PENDAHULUAN
Setiap orang pasti menginkan karir professional yang dia cita-citakan. Dari yang kecil
sampai besar, dari yang sudah diketahui sampai belum diketahui cita-citanya. Untuk
itu dalam karir professional kita harus tau apa yang kita inginkan kedepannya.
Dengan menganalisa kebutuhan dan kekurangan kita untuk mencapai karir yang
dicita-citakan. Contoh membuat inventarisasi kelemahan dan kelebihan diri anda yang
dkaitkan untuk mencapai cita-cita tersebut. Setelah semua hal itu disiapkan langkah
selanjutnya adalah membuat action plan yang ingin dilakukan untuk mencapai
1. Apa karir profesional yang akan anda capai dan dalam bidang sektor apa?
2. Apa saja inventarisasi kelemahan dan kelebihan diri anda yang dikaitkan dalam
capaian cita-cita sukses dalam karir profesional bidang TIK maupun kehidupan
secara luas?
3. Dari daftar inventarisasi tersebut, apa saja rencana aksi yang akan anda lakukan
dari mulai hari ini dan seterusnya menuju capaian sukses tersebut?
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Apa karir profesional yang akan di capai dan dalam bidang sektor apa?
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu
kehidupan seseorangdan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.
Dengan demikian karir seorangindividu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai
macam kesempatan. Jika ditinjau darisudut pandang organisasi, karir melibatkan
proses dimana organisasi memperbaharui dirinyasendiri untuk menuju efektivitas
karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikapkarir dan perilaku dapat
memuaskan seorang individu.
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan
sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan
menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota
2
suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara
atau wilayah. Meskipun begitu, sering kali seseorang yang merupakan ahli dalam
suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan
merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh,
dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan
dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah
turnamen/kompetisi demi uang.
Untuk saat ini saya masih focus dalam mempelajari bidang IT, smabil
mencari
tahu mana profesi yang akan cocok untuk saya kedepannya. Mungkin berkaitan
dengan data menjadi data sience atau data analyst.
2.3 Apa saja inventarisasi kelemahan dan kelebihan diri anda yang dikaitkan
dalam capaian cita-cita sukses dalam karir profesional bidang TIK maupun
kehidupan secara luas?
A. Kelamahan Diri
Penyebabnya:
Karena, saya dapat mengerjakan pekerjaan sekaligus banyak. Orang sangat
mempercayai saya dalam mengerjakan tugas, akan tetapi jika saya dikejar
deadline saya menjadi kurang maksimal dan kurang perform.
Penyebabmya:
Karena, dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang deadline saya jadi mudah
emosi jika diganggu. Oleh sebab itu saya harus fokus dan tidak diganggu
dalam mengerjakan tugasnya.
B. Kelebihan Diri
1. Fast Learning
Penyebab:
Karena, saya saat ini bekerja dibidang akuntansi. Saya harus cepat belajar
karena kuliah yang saya ambil dibidang teknologi system informasi dan
karir teknologi yang ingin saya capai.
2. Multitasking
Penyebab:
3
Karena, saya saat ini bekerja dan sedang kuliah juga saya harus bisa
multitasking bekerja dan belajar untuk memperbaiki karir professional
saya.
3. Mudah Beradaptasi
Penyebab:
Saya saat ini sedang bekerja dan kuliah jadi saya harus mudah beradaptasi
dalam bekerja dan kuliah untuk memudahkan dalam berkomunikasi untuk
karir professional saya.
2.4 Dari daftar inventarisasi tersebut, apa saja rencana aksi yang akan anda
lakukan dari mulai hari ini dan seterusnya menuju capaian sukses tersebut?
Action plan (rencana aksi) adalah satu set tugas yang diberikan kepada
individu atau tim yang berisi daftar target untuk setiap tugas serta tenggat waktu,
orang yang bertanggung jawab, dan langkah-langkah untuk sukses. Rencana aksi
memberikan gambaran untuk individu atau tim bagaimana kesuksesan mereka
akan mempengaruhi pencapaian tujuan seluruh organisasi.
4
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Untuk mencapai suatu karir professional dibutuhkan cita – cita yang jelas dalam
pengenalan diri dan rencana yang akan diambil kedepannya. Salah satunya mengenal diri
utamanya kepribadian, bakat, potensi, kelebihan dan kekurangan. Dengan mengenal diri kita
jadi tau apa hal-hal yang harus kita lakukan kedepannya untuk mencapai karir professional
yang dicita-citakan.
Dengan menginventarisasikan kekurangan dan kelebihan pada diri kita sendiri, kita
dapat mengenal diri kita sendiri dengan baik tujuannya dalam upaya perbaikan diri dan
mengenal potensi diri yang ada kedepannya. Serta melihat penyebab kekurangan dan
kelebihan dari inventaris tersebut.
Kemudian membuat action plan juga menekankan pentingnya memahami skala prioritas
dalam kehidupan sehingga mempermudah seseorang melakukan action plan yang diinginkan
dalam menetapkan arah tujuan hidup. Pentingnya untuk membuat jadwal kegiatan,
menentukan anggaran, menentukan prioritas serta evaluasi dari setiap bulannya untuk
mengetahui progress dan perkembangan action plan yang sudah tercapai.
5
DAFTAR PUSTAKA
[1] Artistico D., Pinto A. M, Douek J., Black J., & Pezzuti L. (2013). The value of
removing daily obstacles via everyday problem-solving theory: Developing an
applied novel procedure to increase self-efficacy for exercise. Front Psychology,
4(20). http://dx.doi.org/10.3389/fpsyg.2013.00020
[2] Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, “Interpersonal Skill”, Modul Pelatihan Diklat Penjenjangan Auditor
Pengendali Teknis, Edisi Keempat, 2007 https://docplayer.info/49409307-Interpersonal-
skill-diklat-penjenjanganauditor-pengendali-teknis-pusat-pendidikan-dan-pelatihan-
pengawasanbadan-pengawasan-keuangan-dan-pembangunan.html
[3] https://www.berkeleywellbeing.com/strengths.html(the Berkeley Well-Being Institute,
LLC). access on Friday November 26th 2021 at 10.24 pm
[4] Hakim,Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.