Anda di halaman 1dari 38

1

MEREDUKSI
KETERGANTUNGAN
BAHAN BAKU OBAT
HELLO!
Karyanto
Direktur PT. Global Jamu Indonesia
Founder JamuDigital
karyanto.jamudigital@gmail.com

3
POKOK BAHASAN

⬢ Keprihatinan Kemandirian Obat Nasional


⬢ Pasar Farmasi Nasional
⬢ Pemasok BBO Pasar Dunia
⬢ Jalan Panjang Industri BBO
⬢ Solusi untuk Indonesia, Apa yang tepat?

4
WEBINAR
INTERNASIONAL
TENTANG
HERBAL INDONESIA

Tempat Terbatas
Free Registration

5
1
KEPRIHATINAN
KEMANDIRIAN OBAT
NASIONAL
Maura Linda Sitanggang, irektorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2016 8
INSTRUKSI PRESIDEN

Sumber: OUTLOOK TEKNOLOGI KESEHATAN 2020 Inisiatif Penguatan Rantai Pasok Bahan Baku Obat, BPPT (2020) 9
KONDISI TERKINI

Besarnya permintaan obat dan alat kesehatan belum diimbangi dengan


kemampuan dari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Meski 72%
industri farmasi dikuasai perusahaan lokal, namun 95% bahan baku obat masih
berasal dari impor.

Begitu juga industri alat kesehatan yang tumbuh 12% setiap tahun, akan tetapi
lebih dari 90% alat kesehatan masih diimpor. Kemandirian dalam menyediakan
obat dan alat kesehatan untuk bangsa sendiri yang belum optimal, salah satu
penyebabnya karena penguasaan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa
Indonesia di bidang teknologi kesehatan dan obat-obatan masih rendah. Kondisi
itu membuat industri kesehatan nasional masih sangat bergantung pada negara
lain dalam memproduksi obat dan alat kesehatan untuk kebutuhan dalam
negeri.
10
KONDISI TERKINI
Percepatan Kemandirian. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan terus terjadi dan
membuat Indonesia terus bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan bagi warganya. Karena itu pemerintah menerbitkan Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri
Farmasi dan Alat Kesehatan.

Inpres diterbitkan guna mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing


industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri melalui percepatan pengembangan
industri farmasi dan alat kesehatan. Inpres itu melibatkan 23 Kementerian dan/atau
Lembaga (K/L) agar bekerja sama dan bersinergi untuk mengambil langkah-langkah
sesuai tugas, fungsi, dan wewenang untuk mendukung percepatan pengembangan
industri farmasi dan alat kesehatan.

11
Sumber: OUTLOOK TEKNOLOGI KESEHATAN 2020 Inisiatif Penguatan Rantai Pasok Bahan Baku Obat, BPPT (2020) 12
SWOT MEREDUKSI IMPOR BBO

STRENGTHS WEAKNESSES
1. Populasi terbesar di ASEAN (+/- 274 juta), nomor
empat di dunia. 1. Importasi BBO: 90-95 %
2. Kesadaran masyarakat tentang kesehatan meningkat. 2. Teknologi dan human capital sektor Farmasi
3. Pndapatan masyarakat kelas menengah meningkat 3. Insentif dari pemerintah kurang
4. Pertumbuhan industri farmasi 4. Alokasi biaya research and development

1. Penanaman modal investasi sektor farmasi


2. Alokasi APBN 2021: 169,7 T untuk kesehatan 1. Layanan kesehatan belum merata
3. Pengembangan OMAI 2. Keberadaan apotik masih terbatas,
4. Farmasi masuk program “Making Indonesia 4.0” didominasi di pulau Jawa
5. Relaksasi pajak dan subsidi usaha Farmasi 3. Peredaran obat palsu masih tinggi

OPPORTUNITIES THREATS

13
KENDALA PENGEMBANGAN BBO

Maura Linda Sitanggang, irektorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2016 14
Maura Linda Sitanggang, irektorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2016 15
Maura Linda Sitanggang, irektorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2016 16
2 PASAR FARMASI NASIONAL
INDUSTRI FARMASI INDONESIA

Sumber: Membangun Kemandirian Industri Farmasi Nasional Buku Analisis Pembangunan Industri - Edisi II, Kemenperin (2021) 18
PASAR FARMASI INDONESIA 2020

Sumber: OUTLOOK TEKNOLOGI KESEHATAN 2020 Inisiatif Penguatan Rantai Pasok Bahan Baku Obat, BPPT (2020) 19
PERDAGANGAN FARMASI INDONESIA

Sumber: Membangun Kemandirian Industri Farmasi Nasional Buku Analisis Pembangunan Industri - Edisi II, Kemenperin (2021) 20
KEBUTUHAN PARASETAMOL DAN AMOKSISILIN

Sumber: OUTLOOK TEKNOLOGI KESEHATAN 2020 Inisiatif Penguatan Rantai Pasok Bahan Baku Obat, BPPT (2020) 21
KONSUMSI OBAT ASEAN

Sumber: Membangun Kemandirian Industri Farmasi Nasional Buku Analisis Pembangunan Industri - Edisi II, Kemenperin (2021) 22
3 PEMASOK BBO PASAR
DUNIA
KEY MARKET PLAYERS BAHAN BAKU OBAT

Secara umum,
industri farmasi Indonesia
masih mengimpor sekitar 95
persen BBO, baik untuk
BBO aktif
atau active pharmaceutical
ingredients/API,maupun
bahan pembantu- Excipient.

Compound Annual
Growth Rate (CAGR):
tingkat pertumbuhan
rata-rata per tahun

Sumber: Verdi Budidarmo, Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), 8 September 2017 24
INDUSTRI BBO INDIA

Sumber: Verdi Budidarmo, Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), 8 September 2017 25
INDUSTRI BBO INDIA

Sumber: Verdi Budidarmo, Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), 8 September 2017 26
INDUSTRI BBO CHINA

Sumber: Verdi Budidarmo, Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), 8 September 2017 27
INDUSTRI BBO CHINA

Sumber: Verdi Budidarmo, Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), 8 September 2017 28
KRITERIA NEGARA PENGHASIL BBO

Sumber: Membangun Kemandirian Industri Farmasi Nasional Buku Analisis Pembangunan Industri - Edisi II, Kemenperin (2021) 29
4 JALAN PANJANG INDUSTRI
BBO
FUNNELING PENEMUAN OBAT BARU

Sumber: OUTLOOK TEKNOLOGI KESEHATAN 2020 Inisiatif Penguatan Rantai Pasok Bahan Baku Obat, BPPT (2020) 31
BELANJA RISET INDUSTRI OBAT

Sumber: Membangun Kemandirian Industri Farmasi Nasional Buku Analisis Pembangunan Industri - Edisi II, Kemenperin (2021) 32
RISET PENEMUAN OBAT

Sumber: Membangun Kemandirian Industri Farmasi Nasional Buku Analisis Pembangunan Industri - Edisi II, Kemenperin (2021) 33
BIAYA RISET OBAT BARU

Sumber: Membangun Kemandirian Industri Farmasi Nasional Buku Analisis Pembangunan Industri - Edisi II, Kemenperin (2021) 34
5 SOLUSI UNTUK INDONESIA
APA YANG TEPAT?
INDONDESI MEGA BIODIVERISITAS

36
WEBINAR
INTERNASIONAL
TENTANG
HERBAL INDONESIA

Tempat Terbatas
Free Registration

37
▪ SEKILAS FOUNDER JAMU DIGITAL

➢ KARYANTO: Founder Jamu Digital ➢ PENDIDIKAN:


▪ Tempat/Lahir: Magetan, 25 November 1961 ▪ S-1: Sarjana Farmasi Universitas Gadjah
▪ Tempat Tinggal: Vila Pertiwi, Blok AF/11, Mada (1990)
Jalan Raya Bogor Km. 37, Depok, Jawa ▪ S-2: Magister Manajemen Keuangan,
Barat Universitas Pancasila (1998). Lulusan
▪ HP: 0811174496 Terbaik.
▪ Email: karyanto.jamudigital@gmail.com
➢ BUKU YANG PERNAH DITULIS:
➢ RIWAYAT PEKERJAAN: • Format Baru Industri Farmasi Indonesia,
▪ Lebih dari 10 Tahun sebagai Wartawan (Pers Mahasiswa Farsigama-
Bersama Amir Hamzah Pane (GP. Farmasi,
Farmasi dan Balairung-UGM, Koran Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat Group-
Yogyakarta (1983-1990), Bisnis Indonesia-Jakarta (1990-1994) 2000)
▪ Lebih dari 20 Tahun berkarir di Bidang Farmasi (Sekretaris Eksekutif GP. ▪ Konsisten Membangun Daya Saing (Dexa
Farmasi Indonesia (1994-2000), General Manager Apotik Roxy (2000-2001), Group, 2005)
Asisten Direktur PT. Graha Ismaya-Distributor Alkes (2001-2003), Head of ▪ Resep Ilmiah Generasi Rabbani, Bersama dr.
Corporate Communication Dexa Group (2005-2016) Suprihatin, dr. Sinung (Qofa Publishing, 2015)
▪ Founder JamuDigital: MediaOnline Jamu, Nomor Satu (2017-Sekarang) ▪ Free Ebook Sains Islam Tumbuhan Obat
▪ Direktur PT Global Jamu Indonesia (2020-Sekarang). dalam AlQuran (Global Medisina Indonesia,
2021)

www.jamudigital.com

Anda mungkin juga menyukai