Air merupakan unsur utama bagi hidup kita di planet ini. Kita mampu
bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita akan
mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern kita, air
juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga
listrik, dan transportasi.
Semua orang berharap bahwa seharusnya air diperlakukan sebagai bahan
yang sangat bernilai, dimanfaatkan secara bijak, dan dijaga terhadap cemaran.
Namun kenyataannya air selalu dihamburkan, dicemari, dan disia-siakan. Hampir
separo penduduk dunia, hampir seluruhnya di negara-negara berkembang,
menderita berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air
yang tercemar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 2 miliar orang kini
menyandang risiko menderita penyakit murus yang disebabkan oleh air dan
makanan. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta
anak-anak setiap tahun.
Sumber-sumber air semakin dicemari oleh limbah industri yang tidak
diolah atau tercemar karena penggunaanya yang melebihi kapasitasnya untuk
dapat diperbaharui. Kalau kita tidak mengadakan perubahan radikal dalam cara
kita memanfaatkan air, mungkin saja suatu ketika air tidak lagi dapat digunakan
tanpa pengolahan khusus yang biayanya melewati jangkauan sumber daya
ekonomi bagi kebanyakan negara.
Banyak orang memang memahami masalah-masalah pencemaran dan
lingkungan yang biasanya merupakan akibat perindustrian, tetapi tetap saja tidak
menyadari implikasi penting yang dapat terjadi. Sebagian besar penduduk bumi
berada di negara-negara berkembang; kalau orang-orang ini harus mendapatkan
sumber air yang layak, dan kalau mereka menginginkan ekonomi mereka
berkembang dan berindustrialisasi, maka masalah-masalah yang kini ada harus
disembuhkan. Namun bagaimanapun masalah persediaan air tidak dapat ditangani
secara terpisah dari masalah lain. Buangan air yang tak layak dapat mencemari
sumber air, dan sering kali tak teratasi. Ketidaksempurnaan dalam layanan pokok
sistem saluran hujan yang kurang baik, pembuangan limbah padat yang jelek juga
dapat menyebabkan hidup orang sengsara. Oleh karena itu, meskipun makalah ini
memusatkan diri terutama pada air dan sanitasi, dalam jangka panjang akan sangat
penting memikirkannya dari segi pengintegrasian layanan-layanan lingkungan ke
dalam suatu paket pengelolaan air, sanitasi, saluran, dan limbah padat yang
komprehensif.
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat
air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya
Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan
memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini.
Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu
perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan
tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim
kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.
AIR BERSIH
DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1. SARMIYANAH 08.285
2. DEASY AMBARWATI 08.235
3. EPA NOPITA 08.241
4. TITA RINANI 08.278
5. IDI KRISNO 08.249
6. DODI KURNIAWAN 08.238
7. BENI TANAGUS 08.233