Anda di halaman 1dari 7

Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki satu fungsi atau lebih.

Berdasarkan
letaknya, organ tubuh terbagi menjadi organ dalam dan organ luar. Jantung, ginjal, lambung, dan
usus merupakan beberapa contoh organ dalam tubuh, sedangkan contoh organ luar tubuh adalah
hidung dan kulit. Berbagai jenis organ ini saling bekerja sama dan membentuk suatu sistem
organ pada tubuh manusia. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ saling bergantung
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tanpa ada kerja sama dengan organ lain, maka proses
dalam tubuh tidak akan terjadi. Menurut Brum (1994), manusia memiliki 9 sistem organ yaitu
sistem pencernaan, sistem pernapasan/ respirasi, sistem sirkulasi, sistem eksresi, sistem gerak,
sistem reproduksi, sistem saraf, sistem integumen dan sistem hormon. Namun, pada bab ini
hanya akan dibahas 3 sistem organ saja pada manusia, yaitu sistem pencernaan, sistem
pernapasan, dan sistem gerak.
1. Sistem Pencernaan Makanan
Manusia membutuhkan makanan yang diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Makanan yang
kita makan harus dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. Proses
pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat
pencernaan makanan pada manusia adalah organ organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan
yang kita makan.
a. Mulut
Proses pencernaan makanan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut, rongga mulut
merupakan awal saluran pencernaan. Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan
kimiawi. Di dalam mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah untuk membantu proses
pencernaan makanan.
1) Lidah
Lidah (Lingua) berperan dalam pencernaan makanan secara mekanik. Lidah membantu dalam
proses mengunyah, menelan, mengenali rasa, dan mengenali tekstur makanan. Selain itu, lidah
juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
2) Gigi
Gigi berfungsi untuk memecah makanan menjadi potongan yang lebih kecil. Hal ini akan
membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna lebih efisien dan cepat.
3) Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Ludah berfungsi untuk melarutkan
makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam,
dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase) yang berfungsi mengubah makanan
dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana jenis maltosa.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Makanan setelah dicerna di dalam mulut akan bergerak masuk ke dalam kerongkongan
(esofagus). Kerongkongan memiliki bentuk menyerupai selang air atau tabung dengan panjang
sekitar +25-30 cm. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah
dari mulut menuju ke lambung.
Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Bagian pangkal kerongkongan (faring)
berotot lurik dan bekerja secara sadar. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar
enam detik. Makanan sebelum masuk ke dalam esofagus akan melewati tekak atau faring. Faring
merupakan pertemuan antara saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Agar makanan tidak
masuk ke saluran pernapasan, pada faring terdapat epiglotis. Pada saat menelan, epiglotis akan
menutup saluran pernapasan. Otot kerongkongan berkontraksi secara bergelombang sehingga
mudah mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak
peristaltik. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan
secara bergantian.
c. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak di
bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan limpa. Lambung
berbentuk menyerupai huruf J. Lambung mencerna makanan dengan menggiling makanan
menggunakan ototnya yang berlapis-lapis. Kemudian, makanan tersebut dipecah dan dihaluskan
kembali hingga bertekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut dengan bantuan asam dan
enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
 Asam klorida (HCl) yang membunuh mikroba pada makanan dan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
 Pepsin (sebelumnya berbentuk pepsinogen) yang memecah protein menjadi pepton.
 Lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Renin yang mengendapkan protein pada susu.
d. Usus Halus (Intestinum)
Makanan setelah dicerna di dalam lambung akan masuk ke dalam usus halus (intestinum). Usus
halus merupakan suatu saluran menyerupai selang dengan diameter sekitar 2,5 cm. Jika
dibentangkan, usus halus dapat mencapai panjang sekitar 6 meter.
Di dalam usus halus terjadi dua proses penting, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim dan
penyerapan sari-sari makanan ke dalam pembuluh darah. Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
1) Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang disejajarkan.
2) Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong.
3) Ileum (usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Dalam menjalankan fungsinya, usus halus dibantu oleh hati, pankreas, dan kelenjar pada dinding
usus halus. Setiap organ tersebut akan mengeluarkan enzim yang membantu dalam pencernaan.
Hati menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu tersebut memiliki fungsi memecah lemak agar
mudah dicerna. Empedu tidak mengandung enzim, namun berperan dalam memecah lemak.
Selain itu, hati merupakan tempat metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Pada saat proses
pencernaan berlangsung, kantung empedu akan melepaskan cairan empedu menuju duodenum
melalui saluran empedu.
Selain itu, pankreas juga membantu usus halus dalam proses pencernaan. Pankreas memiliki dua
fungsi utama, yaitu menghasilkan hormon yang mengatur glukosa darah dan menghasilkan
pancreatic juice. Pancreatic juice merupakan sekresi pankreas yang bercampur dengan air.
Pancreatic juice ini akan masuk ke dalam duodenum melalui saluran pankreatik. Pancreatic juice
akan menetralkan kandungan asam pada makanan sebelum masuk ke usus halus.
e. Usus Besar
Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas
terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai
usus besar turun yang berlanjut berbentuk “S”. Diameter usus besar dapat mencapai sekitar 6,5
cm, sedangkan panjangnya sekitar 1,5 m. Pada usus halus terjadi proses penyerapan zat-zat
makanan. Adapun zat yang tidak dapat diserap akan terdorong menuju usus besar. Di dalam usus
besar, sisa makanan akan diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli.
Tugas utama usus besar adalah menyerap air dan nutrisi yang tersisa dari sisa makanan, sehingga
menjadi lebih padat dan membentuk tinja. Sisa makanan yang siap dikeluarkan dari tubuh
disebut feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam usus besar tidak kembali ke usus halus,
terdapat katup yang membatasi keduanya. Katup tersebut dinamakan katup ileosekal.
f. Anus
Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristaltik menuju ke
rektum (poros usus) yang merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Bagian bawah poros
usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur yang nantinya mengeluarkan feses. Gerakan
peristaltik dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Akan tetapi, pada saat buang air besar
otot spingter di anus dipengaruhi oleh otot lurik (otot sadar). Jadi, proses defekasi (buang air
besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot spingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses
dapat terdorong ke luar anus.

2. Sistem Pernapasan
Pernapasan adalah proses pertukaran gas antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen diperlukan untuk oksidasi
(pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk
menghasilkan energi. Selain menghasilkan energi, pernapasan juga menghasilkan karbon
dioksida, dan uap air. Sistem pernapasan pada manusia memiliki struktur dan fungsi yang sangat
kompleks.
 Hidung
Hidung merupakan tempat atau pintu utama udara dihirup. Melalui hidung manusia
menghirup oksigen untuk disalurkan ke dalam paru - paru. Sebagai pintu utama, hidung
harus menyaring udara yang masuk ke tubuh. Untuk itu terdapat bulu hidung yang
tugasnya menyaring debu halus agar tidak masuk ke tubuh.
 Faring
Faring sering juga disebut sebagai tenggorokan bagian atas manusia. Faring ini
bentuknya seperti tabung dan letaknya di belakang rongga hidung. Fungsi dari faring ini
adalah sebagai penyalur. Jadi udara yang masuk ke tubuh disalurkan lewat faring ke
trakea.
 Epiglotis
Epiglotis berupa lipatan pada tulang rawan dan letaknya tepat di belakang lidah. Epiglotis
ini mirip seperti katup. Saat bernapas ia akan terbuka, dan saat kita makan ia akan
tertutup agar makanan tidak masuk. Saat seseorang tersedak ketika minum atau makan,
artinya makanan atau minuman mencoba masuk ke pernapasan, lalu epiglotis
menutupnya.
 Laring
Laring sering juga disebut sebagai kotak suara, dan letaknya berada di persimpangan
flaring. Laring memiliki dua pita suara, yang bertugas memproduksi suara. Ketika kita
berbicara, maka ada udara yang keluar dari mulut. Udara ini lewat melalui pita suara
yang berimpit, akibatnya timbullah getaran.
 Trakea
Trakea sering juga disebut sebagai batang tenggorokan. Trakea tersebut tugasnya adalah
mengalirkan udara ke paru-paru. Bentuk trakea seperti tabung berongga lebar, yang
terhubung langsung pada bronkus paru-paru.
 Tabung Bronkial
Sesuai dengan namanya tabung bronkial bentuknya menyerupai tabung. Pada tabung
bronkial terdapat silia atau rambut kecil dan bergerak secara gelombang. Gerakan
tersebut membuat dahak, dan lendir keluar ke tenggorokan. Dahak atau lendir yang
terdapat pada tabung bronkial tersebut bertugas mencegah debu masuk ke paru - paru.
 Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang bronkus yang bertugas menyalurkan udara ke alveoli. Selain
itu tugas lain dari bronkiolus adalah mengendalikan jumlah udara yang masuk ke paru-
paru ketika kita bernafas.
 Paru-paru
Paru-paru letaknya berada di dalam tulang rusuk dan jumlahnya sepasang. Paru-paru
merupakan tempat menampung udara. Udara yang berisi oksigen tersebut akan dialirkan
ke pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Pekerjaan ini dibantu juga oleh
pompaan dari jantung. Dengan demikian tubuh manusia bisa tetap bekerja.
 Alveolus
Pada paru-paru terdapat kantong-kantong kecil yang disebut sebagai Alveolus. Alveolus
ini merupakan tempat bertukarnya oksigen dan karbondioksida. Karbondioksida akan
dialirkan ke alveolus sehingga dapat dihembuskan ke luar tubuh.
 Diafragma
Saat kita menghirup udara, maka diafragma akan berkontraksi menjadi lebih datar. Saat itulah
paru-paru membesar untuk dapat menampung udara yang kita hirup. Saat kita membuang napas,
yang terjadi adalah otot diafragma akan relaksasi dan otot tulang rusuk mengendur.

3. Sistem Gerak

Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh yang
terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif manusia ialah otot-otot yang
menempel pada tulang dan rangka manusia sedangkan alat gerak pasif pada manusia ialah
sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka.

a) Rangka

Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling berhubungan. Tulang-
tulang yang menyusun rangka tubuh manusia mempunyai bentuk beraneka ragam sesuai dengan
kedudukannya dalam tubuh serta fungsinya. Secara umum fungsi rangka adalah sebagai alat
gerak pasif, memberikan bentuk tubuh, menahan dan menegakkan tubuh, sebagai tempat
melekatnya otot, melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru, sebagai tempat
pembentukan sel darah pada sumsum tulang, dan tempat penyimpanan kalsium dan fosfor.
Berdasarkan letaknya, tulang penyusun rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu:

1. Rangka Badan (Aksial)

Rangka aksial terdiri atas:

 Tengkorak

Tulang-tulang pada tengkorak melindungi otak dan menjaga saluran masuk sistem pencernaan
(rongga mulut) serta lobang masuk sistem respirasi (rongga hidung).

Tulang tengkorak bagian kepala (tulang tempurung atau kranium)

Tulang tengkorak bagian kepala (kranium) mengelilingi dan melindungi otak. Saat bayi
dilahirkan, tulang tengkorak bagian kepala belum menyatu sempurna. Namun dalam
pertumbuhan dan perkembangannya tulang tengkorak tersebut menyatu membentuk tempurung
kepala. Hubungan tulang tengkorak bagian kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat
digerakkan.

Tulang tengkorak bagian kepala terdiri atas 10 buah tulang yaitu: 1 tulang tengkorak belakan, 1
tulang dahi, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis, dan 2 tulang baji

Tulang tengkorak bagian muka (wajah)

Tulang-tulang tengkorak bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakan, kecuali tulang rahang
bawah. Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas: 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah,
2 tulang pipi, 2 tulang mata, 2 tulang hidung, 2 tulang langit-langit, dan 1 tulang pangkal lidah.

 Rangka dada

Tulang dada merupakan tulang pipih berada di bagian tengah dan depan rongga dada. Tulang
dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk dan otot-otot yang membantu kita bernapas.
Tulang rusuk juga melindungi jantung.

Tulang dada terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu (tungkai), bagian badan (bagian tengah), dan
bagian taju pedang (terbuat dari tulang rawan)

Tulang rusuk terdiri dari 3 jenis tulang, yaitu 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

 Rangkaian tulang belakang

Fungsi tulang belakang adalah sebagai penyangga tulang tengkorak, menyokong tubuh, menjaga
kesetabilan tubuh, dan sebagai tempat melekatnya tulang-tulang rusuk.
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang terbagi atas: 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang
punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu, dan 4 ruas tulang
ekor yang menyatu.

2. Rangka Anggota Gerak (Apendikular)

 Gelang Bahu

Tulang belikat bersama tulang selangka membentuk gelang bahu. Gelang bahu menyediakan
tempat hubungan bagi lengan pada rangka aksial.

 Lengan

Salah satu ujung tulang lengan atas melekat pada gelang bahu. Ujung bawah bertemu dengan dua
buah tulang lengan bawah pada sendi siku.

 Tangan

Terdapat delapan buah tulang pada pergelangan tangan, tersusun atas dua baris, empat tulang
dalam setiap baris. Adanya tulang ini membuat pergelang tangan leluasa bergerak. Tulang-tulang
pergelangan tangan bersambungan dengan lima tulang yang membentuk telapak tangan. Setiap
jari memiliki tiga buah tulang, kecuali pada ibu jari yang hanya dua tulang. Ujung ibu jari dapat
menyentuh semua ujung jari lainnya.

 Gelang Panggul

Tulang panggul membentuk gelang yang kuat dapat menyeimbangkan berat tubuh pada kaki.
Gelang panggul juga melindung kebanyakan organ yang ada pada rongga perut, khususnya organ
reproduksi. Walaupun gelang panggul terdiri atas banyak tulang, tulang-tulang itu bersambungan
sangat erat dan menyatu, sehingga tampaknya hanya sebuah tulang.

 Tungkai

Tulang paha merupakan tulang terbesar, terkuat, dan terberat di dalam tubuh. Hal itu disebabkan
tulang paha harus mendukung berat tubuh bagian atas sewaktu berjalan, berlari, atau sewaktu
kita melompat. Masing-masing tulang paha memanjang dari panggul sampai lutut. Di bawah
lutut, terdapat dua buah tulang yang lebih kecil yang membagi beban berat tubuh. Tulang yang
lebih besar (tulang kering) menyangga beban lebih banyak yang berasal dari tulang paha dan
diteruskan pada kaki. Tulang yang lebih kecil (tulang betis) membantu tumit bergerak dengan
leluasa. Tempurung lutut selalu berada di tempatnya, diikat oleh tendon dari otot sekitarnya.
Tulang ini melindungi sendi lutut dan memungkinkan lutut membengkok secara halus.

 Kaki

Struktur kaki mirip struktur tangan, tetapi kaki lebih kuat dan lebih kaku. Sebagaimana halnya
tangan, lima buah tulang membentuk telapak kaki. Tulangtulang ini berhubungan dengan tulang-
tulang jari kaki. Ibu jari kaki, mirip dengan ibu jari tangan, hanya terdiri atas dua buah tulang.
Jari kaki lainnya terdiri atas tiga buah tulang. Tulang terbesar pada kaki dan tulang yang terkecil
pada jari kaki berperan menyerap kejutan sewaktu berjalan.

 Sendi

Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi. Sendi diikat oleh ligamen dan tendon.
Terdapat tiga jenis sendi, yaitu sendi dengan gerakan bebas, sendi dengan gerakan terbatas, dan
sendi yang tidak dapat bergerak.

b) Otot

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya untuk melakukan kontraksi (memendek)
dan relaksasi (memanjang atau kembali ke ukuran semula). Dalam tubuh otot menyusun 40%
berat tubuh. Otot dapat menggerakkan tulang karena ada bagian otot yang melekat pada tulang
yang disebut tendon.

Jenis Otot Manusia dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penampakannya:

 Otot Lurik

Dikatakan otot lurik karena adanya daerah gelap dan daerah yang terang berselangan kalau
dilihat dengan mikroskop. Otot lurik diisebut juga otot sadar karena bekerja menurut perintah
otak. Disebut otot rangka, karena otot ini melekat pada tulang (rangka) yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif. Otot lurik terdapat pada sebagian besar tubuh dan anggota gerak. Ujung otot
lurik yang melekat pada tulang disebut urat otot (tendon).

 Otot Polos

Ciri-ciri otot polos adalah ketika dilihat di mikroskop tampak polos, sel-selnya berbentuk
gelendong yang kedua ujungnya meruncing, selnya hanya memiliki 1 inti yang terletak di tengah
sel. Otot ini bekerja secara tidak sadar (tanpa perintah otak) sehingga disebut otot tak sadar.
Reaksi kerjanya lambat dan teratur, sehingga tidak mudah lelah. Otot ini terdapat pada bagian-
bagian dalam tubuh, seperti pencernaan makanan, pembuluh darah, alat pernapasan, alat
ekskresi, saluran kelamin, dan dinding rahim (uterus)

 Otot Jantung

Disebut otot jantung, kerena hanya terdapat pada jantung. Otot jantung berfungsi menggerakan
jantung untuk memompa darah kse seluruh bagian tubuh. Kontraksi dan relaksasi otot jantung
menyebabkan bilik jantung menyempit dan melebar secara berirama sehingga menimbulkan
detak jantung.

Ciri-ciri otot jantung adalah selnya berbentuk silindris dan bercabang yang disebut sinsitium.
Otot ini memiliki serat-serat seperti otot lurik, namun serat lurik otot jantung lebih sedikit
dibandingkan otot lurik. Otot ini bekerja secara tidak sadar, reaksi kerjanya lambat dan teratur.

Anda mungkin juga menyukai