (143120004)
Kresna Aji Saputra (143120005)
Lili Nur Indah Sari (143120006)
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tidak lupa shalawat serta salam semoga Allah curahkan kepada Nabi agung
Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, sehingga makalah “Jual – Beli” dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Muamalah. Penulis berharap
makalah tentang “Jual – Beli” dapat menjadi referensi bagi masyarakat pada
umumnya dan bagi penulis pribadi pada khususnya.
Penulis menyadari makalah Jual – Beli ini masih perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik
dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Penulis
DAFATAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATAPENGANTAR…………………………………….......................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………...…………………………………….....
B. Rumusan Masalah……………………….....…………………………………..
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..
Kesimpulan………………………………………………………………………
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang
mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, dimana pihak
yang satu menerima benda - benda dan pihak lain menerima sesuai dengan
perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan secara syara’ dan disepakati.
Sesuai dengan ketetapan hukum maksudnya ialah memenuhi persyaratan,
rukun-rukun dan hal-hal lain yang ada kaitanya dengan jual beli, sehingga
bila syarat-syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan
kehendak syara’.
Kehidupan bermuamalah memberikan gambaran mengenai kebijakan
perekonomian. Banyak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memenuhi
kehidupannya dengan cara berbisnis. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya untuk mendapatkan laba.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian jual beli?
2. Apa saja dasar hukum jual beli?
3. Apa saja rukun dan syarat jual beli?
4. Apa saja sistem dalam jual beli?
A. Tujuan
1. Memahami pengertian jual beli
2. Mengetahui dasar hukum jual beli
3. Mengetahui rukun dan syarat jual beli
4. Mengetahui system dalam jual beli
BAB II
PEMBAHASAN
Dasar hukum jual beli dibolehkan dalam ajaran Islam. Hukum Islam
adalah hukum yang lengkap dan sempurna, kesempurnaan sebagai ajaran
kerohanian telah dibuktikan dengan seperangkat aturan-aturan untuk
mengatur kehidupan, termasuk didalamnya menjalin hubungan dengan
pencipta dalam bentuk ibadah dan peraturan antar sesama manusia yang
disebut muamalah.
1. Al-Qur’an
: صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ُسئِ َل َّ اعةَ بْ ِن َرافِ ٍع َر ِضي اللَّهُ َعْنهُ أ
َ َّ َن النَّيِب َ ََع ْن ِرف
َ
َو ُك ُّل َبْي ٍع َمْبُرو ٍر َر َواهُ الَْبَّز ُار، الر ُج ِل بِيَ ِد ِه ِ
ُ ََي الْ َك ْسب أَطْي
َّ َع َم ُل: ب ؟ قَ َال ُّ أ
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam akad jual beli sebagai
berikut :
a. Syarat Terkait dengan Subjek Akad (aqid)
Aqid atau orang yang melakukan perikatan yaitu penjual dan pembeli,
transaksi jual beli tidak mungkin terlaksana tanpa kedua belah pihak
tersebut. Ulama fiqih sepakat bahwa orang yang melakukan jual beli harus
memenuhi syarat yakni, aqil (berakal), kehendak sendiri (terbebas dari
paksaan dan tekanan), tidak mubadzir (boros), dan Baligh.