KATA PENGANTAR
...................…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI
.....……………………………………………………………………………...
BAB I ; PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….........
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………...
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II ; PEMBAHASAN
2.1 profil pangeran atasari ………..……………………………….
2.2 Silsilah ………...……………………………....
2.3 Pewaris Kerajaan Banjar………………………………………………….
2.4 Perlawanan terhadap Belanda……………………………………………………
2.5 Meninggal dunia …………………………………………………………………………..
BAB III ; PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….…….
3.2 Saran………….………………………………………………..………….
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA
A. Daftar Pustaka………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Rakyat tidak mau menerima sebab Pangeran Hidayat yang lebih berhak dan lebih
disenangi rakyat. Pertempuran rakyat Banjar melawan Belanda berkobar pada tahun
1859 di bawah pimpinan Pangeran Antasari.
Dalam pertempuran ini Pangeran Hidayat berada di pihak rakyat. Tokoh-tokoh lain
dalam pertempuran ini, antara lain Kiai Demang Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin,
Tumenggung Suropati, dan Kiai Langlang. Pasukan Antasari menyerbu pos-pos
Belanda yang ada di Martapura dan Pangron pada akhir April 1859. Di bawah
pimpinan Kiai Demang Leman dan Haji Buyasin pada bulan Agustus 1859 pasukan
Banjar berhasil merebut benteng Belanda di Tabanio.
Ketika pertempuran sedang berlangsung, Belanda memecat Pangeran Hidayat
sebagai mangkubumi karena menolak untuk menghentikan perlawanan. Pada
tanggal 11 Juni 1860 jabatan sultan kosong (karena Sultan Tamjidillah diturunkan
dari takhtanya oleh pihak Belanda, Andresen) dan jabatan mangkubumi dihapuskan.
Dengan demikian, Kerajaan Banjar dihapuskan dan dimasukkan dalam wilayah
kekuasaan Belanda.
Pertempuran terus meluas ke berbagai daerah, seperti Tanah Laut, Barito, Hulu
Sungai Kapuas, dan Kahayan. Dalam menghadapi serangan-serangan ini, Belanda
mengalami kesulitan, namun setelah mendapatkan bantuan dari luar akhirnya
Belanda berhasil mematahkan perlawanan rakyat. Pada tanggal 3 Februari 1862,
Pangeran Hidayat tertangkap dan dibuang ke Jawa.
Pangeran Antasari yang pada tanggal 14 Maret 1862 diangkat oleh rakyat sebagai
pemimpin tertinggi agama Islam dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifahtul
Mukminin gugur dalam pertempuran di Hulu Teweh pada tanggal 11 Oktober 1862.
Sepeninggal Pangeran Antasari, perjuangan rakyat Banjar dilanjutkan oleh teman-
teman seperjuangan. Perlawanan rakyat benar-benar dapat dikatakan padam setelah
gugurnya Gusti Matseman tahun 1905.
1.2. Rumusan masalah
1. mengapa Pangeran Antasari menjadi pemimpin Banjar ?
2. Apa penyebab terjadinya Perang Banjar ?
3. Bagaimana jalannyahidup Pangeran Antasari?
4. Apa akibat dari Perang Banjar ?
1.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah Perang Banjar
2. Untuk mengetahui perjuangan Pangeran Antasari dan rakyat melawan belanda
1.4.Manfaat Penulisan
A. Sebagai media untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca
B. Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya agar dapat melengkapi kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN
Seluruh rakyat, para panglima Dayak, pejuang-pejuang, para alim ulama dan
bangsawan-bangsawan Banjar; dengan suara bulat mengangkat Pangeran
Antasari menjadi "Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin", yaitu
pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemuka agama tertinggi. [2]
Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk berhenti berjuang, ia harus
menerima kedudukan yang dipercayakan oleh Pangeran Hidayatullah
kepadanya dan bertekad melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab
sepenuhnya kepada Allah dan rakyat.
Setelah terkubur selama lebih kurang 91 tahun di daerah hulu sungai Barito,
atas keinginan Banjar dan persetujuan keluarga, pada tanggal 11 November
1958 dilakukan pengangkatan kerangka Pangeran Antasari. Yang masih utuh
adalah tulang tengkorak, tempurung lutut dan beberapa helai rambut.
Kemudian kerangka ini dimakamkan kembali Taman Makam Perang Banjar,
Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin.
Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan
Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No.
06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 27 Maret 1968. Nama Antasari diabadikan
pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan yaitu Bumi
Antasari. Kemudian untuk lebih mengenalkan P. Antasari kepada masyarakat
nasional, Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) telah mencetak dan
mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal
Rp 2.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui sebab terjadinya perang
Banjar dan kepemimpinan Pangeran Antasari :
1. Rakyat tidak puas terhadap campur tangan Belanda dalam penggantian tahta di
Banjar.
2. Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk menyerah
B. Saran
- kita sebagai anak Indonsia, harus dapat mengrtahui sejarah-sejerah yang terjadi
dalam Negara Indonesia. Karena dalam sejarah itu banyak tersimpan peristiwa
penting.
- Dan kita harus menjaga warisan budayanya. Dari warisan itu kita dapat mengambil
makna atau hikmah dari para pewaris yang telah menjadikan Indonesia seperti
sekarang ini.
BAB IV
Daftar Pustaka
http://www.biografiku.com/2011/09/biografi-pangeran-antasari.html#more
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari
MAKALAH
SEJARAH PEMINATAN
“BIOGRAFI PANGERAN ANTASARI”
DISUSUN OLEH:
Andya rizka dhiantie
Anjani puspa ningrum
Kelas:
XI.IIS1
SMA NEGERI 08 PONTIANAK
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT