Anda di halaman 1dari 14

HUKUM PAJAK DAN IMPLEMENTASINYA BAGI

KESEJAHTERAAN RAKYAT

Nova Urbah

novcantiknov@gmail.com

Perbankan syariah

Abstract

Tax law and implementation for the welfare of the people tax is one of the economic instruments
of a country. As a source of national income tax takes place more than 50% of national income.
When a country has a higher income from taxes for example, more jobs can be created,
unemployment reduces, both education, health services can achieve. And also a good instrument
for income distribution.

Abstrak

Hukum pajak dan implementasi bagi kesejahteraan rakyat pajak merupakan salah satu instrumen
ekonomi suatu negara. Sebagai pajak sumber pendapat nasional berlangsung lebih dari 50%
pendapatan nasional. Ketika suatu negara memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari pajak
misalnya, lebih banyak pekerjaan dapat diciptakan, pengganguran mengurangi, baik pendidikan,
pelayanan kesehatan dapat mencapai. Dan juga instrumen yang baik untuk distribusi pendapatan.
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Negara republik indonesia ialah negara hukum pancasila sebagai pedoman hidup dan
undang-undang Dasar 1945, berdasarkan perkembangan telah menghasilkan pembangunan yang
pesat dalam kehidupan nasional yang perlu dilanjutkan dengan dukungan pemerintah dan
seluruh potensi masyrakat. Hal ini sesuai dengan tujuan negara yang diutamakan di dalam sistem
alenial pertama undang-undang dasar 1945 yang berbunyi “melindungi segenap indonesia dan
seluruh tumpah darah indonesia dengan ini berdasarkan atas persatuan, berdada dalam
berkehidupan kebangsa dan bernegara ikut serta melaksanakan ketertiban dunia,memajukan
kesejahteraan umum, berdasarkan keadilan sosial”. Pajak merupakan sumber pendapatan negara
yang sangat penting bagi penyelengaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional.
Sehingga pemerintah mendapatkan tempat untuk pembiayaan negara dalam pembagunan
nasional guna tercapainya tujuan negara. Dapat dilihat pada anggaran belanja negara (APBN)
dan rancangan APBN setiap tahun yang disampaikan pemerintah, yaitu terjadinya peningkatan
persentase sumbang pajak dari tahun ke tahun.1

Sumber penerima negara berdasarkan undang-undang APBN terdiri dari penerimaan


pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan Hibah. Kebijakan pemerintah di bidang
pedapatan negara dan hibah diarahkan untuk mendukung kebijakan yang bersifat reguler seperti
reformasi di bidang administrasi, antara lain dilakukan melalui peningkatan efisiensi
pemeriksaan dan penagihan pajak. Dengan demikian pajak hanya dapat dipungut oleh
pemerintah (baik pusat maupun daerah), dan pemerintah baru dapat memungut pajak
berdasarkan undang-undang yang berlaku.
Namun demikian, berbagai definisi tersebut mempunyai inti atau tujuan yang
sama.definisi yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut: pajak ialah iuran rakyat kepada
kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-
undang (dapat dipaksakan ) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestatie) yang langsung
dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum (publiecke uitgaven).
Banyak ahli di bidang perpajakan memberikan definisi pajak yang berbeda. Namun, berbagai
definisi memiliki inti atau tujuan yang sama. Definisi yang dapat penulis ajukan adalah sebagai
berikut: Pajak adalah kontribusi rakyat terhadap Kas Negara (transfer kekayaan dari sektor
swasta ke sektor pemerintah) berdasarkan hukum (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan
layanan utama (tegen prestatie ) yang dapat langsung ditunjuk dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran publik (publiecke uitgaven). Kemudian, pajak hanya dapat dipungut oleh
pemerintah (baik pusat maupun daerah), dan pemerintah baru dapat memungut pajak
berdasarkan hukum yang berlaku.5 2

1
Alenei keempat Undang-undang dasar 1945.
2
Santoso Brotdiharjo
Dari uraian latar belakang
Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya seperti pangan, sandang dan papan. Indonesia
menggunakan garis kemiskinan untuk menentukan apakah seseorang tergolong miskin atau tidak
miskin.Sumber Penerimaan Negara berdasarkan Undang-Undang APBN terdiri dari Penerimaan
Pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Hibah. Kebijakan Pemerintah di bidang
pendapatan negara dan hibah diarahkan untuk mendukung kebijakan fiskal yang
berkesinambungan melalui upaya optimalisasi pendapatan negara dan hibah, khususnya
penerimaan dalam negeri. Hal ini sesuai dengan peran pendapatan dan hibah sebagai sumber
pendanaan program-program pembangunan.4 3
Ketika suatu negara memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari pajak misalnya, lebih banyak
pekerjaan dapat diciptakan, pengangguran mengurangi, baik pendidikan, pelayanan kesehatan
dapat mencapai. Dan juga instrumen yang baik untuk distribusi pendapatan. Sedangkan distribusi
pendapatan menjadi masalah terbesar saat ini ekonomi. Dimana kaya semakin kaya dan miskin
semakin miskin. Ketika pajak menjadi instrumen untuk mengurangi ketidakcocokan pendapatan
apakah itu mempengaruhi kesejahteraan rakyat atau tidak makalah ini akan menguraikan bahwa.
Asas Pemungutan Pajak Pajak memiliki peran yang amat penting bagi keberlangsungan
sebuah negara. Salah satu perannya adalah sebagai sumber biaya pembangunan. Agar aktivitas
perpajakan dapat berjalan lancar, pemerintah pun menyediakan payung hukum dan asas
pemungutan pajak.
Asas perpajakan sendiri merupakan dasar dan pedoman yang digunakan oleh pemerintah
saat membuat peraturan atau melakukan pemungutan pajak. Setidaknya ada tiga asas
pemungutanpajak yang kerap dijadikan pedoman di dunia, yaitu:1. Asas tempat tinggal.
Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan domisili atau tempattinggal seseorang2. Asas
kebangsaan. Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan kebangsaan seseorang.Sebagai contoh,
meskipun ada orang Amerika yang tinggal di Jepang, orang tersebut tidak bisa diwajibkan untuk
membayar pajak karena kebangsaannya bukan Jepang. 4 Asas perpajakan sendiri merupakan
dasar dan pedoman yang digunakan oleh pemerintah saatmembuat peraturan atau melakukan
pemungutan pajak. Setidaknya ada tiga asas pemungutanb pajak yang kerap dijadikan pedoman
di dunia, yaitu:1. Asas tempat tinggal. Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan tempat tinggal
seseorang 2. Asas kebangsaan. Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan kebangsaan seseorang.
3. Pemungutanb pajak dilakukan berdasarkan sumber atau tempat penghasilan berada. Pengaruh
Pajak Terhadap Kesejahteraan Rakyat Peran pajak belum menjawab ataumemenuhi kebutuhan
rakyat, misalnya infrastruktur jalan, banyak sekali ditemui jalan rusakdan belum diperbaiki,
fasilitas jembatan yang masih kurang, akibatnya distribusi barangmenjadi terhambat dan
menyebabkan ekonomi biaya tinggi.Dari segi pendidikan pun dirasa kurang, dana pendidikan
telah dialokasikan sebesar 20%dari APBN, dan terjadi kenaikan setiap tahun. masyarakat kurang
mampu, begitu pun Dana bantuan operasional lebih ditujukan kepada rehabilitasi sarana secara
3
Tjip Ismail, kumpulan Artikel Kuliah Hukum Pajak,h. 2
4

Http://organisasi.org/tujuan_Nasional_yang_termaktub_dalam_pembukaan_uud_45_a_linea_ke_4_republik_indonesia_ilmu_
pendidikan_pmp_dan_ppkn.
fisik, tetapi harus diakui tunjangan profesi guru cukup menambahtingkat kesejahteraan para
guru. Pajak yang besar pastinya akan menambah kualitaspendidikan di Indonesia.Dari segi
pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan dengan program jaminan kesehatan masyarakat
(jamkesmas) dengan total dana 7,3 triliun, memang sangat membantu rakyatmiskin, yang selama
ini merasa anti pasti untuk berobat ke rumah sakit. Namun pelayanan tersebut masih kurang,
lembaga kesehatan swasta biasanya bisa memberikan pelayanan dengan baik. Ini berarti, masih
dibutuhkan dana lebih besar untuk memberikan kenyamanan kesehatan bagi masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesehatan masyarakat.Dari segi pertahanan dan keamanan, peralatan
militer Indonesia sudah ketinggalan zaman, tidak heran sering kita simak dalam berita
kecelakaan darat, laut dan udara. Hal tersebut dikarenakan karena alat yang digunakan sudah
tidak layak pakai. 5 Pengaruh Pajak Terhadap Kesejahteraan Rakyat Peran pajak belum
menjawab atau memenuhi kebutuhan rakyat, misalnya infrastruktur jalan, banyak sekali ditemui
jalan rusakdan belum diperbaiki, fasilitas jembatan yang masih kurang, akibatnya distribusi
barang menjadi terhambat dan menyebabkan ekonomi biaya tinggi.4 6

B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pajak terhadap kesejahteraan masyarat. Tujuan
khususnya adalah:
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh pajak terhadap pendapatan per-kapita indonesia.
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh pajak terhadap angka kemiskinan indonesia.

C. Pembahasan
1. Pengertian pajak
Pengertian pajak menurut Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Dan
Tata Cara Perpajakan (UU KUP) adalah kontribusi wajib kepada negara oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, Pajak merupakan kewajiban
bernegara yang diatur jelas dalam UUD 1945. Dalam pasal 23 (A)di tegaskan bahwa “pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang”.
Yang sesuai dengan pasal 27 ayat (1). Pasal 23 (A) UUD 1945 (Amandemen IV), merupakan
dasar hukum pungutan pajak di Indonesia yang berbunyi: “Pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang”. Berkaitan dengan pajak, ada
banyak pengertian yang diberikan oleh para sarjana mengenai apa sebenarnya pajak itu. Definisi
pajak menurut P.J.A. Andriani, yaitu berbunyi sebagai berikut:5 “Pajak adalah iuran kepada
negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan
5
Lihat: Pajak Sumber Utama APBN yang belum tergali Maksimal, {Lihat: Mahendra, Pajak Sebagai Pilar Negara, Suplemen
Tempo edisi 25 Oktober-4 November 2012, Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak}.
6

http://organisasi.org/tujuan_nasional_yang_termaktub_dalal_pembukaan_uud_45_a_linea_ke_4_republik_indonesia_ilmu_pe
ndidikan_pmp_dan_ppkn
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sebagai perbandingan berikut ini dipaparkan beberapa definisi pajak dari beberapa Sarjana yaitu:
6 1). Definisi Francis, berbunyi: “Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak yang
dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang untuk menutup belanja
pemerintah.” 2). Definisi Deutsche Reichs Abgaben Ordnung (RAO-1919) berbunyi: “Pajak
adalah hutang uang secara insidental atau secara periodik (dengan tidak ada kontraprestasinya),
yang dipungut oleh badan yang bersyarat umum (negara), untuk memperoleh pendapatan,
dimana terjadi suatu tatbestand (sasaran pemajakan), yang karena undang-undang telah
menimbulkan hutang pajak.” 7

1. Pengertian pajak menurut para ahli:


1. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH
Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut
kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari
pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan
untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
2. Rifhi Siddiq
Pengertian Pajak adalah iuran yang dipaksakan pemerintahan suatu negara dalam periode
tertentu kepada wajib pajak yang bersifat wajib dan harus dibayarkan oleh wajib pajak kepada
negara dan bentuk balas jasanya tidak langsung. 8
3. Pengertian Pajak Menurut P. J. A. Adriani
Pengertian Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan
tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan.

2. Pajak Instrumen Ekonomi Negara

7
R, Santoso Brotdiharjo, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, (Bandung Rafika Aditama,2003),h. 2
8
R, Santoso Brotodiharjo, Pengantar, Ilmu, Hukum, Pajak, (Bandung: Rafika Aditaman, 2003), h. 2. R, Santoso Brotodiharjo
Pengantar Ilmu Hukum Pajak, h. 3.
Pajak sebagai instrumen perekonomian merupakan sumber pemasukan utama sebuah Negara. Ia
merupakan kewajiban setiap warganegara yang diatur dalam UUD 1945. Tetapi pada faktanya
pemerintah seringkali mengalami kekurangan atau defisit, sehingga untuk menutupi kekurangan
tersebut pemerintah berhutang baik domestik atau luar negeri. Misalnya dengan menerbitkan
surat berharga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka pendek. Pajak merupakan
kontribusi utama pemasukan pemerintah, dan pajak juga merupakan sumber belanja negara. Ada
dua fungsi pajak yaitu fungsi budgeter dan fungsi Regulerend.
Pertama berfungsi sebagai budgeter, yaitu pajak sebagai sumber dana pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Fungsi pajak budgeter adalah fungsi

yang letaknya disektor publik, dan pajak tersebut merupakan suatu alat untuk memasukkan uang
sebanyak-banyaknya kedalam kas negara yang pada waktunya akan digunakan untuk membiayai
pengeluaranpengeluaran negara, terutama untuk membiayai pengeluaran rutin, dan apabila
setelah itu masih ada sisa (surplus), maka surplus ini dapat digunakan untuk
membiayai investasi pemerintah (public saving untuk public invesment).
Kedua berfungsi sebagai Regulerend atau mengatur yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur
atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Pajak mempunyai
fungsi mengatur (Regulerend), dalam arti bahwa pajak itu dapat digunakan sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan Negara dalam lapangan ekonomi dan sosial dengan
fungsi mengaturnya pajak digunakan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
yang letaknya diluar bidang Keuangan dan 9
fungsi mengatur itu banyak ditujukan terhadap sektor swasta. Misalnya dalam pajak
perseroan salah satu pasal dari ordonansi pajak perseroan 1925 memberi kebebasan dari pajak
perseroan atas pengenaan tarif yang rendah terhadap badan-badan koperasi yang berkedudukan
di Indonesia. Jadi pajak adalah tulang punggung dari pertumbuhan penyelenggaran negara.
Diperkirakan pula sekitar 25 juta masyarakat mampu yang belum membayar pajak yang baru
tergali potensi dari sumber wajib pajak hanya sebesar 10.4 % dari perkiraan 5 juta badan usaha
potensial. 12 10
Dari fungsi yang kedua, apakah pemerintah telah menjalankan fungsi pajak dengan baik, dengan
indikasi kesejahteraan bagi rakyat baik di bidang sosial dan ekonomi, dengan tersedianya
pelayanan-pelayanan publik yang baik, ketersediaan lapangan kerja, rendahnya tingkat
pengangguran, tingginya daya beli masyarakat, dan berkurangnya pendidikan. Apakah hal ini
telah tercapai, mengingat dari total seluruh masyarakat, dana pajak yang terkumpul hanya kurang
dari 20%. Sejalan dengan tema pembangunan nasional dalam RKP 2012, yaitu “Percepatan dan
Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Inklusif dan Berkeadilan Bagi Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat”, kebijakan alokasi anggaran belanja Negara dalam RAPBN tahun 2012
diarahkan kepada upaya untuk: (1). Mendorong pertumbuhan di daerah melalui pengembangan
koridor ekonomi, (2). Membangun infrastruktur yang mendukung terwujudnya wilayah, (3).
program perlindungan sosial yang berpihak kepada masyarakat lemah dan tertinggal melalui
empat klaster, (4). Penanggulangan kemiskinan dan, (5). Peningkatan kesempatan kerja.11

9
Munawir S, Pokok-pokok Perpajakan, liberty, Yogyakarta, 1985, h. 4.

Munawir, S Pokok-pokok Perpajakan, h. 4.


10
http:// Mahendra, Pajak sebagai pilar Negara, suplemen
perekonomian yang ditujukan untuk perluasan dan percepatan pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkualitas; (5). implementasi anggaran berbasis kinerja oleh K/L dengan
pendekatan pencapaian output dan outcome; (6). peningkatan kemampuan pertahanan menuju
minimum essential force; (7). perbaikan kesejahteraan aparatur Negara dan perluasan kebijakan
reformasi birokrasi; (8). pengendalian pengangkatan PNS pusat dan daerah; (9). pengalokasian
anggaran subsidi agar lebih tepat sasaran; (10). peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja
disuatu negara; serta (11). anggaran pendidikan 20 persen dari pengalokasian APBN dan
mengarahkan pemanfaatan anggarannya untuk meningkatkan aksesibilitas serta kualitas sarana
dan prasarana pendidikan. Jadi pajak adalah tulang punggung dari pertumbuhan penyelenggaran
negara. Diperkirakan pula sekitar 25 juta masyarakat mampu yang belum membayar pajak yang
baru tergali potensi dari sumber wajib pajak hanya sebesar 10.4 % dari perkiraan 5 juta badan
usaha potensial. 12 Angka 10.4% tentunya adalah angka yang relatif kecil karena untuk
membiayai defisit ini rencana pembiayaan dianggarkan pembiayaan rencana dari hutang dalam
dan luar negeri, jika suatu saat nanti membahas masalah hutang. Menurut Editoral Media
Indonesia Edisi 25 November 2011 dengan edisi “Hutang kian menggunung”13 , Jumlah hutang
Negara tahun 2011 sejumlah 1.768 triliun rupiah, sedangkan pada tahun 2001 sejumlah 1.273
triliun rupiah, yang artinya kenaikan hutang negara pertahun naik rata-rata 50 triliun rupiah.
Kenaikan 12
3. Pengaruh Pajak Terhadap Kesejahteraan Rakyat
Peran pajak belum menjawab atau memenuhi kebutuhan rakyat, misalnya infrastruktur jalan,
banyak sekali ditemui jalan rusak dan belum diperbaiki, fasilitas jembatan yang masih kurang,
akibatnya distribusi barang menjadi terhambat dan menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Dari segi
pendidikan pun dirasa kurang, dana pendidikan telah.dialokasikan sebesar 20% dari APBN, dan
terjadi kenaikan setiap tahun. Tetapi dampaknya dirasa belum begitu mengena, karena bantuan
operasional sekolah (BOS), memberikan nominal yang sangat kecil kepada masyarakat kurang
mampu, begitu pun tunjangan yang diberikan kepada guru bantu atau guru tidak tetap, minim
sekali. Dana bantuan operasional lebih ditujukan kepada rehabilitasi sarana secara fisik, tetapi
harus diakui tunjangan profesi guru cukup menambah tingkat kesejahteraan para guru. Pajak
yang besar pastinya akan menambah kualitas pendidikan di Indonesia. Dari segi pelayanan
kesehatan, pelayanan kesehatan dengan program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas)
dengan total dana 7,3 triliun, memang sangat membantu rakyat miskin, yang selama ini merasa
anti pasti untuk berobat ke rumah sakit. Demikian ini, pelayanan ini masih kurang tepat untuk
lembaga kesehatan swasta biasanya bisa memberikan pelayanan dengan baik. Ini berarti, masih
dibutuhkan bagi masyarakat dalam rangka memberikan kesehatan bagi peningkatan masyarakat.
Dari segi pertahanan dan keamanan, peralatan militer Indonesia sudah ketinggalan zaman, tidak
heran sering kita simak dalam berita kecelakaan darat, 13
laut dan udara. Hal tersebut dikarenakan karena alat yang digunakan sudah tidak layak pakai.

4. Upaya Reformasi Perpajakan di Indonesia


11
Mardiasmo, Perpajakan, Edisi Revisi 201, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011), lihat: note Keuangan & Rancangan APBN 2012,
diakses tanggal 1 November 2021, h.9-10
12
Lihat, Mahendra, Pajak Sebagai Pilar Negara, Suplemen Tempo Edisi 25 Oktober- 4 November 2012, Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak. Lihat: https:// www.Media Indonesia.com/editorial/detail/908 Diakses 27 November 2011.
13
[Lihat, Pajak Sumber Utama APBN yang belum tergali Maksimal, lihat: Mahendra, Pajak Sebagai Pilar Negara, Suplemen
Tempo Edisi 25 Oktober-4 November 2012, Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak].
Reformasi Perpajakan dilakukan pemerintah diantaranya dengan cara menindak aparat pajak
yang menyalahgunakan wewenangnya. Seperti adanya pemberian teguran, tindakan, sampai
pemecatan pegawai Kementrian Keuangan terutama pada Direktorat Jenderal Pajak. Untuk itu,
di samping perbaikan akhlak, moral, dan tanggung jawab pejabat, secara terus-menerus
dilakukan perbaikan sistem, administrasi, dan kebijakan perpajakan yang bisa mengurangi
pertemuan antara wajib pajak dan petugas. Paling tidak ada dua lompatan yang siginifikan dalam
reformasi pajak di Indonesia,17 yaitu; Pertama, pembukaan Kantor wajib pajak besar, diikuti uji
coba untuk wajib pajak menengah dan kecil dengan sistem perpajakan modern. Pada Kantor
wajib pajak besar tersebut, dibentuk account representative yang bertujuan mengetahui segala
tingkah laku, ruang lingkup bisnis, dan segala sesuatu yang berkaitan dangan hak dan kewajiban
wajib pajak yang diawasinya. Dan pelayanan kepada wajib pajak dapat dilakukan secara tuntas
pada satu meja. Kedua, adalah usulan terhadap perubahan atau amendemen undangundang
perpajakan, yakni Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan, Undang-Undang Pajak
Penghasilan (PPh), dan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Intinya adalah
mengubah tarif, subyek, dan obyek pajak agar

kompetitif. Pemerintah mengusulkan penurunan tarif PPh badan, menaikkan pendapatan tidak
kena pajak dua kali lipat, penyederhanaan tarif PPh dan PPnBM (pajak penjualan atas barang
mewah). Dalam soal subyek dari obyek pajak, pemerintah mengusulkan perluasan agar ada rasa
keadilan kepada seluruh wajib pajak.14
Selain itu, kebijakan alokasi anggaran juga diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-
sumber pendapatan negara, meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja negara, dan
mengoptimalkan manajemen pembiayaan yang bijaksana dan meningkatkan pemanfaatannya
untuk kegiatan produktif.12 Alokasi belanja Pemerintah Pusat difokuskan pada penyediaan
dukungan untuk 13 (1) Peningkatan belanja infrastruktur; (2) Implementasi cluster 4, yang terdiri
dari 6 program utama, dan 3 prioritas utama; (3) Program perlindungan sosial dalam bentuk 15
program Jamkesmas, Program Harapan Keluarga (PKH), Program Pemberdayaan Masyarakat
Nasional. Paling tidak ada dua lompatan yang siginifikan dalam reformasi pajak di Indonesia, yaitu;
Pertama, pembukaan Kantor wajib pajak besar, diikuti uji coba untuk wajib pajak menengah dan kecil
dengan sistem perpajakan modern. Pada Kantor wajib pajak besar tersebut, dibentuk account
representative yang bertujuan mengetahui segala tingkah laku, ruang lingkup bisnis, dan segala sesuatu
yang berkaitan dangan hak dan kewajiban wajib pajak yang diawasinya (knowing your taxpayer). Dan
pelayanan kepada wajib pajak dapat dilakukan secara tuntas pada satu meja.

Agenda reformasi perpajakan yang tengah digulirkan pemerintah Indonesia ini diharapkan
mampu meningkatkan penerimaan pajak dengan sistem perpajakan yang adil, sehat, efektif,
dan akuntabel.16
Kedua, adalah usulan terhadap perubahan atau amandemen undang-undang pajak penghasilan
(PPh), dan undang-undang pajak pertambahan nilai (PPN). Intinya adalah mengubah tarif,
subyek, dan obyek, pajak agar kompetitif.
14
Lihat: Anggito Abimanyu "Melihat Arah Reformasi Perpajakan", (Badan Analisa Fiskal, Departemen Keuangan RI.
15
Note Keuangan & Rancangan APBN 2012, http:// www. anggaran.depkeu.
16
http://penggumpulan_pajak_Mardiasmo_dalam Artikel.
Pemerintah mengusulkan penurunan tarif PPh badan, menaikkan pendapatan tidak kena pajak
dua kali lipat, penyederhanaan tarif PPh dan PPnBM (pajak penjualan atas
barang mewah). Dalam soal subyek dari obyek pajak, pemerintah mengusulkan perluasan agar
ada rasa keadilan kepada seluruh wajib pajak.17
pangan tertib dan lancar. 18 Selain itu, peran pajak juga sebagai retribusi bagi orang kaya,
sehingga setiap orang miskin dan masyarakat kurang mampu akan disalurkan dari dana ini
karena distribusi pendapatan yang tidak merata adalah masalah ekonomi dunia saat ini.
Seringkali, orang-orang kaya ini adalah kewajiban Negara dalam bentuk membayar pajak,
meskipun mereka juga menikmati pajak penghasilan.16 19 Hal ini

disebabkan oleh beberapa hambatan untuk pengumpulan pajak, menurut Mardiasmo dalam
artikel "Edisi Revisi Perpajakan", hambatanhambatan ini adalah:17 20 Salah satu alasan
terpenting dilakukannya reformasi pajak di banyak negara-negara berkembang adalah untuk
mengubah sistem ekonomi pasar bertujuan untuk memenuhi persyaratan agar memenuhi
perpajakan untuk meningkatkan kemampuan bersaing secara internasional. Salah satu alasan
terpenting dilakukannya reformasi pajak di banyak negara-negara berkembang adalah untuk
mengubah sistem perpajakan agar memenuhi persyaratan ekonomi pasar dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan bersaing secara internasional. 21
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan pajak penghasilan adalah dengan
menerapkan tax amnesty. Langkah ini sangat efektif dalam menangkap pajak baru karena banyak
badan usaha yang takut membayar pajak harus membayar pajak tahun sebelumnya. Sehingga
penerapan tax amnesty yang mensyaratkan kesadaran

masyarakat dan penegakan hukum legowo untuk kesejahteraan rakyat di masa depan.18 22 Ini
berarti bahwa lebih banyak dana masih dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan kesehatan
bagi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.19 23 Dalam hal pertahanan dan
keamanan, peralatan militer Indonesia sudah ketinggalan zaman, tidak heran kita sering merujuk
pada berita kecelakaan darat, laut dan udara. Itu karena alat yang digunakan sudah tidak layak
untuk digunakan.20 24 Reformasi pajak dilakukan oleh pemerintah termasuk dengan menindak
pejabat pajak yang menyalahgunakan wewenang mereka. Seperti memberikan teguran, tindakan,

17
Lihat: Anggito Abimanyu, "Melihat Arah Reformasi Perpajakan", (Makalah Badan: Analisa Fiskal, Departemen Keuangan RI.
18
Widyaningsih, Aristanti, Hukum Pajak dan Perpajakan (Bandung: Alfabet, 2011).
19
Mahendra, “Pajak Sebagai Pilar Negara, “ Suplemen Tempo, Edisi 25 Oktober-4 November
2012, Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak.
20
http:// Mardiasmo_Edisi_Revisi_Perpajakan ( Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011).
21
Sistem Perpajakan Agar Memenuhi Persyaratan Ekonomi Pasar.
22
Pajak Sumber Utama APBN yang belum Tergali Maksimal, [Mahendra, “Pajak Sebagai Pilar Negara,” Suplemen Tempo Edisi 25
Oktober-4 November 2012, Kementrian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak].
23
Ardyaksa, Theo Kusuma dan Kiswanto. 2014. “Pengaruh Keadilan, Tarif Pajak, Ketepatan Pengalokasian, Kecurangan,
Teknologi dan Informasi Perpajakan Terhadap Tax Evasion.” Accounting Analysis Journal. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
24
Enny. Agustina. 2019. “Pelaksanaan Pelayanan Publik Berkualitas Bagi Masyarakat.” Jurnal Literasi Hukum. Vol 3 No 2. PP 10
hingga pemberhentian
pegawai Kementerian Keuangan, terutama di Direktorat Jenderal Pajak. Karena alasan ini, selain
meningkatkan moral, dan tanggung jawab pejabat, perbaikan berkelanjutan dalam sistem,
administrasi dan kebijakan perpajakan dapat mengurangi pertemuan antara pembayar pajak dan
pejabat.21 25 Setidaknya ada dua lompatan signifikan dalam reformasi pajak di Indonesia, yaitu;
Pertama, pembukaan Kantor Wajib Pajak besar diikuti oleh persidangan untuk wajib pajak
menengah dan kecil dengan sistem pajak modern.22 26 22 Di Kantor Wajib Pajak besar,
perwakilan akun dibentuk yang bertujuan untuk mengetahui semua perilaku, ruang lingkup
bisnis, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban wajib pajak yang diawasi
(mengetahui wajib pajak Anda), dan layanan kepada wajib pajak dapat dilakukan sepenuhnya di
satu meja.27

Menyederhanakan tarif pajak penghasilan dan pajak penjualan barang mewah. Dalam subyek
obyek pajak, pemerintah mengusulkan ekspansi sehingga ada rasa keadilan bagi semua wajib
pajak.28
Adapun Asas pemungutan pajak sendiri digunakan sebagai pedoman dalam hal administrasi,
berbagai penyederhanaan pajak.29misalnya dengan tujuan mempercepat

proses restitusi, mempersingkat waktu untuk menyimpan dokumen, wkatu dan metode
pembayaran, dan sebagainya.30 Sebagai keseimbangan pedoman dalam amandemen undang-
undang tersebut diusulkan denda tarif yang lebih tinggi untuk wajib pajak yang sengaja tidak
memiliki nomor identitas pajak dari pembeli kerja (NPWP).
pembuatan regulasi perpajakan. Selain itu, hal ini juga berguna sebagai dasar pedoman yang
digunakan petugas yang berwenang untuk pengumpulan pajak. Secara umum, asas pajak yang
digunakan di dunia ada tiga, yakni asas tempat tinggal, asas kebangsaan dan asas sumber. Asas
pemungutan pajak sendiri digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan regulasi perpajakan.
Selain itu, hal ini juga berguna sebagai dasar pedoman yang digunakan petugas yang berwenang
untuk pengumpulan pajak. Secara umum, asas pajak yang digunakan di dunia ada tiga, yakni
asas tempat tinggal, asas kebangsaan dan asas sumber. Agar pungutan pajak tidak menciderai
rasa keadilan masyarakat, maka perlu suatu upaya pemaksaan yang bersifat legal. Legalitas
dalam hal ini adalah dengan menyandarkan pungutan pajak melalui undang-undang. Tanpa
undang-undang, pemungutan pajak tidak mengikat masyarakat dan tidak sah. Kemiskinan
didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya seperti pangan, sandang dan papan. Indonesia menggunakan garis kemiskinan untuk
menentukan apakah seseorang tergolong miskin atau tidak miskin.

25
Anggito Abimanyu, "Melihat Arah Reformasi Perpajakan", Makalah: Badan Analisa Fiskal, Departemen Keuangan RI.
26
Yuniaswati, Emay. 2016. “Pengaruh Sanksi Pajak, Administrasi Pajak Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penggelapan Pajak:
27
Ayu, Stephana Dyah. 2011. "Persepsi Efektivitas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kecenderungan Perlawanan Pajak".
28
M Jamil dan Enny Agustina.2019. "Legal Protection for Taxpayer Billboard and The Implementasi of Billboard Based on law
Number 28 Year 2009 in Regional Taxes and Regional Retribution".
29
Enny Agustina.2020."Implementasi of the regional government and administrative sanctions in Indonesian regional regulati".
30
http://Pemungutan Pajak Sebagai Keseimbangan Pedoman Amandemen.
D. Kesimpulan
Pajak merupakan iuran wajib setiap warga negara terhadap bangsa, merupakan elemen
utama instrumen perekonomian, tetapi pengaruh pajak terhadap kemakmuran masyarakat dari
segi sosial, pendidikan dan ekonomi, dan pertahanan negara dirasa bum maksimal atau belum
begitu memengaruhi kemakmuran rakyat, dana pajak belum mencukupi untuk memenuhi seluruh
kebutuhan rakyat Indonesia, rakyat miskin, penggangguran, rumah sakit murah, pendidikan
murah semua sangat kurang. Karena itu pajak sangat berperan dengan pro rakyat dalam
memajukan negara. Hal ini potensi pajak yang tergali dan penggunaan pajak yang belum
maksimal.
Dengan memahami arti penting pajak, maka diharapkan semakin tinggi kesadaran masyarakat
membayar pajak, agar tingkat kesejahteraan yang lebih baik dapat dicapai. Pembuatan regulasi
perpajakan, salain itu, hal ini juga berguna sebagai dasar pedoman yang digunakan petugas yang
berwenang untuk pengumpulan pajak. Secara umum, asas pajak yang digunakan di dunia ada
tiga, yakni asas tempat tinggal, asas kebangsaan dan asas sumber. Asas pemungutan pajak
sendiri digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan yang digunakan petugas yang berwenang
untuk pengumpulan pajak. Secara umum, asas pajak yang digunakan ada tiga, yakni asas tempat
tinggal, asas kebangsaan dan asas sumber. Agar pungutan pajak tidak mencederai rasa keadilan
masyarakat, Maka perlu suatu upaya pemaksaan yang bersifat legal.
Daftar Pustaka
Ismail, Tjip, DR., Kumpulan Artikel Kuliah Hukum Pajak.
Mahendra, Pajak Sebagai Pilar Negara, Suplemen Tempo edisi 25 Oktober-4.
November 2012, Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak.
Mardiasmo, Perpajakan, edisi revisi 2011, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011).
Munawir S, Pokok-pokok Perpajakan, liberty, Yogyakarta, 1985.
Pajak Sumber Utama APBN yang belum Tergali Maksimal, [Lihat: Mahendra,
Pajak Sebagai Pilar Negara, Suplemen Tempo edisi 25 Oktober - 4
November 2012, Kementrian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak].
R, Santoso Brotodiharjo, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, (Bandung: Rafika Aditama,
2003)Suplemen Tempo edisi 25 Oktober-4 November 2012.
Kementrian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945. Nota Keuangan&Rancangan APBN 2012,
http:// Mardiasmo_Edisi_Revisi_Perpajakan (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011)
tanggal1November2012).
http://organisasi.org/tujuan_nasional_yang_termaktub_dalam_pembukaan_uu d_45.
alinea_ke_4_republik_indonesia_ilmu_pendidikan_pmp_dan_p.
Sistem Perpajakan Agar Memenuhi Persyaratan Ekonomi Pasar.
Ardyaksa, Theo Kusuma dan Kiswanto. 2014.
“Pengaruh Keadilan, Tarif Pajak, Ketepatan Pengalokasian, Kecurangan, Teknologi dan
Informasi Perpajakan Terhadap Tax Evasion.
” Accounting Analysis Journal.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Enny. Agustina. 2019.
“Pelaksanaan Pelayanan Publik Berkualitas Bagi Masyarakat.”
Jurnal Literasi Hukum. Vol 3 No 2. PP 10Yuniaswati, Emay. 2016.
“Pengaruh Sanksi Pajak, Administrasi Pajak Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penggelapan
Pajak:
Ayu, Stephana Dyah. 2011. “Persepsi Efektifitas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kecenderungan
Melakukan Perlawanan Pajak.
Pajak Sumber Utama APBN yang belum Tergali Maksimal, [Lihat:
Mahendra, Pajak Sebagai Pilar Negara, Suplemen Tempo edisi 25 Oktober-4 November 2012,
Lihat: Anggito Abimanyu, "Melihat Arah Reformasi Perpajakan".
(Makalah: Badan Analisa Fiskal, Departemen Keuangan RI) 2http://organisasi.
org/tujuan_nasional_yang_termaktub_dalam_pembukaan_uud_45_a linea.
ke_4_republik_indonesia_ilmu_pendidikan_pmp_dan_ppkn 3 Alinea keempat Undang-Undang
Dasar 1945.
4 Tjip Ismail, Kumpulan Artikel Kuliah Hukum Pajak, h. 3.
http:// Pemungutan Pajak Digunakan Sebagai Pedoman.
Note Keuangan & Rancangan APBN 2012, http:// www. anggaran.depkeu.
Anggito Abimanyu, "Melihat Arah Reformasi Perpajakan", Makalah: Badan Analisa Fiskal,
Departemen Keuangan RI.

Anda mungkin juga menyukai