Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

“KANDUNGAN GIZI, PENGGUNAAN, DAN TREND KONSUMSI PANGAN”

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Aryunis, M.P.

Disusun Oleh :

Nama : Ewilda Dasniarti Putri

Nim : D1A019086

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah
Budidaya Tanaman Pangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang hubungan tanah dengan tanaman padi bagi para pembaca dan juga bagi
saya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada  ibu Dr. Ir. Aryunis, M. P. Selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini,terimakasih.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan komoditas strategis yang sering dikaitkan dengan aspek


ekonomi dan politik di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pangan merupakan kebutuhan
dasar manusia untuk mempertahankan hidup. Oleh karenanya pemenuhan kebutuhan
pangan bagi setiap penduduk setiap waktu merupakan hak azasi manusia yang harus
diupayakan oleh pemerintah. Kewenangan juga memberlakukan kontrol harga langsung
untuk melindungi pasar lokal dari yang terpengaruh oleh volatilitas harga di pasar dunia,
dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi harga lokal dan dengan demikian
permintaan beras lokal dapat terjaga (Chung dan Tan, 2015). Konsumsi pangan diperlukan
aksesibilitas fisik dan ekonomi terhadap pangan. Aksesibilitas tercermin dari jumlah dan
jenis pangan yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Sehingga data konsumsi pangan secara
riil dapat menunjukkan kemampuan rumah tangga dalam mengakses pangan dan
menggambarkan tingkat kecukupan pangan rumah tangga (Riyanto, dkk, 2013).

Beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Erwidodo (2006) mengutip data Susenas yang menunjukkan bahwa 98% penduduk
Indonesia menkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokoknya. Sementara itu kebijakan
pemerintah dalam perberasan mempunyai pengaruh yang sangat besar pada stabilitas
ekonomi dan politik di Indonesia. Beras merupakan salah satu unsur yang sangat penting
yang menentukan tingkat inflasi pada gilirannya tingkat stabilitas perekonomian normal.
Karena itu pemerintah Indonesia berusaha agar persediaan beras nasional selalu memadai
dan harganya terkendali. Guna mencapai sasaran tersebut pemerintah menetapkan
berbagai kebijakan perberasan dalam berbagai bidang seperti kebijakan harga. Pengadaan
sarana dan prasarana produksi, investasi dalam bidang penelitian dan penyuluhan di sektor
pertanian serta rekayasa kelembagaan.

Peranan sektor pertanian yang tangguh seperti yang diharapkan dalam proses
pembangunan, sedikitnya mencakup empat aspek: Pertama, kemampuannya dalam
menyediakan pangan bagi rakyat. Kedua, memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Ketiga, menghemat dan menghimpun devisa dan yang keempat, sebagai dasar yang
memberikan dukungan terhadap sektor yang lain (Laksono, 2008).

Menurut teori ekonomi neoklasik perilaku konsumen, setiap konsumen individu


dihadapkan dengan harga pasar ditentukan dari berbagai komoditas, dengan konsumen
yang hanya memiliki penghasilan uang dikenal dan tetap )Odusina, 2008). Salah
satu komoditas tanaman pangan yang memiliki posisi paling penting dalam pembangunan
pertanian adalah beras. Beras adalah bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh hampir
90% penduduk Indonesia. Beras mengandung nilai gizi lebih baik dibandingkan dengan
makanan pokok lainnya. Setiap 100 gr beras giling mengandung energi 360 KKal dan
menghasilkan 6 gr protein. Hal ini bisa dibandingkan dengan bahan makanan lain seperti
jagung kuning yang mengandung 307 KKal dan 7,9 gr protein ataupun singkong yang
mengandung 146 KKal dan 1,2 gr protein. Oleh karena itu, komoditas beras dapat
dipergunakan untuk memperbaiki gizi masyarakat yang umumnya masih kekurangan
energi dan protein (Amang, 2007).

Pengembangan komoditas pertanian memerlukan pemahaman tentang prospek


pasar, kemampuan sumberdaya dan potensi teknologi. Ketidakseimbangan antara
penawaran dan permintaan akan mempengaruhi harga dan profitabilitas, sehingga
memerlukan kebijakan intervensi dan perencanaan untuk menghadapi keadaan tersebut.
Proyeksi permintaan ataupun penawaran sangat penting bagi perencanaan produksi yang
akan berdampak pada berapa besar tingkat pasokan untuk menjaga stabilitas harga. Hasil
proyeksi permintaan komoditas pangan berguna sebagai salah satu bahan masukan dalam
menentukan target produksi komoditas pangan, berapa besar yang dibutuhkan serta
gambaran perkembangan harga kedepan. Sementara itu proyeksi penawaran komoditas
pangan berguna sebagai gambaran tingkat produksi komoditas pertanian bersangkutan
yang dapat dicapai berdasarkan asumsi-asumsi yang digunakan. Dengan membandingkan
hasil proyeksi permintaan dan penawaran dapat diketahui status neraca permintaan dan
penawaran komoditas bersangkutan apakah dalam keadaan surplus atau defisit. Dalam
jangka pendek dan menengah kondisi ini akan terkait dengan arus distribusi komoditi
pangan yang berdampak pada stabilitas harga (Yudha., dkk, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1) apa saja trend konsumsi tanaman pangan
2) bagaimana kandungan gizi yang ada pada trend konsumsi tanaman pangan
3) bagaimana penggunaan dan manfaaat pada trend konsumsi tanaman pangan

1.3 Tujuan

1) untuk mengetahui saja trend konsumsi tanaman pangan


2) untuk mengetahui gizi yang ada pada trend konsumsi tanaman pangan
3) untuk mengetahui penggunaan dan manfaaat pada trend konsumsi tanaman pangan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kandungan Gizi Pada Pangan

a. Beras
Tanaman padi (Oryza sativa L) merupakan salah satu jenis serealia utama
di dunia. Ada tiga jenis padi yang tumbuh di Asia, yaitu indica, javanica, dan
japonica. Biji padi terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang dapat dimakan (rice
caryopsis) dan kulit hull atau husk (Astawan, 2009).
Beras merupakan gabah (butiran padi) yang bagian kulit luarnya sudah
dibuang dengan cara digiling atau disosoh. Gabah terdiri atas sekam (kulit luar),
aleuron (kulit ari), bekatul atau germ, endosperm (bagian butir) dan embrio atau
calon tanaman baru yang tidak dapat tumbuh kembali setelah menjadi beras
(Ide,2010).
b. Kacang Kedelai
Aspek penting kedelai sebagai sumber pangan fungsional dapat ditinjau dari
kandungan gizi pada biji. Berdasarkan basis bobot kering, kedelai mengandung
sekitar 40% protein, 20% minyak, 35% karbohidrat larut(sukrosa, stachyose,
rafinosa, dll) dan karbohidrat tidak larut (serat makanan), dan 5% abu (Liu 2004).
Meskipun tidak mengandung vitamin B12 dan vitamin C, kedelai merupakan
sumber vitamin B yang lebih baik dibandingkan dengan komoditas golongan biji-
bijian lain. Lemak kedelai mengandung antioksidan alami tokoferol (α-tocopherol,
β-tocopherol, γ-tocopherol, dan δ-tocopherol) dalam jumlah yang dapat terdeteksi
(mg/kg).Selain itu, kedelai mengandung mineral yang kaya K, P,Ca, Mg, dan Fe,
serta komponen nutrisi lainnya yang bermanfaat, seperti isoflavon yang berfungsi
mencegah berbagai penyakit (Liu 1997 dalam Ayda Krisnawati)
2.2 Trend Konsumsi Pangan
Makanan yang mengadung sumber gizi dasar atau biasa dikenal dengan Makanan
pokok. Makanan tersebut sangat dibutuhkan tubuh untuk mencukupkan kebutuhan gizi
harian seseorang. Perbedaan kebudayaan dan lingkungan di Indonesia, menjadi salah satu
faktor pendukung beragamnya jenis makanan pokok yang menjadi bahan pangan
konsumsi harian masyarakatnya dan berkembang serta menjadi trend pada konsumsi
pangan tersebut .
Berikut makanan pokok masyarakat indonesia yang dapat diolah menjadi bermakan yang
enak dan bergizi :

Ketupat Adalah jenis olahan beras yang bisa ditemui di seluruh Indonesia. Sebutan
lainnya di beberapa daerah adalah Kupat (Sunda) dan Tipat (Bali), Topat (Sasak),
Katupat (Banjar) dan sebagainya. Ketupat dibuat dengan cara beras dibungkus dengan
anyaman dari daun kelapa muda (janur) yang dibentuk sedemikian rupa.

Buras Berasal dari Makassar, buras atau burasa adalah jenis olahan nasi yang memiliki
rasa gurih dan aroma yang khas. Hal ini dikarenakan cara pembuatannya yang cukup
menarik. Beras diaron bersama santan dan bumbu lainnya, lalu dibungkus dengan daun
pisang dan dibentuk persegi agak pipih serta diikat dengan tali. Bungkusan tersebut
kemudian direbus hingga benar – benar matang. Rasanya, jangan ditanya. Enak dan
gurih, sangat pas untuk melengkapi semangkuk Coto Makassar.

Bubur (Jenang) Jagung Sarapan sehat dengan makanan tradisional yang satu ini.
Teksturnya kental dengan rasa rasa manis-gurih dari jagung dan santan. Walau butuh
pengorbanan waktu, cara bikin bubur jagung dijamin sangat mudah. tinggal campur
santan, gula pasir, dan daun pandan hingga mendidih. Kemudian tambahkan jagung halus,
jagung pipil, susu, dan larutan tepung beras. Terakhir, aduk sampai kental.

Kripik singkong yang man kerik singkong ini di jadikan sebagi trend konsumsi saat ini
kare terdiri dari berbagia macam rasa seperti balado, keju dan lain-lain.

2.3 Kandungan Gizi Beras putih Dan Beras Merah

Beras (Nasi) mengandung banyak nutrisi, mulai dari mineral, vitamin, hingga gizi
utama seperti karbohidrat dan protein. Inilah gizi di dalam kandungan nasi di dengan
takaran satu porsi (186 gram):
Kalori :242

Lemak :0,4 g

Sodium :53,4 g

Serat :0 g

Protein :4,4 g
Kandungan nasi kaya akan vitamin yang baik untuk tubuh, terutama vitamin B
kompleks seperti tiamin, niacin, dan riboflavin. Kandungan nasi juga bisa dijadikan
sumber mineral karena di dalamnya juga ada zat besi, mangan, dan magnesium.

Kandungan gizi beras merah


1. Memiliki Kandungan Serat Lebih Tinggi
Beras merah menjadi salah satu jenis beras yang paling bernutrisi. Hal ini karena
dalam proses produksinya tidak disertai dengan pembuangan kulit arinya. Dalam
satu gelas beras merah mengandung 218 kalori, 45.8 gram karbohidrat, 4.5 gram
protein, 3.5 gram serat, dan 1.8 gram lemak. Sedangkan dalam porsi yang sama
beras putih mengandung 242 kalori, 53.2 gram karbohidrat, 4.4 gram protein, 0.6
gram serat, dan 0.4 gram lemak. Dari kedua perbandingan ini terlihat jelas bahwa
beras merah mempunyai kandungan serat yang lebih tinggi dengan kalori yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan beras putih.
2. Mempunyai Vitamin Lebih Banyak
Kandungan gizi yang terdapat di dalam beras juga beragam. Sumber thiamine,
niacin, dan vitamin B6 yang baik terdapat di dalamnya. Pada satu porsi beras
merah mengandung 2.6 mg niacin, 0.3 mg vitamin B6, dan 0.2 mg thiamine. Jika
dibandingkan beras putih, kandungan yang ada di dalam beras merah memang
lebih kompleks. Pasalnya, dalam beras putih tidak terkandung vitamin B yang
umumnya hilang pada masa pengolahan. Padahal, vitamin B ini sangat penting
untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.
3. Kaya Akan Mineral
Kandungan gizi selanjutnya yang terdapat dalam beras merah adalah mineral.
Pasalnya, setiap porsi beras merah mengandung 86 mg magnesium (dimana 22%
merupakan dari anjuran asupan harian) dan 150 mg fosfor (dimana 15%
merupakan anjuran asupan harian). Kandungan ini jika dibandingkan dengan beras
putih hanya menyumbang 24 mg magnesium dan 69 mg fosfor. Magnesium sendiri
penting untuk menjaga fungsi imunitas, jantung, dan saraf. Sementara fosfor,
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan fungsi ginjal, tulang, dan gigi.
4.Memiliki Indeks Glikemik yang Rendah
Indeks glikemik adalah kemampuan suatu makanan untuk meningkatkan kadar
gula dalam darah, hal ini berarti jika indeksnya rendah maka makanan tersebut
sehat dan aman dikonsumsi untuk penderita diabetes. Inilah salah satu kandungan
gizi beras merah yang bisa menyelamatkan mereka penderita diabetes. Tak heran
jika banyak orang di pasaran memburu beras merah sebagai makanan pokok
pengganti.
Sebuah penelitian yang diterbitkan International Journal of Food Science and
Nutrition tahun 2006, mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi beras
merah memiliki kadar gula darah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
mereka yang mengkonsumsi beras putih. Hal ini terjadi karena indeks glikemik
beras merah lebih rendah (55) jika dibanding dengan beras putih (86). Kandungan
serat, polifenol dan phytic acid yang tinggilah yang menyebabkan indeks glikemik
beras merah lebih rendah.

5. Memiliki Sedikit Kalori

Kandungan gizi lain yang sudah tidak asing lagi bagi banyak orang adalah
bahwa beras merah mempunyai sedikit kalori. Hal ini bisa membantu menurunkan
berat badan. Selain itu, kandungan serat yang tinggi pada nasi merah juga membuat
tubuh merasa lebih cepat kenyang dibandingkan dengan hanya mengkonsumsi
beras putih biasa
1. Beras merah

Beras merah merupakan beras tumbuk atau pecah kulit sehingga

kulit arinya tidak banyak terbuang. Kulit ari beras merah mengandung

zat-zat gizi yang penting bagi tubuh serta tinggi kandungan serat dan

minyak alami (Prabantini, 2010).

2. Beras ketan

Beras ketan mengandung pati yang sangat tinggi. Selain itu,

beras ketan terdiri dari amilopektin yang bersifat lengket, tidak

mengembang selama pemasakan, tidak banyak menyerap air, serta

tetap lunak setelah dingin (Astawan,2009).


BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan setiap
insan baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Dalam
mengkonsumsi pangan, harus memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam
makanan yang dikonsumsi serta memperhatikan proses pengolahan makanan agar
kandungan gizinya tidak hilang pada saat pengolahan. Pangan yang aman adalah segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati yang memiliki elemen yang terdapat dalam
makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh kita seperti halnya
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.

4.2 Saran
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca bisa mendapat menambah
pengetahuan tentang kandungan gizi yang terdapat pada pangan.
DAFTAR PUSTAKA

Hertiwi Nina Putri, 03 Agustus 2020. Kandungan Nasi Putih dan 4 Manfaatnya untuk Tubuh
Sehat. https://www.sehatq.com/artikel/kandungan-nutrisi-nasi-putih-dan-manfaatnya-untuk-tubuh

Firga felinia, dkk. kandungan gizi dua jenis varietas singkong (manihot esculenta) berdasarkan
umur panen di desa siney kecamatan tinombo selatan kabupaten pagiri moutong, volume 2 no
3(2014)
Kandungan Nutrisi Nasi Putih dan Fungsinya bagi Tubuh
https://www.alodokter.com/nutrisi-dan-kalori-nasi-putih-serta-fungsinya-bagi-tubuh

Badan Standarisasi Nasional. 2015. SNI 6128-2015. Beras. Badan Standarisasi Nasional :
Jakarta

Https://www.orami.co.id/magazine/bahaya-mengonsumsi-beras-merah-berlebihan/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Beras

Anda mungkin juga menyukai