Anda di halaman 1dari 6

INTERNAL ANALYSIS & EXTERNAL ANALYSIS

A. INTERNAL ANALYSIS

Tujuan

Mengidentifikasi hal-hal yang terjadi di dalam organisasi yang nantinya dapat digunakan
untuk melihat poin-poin mana yang harus dikembangkan agar lebih baik dari competitor

Proses audit : Resource audit

Merupakan kegiatan menilai atau checking secara detail apa-apa saja yang terjadi dalam
perusahaan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan diri dengan sumber-sumber organisasi.

Ada 4 area besar yang bisa di check untuk mengetahui kebutuhan organisasi:

1. Phycal resources
Hal yang nampak/ terlihat. seperti bangunan, alat, lahan.
2. Human resources
Menge-check orang-orang dalam organisasi secara kuanti dan kuali.
Kuanti : terkait jumlah karyawan
Kuali : pengetahuan, skill karyawan, kekuatan team, management yang bagus
3. Financial resources
Melakukan pengecheckan pada pendapatan, progress dan keuntungan organisasi,
sehingga dapat menjadikan dasar pengembangan organisasi.
4. Other resources an intangibles: goodwill, brand names, trade reltionship, and so on.
a. Goodwill  nama baik organisasi di pasaran
b. Trade relationship  pengecekan terhadap hubungan dengan mitra kerja
c. Brand names  terkait dengan symbol dari produk suatu organisasi dan terkait
dengan positioning agar tidak sama dengan kompetitor
Teknik internal analisis berdasarkan scope bisnis

1. Single bisnis : terdapat 5 model analisis


a. Resource audit
melihat ketersediaan di organisasi
b. Analysis of cost and profit
Untuk memahami kondisi internal maka harus mengevaluasi atau melihat
pengeluaran dan pemasukan dari keuntungan suatu produk yang dihasilkan oleh
perusahaan
c. Benchmarking
Membandingkan dengan mengambil acuan atau indicator yang paling tinggi atau
lebih tinggi dari perusahaan, acuan ini bisa diambil dari mana saja. Bisa dari
organisasi lain yang menjalankan bisnis di bidang yang sama yang lebih unggul dari
organisasi.
d. Chain value analysis
Mengevaluasi masing-masing produk atau jasa dan dilihat dari value suatu produk /
jasa yang ditawarkan. Value disini bukan berarti harga dari suatu produk, tetapi nilai
keseluruhan dari suatu produk itu sendiri. Sehingga konsumen tidak hanya
menguarkan dana untuk membayar harga produksi dari suatu produk tapi juga
mempunyai nilai. Analysis ini dilakukan untuk melihat sejauh mana nilai-nilai ini
menghasilkan profit bagi organisasi.
e. Supply chain analysis
Menganalisa pemasok, bagaimana dan siapa yang memasuk serta untuk mengetahui
pola pemasokan. Apabila organisasi mengerjakan sendiri (tidak meminta pemasokan
dari luar) maka organisasi itu independent. Sehingga menghindari competitor
menjatuhkan produk dari organisasi.

2. Single bisnis dan multiple bisnis : 3 model analisis


a. Shareholder value analysis
Menganalisa sejauh mana value atau nilai-nilai dari pemegang saham mengkontrol
atau mengikat organisasi.
b. Core competence
Melihat karakteristik-karakteristik unggul yang bisa dipakai bersaing dengan
kompetitor.
c. Distinctive organizational capabilities
Menganalisa kemampuan dari organisasi itu sendiri. Terdapat 4 source untuk
mengetahui kemampuan organisasi.
1) Arsitektur
2) Reputasi organisasi
3) Inovasi
4) Strategic assets
3. Multiple bisnis (memiliki anakan bisnis) : 2 model analisis
a. Assesing parenting adventages
Teknik-teknik analisa untuk memastian atau mengukur pergerakan masing-masing
bisnis dalam organisasi. Terdapat 4 metode untuk melihat pergerakan bisnis:
1) Stand alone influence
Melihat bisnis sendiri-sendiri, dikembangkan secara mandiri dan dilihat
memberikan keuntungan paling besar.
2) Linkage influence
Menyambungkan antarbisnis agar menambah jumlah keuntungan (double
keuntungan).
3) Central function and service
Induk perusahaan mengkontrol perusahaan- perusahaan di bawahnya
4) Corporate development
Mengembangkan atau membuat anak-anak cabang
b. Portofolio analysis
Terdapat 4 kategori bisnis:
a) Star
Pertumbuhan pasar tinggi dan market share tinggi sehingga ada dalam kondisi yg
bagus
b) Tanda Tanya
Pertumbuhan pasar tinggi tetapi market share rendah sehingga memerlukan atau
diferensiasi dengan competitor
c) Cow
Pertumbuhan pasar rendah dan market share yang tinggi. Pelaku bisnis bertahan
dan berharap pertumbuhan pasar meningkat. Ex: bisnis property
d) Dog
Pertumbuhan pasar rendah dan market share rendah sehingga pelaku bisnis
diharapkan menutup bisnisnya segera karena akan membuat cost organisasi tinggi
tanpa adanya peningkatan profit.

B. EXTERNAL ANALYSIS

Pengertian esternal analysis

External analysis digunakan untuk memahami hal-hal apa saja yang mempengaruhi
organisasi di masa yang akan datang, agar strategi tetap memenuhi kebutuhan.

Level analysis ( terdapat 3 level )

1. Checking perubahan lingkungan global


2. Perubahan di dalam industry
3. Mengetahui aktivitas dari competitor atau spesifik event

PETS analysis : hal-hal yang dianalsis

1) Political change
Hal-hal yang pemerintah lakukan, aturan-aturan perintah, dan UU.
2) Economic change
Kurs mata uang, kebutuuhan pasar (permintaan pasar)
3) Social change
Habbit atau kebiasaan yang berubah, lingkungan, cita rasa orang terhadap sesuatu
4) Technology change
Berkembangnya teknologi, perubahan proses2

Asset yang dinilai atau dinalisa

1) Stakeholder
2) Corporate govenance
3) Responsibility

Industri analysis :

a) Porter’s Five force model


1. A threat of entry
Kesulitan untuk memasasuki produk ke pasaran
2. A threat of substitution
Adanya barang-barang substitusi di pasaran
3. The bargaining power of buyer
Semakin mudah pembeli melakukan transaksi dengan distributor sehingga mendapatkan
harga yang lebih murah. Ex: lebih mudah membeli sari ayu disbanding oriflame
4. The bargaining power of supplier
Kesulitan mengakses barang yang dibisniskan karena kurangnya supplier
5. The degree of rivalry among competitor
Menganalisa apakah barang yang dibisniskan bergantung pada barang lain.

b) By Grove (1996)
1. The power of complementor
Kekuatan dari pelengkap
2. The power of lobby group
Membuat aliansi antar bisnis untuk menguasai/ lobbying pasar
3. Changing fusion and fickless
Perubahan life style yang perlu diwaspadai

c) Ohmae’s Model for analysis competitor


1. Menginintensifkan fungsi diferensiasi dari produk
Produk memilikipembeda dengan kompetitior, sehingga harus di cek dengan competitor
secara umum sehingga diperoleh keunggulan produk dan produk menjadi menonjol
2. Building on relative superiority
Mencapai keuntungan kompetitif yang lebih besar dengan cara membandingkan produk
dengan produk lain
3. Melihat derajad kebebasan organisasi
Jika terlalu bergantung dengan perusahaan lain maka strategi perusahaan tidak bebas
sehingga memerlukan pengulangan setting strategi
4. Memiliki inisiatif agresif yang tinggi
Industry harus memiliki daya inovasi uang tinggi sehingg dapat membentuk perbedaan
dengan kompetitor.

Anda mungkin juga menyukai