KEPERAWATAN
(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pratikum 12 mata kuliah Etika)
Dosen Pembimbing:
Nandang A Waluya, SKp., M.Kep., Sp.KMB.
Disusun oleh:
Kelompok I/Tingkat 1B
Anggota:
Puji syukur Kehadirat Allah SWT., penulis dalam keadaan sehat dan pemikiran yang
terang, sehingga dalam tempo yang telah ditentukan, laporan “Contoh Kasus Nyata
Tentang Trend dan Issue Praktik Keperawatan“ dapat diselesaikan, dan semoga
akan mendapatkan Rahmat dan Karunia-Nya. Shalawat dan Salam, penulis
sampaikan, ucapkan, dan haturkan kepada junjungan terbesar, Al-Mustafa,
Rasulullah Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, para pendahulunya, para
keluarga, para sahabatnya, serta para pengikut yang senantiasa mempelajari
ajarannya dengan setia dan taat kepada hukum-hukum Tuhan. Penulis menyadari
sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
atas kekhilafan yang telah penulis perbuat. Maka dengan segenap kerendahan hati,
penulis mengharapkan banyak bantuan berupa kritik dan saran agar demi
kelancaran diskusi dan penemuan masalah berikut untuk kemudian menjadi bahan
acuan dalam pembuatan makalah berikutnya. Demikianlah apa yang dapat penulis
sampaikan, semoga kita bersama dapat memetik ilmu dan hikmahnya masing-
masing, sehingga dapat berguna bagi kehidupan Dunia dan Akhirat. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………….………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1) Kesimpulan………………………………………………………..…….13
3.2) Saran………………………………………………………………….…13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...14
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.3) Tujuan
a. Mengidentifikasi trend dan isu dalam keperawatan di Indonesia
b. Mengetahui Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend Issue
Perubahan Keperawatan di masa Depan
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang dewasa dan anak-
anak dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang
melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary
diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif
dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit
kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara
akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online).
Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak
yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-
keluarga merek
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait
dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan,
banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan
kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan
kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi
jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju),
mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan
kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta
menghambat infeksi nosokomial. 5)
Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah
diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda,
Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. 7). Telenursing telah lama
diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika
Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam dialog nasional
telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan pengembangan
analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk
didalamnya telenursing.
Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7
tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan di Inggris
sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan
memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa
memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan
telekomunikasi di rumah dengan telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien
8
dengan penyakit kronik seperti COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif,
cacat bawaan, penyakit degeneratif persyarafan (Parkinson, Alzheimer,
Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang dirawat di rumah dapat berkunjung
dan dirawat secara rutin oleh perawat melalui videoconference, internet,
videophone, dsb. Atau pasien post op yang memerlukan perawatan luka,
ostomi, dan pasien keterbelakangan mental. Yang dalam keadaan normal
seorang perawat home care hanya dapat berkunjung maksimal 5 – 7 pasien
perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan menjadi
12 – 16 pasien seharinya 5).
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di
RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang
lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di
rumah (home care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang
bekerja di poliklinik (OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan
pasien melalui telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat
berkurang setengahnya. Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar,
pelayanan asuhan keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang
kelelahan dan stress merawat bayinya. Dan beberapa program telenursing
dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu bersalin dengan eklamsia.
Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan luka diabetik telah
menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien penderita diabetik
ulcer.
Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre
yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien,
dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan RS
dan mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat. Telenursing juga
dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, telekonsultasi
keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter
dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi
yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka
perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah,
gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet.
Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam
9
perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Pada
akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan
keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat
memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang
berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di
RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang
lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di
rumah (home care).
10
2.3) Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend Issue Perubahan Keperawatan
di masa Depan
Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen
pembawa perubahan. Hal yang paling pentig harus “Mulai”
1. Mulai Diri Sendiri
Perubahan dan pembenahan pada diri sendiri, baik sebagai individu maupun
sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota
profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik dalam
mencapai suatu tujuan profesionalisme jika perawat belum memulai pada
dirinya sendiri. Selalu mengintrospeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan
kelebihan yang ada akan sangat membantu terlaksananya pengelolaan
keperawatan di masa depan.
2. Mulai Dari Hal-Hal Yang Kecil
Perubahan yang besar untuk mencapai profesionalisme manajemen
keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, jika tidak dimulai dari hal-
hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat
Indonesia adalah menjaga citra perawat yang sudah membaik dihati
masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri. Sebagai contoh dalam
manajemen bangsal, seorang manajer harus menjaga diri dari perilaku yang
negatif, misalnya dengan berbicara kasar, tidak disiplin waktu, dan tidak
melakukan tindakan tanpa memerhatikan prinsip aseptik-antiseptik. Begitu
juga dengan manajemen didalam instansi pendidikan keperawatan, sebagai
calon perawat yang profesional perawatpun harus mampu terampil menjadi
diri sendiri.
3. Mulai Sekarang, Jangan Menunggu-Nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada
tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus terus menunggu dan
menunggu. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep
manajemen keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan
tidak akan datang dua kali dengan tawaran yang sama.
4. Langkah strategi dalam menghadapi trend issue perubahan keperawatan di
masa depan adalah the nurse should do no harm to your self ( Nightingale).
Artinya semua tindakan keperawatan harus memenuhi kebutuhan pasien
11
tanpa adanya resiko negative yang di timbulkan. Oleh karena itu strategi yang
harus di tempuh adalah :
o Peningkatan pendidikan bagi perawat practicioners
o Pengembangan ilmu keperawatan
o Pelaksanaan riset yang berorientasi pada masalah di klinik atau
komunitas
o Identifikasi peran manajer perawat profesional di masa depan
o Menerapkan model dan metode praktik keperawatan profesinal
terbaru.
Oleh karena itu, keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan, hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesionalisme dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. (Nursalam, 2007)
Semarang I Pandemi virus Corona (Covid-19) masih belum beranjak dari negeri
tercinta. Kondisi ini membuat semua orang masih harus meningkatkan
kewaspadaan dan tetap berada di rumah. Hal tersebut menyebabkan sebagian
masyarat khawatir untuk berkunjung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Mereka takut tertular virus corona, terutama saat berkerumun dengan banyak orang.
Termasuk para ibu hamil, yang ingin melakukan konsultasi kehamilan.
12
melalui konsultasi gratis online kepada ibu hamil. “Melalui layanan tersebut, para ibu
hamil dapat berkonsultasi tentang berbagai hal, termasuk persoalan yang dihadapi
seputar kehamilannya” terang Machmudah.
“Dengan berpegangan pada tri dharma perguruan tinggi, salah satunya pengabdian
masyarakat, kita ingin memberikan sumbangsih kepada masyarakat ditengah
pandemi covid-19 ini. Salah satunya melaluii program konsultasi gratis kepada ibu
hamil secara online tersebut,” terangnya. Dijelaskan, konsultasi kesehatan online
melalui WhatsApp tersebut dibuka setiap hari, dengan pengampu dari dosen dan
praktisi keperawatan maternitas Fikkes Unimus. “Konsultasi dilakukan hanya melalui
aplikasi chat WhatsApp, bukan melalui telepon atau pesan pendek (sms)” tandasnya
Salah satu konsultan senior Dr. Ns.Sri Rejeki, M.Kep, Sp.Mat, menyampaikan
bahwa kegiatan konsultasi gratis secara online, bagi ibu hamil dilakukan karena rasa
empati, kemanusiaan dan kewajiban sebagai dosen. “Masa kehamilan itu ada
banyak hal yang bisa terjadi, misalnya bolak-balik buang air kecil dan inkontinensia
(ngompol), mulas dan gangguan pencernaan, varises, sakit punggung, sembelit,
wasir, hingga sariawan. Masalah psikologi juga banyak dikeluhkan oleh ibu hamil.
Semua permasalah tersebut perlu mendapatkan solusi agar kualitas kesehatan ibu
hamil tetap optimal” terangnya.
Analisa kasus :
Didalam kasus diatas adalah kasus yang sedang tren di masa sekarang, karena di
masa pandemi ini dimana semua orang dibatasi mobilitasnya untuk keluar rumah
sehingga Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
(Fikkes) Univesitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melakukan kegiatan
konsultasi gratis online untuk ibu hamil, “Melalui layanan tersebut, para ibu hamil
13
dapat berkonsultasi tentang berbagai hal, termasuk persoalan yang dihadapi seputar
kehamilannya”. Hal ini didasari agar permasalahan permasalahan yang terjadi
mendapatkan solusi dan kesehatan ibu hamil tetap optimal.
BAB III
PENUTUP
3.1) Kesimpulan
3.2) Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2021/06/25/173100523/
catat-tips-untuk-ibu-hamil-saat-pandemi-covid-19
https://unimus.ac.id/?p=38814
http://mariberbagi-c.blogspot.co.id/2011/04/makalah-trend-dan-issue
Keperawatan.html
pkko.fik.ui.ac.id/…/Telenursing%20Trend%20&%20I.
https://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/04/tren-dan-issue-legal-dalam-
keperawatan-profesional/
Nursalam (2000). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. 1st. Ed. C.V.
Sagung Seto. Jakarta.
15
Nursalam .2007.Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Professional, Edisi Kedua. Salemba Medika. Jakarata
16