PERTEMUAN KE-7
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN ARUS KAS
Kelompok 1 :
Kelompok 1
Solvabilitas
Sebagai akuntan juga perlu mengetahui tingkat solvabilitas suatu entitas, dimana
solvabilitas ini untuk mengukur kemampuan entitas untuk melunasi liabilitasnya.
Dengan kata lain yang berarti menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi
seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.
B. Elemen Dalam Laporan Posisi Keuangan
Awal dari teori akuntansi adalah adanya konsep double entry accounting system yang
sudah tidak terpisahkan dari akuntansi keuangan dimana dalam sistem terdapat elemen-
elemen dalam laporan keuangan. Terkait sub bahasan kali ini terkait elemen dalam
laporan posisi keuangan yang secara induk elemennya terdiri dari Aset, Liabilitas dan
Ekuitas.
Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan. Aset diakui dalam laporan posisi keuangan kalau besar kemungkinan
(probable) bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aset
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Menurut FASB, suatu aktiva mempunyai tiga karakteristik dasar, yaitu:
a. Aktiva menyimpan kemungkinan manfaat masa depan yang menyangkut
kapasitas, secara sendiri-sendiri atau dalam kombinasi dengan aktiva lain,
untuk secara langsung atau tidak langsung memberi sumbangan pada arus
masuk kas bersih di masa depan.
b. Satuan usaha tertentu dapat memperoleh manfaat itu dan mengendalikan akses
pihak lain pada aktiva itu.
c. Transaksi atau peristiwa lain yang menimbulkan hak atau kendali satuan usaha
atas manfaat tersebut sudah terjadi.
Penurut PSAK 1 menyebutkan informasi minimum yang harus dicakup dalam laporan
posisi keuangan dalam elemen Aset terdiri dari:
1. Aset Lancar
Diklasifikasikan sebagai aset lancar jika:
o Entitas mengharapkan akan merealisasikan aset atau mengharapkan akan
merealisasikan aset, atau bermaksud bermaksud untuk menjual atau
menggunakannya, dalam siklus operasi normal;
o Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
o Entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam mengharapkan akan
merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah pelaporan; atau
o Kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut tersebut
dibatasi dibatasi pertukarannya pertukarannya atau penggunaannya
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan
setelah periode pelaporan.
Contoh sub elemen dari aset lancar
Kas Aset yang disetarakan dengan uang tunai. Kas ini adalah
uang yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh: kas di tangan/
kas di perusahaan, kas di bank.
Merk, Hak Paten, Aset tidak berwujud yang merupakan citra produk dan
Goodwill, Hak Cipta memiliki kekuatan hukum.
Liabilitas
Liabilitas merupakan utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung masa manfaat.
Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan kalau besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi, akan dilakukan untuk
menyelesaiakan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur
dengan andal.
Menurut FASB, suatu kewajiban mempunyai tiga karakteristik esensial berikut ini,
yaitu:
a. Kewajiban mengandung tugas atau tanggung jawab saat ini bagi satu atau
lebih satuan usaha, yang memerlukan penyelesaian berupa kemungkinan
penyerahan ata penggunaan aktiva di masa depan pada tanggal tertentu atau
yang dapat ditentukan, bila terjadi suatu peristiwa tertentu, atau berdasarkan
permintaan.
b. Tugas atau tanggung jawab itu menimbulkan kewajiban bagi satuan usaha
tertentu, dengan tidak atau sedikit menyisakan kebebasan untuk menghindari
pengorbanan masa depan itu.
c. Transaksi atau peristiwa lain yang menimbulkan kewajiban satuan usaha itu
sudah terjadi.
Menurut PSAK 1 menyebutkan informasi minimum yang harus dicakup dalam
laporan posisi keuangan dalam elemen Liabilitas terdiri dari:
1. Liabilitas Jangka Pendek (Lancar)
Diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar jika:
o Mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas mengharapkan akan
menyelesaikan laibilitas tersebut tersebut dalam siklus operasi normalnya;
o Memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
o Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah periode pelaporan; atau
o Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Contoh sub elemen dari liabilitas lancar
Pendapatan diterima Penerimaan di muka berupa kas (uang tunai) atau barang
di muka untuk penyediaan barang dan atau jasa di masa yang akan
datang. Contoh: belum melakukan pekerjaan, tetapi sudah
dapat uang (uang muka) berarti masih punya utang.
Utang bank Pinjaman yang didapatkan dari bank yang memiliki jatuh
tempo lebih dari 1 (satu) tahun.
Utang hipotek Pinjaman dari pihak luar dengan jaminan aset tetap dan
masa jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun.
Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.ekuitas
merupakan bagian pemilik atas suatu entitas. Jenis dan pengklasifikasian ekuitas
tergantung pada bentuk badan hukum entitas sebagai perusahaan perseorangan, firma,
perseroan komanditer (CV), perseoran terbatas (PT), perusahaan umum (Perum),
perusahaan jawatan (Perjan), koperasi, yayasan, lembaga sosial dan entitas lainnya
yang sejalan dalam PSAK.
Komponen ekuitas yang lazim dipakai sebagai berikut
EKUITAS
Modal Saham xxx
Tambahan modal disetor xxx
Uang muka setoran modal xxx
Komponen ekuitas lainnya xxx
Saldo Laba xxx
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx
Jumlah Ekuitas xxx
Komponen ekuitas lainnya yaitu pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui
dalam laba rugi, namun menjadi bagian dari penghasilan komprehensif entitas.
Pendapatan komprehensif lain ini disajikan dalam bentuk 3 (tiga) laporan keuangan
yaitu:
1. Laporan Posisi Keuangan, pada bagian ekuitas dengan menyajikan saldo
komponen pendapatan komprehensif lain pada akhir periode pelaporan.
2. Laporan Penghasilan Komprehensif, dengan menyajikan penambahan dan
pengurangan komponen penghasilan komprehensif lain selama periode pelaporan.
3. Laporan Perubahan Ekuitas, sebagai komponen dari ekutias, dengan menyajikan
rekonsiliasi komponen penghasilan komprehesif lain antara jumlah tercatat awal
periode dan akhir periode penyajian.
EKUITAS
Modal Saham x xxx xxx
Saldo Lana x xxx xxx
Jumlah Ekuitas x xxx xxx
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS x xxx xxx
2. Format Skontro atau T-Account Form
Format laporan neraca yang mana pos aset, kewajiban dan juga ekuitas pemilik saham
akan disajikan secara berdampingan.
EKUITAS
Modal saham xxx
Saldo Laba xxx
Jumlah ekuitas xxx
JUMLAH ASET xxx JUMLAH LIABILITAS & xxx
EKUITAS
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka
pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu, tanpa menghadapi resiko perubahan nlai yang signifikan. Definiisi dari setara
kas menandakan bahwa investasi tersebt hanya untuk memenuhi komitmen jangka
pendek dan bukan untuk tujuan investasi.
Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan
keuangan. Hal ni sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan
sesuai dengan kebijakan konvergensi IFRS (International Financial Reporting
Standart) yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan sebagai bagian tidak
terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Pelaporan sumber, penggunaan, dan kenaikan atau penurunan neto kas membantu
investor, kreditor, dan pihak lain mengetahui apa yang terjadi pada sumber daya yang
paling likuid dalam perusahaan. Oleh karena sebagian besar individu mengelola buku
cek dan mempersiapkan pengembalian pajak dengan basis kas, mereka dapat
mengetahui informsi yang dilaporkan dalam laporan arus kas.
3. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
c. Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterimatunai
2. Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan
yang dikapitalisasikan
6. Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti
hak paten (tidak termasuk persediaan yangmerupakan persediaan operasional)
2. Pengeluaran wesel
3. Penjualan obligasi
Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok dan bunga, pelunasan yang
dilakukan mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan (financing activity) dan dibayarkan mengarah kebunga, harus diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi (operating activity). Demikian juga dengan arus kas dari penjualan
dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan oleh suatu
perusahaaninvestasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari
penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan investasioleh perusahan
pabrikasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
a. Metode Langsung
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap itemlaporan laba
rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yangditerima atau
dibayarkan terkait dengan setiap komponen laba rugi tersebut.Metode langsung
lebih dianjurkan oleh PSAK karena lebih memfokuskan pada arus kas daripada
laba bersih akrual oleh karena itu dianggap lebihinformatif dan terperinci.
Selanjutnya oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)dalam PSAK No.2 menyatakan
dengan metode langsung, informasi mengenaikelompok utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto dapatdiperoleh dengan baik :
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
dari transaksi bukan kas, akrual dari penerimaan atau pembayaran kasuntuk
operasi masa lalu dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Metode tidak langsung
inimerupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan
denganmelakukan penyesuaian sebagai berikut :
1) Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kaskeluar,
contohnya adalalah amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban
penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan aktiva tetap, bebanamortisasi
aktiva tidak berwujud dan beban amortisasi premium/diskontoutang obligasi.
Elemen yang umum dipakai dalam setiap pengolaha data digambarkan sebagai berikut:
1. Transaksi disetujui (tertulis/lisan)
2. Transaksi dilaksanakan
3. Transaksi dicatat (Manual/Mekanis EDP)
4. Catat transaksi secara kronologis
5. Catatan diklasifikasikan
6. Informasi dilaporkan.
Siklus akuntansi atau disebut juga proses akuntansi digambarkan sebagai berikut:
Transaksi / Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (harta, uang, dan modal)
dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian yang terjadi dalam perusahaan yang tidak
memengaruhi posisi harta /utang/modal dan hasil usaha perusahaan bukan merupakan
transaksi yang dicatat dalm akuntansi. setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence).
Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi sejenis yang
ditemukan dalam perusahaan. Jurnal khusus biasanya digunakan untuk mencatat transaksi:
1. Transaksi penjualan secara kredit yang dicatat dalam jurnal penjualan (Sales Journal)
2. Transaksi pemnbelian kredit yang dicatat dalam jurnal pembelian (Purchases Journal)
3. Transaksi penerimaan kas yang dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts
Journal)
4. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas (Cash
Disbursment Journal)
5. Transaksi di luar jurnal khusu yang tersedia, seperti return pembelian atau return
penjualan dicatat dalam Jurnal Umum (jurnal serba-serbi).
Buku Besar (Ledger)
Buku besar adalah tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui
jurnal. Klasisfikasi perkiraan untuk memposting ke buku besar adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan
Menurut SAK terdapat 3 laporan keuangan yaitu:
1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal
tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang dan modal. Modal pemilik berasal
dari:
a) Modal setor
b) Laba ditahan
c) Selisih penilaian kembali
d) Modal donasi
2. Laporan Laba/Rugi yang menggambarkan jumlah hasil dan biaya pada periode tertentu.
3. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana yang memuat sumber dana dan pengeluaran
dana perusahaan selama satu periode dan terdiri atas kegiatan operasi, investasi, dan
pembiayaan. Laporan arus kas dapat disusun dengan dua cara yaitu direct method dan
indirect method. Dalam SAK dijelaskan 2 konsep dana yaitu:
a) Dana dalam arti kas (cash basis fund statement)
b) Dana dalam arti modal kerja (working capital basis fund statement)