Strategi Distribusi
Dr. Bilson Simamora
PENDAHULUAN
A
right. But, it’s reality”
Melihat McDonald di dekat perumahan adalah hal biasa bagi publik. Namun,
bagi pengamat pemasaran ini adalah fenomena menarik. Bagaimana tidak?
McDonald yang sebelumnya berada di pusat kota sekarang ‘bergerak’ ke
perumahan-perumahan yang umumnya berada di pinggiran kota. Tujuannya,
seperti sudah ditetapkan bertahun lalu adalah mendekatkan diri ke konsumen.
Hasilnya, McDonald meninggalkan Burger King sebagai pesaing terdekatnya
di Indonesia.
Kisah yang sama juga dilakukan Pizza Hut lewat Pizza Hut Delivery
(PHD). Dengan slogan “Penyelamat di saat kelaparan”, gerai PHD dibangun
di dekat perumahan. Namun, ada tambahannya. Mereka menyediakan armada
pengantar pizza untuk melayani antaran ke rumah. Dengan pendekatan itu
Pizza Hut semakin mendominasi bisnis pizza di Indonesia.
Kita juga menyaksikan saat ini toko swalayan kategori convenience
store yang menjamur sampai ke pelosok-pelosok. Dua pemain yang
kehadirannya seolah-olah tak terpisahkan adalah Indomaret dan Alfamart.
Korban persaingan kedua toko ini adalah supermarket-supermarket pionir,
seperti Hero, Borobudur, Matahari dan lain-lain, yang gerainya banyak yang
tutup.
Perkembangan bidang ritel semakin menggila dalam era internet saat ini.
Banyak nama besar yang muncul pada berbagai bidang, seperti Lazada,
Tiket.com, Traveloka, OLX, Tokopedia. Belum lagi situs-situs e-commerce
kecil yang jumlahnya bejibun. Traveloka dan Tiket.com dapat memotong
jalur transaksi di bidang transportasi dan akomodasi. Memesan tiket pesawat,
⚫ EKMA4475/MODUL 6.2
6
kereta api serta kamar hotel cukup dilakukan melalui smartphone, tidak
seperti selama ini dengan mendatangi tempat menjual tiket secara langsung.
K E gi A t A n B E LA J A R 1
A. RANTAI NILAI
Sampai poin ini kita sudah diperhadapkan dengan tiga istilah untuk
maksud sama, yaitu place, saluran distribusi dan saluran pemasaran. Seperti
dikatakan Ferrel et al. (2010), konsep ‘place’ adalah bersifat abstrak, seperti
terlihat pada pernyataan Kotler (1997) yang kita kutip di depan.
Saluran distribusi sama dengan saluran pemasaran, yaitu sistem
organisasi melalui mana produk, sumber daya, informasi, dana, dan
kepemilikan produk bergerak antara produsen dan konsumen (Kotler dan
Keller, 2012). Hal yang terbaru adalah konsep supply chain, yang
memandang perpindahan produk sebagai perpindahan nilai dari produsen ke
konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2012), menurut konsep ini,
perusahaan harus berangkat dari pasar sasaran, lalu merancang supply chain
dari titik berangkat itu. Karena itulah pandangan ini disebut juga demand
chain planning. Lalu, apa perbedaan antara saluran distribusi dan supply
chain?
Sebenarnya, saluran pemasaran dan supply chain juga sama saja. Bagi
Craven dan Piercy (2006), supply chain adalah bagian dari saluran distribusi
atau saluran pemasaran. Mereka menyatakan:
“The channel of distribution is a network of value-chain organizations
performing functions that connect goods and services with end users.
The distribution channel consists of independent and interrelated
institutions and agencies, functioning as a system or network,
cooperating in their effort to produce and distribute a product to end
users” (page 245).
C. DISTRIBUSI LANGSUNG
Gambar 6.1.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Distribusi Langsung oleh Produsen
⚫ EKMA4475/MODUL 6.7
6
Gambar 6.2.
Ilustrasi Efisiensi Kontak Pasar oleh Perantara
Gambar 6.3
Saluran Pemasaran untuk Pasar Konsumen
Gambar 6.4
Ilustrasi Saluran Ganda
Produk industri, yang disebut juga produk bisnis, adalah produk yang
dipasarkan untuk pasar industri atau pasar bisnis, yang dibeli untuk diolah
kembali menjadi barang jadi atau digunakan dalam kegiatan organisasi
(perusahaan). Pasar bisnis umumnya membeli dalam jumlah besar dan
pembelian terjadi secara berulang. Karena itu, sangat layak apabila produk
diantar ke tempat (home delivery service). Pengecer tidak diperlukan untuk
produk industri karena pembeli dilayani langsung oleh distributor maupun
produsen.
Saluran distribusi pasar bisnis didesain sependek mungkin, paling-paling
sampai tingkat 1 atau tingkat 2 (Gambar 6.5). Kalaupun digunakan,
distributor juga hanya berperan sebagai pengangkut sebab transaksi biasanya
terjadi secara langsung antara produsen dan pembeli.
⚫ EKMA4475/MODUL 6.12
6
Gambar 6.5
Saluran Pemasaran untuk Pasar Bisnis
G. PERAN PERANTARA
Jawabannya tidak bisa. Seperti telah dijelaskan pada Modul 4, layanan tidak
dapat diproduksi lalu ditumpuk sebagai persediaan. Jad, apakah tidak
terdapat saluran distribusi untuk layanan?
Jawabnya tetap ada. Seperti telah dinyatakan, sifatnya inseparability
menyatakan bahwa layanan diproduksi dan dikonsumsi bersamaan. Oleh
karena itu, dalam mendistribusikan layanan maka unit produksinyalah yang
didistribusikan. Unit produksi dimaksud bisa orang, alat atau gabungan
keduanya. Layanan bengkel ke rumah misalnya. Layanan disalurkan ke
rumah dengan mengirimkan montir lengkap dengan peralatannya ke rumah.
Masalahnya, apakah layanan didistribusikan sendiri ataukah
menggunakan perantara? Keduanya bisa, tergantung pada pertimbangan
produsen tentang mana yang paling sesuai di antara keduanya.
LATIHAN
Jawaban Latihan
1) S. Konsep tempat (PLACE) dalam bauran pemasaran berkenaan
dengan proses membuat produk tersedia dalam kualitas, kuantitas,
waktu, lokasi, dan display yang tepat sehingga perusahaan
memperoleh respons yang diinginkan dari konsumen.
2) S. Distribusi dapat digunakan sebagai alat untuk menstimulasi respons
yang diinginkan dari konsumen apabila dengan praktek itu
perusahaan dapat menyediakan service level yang dibutuhkan
konsumen saat berbelanja.
3) S. Produsen tidak selalu lebih untung apabila mendistribusikan sendiri
produknya. Terdapat faktor-faktor pembatas yang memaksa
produsen menggunakan perantara, seperti jumlah konsumen yang
banyak dan tersebar secara geografis, harga produk yang murah,
distribusi intensif, dan lain-lain.
4) B
5) S. Susu bersifat mudah rusak. Saluran panjang meningkatkan risiko
kerusakan susu karena membutuhkan waktu lebih lama.
6) B
7) B
8) S. Distribusi langsung memang dapat menghasilkan keunggulan
bersaing bagi produsen tetapi tidak selalu demikian.
9) S. Saluran pemasaran produk-produk konsumen lebih bervariasi
dibanding saluran pemasaran produk-produk bisnis. Produk-produk
konsumen dapat disalurkan melalui saluran pendek dan saluran
panjang, sedangkan produk-produk bisnis, umumnya disalurkan
melalui saluran pendek.
10) S. Distribusi layanan dilakukan dengan mendistribusikan fasilitas
produksi layanan.
⚫ EKMA4475/MODUL 6.16
6
RANGKUMAN
TES FORMATIF 1
B. membeli produk dalam satuan (lot size) besar lalu menjualnya dalam
satuan lebih kecil
C. memecahkan masalah-masalah bisnis klien
D. membeli produk dengan harga rendah kemudian menjual produk
dengan harga tinggi
Essay
1) Prima Air dari Sosro Group memiliki lima varian produk berdasarkan
kemasannya, yaitu gelas, botol kecil, botol sedang, botol besar, dan
galon (Gambar 1.2 pada Modul 1). Berdasarkan karakteristik fisik
produk-produk tersebut, mana yang lebih baik bagi PT. Sinar Sosro,
menggunakan ‘distribusi langsung’ ataukah ‘distribusi tidak langsung’?
2) Apabila saluran pemasaran menjadi sebuah aliansi, apa pengaruhnya
bagi kemampuan bersaing perusahaan?
3) Dalam penciptaan permintaan, mana yang lebih baik, push strategy
ataukah pull strategy?
⚫ EKMA4475/MODUL 6.19
6
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
K E gi A t A n B E LA J A R 2
Tabel 6.1.
Service Level Rokok dan Televisi
Tabel 6.2
Ilustrasi Sasaran Service Level
Pada Tabel 6.2 terlihat bahwa service level yang dibutuhkan konsumen
tidak semua dipenuhi televisi A. Untuk kenyamanan tempat disediakan
layanan minimal, yaitu ruang tertutup. Dukungan layanan juga tidak
menyediakan fasilitas kredit. Dengan demikian, semua toko elektronik dapat
dijadikan sebagai tempat memajang produk.
⚫ EKMA4475/MODUL 6.23
6
Tabel 6.3
Faktor-faktor Pembatas Saluran Pemasaran
FAKTOR
PENJELASAN PANJANG SALURAN
PEMBATAS
FAKTOR PASAR
1. Jumlah pembeli Apabila jumlah pembeli individu Banyak →
potensial potensial banyak, diperlukan panjang Sedikit
saluran distribusi yang panjang. → pendek
Sedangkan bila pembeli potensial
sedikit, seperti dalam pasar industri,
produsen dapat melayani pasar
secara langsung dengan saluran
distribusi yang
pendek
2. Volume Jika volume pembelian setiap Kecil → panjang
pembelian yang pembeli kecil, perusahaan lebih Besar → pendek
diharapkan baik menggunakan perantara. Akan
tetapi, bila volume pembelian
cukup besar untuk menutupi biaya
kontak
langsung, perusahaan lebih baik
menggunakan saluran pendek
3. Konsentrasi Jika pembeli terkonsentrasi pada Terkonsentrasi →
geografis pasar wilayah geografis tertentu, seperti pendek Tersebar →
tering terjadi pada pasar industri, panjang
saluran pendek dapat
dipertimbangkan. Sebaliknya, jika
konsumen tersebar dalam wilayah
yang luas, perusahaan lebih baik
menggunakan perantara
⚫ EKMA4475/MODUL 6.24
6
FAKTOR
PENJELASAN PANJANG SALURAN
PEMBATAS
FAKTOR BAURAN PEMASARAN
1. Harga per unit Dengan saluran pendek biayanya Tinggi →
per unit lebih tinggi. Kalau harga pendek Rendah
dan marjin per unit besar dan cukup → panjang
untuk menutupi biaya tersebut,
saluran pendek layak
dipertimbangkan. Jika tidak,
saluran panjang lebih sesuai
2. Daya tahan Saluran pendek umumnya memiliki Mudah rusak →
produk waktu antara lebih rendah. Bila pendek Tahan lama
produk tidak tahan lama (mudah → panjang
rusak), saluran pendek yang lebih
sesuai. Saluran panjang sesuai
untuk
barang-barang tahan lama
3. Lebar lini Semakin banyak lini produk, apalagi Lebar →
produk kalau setiap lini berisikan banyak pendek Sempit
item produk, penggunaan saluran → panjang
pendek semakin ekonomis. Lini
produk yang sempit tentu lebih baik
menggunakan perantara
4. Spesifikasi Jika spesifikasi teknis rumit, Rumit → pendek
teknis seperti sering terjadi pada produk- Sederhana →
produk industri, dibutuhkan panjang
layanan konsumen untuk
demonstrasi, pelatihan,
pemasangan, dan
pemeliharaan. Layanan ini tentu
membutuhkan saluran pendek.
Produk-produk sederhana, seperti
rokok, tidak membutuhkan
layanan tambahan sehingga
dapat memilih saluran panjang
5. Tipe produk Produk-produk yang tergolong Convenience goods →
convenience goods harus tersebar panjang
seluas mungkin. Untuk itu dibutuhkan Specialty goods →
distribusi intensif. Kondisi ini hanya pendek
dapat dicapai melalui saluran
panjang. Produk-produk lain, seperti
specialty goods, tidak perlu tersedia
di sembarang tempat, sehingga
dalam beberapa kasus, dapat
menggunakan saluran pendek
⚫ EKMA4475/MODUL 6.25
6
Gambar 6.6
Tipe Saluran Pemasaran So Good
Skema saluran pemasaran, yang disajikan pada Gambar 6.4 dan Gambar
6.5 sebenarnya merupakan pola dasar. Terdapat berbagai variasi tipe saluran
berdasarkan cara penyampaian produk. Metode dimaksud dapat menjadi
sumber keunggulan bersaing. Sementara produk lain yang sama memilih
penyaluran lewat supermarket, daging ayam siap makan (chicken nugget) So
Good, melakukan cara yang belum terpikirkan sebelumnya. Selain melalui
supermarket, produk ini juga disalurkan langsung ke konsumen dengan
menggunakan sepeda motor.
Dua produk menggunakan tingkat saluran yang sama, tetapi tipe yang
digunakan berbeda. Sari roti dan Breadtalk, keduanya merek roti basah,
menggunakan tipe saluran berbeda walaupun sama-sama menggunakan
saluran tingkat nol. Sari roti diedarkan ke rumah-rumah, sedangkan breadtalk
mengambil tempat di mal-mal. Bahkan, Breadtalk dan Holland Bakery, yang
sama-sama mengambil tempat di mal-mal, juga menggunakan sistem
berbeda. Breadtalk menggunakan sistem swalayan (take it by yourself),
sedangkan Holland Bakery menggunakan sistem tunjuk dan diambilkan.
Dari cerita di atas, tipe saluran memiliki dua bentuk. Pertama, bentuk
yang sudah dikenal secara luas. Misalnya, menyalurkan chicken nugget lewat
pasar swalayan. Kedua, tipe khusus yang merupakan hasil kreasi perusahaan,
⚫ EKMA4475/MODUL 6.28
6
misalnya outlet swalayan Breadtalk. Tipe kedua ini merupakan salah satu
cara efektif memasuki pasar.
Apakah perusahaan selalu memiliki cara kreatif? Setiap industri
memiliki diferensiasi saluran yang berbeda-beda. Barang-barang kebutuhan
rumah tangga memiliki diferensiasi saluran yang rendah sebab harus melalui
pengecer. Jangan jajakan pasta gigi dengan sepeda motor keliling, konsumen
lebih suka membeli dari pengecer.
Pada intinya, pada setiap kategori produk yang saluran distribusinya
sudah standar (terpola), produsen sulit menciptakan saluran distribusi yang
berbeda, kecuali kalau produk benar-benar unik. Sebaliknya, apabila saluran
distribusi tidak terpola, terdapat peluang untuk menciptakan tipe saluran baru
yang kreatif.
Saluran kreatif tersebut bisa menjadi satu-satunya saluran pemasaran
bisa pula sebagai tambahan pada saluran convensional yang sudah ada.
Beberapa tipe saluran yang berbeda (nonconvensional) adalah:
1) Herbalife menggunakan multilevel marketing
2) Avon memilih penjualan dari pintu ke pintu (door-to-door selling)
3) Suplemen bensin Redex memilih pompa-pompa BBM sebagai saluran
pemasarannya
4) Sepatu Bata hanya disalurkan melalui outlet milik sendiri
5) Sepeda motor Honda dan Yamaha menggunakan tenda-tenda pemasaran
di depan pusat-pusat perbelanjaan
6) Es krim Indoeskrim dijajakan menggunakan sepeda
7) Minuman energi Lipovitan menempatkan wiraniaganya pada pompa-
pomba BBM
Dengan demikian, saluran pemasaran yang tepat bagi kita adalah saluran
panjang. Pilihan ini juga sesuai dengan sasaran service level yang
⚫ EKMA4475/MODUL 6.29
6
menginginkan ruangan ber-AC, variasi produk tinggi, waktu tunggu satu jam,
dan dukungan layanan lengkap (informasi, pengantaran, garansi, penanganan
klaim, dan kredit). Layanan (service) demikian tentu hanya dapat diberikan
kalau kita menggunakan perantara. Dari sisi variasi produk yang tinggi saja
saluran pemasaran yang cocok adalah saluran panjang. Bagaimana mungkin
kita menyediakan berbagai merek pilihan kalau menggunakan outlet sendiri?
Misalkan outlet kita dikenal khusus menjual produk-produk Sony, tentu
merek yang disediakan hanya Sony. Memang segala tipe produk Sony bisa
disediakan. Tetapi, konsumen membutuhkan berbagai pilihan merek sebelum
menjatuhkan pilihan.
Setelah disimpulkan bahwa saluran panjanglah yang tepat,
pertanyaannya adalah bagaimana desain saluran tersebut? Berikut ini
disediakan dua alternatif:
1) Alternatif I: Produsen pengecer konsumen
2) Alternatif II: Produsen distributor fisik konsumen
Tabel 6.4
Karakteristik Strategi Distribusi
Tabel 6.5
Perilaku Konsumen dan Kategori Produk yang
Mempengaruhi Strategi Distribusi
Tabel 6.6
Alternatif Saluran Pemasaran untuk Televisi A
Alternatif Model Saluran Strategi Tanggung Jawab
Alternatif I Produsen →- Pengecer Intensif Penuh
Alternatif II Produsen→Distributor→ Intensif Penuh
Pengecer
a. Kriteria Ekonomi
Yang dipertimbangkan adalah biaya dan hasil penjualan. Apabila
penjualan dikurangi biaya penyaluran diperolehlah hasil bersih. Saluran
pemasaran terbaik adalah yang memberikan hasil bersih tertinggi. Untuk
memperoleh hasil bersih objektif dibutuhkan data yang memungkinkan
perhitungan biaya dan penjualan dari setiap alternatif. Sebagai contoh di
bawah ini disajikan perkiraan kasar biaya dan hasil penjualan setiap
alternatif.
1) Alternatif 1
Alternatif ini memerlukan sales representatif, gudang, dan armada
pengangkutan. Sales representative diperlukan untuk menjalin hubungan
dengan pengecer, sedangkan armada pengangkutan perlu agar
perusahaan dapat mengangkut produk dari pabrik ke pengecer.
Dengan alternatif ini, yang dapat dijangkau produsen terbatas pada
pengecer-pengecer yang dekat dengan lokasi pabrik. Padahal, untuk
televisi A yang murah, faktor penyebaran produk (market coverage)
sangat penting. Karena itu, penjualan televisi dibatasi oleh penyebaran
produk yang terbatas.
Dengan keharusan merekrut sales representatif dan membangun armada
penjualan, biaya pemasaran pada alternatif 1 cenderung besar.
Untungnya, perusahaan dapat menikmati marjin yang seharusnya
dinikmati oleh distributor.
2) Alternatif 2
Dengan alternatif ini perusahaan menyerahkan urusan distribusi kepada
distributor. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu merekrut tenaga
sales representatif dan membangun armada pengangkutan. Dua
komponen ini disediakan distributor yang berhubungan langsung dengan
pengecer.
Ketidakharusan menyediakan kedua komponen di atas menyumbang
pada efisiensi saluran. Namun, pada sisi lain perusahaan kehilangan
marjin yang dinikmati distributor. Apakah alternatif ini menyebabkan
biaya lebih tinggi ataukah lebih rendah, tergantung pada lebih besar
mana: komponen biaya yang diturunkan versus yang dinaikkan. Kalau
yang diturunkan lebih tinggi, otomatif alternatif 2 lebih efisien dibanding
alternatif 1.
Kalau lini produk panjang atau jumlah varian televisi banyak maka biaya
sales representasive dan transportasi per-varian produk lebih rendah,
⚫ EKMA4475/MODUL 6.34
6
b. Kriteria Pengendalian
Kriteria ini mempertimbangkan tingkat kemudahan pengendalian
masing-masing saluran pemasaran. Pada prinsipnya, semakin panjang dan
semakin luas suatu saluran maka tingkat pengendalian semakin rendah.
1) Alternatif 1
Dengan alternatif ini pengendalian berkurang sebab ada satu perantara
(pengecer) yang terlibat dalam penyaluran produk. Bagaimana pengecer
memperlakukan produk tidak selalu bisa diawasi produsen. Namun,
perusahaan masih bisa menangani layanan purnajual (after-sales service)
dengan menugaskan sales representative mengunjungi pengecer secara
berkala.
2) Alternatif 2
Dalam alternatif ini terdapat dua perantara yang terlibat dalam
penyaluran produk. Tentu, dalam situasi demikian, pengendalian akan
lebih sulit dibanding alternatif 1. Perusahaan (produsen) akan lebih sulit
memantau pada pengecer mana produk dipasok, di mana dijual, berapa
harga pada setiap pengecer, dan bagaimana dukungan layanan bagi
pembeli. Layanan purnajual juga lebih sulit dilakukan karena yang
berhubungan dengan pengecer adalah distributor.
c. Kriteria Adaptif
Kriteria ini mempertimbangkan bagaimana perusahaan dapat
menyesuaikan strategi pemasaran apabila terjadi suatu perubahan. Semakin
panjang saluran distribusi, semakin sulit perusahaan melakukan perubahan
karena saluran komunikasi lebih panjang. Sehingga, dari kriteria ini,
alternatif 1 lebih tepat dibanding alternatif 2.
Ada dua dampak saluran komunikasi yang lebih panjang pada alternatif
2. Pertama, proses komunikasi semakin lama, sehingga perubahan tidak bisa
dilakukan dengan cepat. Lalu, adanya komunikasi tidak langsung antara
produsen dan pengecer (karena harus melalui distributor), memungkinkan
terjadinya misskomunikasi dalam saluran pemasaran. Hal ini disebabkan oleh
tidak lengkapnya informasi dari produsen yang disampaikan distributor
⚫ EKMA4475/MODUL 6.35
6
kepada pengecer atau dari pengecer ke produsen. Bisa pula karena distributor
salah menerjemahkan pesan dari produsen ke pengecer atau pengecer ke
produsen.
Tabel 6.7
Kriteria Pemilihan Produsen dan Perantara
penanganan produk-produk yang rusak dan hilang, kerja sama dalam promosi
dan pelatihan bersama, serta layanan yang diberikan anggota saluran kepada
pelanggan.
3) Administered System
Sistem ini juga mengintegrasikan produksi dan distribusi, namun setiap
anggota dalam saluran bersifat independen. Keterlibatan anggota bersifat
sukarela dengan dasar saling percaya. Mereka terlibat dalam sistem
dengan pertimbangan keuntungan. Saluran dikomandoi anggota saluran
yang biasanya punya reputasi terpuji.
Keuntungan pendekatan ini adalah cakupan pasar yang lebih luas, biaya
saluran yang lebih rendah, dan pemasaran yang semakin sesuai dengan
segmen pasar. Sebaliknya, kerugiannya adalah pengendalian yang lebih sulit
dan potensi konflik antarsaluran.
terhadap produk pemasok lain. Kedua pihak bisa terlibat konflik akibat
kepentingan yang berbeda.
Tabel 6.8
Beberapa Masalah dan Solusi Saluran Distribusi
MASALAH SOLUSI
Produsen melangkahi perantara dan Buat perjanjian untuk tidak pernah menjual
menjual produk langsung ke langsung Identifikasi konsumen yang dapat dikenai
konsumen penjualan langsung, lalu negosiasi dengan
perantara
Jual langsung, tetapi berikan sebagian keuntungan
kepada perantara
Produsen memberi produk pada Bagi pasar dan gunakan saluran berbeda untuk
saluran tipe baru, untuk setiap pasar.
memperluas ketersediaan produk Kembangkan merek berbeda untuk perantara
berbeda
Produsen menggunakan terlalu Gunakan sejumlah perantara berdasarkan potensi
banyak perantara pada suatu setiap area dan komunikasikan kebijakan ini
area geografis kepada mereka.
Gunakan distributor utama yang menjual produk
kepada pengecer. Pilihlah perantara paling
berprestasi untuk posisi itu.
Dorong perantara saat ini untuk membuka
cabang pada area yang belum disadari potensi
pasarnya
Perantara mempermasalahkan Kaitkan marjin dengan fungsi yang diberikan
keadilan pembagian keuntungan di perantara tanpa memperhatikan posisi setiap
antara anggota-anggota saluran anggota dalam saluran
Produsen menuduh bahwa Desain program dengan memperhatikan masukan
perantara tidak loyal dan dari perantara
memberikan dukungan minimal Pastikan bahwa produsen memberikan layanan
terhadap produk produsen dengan yang dibutuhkan perantara
sedikit program untuk
memasarkan produk-produk itu
Perantara tidak bersedia memberikan
Bayar anggota saluran untuk setiap informasi
informasi yang dianggap pentingpenting yang diberikan
bagi produsen Lakukan riset pemasaran bersama dengan
perantara Usahakan kepercayaan anggota-anggota
saluran
agar mereka mau membagi data penting dengan
produsen
Sumber: Hardy dan Magrath (1988)
b. Konflik Horizontal
Konflik horizontal terjadi antara anggota saluran yang setingkat. Dalam
sistem pemasaran vertikal konflik horizontal dicegah dengan mengatur batas-
batas wilayah operasional setiap anggota saluran. Konflik ini sangat mungkin
terjadi dalam sistem pemasaran horizontal. Penyebabnya adalah anggapan
bahwa pihak lain tidak cukup baik menjalankan penyaluran produk
sebagaimana disepakati sebelumnya.
c. Mengatasi Konflik
Cara terbaik mengatasi konflik adalah mencegah terjadinya konflik.
Untuk itu diperlukan sebuah perjanjian yang mengatur hubungan pihak-pihak
yang terlibat secara terperinci. Kalau konflik sudah terjadi, penyelesaian bisa
dilakukan melalui perundingan pihak-pihak yang terlibat serta melalui
pengadilan maupun pengadilan dagang (arbitrase).
LATIHAN
Jawaban Latihan
1) B
2) S. Saluran distribusi eksklusif dimaksudkan untuk membangun reputasi
merek. Strategi ini cocok untuk merek-merek premium dengan harga
mahal.
3) B
⚫ EKMA4475/MODUL 6.45
6
RANGKUMA N
TES FORMATIF 2
Essay
1) Kalau produsen memiliki lima pasar sasaran yang berbeda untuk lima
produk yang berbeda, mana yang terbaik, menggunakan lima saluran
pemasaran yang berbeda atau cukup hanya satu?
2) Mengapa penyalur umumnya ingin mendistribusikan produk secara
eksklusif?
3) Sebuah perusahaan kelas rumahan pada kota setingkat kecamatan,
menghasilkan permen jahe untuk diasong pada bus-bus di terminal antar
kota. Setiap hari perusahaan mampu menghasilkan 20.000 permen.
Dibanding permen bermerek, produk perusahaan lebih murah sampai
50%. Menurut Anda, saluran pemasaran mana yang paling sesuai,
langsung atau tidak langsung?
⚫ EKMA4475/MODUL 6.49
6
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Tes Formatif 1
1) B
2) B
3) D
4) B
5) C
6) B
7) A
8) A
9) D
10) D
Essay
1) Tergantung pada pasar sasaran kelima varian produk. Apabila sama,
maka saluran pemasarannya bisa sama. Apabila berbeda, maka saluran
pemasaran kelima varian perlu dibedakan.
2) Sebuah aliansi memiliki tujuan yang sama dalam menyalurkan produk,
sehingga penyaluran produk, informasi, pendanaan, pengambilan risiko,
dan fungsi-fungsi lain yang dilakukan perantara, lebih efektif.
3) Tergantung pada kemampuan perusahaan, karakteristik produk dan
karakteristik pasar sasaran. Pull strategy dilakukan perusahaan yang
mampu melakukan promosi langsung ke konsumen, baik yang bersifat
massal maupun personal. Pendekatan ini sesuai untuk produk-produk
yang permintaannya diciptakan melalui promosi langsung. Push strategy
lebih cocok digunakan untuk produk-produk yang dalam penciptakan
permintaan, konsumen membutuhkan informasi yang banyak dan
komunikasi timbal balik dengan penjual.
4) Ada beberapa kondisi yang menyebabkan distribusi langsung lebih tepat.
Lihat Gambar 6.1. Apabila produk tidak memiliki faktor-faktor yang
ditampilkan pada gambar tersebut maka indirect distribution lebih tepat.
5) Discrepancy dimaksud menyangkut satuan produk per transaksi.
Produsen menginginkan satuan penjualan besar, untuk gula misalnya
satuannya ‘ton’. Konsumen menginginkan satuan pembelian kecil.
Untuk gula misalnya kilogram.
⚫ EKMA4475/MODUL 6.51
6
Tes Formatif 2
1) D
2) C
3) A
4) D
5) B
6) D
7) C
8) A
9) D
10) A
Essay
1) Tergantung pada dua faktor. Pertama, apakah service level yang
dibutuhkan pasar sasaran berbeda ataukah sama. Kedua, apakah kategori
produk sama. Ketiga, apakah faktor pembatas pada setiap produk sama.
Kalau terjadi perbedaan pada salah satu faktor, gunakan saluran
pemasaran berbeda. Kalau kelima produk sama pada ketiga faktor,
gunakan satu saluran pemasaran.
2) Keinginan tersebut terkait dengan peluang bisnis. Menyalurkan secara
eksklusif (sendirian) berarti peluang pasar dinikmati sendiri.
3) Asongan membutuhkan tenaga penjual. Pertanyaannya, apakah
pengasong karyawan perusahaan (saluran langsung) ataukah penjual
independen yang mencari margin (tidak langsung)? Penggunaan
karyawan perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah
pada produk. Fakta menunjukkan bahwa dalam urusan permen layanan
langsung oleh perusahaan tidak meningkatkan nilai produk. Oleh karena
itu, perusahaan lebih baik menggunakan perantara, yaitu tukang asongan
yang mendapat untung berdasarkan tingkat penjualan.
⚫ EKMA4475/MODUL 6.52
6
Glosarium
⚫ EKMA4475/MODUL 6.53
6
Administered system Konflik horisontal
Bulk breaking Konflik vertikal
Corporate system Kontak
Contractual system Lot size
Conventional marketing Luas saluran
system Display Market coverage
Distribusi ekslusif Multichannel
Distribusi intensif distribution
Distribusi selektif Multi-channel marketing
Faktor pembatas system Place
Horizaontal marketing system Service level
Keputusan tempat Tipe saluran
Kesenjangan Trade-relation mix
Vertical marketing
system
⚫ EKMA4475/MODUL 6.54
6
Daftar Pustaka
Craven, D.W. & Piercy, N.F. 2006. Strategic Marketing. Teenth Edition.
New York: McGraw-Hill/Irwin.
Craven, D.W. & Piercy, N.F. 2012. Strategic Marketing. Teenth Edition.
New York: McGraw-Hill/Irwin.
Evan, J.R. & Berman, B. 1995. Principle of Marketing. Upper Saddle River:
Prentice-Hall, Inc.
Schewe, C.D. & Hiam, A. 1998. Portable MBA in Marketing. Hoboken: John
Wiley and Sons Ltd.
⚫ EKMA4475/MODUL 6.55
6