REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 4-5 Kuningan, Jakarta Selatan 12940
Telepon (021) 2521344, 2525045 Faksimili (021) 2525045
Laman: www.ham.go.id Email: yankomas@ham.go.id
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) dan susunan kegiatan terlampir. Mengingat pentingnya
kegiatan ini, dimohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat melakukan konfirmasi kehadiran
melalui narahubung Sdri. Zhanniza Elrian Angelita (081390217541).
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu, diucapkan terima kasih.
Mualimin Abdi
NIP 196211211982031001
Lampiran Surat
Nomor : HAM-HA.01.06-71
Tanggal : 29 Oktober 2021
1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Nagroe Aceh Darussalam
2. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatera Utara
3. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatera Barat
4. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau
5. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan Riau
6. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatera Selatan
7. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jambi
8. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Lampung
9. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bengkulu
10. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
11. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi DKI Jakarta
12. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten
13. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat
14. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah
15. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi D.I. Yogyakarta
16. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur
17. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali
18. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Barat
19. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Tengah
20. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Selatan
21. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Timur
22. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Utara
23. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Gorontalo
24. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Barat
25. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Tengah
26. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Tenggara
27. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Selatan
28. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Nusa Tenggara Barat
29. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Nusa Tenggara Timur
30. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Maluku
31. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Maluku Utara
32. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua
33. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua Barat
34. Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan Indonesia
35. Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
36. Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
37. Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Indonesia
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
RAPAT PERUMUSAN KEBIJAKAN
PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA
DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
TAHUN ANGGARAN 2021
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan hak asasi manusia masih terus terjadi hingga saat ini dan lintas sektor
bidang permasalahan serta wilayah kejadiannya. Oleh karena itu, perlu sinergitas dalam
penanganan permsalahan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk sinergi antara Pemerintah
Pusat maupun sinergi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.
Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia juga telah memiliki instrumen Aksi HAM yang
telah dilegalisasikan melalui Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia. Pada RANHAM Generasi V tersebut, pemerintah berfokus pada
pelindungan, penghormatan, dan pemajuan HAM terhadap kelompok rentan, yakni perempuan,
anak, penyandang disabilitas, dan kelompok masyarakat adat. Bagi Pemerintah Daerah,
pelaksanaan RANHAM memberikan capaian positif dalam pemajuan HAM di daerah, yakni
meningkatnya pemahaman terkait HAM di kalangan aparat pemerintah daerah dan
terlaksananya instrumen HAM dalam kebijakan pemerintah daerah. Namun demikian, masih
terdapat beberapa permasalahan dalam pemajuan HAM di daerah yang dapat berdampak pada
terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.
Permasalahan berawal ketika adanya otonomi daerah dan menjadikan beberapa
kewenangan dari Pemerintah Pusat menjadi seakan terputus saat diimplementasikan di
Daerah. Permasalahan ini selanjutnya dicoba diurai penyelesaiannya melalui Undang-Undang
Cipta Kerja, yakni dengan mengembalikan kewenangan yang sebelumnya berada di Daerah
untuk diambil alih oleh Pusat. Misalnya, berkaitan dengan permasalahan hak asasi manusia di
bidang lingkungan hidup, kehutanan, energi dan sumber daya mineral. Pada beberapa contoh
tersebut, perizinan tidak lagi diterbitkan oleh Pemerintah Daerah melainkan oleh Pemerintah
Pusat. Namun demikian, hal tersebut menimbulkan permasalahan baru, seperti Pemerintah
Daerah kesulitan dalam melakukan pengendalian dan pengawasan permasalahan tersebut di
wilayahnya.
Pada rentang tahun 2017 – 2021, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia telah
menanganani 4.906 kasus. Dari 4.906 kasus tersebut, sebanyak 2.301 kasus telah dilakukan
koordinasi maupun rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk segera didorong
penyelesaiannya. Namun demikian, tidak seluruh kasus yang dikoordinasikan maupun
direkomendasikan tersebut ditindaklanjuti oleh pihak terkait sehingga tidak dapat diketahui
apakah kasus tersebut telah selesai atau belum. Oleh karena itu, perlu adanya mekanisme
koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antar pemerintah agar permasalahan-permasalahan yang
berdimensi hak asasi manusia, tidak melebar menjadi pelanggaran hak asasi manusia karena
terabaikan penyelesaiannya oleh pemerintah.
Gambar 1
Data Kasus Yang Telah Dikoordinasikan dan/atau Disampaikan Rekomendasi dengan
Penanganan oleh Pihak Terkait
Selain RANHAM, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga memiliki aturan
terkait mekanisme penanganan dugaan pelanggaran HAM melalui Peraturan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pelayanan Komunikasi Masyarakat
Terhadap Permasalahan Hak Asasi Manusia. Dalam lima tahun implementasinya, penanganan
permasalahan hak asasi manusia tidak lagi dapat dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan
HAM sendirian, melainkan perlu adanya kolaborasi yang maksimal lintas sektor dengan
Kementerian/Lembaga maupun dengan Pemerintah Daerah. Melihat kondisi tersebut, maka
perlu adanya peningkatan regulasi dalam penanganan permasalahan hak asasi manusia di
Indonesia, serta perlu dibentuk mekanisme tim terpadu ataupun bentuk sejenisnya untuk
mengkoordinasikan penanganan permasalahan HAM di Indonesia.
Tanggung jawab negara timbul jika terdapat pelanggaran atas suatu kewajiban untuk
berbuat sesuatu maupun tidak berbuat sesuatu. Oleh karena itu, koordinasi dan kolaborasi
yang sinergi dalam penanganan permasalahan HAM merupakan salah satu bentuk upaya
pemerintah dalam melaksanakan tanggung jawab negara sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia.
B. Dasar
Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini, antara lain:
1. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Pelayanan Komunikasi Masyarakat dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 33 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020 – 2024
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia Tahun
Anggaran 2021 Nomor: DIPA-013-09-1.622020/2021 tanggal 23 November 2020
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Rapat Koordinadi ini sesuai dengan tujuan tersebut diatas, yakni:
a. Proses perancangan dan penyusunan substansi draft Rancangan Peraturan Presiden
tentang penanganan dugaan pelanggaran HAM
b. Model hubungan kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
meningkatkan sinergitas penanganan dugaan pelanggaran hak asasi manusia
c. Perluasan pengaturan sinergi penanganan dugaan pelanggaran HAM oleh K/L dan
Pemda
d. Implikasi rekomendasi penanganan dugaan pelanggaran HAM yang tidak dilaksanakan
oleh Pemda
e. Mekanisme pembentukan Sekretariat Bersama/ Tim Gabungan/Gugus Tugas/Satuan
Tugas/Desk HAM dalam penanganan dugaan pelanggaran HAM
2. Tempat:
Kegiatan dilakukan secara hybrid:
Tatap Muka : Swiss-Belhotel Serpong Jalan Lingkar Timur Komplek BSD Rawa Mekar
Jaya, Serpong, Tanggerang Selatan, Banten
Daring : zoommeeting (link menyusul)
B. Materi Permasalahan
Materi yang akan dibahas pada kegiatan ini adalah penyusunan substansi pokok kajian
rancangan Peraturan Presiden berkaitan dengan penyelenggaraan penanganan dugaan
pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.
C. Narasumber
Narasumber pada kegiatan Rapat Koordinasi, antara lain:
1. Yanuar Ahmad, Asisten Deputi Sistem Informasi Pelayanan Publik, Kementerian
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
2. Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah, Direktorat Jenderal
Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri
3. Purnomo Sucipto, SH, LL.M, Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Sekretariat
Kabinet
4. Dr. Harsanto Nursadi, SH. M.Si, Ahli Administrasi Pemerintahan, Fakultas Hukum
Universitas Indonesia
D. Moderator
Moderator pada kegiatan Rapat Koordinasi, Febrianto Hendy, Kepala Bidang Perlindungan
HAM, berasal dari Kedeputian Bidang Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia,
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
E. Peserta
Peserta Rapat Koordinasi, meliputi:
1. Mualimin Abdi, Direktur Jenderal HAM
2. Dhahana Putra, Staf Ahli Menteri Hukum dan Ham Bidang Hubungan Antar Lembaga
3. Rudi Syamsir, Asisten Deputi Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan HAM,
Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan
4. Bambang Iriana Djajaatmadja, Sekretaris Direktorat Jenderal HAM
5. Pagar Butar Butar, Direktur Pelayanan Komunikasi masyarakat
6. Hajerati, Direktur Kerjasama HAM
7. Timbul Sinaga, Direktur Instrumen HAM
8. Sri Kurniati Handayani Pane, Direktur Penguatan HAM
9. Erfan, Direktur Informasi HAM
10. Djoko Pudjiraharjo, Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional, BPHN
11. Cahyani Suryandari, Direktur perancangan Direktorat Jenderal PP
12. Rizki Arfah, Kasubdit Penyusunan RPerpres, RPermen Hukum dan HAM, Direktorat
jenderal PP
13. Farida Wahid, Kepala Sub Direktorat Instruen Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
14. Edwin Aldrin Purba, Kepala Sub Direktorat Yankomas Wilayah I
15. Henny Tri Rama Yanti, Kepala Sub Direktorat Yankomas Wilayah II
16. Sukowijono, Kepala Sub Direktorat Yankomas Wilayah III
17. Zuliansyah, Kepala Sub Direktorat Yankomas Wilayah IV
18. Abubakar, Kepala Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah I
19. Suryadianto, Kepala Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah II
20. Menuk Raharyanti, Kepala Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya Wilayah III
21. Anggarani Utami Dewi, Kepala Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya Wilayah IV
22. Apri Setyawan Priantoro, Kepala Sub Bagian TU Direktorat Yankomas
23. Erlangga Kristanto Hendratono, Analis Pengaduan Masyarakat
24. Kadek Naraiswari Anggun Saputri, Analis Pelindungan Hak-Hak Sipil dan Hak Asasi
Manusia
25. Sigit Hanafi Sulistyo, Analis Pengaduan Masyarakat
26. Lia Kartika Tampubolon, Analis Pengaduan Masyarakat
27. Ghufron Hanafi, Analis Pengaduan Masyarakat
28. Fika Trianisa Nurcandra Pratiwi, Analis Pengaduan Masyarakat
29. Zhanizza Elrian Angelita, Analis Hukum
F. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan secara fullboard dengan metode konsinyering yang dikombinasikan
dengan ceramah oleh narasumber secara Panel, kemudian dilanjutkan dengan
pembahasan substansi kebijakan oleh peserta. Adapun jadwal acara, adalah sebagai
berikut:
14.20 – 15.00 Ruang Lingkup dan Mekanisme Purnomo Sucipto, SH, LLM.
Pengaturan Regulasi Tentang Deputi Bidang Politik,
Koordinasi Lintas Hukum, dan Keamanan
Kementerian/Lembaga dalam
Penanganan Dugaan Pelanggaran Hak
Asasi Manusia
G. Dukungan Dana
Untuk melaksanakan kegiatan ini, biaya yang timbul sebagaimana dalam Rincian Anggaran
Biaya (RAB) terlampir berasal dari DIPA Direktorat Jenderal HAM.
III. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (TOR) ini dibuat sebagai acuan dengan harapan dapat
dilaksanakan dengan baik dan diperoleh hasil yang optimal.