Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : BUDI SANTSOSO

NRP : 205801035

KELAS : KPN B

MATA UJIAN : PANCASILA

PENGUJI : AGUS SANTOSA. S.SOS MM

1. Pancasila adalah substansi esensial yang mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena
itu, rumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagaimana terdapat dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebutkan
Jelaskan secara rinci Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara

2. Untuk memahami urgensi Pancasila sebagai dasar negara, dapat menggunakan 2 (dua)
pendekatan, yaitu institusional (kelembagaan) dan human resourses (personal/sumber daya
manusia).
Jelaskan kedua pendekatan tersebut

3. Untuk mengetahui posisi ideologi Pancasila di antara ideologi besar dunia, maka Anda
perlu mengenal beberapa jenis ideologi dunia
Jelaskan ediologi besar yang ada di dunia

4. Hukum dasar adalah Aturan-aturan dasar yang dipakai sebagai landasan dasar dan sumber
bagi berlakunya seluruh hukum/peraturan/perundang-undangan dan penyelengaraan
pemerintahan negara pada suatu Negara. Hukum dasar tersebut ada yg tertulis dan tidak
tertulis
Sebutkan dan jelaskan hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis sertai dengan
contohnya

5. Notonagoro menjelaskan bahwa secara ilmiah kaidah negara yang fundamental


mengandung beberapa unsur mutlak, yang dapat dilihat dari dua segi. Pandangan
Notonagoro tentang unsur mutlak tersebut dapat digambarkan secara skematik
Sebutkan dan jelaskan secara skemati unsur mutlak tersebut
6. Sebutkan dan jelaskan hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945,

7. Pola pemikiran dalam pokok-pokok pikiran Penjelasan UUD 1945 tersebut, merupakan
penjelmaan dari Pembukaan UUD 1945, Pancasila merupakan asas kerohanian dari
Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamentalnorm.
Uraikan pola pemikiran tersebut

8. Hukum dasar adalah Aturan-aturan dasar yang dipakai sebagai landasan dasar dan sumber
bagi berlakunya seluruh hukum/peraturan/perundang-undangan dan penyelengaraan
pemerintahan negara pada suatu Negara. Hukum dasar tersebut ada yg tertulis dan tidak
tertulis
Sebutkan dan jelaskan hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis

9. Untuk memahami urgensi Pancasila sebagai dasar negara, dapat menggunakan 2 (dua)
pendekatan, yaitu institusional (kelembagaan) dan human resourses (personal/sumber daya
manusia).
Jelaskan kedua pendekatan tersebut

JAWAB

1. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut:


a).Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib hukum
Indonesia.Dengan demikian,Pancasila merupakan asas kerohanian hukum Indonesia yang dalam
Pembukaan Undang-UndangNegara Republik Indonesia dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat
pokokpikiran.

b).Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintergrund) dari UUD 1945.

c).Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak
tertulis).

d).Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yangmewajibkan pemerintah


dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional)
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
e).Merupakan sumber semangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggaraan negara, para pelaksana
pemerintahan. Hal tersebut dapat dipahami karena semangat tersebut adalah penting bagi
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara karena masyarakat senantiasa tumbuh dan
berkembang seiring dengan perkembangan zamandan dinamika masyarakat (Kaelan, 2000:
198--199).

2. Pendekatan institusional yaitu membentuk dan menyelenggarakannegara yang bersumber


pada nilainilai Pancasila sehingga negara Indonesiamemenuhi unsur-unsur sebagai negara
modern, yang menjamin terwujudnya tujuannegara atau terpenuhinya kepentingan nasional
(national interest), yang bermuarapada terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Sementara, human resourses terletakpada dua aspek, yaitu orang-orang yang memegang
jabatan dalam pemerintahan(aparatur negara) yang melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara
murni dankonsekuen di dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya sehingga
formulasikebijakan negara akan menghasilkan kebijakan yang mengejawantahkan kepentingan
rakyat.

3. ideologi yang ada didunia sebagai berikut :


a.Kapitalisme

Paham atau ideologi kapitalisme adalah meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan
berbagai usaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Tokoh besar dalam
berkembangnya ideologi ini adalah Adam Smith yang menyerang merkantilisme melalui para
psiokrat karena menganggapnya kurang mendukung perekonomian masyarakat.

b. Komunisme

Dalam paham komunisme maka akan didahulukan kepentingan umum dibandingkan


kepentingan pribadi atau golongan. Dalam ideologi ini juga disebutkan bahwa segala hal yang
terjadi dalam suatu negara akan dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut.Asal paham ini
adalah dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis Karl Marx dan Friedrich Engels mengenai
teori yang berisikan analisis pendekatan kepada perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan
yang pernah menjadi salah satu gerakan paling berpengaruh di dunia politik.

c.Liberalisme

Ideologi liberal ini didasarkan pada pemahaman akan kebebasan adalah nilai politik paling
utama. Pada dasarnya harapan dari dikembangkannya ideologi ini adalah untuk mencapai
masyarakat yang bebas dengan ciri utamanya adalah kebebasan berpikir untuk setiap individu.
Liberalisme menginginkan adanya kebebasan bertukar gagasan, ekonomi pasar yang
mendukung usaha pribadi, menolak pembatasan secara individu dan memiliki pemerintahan
yang transparan. Amerika Serikat, Argentina Yunani dan Rusia menjadi penganut paham
liberalisme ini.

d.Konservatif

Konservatisme atau konservatif adalah paham yang memiliki beberapa unsur penting yang
harus ada di dalamnya yaitu sebagai berikut :

Filsafatnya adalah perubahan tidak selalu berarti sebuah kemajuan. Maka lebih baik perubahan
itu berlangsung tahap demi tahap tanpa harus mengguncang struktur sosial politik dalam
sebuah negara atau masyarakat yang bersangkutan. Inti pemikiran dari paham konservatisme ini
adalah memelihara kondisi yang sudah ada dan menjaga kestabilan yang dinamis serta statis.
Landasan pemikiran konservatisme ini adalah bahwa manusia pada dasarnya adalah lemah dan
terdapat insting jahat di dalam dirinya. Sehingga diperlukan pola pengendalian dengan aturan
yang ketat. Memiliki sistem pemerintahan antara demokratis dan otoriter.

e.Sosialisme

Seperti namanya yaitu berasal dari kata sosial maka ideologi ini dibuat dengan tujuan untuk
membentuk negara dengan kemakmuran berasal dari usaha secara kolektif dan membatasi
milik perseorangan.Istilah sosialisme ini mulai digunakan pada awal abad ke 19 yang dalam
Bahasa Inggris digunakan pertama kali untuk menyebut para pengikut Robert Owen di tahun
1827.Memang dalam penggunaan istilah sosialisme ini banyak digunakan untuk beragam
konteks tetapi kebanyakan kelompok percaya bahwa istilah tersebut berawal dari adanya
pergolakan kaum buruk industri dan buruh tani berdasarkan prinsip solidaritas serta perjuangan
masyarakat egalitarian. Anda bisa menemukan paham ini di Venezuela.

f.Fasisme

Ciri khas utama dari paham fasisme ini adalah mengagungkan kekuasaan tanpa adanya sistem
demokrasi. Sehingga dalam paham ini akan sangat terasa nasionalisme yang fanatik dan sikap
otoriter dari penguasanya.Fasisme berasal dari fascis dalam Bahasa Latin yang berarti seikat
tangkai-tangkai kayu yang di tengahnya terdapat kapak. Fasis ini merupakan simbol kekuasaan
dari para pejabat pemerintahan negara yang digunakan oleh negara Jerman dan Italia.
g.Pancasila

Tentu seperti yang sudah kita ketahui bahwa Pancasila merupakan ideologi dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
memiliki arti asas atau prinsip.Sebagaimana namanya Pancasila memiliki lima poin dasar yang
dijadikan sebagai ideologi atau patokan masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai
tindakan. Isi dari kelima sila tersebut adalah sebagai berikut :

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.Persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kelima sila tersebut isinya sudah mengalami revisi dan melalui berbagai pertimbangan matang
agar dapat menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa serta bernegara dengan
baik.

4. hukum dasar vtertulis dan hukum dasar tidak tertulis


a.Hukum dasar tertulis, yaitu hukum yang telah ditulis dan dicantumkan dalam peraturan
perundang-undangan negara baik yang dikodifikasi ataupun yang tidak dikodifikasi. Hukum
tertulis juga bisa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kaidah tentang aturan yang
dituangkan dalam bentuk formal yang tersusun secara sistematis.

contoh : hukum tertulis yang dikodifikasikan yaitu KUHP (Kitab Undang-undang Hukum
Pidana).hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan yaitu PP (Peraturan Pemerintah), UU (Undang-
Undang), Kepres (Keputusan Presiden).

b. Hukum dasar tidak tertulis/ konvensi, yaitu aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan negara dan sifatnya tidak ditulis dalam peraturan perundang-
undangan. Hukum tidak tertulis merupakan hukum yang hidup/ berjalan dan tumbuh dalam
kehidupan masyarakat/ adat atau dalam praktik ketatanegaraan.
contoh : Hukum Tidak Tertulis: Hukum Adat yang tidak ditulis/ tidak dicantumkan dalam
perundang-undangan namun peraturannya sudah tertanam dan dipatuhi oleh daerah tertentu/
adat tertentu sehingga menjadi sebuah pedoman dalan tata pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat.

5. pokok kaidah negara yang fundamental (Staaatsfundamentalnorm) yang menurut ilmu


hukum tata negara memiliki beberapa unsur mutlak antara lain :

a. Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok negara sebagai berikut :

- Dasar tujuan negara (baik tujuan umum maupun tujuan khusus).

- Ketentuan diadakannya UUD Negara.

- Bentuk negara.

- Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara)

b. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal (batang tubuh) UUD 1945, Pembukaan UUD 1945
mempunyai hakikat dan kedudukan sebagai berikut :

- Dalam hubungannya dengan tertib hukum Indonesia, Pembukaan UUD 1945 mempunyai
hakikat kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945.

- Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan pada hakikatnya mempunyai
kedudukan lebih tinggi dari pada batang tubuh UUD 1945.

- Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental yang menentukan
adanya UUD 1945 yang menguasai hukum dasar negara baik yang tertulis maupun tidak tertulis,
jadi merupakan sumber hukum dasar negara.

- Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental mengandung pokok-
pokok pikiran yang harus dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945.

Para ahli hukum memang berbeda pendapat mengenai hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD
1945 dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945, walaupun pada akhirnya mereka tiba
pada suatu kesimpulan yang sejalan. Di satu pihak ada pendapat yang mengatakan bahwa
Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasalnya merupakan satu kesatuan, sedangkan di pihak lain
ada yang menyatakan bahwa keduanya terpisah.
Namun karena hakikat kedudukan Pembukaan UUD 1945 tersebut memiliki kedudukan
fundamental bagi kelangsungan hidup negara, kedua pendapat tersebut akhirnya tiba pada
kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagai pokok kaidah negara yang mempunyai kedudukan yang tetap dan tidak berubah
serta melekat pada kelangsungan hidup negara yang telah dibentuk.

2. Dalam jenjang hierarki tertib hukum, Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental memiliki kedudukan tertinggi, lebih tinggi daripada pasal-pasal UUD 1945,
sehingga secara hukum dapat dikatakan terpisah dari pasal-pasal UUD 1945.

Pengertian terpisah sebenarnya bukan berarti tidak memiliki hubungan sama sekali tetapi
antara Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945 terdapat hubungan kausal organis, di
mana UUD harus menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945. Dengan demikian, pengertian terpisah di sini adalah keduanya mempunyai hakikat dan
kedudukan sendiri-sendiri, di mana Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan lebih tinggi
daripada pasal-pasal UUD 1945, bahkan yang tertinggi dalam tertib hukum Indonesia.

6. Hubungan pancasila dengan UUD 1945


Hubungan antara Pancasila dan UUD 1945 dibingkai dalam dua konteks yang adalah hubungan
secara FORMAL dan hubungan secara MATERIAL

HUBUNGAN SECARA FORMAL

Adalah hubungan dari Pancasila dengan UUD 1945 dalam sudut pandang konstitusional atau
peraturan yang berlaku, antara lain sebagai berikut:

Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat pada pembukaan UUD
1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara.

Pancasila merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjadikan UUD sebagai
sumber hukum tertinggi dan pancasila sebagai tertib hukum bangsa Indonesia.

HUBUNGAN SECARA MATERIAL

Hubungan secara material maksudnya adalah bahwa semua bagian-bagian (material) dari UUD
1945 harus selaras dan tidak bertentangan dengan Pancasila. Sebab Pancasila sendiri
merupakan sumber dari segala sumber hukum oleh sebab itu esensi dari UUD 1945 memuat
atau dijiwai oleh nilai-nilai pancasila.
7. A.Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD 1945 sebagai
staatsfundamentalnorm.

B..Pembukaan UUD 1945 dikristalisasikan dalam wujud Pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar.

C.Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 terjelma dalam pasal-
pasal UUD 1945.

Dalam kaitannya dengan penjabaran Pancasila dalam pasal-pasal UUD 1945, perlu Anda ingat
kembali uraian terdahulu yang mengemukakan prinsip bahwa Pancasila merupakan nilai dasar
yang sifatnya permanen dalam arti secara ilmiah-akademis, terutama menurut ilmu hukum,
tidak dapat diubah karena merupakan asas kerohanian atau nilai inti dari Pembukaan UUD 1945
sebagai kaidah negara yang fundamental. Untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar
Pancasila dalam kehidupan praksis bernegara, diperlukan nilai-nilai instrumental yang berfungsi
sebagai alat untuk mewujudkan nilai dasar. Adapun nilai instrumental dari Pancasila sebagai
nilai dasar adalah pasal-pasal dalam UUD 1945. Oleh karena itu, kedudukan pasal-pasal berbeda
dengan kedudukan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Implikasinya pasal-pasal dalam UUD
1945 tidak bersifat permanen, artinya dapat diubah berdasarkan ketentuan dalam Pasal 37 ayat
(1) sampai dengan ayat (5) UUD 1945.

8. a.Hukum dasar tertulis, yaitu hukum yang telah ditulis dan dicantumkan dalam peraturan
perundang-undangan negara baik yang dikodifikasi ataupun yang tidak dikodifikasi. Hukum
tertulis juga bisa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kaidah tentang aturan yang
dituangkan dalam bentuk formal yang tersusun secara sistematis.

b. Hukum dasar tidak tertulis/ konvensi, yaitu aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan negara dan sifatnya tidak ditulis dalam peraturan perundang-
undangan. Hukum tidak tertulis merupakan hukum yang hidup/ berjalan dan tumbuh dalam
kehidupan masyarakat/ adat atau dalam praktik ketatanegaraan.

9. Pendekatan institusional yaitu membentuk dan menyelenggarakannegara yang bersumber


pada nilainilai Pancasila sehingga negara Indonesiamemenuhi unsur-unsur sebagai negara
modern, yang menjamin terwujudnya tujuannegara atau terpenuhinya kepentingan nasional
(national interest), yang bermuarapada terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
Sementara, human resourses terletakpada dua aspek, yaitu orang-orang yang memegang
jabatan dalam pemerintahan(aparatur negara) yang melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara
murni dankonsekuen di dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya sehingga
formulasikebijakan negara akan menghasilkan kebijakan yang mengejawantahkan kepentingan
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai